BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MEKANISME GADAI TANAH SAWAH DI DESA BAJUR KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN

BAB III TRANSAKSI GADAI SAWAH DI DESA BETON KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO

BAB III PELAKSANAAN GADAI SAWAH DI DESA UNDAAN LOR, KECAMATAN KARANGANYAR, KABUPATEN DEMAK

BAB III SISTEM PELAKSANAAN PENGEMBALIAN GADAI YANG BELUM JATUH TEMPO DISERTAI GANTI RUGI DI DESA TIMBUL SLOKO KEC. SAYUNG KAB.

BAB III PEMANFAATAN SISTEM GADAI SAWAH DI DESA SANDINGROWO KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

BAB III PRAKTIK JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB III PRAKTEK DARI HUTANG PIUTANG KE JUAL BELI DI DESA KARANGMALANG WETAN KECAMATAN KANGKUNG KABUPATEN KENDAL

BAB III PELAKSANAAN GADAI TANAH SAWAH DI DESA ULU LOR KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI. A. Tinjauan Umum tentang Kabupaten Wonogiri

BAB III PRAKTIK GADAI KTP DI KELURAHAN SIMOLAWANG KECAMATAN SIMOKERTO SURABAYA

BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan adalah di Desa Kampung Panjang.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PELAKSANAAN PEMBAYARAN HUTANG DENGAN MEMPEKERJAKAN DEBITUR STUDI KASUS DI DUSUN JERUK KIDUL DESA MABUNG KECAMATAN BARON KABUPATEN NGANJUK

BAB III PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III TRANSAKSI UTANG PINTALAN DI DESA BUDUGSIDOREJO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

GAMBARAN UMUM PENGUASAAN BARANG GADAI OLEH YANG MENGGADAIKAN. A. Kondisi Geografis, Demografis Desa Kumesu

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM NGAMBAK DI DUKUH BURAN KELURAHAN BABAT JERAWAT KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA

BAB III MEKANISME JUAL BELI TANAH SAWAH DENGAN SISTEM BATA DI DESA BRUDU KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI

BAB III PRAKTEK GADAI (RAHN) TANPA BATAS WAKTU DALAM MASYARAKAT DESA KERTAGENA DAYA KEC. KADUR KAB. PAMEKASAN

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

PETA SOSIAL KELURAHAN CIPAGERAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Pagelaran dan Desa Gemah

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB III IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB III PELAKSANAAN UTANG PIUTANG EMAS DI KEBOMAS GRESIK

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG UANG DENGAN PELUNASAN BARANG DI DESA KEDUNGRINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PANDANGAN TOKOH AGAMA DALAM PRAKTIK TRANSAKSI JUAL BELI SAWAH TAHUNAN DI DESA MADIGONDO

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III TRANSAKSI UTANG PIUTANG DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN. A. Gambaran Umum Desa Brumbun Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun

BAB III PERSEPSI ULAMA TERHADAP PRAKTEK PELAKSANAAN PENGAMBILAN MANFAAT ATAS MARHUN OLEH MURTAHIN DI DESA BANJARAN, SALEM, BREBES

perbuatan hukum (karena barang sudah digadaikan) 60 BAB III GADAI NGAPLEK DI DESA NGUNUT KECAMATAN DANDER KABUPATEN BOJONEGORO

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB III PRAKTEK LELANG UNDIAN DALAM PENYEWAAN TANAH KAS DESA DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

BAB III PRAKTEK GANTI RUGI DALAM JUAL BELI PADI TEBASAN DI DESA BRANGSONG KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

dan suku Sunda dan 100% penduduknya beragama Islam, kebanyakan dari mereka bekerja mengolah tanah pertanian.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Rembang. geografis Kabupaten Rembang terletak pada garis koordinat

BAB III PERAMPASAN HAK MILIK PEMBELI ATAS KETERLAMBATAN PEMBAYARAN DENGAN JAMINAN YANG DITANGGUHKAN

BAB III PENERAPAN ANTARA PEMILIK KAPAL DAN NELAYAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo.

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA MARGAMULYA KEC. CILELES KAB. LEBAK. Kabupaten Lebak yang letaknya berada di kecamatan Cileles provinsi Banten Luas

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Naga Beralih adalah salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kampar Utara.

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

BAB III DESKRIPSI PENGUPAHAN PENGGARAPAN SAWAH DI DESA SUMBERREJO KECAMATAN WOANOAYU KABUPATEN SIDOARJO. 1. Keadaan Geografis Desa Sumberrejo

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB III KERJASAMA PERTANIAN DI DESA PADEMONEGORO

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK SEWA SAWAH DI DESA TAMANREJO KECAMATAN TUNJUNGAN KABUPATEN BLORA

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PRAKTIK SEWA TANAH PERTANIAN DENGAN PEMBAYARAN UANG DAN BARANG DI DESA KLOTOK PLUMPANG TUBAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

KEADAAN UMUM DESA PENDOWOHARJO. A. Keadaan Alam 1. Kondisi Geografis dan Batas-Batas Administrasi

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

BAB III PRAKTIK POLA KERJA NGEDOK BIDANG PERTANIAN DI DESA BRANGKAL KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

GAMBARAN UMUM. dan berpenduduk jiwa dengan luas wilayah 90,58 km 2. Kecamatan Raman. Utara memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

Transkripsi:

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG A. Profil Desa Krikilan 1. Kondisi Geografis Desa Krikilan di bawah pemerintahan Kecamatan Sumber yang merupakan bagian dari Kabupaten Rembang. Wilayahya merupakan daerah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Secara geografis Desa Krikilan terletak di dataran tinggi. dengan batas wilayah meliputi: - Sebelah utara : Desa Kedung Tulub - Sebelah selatan : Desa Ronggomulyo - Sebelah barat : Desa Sumberagung - Sebelah timur : Desa Logong Luas wilayah desa Krikilan per tahun 2013 ialah 355,5 ha dengan rincian: 1) Luas tanah sawah dan ladang : 284,7 ha 2) Luas tanah kering :149,7 ha 3) Luas tanah perkebunan : 24 ha 4) Luas tanah pasar desa : 2,043 ha 5) Luas tanah pemukiman / perumahan : 36,7 ha 40

41 6) Luas tanah fasilitas umum ( kas desa, lapangan, perkantoran pemerintah, lainnya) : 11,4 ha 2. Kondisi Demografi a. Kependudukan desa Krikilan terdiri dari 630 kepala Keluarga dengan penduduk yang berjumlah 2080 jiwa, dengan perincian sebagai berikut: 1) Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah 1027 1053 Tabel. 1 Klasifikasi menurut jenis kelamin 1 Tabel tersebut menunjukan bahwa berdasarkan data kependudukan per tahun 2013 dapat kita ketahui jumlah penduduk laki-laki cenderung lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk perempuan. 2) Berdasarkan Tingkat Pendidikan (umur 10 tahun ke atas) SD/MI Tamat PT/ Belum pernah Tidak Tamat tamat SLTP/ M.Ts SLTA/ MA Akademik 60 40 135 85 90 36 Tabel. 2 Jenis Pendidikan Desa Krikilan pada Tahun 2013 2 1 Data potensi desa up date tahun 2013 2 Monografi desa tahun 2013

42 Berdasarkan tabel tersebut dapat kita ketahui bahwa masyarakat desa Krikilan sangat mengedepankan masa depan generasi penerusnya yakni dengan memperhatikan tingkat pendidikan mereka. b. Kondisi Sosial, Budaya, Keagamaan dan Ekonomi 1) Keadaan Sosial Berkaitan dengan segi kehidupan sosial masyarakat desa Krikilan dapat dilihat dari beberapa aspek. diantaranya dilihat dari aspek pendidikan bahwa dalam hal ini masyarakat sangat memperhatikan pendidikan untuk masa depan anak-anaknya. Hal ini tercermin dari banyaknya jumlah penduduk usia sekolah yang berhasil menyelesaikan pendidikan sampai taraf SLTA dan bahkan kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi. Selanjutnya dilihat dari aspek kesadaran umum, yakni dalam hal ini tercermin pada kesadaran masyarakat dalam membangun dan memelihara fasilitas umum. Di desa Krikilan terdapat beberapa fasilitas umum seperti tempat peribadatan, sekolah, lapangan olahraga dan sebagainya. Seperti dijelaskan sebagai berikut:

43 No Jenis Sarana Jumlah 1 Masjid 2 2 Musholla 16 3 Taman kanak- kanak 1 4 Sekolah dasar 1 5 Madrasah 1 6 Balai desa 1 7 Lapangan olah raga 1 Total 23 Tabel. 3 Banyaknya Sarana Umum di Desa Krikilan Tahun 2013 3 Berdasarkan tabel tersebut dapat kita ketahui bahwa baik pemerintah maupun masyarakat desa Krikilan sangat memperhatikan kepentingan umum sehingga memaksimalkan pembangunan sarana umum demi terciptanya kondusivitas kehidupan bermasyarakat. Sementara itu untuk menjaga kestabilan sosial ini, terdapat beberapa upaya yang dilaksanakan terutama oleh pemerintah desa Krikilan diantaranya yaitu: a) Peningkatan kesadaran sosial. b) Perbaikan pelayanan sosial. c) Bantuan sosial bagi anak anak yatim piatu dan fakir miskin. 4 desember 2013 3 Monografi desa, serta wawancara dengan Bapak Rudi yang dilaksanakan pada tanggal 8

44 2) Keadaan Ekonomi Masyarakat desa Krikilan sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, dengan 2 kali musim tanam panen setiap tahunnya. dengan deskripsi jenis areal tanah sebagai berikut: No Jenis areal tanah Luas dalam (Ha) 1 Sawah tadah hujan 89 Ha 2 Sawah irigasi 100 Ha 3 Tanah tegalan 149,7 Ha 4 Pemukiman 45 Ha 5 Tanah kas desa 60 Ha Total 443,7 Ha Tabel.4 Jenis areal Tanah Desa Krikilan Tahun 2013. 5 Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa sebagian besar lahan persawahan di desa Krikilan tersebut mengandalkan sumber air irigasi, sehingga baik musim kemarau maupun musim penghujan masyarakat tetap dapat mengolah lahan persawahannya. 2013 4 Wawancara dengan Bapak Yanto ( ketua RT desa Krikilan ) pada tanggal 8 desember 5 Monografi desa Krikilan tahun 2013

45 Sementara itu untuk menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat desa Krikilan secara lebih jelas data ditunjukkan seperti dalam tabel berikut ini yang mendiskripsikan tentang mata pencaharian penduduk desa Krikilan: No Jenis pencaharian Jumplah 1 Petani 925 2 Buruh tani 66 3 Buruh bangunan 40 4 Buruh industry 100 5 Pengusaha 30 6 Pedagang 25 7 Pegawai negeri sipil 15 8 Pensiunan 10 9 Peternak 85 Total 1296 Tabel.5 Jenis Mata Pencaharian Penduduk Desa Krikilan Pada Tahun 2013. 6 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa kondisi ekonomi masyarakat desa Krikilan sebagian besar di topang dari hasil-hasil pertanian. Meskipun demikian terdapat pula sumbersumber lainnya seperti bekerja sebagai pegawai negeri, pedagang, wirausahawan, buruh (tani, rumah tangga, pabrik), 6 Monografi desa Krikilan tahun 2013

46 peternak, tukang kayu, tukang batu, penjahit, karyawan swasta, dan sebagainya. Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kestabilan tingkat perekonomian di desa Krikilan diantaranya: a) Bidang Pertanian (1) Mengaktifkan kelompok-kelompok tani. (2) Meningkatkan produksi pangan dengan meningkatkan penyuluhan-penyuluhan terhadap kelompok tani agar memahami cara penanaman pangan yang baik dan bermutu. (3) Memperbaharui saluran irigasi yang sudah tidak berfungsi agar bisa difungsikan kembali dan bisa dimanfaatkan oleh para petani pengguna saluran irigasi tersebut. b) Badang Industri (1) Mengadakan penyuluhan-penyuluhan terhadap kelompok industri kecil dan industri rumah tangga untuk meningkatkan hasil yang berkualitas dan berkuantitas. (2) Memanfaatkan industri rumah tangga seperti: pembuatan sale pisang, kripik singkong serta beberapa industri rumah tangga lainnya.

47 B. Praktek dan Mekanisme Pelaksanaan Gadai Tanah Dalam Masyarakat Krikilan Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang. 1. Praktek Gadai Tanah Masyarakat Krikilan Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang disamping sebagai petani mereka juga sebagai buruh, pedagang dan pegawai, namun dalam keadaan mendesak seperti butuh biaya untuk sekolah anaknya, modal usaha, biaya pernikahan dan sebagainya, mereka terpaksa menggadaikan sawahnya. Sawah yang digadaikan tersebut adalah tanah milik mereka sendiri. 7 Adapun mengenai batas waktu yang ada beberapa pilihan diantaranya dua kali panen atau 1 tahun tanpa batas tertentu, tapi biasanya waktu tidak pernah ditentukan asal uang sudah dikembalikan maka sawah yang digadaikan pun dikembalikan kepada pemiliknya. tapi apabila sudah sampai batas waktu yang ditentukan penggadai belum mampu untuk membayar uang yang dipinjamnya maka para pihak harus sepakat untuk membuat perjanjian baru. Apabila penerima gadai juga butuh uang, maka penerima gadai berhak menggadai sawah tersebut atas izin penggadai (pemiliknya). Berdasarkan hasil wawancara banyak terjadi praktek gadai jika sampai batas waktu atau jatuh tempo si penggadai belum mampu untuk membayar hutangnya sehingga jika sawah tersebut digarap oleh 7 Wawancara dengan Bapak Kardi /rahin, pada tanggal 10 desember 2013

48 penerima gadai maka dia masih berhak menggarap sawah tersebut sampai penggadai melunasi pinjamannya, hal ini bisa terjadi sampai tujuh tahun. 8 Gadai tanah di desa Krikilan dilakukan dengan hitungan pinjaman berdasarkan luas tanah dan keadaan tanah. Dalam pelaksanaan perjanjian ijab kobul dalam penggadaian pinjaman uang yang akan diberikan murtahin kepada rahin tergantung dengan keadaan dan luas tanah yang digunakan dalam akad gadai tersebut. Ada beberapa alasan masyarakat desa Krikilan melakukan praktek gadai tanah dalam melakukan peminjaman uang karena dalam peminjaman uang seperti ini lebih efektif dan dianggap lebih praktis, karena dalam hal seperti ini rahin dan murtahin sudah mengenal satu dan lainnya, sehingga apabila ada kesalahan nantinya lebih bisa dirundingkan bersama-sama. 2. Proses Terjadinya Gadai Semua manusia pasti memerlukan orang lain, sebab manusia bukan merupakan makhluk individu tetapi manusia adalah makhluk sosial yang harus bermasyarakat antara satu dengan yang lainnya. Sebab mereka saling membutuhkan untuk mencukupi kelangsungan hidupnya. maka dengan demikian terjadi mu amalah seperti adanya praktek gadai. Dalam praktek gadai di desa krikilan gadai itu di lakukan dengan cara sebagai berikut: 8 Wawancara dengan Bapak Bondan / murtahin pada tanggal 8 desember 2013

49 Salah seorang warga bapak Kardi mendatangi kepada bapak Bondan dengan maksud untuk meminjam uang, dalam perjanjian tersebut bapak Kardi memberikan tanah (sawah) miliknya sebagai jaminan utangnya. Namun di dalam perjanjian itu tidak disepakati tentang siapa yang akan mengelolah tanah (sawah) tersebut. Tetapi pada kenyataannya yang mengelolah tanah (sawah) tersebut adalah bapak Bondan (Murtahin). Dalam praktek gadai tersebut murtahin (penerima gadai) mengambil manfaat dari sawahnya rahin. Proses terjadinya akad gadai ada yang dilakukan di atas tangan yakni tanpa sepengtahuan pemerintah setempat dengan asumsi adanya saling percaya diantara kedua belah pihak. Selain itu ada pula yang dilakukan di kantor kelurahan. 9 Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa alasan mereka untuk menggadaikan sawahnya adalah karena untuk memenuhi kebutuhan ekonomi yang mendesak diantaranya biaya sekolah, pernikahan, modal usaha dan lain sebagainya. Sedang dari penerima gadai diperoleh data yang dapat disimpulkan menjadi dua faktor yaitu. a. Faktor Kebiasaan Masyarakat desa Krikilan sudah terbiasa sejak zaman dahulu menggadaikan sawah, sehingga mereka beranggapan bahwa hal tersebut sudah menjadi adat kebiasaan karena sudah terbiasa, maka 9 Wawancara dengan Sukirno tokoh masyarakat Krikilan pada tanggal 9 desember 2013

50 sudah menjadi ketetapan umum bila seseorang menggadaikan sawahnya untuk mencukupi kebutuhan ekonomi mereka. b. Faktor ingin menolong. Berangkat dari rasa tolong menolong, maka si penerima gadai meminjamkan uangnya kepada si penggadai. karena sebagai rasa terima kasih telah dipinjamkan uang maka mereka rela menyerahkan sawahnya kepada si penerima gadai sebagai jaminan dan untuk di garap. 3. Hak dan kewajiban gadai dan Penerima gadai yang penulis dapat dari masyarakat setempat dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Hak Penggadai dan Penerima Gadai 1) Penggadai Setelah melakukan wawancara dengan rahin dan murtahin dalam praktek gadai tanah sawah di desa Krikilan Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang hak penggadai antara lain sebagai berikut : a. Mendapatkan sejumlah uang dari penerima gadai. b. Mengalihkan hak pemanfaatan tanah sawahnya kepada penerima gadai. 10 2) Penerima Gadai a. Memanfaatkan tanah sawah yang dijadikan jaminan. 10 Hasil wawancara dengan Bapak Kardi (rahin) pada tanggal 9 desember 2013

51 b. Membuat perjanjian baru jika sudah jatuh tempo belum bisa mengembalikan uangnya. c. Menagih uang pinjaman jika sudah sampai batas waktu yang telah ditentukan. 11 b. Kewajiban penggadai dan penerima gadai 1. Penggadai a. Menyerahkan sebagian tanahnya dan dimanfaatkan oleh penerima gadai. b. Mengembalikan uang pinjaman kepada penerima gadai. 2. Penerima gadai. a. Menyerahkan uang pinjaman kepada penggadai atas terjadinya transaksi gadai. b. Mengembalikan tanah sawah yang dijadikan jaminan jika uang sudah dibayar. C. Pemanfaatan Barang Gadai. Dari hasil penelitan yang dilakukan bahwa pemanfaatan barang gadai yang terjadi dalam praktek gadai tanah di dalam masyarakat Krikilan Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang dilakukan oleh penerima gadai tersebut. Pemanfaatan barang gadai yang dilakukan di Desa Krikilan Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang beraneka ragam sesuai dengan 11 Hasil wawancara dengan Bapak Bondan tanggal 8 desember 2013

52 kesepakatan yang dilakukan tetapi pemanfaatan barang tersebut tidak ditulis dalam surat perjanjian. Pemanfaatan barang gadai dikelola atau digarap oleh yang menerima gadai. selain itu ada pula yang dikelola atau digarap oleh orang ketiga atau orang lain yang dipercaya dengan ketentuan bagi hasil antara penggarap dengan sipenerima gadai. 12 Meskipun demikian kebanyakan tanah sawah yang dijadikan sebagai jaminan kebanyakan digarap atau dikelola oleh penerima gadai itu sendiri. Dari hasil penelitan diketahui bahwa hasil dari pemanfaatan barang gadai tidak dilakukan bagi hasil antara pemberi gadai (Rahn) dengan penerima gadai (murtahin) hasil tersebut. Semuanya diambil oleh penerima gadai, bagi hasil terjadi jika barang gadai tersebut dalam hal ini tanah sawah dikelola oleh pihak ketiga, yaitu hasilnya dibagi antara pengelola dengan penerima gadai sebagai orang yang membiayainya. Oleh karena itu, pemanfaatan barang gadai (tanah sawah) yang terjadi dalam Masyarakat Krikilan Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang harus ditinjau ulang karena merugikan bagi pemberi gadai. Demikianlah penelitian terhadap pemanfaatan tanah sawah sebagai barang gadai dalam Masyarakat Krikilan Kecamatan Sumber Kabupaten Rembang 12 Wawancara dengan Bapak Sarju pada tanggal 9 desember 2013