BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi kinerja manajer puncak kemudian digunakan sebagai dasar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. antara fakta dan teori. Keputusan tersebut merupakan penafsiran dari hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan organisasi hingga tujuan

hanya sebanyak 11 kuesioner yang kembali/dibalas.

KETERKAITAN ANTARA INFORMASI AKUNTANSI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DENGAN KINERJA PERUSAHAAN. Poniman Politeknik Negeri Semarang.

Jumal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 5 - Nomor 1, Juni 2008 PA R T ISIP A SI A N G G A R A N, K E T ID A K P A S T IA N T U G A S,

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. walaupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bill out sebesar 6,7 triliun

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi diantara para pelaku bisnis juga semakin ketat. Menurut Hansen &

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG SEBAGAI VARIABEL MODERATING

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Definisi Reliance on Multiple Performance Measure (RMPM)

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI DAN KETIDAKPASTIAN TUGAS TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaaan

BAB 5 SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. bahasan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang penelitian yang mendasari penulis untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

BUDGET SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA MANAJERIAL. Jurica Lucyanda ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. ada dapat diselesaikan secara optimal, maka manajemen memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu. Salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget)

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk melaksanakan strategi organisasi, oleh sebab itu anggaran harus

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja organisasi yang optimal tergantung pada. bagaimana organisasi memanfaatkan sumber daya yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengaruh Informasi Akuntansi dan Ketidakpastian Tugas terhadap Kinerja Manajer

BAB I PENDAHULUAN. Dengan diketahuinya informasi tentang tujuan dari anggaran sebagai feed forward

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, PENGALAMAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat

BAB I PENDAHULUAN. Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan. memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN

Pratama Ilham Safitrie B

pendek dan kontrol dalam organisasi. Penyelenggaraan anggaran biasanya 2. Dinyatakan dalam istilah moneter. walaupun jumlah moneter mungkin

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan. Namun, menurut Covaleski et al. (2003) dan Shields and

Rina Ismawati B

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Perusahaan akan dapat hidup dan berkembang pesat jika

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL. (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu

CHRISTINE PRAMITA W.

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

B. Pertanyaan mengenai Penilaian Kinerja ( dikembangkan oleh Eko Hariyanto dan Margani Pinasti, 2002 )

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL. (Studi Empiris pada BPR di Bali)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada saat ini diharapkan pada banyaknya

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN. (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Surakarta dan Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. peraturan organisasi yang berlaku. Pada organisasi pemerintahan di Indonesia,

BABI PENDAHULUAN. Sebuah organisasi tidak akan berjalan mulus tanpa adanya. manajemen, yang merupakan satu kelompok utuh dari pengelola organisasi,

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INTRACO ADHITAMA SURABAYA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebuah hubungan kontraktual antara dua pihak, yaitu antara pemilik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, dan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN LIMA VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lingkungan bisnis saat ini begitu pesat, kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai dampak yang besar terhadap perencanaan tujuan dan

: DHIAN SARI UTAMININGSIH B.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan organisasi. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang T A S K

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL : KOMITMEN ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI MODERASI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. besar. Oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya dunia bisnis, semakin kompleks pula masalah yang

BAB VI PENUTUP. Bab ini menyajikan kesimpulan dari hasil penelitian. yang telah dilakukan. Kesimpulan yang diambil kemudian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).

MAYA PURNASARI B

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut (Hansen dan Mowen [1997]). Proses

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian melihat ke belakang, yaitu melihat apa yang telah dihasilkan dan

PENGARUH LANGSUNG KETIDAKPASTIAN TUGAS (TASK UNCERTAINTY ) TERHADAP PENINGKATAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. alat bantu salah satu alat bantu yang digunakan adalah anggaran (budget) yang

(Studi pada SKPD Kabupaten Temanggung) TESIS. Oleh PAMUDJI SANTOSO C4C PROGRAM STUDI ILMU AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Peran informasi akuntansi baik informasi akuntansi untuk mengevaluasi kinerja manajer puncak kemudian digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang balas jasa kepada manajer bawahannya dan untuk memberi motivasi kali pertama dilakukan oleh Argyris (1952). Hasil penelitian tersebut memperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan informasi keuangan untuk menilai kinerja manajer dapat menyebabkan para karyawan atau manajer yang tingkatannya dibawah manajer puncak merasa tegang, saling curiga terhadap rekan sekerja bahkan justru menyebabkan beban dan menimbulkan rasa kurang percaya diri sehingga bawahan manajer puncak akan berperilaku negatif, seperti memanipulasi data yang akan diolah menjadi informasi akuntansi sehingga apa yang dilaporkan tidak sesuai dengan keadaan sesungguhnya karena motivasi yang muncul akibat dari keinginan memperoleh balas jasa atau reward sebanyak-banyaknya (RAPM: Reliance on Accounting Performance Measure tinggi). Argyris (1952) mengusulkan para karyawan diajak berpartisipasi dalam menyusun anggaran. Hoopwood (1972) mengidentifikasi empat kemungkinan kekurangan teknis sistem informasi akuntansi dalam organisasi dengan mengusulkan tiga cara

2 evaluasi seseorang dapat dengan 1) budget constraint style (BCS), 2) profit conscious style, 3) non-accounting style (NAS). Hasil penelitian tersebut pun juga menyimpulkan bahwa penggunaan informasi akuntansi secara kaku dapat menimbulkan ketegangan pada bawahan serta kurang harmonisnya hubungan antara atasan dengan bawahan dan sesama bawahan Supriyono (2004) menyatakan bahwa partisipasi anggaran memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja manajer. Berbeda dengan penelitian Otley (1978) yang bertentangan dengan dua peneliti diatas. Otley menyimpulkan bahwa dengan BCS kinerja bawahan akan semakin tinggi. Perbedaan tersebut memunculkan suatu kontroversi sehingga mendorong para peneliti lain untuk meneliti dengan menggunakan variabel yang berbeda, seperti ketidakpastian pekerjaan (task uncertainty), ketidakpastian lingkungan, budaya, teknologi, dan sebagainya. Beberapa hasil penelitian empiris mengenai anggaran tentang teori kontingensi menyatakan bahwa sebagai pengendalian anggaran tergantung dari berbagai aspek dalam perusahaan, misalnya struktur organisasi dalam suatu perusahaan apakah sentralisasi atau desentralisasi. Hubungan antara contingency dengan aspek-aspek perusahaan berhubungan dengan penggunaan informasi akuntansi. Hirst (1981) menggunakan variabel ketidakpastian pekerjaan yang menyatakan bahwa dengan kondisi yang stabil maka bawahan akan mengetahui dengan jelas kinerja yang ia capai. Hasil penelitian Hirst (1983) bahwa hubungan negatif (negatif signifikan) antara RAPM (Reliance on Accounting Performance

3 Measurement) dengan tingkat ketegangan manajer dalam situasi ketidakpastian pekerjaan rendah. Sedangkan menurut Govindarajan (1984) peran ketidakpastian lingkungan dalam hubungan antara penggunaan informasi akuntansi berpengaruh terhadap prestasi manajer. Sedangkan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang adalah sifat atau sesuatu yang ada dan melekat pada dirinya (seperti motivasi, kemampuan dan prestasi). Saleke (1994). Faktor-faktor tersebut yang terkenal dengan Model Porter-Lawler menyatakan bahwa motivasi atau dorongan dipengaruhi oleh nilai dari suatu reward (penghargaan) dan optimisme dari manajer untuk berprestasi. Gambar 1.1 menunjukan model aspek motivasi dan perilaku individu Nilai Penghargaan Kemampuan dan bakat Penghargaan yang dirasa pantas Usaha Prestasi Penghargaan Kepuasan Kemungkinan Usaha akan diberi Penghargaan Persepsi tentang Peran Gambar 1.1 Model Aspek Motivasi Dan Perilaku Individu

4 Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa perilaku dipengaruhi oleh motivasi, kemampuan dan persepsi sesorang terhadap suatu peran. Tetapi apabila informasi akuntansi digunakan untuk mengevaluasi prestasi bawahan, maka pengaruh faktor lain perlu dipertimbangkan. Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang berbeda tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh budget participation dan task uncertainty terhadap perilaku manajer yang kinerjanya dinilai dengan informasi akuntansi pada perusahaan manufaktur di Indonesia. I.2 Perumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dituangkan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara informasi akuntansi sebagai kriteria penilaian kinerja terhadap perilaku manajer? 2. Apakah budget participation mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manajer dalam penggunaan informasi akuntansi sebagai kriteria penilaian kinerja? 3. Apakah task uncertainty mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manajer dalam penggunaan informasi akuntansi sebagai kriteria penilaian kinerja? 4. Apakah budget participation, task uncertainty, dan penggunaan informasi akuntansi sebagai kriteria penilaian kinerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manajer?

5 I.3 Batasan Masalah Dalam meneliti seluruh perumusan masalah diatas diperlukan suatu usaha dari peneliti. Karena keterbatasan kemampuan, penelitian dibatasi oleh: 1. Obyek dari penelitian ini adalah manajer tingkat menengah pada perusahaan manufaktur di Indonesia 2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga variabel independen yaitu informasi akuntansi, budget participation dan task uncertainty ditambah satu variabel dependen yaitu perilaku manajer I.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain: 1. Untuk memperoleh bukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara informasi akuntansi dan non-akuntansi sebagai kriteria penilaian kinerja terhadap perilaku manajer. 2. Untuk mengetahui bahwa budget participation mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manajer dalam penggunaan informasi akuntansi sebagai kriteria penilaian kinerja 3. Untuk mengetahui bahwa task uncertainty mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manajer dalam penggunaan informasi akuntansi sebagai kriteria penilaian kinerja

6 4. Untuk mengetahui bahwa budget participation dan task uncertainty mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manajer dalam penggunaan informasi akuntansi sebagai kriteria penilaian kinerja I.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Mahasiswa Akuntansi Memberikan tambahan prediksi dan penjelasan secara empiris pada literatur akuntansi manajemen, khususnya yang menguji pengaruh antara informasi akuntansi, budget participation dan task uncertainty terhadap kinerja manajer dalam suatu perusahaan 1.5.2 Bagi Kalangan Praktisi Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi praktisi akuntansi manajemen untuk dapat menganalisa lebih lanjut faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku manajer dimana informasi akuntansi, budget participation dan task uncertainty sebagai faktor utama dan dapat menjadi acuan untuk penelitian di bidang akuntansi manajemen di masa mendatang 1.5.3 Bagi Penulis Untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kuliah dan untuk menambah pengetahuan mengenai budget dan penerapannya dalam suatu pekerjaan

7 I.6 Kerangka Pemikiran Informasi akuntansi, budget participation dan task uncertainty dalam mempengaruhi perilaku manajer Hirst (1981), Hoopwood (1972), BZ Syam dan Kusuma (2002) dan Haryanto dan Pinasti (2002) informasi akuntansi merupakan informasi yang digunakan sebagai dasar penilaian kinerja bawahan oleh manajer puncak sehingga dapat dijadikan tolok ukur dalam memberikan balas jasa atas kinerja bawahan tersebut. Brownell dan Hirst (1986) menghubungkan task uncertainty dengan budget participation. Perilaku yang menyimpang seperti memanipulasi data merupakan asimetri informasi. informasi akuntansi digunakan untuk mengurangi tingkat task uncertainty (misalnya, perubahan prosedur perusahaan, perubahan kebijakan perusahaan, perubahan metode), sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi perilaku yang menyimpang sehingga apabila perusahaan memberikan task uncertainty yang rendah maka budget participation tinggi. Brownell dan Hirst (1986) bahwa semakin transparan gaya penilaian kinerja yang digunakan perusahaan (manajemen) maka semakin kecil kecenderungan manajer dan karyawan untuk berperilaku negatif (menyimpang dari peraturan yang ditetapkan oleh organisasi atau perusahaan). Penelitian Haryadi (1990) memperoleh kesimpulan bahwa interaksi penggunaan informasi akuntansi dan task uncertaiinty serta pengaruhnya terhadap tingkat ketegangan bawahan tidak signifikan, sedangkan Saleke (1994) menyatakan bahwa jika

8 kinerja manajer dinilai dengan informasi akuntansi dan dalam task uncertainty yang rendah maka bawahan tidak akan berperilaku negatif. Dari uraian diatas yang diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya maka dapat dibentuk model penelitian yang melihat pengaruh budget participation dan task uncertainty terhadap perilaku manajer yang kinerjanya dinilai dengan informasi akuntansi. Budget participation dan task uncertainty dijadikan sebagai variabel moderasi untuk mengetahui apakah kedua variabel tersebut memperkuat pengaruh informasi akuntansi terhadap perilaku manajer atau tidak. Model tersebut terlihat pada Gambar 1.2 berikut: BUDGET PARTICIPATION INFORMASI AKUNTANSI PERILAKU MANAJER TASK UNCERTAINTY Gambar 1.2. Model Hubungan budget participation dan task uncertainty terhadap perilaku manajer yang kinerjanya dinilai dengan informasi akuntansi I.7 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, peneliti menggabungkan beberapa faktor penting yang sangat mempengaruhi perilaku manajer. Faktor-

9 faktor seperti budget participation, task uncertainty dan informasi akuntansi merupakan variabel independen yang akan diregresikan dengan variabel dependen, yakni perilaku manajer. Untuk menjawab semua pertanyaan peneliti di atas, hypothesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H 1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara informasi akuntansi sebagai kriteria penilaian kerja terhadap perilaku manajer H 2 : Budget participation mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manajer dalam penggunaan informasi akuntansi sebagai kriteria penilaian kinerja H 3 : Task uncertainty mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manajer dalam penggunaan informasi akuntansi sebagai kriteria penilaian kinerja H 4 : Budget participation dan task uncertainty mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku manajer dalam penggunaan informasi akuntansi sebagai kriteria penilaian akuntansi