SMART ASN UNTUK MEWUJUDKAN WORLD CLASS GOVERNMENT Dr Muhammad Taufiq DEA 1. WORLD CLASS GOVERNMENT DAN TUNTUTAN SMART ASN 1
Globalisasi dan Tuntutan World Class Government RPJP 2005 2025 : Visi : INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR, Misi ke 2 dari 8 Misi Mewujudkan bangsa yang berdaya saing dengan (salah satunya) mereformasi bidang hukum dan aparatur negara; Agenda Pembangunan RPJMN 2015 2019 Penyempurnaan dan Peningkatan Kualitas Reformasi Birokrasi Nasional (RBN) SASARAN Sasaran yang ingin diwujudkan adalah meningkatnya kualitas birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik dalam mendukungpeningkatan daya saing dan kinerja pembangunan nasional di berbagai bidang, yang ditandai dengan: terwujudnya kelembagaan birokrasi yang efektif dan efisien; meningkatkan kapasitas pengelolaan reformasi birokrasi; diimplementasikannya UU Aparatur Sipil Negara secara konsisten pada seluruh instansi pemerintah; dan meningkatnya kualitas pelayanan publik. 2
Perpres no 81 tahun 2010 Grand Design Reformasi Birokrasi : Visi reformasi birokrasi adalah Terwujudnya Pemerintahan Kelas Dunia. World class government : pemerintahan yang memiliki tingkat kinerja unggul secara komparatif di tengah persaingan global. Transformasi secara sistematis sektor publik untuk mendukung daya saing nasional 3
8/7/2016 Malaysia : National Transformation program VISION 2020 Aspiring to Achieve Developed and High- income Nation Status NATIONAL TRANSFORMATION PROGRAMME NATIONAL KEY RESULTS AREAS (NKRAs) NATIONAL KEY ECONOMIC AREAS (NKEAs) STRATEGIC REFORM INITIATIVES (SRIs) 4
Singapore : Public Service for 21th century (PS21) Sejak 1995 pemerintahan Singapura mendorong reformasi yang bertumpu pada perubahan mindset untuk menciptakan pelayanan public yang berintegritas dan berorientasi kepada masyarakat. (One Trusted Public Service with Citizens at the Centre) Perancis sejak 2007 menjalankan reformasi administrasi secara menyeluruh yang disebut Revision Generale des politiques publiques (RGDP) dengan tujuan spesifik : peningkatakan kualitas pelayanan publik, efisiensi belanja pemerintah dan modernisasi manajemen kepegawaian 5
TANTANGAN BAGI INDONESIA Pendahuluan Perbandingan Ranking Ease of Doing Business Negara-Negara ASEAN 2010-2016 Negara 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Indonesia 122 121 129 128 120 114 109 Malaysia 23 21 18 12 6 18 18 Singapura 1 1 1 1 1 1 1 Thailand 12 19 17 18 18 26 49 Vietnam 93 78 98 99 99 78 90 Filipina 144 148 136 138 108 95 103 Laos 167 171 165 163 159 148 134 Kamboja 145 147 138 133 137 135 127 Brunei 96 112 86 79 59 101 84 IFC, 2015 Global Competitiveness Index (GCI) 2014-2015 No Negara Rangking 2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 1 Swiss 1 1 1 1 1 1 2 USA 2 4 5 7 5 3 3 Singapura 3 3 2 2 2 2 4 Jepang 8 6 9 10 9 6 5 Malaysia 24 26 21 25 24 20 6 China 29 27 26 29 29 28 7 Thailand 36 38 39 38 37 31 8 Indonesia 54 44 46 50 38 34 9 India 49 52 56 59 60 71 10 Brazil 56 58 53 48 56 57 11 Rusia 63 63 66 67 64 53 12 Vietnam 75 59 65 75 70 68 13 Filipina 87 85 75 65 59 52 World Economic Forum, 2015 TANTANGAN REFORMASI BIRORKASI DALAM ERA MASYAARAKAT EKONOMI ASEAN 6
SCENARIO 2010 KELUAR DARI BONUS MIDDLE DEMOGRAPHIC INCOME TRAP2030 USD 12.500 Threshold Middle Income Trap Pertumbuhan PDB PDB per kapita Kemiskinan Pengangguran 2010 RPJM 2 RPJM 3 RPJM 4 2013: USD 4.000 2015 2020 2025 2030 Minimal 7 % per tahun 2019: USD 8.000 6 8 Persen 2025: > USD 10.000 13 7
STRATEGI PEMBANGUNAN ASN 2015 2019 2015 Profil SDM ASN saat ini Benchmark ASN Internasional Tantangan Manajemen SDM ke Depan HIGHLY COMPETITIVE AFTA MEA ASN BERWAWASAN INTERNASIONAL/GLOBAL PENGUASAAN BAHASA ASING PENGUASAAN IT/DIGITAL HIGH COLLABARATION & NETWORKING KEBIJAKAN STRATEGIS ASN 2015 2019 Perencanaan ASN selaras arah pembangunan Rekruitmen ASN objektif & bebas KKN Profesionalisme ASN Tantangan SDM Internal MISMATCH KETERSEDIAAN ASN DG STRATEGI PEMBANGUNAN MISMATCH SPESIFIKASI JABATAN & MAN QUALIFICATION >40% KUALIFIKASI ASN MSH SLTA KE BAWAH & KOMPETENSI BLM MEMADAI 2019 SMART ASN yang berdaya saing global 2. KONDISI PNS SAAT INI 8
DATA PNS DESEMBER 2015 PNS TERHADAP ANGKATAN KERJA 3.08% JUMLAH PNS 4.498.643 PNS PUSAT 20.94% PNS DAERAH 79.06% RATA RATA PERTUMBUHAN PERTAHUN 2010 2015 0.44% RATA RATA USIA PNS 45 TAHUN BUP 2016 2020 752.271 PNS PNS DIATAS 51 TAHUN 13.71% BKN 2016 JFT 51.13% JFU 38.27% TINGKAT PENDIDIKAN PNS RENDAH : 28.32% MENENGAH 20.09% TINGGI : 51.59% BKN 2016 9
BKN 2016 BKN 2016 10
KOMPETENSI TINGGI VII TINGKATKAN PERAN SAAT INI VIII TINGKATKAN PERAN SAAT INI IX III SIAP UNTUK PERAN DI MASA DEPAN DENGAN PENGEMBANGAN IV SIAP UNTUK PERAN MASA DEPAN DENGAN PENGEMBANGAN VI I SIAP UNTUK PERAN DI MASA DPAN II SIAP UNTUK PERAN MASA DEPAN DENGAN PENGEMBANGAN V RENDAH TINGKATKAN KOMPETENSI RENDAH TINGKAT PERAN SAAT INI POTENSI PERTIMBANGKAN (MUTASI) TINGGI TALEN MATRIX HASIL ASSESMENT JPT PRATAMA DAN ADMINISTRATOR KOMPETENSI TINGGI VII 19.82% VIII 6.93% IX III 12.21% IV 2.34% VI I 11.52% II 1.95% V 34.57% 7.91% 2.73% RENDAH RENDAH POTENSI TINGGI 11
Sebagian besar JPT Pratama dan Administrator membutuhkan pengembangan kompetensi untuk meningkatkan kinerjanya Perlunya peningkatan peran saat ini melalui pengayaan tugas dan penugasan terpandu untuk meningkatkan potensinya 3. STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN 12
Arah kebijakan Pemerintah dalam pengembangan kompetensi ASN Setiap PPK menetapkan kebutuhan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pengembangan kompetensi Setiap instansi menyusun kebutuhan pengembangan kompetensi berdasarkan analisa kesenjangan kompetensi dan kesenjangan kinerja selama 1 tahun anggaran Perencanaan pengembangan dilakukan tingkat instansi dan nasional Tingkat nasional, LAN bertanggung jawab dalam perencanaan pengembangan kompetensi manajerial dan sosial kultural Pengembangan kompetensi tiap pegawai minimal 80 jam/1 tahun 13
RENSTRA K/L/D Biro/bag Perencanaan Biro/bag DIklat Biro/Bag SDM RENJA K/L/D IKU Rencana Tahunan Pengembangan Kompetensi ASN Instansi Succesion plan Talent pool (Instansi) Pola Karir Gap kompetensi dan gap kinerja JPT Admin JabFung PENGKPI PENGKFUNG M PENG TEKNIS Evaluasi Kinerja Instansi Evaluasi Kinerja Individu METODE PENGEMBANGAN A. KLASIKAL 1. Pelatihan tatap muka 2. Pendidikan B. NON KLASIKAL 1. Self Study 2. On the job training/magang 3. Study banding 4. Seminar/workshop 5. Penugasan (job assignment) 6. Pertukaran PNS 7. E learning Kompetensi teknis JENIS KOMPETENSI Kompetensi sosio kultural Kompetensi manajerial 14
Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan secara: mandiri oleh internal Instansi Pemerintah yang bersangkutan; bersama dengan Instansi Pemerintah lain yang memiliki akreditasi untuk melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu; atau bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen TERIMAKASIH 15