BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Karya Tugas Akhir dengan judul Pembuatan Film Animasi 2D Berjudul The

PEMBUATAN FILM PENDEK BERGENRE DRAMA KELUARGA BERJUDUL SECUIL DAGING UNTUK KELUARGAKU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. dalam perancangan karya interaktif Lily s Pie yang berbasis animasi. Pada BAB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi karya atau penerapan. perancangan karya pada proses pembuatan karya.

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan film animasi 2D

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

II. METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video feature,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karya dalam proses pembuatan film pendek menggunakan teknik split screen.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan film, merupakan

STIKOM SURABAYA BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Banyaknya masyarakat miskin di Indonesia menjadikan Indonesia negara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada Bab III ini akan dijelaskan metode yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. secara dokumenter mengenai beternak sapi di CV Drajat Farm. Video dokumenter

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Film saat ini bukanlah menjadi hal baru dalam kehidupan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah bentuk komunikasi untuk memotivasi seseorang dan. membangun citra jangka panjang untuk suatu produk tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga dengan penggunaan teknik super slow motion berjudul ASA.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Produksi Iklan Audio _ Visual

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Pada laporan tugas akhir BAB III ini, menjelaskan tentang metodologi dan

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Pada BAB III ini akan dijelaskan tentang perancangan karya dalam proses

BAB III KONSEP PERANCANGAN

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. berjudul Pembuatan Film Pendek Bergenre Drama Romantis Berjudul

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya Sosiologi: suatu

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN. proses pembuatan film menggunakan penggabungan teknik tracing vektor dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI EMPATI REMAJA TERHADAP KEMISKINAN SEBAGAI AKIBAT TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. berjudul Petualangan Arjuna-Mengenal Sumber Daya Energi. Pada BAB ini

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. masyarakat. Pelaksanaan kerja praktik ini bertempat di TVRI Jawa Timur, yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III TAHAPAN PRA PRODUKSI

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Pada BAB ini dijelaskan tentang Metodologi Penelitian, Study Existing, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB III METODELOGI DAN PERANCANGAN KARYA. dan pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan film dokudrama

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media audio visual yang lebih dikenal dengan video klip.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. merancang naskah, hunting lokasi, merancang dan menyususl pada tahap prapoduksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. IV 1. Media film dokumenter

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya:

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Indonesia untuk anak sekolah dasar. Selanjutnya proses metode dan proses

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan film dokumenter

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK DAN IMPLEMENTASI KARYA

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

FEATURE-DOKUMENTER. RISET OBSERVASI Pertemuan 5

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip

BAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi dalam penelitian ini menggunakan penelitian secara kualitatif, di mana penelitian kualitatif merujuk pada penalaran baik secara tekstual maupun secara visual. Menurut Borg and Gall (1988) menyatakan bahwa penelitian kualitatif lebih sulit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, karena data yang terkumpul bersifat subjektif dan instrument sebagai alat pengumpulan data. Maka, untuk menjadi instrument penelitian yang baik, peneliti secara kualitatif dituntut untuk mampu menguasai teori dan memiliki wawasan yang luas. Dengan demikian, peneliti secara kualitatif dituntut untuk memiliki wawasan yang luas, sehingga peneliti akan mampu membuka pertanyaan kepada sumber data dan mampu memahami apa yang terjadi di lapangan, serta mampu melakukan analisis secara induktif terhadap data yang diperoleh. Selain itu peneliti secara kualitatif dituntu untuk menemukan teori baru berdasarkan data yang diperoleh di lapangan/situasi sosial. Instrument yang digunakan oleh penulis ialah instrument secara dokumentasi lapangan, dimana penulis mengambil gambar secara langsung di lapangan untuk mendapatkan data yang sepenuhnya akurat. Melalui observasi, dapat diperoleh pandangan secara langsung mengenai apa yang sebeneranya terjadi dilapangan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data terkait realitas sosial keluarga miskin yang 21

22 terjadi di perkampungan padat penduduk. Dipilihlah wilayah wonocolo Surabaya sebagai instrument dokumentasi lapangan untuk mendapatkan data yang diinginkan. Mujiono (2010: 76) menyatakan bahwa semua tahapan dapat dilaksanakan dengan system metodologis. Tahapan metodologi berdasarkan sistim metodologis diantaranya merumuskan masalah, mengumpulkan data, menganalisis, dan kesimpulan dari pengumpulan data. Berikut akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai keempat sistim metodologis tersebut. 3.2 Merumuskan Masalah Berdasarkan hasil pengamatan selama proses penelitian di wilayah wonocolo Surabaya, masalah kemisikinan muncul karena adanya kelompok anggota masyarakat yang secara struktural tidak mempunyai peluang dan kemampuan yang memadai untuk mencapai tingkat kehidupan yang layak, itu sebabnya yang menjadikan faktor terciptanya hal-hal negatif di perkotaan seperti halnya pemukiman kumuh dan liar, munculnya kriminalitas yang disebabkan minimnya lapangan pekerjaan. Karena standart hidup manusia itu berbeda-beda, maka belum ada definisi kemiskinan yang dapat diterima secara universal. Pengelompokan orang ke dalam kategori miskin atau tidak miskin biasanya dilakukan berdasarkan atribut-atribut yang melekat pada seseorang atau kelompok orang tersebut, dan golongan miskin seringkali ditandai dengan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok, terutama kebutuhan makan dan minum sehari-hari dan akan menimbulkan beberapa dampak pada masyarakat.

23 Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka peneliti mengambil tema film pendek bergenre drama dengan background realita sosial kemiskinan dengan pemaparan cerita kehidupan keluarga kecil yang hidup dalam kemiskinan, keinginan seorang suami untuk membahagiakan istrinya namun dengan segala kendala keterbatasannya, dan penjiwaan karakter yang diperankan oleh pemeran dapat membawakan suatu cerita dengan rasa syukur yang akan digunakan sebagai pesanpesan moral di dalam film pendek ini sebagai karya Tugas Akhir. 3.3 Pengumpulan Data 3.3.1 Pengamatan/Observasi Pengamatan/observasi dilakukan pada awal bulan Agustus 2012, hal-hal yang diamati oleh penulis adalah pengamatan terhadap lingkungan di daerah kumuh dan padat penduduk yang terdapat di daerah wonocolo Surabaya. Rata-rata pekerjaan masyarakat di daerah tersebut para pekerja serabutan seperti pedagang keliling, sales, tukang, dan kuli bangunan. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa ternyata faktor kemiskinan dapat menyebabkan kesan negatif kepada masyarakat di perkotaan seperti kriminalitas khususnya. Pekerjaan adalah yang sangat diperlukan untuk menghindari kemiskinan tersebut, dengan mencari pekerjaan yang bermutu dan pendidikan yang baik kemiskinan dapat dihindari. Kemiskinan sangat di pandang rendah oleh masyarakat di daerah perkotaan seperti Surabaya, banyak sekali rakyat miskin di pandang sebelah mata.

24 3.3.2 Wawancara Wawancara dilakukan kepada seorang warga yang berprofesi sebagai pekerja serabutan di daerah wonocolo Surabaya. Untuk mempermudah pencarian keyword peneliti menggunakan beberapa pertanyaan wawancara. Berikut pertanyaan wawancara yang diberikan ke salah satu warga pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Daftar pertanyaan wawancara kepada salah satu warga. Pihak yang diwawancarai Salah satu warga wonocolo Pertanyaan wawancara Hal sulit apa yang mempengaruhi kebutuhan anda saat ini? Keinginan apa yang paling anda ingin cari saat menemukan pekerjaan yang layak? Dengan kehidupan anda saat ini apakah anda merasa harmonis terhadap keluarga anda? Pendidikan terakhir anda? Dengan anda berada di kota besar seperti Surabaya ini hal apa yang sangat anda alami? Dengan pekerjaan anda sekarang berapakah penghasilan anda?

25 Table 3.2 Daftar hasil wawancara kepada salah satu warga. Pihak yang diwawancarai Salah satu warga wonocolo 3.3.3 Dokumentasi Jawaban wawancara Pekerjaan yang layak untuk memenuhi segala kebutuhan Mencukupi kebutuhan dengan mencari nafkah dengan cara yang lebih baik Meskipun dengan keterbatasan materi keluarga tetap terjalin harmonis Pendidikan terakhir sampai SLTP/SMP Tekanan hidup yang sangat susah Penghasilan tidak tentu, karena tidak mempunyai pekerjaan yang tetap Dokumentasi yang di dapatkan oleh penulis/peneliti selama melakukan pengamatan/observasi di lapangan diantaranya adalah:

26 1. Foto keadaan rumah tinggal salah satu warga di wonocolo Surabaya. Gambar 3.1 Foto salah satu rumah warga.

27 2. Foto lingkungan permukiman di daerah wonocolo Surabaya. Gambar 3.2 Foto lingkungan permukiman.

28 3. Foto pada saat wawancara dengan salah satu warga. 3.3.4 Studi Literatur Gambar 3.3 Foto saat wawancara dengan salah satu warga. Studi literatur yang dipergunakan adalah buku dan internet. Digunakannya studi literatur sebagai teknik pengumpulan data untuk memenuhi semua kebutuhan akan semua materi selama proses perancangan hingga film pendek berjudul Secuil Daging Untuk Keluargaku akan siap dinikmati.

29 3.3.5 Studi Eksisting Untuk memperdalam ide dan konsep diwujudkan dalam bentuk karya di Tugas Akhir ini, penulis/peneliti telah melakukan kajian terhadap beberapa karya film diantaranya: 1. Nilai Kehidupan episode 55 berjudul Bau Kejujuran (Trans TV) Nilai Kehidupan merupakan sebuah program acara di Trans TV, Nilai Kehidupan menyajikan drama dari kejadian-kejadian yang mungkin sering Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap karakter, latar belakang dan alur cerita di acara Nilai Kehidupan selalu berbeda-beda dalam setiap episodenya. Peneliti memilih episode ke 55 yang berjudul Bau Kejujuran. Gambar 3.4 Nilai Kehidupan Trans TV. (Sumber: google.co.id)

30 Gambar 3.5 Screenshoot cuplikan episode 55 berjudul Bau Kejujuran. (Sumber google.co.id) 2. Film See You After School (2006) sutradara Lee Seok-Hoon Film korea yang di produksi tahun 2006 bergenre drama komedi ini memiliki alur cerita yang menceritakan tentang cerita dalam satu hari. Cerita yang sederhana dibuat oleh sutradara asal korea Lee Seok-Hoon ini menyampaikan penokohan komedi yang sangat bagus, walaupun hanya berkisah selama satu hari saja.

31 Gambar 3.6 Film See You After School. (Sumber: google.co.id)

32 Gambar 3.7 Screenshoot cuplikan film See You After School. (Sumber: google.co.id) Berdasarkan studi eksisting dari kedua film dan cerita yang digunakan untuk film pendek yang berjudul Secuil Daging Untuk Keluargaku dapat diketahui SWOT dari kedua film tersebut. SWOT dari kedua film tersebut dijelaskan dalam tabel 3.3 analisis SWOT.

33 Tabel 3.3 Analisis SWOT film Nilai Kehidupan dan See You After School. Analisis SWOT Nilai Kehidupan See You After School Strength Weakness Opportunity Threat Para pemeran yang mempunyai karakter yang sangat menjiwai dan mempunyai pesan moral yang sangat bagus Pewarnaan pada gambar kurang dramatis. Menambah referensi tentang pesan moral yang diberikan kepada penonton. Film ini hanya mengangkat pesan moral tanpa diberikan pewarnaan yang dramatis dan sound effect untuk mendukung cerita dalam film ini. Cerita yang sangat menarik walaupun hanya berkisah dalam satu hari Alur cerita yang susah untuk di pahami. Menambah referensi dalam membuat cerita yang menarik dan mudah di pahami. Film ini hanya berkisah dalam satu hari, namun dengan cerita yang sangat susah untuk dipahami bila menonton film ini hanya sekali saja. Dari analisis SWOT Nilai Kehidupan dan See You After School disimpulkan bahwa film harus mempunyai pesan-pesan moral, penjiwaan karakter pemain, dan penambahan pewarnaan yang dramatis agar penonton dapat ikut merasakan suasana drama dan pesan-pesan moral yang disampaikan.

34 Setelah melakukan analisis SWOT, dilakukan pembagian segment yang dituju, target yang diinginkan, serta memposisikan filmpendek ini kepada khalayak luas. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan rancang karya yang akan dikerjakan pada tahap pra-produksi. Berikut adalah pembagian berdasarkan STP. STP akan dijelaskan dalam tabel 3.4 analisis STP. Tabel 3.4 Analisis STP (Segmenting, Targeting, Positioning). Segmentation & Targeting STP Positioning Geografis Demografis Psikografis Secuil Daging Untuk Keluargaku - Ukuran kota: kota besar - Letak kota: Tengah kota - usia: 18 40 tahun - Gender: laki-laki, perempuan - Pendidikan: Pelajar, Mahasiswa, Sarjana - Kelas sosial: menengah Film pendek ini bertemakan drama keluarga dengan menggunakan realita background kemiskinan di dalamnya, dan alur cerita yang dramatis agar audien dapat merasakan pesanpesan moral di film ini, serta film pendek ini akan berkisah hanya satu hari saja untuk alur ceritanya.

35 Dari analisis STP film di tabel 3.4 dapat disimpulkan bahwa pembuatan film diperlukan beberapa hal yang berkaitan dengan jenis atau bentuk film itu sendiri. Film yang baik mempunyai ciri dimana konsep yang dituju dapat diterima penonton sehingga cerita yang dibuat dapat dimengerti. Selain itu dapat disimpulkan bahwa suatu film harus mampu mempresentasikan isi pesan dengan semiotika cerita. Selain teknik yang dilakukan, penggabungan antar keduanya seimbang agar terlihat nyata dan tidak kaku. Dengan jelasnya target pasar serta penempatan film maka konsep tersebut dapat diterima oleh penikmatnya sesuai dengan tujuan film itu dibuat. 3.4 Perancangan Karya Pada gambar 3.8 dapat dilihat pengerjaan tugas akhir ini berawal dari ide dan konsep yang telah mengalami pematangan sejak dari ide yang bertemu dengan hasil pengamatan/observasi di lapangan dan studi eksisting. Kemudian diolah menjadi storyboard yang menjadi acuan dalam pembuatan film ini. Lalu setelah selesai, dilakukan casting pemain, pemilihan kostum, dan mencari setting lokasi. Setelah itu maka akan dilakukan syuting dan pengambilan audio. Saat rangkaian syuting selesai maka tiba ke proses editing. Proses editing melewati beberapa tahap mulai dari pemberian pewarnaan gambar dan penambahan backsound didalamnya.

36 Pra produksi Produksi Pasca produksi Pemilihan ide cerita Pengembangan ide cerita Skenario Break down skenario Jadwal shooting Perekaman gambar Pemilihan Musik Editing video pemilihan perwarnaan Memasukan musik Melakukan mixing gambar Gambar 3.8 Bagan perancangan pengerjaan Tugas Akhir. Storyboard Casting Anggaran Lokasi Logistik Peralatan

37 3.5 Pencarian Keyword Berdasarkan dari hasil pencarian data dengan melakukan wawancara, didapatkan kalimat-kalimat yang digunakan sebagai pencarian keyword/kata kunci. Dari hasil wawancara pada tabel 3.2 maka dilakukan analisa dari target pasar dan tujuan film berjudul Secuil Daging Untuk Keluargaku ini dibuat. Analisis ini berguna untuk mencari keyword yang kemudian akan diterapkan dalam film. Tabel 3.5 Analisis Keyword. Hasil pengamatan dan observasi Pekerjaan Mencari Nafkah Menjalin Kebahagiaan Harmonis Pengangguran Keterbatasan materi Kumuh Rendahnya Intelektual Kehidupan yang Cepat Ramai Tekanan Hidup Kehidupan susah Pekerjaan Serabutan Pendapatan Tidak Tentu Keluarga Kecil Kurang Sejahtera Kota Besar Ekonomi Kebawah Miskin Terlantar Kesengsaraan

38 Dari analisa keyword pada tabel 3.5 maka hasilnya adalah menggunakan keyword Kesengsaraan. Analisa ini sesuai dengan film bertema potret kemiskinan. Dalam pewarnaan sebuah film dapat menimbulkan ciri khas sebuah film. Analisis pewarnaan dalam film pendek Secuil Daging Untuk Keluargaku ini sesuai pada analisis keyword yaitu kesengsaraan. Berdasarkan pemilihan pewarnaan pada analisis keyword didapatkan pewarnaan dramatis warna soft yang akan mendominasi hasil karya film pendek yang bertema kemiskinan. 3.6 Pra Produksi 3.6.1 Ide dan Konsep Cerita Ide muncul berawal dari keinginan penulis membuat film pendek bergenre drama keluarga dengan potret kemiskinan, karena jarang sekali film bergenre drama keluarga dengan potret kemiskinan. Film ini menggunakan konsep film pendek yang yang mempunyai alur cerita berkisah hanya satu hari, dengan konsep seperti itu penulis berharap dapat menampilkan suatu karya film pendek dengan durasi kurang lebih 20 menit dengan baik dan dapat diterima oleh audiens. Penulis membuat karya film pendek dengan pengambilan gambar teknik secara liveshot, karena film pendek dengan teknik liveshot dapat lebih mudah dipahami oleh masyarakat daripada media animasi. Penulis ingin membuktikan bahwa para sineas lokal tidak kalah dan mampu menghasilkan karya yang baik dan layak dinikmati masyarakat Indonesia.

39 3.6.2 Sinopsis Sinopsis merupakan pengembangan ide cerita. Susunan sinopsis merupakan acuan dalam pembuatan skenario. Pada sinopsis, mulai terdapat pengembangan cerita, tokoh utama dan setting. Sinopsis Tugas Akhir film pendek berjudul Secuil Daging Untuk Keluargaku ini adalah: Bercerita tentang sebuah keluarga kecil yang miskin hidup di perkampungan sederhana, keluarga tersebut hidup seorang bapak bernama Feri beserta istri yang sedang hamil bernama Gita. Berawal dari kehidupan keluarga ini yang susah dan miskin, semua rintang kehidupan telah mereka hadapi tetapi mereka selalu menjalani dengan tegar, ikhlas, dan sabar. Feri selalu memberikan yang terbaik untuk keluarganya, namun apa daya Feri hanyalah seorang pekerja serabutan yang hanya mengandalkan tenaga dan keringat. Untuk membeli sesuap nasi pun Feri harus membanting tulang agar mendapatkannya. Suatu saat Gita meminta sesuatu kepada feri, Gita meminta untuk makan daging karena merasa sedang hamil dan membutuhkan asupan gizi untuk janinnya tetapi apa daya Feri belum bisa menuruti istrinya tersebut karena uang yang didapat Feri belum bisa untuk membeli daging untuk istrinya. Karena Feri pun baru saja keluar dari pekerjaannya yang lama, Feri pun berusaha keras untuk mencari pekerjaan kembali untuk mendapatkan uang kembali untuk membeli daging keinginan istrinya. Sampai di sebuah jembatan mulailah Feri merasa sangat putus asa karena uang yang ia dapat sangat kurang untuk membeli daging, dan saat itu Feri pun kehilangan akal

40 sehatnya, ia melihat seekor anjing di depannya lantas cepat Feri membunuh anjing tersebut dan mengambil dagingnya. Senja pun menjelang Feri kembali pulang dengan gontai dan perasaan yang sangat risau, Gita sangat gembira akan kedatangan Feri membawa sekantong plastik berisikan daging. Langsung dimasaknya daging tersebut oleh Gita. Masakan telah matang dengan senangnya Gita hendak menyantap daging itu, tak lama Feri pun merebut piring berisikan daging dan langsung membuang daging tersebut. Gita sangat kesal, bertanya-tanya kepada Feri. Feri pun menceritakan semuanya, dengan sabar Gita menanggapi dan memberi tahu apa yang telah suaminya lakukan itu adalah salah. Gita pun memberitahukan bahwa segala sesuatu yang kita tidak mampu tidak perlu kita paksakan, Feri pun memeluk Gita. Gita tetap menyemangati suaminya agar selalu sabar dan tabah. 3.7 Produksi Untuk meminimalkan dana dan waktu, produksi dilakukan selama 12 hari di 4 tempat yang berbeda. Proses syuting pertama dilakukan di daerah perkampungan Wonocolo Surabaya, kemudian dilanjutkan syuting di A Yani Surabaya untuk pengambilan adegan makan di warung, lalu di jembatan Menanggal Surabaya untuk pengambilan adegan pengemis, dan yang terakhir di Wiyung Surabaya untuk pengambilan adegan kerja di proyek bangunan. Pemilihan backsound untuk film pendek ini harus sesuai dengan film yang akan di produksi, penulis memilih backsound dari artis ibukota TonyQ Rastafara yang

41 berjudul Yang Terulang dan Matahariku, dengan mengambil lagu tersebut karena lirik pada lagu ini menunjang cerita dan sesuai dengan tema yang ada di dalam karya film pendek Tugas Akhir ini. Surat ijin dari penggunaan lagu tersebut ada pada lembar lampiran. 3.8 Publikasi Setelah selesai mengolah seluruh hasil film, maka penulis melakukan publikasi. Media yang digunakan penulis untuk publikasi adalah poster dan DVD. Kemudian diimplementasikan ke dalam bentuk cetak berupa poster dan DVD. Poster disebar lewat sosial media dan forum-forum mahasiswa sehingga dirasa bisa menarik simpati publik. Berikut konsep dan sketsa dari desain publikasi dari film pendek ini: 1. Konsep poster Penulis menggunakan konsep pada poster dengan menampilkan 2 peran utama dan pewarnaan yang sesuai dengan analisis keyword, serta pemberian background suasana pemukiman padat penduduk yang mewakili kehidupan kemiskinan yang diperlihatkan disela-sela sobekan kertas. Hal ini dimaksudkan agar poster dapat mewakili film dan penonton menjadi tertarik untuk melihatnya.

42 2. Sketsa Poster 3. Label DVD Gambar 3.9 Sketsa poster. Gambar 3.10 Sketsa Label DVD.

43 4. Cover DVD Gambar 3.11 Sketsa Cover DVD.