HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

dokumen-dokumen yang mirip
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1

OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS. Titta Novianti

SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 2

Anatomi/organ reproduksi wanita

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.


PROSES KONSEPSI DAN PERTUMBUHAN JANIN Oleh: DR.. H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

Function of the reproductive system is to produce off-springs.

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur

PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN

Sisten reproduksi pria dan wanita A.Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria.

I. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang

MODUL MATA PELAJARAN IPA

JURNAL BIOLOGI, Vol. 2 No. 2, Tahun 2013, Halaman 1-13

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem

UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN ALAT PERAGA MODEL GAMETOGENESIS PADA MANUSIA. Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah BIOLOGI TERAPAN 3

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

SDP. YG MENDPT TEKANAN CUKUP BERAT

Fisiologis Siklus Menstruasi

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan merk dagang. Ajinomoto telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan.

HUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD. Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D.

D. Uraian Pembahasan. Sistem Regulasi Hormonal 1. Tempat produksinya hormone

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

I. PENDAHULUAN. jika ditinjau dari program swasembada daging sapi dengan target tahun 2009 dan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditunjukkan oleh adanya keinginan untuk. untuk mengembangkan budidaya dan produksi tanaman obat (Supriadi dkk,

BAB II SINKRONISASI ALAMI A. PENDAHULUAN

Proses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. ukuran panjang tubuh sekitar 20 cm dan ukuran berat tubuh gram. Di

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab. Sistem Reproduksi. A. Sistem Reproduksi pada Manusia B. Sistem Reproduksi pada Tumbuhan

Gametogenesis. GAMET: Berasal dari Bakal sel kelamin atau primordial germ cells luar gonad 2/4/2014

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Population Data Sheet (2014), Indonesia merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Gambaran mikroskopik folikel ovarium tikus putih betina ((Rattus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.

I. PENDAHULUAN. Ikan baung (Mystus nemurus) adalah ikan air tawar yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung

I. PENDAHULUAN. Selatan. Sapi pesisir dapat beradaptasi dengan baik terhadap pakan berkualitas

F I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi. 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc.

Pengertian dan Proses Oogenesis Proses Oogenesis

PENGANTAR. Latar Belakang. Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan

HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISIS

BAB II TINJAUAN TEORI. konsep yang relatif baru dalam kajian psikologi. Di negara-negara barat, istilah

Materi 5 Endokrinologi selama siklus estrus

BAB 1 PENDAHULUAN. Monosodium glutamate (MSG) adalah garam sodium L-glutamic acid

... Tugas Milik kelompok 8...

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB XIV. Kelenjar Hipofisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang

TINJAUAN PUSTAKA Pubertas Siklus Menstruasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. subfilum vertebrata atau hewan bertulang belakang. Merak hijau adalah burung

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang akan dipakai sebagai referensi

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sementara dan dapat pula bersifat menetap (Subroto, 2011).

STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Reproduksi dan Perkembangan Gonad Ikan Lele. Ikan lele (Clarias sp) pertama kali matang kelamin pada umur 6 bulan dengan

MODUL BIOLOGI KELAS XI-IPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Ikan merupakan alternatif pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

II. Bagaimana sifat diwariskan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Desember (Amornsakun dan Hassan, 1997; Yusuf, 2005). Areal pemijahan

Peristiwa Kimiawi (Sistem Hormon)

Gametogenesis BAGIAN KE-6

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Derajat Pemijahan Fekunditas Pemijahan

SISTEM REPRODUKSI. Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

Rijalul Fikri FISIOLOGI ENDOKRIN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HORMON REPRODUKSI JANTAN

Bab SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

HORMONAL PRIA. dr. Yandri Naldi

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

10/17/2009 KONSEP DASAR. Kelenjar dalam sistem endokrin

B A B I PENDAHULUAN A.PENGERTIAN

PERTEMUAN XII: STRUKTUR DAN FUNGSI HAYATI HEWAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gangguan Hormon Pada wanita

A. Organ Reproduksi pada laki laki

II. TINJAUAN PUSTAKA

KESEHATAN REPRODUKSI* Oleh: Dr. drh. Heru Nurcahyo, M.Kes**

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nuruddin Santoso, ST., MT Oleh Devina Nindi Aulia NIM 1302100074 POLTEKKES KEMENKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN MALANG April 2014

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tema Hubungan Hormon Reproduksi dengan Proses Gametogenesis sebagai salah satu tugas mata kuliah Biologi Dasar dan Perkembangan. Penyelesaian Makalah ini tak lepas dari bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Nuruddin Santoso selaku Dosen Pengajar mata kuliah Teknologi Informasi dalam Kebidanan 2. Dan kepada rekan rekan mahasiswa yang turut membantu dalam penyusunan Makalah ini. Semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat dan berguna di masa yang akan datang dan dapat memberikan pengetahuan kepada kita semua. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka kami mengharapkan kritik dan saran agar lebih baik lagi. Malang, 13 April 2014 Penulis Devina N A

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB I... 4 PENDAHULUAN... 4 Latar Belakang... 4 Rumusan Masalah... 4 Tujuan... 4 BAB II... 5 BAHASAN... 5 Gametogenesis... 5 Spermatogenesis... 5 Oogenesis... 6 BAB III... 9 PENUTUP... 9 Simpulan... 9 Saran-saran... 9 DAFTAR RUJUKAN... 10

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kemampuan reproduksi tidak hanya terjadi pada manusia, melainkan semua jenis makhluk hidup, termasuk hewan dan tumbuhan. Dengan kemampuan inilah makhluk hidup dapat mempertahankan jenisnya. Pada manusia, perubahan-perubahan besar pada saluran reproduksi merupakan syarat awal bagi keberhasilan melestarikan jenisnya atau dalam arti lain menghasilkan anak. Setidaknya pada wanitaharus ada uterus atau rahim, dimana di dalamnya embrio berkembang. Selain itu juga harus ada ovarium atau indung telur yang akan menghasilkan sel telur (ovum). Sama halnya dengan pria juga perlu adanya perubahan-perubahan besar pada saluran reproduksinya. Oleh karena itu, diperlukan pula serangkaian hormon rumit yang mengatur perubahan-perubahan periodik pada struktur-struktur di dalam saluran reproduksi baik pria maupun wanita. Rumusan Masalah 1. Apa itu gametogenesis 2. Hormon-hormon apa saja yang mempengaruhi gametogenesis dan fungsi reproduksi Tujuan 1. Mampu menjelaskan hormon yang berhubungan dengan gametogenesis dan fungsi reproduksi 2. Mampu menjelaskan tentang kontrol hormon terhadap sistem reproduksi 3. Mampu memjelaskan tentang kelenjar endokrin dan sistem hormonal

BAB II BAHASAN Gametogenesis Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Sel gamet terdiri dari gamet jantan (spermatozoa) yang dihasilkan di testis dan gamet betina (ovum) yang dihasilkan di ovarium. Terdapat dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis.mitosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan tetapi tidak terjadi reduksi kromosom contoh apabila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan pembelahan meiosis yaitu pembelahan sel dari induk menjadi 2 anakan dengan adanya reduksi kromosom, contohnya pembelahan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia. Pada pembelahan mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom. Gametogenesis terdiri 4 tahap : perbanyakan, pertumbuhan, pematangan dan perubahan bentuk. Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis 1. Pengertian Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa (tunggal : spermatozoon) yang terjadi di organ kelamin (gonad) jantan yaitu testis tepatnya di tubulus seminiferus. Sel spermatozoa, disingkat sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel germinal yang disebut

spermatogonia (jamak). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma. 2. Hormon - Hormon Yang Berperan Dalam proses Spermatogenesis Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon, diantaranya: a. Kelenjer hipofisis menghasilkan hormon peransang folikel (Folicle Stimulating Hormon/FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormon/LH). b. LH merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder. c. FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai spermatogenesis. d. Hormon pertumbuhan, secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis. Oogenesis 1. Pengertian Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium. Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogonia (tunggal: oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua oogonia yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap memasuki tahap pembelahan. Semula oogonia membelah secara mitosis menghasilkan oosit primer.pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit primer membelah secara miosis, tetapi hanya sampai fase profase. Pembelahan miosis tersebut berhenti hingga bayi perempuan dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer mengalami kematian setiap hari sampai masa pubertas. Memasuki masa pubertas, oosit melanjutkan pembelahan miosis I. hasil pembelahan tersebut berupa dua sel haploid, satu

sel yang besar disebut oosit sekunder dan satu sel berukuran lebih kecil disebut badan kutub primer. Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan miosis II. Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, yaitu satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih kecil disebut badan polar sekunder. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder. Ootid mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub mengalami degenerasi (hancur). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada oogenesis hanya menghasilkan satu ovum. 2. Hormon - Hormon Yang Berperan Dalam proses Oogenesis Proses pembentukan oogenesis dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon, diantaranya: Pada wanita usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya aksis hipothalamus-hipofisis-ovarium. Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi hipofisis mensekresi hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone). FSH dan LH menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi hormon estrogen dan progesteron. LH merangsang korpus luteum untuk menghasilkan hormon progesteron dan meransang ovulasi. Pada masa pubertas, progesteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.fsh merangsang ovulasi dan meransang folikel untuk membentuk estrogen, memacu perkembangan folikel. Hormon prolaktin merangsang produksi susu. Mekanisme umpan balik positif dan negatif aksis hipothalamus hipofisis ovarium. Tingginya kadar FSH dan LH akan menghambat sekresi hormon GnRH oleh hipothalamus. Sedangkan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat menstimulasi (positif feedback, pada fase folikuler) maupun

menghambat (inhibitory/negatif feedback, pada saat fase luteal) sekresi FSH dan LH di hipofisis atau GnRH di hipothalamus.

BAB III PENUTUP Simpulan Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang dialirkan ke dalam peredaran dan mempengaruhi organ tertentu (organ target). adanya hormon menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masingmasing. Hormon-hormon yang mempengaruhi gametogenesis dan fungsi reproduksi antara lain : a) Pada Hipofisis terdapat hormon gonadotropin yang terdiri atas FSH (Folikel Stimulating hormone) dan LH (Liuteizing Hormon). b) Pada Ovarium terdapat hormon estrogen dan hormone progeteron. c) Pada Plasenta terdapat hormon gonadotropin korion, estrogen, progesterone, dan somatotropin. Pada siklus reproduksi terdapat hormon FSH, Hormon LH, Hormon estrogen, dan Hormon Progesteron. Saran-saran 1) Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya 2) Kritik dan saran akan diterima karena akan bermanfaat bagi penulis untuk kedepannya.

DAFTAR RUJUKAN http://blog.uin-malang.ac.id/alan/2011/03/20/hormon-yang-berhubungandengan-gametogenesis-dan-fungsi-reproduksi/ http://id.wikipedia.org/wiki/estrogen http://id.wikipedia.org/wiki/hormon_perangsang_folikel http://id.wikipedia.org/wiki/hormon_pelutein http://humanhormone.blogspot.com/p/kelenjar-plasenta.html http://nayliesfileauthor.blogspot.com/2011/11/hormon-gametogenesis-pria-nwanita.html