TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA LEMAH IRENG KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
Fajarina Lathu INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DI RT 3 RW 4 DESA KEMBANGBAHU KECAMATAN KEMBANGBAHU KABUPATEN LAMONGAN

GAMBARAN PERILAKU KELUARGA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN DBD DI DESA LUHU KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO TAHUN Ade Rahmatia Podungge

BAB I PENDAHULUAN. 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

Kata Kunci : Pengetahuan, Perawatan, Demam Berdarah Dengue

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin besar. Keadaan rumah yang bersih dapat mencegah penyebaran

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

Dian Hidayatul C, Dian Nur Afifah, Arifal Aris

BAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara serta Pasifik Barat (Ginanjar, 2008). Berdasarkan catatan World

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT DI DUKUH SEPAT KELURAHAN SEPAT KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN Eka Nurjanah ABSTRAK

SARANG NYAMUK DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DI DESA KLIWONAN MASARAN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak penyakit yang menyerang seperti dengue hemoragic fever.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. kelompok B Arthropod Borne Virus (Arboviroses) dan ditularkan oleh nyamuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengue shock syndrome (DSS). Kewaspadaan dini terhadap. tanda-tanda syok pada penderita demam berdarah dengue (DBD)

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya adalah sejenis demam virus yang disebabkan oleh alphavirus

BAB I PENDAHULUAN. Dengue, keduanya ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit. chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya.

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod Borne Virus, genus

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggambarkan distribusi frekuensi dari responden.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

BAB I PENDAHULUAN. mentalnya bertambah, pada masa ini juga anak-anak sudah mulai. mengenal dunia luar sehingga pada masa ini anak-anak sangat rentan

¹STIKES Nani Hasanuddin Makassar ²STIKES Nani Hasanuddin Makassar ³STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DI RW III DESA PONCOREJO KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan famili flaviviridae

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai belahan dunia. Selama 1 dekade angka kejadian atau incidence rate (IR)

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan daerah tropis yang banyak berkembang nyamuk Aedes. kepadatan penduduk (Kementerian Kesehatan RI, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh virus

PENDAHULUAN. Ratna Sari Dewi STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis:

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. virus dengue yang ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi

BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa di negara yang sedang berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. World Health

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kejadian luar biasa dengan kematian yang besar. Di Indonesia nyamuk penular

Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Volume VIII Nomor 1, Januari 2017 ISSN (p) -- ISSN (e)

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG PENYAKIT ISPA DI PUSKESMAS PEMBANTU SIDOMULYO WILAYAH KERJA PUSKESMAS DEKET KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai risiko tinggi tertular Demam Dengue (DD). Setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: INDRIANI KUSWANDARI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penyakit DBD merupakan masalah serius di Provinsi Jawa Tengah, daerah yang sudah pernah terjangkit penyakit DBD yaitu 35 Kabupaten/Kota.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan di 436 kabupaten/kota dari 497 kabupaten/kota sebesar 88%. Angka kesakitan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kematian ( Padila 2013).

BAB III METODE PENELITIAN

Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: DIAH NIA HERASWATI J

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2010), program pencegahan dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU PSN DENGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DI DESA NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung jumlah pasien serta semakin luas. epidemik. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan

BAB 1 PENDAHULUAN. masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Penyakit ini dapat

Kata Kunci : Demam Berdarah Dengue (DBD), Sanitasi lingkungan rumah, Faktor risiko

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI PASEBAN BARAT JAKARTA PUSAT TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

Transkripsi:

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DESA LEMAH IRENG KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN 2011 Dedi Herlambang ABSTRAK Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepti yang sebelumnya sudah menggigit orang yang terinfeksi dengue. Penyakit demam berdarah banyak ditemukan didaerah tropis dan sub tropis. Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita demam berdarah di tiap tahunnya. Demam berdarah di Indonesia pertama kali ditemukan di Surabaya pada tahun 1958 sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia. Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Tengah pada tahun 2010 sebesar 60,51/100.000 penduduk dan angka kematian 1%, target Jawa Tengah untuk Angka Kesakitan DBD adalah 35/100.000 penduduk. Data DKK Sragen tahun 2010 menunjukkan bahwa DBD sudah masuk ke hampir semua Kecamatan yang ada di kabupaten Sragen. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Lemah Ireng Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen 2011. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah masyarakat yang pernah terkena penyakit (DBD) di Desa Lemah Ireng, pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah responden 30 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, setelah data terkumpul ditabulasi dengan menggunakan skala ordinal dengan diberi skor jika jawaban benar nilai : 1, dan jika jawaban salah nilai : 0. Hasil analisa menunjukkan bahwa Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah berpengetahuan baik (63,3%), berpengetahuan cukup (36,7%) dan yang berpengetahuan kurang (0%). Dari hasil analisa di atas dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang paling dominan adalah berpengetahuan baik ( 63,3%) yang dipengaruhi oleh umur, pendidikan, pekerjaan dan sumber informasi. Kata kunci : Pengetahuan, Masyarakat, Demam Berdarah Dengue (DBD) PENDAHULUAN Demam Berdarah Dengue dan mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air (Hadinegoro. S. R, merupakan penyakit yang disebabkan oleh 2006). virus dengue. Virus dengue ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepti Tentu mencegah selalu lebih baik daripada mengobati artinya kita perlu yang sebelumnya sudah menggigit orang selalu waspada dengan keberadaan yang terinfeksi dengue. Orang yang nyamuk penyebab demam berdarah. terkena DBD ditandai dengan demam Nyamuk Aedes Agypti senang sekali mendadak selama 2-7 hari, terdapat tumbuh dan berkembang di genangan air manifestasi perdarahan, pembesaran hati dan syok. Pencegahan penyakit DBD bisa yang bersih, seperti penampungan air, bak mandi, pot bunga, dan gelas. Mungkin dilakukan dengan 3 M: Menguras bak air, tempat-tempat tersebut pernah dikira Menutup tempat-tempat yang mungkin terjadi tempat berkembang biak nyamuk sebagai lingkungan yang dipilih hewan ini. Oleh karena itu populasi nyamuk ini 1

meningkat di musim hujan (Meilliashari. M, 2004). Penyakit demam berdarah banyak ditemukan didaerah tropis dan sub tropis. Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita demam berdarah di tiap tahunnya. World Health Organization (WHO) mencatat Negara Indonesia sebagai Negara dengan kasus demam berdarah tertinggi di Asia Tenggara (Departemen Kesehatan RI. 2005). Demam berdarah di Indonesia pertama kali ditemukan di Surabaya pada tahun 1958 sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia. Mulai saat itu penyakit ini pun menyebar luas ke penjuru Indonesia. Kejadian luar biasa (KLB) terjadi pada tahun 1998 dimana Departemen Kesehatan RI mencatat sebanyak 2.133 korban terjangkit penyakit ini dengan jumlah korban meninggal 1.414 jiwa. Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia selama tahun 2010 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut data sementara direktorat pengendalian penyakit bersumber binatang kementerian kesehatan, jumlah kasus dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) selama tahun 2010 sebanyak 150.000 kasus dengan 1.317 kematian, sedangkan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tahun 2009 sebanyak 137.600 kasus dengan 1.170 kematian (Hadinegoro, S.R. 2006). Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Tengah pada tahun 2010 sebesar 60,51/100.000 penduduk dan angka kematian 1%, target Jawa Tengah untuk Angka Kesakitan DBD adalah 35/100.000 penduduk (Ester, M. 1999). Data DKK Sragen tahun 2010 menunjukkan bahwa DBD sudah masuk ke hampir semua Kecamatan, ada beberapa Kecamatan yang terkategori Kecamatan yang sudah terjangkit demam berdarah yaitu: Endemis (selama kurun waktu 3 tahun pernah ada kasus), Sporadis (selama kurun waktu 3 tahun pernah ada kasus tetapi tidak berturut-turut) dan Potensial (selama kurun waktu 3 tahun tidak pernah ada kasus). Dari 26 Kecamatan yang ada di Sragen 6 Kecamatan yang tergolong Endemis, 16 Kecamatan tergolong sporadis dan 5 Kecamatan tergolong potensial. Penderita Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Sragen Pada tahun 2010 sebanyak 612 orang tetapi tidak ada jumlah kematian. Sedangkan di Puskesmas Karangmalang penderita Demam Berdarah Dangue (DBD) pada tahun 2010 berjumlah 51 orang dan tidak ada jumlah kematian. Berdasarkan data diatas, penyakit demam berdarah masih tergolong tinggi (Sumber data: DKK Sragen, 2010). Pada tanggal 22 September 2011 penulis berkunjung ke tempat keluarga di Dukuh Lemah Ireng Desa Pelemgadung Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen. Di sana beberapa dari anggota keluarga penulis terkena penyakit DBD, dan ada juga beberapa dari anggota keluarga lain juga terkena penyakit ini. Berdasarkan data diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Bagaimana Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dukuh Lemah Ireng Desa Pelemgadung Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen 2011? METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif. Sedangkan desain yang digunakan penulis adalah survai dengan pendekatan waktu cross sectional yaitu pengambilan data dalam satu kali pengamatan saja (Notoatmodjo, 2005). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dukuh Lemah Ireng Desa Pelemgadung 2

Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen. Untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati atau diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut diberi batasan atau definisi operasional yaitu : Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah Pemahaman masyarakat tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) 1. Pengertian Demam Berdarah Dengue 2. Etiologi Demam Berdarah Dengue 3. Gejala Klinik Demam Berdarah Dengue 4. Komplikasi Demam Berdarah Dengue 5. Tingkatan Penyakit Demam Berdarah Dengue 6. Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Parameter yang digunakan yaitu : : 1) Baik : 80-100% 2) Cukup baik : 50-70% 3) Kurang baik : =40 % (Arikunto, 2006) dengan skala ordinal. Populasi yang diteliti adalah masyarakat yang pernah terkena penyakit DBD di Dukuh Lemah Ireng Desa Pelemgadung Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen sebanyak 30 orang. Dalam penelitian ini sampel adalah masyarakat yang pernah terkena penyakit DBD di Dukuh Lemah Ireng Desa Pelemgadung Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling yaitu cara pegambilan sampel dengan mengambil seluruh anggota popuasi menjadi sampel (Arikunto, S. 2006). Besar sampel yang diambil sebanyak 30 responden dengan kriteria sebagai berikut : a. Kriteria Inklusi 1) Masyarakat yang tinggal di Dukuh Lemah Ireng Desa Pelemgadung. 2) Masyarakat yang pernah terkena DBD di Dukuh Lemah Ireng Desa Pelemgadung. 3) Masyarakat yang bersedia menjadi responden. b. Kriteria eksklusi 1) Masyarakat yang tidak tinggal di Dukuh Lemah Ireng Desa Pelemgadung. 2) Masyarakat yang tidak pernah terkena DBD di Dukuh Lemah Ireng Desa Pelemgadung. 3) Masyarakat yang tidak bersedia menjadi responden. Lokasi yang digunakan untuk penelitian adalah Dukuh Lemah Ireng Desa Pelemgadung Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen yang dilaksanakan mulai bulan November 2011 sampai Januari 2012. Sebelumnya peneliti membuat informconcent (persetujuan) terlebih dahulu kepada responden bahwa responden bersedia akan dilakukan penelitian setelah responden setuju baru peneliti membagikan kuesioner tersebut yang berisi daftar pertanyaan yang diajukan secara tertulis (Notoatmodjo, 2005). Pengolaan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Editing, Coding, Scoring, Tabulating Untuk mengukur pengetahuan Masyarakat tentang Penyakit BDB menggunakan rumus : N = SP / SM x 100% HASIL PENELITIAN Diagram 1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Berdasarkan diagram 1 diatas dapat diketahui bahwa rata-rata responden berumur > 36 tahun, yaitu sebanyak 12 orang (40%). 3

Diagram 2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Diagram 5 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan diagram 2 diatas dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan SMA lebih dari setengah dari total keseluruhan responden, berjumlah 16 orang (53%). Diagram 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan diagram 3. diatas dapat diketahui bahwa rata-rata responden bekerja sebagai petani, yaitu sebanyak 12 orang (40%). Diagram 4 Distribusi Responden Berdasarkan sumber informasi yang diperoleh Berdasarakan diagram 4 diatas dapat diketahui bahwa responden yang memperoleh informasi dari media elektronik lebih dari setengah dari jumlah keseluruhan responden, yaitu 19 orang (64%). 4 Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa lebih dari setengah responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 19 orang (63%) dan yang berpengetahuan cukup 11 orang (37%), dan yang berpengetahuan kurang tidak ada. PEMBAHASAN Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dukuh Lemah Ireng Desa Pelemgadung Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen 2011. Berdasarkan data yang didapat bahwa sebagian besar responden berpengetahuan baik yaitu sebanyak 19 responden (63%) hasil analisa didukung oleh umur responden. Dari data dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berumur >36 tahun yaitu 12 responden (40%), responden berumur 25 35 tahun yaitu 7 responden (23%), responden berumur 14 24 tahun yaitu 9 responden (30%) dan responden yang berumur 9 13 tahun sebanyak 2 responden (7%). Umur adalah lama waktu hidup seseorang dalam tahun dihitung sejak dilahirkan. Seperti yang telah diungkapkan oleh Notoatmodjo (2003) bahwa umur merupakan variabel yang telah diperhatikan dalam penelitianpenelitian epidemologi, karena merupakan salah satu hal yang penting dan mempengaruhi pengetahuan. Dimana semakin tinggi umur seseorang, maka semakin banyak pula pengetahuan yang diperoleh. Berdasarkan uraian diatas bahwa umur dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang dimana semakin

tinggi umur seseorang, maka semakin banyak pula pengetahuan yang diperoleh. Responden yang ada di Dukuh Lemah Ireng sebagian besar berumur >36 tahun sebanyak 12 responden (40%), tetapi ada juga beberapa responden yang berumur kurang dari 36 tahun berpengetahuan baik. Hasil analisis juga dipengaruhi oleh pendidikan responden. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu 16 responden (53%), berpendidikan SMP yaitu 8 responden (27%), dan berpendidikan SD sebanyak 6 responden (20%). Menurut Nursalam (2001) bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Responden yang berpendidikan tinggi akan lebih baik dibandingkan dengan responden yang berpendidikan rendah dalam pengetahuannya tentang penyakit Demam Berdarah Dengue. Di Dukuh Lemah Ireng sudah memiliki pendidikan cukup tinggi yaitu SMA dan SMP. Faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan responden yaitu karena status pekerjaan. Berdasarkan data yang didapat rata rata responden bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 12 responden (40%), bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 11 responden (37%), sebagai pelajar sebanyak 6 responden (20%), dan responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 1 responden (3%). Menurut Notoatmodjo (2003), bahwa bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, bekerja bagi masyarakat setempat akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga yang pada kenyataannya bahwa rutinitas dan aktivitas pekerjaan secara umm memang lebih banyak menyita waktu, pikiran, dan tenaga. Responden yang ada di Dukuh Lemah Ireng 40% adalah bekerja sebagai petani sehingga sebagian besar waktunya digunakan untuk bertukar pendapat sesama teman berkerjanya, begitu juga dengan responden yang berkerja sebagai wiraswasta. Mereka mendapatkan informasi tentang penyakit Demam Berdarah Dengue kebanyakan dari mulut ke mulut. Meskipun demikian ada sebagian dari responden yang memiliki pengetahuan kurang tentang penyakit Demam Berdarah Dengue. Faktor terakhir yang dapat mempengaruhi pengetahuan responden ialah sumber informasi yang didapat. Berdasarkan data yang didapat rata rata responden memperoleh informasi dari media elektronik yaitu sebanyak 19 responden (64%), dari media cetak sebanyak 7 responden (23%), dan dari petugas kasehatan sebanyak 4 responden (13%). Menurut Notoatmodjo (2003) informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang memperoleh informasi, maka seseorang cenderung memperoleh pengetahuan lebih luas. Berdasarkan uraian diatas sebagian besar responden yang ada di Dukuh Lemah Ireng memperoleh informasi dari media elektronik karena hampir seluruh responden mempunyai televisi, tetapi ada juga sebagian responden mendapat informasi dari media cetak dan dari petugas kesehatan walau pun dirumahnya sudah ada televisi atau radio. Berdasarkan analisa yang didapat bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit demam berdarah dengue (DBD) yaitu berpengatahuan baik sebanyak 19 responden (63%). Hal ini dapat dilihat dari jawaban yang benar pada kuesioner tentang Pengertian, Etiologi, Gejala Klinik, Komplikasi, Tingkatan Penyakit, dan Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue. Pencapaian pengetahuan baik di atas disebabkan oleh umur, pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi yang diperoleh. Meskipun ada juga dari beberapa responden yang berpngetahuan cukup sebanyak 11 5

responden (37%) dan yang pengetahuan kurang tidak ada. KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dukuh Lemah Ireng Desa Pelemgadung Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen 2011 yaitu : 1. Berpengetahuan baik sebesar 63% 2. Berpengetahuan cukup sebesar 37% 3. Berpengetahuan kurang sebesar 0% Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dominan adalah baik. Sub variabel yang mendukung variabel pengetahuan adalah umur yang berumur >36 tahun, pendidikan SMA dan SMP, pekerjaan petani dan wiraswasta serta memperoleh informasi dari media elektronik, media cetak dan petugas kesehatan.\ SARAN 1. Dari hasil laporan ini akan di sosialisasikan dengan pihak masyarakat supaya pemahaman masyarakat tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) bisa ditingkatkan lagi, misalnya: dengan mengadakan seminar-seminar tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan mengadakan kerja bakti untuk menghindari penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). 2. Diharapkan peneliti selanjutnya untuk lebih detail lagi dalam melakukan penelitian dan menambah variatif penelitian dengan desain penelitian yang lebih baik lagi dengan memilih teknik pengambilan data yang lebih baik untuk mengurangi kebiasan hasil penelitian. 6

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta (www.datinkes.worpress.com.2011). Departemen Kesehatan RI. (2005). Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Direktorta Bina Kesehatan Keluarga (www.datinkes.worpress.com.2011). Ester, M. (1999). Demam Berdarah Dengue Diagnosis, Pencegahan dan Pengendalian. Jakarta: EGC (www.google.2011). Hadinegoro, S.R. (2006). Tata Laksana Demam Berdaraha Dengue di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI (www.datinkes.worpress.com.2011). Hidayat, A. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan I. Jakarta: Salemba Medika (www.pdpersi.co.id.2011). Indrawan. (2007). Mengenal dan Mencegah Demam Berdarah. Bandung: Pioner Jaya. Meilliasari, M. (2004). Demam Berdarah Perawatan di Rumah dan Rumah Sakit serta Diet Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Puspa Swara (www.pdpersi.co.id.2011). Notoatmojdo, S. (2002) Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2001). Proses & Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Nursalam, Rekawati Susiloningsih. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawat dan Bidan). Jakarta: Salemba Medika. Soegiyarto, S. (2002). Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa dan Penatalaksaan. Jakarta: Salemba Medika. Kristina. (2004). Cara Pencegahan DBD. Retrieved December 14 th http://www.mail_arcive.com/debrito., 2004 from Rahmati, Ira. (2006). Artikel Demam Berdarah Dengue. Januari 14 th http://www.mail_archieve.com, 2006 Retrieved DKK Sragen. (2010). Profil Dinas Kesehatan Kabupaten, Sragen. 7