BAB I PENGANTAR. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM TERKAIT DENGAN SISTEM PERTAHANAN NEGARA PUSANEV_BPHN. ANANG PUJI UTAMA, S.H., M.Si

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010

Assalamu alaikum Warrahmatullah Wa Barakatuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2017, No Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 324); 3. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 2 Tahun 2017 tentang Orga

BAB I PENGANTAR. samapta dalam rangka proses regenerasi kepemimpinan di tubuh TNI AD.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 127, 2004 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439)

BAB II TINDAK PIDANA DESERSI YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA TNI. mengenai fungsi, tugas dan tanggungjawab mereka sebagai anggota TNI yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENGANTAR. Republik Indonesia. Suasana keterbukaan pasca pemerintahan Orde Baru

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ACUAN KONSTITUSIONAL SISTEM PERTAHANAN NEGARA. Oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PERKEMBANGAN PNS DI INDONESIA. diperlukan Aparatur Sipil Negara yang profesional, bebas dari intervensi politik,

NOMOR 20 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERTAHANAN KEMANAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No Laut Kepulauan (archipelagic sea lane passage) dan jalur udara di atasnya untuk keperluan lintas kapal dan Pesawat Udara Asing sesuai denga

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA. No.251, 2013 KESEHATAN. Pelayanan. Operasional. Kemenhan. TNI. POLRI.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANATOMI KEAMANAN NASIONAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA BESERTA PENJELASANNYA

NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PENGINTEGRASIAN KOMPONEN PERTAHANAN NEGARA

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya dan berbatasan langsung dengan beberapa negara lain. Sudah

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI PERTAHANAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No e. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

2016, No Strata Tiga kedinasan, dilakukan penyetaraan dengan lulusan Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah dan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian.

NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 1999 TENTANG RAKYAT TERLATIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENHAN. Kesehatan. Pelayanan. Tertentu. Operasional.

MI STRATEGI

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Ta

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

Ketahanan nasional. Geostrategi Indonesia Pelaksanaan Geopolitik dalam negara Suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi lingkungan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 1997 TENTANG HUKUM DISIPLIN PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN WILAYAH PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN SENJATA API OLEH ANGGOTA TNI di DENPOM IV/ 4 SURAKARTA

BAB I PENGANTAR. strategis guna menghadapi tantangan tugas ke depan. Sistem pertahanan negara

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 74, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3703)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Komando Operasi Angkatan Udara I atau Koopsau I sebagai salah satu

TENTANG PEMBERIAN BEASISWA KEPADATARUNA/TARUNI AKADEMI TENTARA NASIONAL INDONESIA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN AKADEMI MILITER DI LUAR NEGERI

NOMOR 26 TAHUN 1997 TENTANG HUKUM DISIPLIN PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENHAN. Pembina Administrasi. Veteran. Dukungan.

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

PERAN PERWIRA PENYERAH PERKARA DALAM TINDAK PIDANA MILITER (STUDI DENPOM IV/ 4 SURAKARTA)

dalam membangun kekuatan pertahanan mengedepankan konsep pertahanan berbasis kemampuan anggaran (capability-based defence) dengan tetap

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UU 27/1997, MOBILISASI DAN DEMOBILISASI. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 27 TAHUN 1997 (27/1997) Tanggal: 3 OKTOBER 1997 (JAKARTA)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.57, 2008 DEPARTEMEN. PERTAHANAN. TNI. Telekomunikasi. Khusus.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif

PROSES PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DENGAN PELAKU ANGGOTA TNI (Studi di Wilayah KODAM IV DIPONEGORO)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN;

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Te

IV. GAMBARAN UMUM. Pasca perang kemerdekaan Indonesia maka TNI / ABRI berusaha membenahi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi tersebut memiliki sumber daya manusia yang menunjukkan komitmen yang

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sesuai dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 30 ayat (3) yaitu

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 1997 TENTANG HUKUM DISIPLIN PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.503, 2009 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Beasiswa. National Defense Academi

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. perdamaian regional dan internasional (UU Nomor 34 Tahun 2004).

KEWARGANEGARAAN KETAHANAN NASIONAL DAN POLITIK STRATEGI NASIONAL. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

Transkripsi:

1 BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 berbunyi : Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. Undang-undang No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) bahwa sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman dan gangguan menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen utama sistem pertahanan negara yang dibantu oleh komponen cadangan dan komponen pendukung. Tentara Nasional Indonesia terdiri dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat ( TNI AD), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) yang merupakan alat negara yang berperan sebagai alat pertahanan negara sesuai dengan tugas pokok masing-masing.

2 Tugas pokok Tentara Nasional Indonesia (TNI) menurut Undang-undang No. 34 Tahun 2004 adalah : (1) Menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. (2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan: a. Operasi militer untuk perang. b. Operasi militer selain perang, yaitu untuk: 1. mengatasi gerakan separatisme bersenjata; 2. mengatasi pemberontakan bersenjata; 3. mengatasi aksi terorisme; 4. mengamankan wilayah perbatasan; 5. mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis; 6. melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri; 7. mengamankan Presiden dan wakil presiden beserta keluarganya; 8. memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta; 9. membantu tugas pemerintahan di daerah; 10. membantu kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang; 11. membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia; 12. membantu menaggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan; 13. membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue); serta membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan, dan penyelundupan. (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara. Agar tugas pokok tersebut dapat tercapai dengan hasil sempurna maka diperlukan prajurit yang Profesional, Efektif, Efisien dan Modern (PEEM). Untuk mendapatkan prajurit seperti di atas, harus dilakukan melalui pendidikan yang berjenjang, bertahap, bertingkat dan berlanjut. Pengembangan kualitas sumber daya manusia - terutama pemimpin-pemimpinnya - yang memiliki sikap perilaku yang baik, ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai serta jasmani yang samapta sangat perlu dibentuk di dalam suatu lembaga pendidikan.

3 Lembaga pendidikan Sesko TNI dibentuk pada tahun 1963 yang dahulu bernama Sesko ABRI. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor : Skep/259/P/IV/1999 tanggal 12 April 1999 tentang perubahan ABRI menjadi TNI dan pemisahan Polri dari TNI maka diadakan penyesuaian atas sebutan lembaga pendidikan tertinggi TNI yaitu Sesko ABRI menjadi Sesko TNI. Di samping perubahan nama juga terjadi perubahan pada tugas dan fungsi Sesko TNI, baik di bidang pengkajian dan pengembangan doktrin maupun dalam penyelenggaraan pendidikan. Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (SeskoTNI) merupakan suatu badan pelaksana pusat di Tingkat Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) dan berkedudukan langsung di bawah Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan tugas pokok menyelenggarakan pendidikan umum tertinggi dan pendidikan operasi gabungan di lingkungan TNI serta melaksanakan penyelenggaraan pengkajian dan pengembangan di bidang yang terkait dan mendukung pelaksanaan tugas-tugas TNI. Pendidikan Sesko TNI merupakan salah satu mata rantai dari pendidikan pembentukan kemampuan pangkal ke kemampuan yang semakin meluas sehingga merupakan pendidikan yang berjenjang, bertingkat dan berlanjut. Sumber siswa Sesko TNI adalah para perwira menengah yang berpangkat Kolonel yang memenuhi persyaratan dan terpilih antara lain telah mengikuti Sekolah Staf dan Komando Angkatan. Seleksi calon siswa Sesko TNI dilaksanakan terhadap perwira yang memenuhi syarat dengan masa dinas perwira minimal 22 tahun. Lolos seleksi masuk pendidikan Sesko TNI, baik seleksi bidang akademik maupun seleksi bidang jasmani. Sesko TNI mempunyai nilai taktis dan nilai strategis. Nilai taktis dikarenakan lembaga pendidikan Sesko TNI mendidik para perwira menengah TNI yang berpangkat Kolonel yang terpilih untuk dididik sebagai kader pemimpin militer yang mempunyai kemampuan keluaran staf umum dan komando untuk jabatan efektif golongan III dan

4 potensial untuk menduduki jabatan golongan II ke atas. Nilai strategis dikarenakan perwira menengah TNI yang tidak bisa lolos mengikuti pendidikan Sekolah Staf dan Komando TNI maka karir jabatan perwira tersebut dipastikan tidak akan bisa cemerlang jika dibandingkan dengan perwira menengah yang lolos pendidikan. Evaluasi hasil belajar perwira siswa Sesko TNI sesuai dengan Tri Pola Dasar Pendidikan meliputi bidang sikap dan perilaku, bidang ilmu pengetahuan dan keterampilan serta bidang jasmani yang masing-masing adalah : bidang sikap dan perilaku untuk mengukur tingkat keberhasilan Perwira Siswa dalam pencapaian tujuan pendidikan yang meliputi sikap mental, kualitas pribadi dan kepemimpinan. Unsur yang dinilai meliputi moral, disiplin, dedikasi, tanggung jawab, pengembangan kemampuan diri, kemampuan organisasi dan kemampuan mengambil keputusan. Bidang llmu pengetahuan dan keterampilan untuk mengukur hasil akademik yang telah dicapai meliputi penguasaan materi secara teoritis, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan olah pikir dan kemahiran dalam mengaplikasikan pelajaran yang telah diberikan selama pendidikan dan kemampuan melaksanakan suatu pekerjaan sesuai tingkat kecakapan yang dicapai. Bidang jasmani untuk mengukur tingkat keberhasilan Perwira Siswa (Pasis) di bidang kemampuan jasmani sesuai dengan pencapaian pendidikan secara keseluruhan meliputi kemampuan jasmani yang dilihat dari tingkat kesegaran jasmani, yang menunjukkan tingkat kemampuan jasmani dalam mengatasi dan menyelesaikan tugas-tugas fisik dengan baik, tanpa mengakibatkan suatu kelelahan fisik yang berarti. Standar penilaian rata-rata per Tri pola Dasar Pendidikan TNI menyatakan bahwa Peserta Didik (Serdik) harus mempunyai nilai akhir rata-rata minimal 80/800 yang merupakan akumulasi dari prestasi harian dan akhir dari ke-3 aspek penilaian sikap dan perilaku, akademik, jasmani dan diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan pembobotan

5 yang berlaku. Bagi TNI, diharapkan lulusan pendidikan Sesko TNI pada predikat Baik dengan standar nilai 80/800 s.d. 84,99/849,9. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di Sesko TNI tergantung dari kualitas lembaga pendidikan itu sendiri di dalam mensinergikan segenap potensi dan kegiatan operasional, administrasi pendidikan serta perangkat penunjang dalam mengemban fungsi pendidikan TNI. Strategi pembinaan pendidikan menggunakan pendekatan kesisteman dalam arti memperhatikan secara menyeluruh pelaksanaan program pendidikan yang berorientasi kepada kebutuhan dalam menghadapi segala ancaman yang diperlukan untuk mendukung tugas pokok TNI. Pendekatan kesisteman juga dimaksudkan agar segenap unsur pendidikan dapat dibina secara terpadu sehingga mampu berperan secara optimal bagi tercapainya tujuan pendidikan yaitu menghasilkan personel yang sesuai dengan kebutuhan organisasi baik jumlah, mutu maupun waktu. Untuk itu pendidikan TNI disusun secara bertingkat mulai dari pendidikan dasar ke pendidikan lanjutan, mulai dari pendidikan pembentukan sampai ke pendidikan pengembangan umum, dan mulai dari pendidikan perorangan sampai ke pendidikan satuan. Perwira menengah TNI harus memiliki keuletan dan ketangguhan pribadi serta profesional dihadapkan dengan kondisi saat ini yang multi komplek dengan tuntutan profesionalisme prajurit TNI agar dapat melaksanakan tugas secara optimal. Salah satu upaya agar tujuan tersebut dapat tercapai yaitu melalui optimalisasi penyelenggaraan pendidikan dan implikasinya terhadap kualitas lulusan dalam mendukung ketahanan prajurit TNI. Untuk itu perlu adanya upaya kegiatan optimalisasi penyelenggaraan pendidikan Sesko TNI yang integratif dan komprehensif serta sejalan dengan kegiatan pembinaan personel secara menyeluruh dalam rangka mendukung ketahanan prajurit TNI.

6 TNI sebagai unsur yang utama dalam usaha dalam pertahanan dan keamanan negara, personelnya harus disatukan supaya mempunyai visi dan misi yang sama dengan melalui pendidikan di Sesko TNI. Dengan mempunyai persepsi yang sama di dalam pertahanan negara maka dalam pelaksanaan operasi gabungan tidak terjadi kesimpangsiuran antar angkatan. Dengan mempunyai pola pikir yang sama dalam melaksanakan tugas maka ketahanan nasional akan semakin meningkat. Lembaga pendidikan Sesko TNI merupakan suatu lembaga pendidikan yang mencetak prajurit yang profesional sudah selayaknya untuk melakukan upaya yang terbaik agar mampu mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga akan mempunyai dampak positif yang lebih luas. Berdasarkan uraian ini, peneliti bermaksud untuk meneliti kondisi obyektif penyelenggaraan pendidikan yang ada sekarang di Sesko TNI dan implikasinya terhadap kualitas lulusan yang akan dituangkan ke dalam tesis dengan judul: Optimalisasi penyelenggaraan pendidikan dan implikasinya terhadap kualitas lulusan dalam mendukung ketahanan prajurit TNI studi di Sesko TNI Bandung. 1.2. Rumusan Masalah Pendidikan merupakan pilar dalam membentuk kualitas manusia yang mempunyai peran dan fungsi sangat menentukan dalam membentuk dan mengembangkan kualitas manusia yang memiliki kriteria profesional. Kemampuan personel yang mengawaki organisasi TNI sangat ditentukan oleh penyelenggaraan pendidikan dari setiap lembaga pendidikan militer yang ada di jajaran TNI. Dalam rangka mendidik para perwira menengah TNI yang profesional dan memiliki kompetensi dalam menjalankan tugasnya, lembaga pendidikan TNI khususnya Sesko TNI, diperlukan adanya penyelenggaraan pendidikan yang jelas agar diperoleh pemanfaatan bagi setiap peserta didik secara maksimal untuk kepentingan organisasi.

7 Uraian tersebut di atas dan mengingat pentingnya peranan lembaga pendidikan Sesko TNI, maka diambil permasalahan yang mendasar yaitu Bagaimana mengoptimalkan penyelenggaraan pendidikan dan implikasinya terhadap kualitas lulusan dalam mendukung ketahanan prajurit TNI di Sesko TNI Bandung.. Dari rumusan masalah ini selanjutnya disusun beberapa pertanyaan yang akan digunakan sebagai dasar penelitian, yaitu: 1. Bagaimana penyelenggaraan pendidikan di Sesko TNI. 2. Kendala-kendala apa saja yang dialami dalam penyelenggaraan pendidikan di Sesko TNI. 3. Bagaimana implikasi optimalisasi penyelenggaraan pendidikan di Sesko TNI terhadap kualitas lulusan dalam mendukung ketahanan prajurit TNI. 1.3. Tujuan dan Manfaat penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Sistem pendidikan TNI adalah rangkaian metode yang disusun secara sistematis untuk meyakinkan bahwa pendidikan yang dilakukan akan secara langsung berkaitan dengan kepentingan TNI saat ini, dan pada saat yang akan datang. Pendidikan mempunyai peran dan fungsi yang sangat menentukan dalam membentuk dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki sikap perilaku, ilmu pengetahuan dan keterampilan serta jasmani yang samapta agar mampu melaksanakan tugas pokok sesuai dengan kebutuhan organisasi TNI. Untuk itu diperlukan penyelenggaraan pendidikan yang optimal, sehingga dalam kegiatan operasional pendidikan dapat menghasilkan hasil lulusan yang berkualitas. Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

8 1. Mengetahui penyelenggaraan pendidikan di Sesko TNI. 2. Mengetahui kendala-kendala yang dialami dalam penyelenggaraan pendidikan di Sesko TNI. 3. Mengetahui implikasi optimalisasi penyelenggaraan pendidikan di Sesko TNI terhadap kualitas lulusan dalam mendukung ketahanan prajurit TNI. 1.3.2. Manfaat penelitian 1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan di dalam pengambilan keputusan dan penentuan kebijaksanaan dari pimpinan atas untuk penyelenggaraan pendidikan perwira TNI. 2. Dapat menjadi bahan evaluasi dalam proses kegiatan pembinaan personel khususnya dalam penyelenggaraan pendidikan. 3. Sebagai bahan kajian lebih lanjut tentang tajuk / masalah peran serta lembaga pendidikan Sesko TNI dalam perumusan dan pelaksanaan kebijaksanaan pembinaan personel. 4. Memperkaya hasil riset studi Ketahanan Nasional bagi program pascasarjana UGM dan civitas akademika lainnya. 5. Sebagai referensi bagi penulis untuk dapat lebih memahami tentang lembaga pendidikan Sesko TNI dan sekaligus dapat bermanfaat dalam pengembangan tugas-tugas di tempat penulis bekerja saat ini.

9 1.4. Keaslian Penelitian Penelitian yang pernah dilakukan oleh Harry Purdianto, dalam penelitian tesisnya yang berjudul Optimalisasi kualitas tenaga pendidik Seskoad dalam rangka meningkatkan SDM TNI. Hasil penelitian yang dilakukan antara lain kesesuaian jumlah tenaga pendidik dengan jumlah peserta didik tidak seimbang, perlu dilaksanakan evaluasi dan pembenahan secara berkelanjutan di Seskoad. Dari hasil penelitian oleh Harry Purdianto tersebut terlihat bahwa peneliti memfokuskan pada permasalahan tenaga pendidik yang berada di Seskoad yang hanya pendidikan menengah dan dikhususkan di Angkatan Darat saja. Peneliti tidak membahas penyelenggaraan pendidikan yang secara umum yang tertinggi di TNI yang melibatkan berbagai matra di TNI dan mempengaruhi secara strategis keberadaan TNI di Indonesia. Padahal yang sangat mempengaruhi di dalam suatu organisasi TNI adalah pendidikan tertinggi yang ada di TNI yaitu Sesko TNI. Dengan demikian penyelenggaraan pendidikan di Sesko TNI belum pernah diteliti oleh penelitipeneliti terdahulu.

10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Tri Pola Dasar Pendidikan Penelitian yang dilakukan oleh Syarifudin Tippe tentang Strategi Pengembangan TNI AD 25 tahun ke depan ditinjau dari perspektif pendidikan. Penelitian ini diantaranya membahas sistem pendidikan militer yang merupakan pilar dalam membentuk sumber daya manusia yang mempunyai peran dan fungsi sangat menentukan dalam membentuk dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia prajurit agar memiliki kriteria profesional. Pada kurikulum pendidikan militer sampai saat ini masih menggunakan Tri Pola Dasar Pendidikan yang meliputi bidang sikap dan perilaku, bidang ilmu pengetahuan dan keterampilan serta bidang jasmani. a. Bidang Sikap dan Perilaku. 1. Memiliki sikap mental spiritual yang dilandasi oleh ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kejujuran, penguasaan diri dan toleransi sosial dalam kehidupan beragama. 2. Memiliki mental ideologi yang dilandasi oleh keyakinan dan pengamalan terhadap Pancasila dan UUD 1945 serta rasa persatuan dan kesatuan bangsa. 3. Memiliki mental keprajuritan yang dilandasi oleh disiplin, kualitas pribadi dan kepemimpinan. 4. Memiliki kepribadian yang sesuai dengan pekerjaan spesialisasinya.