1 / /04/24 14:08

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Biaya. Pengiriman Pos. Prangko. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

Sharing Pelaksanaan UU Keterbukaan Informasi Publik. //ppid.kominfo.go.id

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Daerah Istimewa Yogyakarta

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENERBITAN DAN PELUNCURAN PRANGKO

49/PIH/KOMINFO/7/2011

Source situs kominfo/dowdloaded by mandor/170707/distributed to all daerahs & ham concern by 1

BAB I PENDAHULUAN. 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Instansi Bentuk Instansi. Sejak jatuhnya Pemerintahan Orde Baru pada Bulan Maret

No. Tahun Penghargaan Lembaga Pemberi Penghargaan

RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

I. Kebijakan Pelayanan Informasi Publik

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA NOMOR 007/SK/KPI/5/2004 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MATARAM TENTANG TATA KERJA PEJABAT PENGELOLA PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2017 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KASUS BANK CENTURY DI MATA PUBLIK

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

BAB I KETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 33/M-IND/Kep/1/2012 TENTANG TIM PERTIMBANGAN PELAYANAN INFORMASI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Operator Radio. Sertifikasi. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG KAMPANYE PEMILIHAN UMUM OLEH PEJABAT NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Perubahan Data. Perizinan Penyiaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Instansi. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan

Strategi Melaksanaan UU KIP dan Sharing Pengalaman

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG KAMPANYE PEMILIHAN UMUM OLEH PEJABAT NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 73/PUU-XII/2014 Kedudukan dan Pemilihan Ketua DPR dan Ketua Alat Kelengkapan Dewan Lainnya

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Sejarah Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

2013, No.41 2 Mengingat haknya untuk ikut serta dalam kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perw

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai

kami. Apabila pekerjaan cetak tidak bersponsor, maka anda harus membayar biaya cetak langsung ke toko percetakan. KETENTUAN PENGGUNAAN

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN PENYELENGGARAAN POS

Bab 4 Bidang Regulasi

MANUAL SIMPONI PPI PERMOHONAN IZIN POS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kekalahan jepang oleh sekutu memberikan kesempatan bagi kita untuk

BERITA NEGARA. No.1161, 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Alat dan Perangkat Penerima. TV Digital. Persyaratan Teknis.

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia.

HAK AKSES INFORMASI PUBLIK. Oleh: Mahyudin Yusdar

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL ABIRAWA TOP FM

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. terkait kasus-kasus korupsi yang dilakukan pejabat dan wakil rakyat.

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 42 TAHUN 2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA TUAL DI PROVINSI MALUKU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN GORONTALO UTARA DI PROVINSI GORONTALO

Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

DAFTAR INFORMASI PUBLIK

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG

Marketing Politik; Media dan Pencitraan di Era Multipartai, oleh Roni Tabroni Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 313, 2012

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

TUGAS FINAL PEMILU INDONESIA

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. NOMOR : 57 /Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO PUBLIK KOTA DENPASAR

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN PENYELENGGARA SISTEM ELEKTRONIK

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

Fokus Pagi Edisi Senin, 11 Agustus 2009 Tema : Hukum Topik : Penolakan MK Terhadap Gugatan JK,Mega

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

STATUTA ASOSISI MAHKAMAH KONSTITUSI DAN INSTITUSI SEJENIS SE-ASIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

1 / 5 2011/04/24 14:08 TENTANG POSTEL>> REGULASI>> PERIZINAN>> INFORMASI TERKINI>> EMAIL KONTAK PENCARIAN BUKU TAMU>> LINK>> ENGLISH VERSION Anda Pengunjung Ke :

2 / 5 2011/04/24 14:08 I N F O R M A S I Siaran Pers No. 114/DJPT.1/KOMINFO/9/2008 Kampanye Pemilu Akan Diwarnai Pengiriman Ucapan Kartu Lebaran Dengan Prangko Prisma Bergambar Tokoh dan Partai Politik (Jakarta, 21 September 2008). Ketika finalisasi penyusunan Rancangan Peraturan Menteri Kominfo tentang Kampanye Pemilu Melalui Sarana dan Prasarana Telekomunikasi masih sedang berlangsung dalam minggu minggu ini sebagaimana disebutkan pada Siaran Pers No. 111/DJPT.1/KOMINFO/9/2008 tertanggal 16 September 2008, dalam suasana menjelang Lebaran 1429 Hijriah ini masyarakat umum mungkin akan mulai diramaikan oleh kampanye Pemilu yang dilakukan oleh sejumlah tokoh politik dan atau juga partai politik dengan menggunakan prangko prisma yang bergambar seorang tokoh politik ataupun partai politik yang ada. Penggunaan prangko prisma di kalangan masyarakat umum meski tidak dalam suasana kampanye Pemilu sesungguhnya merupakan hal yang sudah cukup lazim. Prangko Prisma (Prangko Identitas Milik Anda) menurut ketentuan yang berlaku didefinisikan sebagai prangko yang diterbitkan dalam komposisi bergandengan dengan suatu bidang kosong yang disediakan untuk memuat gambar identitas yang berbeda dengan prangkonya yang dipisahkan dengan perforasi atau tanda lain dan ukuran bidang kosong yang maksimal sama dengan ukuran prangko. Di luar prangko prisma terdapat juga prangko definitif, prangko non definitif, prangko istimewa, prangko peringatan dan prangko amal. Mengacu dari definisi prangko prisma tersebut, maka penggunaan prangko prisma untuk keperluan kampanye pada dasarnya tidak bertentangan dengan UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang salah satu ketentuan yang terdapat pada Pasal 89 menyebutkan antara lain, bahwa pesan kampanye dapat berupa tulisan, suara, gambar, tulisan dan gambar, atau suara dan gambar, yang bersifat naratif, grafis, karakter, interaktif atau tidak interaktif, serta yang dapat diterima melalui perangkat penerima pesan. Penggunaan prangko prisma ini sudah pernah dimanfaatkan pada Pemilu dan Pilpres 2004, namun karena tidak intensif promosinya, sehingga belum terlalu banyak yang memanfaatkan meski dampak penggunaannya cukup signifikan sebagai salah satu wujud ikatan silaturahmi, baik kepentingan politik, bisnis, hubungan sosial dan ikatan psikologis lainnya. Berikut ini beberapa contoh prangko prisma bergambar tokoh politik dan partai politik yang pernah dicetak dan diedarkan serta juga yang sedang ditawarkan kemungkinannya berdasarkan ide kreatif untuk diedarkan oleh PT Pos Indonesia, yaitu (urutan bersifat random dan tidak atas pertimbangkan peringkat apapun juga): 1. Susilo Bambang Yudhoyono.

3 / 5 2011/04/24 14:08 2. Jusuf Kalla 3. Megawati Soekarnoputri. 4. Sri Sultan Hamengkubuwono X. 5. Hidayat Nur Wahid. 6. Soetrisno Bachir 7. Wiranto. 8. Prabowo. 9. Partai Golkar. 10. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. 11. Partai Keadilan Sejahtera. 12. Partai Amanat Nasional 13. Partai Kebangkitan Bangsa. 14. Partai Persatuan Pembangunan. Prangko prisma ini diperkenalkan pertama kali oleh Australia Post pada kesempatan Pameran Filateli Internasional "Australia 99", yang diadakan di Melbourne Australia pada tanggal 19 s.d. 24 Maret 1999, dengan sebutan "Personalised Stamp". Konsep Australia Post untuk meluncurkan prangko yang memiliki identitas pribadi didukung oleh teknologi yang merupakan kombinasi teknologi cetak digital. Indonesia merupakan negara kedua setelah Australia yang memperkenalkan Personalised Stamp nya. Saat ini, di dunia, baru sekitar 13 negara yang memilikinya, yakni: Australia, Indonesia, Swiss, Singapura, Thailand, Kanada, Irandia, Inggris Raya, Prancis, Hongkong, Belgia, Selandia Baru, dan Jepang. Prangko prisma mampu menampilkan gambar atau foto pengirim kartu tersebut atau identitas lainnya yang dikehendaki oleh pemesan dalam lembaran prangko asli (bukan sekadar kertas atau kertas mirip prangko). Oleh karena itu, prangko prisma dapat dipakai sebagai alat pemrangkoan seperti mengirim surat, kartu pos, atau kiriman pos lainnya, karena memenuhi persyaratan prangko yaitu; memuat nama negara penerbit, tahun penerbitan, mencantumkan nilai nominal, dan dicetak dengan proses cetak security printing di atas security paper. Karena cukup populernya prangko prisma ini yang sifatnya lintas segmentasi masyarakat, sehingga gambar Harry Potter pun pernah dijadikan salah satu produk prangko prisma. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kriteria penerbitan prangko yang mengacu pada program penerbitan prangko yang diusulkan oleh tim pembinaan program penerbitan prangko yang penetapannya dilakukan oleh Dirjen Postel, maka pada dasarnya disebutkan, bahwa gambar tokoh nasional yang masih hidup yang dapat ditampilkan pada prangko hanya Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Gambar tokoh nasional yang telah meninggalkan dunia dapat ditampilkan di atas prangko apabila tokoh tokoh tersebut telah ditetapkan/dikukuhkan sebagai tokoh oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku. Logo/lambang yang dapat dicantumkan pada prangko harus merupakan logo/lambang yang bersifat nasional dan atau internasional serta harus terlebih dahulu mendapatkan ijin secara tertulis dari Badan/Lembaga Nasional dan atau internasional yang bersangkutan. Namun demikian, khusus untuk prangko prisma ini dikecualikan dari

4 / 5 2011/04/24 14:08 ketentuan tersebut di atas karena dapat diterbitkan setiap saat dan dengan gambar yang beragam pula tokoh yang dimaksudkan sesuai dengan urgensinya. Dalam kapasitasnya sebagai satu satunya penyelenggara layanan pos yang menyediakan prangko untuk masyarakat, PT Pos Indonesia diwajibkan untuk memberikan perlakuan yang sama kepada masyarakat tanpa perbedaan, sebagaimana disebutkan pada Pasal 2 ayat (2) UU No. 6 Tahun 1984 tentang Pos yang menyebutkan, bahwa pos diselenggarakan dengan memberikan perlakuan yang sama kepada masyarakat tanpa perbedaan. Dengan demikian, dalam pencetakan prangko prisma yang dapat dilakukan oleh PT Pos Indonesia untuk kepentingan kampanye Pemilu ini tidak boleh membeda bedakan latar belakang politik dan kepartian yang ada sejauh itu tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku. Kepala Bahian Umum dan Humas, Gatot S. Dewa Broto HP: 0811898504 Email: gatot_b@postel.go.id Tel: 021.3860766 Fax: 021.3860766..::: INFORMASI TERKINI LAINNYA :::.. 15 April 2011 Kenaikan Peringkat Indonesia Pada World Economic Forum Global Information and Technology Report 2010 2011 05 April 2011 Uji Publik Perpanjangan Waktu Penataan Ulang Menara Telekomunikasi Bersama Antisipasi Terhadap Kondisi Persengketaan Hukum Yang Tidak Diinginkan 30 March 2011 Dukungan Kementerian Kominfo Terhadap Surat Edaran Komisi Informasi Yang Mewajibkan Badan Publik Untuk Memberikan DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) dan RKAK/L (Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian / Lembaga) Bagi Pemohon Informasi Sesuai UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik

5 / 5 2011/04/24 14:08 28 March 2011 Peringatan III (Terakhir) Bagi Para Penunggak Pembayaran BHP (Biaya Hak Penggunaan) Telekomunikasi Periode 2009 dan 2010 27 March 2011 Peresmian Program E Education (Program Pemanfaatan TIK Untuk Peningkatan dan Pemerataan Mutu Pendidikan) di Bantul DIY (Yang Pertama di Indonesia) Oleh Menteri Kominfo Tifatul Sembiring 21 March 2011 Titik Krusial Faktor Kegagalan Lembaga Penyiaran Dalam Evaluasi Uji Coba Siaran 2005 Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi kembali