IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK MINIMASI GALAT PADA METODE PERAMALAN ARIMA

dokumen-dokumen yang mirip
Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PENDUGAAN DATA RUNTUT WAKTU MENGGUNAKAN METODE ARIMA

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017.

PREDIKSI HARGA SAHAM PT. BRI, Tbk. MENGGUNAKAN METODE ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) I. PENDAHULUAN II. METODOLOGI

PEMODELAN ARIMA DALAM PERAMALAN PENUMPANG KERETA API PADA DAERAH OPERASI (DAOP) IX JEMBER

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: S1 SISTEM INFORMASI Semester : Genap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian...

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

2/6/2011. Data deret waktu. Metode : ARIMA. Tahapan : (1) identifikasi model, (2) estimasi model dan (3) validasi model.

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG BANDARA I GUSTI NGURAH RAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA)

Optimasi Persediaan Multi-item Fuzzy EOQ Di PT UWBM dengan Algoritma Genetika

III. METODE PENELITIAN

PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK SARUNG TANGAN GOLF MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DI PT. ADI SATRIA ABADI ABSTRAK

Evaluasi Desain Terminal Penumpang Bandara New Yogyakarta International Airport

PEMODELAN AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE PADA DATA REDAMAN HUJAN DI SURABAYA. Nur Hukim

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

Peramalan Aset dengan Memperhatikan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Metode Fungsi Transfer

BAB II LANDASAN TEORI

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

PEMODELAN ARIMA INTENSITAS HUJAN TROPIS DARI DATA PENGUKURAN RAINGAUGE DAN DISDROMETER

PERAMALAN PENJUALAN AVTUR DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SPECIAL EVENT

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA DUA PARAMETER DARI HOLT DAN METODE BOX-JENKINS

Prediksi Harga Saham dengan ARIMA

PREDIKSI JANGKA PENDEK B ULAN AN JUMLAH FLARE DENGAN MODEL ARIMA (p,d,[q]), (P,D,Q)' 32

VERIFIKASI MODEL ARIMA MUSIMAN MENGGUNAKAN PETA KENDALI MOVING RANGE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERAMALAN PENYEBARAN JUMLAH KASUS VIRUS EBOLA DI GUINEA DENGAN METODE ARIMA

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA)

Prediksi Jumlah Penumpang Kapal Laut di Pelabuhan Laut Manado Menggunakan Model ARMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pada analisis runtun waktu dengan model ARIMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI UNTUK PREDIKSI JUMLAH MAHASISWA PENGAMBIL MATAKULIAH DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA, STUDI KASUS DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITS

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

PENGARUH INSIDEN BOM BALI I DAN BOM BALI II TERHADAP BANYAKNYA WISATAWAN MANCANEGARA YANG DATANG KE BALI

Meytaliana F Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc. Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERAMALAN STOK BARANG UNTUK MEMBANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG PADA TOKO BANGUNAN XYZ DENGAN METODE ARIMA

OUTLINE. Pendahuluan. Tinjauan Pustaka. Metodologi Penelitian. Analisis dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERSOALAN PEDAGANG KELILING (TSP)

(S.4) PENDEKATAN METODE ALGORITMA GENETIK UNTUK IDENTIFIKASI MODEL ARIMA

ANALISIS POLA HUBUNGAN PEMODELAN ARIMA CURAH HUJAN DENGAN CURAH HUJAN MAKSIMUM, LAMA WAKTU HUJAN, DAN CURAH HUJAN RATA-RATA

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peringkasan Teks

BAB 3 MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Tujuan Penelitian

ARIMA and Forecasting

TINJAUAN PUSTAKA. perubahan harga yang dibayar konsumen atau masyarakat dari gaji atau upah yang

4 BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN EVALUASI. lebih dikenal dengan metode Box-Jenkins adalah sebagai berikut :

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

Analisis Hubungan Deret Waktu untuk Peramalan

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK MERAMALKAN KONSUMSI PREMIUM KOTA DENPASAR

Program Studi Matematika, Institut Teknologi Kalimantan, Balikpapan

Optimasi Multi Travelling Salesman Problem (M-TSP) Menggunakan Algoritma Genetika

PENGENALAN ANGKA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

PERAMALAN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX MENGGUNAKAN METODE ARIMA BULAN MEI-JULI 2010

Analisis Time Series Pada Penjualan Shampoo Zwitsal daerah Jakarta dan Jawa Barat di PT. Sara Lee Indonesia. Oleh : Pomi Kartin Yunus

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI INDONESIA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

Peramalan Penjualan Pipa di PT X

OPTIMALISASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN PREEMPTIVE GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS: UD. DODOL MADE MERTA TEJAKULA, SINGARAJA)

TREND ANALYSIS INFANT MORTALITY RATE DENGAN AUTOREGRESIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA)

PERBANDINGAN ALGORITMA GENETIKA DAN METODE STATISTIK ARIMA UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES (Studi Kasus : Kunjungan Museum di Kota Yogyakarta)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

PENERAPAN MODEL ARIMA UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. TELKOM Tbk. APPLICATION OF ARIMA TO FORECASTING STOCK PRICE OF PT. TELOKM Tbk.

DETEKSI MAHASISWA BERPRESTASI DAN BERMASALAH DENGAN METODE K- MEANS KLASTERING YANG DIOPTIMASI DENGAN ALGORITMA GENETIKA

APLIKASI ALGORITMA GENETIKA DALAM PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN DOSEN PENGUJI SKRIPSI

PEMODELAN DATA RUNTUK WAKTU PADA DATA PRODUKSI SUSU SAPI DI AMERIKA SEJAK TAHUN

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG

MENGUKUR KINERJA ALGORITMA GENETIK PADA PEMAMPATAN MATRIKS JARANG

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN

Analisis Peramalan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sebagai Tolak Ukur Kinerja Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN DI AGROWISATA KUSUMA BATU MENGGUNAKAN METODE ANALISIS SPEKTRAL. Oleh: Niswatul Maghfiroh NRP.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIK DI PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Analisis Operator Crossover pada Permasalahan Permainan Puzzle

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem

Optimasi Cluster Pada Fuzzy C-Means Menggunakan Algoritma Genetika Untuk Menentukan Nilai Akhir

Bab II Konsep Algoritma Genetik

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...iii. HALAMAN PENGESAHAN...iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... vi. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL...

BAB III. Metode Penelitian

Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam penyusunan rencana yang efektif dan efisien. Pada

Transkripsi:

Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-3 November 2015 IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK MINIMASI GALAT PADA METODE PERAMALAN ARIMA Muhammad Abdurrahman Baraja (1), Wiwik Anggraeni (2) (1, 2) Sistem Informasi, Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya, 60111 Telp : (031) 5994251-54, Fax : - E-mail : muhammadab1091@gmail.com (1), wiwik@is.its.ac.id (2) Abstrak Pada peramalan terdapat sebuah ketidakpastian atau error karena sifat peramalan yang masih perkiraan sementara. Maka dari itu dari semua metode peramalan ada beberapa pilihan metode permalan yang dapat digunakan dengan kesalahan peramalan yang rendah, salah satunya adalah ARIMA. Metode peramalan tersebut terdapat sebuah ketidakpastian dalam proses penentuan parameter metode ARIMA. Kombinasi nilai pada parameter tersebut haruslah dicoba terus-menerus hingga didapatkan nilai peramalan yang optimal. Berangkat dari permasalahan tersebut, maka dibuatlah semacam sistem pendukung dari proses ARIMA itu sendiri yang otomatis dalam menentukan parameter untuk sebuah data secara optimal dengan menggunakan Algoritma Genetika. Hasil dari penelitian ini berupa sebuah sistem yang dapat menentukan nilai parameter pada metode peramalan ARIMA secara optimal yang mana hasil tersebut akan digunakan dalam penentuan produksi oleh perusahaan tersebut. Sehingga sistem tersebut dapat menunjang dalam peramalan pada perusahaan berdasarkan pola data yang sudah ada dengan optimal. Kata kunci: ARIMA, Parameter, Peramalan, Algoritma Genetika, Error Abstract Uncertainty or forecasting error due to the nature of which is still hypothesis. Therefore from all methods of forecasting there are several options forecasting methods that can be used with a low forecasting errors, one of them is ARIMA. The forecasting method there is an uncertainty in the process of determining the parameters of ARIMA method. The combination of value in the parameter must be tested continuously to obtain the optimal forecasting value. Departing from these problems, then made some sort of support system of ARIMA process itself is automatic in determining the parameters for an optimal data using Genetic Algorithms. Results from this study in the form of a system that can determine the value of a parameter in an optimal ARIMA forecasting method in which these results will be used in determining the production by these companies. So that the system can support in forecasting the company based on the pattern of existing data to the optimum. Keywords: ARIMA, Parameter, Forecasting, Genetic Algorithm, Error 1. PENDAHULUAN Permintaan produk di perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jumlah penduduk dan pendapatan per kapita. Sedangkan permasalahan yang dihadapi adalah permintaan yang tidak menentu sehingga seringnya terjadi kesalahan dalam penentuan jumlah produksi. Berdasarkan permasalahan diatas, pemecahan masalah yang ditawarkan adalah dengan menggunakan peramalan dengan metode ARIMA. Metode ini dipilih karena dapat digunakan untuk manganalisis situasi yang acak, tren, musim bahkan sifat siklis. Tetapi ada sebuah ketidakpastian dalam proses peramalannya yaitu terletak pada penentuan p, d, dan q yang merupakan parameter dari metode ARIMA yang akan digunakan sebagai solusi permasalahan diatas. Untuk mengatasi hal tersebut, maka Algoritma Genetika dapat dijadikan solusi dari permasalahan pencarian parameter tersebut. Algoritma Genetika dipilih karena dapat menemukan hasil terbaik dari semua kemungkinan percobaan pencarian parameter. Atas dasar kelebihan-kelebihan serta faktor-faktor yang mempengaruhi dari pola data pada sebuah perusahaan, maka dalam penelitian ini Algoritma Genetika tersebut digunakan sebagai solusi untuk memecahkan masalah optimalisasi nilai parameter pada metode ARIMA.

380 2. TINJAUAN PUSTAKA Bagian Tinjauan Pustaka pada penelitian ini berisi teori yang digunakan sebagai acuan dalam pengerjaan penelitian. ARIMA Metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) merupakan metode peramalan yang digunakan untuk menyelesaikan data non-musiman. Metode ini hanya memiliki satu bagian parameter, yaitu bagian parameter tidak musiman. Model ARIMA terdiri dari model autoregressive dan model moving average (1). Teknik analisis data dengan metode ARIMA dilakukan karena merupakan teknik untuk mencari pola yang paling cocok dari sekelompok data (curve fitting), dengan demikian ARIMA memanfaatkan sepenuhnya data masa lalu dan sekarang untuk melakukan peramalan jangka pendek yang akurat (2). ARIMA seringkali ditulis sebagai ARIMA (p,d,q) yang memiliki arti bahwa p (AR) adalah orde koefisien autokorelasi, d adalah orde / jumlah diferensiasi yang dilakukan (hanya digunakan apabila data bersifat non-stasioner) dan q (MA) adalah orde dalam koefisien rata-rata bergerak (moving average) (3). Algoritma Genetika Algoritma genetika adalah suatu algoritma pencarian (searching) stokastik berdasarkan cara kerja melalui mekanisme seleksi alam dan genetik. Tujuannya untuk menentukan struktur-struktur yang disebut individu yang berkualitas tinggi di dalam suatu domain yang disebut populasi untuk mendapatkan solusi suatu persoalan (4). Pada algoritma ini, teknik pencarian dilakukan sekaligus atas sejumlah solusi yang mungkin yang dikenal dengan istilah populasi. Masing-masing individu di dalam populasi disebut kromosom, yang merepresentasikan suatu penyelesaian terhadap masalah yang sedang ditangani. Sebuah kromosom berisi sejumlah gen, yang mengkodekan informasi yang disimpan di dalam kromosom. Sebuah kromosom berkembang biak melalui berbagai iterasi yang berulang-ulang yang disebut generasi. Pada setiap generasi, kromosom-kromosom yang dihasilkan akan dievaluasi menggunakan suatu pengukuran, fitness (5). Pencarian dengan metode algoritma genetika ini menggunakan dua langkah yaitu kawin silang (crossover) dan mutasi (mutation). Kawin silang merupakan operator dari algoritma genetika yang melibatkan dua induk untuk membentuk kromosom baru. Kawin silang menghasilkan titik baru dalam ruang pencarian yang siap untuk diuji. Sedangkan mutasi berperan menggantikan gen yang hilang akibat proses seleksi yang memungkinkan munculnya kembali gen yang tidak muncul pada inisialisasi populasi (6). Berikut ini konsep dari algoritma genetika ditampilkan pada gambar 1. Gambar 1 Ilustrasi Representasi Algoritma Genetika (6)

381 MAPE MAPE mengukur error mutlak sebagai prosentase, bukan tiap periodenya melainkan dari nilai aktual.nilai yang dihasilkan melalui evaluasi ini, menunjukkan kemampuan peramalan seperti yang ditunjukkan dalam kriteria MAPE pada tabel 1 berikut ini Tabel 1 Kriteria MAPE (7) MAPE Pengertian <10 % Kemampuan peramalan sangat baik 10% - 20% Kemampuan peramalan baik 20% - 50% Kemampuan peramalan cukup >50% Kemampuan peramalan buruk 3. METODE PENELITIAN Permasalahan pada penelitian ini akan diselesaikan dengan metode berikut ini: Identifikasi Masalah dan Pencarian Data Pada tahapan ini dilakukan pengkajian terhadap permasalahan yang akan diangkat, bagaimana masalah dirumuskan, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan dan juga pencarian data yang bersifat seasonal. Sehingga akan diketahui apa saja yang diharapkan dari hasil penelitian penelitian ini. ARIMA 1 Pada bagian ini akan dilakukan langkah dari ARIMA tetapi hanya terbatas sampai tahap pencarian p, d, q yaitu pada tahap estimasi parameter. Pertama dirumuskan model-model umum yang mana pada tahapan ini dilakukan pengkajian permasalahan yang diangkat dan pengelompokan model-model yang nantinya akan digunakan dalam pengujian, serta dilakukan identifikasi terhadap pola data dan kestasioneran data. Kedua, penetapan model untuk sementara dilakukan. Dan ketiga, pada tahap estimasi parameter ini dilakukan dengan melihat perilaku dari plot Autocorrelation Function (ACF) dan plot Partial Autocorrelation Function (PACF) dari deret data berkala. Pembentukan Populasi Awal Menggunakan teknik random generator yang dalam tahap ini akan melibatkan bilangan random untuk nilai setiap gen sesuai dengan representasi kromosom yang digunakan. Pengecekan MAPE dan RMSE Pada tahap ini akan dilakukan pengecekan terhadap besarnya MAPE. Jika MAPE yang ada memiliki nilai yang besar dan diatas batas, maka akan melakukan tahap pencarian p, d, q lagi hingga ditemukan kombinasi yang optimal. Seleksi Individu Pada tahap ini akan ditentukan individu-individu mana saja yang terpilih untuk proses kain silang/cross-over dan mutasi. Langkah yang dilakukan dalam pemilihan ini adalah pencarian nilai fitness. Nilai fitness ini akan digunakan pada tahap-tahap seleksi berikutnya. Reproduksi Kawin Silang dan Mutasi Setelah proses seleksi maka proses selanjutnya adalah proses crossover. Metode yang digunakan salah satunya adalah banyak titik, yaitu memilih secara acak beberapa posisi dalam kromosom induk kemudian saling menukar gen. Sedangkan proses mutasi dilakukan dengan cara mengganti satu gen yang terpilih secara acak dengan suatu nilai baru yang didapat secara acak. Populasi Baru Pada tahap ini telah ditemukan populasi yang baru berdasarkan langkah-langkkah sebelumnya. Hasil ini akan dibandingkan di RMSE. Sehingga jika RMSE belum maksimal, maka sistem akan mengulang lagi dalam megkombinaskan angka dari p, d, q.

382 4. MODEL DAN IMPLEMENTASI Berikut ini akan dijelaskan mengenai desain dan implementasi model peramalan yang disusun sesuai dengan langkah-langkah yang telah dicantumkan pada bab sebelumnya. Perancangan Model Sistem yang akan dibangun pada penelitian kali ini adalah penyempurnaan dari sistem yang telah ada yaitu metode peramalan Arima dengan pencarian parameter dalam metode tersebut yang masih manual dan untuk menyelesaikan permasalahan pada studi kasus penelitian ini, yaitu sebuah sistem yang dapat membantu mencari kombinasi parameter-parameter dari metode Arima menggunakan metode Algoritma Genetika. Setelah dilihat pola datanya perlu dilihat juga bentuk trend yang ada pada data tersebut. Trend data disini berfungsi untuk mengetahui apakah hasil produksi selama dua tahun itu meningkat atau stasioner atau bahkan menurun. Berikut ini grafik gambar 2 yang menunjukkan hasil trend naik. Gambar 2 Pola data dalam satu bulan Estimasi Parameter Sementara Estimasi parameter sementara, dilakukan dengan bantuan minitab yang menghasilkan diagram grafik Autocorrelation (ACF) yang dan Partial Autocorrelation (PACF) yang ditampilkan pada gambar 3. Dan ini juga yang merupakan dasar dari peneliti dalam menentukan nilai parameter p, d, dan q. Gambar 3 ACF dan PACF Algoritma Genetika Setelah data terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah memulai untuk melakukan metode Algoritma Genetika. Dimulai dengan membentuk populasi awal yang berupa kombinasi dari 3 variabel yaitu p, d, dan q yang selanjutnya disebut sebagai gen dengan nilai masing-masing adalah p = 0-3, d = 0-2, dan q = 0-3.

383 Gambar 4 Ilustrasi Bagian GA pada Sistem (6) Selanjutnya adalah melakukan kawin silang pada populasi awal yang telah dibentuk. Setelah pengambilan individu dilakukan, selanjutnya sistem akan melakukan pemecahan individu menjadi gen-gen yang nantinya gen tersebut akan diambil untuk dikawin silang atau ditukar dengan gen dari individu lain. Pada proses ini, sistem menggunakan metode multi point cross over. Cara kerja dari metode ini pada sistem adalah nilai p pada individu pertama akan ditukar dengan nilai q pada individu kedua dan nilai q pada individu pertama akan ditukar dengan p individu kedua. Sehingga jika digambar dengan ilustrasi sederhana pada gambar 5 adalah sebagai berikut. Gambar 5 Ilustrasi Kawin Silang Setelah proses kawin silang dilakukan, pada tahap selanjutnya sistem akan melakukan mutasi pada individu baru yang disebut sebagai anak. Sistem melakukan mutasi dengan penukaran nilai antar individu baru. Akurasi Hasil Hasil dari kawin silang dan mutasi yang telah dilakukan di atas akan menjadi inputan bagi metode peramalan Arima. Pada akhirnya, individu-individu baru akan dicoba satu-persatu ke dalam rumus dari metode peramalan Arima sebagai inputan untuk parameter non-seasonal p, d, q. Kemudian sistem akan membandingkan, individu mana yang memiliki tingkat galat paling rendah melalui MAPE dan RMSE dari peramalan dengan metode tersebut. 5. ANALISIS HASIL Tahapan selanjutnya adalah melakukan uji coba verifikasi dan validasi sistem. Untuk memastikan tidak ada error pada program yang telah dibuat maka perlu dilakukan uji coba dan verifikasi. Terdapat beberapa langkah untuk melakukan verifikasi. Langkah pertama yaitu dengan melihat program yang telah dibuat, apakah terdapat kesalahan yang ditandai dengan error. Apabila tidak terdapat error pada program maka langkah selanjutnya adalah melakukan proses running untuk mengetahui hasil yang dikeluarkan program. Gambar 6 merupakan tampilan hasil program.

384 Gambar 6 Nilai Keluaran Program Setelah program jalan, maka dilakukan uji coba validasi sistem yang dibangun dengan Minitab. Tahap selanjutnya adalah dengan melihat pada pola ACF dan PACF pada gambar 4. Hipotesis awal yang dapat diberikan berdasarkan teori yang ada adalah ACF menunjukkan muncul spike dan mengalami penurunan secara eksponensial atau dies down dan terpotong pada lag pertama. Selanjutnya grafik ACF tersebut membentuk pola sinus. Sehingga dapat diartikan bahwa data tersebut memiliki nilai MA (q) dengan nilai 1 karena terpotong pada lag pertama. Sedangkan pada PACF menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa cut off pada lag pertama seperti halnya ACF dan juga mengalami penurunan secara eksponensial atau dies down. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai parameter AR dan MA pada studi kasus ini berkisar antara 1 dan 2. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa nilai parameter yang digunakan pada studi kasus ini diluar perkiraan tersebut. Dari percobaan pada Minitab ternyata didapatkan hasil seperti yang ada pada perkiraan sementara. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai p=0, d=1, q=1, dan s=12. Hasil tersebut dapat dilihat pada bagian p-value yang nilainya sudah melebihi nilai 0.05 (p-value > α). Ada beberapa kemunginan model parameter yang diajukan yaitu (0 1 1) 12, (1 1 1) 12, dan (1 1 0) 12. Semua angka tersebut dipilih berdasarkan kesimpulan dari grafik ACF dan PACF serta beberapa percobaan yang tidak memiliki hasil atau error. Sehingga dari ketiga dugaan tersebut didapatkan hasil yang paling memungkinkan adalah parameter ke-tiga yaitu (0 1 1) 12. Berikut gambar 7 adalah hasil Ljung Box dari dugaan sementara model peramalan yang terbaik. Gambar 7 Hasil Uji Ljung-Box Arima (0 1 1) 12

385 Adapun hasil dari metode Arima menggunakan Minitab yaitu ditunjukkan pada gambar 8 berikut ini. Gambar 8 Hasil Peramalan pada Minitab Dari model tersebut dengan menggunakan Minitab, ternyata tidak dapat menampilkan peramalan periodeperiode sebelumnya dan hanya dapat menampilkan peramalan pada periode setelahnya. Ini dapat dimungkinkan karena pola data yang sangat drastis. Sehingga menyebabkan Minitab tidak dapat menemukan hasil peramalan untuk periode-periode sebelumnya. Begitu pula yang terjadi pada sistem yang dibangun dengan java. Sistem tidak dapat menampilkan hasil dari penghitungan peramalan periode-periode sebelumnya dan hanya dapat menampilkan peramalan pada periode setelahnya. Hal ini juga akan berdampak pada penghitungan akurasi, dimana untuk melihat MAPE dan RMSE sebuah hasil peramalan dibutuhkan prediksi dari periode sebelumnya. Dengan menggunakan metode ARIMA didapatkan hasil MAPE dari Minitab adalah sebesar 9% dan RMSE sebesar 30910,06. Sedangkan untuk program java yang dibangun memiliki nilai MAPE yang lebih kecil yaitu 8.5% dan juga RMSE yang lebih kecil juga sebesar 27474,4. Hasil pada program java ditampilkan pada gambar 6. Dengan melakukan percobaan kemungkinan sebanyak 48 kali kawin silang dan mutasi yang dilakukan secara otomatis menggunakan program java dapat diketahui bahwa nilai akurasi dari program yang dibangun tersebut lebih baik dikarenakan pada program java tersebut sistem mampu menghasilkan nilai prediksi yang lebih mendekati nilai data aktual dibandingkan dengan nilai prediksi yang dihasilkan dari Minitab. Hal ini dapat dilihat pada gambar 9 perbandingan grafik hasil proses peramalan program Minitab dan program Java. Gambar 9 Grafik Perbandingan hasil Peramalan

386 6. KESIMPULAN Berdasarkan proses proses pengerjaan penelitian yang telah diselesaikan ini maka terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil, diantaranya adalah: 1. Dengan data yang bersifat non-musiman atau ARIMA kombinasi parameter yang paling optimal adalah ar (p) = 0, difference (d) = 1, dan ma (q) = 1. Pada proses implementasi model ARIMA 2. Pada proses implementasi model ARIMA menggunakan Java menghasilkan peramalan dengan tingkat akurasi yang sangat baik yaitu nilai MAPE sebesar 8.5% dan RMSE sebesar 27474.42. 3. Metode Algoritma Genetika yang digunakan sebagai alat optimasi memiliki kemampuan secara otomatis dalam menemukan parameter dari metode peramalan ARIMA dibandingkan dengan Minitab yang perlu menginputkan parameter secara manual. 7. REFERENCES (1) Munawaroh AN. PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PADA PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) KANTOR CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL ADI SUTJIPTO YOGYAKARTA DENGAN METODE WINTER S EXPONENTIAL SMOOTHING DAN SEASONAL ARIMA Yogyakarta: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA; 2010. (2) Hanke JE, Wichern DW. Business Forcasting (9th Edition). In. New Jersey: Inc. Pearson Prentice-Hall; 2009. (3) H, S. Peramalan Bisnis: PT Gramedia Pustaka Utama; 2000. (4) Pandjaitan LW. Dasar-Dasar Komputasi Cerdas Yogyakarta: Andi Offset; 2002. (5) Fadlisyah d. Algoritma Genetik Yogyakarta: Graha Ilmu; 2009. (6) Entin MK. lecturer.eepis-its.edu. [Online].; 2007 [cited 2014 March 25. Available from: http://lecturer.eepisits.edu/~entin/kecerdasan%20buatan/buku/bab%207%20algoritma%20genetika.pdf. (7) Chang PC, Wang YW, Liu CH. The development of a weighted evolving fuzzy neural. Expert Systems with Applications; 2007.