APAKAH RUMAH KITA AMAN UNTUK ANAK-ANAK KITA



dokumen-dokumen yang mirip
Data Keracunan Rumah Sakit Tahun

MINYAK BIJI GANJA CANNABIS SATIVA SEED OIL

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA

PENCEGAHAN KERACUNAN SECARA UMUM

TOKSIKOLOGI BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Alfi Yasmina. Sola dosis facit venenum

SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE

11/9/2011 TOKSIKOLOGI. Alfi Yasmina BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Sola dosis facit venenum

TRANSFLUTRIN TRANSFLUTHRIN

1,4-DIKLOROBENZEN-D4 1,4-DICHLOROBENZENE-D4

KRISOIDIN ( JINGGA BASA 2 ) CHRYSOIDINE (C.I. BASIC ORANGE 2)

Pertolongan Pertama. pada Keracunan Pestisida

AMONIUM OKSALAT MONOHIDRAT AMMONIUM OXALATE MONOHYDRATE

SEMEN ALUMINA KIMIA CEMENT, ALUMINA, CHEMICALS

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

AMONIUM PARA-MOLIBDAT AMMONIUM PARA-MOLYBDATE

Bahan Berbahaya penyebab keracunan

BRUSIN SULFAT BRUCINE SULFATE

SODIUM BROMAT SODIUM BROMATE

KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

PROPILEN KARBONAT PROPYLENE CARBONATE

PARASETAMOL ACETAMINOPHEN

BENDIOKARB BENDIOCARB

KUESIONER PENELITIAN

Paparan Pestisida. Dan Keselamatan Kerja

N - Heptana. N - heptane

KEDARURATAN LINGKUNGAN

1,2-DIBROMO-1,1-DIFLUOROETHANE 1,2-DIBROMO-1,1-DIFLUOROETANA

PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR

KARBOWAKS 300 CARBOWAX 300

BAHAYA KERACUNAN PESTISIDA RUMAH TANGGA

BAHAN KIMIA DI RUMAH

15 Kegunaan Lain Dari Pasta Gigi

ALIZARIN ALIZARINE. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan senyawa anorganik

1,2-DIBROMO-3-KLOROPROPANA 1,2-DIBROMO-3-CHLOROPROPANE

No. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi :

KERACUNAN BAHAYA RUMAH TANGGA & PENANGANAN

Mengenal Formalin. (introduction of Formalin) Disadur dari : Departemen Kesehatan Indonesia

KALSIUM HIPOKLORIT CALCIUM HYPOCHLORITE

Jika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus.

Material Safety Data Sheet MAXFORCE Forte Gel0,05 20X(4X30GR) BOX 4 Nopember 2012

CONTOH KARYA TULIS ILMIAH

ASAM TARTARAT TARTARIC ACID

Jenis Bahaya Dan Cara Penanganan Kecelakaan Yang Terjadi Laboratorium Biologi

PENDAHULUAN. Toksikologi : ilmu tentang racun-racun

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

MINYAK JARAK CASTOR OIL

LEMBAR DATA KESELAMATAN

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

Pusat Hiperked dan KK

ISOPROPIL MIRISTAT ISOPROPYL MYRISTATE

SODIUM HIPOKLORIT SODIUM HYPOCHLORITE

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di

BUTIL FENIL METIL KARBAMAT BUTHYL PHENYL METHYL CARBAMATE (BPMC)

PIRETROID DAN ANTINYAMUK

NEONATUS BERESIKO TINGGI

WASPADA TERHADAP BAHAYA PAPARAN BENSIN

RHODAMIN B RHODAMINE B

LAMPIRAN XI PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 24/Permentan/SR.140/4/2011 TANGGAL : 8 April 2011

PT. BINA KARYA KUSUMA

Untuk menjamin makanan aman

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

Keselamatan Penanganan Bahan Kimia. Kuliah 9

KERACUNAN KARBON MONOKSIDA

WASPADAI BAHAYA ASAM KUAT DALAM PRODUK YANG DIGUNAKAN DI RUMAH TANGGA

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Masalah Kulit Umum pada Bayi. Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra.

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

PESTISIDA 1. Pengertian 2. Dinamika Pestisida di lingkungan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

PT. BINA KARYA KUSUMA

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

PT. BINA KARYA KUSUMA

BAHAYA DEET PADA INSECT - REPELLENT

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA

HIGIENE DAN SANITASI SARANA PP - IRT

BENOMIL BENOMYL. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan Karbamat heterosiklik. Sinonim / Nama Dagang

BROMASIL BROMASIL. 1. N a m a. Golongan Heterocyclic, nitrogen, halogen, aromatic

AMIL ALKOHOL AMYL ALCOHOL

Bab XV. Aborsi dan Komplikasinya. Mengapa bisa terjadi aborsi pada perempuan? Aborsi yang aman dan tidak aman. Komplikasi aborsi

ANDA BERTANYA, APOTEKER MENJAWAB. Diasuh oleh para Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Andalas. Apakah Pantangan Makanan Ibu Hamil?

Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan

SERAT KERAMIK CERAMICS FIBER

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

BRODIFAKUM BRODIFACOUM

PT. BINA KARYA KUSUMA

CARA MENGATASI GIGITAN ULAR

MENGENAL BAHAYA FORMALIN, BORAK DAN PEWARNA BERBAHAYA DALAM MAKANAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS)

BAB I PENDAHULUAN. Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di

MSDS NaCl (natrium klorida)

Transkripsi:

APAKAH RUMAH KITA AMAN UNTUK ANAK-ANAK KITA Rumah merupakan tempat yang paling aman bagi seluruh keluarga, tetapi bila kita perhatikan sekelilingnya baru kita sadari ternyata dirumah ada berbagai bahan-bahan kebutuhan sehari-hari yang dapat menyebabkan keracunan. Salah satu aspek yang penting diperhatikan adalah bagaimana menghindarkan bahaya keracunan yang bisa terjadi setiap saat, sehubungan dengan adanya bahan-bahan kebutuhan sehari-hari tersebut. Anak-anak secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap keadaan di sekelilingnya. Mereka menggunakan indera pengecap, menyentuh, mencium dalam upaya mengenali alam sekitarnya. Seringkali anak-anak ini mengambil sesuatu yang dilihatnya, kemudian memasukkannya ke dalam mulut. 1. Dibagian mana disekitar rumah yang sering terjadi keracunan? Keracunan dapat terjadi di taman, garasi, ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi dan dapur. Berdasarkan data keracunan rumah sakit tahun 2001 hingga 2004 yang masuk ke Sentra Informasi Keracunan Badan POM, terlihat bahwa bahan penyebab keracunan yang tertinggi adalah kelompok pestisida rumah tangga seperti penyemprot/lotion anti nyamuk serangga, kecoa dan lainnya. Hal ini perlu menjadi perhatian pihak orang tua dirumah agar melakukan tindakan pencegahan untuk memperkecil resiko bahaya dari produk produk rumah tangga tersebut. 2. Apa yang menyebabkan terjadinya kasus keracunan di rumah dan siapa yang sering menjadi korban? Banyak kasus keracunan di lingkungan rumah tangga, terutama pada anak-anak, disebabkan karena penyimpanan bahan-bahan tidak pada tempat yang aman, atau akibat kelalaian orangtua. Kadang-kadang orangtua menganggap suatu bahan tidak berbahaya lalu meletakannya disembarang tempat, tapi ternyata bahan tersebut mengandung bahan aktif yang dapat menimbulkan resiko keracunan. 3. Bahan - bahan beracun apa saja yang dapat dijumpai di rumah kita? Di Taman : Beberapa bagian dari tanaman hias dapat menyebabkan keracunan. Batang, daun, bunga, akar, buah dan getah tanaman dapat menyebabkan keracunan, contohnya : Nerium oleander,tapak dara (Catharantus roseus), Diefenbahia sp, Tembelekan (Lantana

camara.) Selain itu hewan juga dapat menyebabkan keracunan, contohnya : tawon dan lebah, kalajengking serta ular. Di Garasi : Oli mobil/motor dan Cat, bahaya yang ditimbulkan umumnya aspirasi paru-paru, terpa - par pada konsentrasi tinggi atau dalam ruangan tertutup dapat mengiritasi kulit, mata dan jalan nafas. Batere, bila kemasannya rusak atau robek, serbuk batere dapat menimbulkan luka bakar pada kulit dan kebutaan. Di Ruang tamu : Insektisida rumah tangga (penyemprot/lotion anti nyamuk atau serangga lainnya) atau pestisida rumah tangga dapat berupa cairan, semprotan, lotion dsb, biasanya mengandung bahan aktif dan bahan pelarut yang dapat menyebabkan keracunan. Umumnya mengandung bahan aktif Piretrin/piretroid, menyebabkan dermatitis, merangsang reaksi alergi tubuh (asma), iritasi kulit, luka bakar. Ada juga yang mengandung Karbamat dan Organofosfat dengan bahaya yang ditimbulkan efek muskarinik (diare, berkeringat dingin, kontraksi otot bronkus, urinasi, pupil mata mengecil (miosis), denyut nadi lambat (bradikardi), muntah, air liur berlebih, berkeringat banyak dan mengeluarkan air mata); efek nikotinik (kelemahan otot, kontraksi otot, meningkatnya aktifitas medulla adrenal, denyut nadi cepat (tachycardia), kedutan otot, tekanan darah tinggi (hypertensi), dan system saraf (Sakit kepala, ataksia, hilangnya refleks, bingung, sukar bicara, kejang (seizure) yang disusul kelumpuhan (paralysis), koma). Bahan lainnya adalah Pewangi ruangan, bila terpapar bahan ini umumnya menimbulkan iritasi kulit, mata dan saluran pernafasan. Puntung dan asap rokok juga sering dijumpai, menyebabkan batuk, pedih mata, bronchitis, kanker pada paru-paru dan jantung, pada ibu hamil dapat menyebabkan berat badan lahir rendah, bayi cacat, keguguran bahkan kematian janin dalam kandungan Di Kamar Tidur : Pembasmi serangga dan pewangi/pengharum ruangan, seperti yang dijumpai di ruang tamu. Bahan lain yang potensial adalah Kapur barus/kamper mengandung Naphtalene, warna, bentuk dan baunya sangat menarik anak-anak. Ukurannya yang kecil amat memungkinkan kamper dapat tertelan oleh anak-anak. Bila tertelan dapat menimbulkan mual, muntah, letargi (lemah), agitasi, kejang, serta dapat menimbulkan hemolisis akut

pada anak-anak dengan defisiensi G6PD; Kosmetika juga potensial menimbulkan keracunan, seperti cat kuku mengandung bahan pewarna, pengawet dan pelarut (salah satunya adalah aseton). Lipstick, mascara, eye shadow, dsb potensial menimbulkan alergi akibat kontak dengan kulit. Hati-hati dengan obat-obatan, jauhkan dari jangkauan anakanak karena pemakaian obat yang salah sangat berbahaya. Di Kamar Mandi Sabun mandi, mengandung detergen, pewarna dan pewangi. Bila tertelan dalam jumlah yang cukup banyak dapat menimbulkan gangguan saluran pencernaan (mual, muntah, dan diare), bila terkena mata dapat menimbulkan iritasi ringan; Pasta gigi, mengandung bahan aktif (fluoride) dan pengawet, perasa (flavor), detergen, abrasives, dll. Bila tertelan dalam jumlah banyak menimbulkan gangguan saluran pencernaan yang ringan; Detergen, biasanya dikelompokkan berdasarkan cara kerjanya, anionik, nonionik, dan kationik. Beberapa detergen biasanya juga mengandung pemutih dan enzym. Bila terkena kulit menyebabkan alergi/dermatitis kontak. Bila tertelan dalam jumlah sedikit dapat menimbulkan mual & muntah, namun bila tertelan dalam jumlah banyak dapat terjadi muntah hebat hingga muntah darah, trauma korosif dapat terjadi dari bibir hingga sepanjang saluran pencernaan; Pemutih pakaian mengandung Natrium Hipoklorit (NaClO). Selain digunakan sebagai pemutih juga digunakan sebagai desinfektan untuk menghilangkan bau busuk. NaClO bersifat korosif (mampu mengikis bahan termasuk jaringan kulit dan selaput mukosa manusia). Bila terhirup dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, batuk, dan sesak nafas. Bila terkena mata dapat menyebabkan mata merah, perih, dan penglihatan kabur. Bila terkena kulit dapat menyebabkan kulit kemerahan, rasa perih, dan lepuh. Bila tertelan dapat menimbulkan rasa terbakar pada mulut dan tenggorok; Pembersih Keramik mengandung asam keras. Sebaiknya gunakan sarung tangan dan perhatikan ventilasi udara jika dalam penggunaan. Bila terkena kulit dapat menimbulkan rasa perih dan lepuh. Bila terkena mata dapat terjadi rasa terbakar hingga kebutaan. Bila tertelan dapat terjadi rasa perih yang hebat pada mulut, nyeri saat menelan, hingga nyeri hebat pada lambung; Lisol/Karbol, banyak digunakan untuk keperluan rumah tangga sebagai desinfektan kamar mandi dan berbau khas. Bila terkena kulit menimbulkan iritasi. Bila terkena mata dapat menimbulkan iritasi konjungtiva, kornea menjadi berwarna putih dan hipestesi, edema palpebra dan iritis. Bila tertelan

dapat menimbulkan diare, mual, muntah, bila dalam konsentrasi tinggi dapat terjadi kejang, aritmia jantung, kesadaran menurun dan gagal nafas. Di Dapur Bahan-bahan yang sering dijumpai di dapur adalah minyak tanah, selain dapat menyebabkan kebakaran, bahaya utamanya adalah bila terjadi aspirasi paru-paru. Satu tetes minyak tanah yang masuk ke paru-paru dapat menimbulkan kematian seseorang. Bahan lainnya adalah racun tikus, bahan ini mudah diperoleh dalam berbagai sediaan, sediaan dalam bentuk umpan sangat menarik perhatian anak-anak yang menganggapnya sebagai makanan ringan. Bila tertelan bahan ini umumnya menyebabkan perdarahan terus menerus karena darah tidak mudah membeku. 4. Apakah anak anda beresiko keracunan? Yang harus diperhatikan adalah : Anak-anak yang berusia antara 1 6 tahun, karena pada kelompok usia ini biasanya mempunyai risiko tinggi mengalami keracunan. Anak-anak tersebut pernah mengalami keracunan sebelumnya Anak-anak mengalami jatuh sakit secara tiba-tiba, terlebih lagi menunjukkan tanda-tanda kejang tanpa mengalami demam, atau tidak sadar diri tanpa sebabsebab yang nyata. Anak-anak tersebut muntah dengan tiba-tiba tanpa sebab. Nafas anak-anak tersebut berbau aneh atau terdapat adanya kotoran, luka atau pecah-pecah disekitar mulut dan hidung. 5. Bagaimana mencegah agar terhindar dari keracunan? Kejadian keracunan di rumah dapat dihindarkan bila orangtua mengetahui risiko bahaya yang ditimbulkan bahan-bahan tersebut dan bagaimana mencegahnya. Simpan bahan-bahan kimia pada tempat tertutup dan terkunci serta jauhkan dari jangkauan anak-anak. Jangan meletakannya di sembarang tempat. Jangan menyimpan bahan-bahan kimia pada wadah makanan atau minuman atau sebaliknya. Simpanlah hanya pada wadah aslinya atau wadah diberi label berisi nama bahan.

Setiap kali selesai menggunakan bahan kimia, tutuplah wadah dengan rapat. Sebab banyak kejadian keracunan yang terjadi pada saat penggunaan (72%) dibandingkan pada saat penyimpanan (24%). Baca label dengan teliti sebelum memakai bahan bahan kimia. Cuci tangan dengan sabun setiap kali habis menggunakan bahan kimia. Pestisida dan penyegar ruangan akan terakmulasi pada karpet, karena itu bila ingin menyemprot hindari dari karpet misalnya dengan menggulung terlebih dahulu atau jangan gunakan karpet pada ruangan ini. Jika ingin menyemprot pestisida hindari anak-anak dan binatang kesayangan. Lakukan penyemprotan minimal 1 jam sebelum ruangan digunakan. 6. Apa yang harus dilakukan jika terjadi keracunan: Tenang dan jangan panik Cari bekas wadah bahan beracun yang dicurigai untuk memudahkan mengetahui bahan beracun dari label yang tertulis pada wadah tersebut. Jangan beri makan atau minum sesuatu sebelum mendapatkan nasihat dari dokter atau dari Sentra Informasi Keracunan (SIKer). Telepon segera Sentra Informasi Keracunan di wilayah anda untuk mendapatkan informasi atau segera bawa ke dokter terdekat. 7. Langkah langkah apa yang bisa dilakukan bila terjadi keracunan di lingkungan rumah tangga? Lakukanlah langkah-langkah berikut ini dengan tenang: Jika terkena mata : Dilakukan sebelum anda membersihkan kulit. Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terpapar. Secara perlahan bukalah kelopak mata dan bilas dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% perlahan selama 15-20 menit. Hindari bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. Jika masih belum yakin bersih, bilas kembali selama 10 menit. Jangan biarkan pasien menggosok matanya. Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera kirim/konsul ke dokter mata.

Jika yang terkena kulit (termasuk rambut dan kuku) : Bawa segera pasien ke air mengalir atau kran air terdekat Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya. Lepaskan pakaian, arloji dan sepatu yang terkontaminasi zat beracun atau muntahannya dan simpan dalam wadah/plastic tertutup. Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir dingin atau hangat dan sabun minimal 15 menit. Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut. Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok. Jika tertelan : Keracunan dengan rute pemaparan melalui mulut merupakan kasus keracunan yang paling sering terjadi. Untuk pestisida : Jangan rangsang muntah Berikan arang aktif dengan dosis: dewasa : 25-100 gr; anak-anak (1-12 tahun) : 25-50 gr, anak-anak ( < 1 th) : 10-25 gr, di atas 13 th dosis : 25-100 gr. Untuk bahan yang korosif (seperti pembersih keramik, pembersih saluran dan lain-lain : Segera berikan air minum atau susu kecuali bila penderita tidak sadar, kejangkejang atau tidak dapat menelan, penderita dewasa maksimal 250 ml sekali minum, untuk anak-anak maksimal 100 ml. Jangan ransang muntah. Untuk golongan hidrokarbon (seperti minyak tanah) : Jangan rangsang muntah. Jika terhirup : Pindahkan/jauhkan korban dari pemaparan inhalasi ke udara segar. Perhatikan! Untuk penderita yang tidak sadar, kejang-kejang jangan lakukan rangsang muntah dan jangan memberikan air atau susu untuk diminum. Segera penderita bawa ke rumah sakit / puskesmas / dokter terdekat.