BAB III PEMBIAYAAN USAHA MIKRO KECIL PADA KJKS MANFAAT. dengan badan hukum No.63/BH/XVI.37/2007 tanggal 11 April 207 berkantor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) MANFAAT SURABAYA

BAB III KEGIATAN PEMASARAN PRODUK SIMPANAN PENDIDIKAN DI KJKS MANFAAT SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN

shahibul maal yang menyediakan seluruh modalnya, sedangkan pihak kedua

BAB III IMPLEMENTASI DAN EFEKTIVITAS PERSONAL SELLING DALAM MEMASARKAN PRODUK PEMBIAYAAN MUD}A>RABAH PADA KJKS MANFAAT SURABAYA

`BAB I PENDAHULUAN. Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil menengah (UMKM) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyentuh kalangan bawah (grass rooth). Semula harapan ini hanya

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT BAHTERA PEKALONGAN. 1. Latar Belakang KJKS BMT Bahtera Pekalongan

BAB IV DESKRIPSI DATA. A. Gambaran Umum BMT Amanah Ummah

PENDAHULUAN. 7% dari total UMKM berhasil meningkatkan statusnya, baik dari mikro menjadi

PEDOMAN UMUM LINKAGE PROGRAM ANTARA BANK UMUM DENGAN KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan, Koperasi jasa keuangan syariah perlu melakukan analisis

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Akad Pembiayaan Mudharabah Pada KJKS-BMT Ummat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Koperasi sebagai soko guru Perekonomian Nasional perlu ditumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

LANDASAN TEORI Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. negara negara anggota dan masyarakat Muslim pada umumnya.

BAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA

BAB V DINAMIKA PROSES AKSI. kantor Dinas Koperasi Jatim. Pelatihan yang diikuti oleh ibu-ibu Keputran gratis

BAB I PENDAHULUAN. of founds) dengan pihak yang mengalami kekurangan dana. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Akad Pembiayaan Mudharabah Pada KJKS

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi hanya melakukan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi yang

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Jakarta, 2000, hlm Hendrojogi, Koperasi: Azas-Azas, Teori, dan Praktik, Ed. 3, Cet. 4, PT. Grafindo Persada,

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BINAMA. muda yang didukung oleh para tokoh masyarakat. Pendirian ini didasarkan

BAB I PENDAHULUAN. mudharib pengelola, sedangkan penabung bertindak sebagai shahibul maal

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KJKS CEMERLANG WELERI

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB III GAMBARAN UMUM INSTANSI. A. Sejarah Berdirinya BPR Syariah Bangun Drajat Warga. SAW, dimana Baitulmal didirikan oleh Rasulullah sebagai lembaga

BAB III PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MUD}A>RABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BALAI USAHA MANDIRI TERPADU (BMT) KUBE SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syariah sebagai

pemberdayaan koperasi dan usaha mikro di kabupaten Lamongan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Lamongan

BAB I PENDAHULUAN. besar mengalami kebangkrutan dan memberikan beban berat bagi negara

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB III STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN MUD}A>RABAH PENDIDIKAN KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH HARAPAN SURABAYA

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sistem ekonomi syariah semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Salah satu lembaga moneter ini adalah Lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III. 1. Sejarah Berdirinya BMT Amanah Insani Surabaya. para pendiri untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para pengusaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. Arthaloka Gf, 2006 ), hlm M. Nadratuzzaman Hosen, Ekonomi Syariah Lembaga Bisnis Syariah,(Jakarta: Gd

BAB III PRAKTEK MURĀBAḤAH DI UNIT JASA KEUANGAN SYARI AH PADA KOPERASI SERBA USAHA ALHAMBRA SURABAYA.

BAB III PRAKTEK DENDA PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KJKS MASLAHAT UMMAT. 1. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya KJKS Maslahat Ummat

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB III GAMBARAN UMUM BMT MITRA HASANAH GENUK SEMARANG A. Sejarah BMT Mitra Hasanah Genuk Semarang BMT Mitra Hasanah sebagai lembaga keuangan syariah

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kesenjangan. Pengalaman dengan dominasi sistem bunga selama ratusan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang berbasis syari ah sumber-sumber ekonomi. yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Intermediasi keuangan merupakan proses penyerapan dari unit surplus

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB III STRATEGI PROMOSI PRODUK SIM A (SIMPANAN ANAK-ANAK) DI BMT CITRA KEUANGAN SYARIAH COMAL

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BUPATI BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PERSEROAN TERBATAS BPR MAJATAMA PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AULIA MAGELANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Praktik Pembiayaan Murabahah di PT. BPR Syari ah Bangun Drajat

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian nasional. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS BMT AL FATH PESAGEN GUNUNGWUNGKAL PATI

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat modal yang mencukupi, sehingga untuk menambah modal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB II GAMBARAN UMUM PT BANK SYARIAH MANDIRI. menjamur untuk meramaikan persaingan antar bank di Indonesia. Bank

BAB III LAPORAN ARUS KAS KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH MAWAR. dan mendapat pengesahan dari Bupati Lamongan. Ruang lingkup kegiatan

Bab Delapan Kesimpulan

BAB III APLIKASI PENENTUAN MARGIN PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI AH BEN IMAN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III PENERAPAN AKAD IJA>RAH PADA PRODUK PEMBIAYAANIJA>RAH PENDIDIKAN DI UJKS AS-SAKINAH KEPUTIH SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB IV ANALISIS SISTEM MARKETING TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH CALON ANGGOTA DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. ( Data Jumlah Pembiayaan kantor cabang Gunungpati II tahun )

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB IV ANALISIS DATA. Berdasarkan uraian pada BAB II tentang landasan teori mengenai preferensi

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 berjumlah unit, dan pada tahun 2012 berjumlah saja, melainkan mencakup pula koperasi syariah 1.

BAB III. JUAL BELI MURABAHAH di BMT BEN TAQWA. Dengan dipelopori ICMI, MUI, dan PINBUK (Pusat Inskubasi Bisnis

BAB II GAMBARAN UMUM BMT FAJAR MULIA CABANG BANDUNGAN. Mardlotillah. Sumber dana diperoleh dari infaq 12 orang, kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah tidak mengenal pinjaman uang tetapi yang ada adalah

SKRIPSI PERAN PEMERINTAH. Disusun Oleh : ANDRIYAN SOSIAL DAN SURABAYA 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu akhir-akhir ini banyak bermunculan lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena usaha berskala kecil dinilai mampu bertahan dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN. koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas. kekeluargaan (Sholahuddin dan Hakim, 2008: 179).

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG. Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group sekarang berganti nama menjadi CT

Transkripsi:

BAB III PEMBIAYAAN USAHA MIKRO KECIL PADA KJKS MANFAAT A. Profil KJKS Manfaat KJKS Manfaat adalah sebuah lembaga yang berdiri pada tahun 2007 dengan badan hukum No.63/BH/XVI.37/2007 tanggal 11 April 207 berkantor di Ruko Graha Indah Kav A-7, jln. Gayung Kebonsari No 46 Surabaya. Dalam operasionalnya telah memiliki kelengkapan usaha berupa Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No 02.607.444.3-606.000, KJKS Manfaat adalah anggota dari anggota, sehingga keputusan tertiggi berada padarapat anggota. 1 dan KJKS KJKS berlaku untuk semua orang atau universal dan siapa saja dapat memanfaatkan jasa keuangan koperasi syariah dan sistem syariah telah memberikan manfaat bagi banyak kalangan. Adapun visi dan misi KJKS Manfaat yaitu: 2 VISI: Memberikan manfaat dan kesejahteraan kepada anggota, usaha mikro, usaha kecil dan stakeholder. 1 Proposal kerjasama KJKS Manfaat, (Surabaya: KJKS Manfaat, 2012), 1 2 KJKS Manfaat Surabaya, 2012 38

39 MISI 1. Mengembangkan lembaga keuangan Islam yang kuat, terpercaya dan memiliki jaringan yang luas. 2. Memiliki sumber daya insani (SDM) yang profesional, cerdas, inovatif, dan bertaqwa. 3. Memberikan kepercayaan kepada mitra kerja dalam bekerja dan perasaan aman bagi semua kalangan yang menikmati jasa lembaga ini. 4. Berkomitmen tinggi menjadikan lembaga keuangan yang murni sesuai syariah dan berorientasi kepada usaha mikro kecil. 3 Gambaran Umum: KJKS Manfaat beroperasi atas dasar prinsip syari ah Islam menetapkan budaya lembaga yang mengacu pada sikap akhlaqul karimah (budi pekerti yang mulia) yang terangkum dalam lima sikap dasar yang yaitu: Shiddiq, Istiqomah, Fathanah, Amanah, Tabligh. Selain visi dan misi KJKS mempunyai tujuan yaitu pertama, mewujudkan ekonomi ummat yang produktif dan berkesinambungan dan kedua, menciptakan peluang lapangan pekerjaan dalam rangka pencapain sasaran pembangunan dan kesejahteraan ummat yang diridhoi Allah dunia akhirat, ketiga, memperluas kesempatan berusaha serta menumbuhkan wirausaha yang mandiri, keempat, membangun lembaga mikro yang kuat tatanan kelembagaannya dengan dikelola oleh sumber daya manusia yang 3 Ibid, 2

40 handal, terdidik dan terampil, kelima, membantu usaha mikro dalam penyediaan modal kerja yang mengacu pertumbuhan ekonomi mikro didaerah sasaran, keenam, memebentuk dan membina kualitas sumber daya insani, pengusaha dan pekerja usaha mikro, keenam, membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran di wilayah Surabaya khususnya. 4 PENGAWAS, DAN PENGELOLA DEWAN PENGAWAS SYARIAH a. Ahmad Mudhoffar MA b. Drs. Syamsul Ma arif PENGURUS a. Ketua : Dr. Aries Sulistiyono b. Sekretaris : Drs. Ali Mustofa c. Bendahara : MM. Munir, ST. MT PENGAWAS a. Ketua : Suyadi b. Sekretaris : Rachmad Wiyono c. Bendahara : Qadar Iswanto PENGELOLA a. Manajer : Saifuddin.S. Sos b. Pembiayaan : Yani, S.pd 4 KJKS Manfaat Surabaya, 2012

41 c. Funding : Kartika Dewi. S.pd d. Keuangan : Sumarlina. SE B. Pembiayaan Khusus Di KJKS Manfaat a. PEMBIAYAAN PRODUKTIF 1) MUD}A>RABAH (Bagi Hasil) Adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, di mana pihak pertama (s}hahibul maal) menyediakan seluruh modal (100%), sedangkan pihak lainnya adalah pengusaha/pengelola (mud}arib). Keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak perjanjian. Apabila terjadi kerugian, maka ditanggung oleh s}hahibul maal (selama kerugian itu bukan karena kelalaian mud}arib). Apabila karena kelalaian mud}arib, maka yang bersangkutan yang harus menanggung kerugian tersebut. 2) MUSYA>RAKAH (Modal Kerja) Adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atau amal expertise dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. b. PEMBIYAAN KONSUMTIF 1) MURABAHAH (Jual Beli) Adalah akad transaksi jual beli suatu barang di mana penjual

42 menyebutkan harga jual yang terdiri dari harga pokok barang dan tingkat keuntungan (margin) tertentu atas barang, dan harga jual tersebut disetujui oleh pembeli. Karakteristiknya adalah penjual harus memberitahukan harga produk yang dibelinya dan menentukan suatu tingkat keuntungan (margin) sebagai tambahannya. Pembelian barang untuk kepentingan konsumtif seperti : HP, Lemari Es, Mesin Cuci, TV, Lap Top, dll. 2) IJARAH (Sewa) Adalah pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu aset dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujroh) tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan aset itu sendiri. Serta kontrak yang melibatkan suatu barang (sebagai harga) dengan jasa atau manfaat atas barang lainnya. Seperti sewa rumah, ruko, kendaraan, dan (khusus pendidikan dan pernikahan akadnya ijarah multi jasa). PRODUK-PRODUK SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN PRODUK-PRODUK SIMPANAN a. SIMPANAN UMMAT Simpanan yang diperuntukkan bagi siapa saja dengan layanan mudah dan fleksible serta bagi hasil yang kompetitif. b. SI QUAT (SIMAPANAN KURBAN DAN AQIQAH BERMANFAAT)

43 Diperuntukkan bagi mereka yang ingin berkurban di Idul Adha atau mempersiapkan aqiqah bagi anak. c. SALIMAH ( SIMPANAN WALIMATUL URS Y) Mempersiapkan hari pernikahan lebih terprogram dan terencana. d. SI PINTAR (SIMPANAN PENDIDIKAN PELAJAR) Simpanan bagi pelajar atau santri untuk mempersiapkan masa depannya. e. SI ARAFAH (Simpanan hajji dan Umrah) Diperuntukkan bagi para jamaah yang ingin menuju tanah Suci Mekkah secara terpogram dan terencana. f. SI MUDAH (Simpanan Berjangka Mud}a>rabah ) Adalah produk alternative investasi yang pengambilannya pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan dan perjanjian.jangka waktu SIMUDAH antara 3 36 bulan. PRODUK-PRODUK PEMBIAYAAN MANFAAT 1. CERIA ( CREATIF WIRAUSAHA RUMAH TANGGA) Produk pembiayaan individu yang dikhususkan untuk wirausahawan dan rumah tangga.

44 2. PUAS ( PENGUSAHA & PEGAWAI SUKSES ) Produk pembiayaan individu yang dikhususkan untuk para pegawai berupa pembiayaan konsumtif ( pembelian barang) 3. M-Mega Pro ( MANFAAT MEGA PROYEK ) Produk pembiayaan baik bagi individu atau instansi/lembaga/yayasan yang dikhususkan untuk mega proyek. 4. M- 90 BISA ( MANFAAT 90 HARI BISA) Produk pembiayaan individu atau kelompok yang dikhususkan untuk para pedagang kecil di pasar. C. Pembiayaan Usaha Mikro Kecil Pada KJKS Pembiayaan UMK merupakan pembiayaan yang disediakan oleh Koperasi jasa keuangan syariah kepada pengusaha kecil dan mikro serta masyarakat yang berpenghasilan rendah yang tidak terlayani oleh lembaga keuangan formal dan yang telah berorientasi pasar untuk tujuan bisnis. Program dan kegaiatan pada KJKS Manfaat adalah. 5 1. Program pelatihan a. Pelatihan mengenal ekonomi syariah b. Pelatihan menegemen ekonomi syariah c. Pelatihan entrepeneurship UKM LAZ Al-Mabrur surabaya 5 Saifuddin, Surabaya 20 Juni 2014

45 2. Program pemberdayaan a. Pemberdayaan kerjasama dengan BAZ Jatim b. Pemberdayaan UKM LAZ Al-Mabrur Depag Jatim kerjasama dengan microfin cabang surabaya 3. Program pembinaan Pembinaan kelompok UKM dan anggota setiap dua minggu sekali. satunya adalah: Adapun kerjasama antara KJKS Manfaat dengan lembaga salah NAMA LEMBAGA BAZ Jatim BENTUK KERJASAMA Penyaluran modal bergulir untuk usaha kecil dan mikro Depag Jatim Penyaluran modal bergulir untuk usaha kecil dan mikro Microfin Modal penyertaan Adapun daerah program binaan KJKS adalah: a. Surabaya, meliputi: dukuh kupang, ketintang, banyu urip, sukolilo dan sawahan b. Sidoarjo, meliputi: candi dan krian

46 c. Gresik Program jangka panjang KJKS Manfaat adalah: 6 a. Meningkatkan jumlah pembiayaan melalui produk jasa dan usaha sesuai dengan sistem syariah b. Mengembangkan program pemberdayaan UKM melalui sistem renteng. Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil menengah (UMKM) merupakan salah satu alternatif yang dipilih pemerintah dalam upaya mengurangi pengangguran, mengentas kemiskinan dan pemerataan pendapatan. Pembangunan dan pertumbuhan UMKM merupakan nomer satu penggerak bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perkembangan UMKM yang baik maka akan membawa kemajuan bagi perekonomian suatu negara. Untuk memberdayakan UMKM diperlukan peranan pemerintah, lembaga- lembaga keuangan dan pelaku usaha. Peranan pemerintah disini adalah memutuskan kebijakan- kebijakan yang memberikan iklim kondusif bagi dunia usaha sedangkan lembaga keuangan disini jelas sebagai perantara keuangan untuk mengoptimalkan pemerdayaan UMKM dan pelaku usaha itu sendiri memiliki peranan pokok bagi perkembangan UMKM karena pelaku usaha memiliki potensi yang kuat dalam pertumbuhan UMKM. Adapun beberapa kendala dan kesulitan yang dihadapi dalam pengembangan 6 Saifuddin, Surabaya 20 Juni 2014

47 UMKM yaitu: Keterbatasan modal usaha, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), keterbatasan teknologi, keterbatasan bahan baku dan kesulitan pemasaran. Untuk mengatasi keterbatasan modal, sering kali para pengusaha UMKM meminjam dari lembaga keuangan dengan bunga yang cukup tinggi. Proses pembiayaan melalui sistem renteng yaitu melalui musyawarah dalam kelompok, selain menerapkan sistem renteng, perlunya pembinaan dan pendampingan kepada mmasyarakat tentang membuka suatu usaha. Program pemberdayaan, pembinaan dan pendampingan masyarakat ini terkait dengan cara menemukan peluang yang baik, menejemen, dan keterampilan dalam mengelola usaha dan sebagainya agar permasalahan yang sering dihadapi oleh UKM dapat berkurang atau teratasi. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengembangkan UKM lebih utama karena masyarakat sebagai pelaku usaha tersebut sehingga keberhasilan pengembangan UKM berawal dari sini. 7 Dalam pemerdayaan UKM perlu diberikan motivasi dan manfaat dari berbagai peluang-peluang dan fasilitas yang diberikan dari berbagai pihak (stakeholder yang lain) karena tanpa partispasi UKM secara individu maupun kelompok akan berakibat gagalnya usaha pemerdayaan yang dilakukan. Menciptakan suatu UMK memang tidak mudah diperlukan modal yang 7 Saifuddin, Surabaya 23 Juni 2014

48 cukup dan keterampilan dalam mengelola usaha. Sehingga memberikan kemudahan pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya.. 8 Sebelum adanya program UKM masyarakat sulit mengembangkan usahanya dan sulit untuk mengakses dana atau modal akan tetapi adanya program UKM yang diadakan oleh KJKS maka dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengembangkan usahanya lebih besar lagi dan bisa mengakses dana atau modal tanpa proses yang rumit dan halal untuk mengembangkan usaha atau membuka usaha baru. Dan program yang di berikan oleh KJKS Manfaat, mampu memberikan kesejahteraan bagi para anggota UKM dan bisa memberikan manfaat bagi usaha-usaha mikro dan kecil untuk lebih maju dan mandiri, serta membuka, membimbing dan memperdayakan warga disekitarnya untuk usaha sendiri agar mampu memperbaiki kualitas hidupnya. Dan KJKS mempunyai peran penting pada peningkatan pendapatan anggota masyaratakat disekitarnya, karena dengan adanya KJKS Manfaat masyarakat kecil yang kekurangan dana untuk melanjutkan usahana dengan mudah dan mereka mendapatkan pinjaman modal dalam bentuk pembiayaan tanpa harus mengembalikan bunga yang terlalu tinggi. Sedangkan untuk prosedur pengajuan pembiayaan modal kerja 8 Saifuddin, Surabaya 20 Juni 2014

49 yang diberikan oleh KJKS kepada anggota UMK atau yang lainnya sangatlah mudah dan tidak rumit, dan persyaratan administratifnya untuk pengajuan individu atau kelompok sangatlah mudah.