PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI MELALUI BIMBINGAN KARIR BAGI SISWA MADRASAH ALIYAH PP-MTI TG. BERULAK KECAMATAN KAMPAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sedang memasuki zaman informasi, bangsa-bangsa yang belum maju ada

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Deasy Yunika Khairun, Layanan Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap peserta didik yang menempuh pendidikan di jenjang SMA sudah

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

USAHA YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENENTUKAN ARAH PILIHAN KARIR DAN HAMBATAN-HAMBATAN YANG DITEMUI (Studi Deskriptif terhadap Siswa SMA N 3 Payakumbuh)

BAB I PENDAHULUAN. remaja, yakni masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. yang matang akan menciptakan generasi-generasi yang cerdas baik cerdas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, IKLIMSEKOLAH, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Oleh : Sri Handayani NIM K

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

2015 EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK JOHARI WINDOW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,

BAB I PENDAHULUAN tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sigit Sanyata

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup bangsa dan negara, karena pendidikan merupakan wahana

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Havighurst (1972) kemandirian atau autonomy merupakan sikap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. lengkap ada apabila diinginkan agar pendidikan di sekolah dapat berjalan optimal. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh

EFEKTIVITAS INFORMASI KARIR DENGAN MEDIA BUKU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN STUDI LANJUTAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensial-potensial seperti

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. itu kebutuhan fisik maupun psikologis. Untuk kebutuhan fisik seperti makan,

BAB I PENDAHULUAN. Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba

JENIS LAYANAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

diri yang memahami perannya dalam masyarakat. Mengenal lingkungan lingkungan budaya dengan nilai-nilai dan norma, maupun lingkungan fisik

BAB XI RAGAM JENIS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING. layanan bimbingan dan konseling di sekolah serta mampu memberikan jenis-jenis

2/9/2014 MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH. Oleh: Pipin Piniman

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kajian Tentang Layanan Penempatan dan Penyaluran. 1. Pengertian Layanan Penempatan dan Penyaluran

PERKEMBANGAN, PARADIGMA, VISI DAN MISI SERTA TRILOGI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING A. Perkembangan Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan konseling

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

BAB V PENUTUP. layanan bimbingan konseling di MAN 1 Pekanbaru, maka penulis dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hingga perguruan tiggi termasuk di dalamnya studi akademis dan umum, program

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai kebutuhan

Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk

I. PENDAHULUAN. Konsepsi manusia seutuhnya merupakan konsepsi ideal kemanusiaan yang terletak pada

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

Sigit Sanyata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Artinya

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dalam pemilihan karir. Dengan adanya masalahmasalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejalan dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi pembangunan

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. profesionalitas dan sistem manajemen tenaga kependidikan serta pengembangan

BIMBINGAN BELAJAR BAGI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

BAB I PENDAHULUAN. berlakunya kurikulum 1975 yang menyatakan bawa bimbingan dan penyuluhan

BAB IX DEFINISI, LANDASAN, DAN PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING. bimbingan dan konseling, landasan-landasan bimbingan dan konseling, serta

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Hal tersebut diamanatkan dalam Pasal 27 Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah dasar (SD) pada hakekatnya merupakan lingkungan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berakhirnya suatu pendidikan formal, diharapkan seseorang dapat

Wawasan Bimbingan Konseling di Sekolah. Meliputi : pengertian, tujuan, landasan & urgensi BK, fungsi, sifat, ruang lingkup, prinsipprinsip,

ORIENTASI DAN RUANG LINGKUP BIMBINGAN KONSELING NUR ASIKOH NIM : SALBIAH HARAHAP NIM :

BAB I PENDAHULUAN. juga komputer yang kini sudah mencapai generasi ke-lima (Ivan, 2003).

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Jurnal Anisah: 2015.) menyebutkan bahwa siswa SMA berada pada masa

I. PENDAHULUAN. media globe (bumi yang bulat) yang akan terlihat seluruh daratan, lautan, karier untuk menuju masa depan yang lebih cerah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan karir merupakan salah satu aspek yang penting dalam. perkembangan karir individu. Kecakapan dalam mengambil keputusan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perkembangan peserta didik sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ke masa lebih banyak bersifat klasikal-massal, yaitu berorientasi kepada kuantitas

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam kehidupan manusia dewasa yang sehat, di mana pun dan kapan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan Dan Konseling di Sekolah, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1998, hlm.9.

BAB I PENDAHULUAN. Bab 2 Pasal 2 yakni mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta. dilaksanakan melalui wadah yang disebut dengan sekolah.

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pendukung utama tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan siswa dalam belajar adalah memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membawa dampak pada terjadinya persaingan di segala bidang

BAB II KERANGKA TEORETIS. 1. Layanan Penempatan dan Penyaluran. perkembangan potensi-potensinya. 9 Layanan penempatan dan

ANALISIS UNDANG-UNDANG NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)

Transkripsi:

PELATIHAN PENGEMBANGAN DIRI MELALUI BIMBINGAN KARIR BAGI SISWA MADRASAH ALIYAH PP-MTI TG. BERULAK KECAMATAN KAMPAR Oleh: Zul Amri Abstrak Tujuan kegiatan ini adalah untuk membimbing siswa agar dapat bertingkah laku yang dapat menyiaapkan dan memahami serta menyiapkan diri dan kemampuan mengadapai dunia kerja setelah tamat dari sekolah. Diharapkan siswa memahami lingkungan serta dapat menyesuaikan diri di masyarakat, maka diperlukan. Semakin komplek dan beragamnya kehidupan individu serta perkembangan teknologi yang semakin cepat, mengakibatkan terjadinya masalah-masalah dalam kehidupan individu seperti pemilihan, pencapaian dan perkembangan. Oleh sebab itu untuk menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupan, pelayanan belum memadai untuk menghadapi permasalahan tersebut, tetapi diperlukan pelayanan yang lebih mendalam dan intensif. Pelayanan konseling bidang pengembangan ditujukan agar siswa mampu: memahami diri, memahami lingkungan/dunia kerja dalam tatanan hidup tertentu, dan mengembangkan rencana serta kemampuannya untuk mengambil keputusan realistik tentang dan masa depannya. Dengan pelatihan pengembangan diri melalui di Madrasah Aliyah PP-MTI Tg. Berulak dilakukan dengan memberikan layanan informasi, layanan orientasi, konseling perorangan layanan kelompok, penempatan dan penyaluran sehingga dapat membantu siswa dalam mengenal diri dan lingkungan, membantu siswa dalam merencanakan dimasa yang akan datang sesuai dengan minat, bakat, dan potensi diri. membantu guru dalam menempatkan siswa siswa sesuai dengan pilihan jurusan yang minatinya. Kata Kunci: pengembangan diri,, siswa A. PENDAHULUAN Bimbingan bukanlah kegiatan yang baru dalam dunia pendidikan, tapi hal ini telah berakar sejak zaman dulu kala. Salah satu tugas seorang guru di sekolah adalah untuk membimbing siswa agar dapat bertingkah laku yang dapat diterima di masyarakat di mana ia berada. Agar siswa memahami lingkungan serta dapat menyesuaikan diri di masyarakat, maka diperlukan. Dalam masyarakat yang struktur sosialnya sederhana, maka program dilaksanakan secara informal, namun dalam masyarakat yang struktur sosialnya sudah rumit, dan sebagai akibat pengaruh teknologi maju. maka program dilaksanakan secara formal. Semakin komplek dan beragamnya 118

Zul Amri : Pelatihan Pengembangan Diri Melalui Bimbingan Karir kehidupan individu serta perkembangan teknologi yang semakin cepat, mengakibatkan terjadinya masalahmasalah dalam kehidupan individu seperti pemilihan, pencapaian dan perkembangan. Oleh sebab itu untuk menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupan, pelayanan belum memadai untuk menghadapi permasalahan tersebut, tetapi diperlukan pelayanan yang lebih mendalam dan intensif. Layanan yang dimaksudkan dapat diperoleh melalui konseling. Kegiatan konseling adakalanya dapat terimplisit dalam kegiatan, kegiatan tersebut dapat diterapkan di sekolah maupun di masyarakat. Untuk mengantisipasi timbulnya kejenjangan antara sekolah dengan kehidupan di masyarakat, maka mulai dari sekolah menengah, siswa telah dikenalkan melalui program konseling konseling, terutama yang menyangkut kehidupan umum dan informasi tentang. Pelayanan dan konseling diarahkan kepada hal-hal pokok yang menyangkut perkembangan individu serta kehidupan mereka sehari-hari, termasuk di dalamnya berbagai permasalahan yang mungkin dialami. Mempersiapkan diri untuk memilih dan menjalani merupakan salah satu permasalahan yang sering menghambat keefektifan menjalani kehidupan bagi sebagian besar individu di era globalisasi saat ini, Terlebih lagi bagi individu yang hidup dalam suatu negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia. Persaingan ketat untuk berkesempatan menduduki suatu jabatan, pekerjaan dan tertentu menuntut kemampuan setiap individu untuk semakin mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pendidikan berupa merupakan salah satu bidang yang diberikan kepada individu agar dapat memahami diri dan lingkungan, sehingga dapat membuat pilihan dan menjalani dengan baik (Prayitno & Erman Amti, 1999). Kesuksesan menekuni profesi, pekerjaan, jabatan serta tertentu memerlukan suatu upaya secara terusmenerus dan berkesinambungan melalui perjalanan panjang yang hendaknya sudah mulai diarahkan sejak awal kehidupan individu sampai pada akhir hayat. Perjalanan yang panjang itu pada dasarnya diklasifikasikan ke dalam tiga masa, yaitu: masa persiapan, masa memasuki dan menjalani, serta masa kehidupan setelah atau disebut juga masa pensiun. 119

Menara Riau : Jurnal Kewirausahaan, Vol 13, No.1, Januari- Juni 2014 Sejalan dengan hal di atas, A. Muri Yusuf (2005:12) menyebutkan bahwa mencakup tiga dunia yang berhubungan yaitu dunia pendidikan (pre occupation), dunia kerja (occupation), dan dunia pensiun (post-occupation) selama rentang kehidupan. Pernyataan di atas dapat dimaknai bahwa keberhasilan seseorang pada dunia pendidikan akan berkontribusi terhadap keberhasilannya pada di dunia kerja dan keberhasilan pada dunia kerja erat hubungannya dengan pencapaian kebahagiaan serta posisi sebagai orang yang dihormati pada dunia pensiunnya. Sehingga demikian untuk membantu pencapaian keberhasilan seseorang dalam meniti nya sudah diupayakan ketika individu itu sedang berada di bangku pendidikan, dimana pada masa ini perkembangan seseorang sudah dituntut untuk mengarah kepada pilihan yang realistik. Perkembangan menurut Herr & Cramer (1984:14) dapat meliputi hubungan antara aspek kondisi psikologis, hubungan sosial, pendidikan, fisik, ekonomi, dan faktor kesempatan yang berkombinasi untuk membentuk pada orang itu, yang merupakan pengalaman yang mendukung terhadap pilihan pribadi memasuki dan menjalani pendidikan, menekuni keterampilan/ keahlian (vokasional) tertentu untuk menuju pada pencapaian avokasinya, dalam prosesnya individu dituntut untuk mampu mengenal karakteristik diri dan karakteristik nya serta merencanakan nya dengan mantap sehingga kematangan arah pilihan nya akan lebih matang. Terkait hal di atas, Rinny Soegiyoharto (2007) juga menyebutkan bahwa pemilihan anak merupakan proses yang tidak lepas dari pertumbuhan dan perkembangan anak dan tempat hidupnya, keluarga merupakan lembaga kecil yang paling awal, pada waktu itu anak mulai belajar berorganisasi, mengerti dirinya, mengerti orang lain, menjalin kontak sosial yang lebih intens, mengasah intelektualias, merangsang emosi, dan lain-lain, sehingga anak tersebut mulai memiliki kesadaran tentang. Lebih lanjut dinyatakan bahwa suasana yang ada dalam keluarga banyak mempengaruhi perkembangan kepribadian, intelektual, konsep diri anak dan juga kematangan arah pilihan nya. Terkait dengan kematangan arah pilihan, peran keluarga khususnya orang tua hendaknya adalah bukan dengan cara menentukan pilihan anaknya ataupun secara sadar maupun tidak sadar memaksa anaknya untuk masuk ke jurusan dan jalur pendidikan tertentu. Dalam hal ini para orang tua diharapkan berperan dalam 120

Zul Amri : Pelatihan Pengembangan Diri Melalui Bimbingan Karir menciptakan suatu pola dalam atmosfir dan paradigma hidup anaknya sehingga akan dapat memilih sendiri yang disukai dan dirasa cocok. Kenyataan yang ada, masih banyak orang tua yang belum memahami tentang hal tersebut di atas, mereka menganggap bahwa anaknya belum bisa untuk menentukan dengan baik. Sehingga yang terjadi adalah anakanak tersebut menjalani berdasarkan cita-cita atau keinginan orang tua mereka yang belum tentu searah dengan keinginanya sendiri, serta potensi diri yang dimilikinya. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa Tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang lebih berkualitas. Salah satu ciri yang menunjukkan berkembangnya peserta didik menjadi manusia berkualitas adalah mampu merencanakan dan mengarahkan nya secara baik, sehingga kematangan arah pilihan siswa merupakan suatu bagian dari lahan garapan pendidikan yang juga perlu diperhatikan (Pusat Kurikulum, 2002). Her & Cramer (1984) juga menyebutkan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan seseorang. Para praktisi pendidikan juga telah menyadari hal tersebut dengan dengan berbagai program pengembangan kematangan arah pilihan siswa salah satunya melalui layanan dan konseling khususnya bidang sebagai bagian yang terpadu dengan kegiatan pendidikan secara keseluruhan, di tujukan melalui bantuan penyelesaian tugas perkembangan siswa. Berdasarkan pengamatan di lapangan mengenai pelaksanaan penjurusan terhadap siswa sekolah menegah secara umum di SMA menunjukkan bahwa ternyata masih banyak kelemahan yang dapat dijumpai dalam upaya penempatan siswa ke dalam jurusan dan program studi/ program keahlian yang benar-benar sesuai dengan potensi diri siswa. Kelemahan yang dimaksud seperti, belum terlaksananya kelas percobaan maupun tes potensi diri terhadap siswa oleh konselor sekolah/ guru pembimbing dalam penempatan siswa SMA pada jurusan, terbatasnya sarana dan prasarana yang diperlukan dalam penjurusan siswa, dan terbatasnya daya tampung suatu jurusan/ program keahlian di suatu SMA memunculkan kebijakan pengalihan siswa ke jurusan lain yang bukan merupakan pilihannya. Hambatanhambatan tersebut akan mengakibatkan siswa mendapatkan penempatan jurusan yang tidak sesuai dengan potensi dirinya, 121

Menara Riau : Jurnal Kewirausahaan, Vol 13, No.1, Januari- Juni 2014 sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan nya. Oleh karena itu diperlukan upaya melalui pelayanan dan konseling khususnya bidang yang dapat menopang tuntasnya tugas perkembangan siswa. Pelayanan konseling bidang pengembangan ditujukan agar siswa mampu: memahami diri, memahami lingkungan/dunia kerja dalam tatanan hidup tertentu, dan mengembangkan rencana serta kemampuannya untuk mengambil keputusan realistik tentang dan masa depannya. B. GAMBARAN UMUM LOKASI PENGABDIAN Lokasi pengabdian dilaksanakan di Madrasah Aliyah PP-MTI Tg. Berulak terletak di daerah Kecamatan Kampar, Jalan Raya Pekanbaru Bangkinag Km. 52 Sei Putih Desa Tg. Berulak. Letak sekolah sangat strategis, tidak jauh dari Ibukota Kecamatan dan berada diatas bukit, sehingga jauh dari kebisingan dan pencemaran udara. Penduduk yang berada disekeliling madrasah merupakan penduduk baru yang berasal dari desa/kelurahan disekitar Desa Tg. Berulak. Sehingga dalam acara-acara resmi, nampak tidak ada perbedaan seperti acara pekawinan, acara keagamaan, dan kegiatan sosial lainnya. Pencapaian nilai rata-rata NEM peserta dari tahun ke tahun cenderung mengalami kenaikan. Namun demikian, peserta didik yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, khususnya PMDK atau UMPTN ternyata kurang memuaskan, yangmana jumlah nya hanya berkisar 5 sampai 9 orang siswa saja. Salah satu faktornya adalah disebabkan oleh faktor ekonomi keluarga dan kurangnya kesadaran terhadap pendidikan diduga menjadi penghambat dalam kemajuan pendidikan di sekolah. Atas permasalahan inilah salah satu dasar penulis ingin melakuakan kegiatan pengabdian masyarakat di Madrasah Aliyah PP-MTI Tg. Berulak ini. C. METODE PELATIHAN Metode pelatihan pengembangan diri melalui di Madrasah Aliyah PP-MTI Tg. Berulak dilakukan dengan memberikan: 1. Layanan informasi sebagai upaya menjembatani/mengantarkan siswa dengan suasana atau objek/lingkungan baru, sehingga siswa mendapatkan pemahaman yang baik terkait lingkungan baru tersebut. 122

Zul Amri : Pelatihan Pengembangan Diri Melalui Bimbingan Karir 2. Layanan orientasi merupakan usaha memenuhi kekurangan siswa akan informasi yang mereka perlukan. Dalam layanan ini, siswa diberikan berbagai informasi yang mereka butuhkan guna kepentingan hidup dan perkembangannya. 3. Konseling perorangan merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap klien dalam rangka mengentaskan masalah pribadi dalam suasana tatap muka membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami klien secara spesifik menuju kearah pengentasan masalah. 4. Layanan kelompok merupakan layanan yang membantu individu dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar,, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan melalui dinamika kelompok 5. Penempatan dan penyaluran bertujuan untuk diperolehnya tempat yang sesuai bagi siswa untuk mengembangkan potensi dirinya. Tempat yang dimaksud adalah kondisi lingkungan, baik fisik, sosio-emosional, maupun budaya yang secara langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan perkembangannya. D. TUJUAN PELATIHAN Adapun tujuan pelatihan pengembangan diri melalui di Madrasah Aliyah PP-MTI Tg. Berulak ini adalah untuk : 1. Membantu siswa dalam mengenal diri dan lingkungan. 2. Membantu siswa dalam merencanakan dimasa yang akan datang sesuai dengan minat, bakat, dan potensi diri. 3. Membantu guru dalam menempatkan siswa siswa sesuai dengan pilihan jurusan yang minatinya. E. MATERI PEMBINAAN No. Materi Kegiatan 1 Karir dan kerja 2 Lanjutan... (Karir dan kerja) 3 Tujuan 4 Fungsi 5 Pelaksanaan Bimbingan 6 Lanjutan. (Pelaksanaan Bimbingan ) Jenis layanan/ Motode Kegiatan Layanan informasi Layanan informasi Layanan orientasi Layanan orientasi dan informasi Layanan konseling perorangan Layanan kelompok Layanan penempatan dan penyaluran Penyusunan program di sekolah Tujuan yg ingin dicapai Siswa mempunyai pemahaman tentang dunia kerja Siswa mempunyai wawasan tentang Siswa mampu mengenali minat, bakat, dan potensi diri. Siswa mampu mengembangkan minat, bakat, dan potensi diri terhadap dunia kerja dan Siswa mampu mengatasi tuntutan dunia kerja dan. Siswa dapat memilih jurusan dan jenis pekerjaan yang diminati sesuai dengan bakat dan potensi diri. Waktu Kegiat an Sesi I Sesi II Sesi III Sesi IV Sesi V Sesi VI 123

Menara Riau : Jurnal Kewirausahaan, Vol 13, No.1, Januari- Juni 2014 DAFTAR PUSTAKA Ridwan, Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2004. Syaodih Sukmadinata, Nana, Bimbingan Konseling dalam Praktek, Bandung : Maestro, 2007 Willis, Sofyan S, Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal, Jakarta : Ditjen PMPTK, Depdiknas, 2007., Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Corey,Gerald, (Terj. E. Koeswara). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, Bandung ; PT. Eresco,988. 124