KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL. Bab 3

dokumen-dokumen yang mirip
Kerja sama ekonomi internasional

BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

perdagangan, industri, pertania

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

Dhiani Dyahjatmatmayanti, S.TP., M.B.A.

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN DAMPAKNYA

URAIAN MATERI KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

4. Membentuk komite negara-negara penghasil minyak bumi ASEAN. Badan Kerjasama Regional yang Diikuti Negara Indonesia

KERJASAMA ASEAN DALAM BERBAGAI BIDANG

Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Ekonomi Internasional

BAB 16 KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL. Kata Kunci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dihadapi dan terlibat didalamnya termasuk negara-negara di kawasan

STIE DEWANTARA Lembaga Keuangan Internasional

BISNIS INTERNASIONAL. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan ke 14 Pengantar Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara


BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Organisasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN)

LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL. World Bank, IMF, ADB, Eurobank

BADAN-BADAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) Lola Liestiandi & Primadona Dutika B.

BENTUK KERJA SAMA ASEAN

I. PENDAHULUAN. ASEAN sebagai organisasi regional, kerjasama ekonomi dijadikan sebagai salah

PERAN INDONESIA DALAM ORGANISASI REGIONAL

PEMASARAN INTERNASIONAL

: Determinan Intra-Industry Trade Komoditi Kosmetik Indonesia dengan Mitra Dagang Negara ASEAN-5 : I Putu Kurniawan

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

KERJASAMA INTERNASIONAL.

ii Ekonomi Internasional

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68/PMK.011/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 148/PMK.07/2010 TENTANG

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga perdagangan antar negara menjadi berkembang pesat dan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB 7 PERDAGANGAN BEBAS

BAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

AKTOR NEGARA DAN NON NEGARA DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL. Pengantar Hubungan Internasional FISIP UMJ 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Integrasi ekonomi merupakan kebijakan perdagangan internasional yang dilakukan

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

TUJUAN PEMBAHASAN BAGAIMANA CARA KERJA SISTEM MONETER INTERNASIONAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BISNIS INTERNASIONAL

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa. Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi impor

I. PENDAHULUAN. menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184 TAHUN 2014 TENTANG

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI JULI 2014

DAFTAR ISI. I.6.1 Kelemahan Organisasi Internasional secara Internal I.6.2 Kelemahan Organisasi Internasional dari Pengaruh Aktor Eksternal...

2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi di suatu negara (trade as engine of growth).

Universitas Bina Darma

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WTO (World Trade Organization) tahun 2007

BAB II PENGATURAN PEKERJA RUMAHANMENURUT KONVENSI ILO N A. Konvensi Sebagai Produk ILO dan daya Ikatnya Bagi Negara-negara

ASEAN YANG BERDAYA SAING, INOVATIF, DAN DINAMIS. DR. Mhd. Saeri, M.Hum. (PSA Universitas Riau) Abstrak

Indikator 2 : Mendeskripsikan macam-macam organisasi internasional dan tujuan dari organisasi internasional

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kekayaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. yang melimpah membuat beberapa Negara di Eropa mempunyai niat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 4 TAHUN 1988 (4/1988) TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kemudian terbagi dalam beberapa divisi yang terpecah dan kemudian mendorong terbentuknya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.529, 2015 KEMENDAG. Sertifikasi Mandiri. Proyek Percontohan. Sistem. Ketentuan. Perubahan.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

MULTILATERAL TRADE (WTO), FREE TRADE AREA DI TINGKAT REGIONAL (AFTA) ATAU FREE TRADE AGREEMENT BILATERAL

Macam-macam Organisasi Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi adalah suatu fenomena yang tidak bisa dielakkan. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan tugas wajib bagi negera-negara di dunia

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR:337/Kpts/OT.140/M/8/2005 TENTANG PEMBINAAN ATASE PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

BAB I PENDAHULUAN. oleh United Nations Security Council yang menyebabkan berkembangnya

LAPORAN SOSIALISASI HASIL DAN PROSES DIPLOMASI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MEDAN, SEPTEMBER 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tidak sekedar di tunjukan oleh prestasi pertumbuhan ekonomi. perekonomian kearah yang lebih baik. (Mudrajad,2006:45)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip umum perdagangan bebas adalah menyingkirkan hambatan-hambatan

ANALISIS PELUANG DI PASAR GLOBAL. Pokok Bahasan

EKONOMI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Asosiasi negara- negara Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada tanggal 8

Transkripsi:

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL Bab 3

1. Pengertian Kerjasama Ekonomi Internasional Hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan.

TUJUAN KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL 1. Memenuhi kebutuhan dalam negeri akan barang dan jasa 2. Memperluas pasar hasil produksi barang dan jasa 3. Mendorong peningkatan produktivitas 4. Memperluas lapangan kerja 5. Menambah devisa degara 6. Mendistribusikan manfaat sumber daya 7. Mengurangi ketimpangan negara maju dan negara berkembang 8. Memperluas hubungan dan mempererat persahabatan.

9. Mengisi kekurangan di bidang ekonomi bagi masing-masing negara yang mengadakan kerja sama. 10. Meningkatkan perekonomian negara-negara yang mengadakan kerja sama di berbagai bidang.

2. Faktor-Faktor Penyebab Kerjasama Antarnegara a. Kerja Sama Antarnegara Akibat Adanya Perbedaan Berikut ini perbedaan-perbedaan yang mendorong kerja sama antarnegara: 1) Perbedaan sumber daya alam 2) Perbedaan iklim dan kesuburan tanah 3) Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi 4) Perbedaan ideologi

b. Kerja Sama Antarnegara Akibat Adanya Kesamaan Berikut ini beberapa kesamaan yang mendorong kerja sama antarnegara: 1) Kesamaan sumber daya alam 2) Kesamaan keadaan wilayah (kondisi geografis) 3) Kesamaan ideologi 4) Kesamaan agama

Kerja Sama Antarnegara di Bidang Ekonomi 1. Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi Antarnegara Kerja sama ekonomi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kerja sama ekonomi bilateral dan kerja sama ekonomi multilateral.

a. Kerja Sama Ekonomi Bilateral Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi antara satu negara dengan negara tertentu. Kerja sama tersebut hanya melibatkan dua negara. Contoh: pinjam-meminjam modal antara Indonesia dengan Jepang, penyederhanaan tenaga kerja antara Indonesia dengan Malaysia

b. Kerja Sama Ekonomi Multilateral Kerja sama multilateral adalah kerja sama yang dilakukan oleh banyak negara. Kerja sama multilateral dibedakan menjadi dua macam, yaitu kerja sama regional dan kerja sama internasional.

1) Kerja sama regional Kerja sama regional adalah kerja sama antara beberapa negara dalam satu kawasan. Contoh: ASEAN, MEE,dan lain-lain. 2) Kerja sama internasional Kerja sama internasional adalah kerja sama antara negara-negara di dunia dan tidak terbatas dalam satu kawasan. Contoh: IMF, ILO, OPEC, dan lain-lain.

2. Badan-Badan Kerja Sama Antarnegara di Bidang Ekonomi Dalam rangka meningkatkan kerja sama ekonomi internasional, dibentuklah badan badan kerja sama ekonomi internasional. Berikut ini bentuk-bentuk badan kerja sama antarnegara yang penting bagi Indonesia.

a. Badan Kerja Sama Regional 1) ASEAN ( Association of South East Asian Nation) ASEAN adalah organisasi yang bertujuan mengukuhkan kerja sama regional negara negara di Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok oleh lima negara pendiri ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pada perkembangannya, lima negara Asia Tenggara lainnya yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam ikut bergabung dalam ASEAN.

Berikut ini komite-komite yang dilibatkan ASEAN a) Committe on Food Agriculture and Forest (Komite Bahan Makanan, Pertanian, dan Kehutanan). b) Committe on Trade and Tourism (Komite Perdagangan dan Pariwisata). c) Committe on Finance and Banking (Komite Keuangan dan Perbankan). d) Committe on Industry, Mining, and Energi (Komite Industri, Pertambangan, dan Energi).

e) Committe on Transportation and Comunication (Komite Transportasi dan Komunikasi). f) Committe on Cultural and Information (Komite Kebudayaan dan Informasi). g) Commite on Welfare Society and Development (Komite Kesejahteraan Rakyat dan Pembangunan).

Selain membentuk komite-komite, ASEAN juga membangun proyek-proyek yang ada di beberapa negara anggota. Bentuk proyek proyek ASEAN seperti berikut ini. a) ASEAN Vaccine Project, yaitu proyek pabrik vaksin di Singapura. b) ASEAN Copper Fabrication Project, yaitu proyek industri tembaga di Filipina. c) Rock Salt Soda Ash Project, yaitu proyek pabrik abu soda di Thailand.

d) ASEAN Urea Project, yaitu proyek pabrik pupuk urea di Malaysia. e) ASEAN Aceh Fertilizer Project, yaitu proyek pabrik pupuk urea amonia di Nangroe Aceh Darussalam, Indonesia.

2) AFTA atau kawasan perdagangan bebas ASEAN adalah forum kerja sama antarnegara ASEAN yang bertujuan menciptakan wilayah perdagangan bebas di seluruh kawasan ASEAN. Pembentukan AFTA berawal dari pertemuan anggota ASEAN pada KTT ASEAN ke-4 di Singapura pada Januari 1992.

Berikut ini beberapa tujuan AFTA a) Meningkatkan spesialisasi di negara-negara ASEAN. b) Meningkatkan ekspor dan impor baik bagi ASEAN ataupun di luar ASEAN. c) Meningkatkan investasi bagi negara ASEAN.

3) APEC ( Asia Pacific Economic Cooperation Cooperation) APEC merupakan forum kerja sama negara di kawasan Asia Pasifik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan investasi di antara sesama negara anggota.

4) EU ( European Union) European Union atau Uni Eropa adalah organisasi kerja sama regional di bidang ekonomi dan politik negara di Eropa. Pembentukan EU berawal dari penandatanganan Traktat Roma tentang pendirian komunitas energi atom (European Atomic Energi Community) dan komunitas Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE).

5) EFTA ( European Free Trade Area ) EFTA didirikan pada tahun 1959 sebagai lembaga kerja sama ekonomi antara negara-negara Eropa yang tidak termasuk MEE. Negara anggota EFTA terdiri atas Austria, Swiss, Denmark, Norwegia, Swedia, dan Portugal.

6) ADB ( Asian Development Bank ) ADB atau Bank Pembangunan Asia, didirikan tanggal 19 Desember 1966. ADB berpusat di Manila, Filipina. Tujuan didirikan ADB adalah untuk membantu negara-negara Asia yang sedang membangun dengan cara memberikan pinjaman lunak, yaitu dengan masa pembayaran dalam jangka panjang serta bunga yang rendah.

b. Badan Kerja Sama Ekonomi Multilateral 1) IMF ( International Monetary Found) IMF atau Dana Moneter Internasional adalah lembaga keuangan internasional yang didirikan untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan internasional. IMF didirikan pada tanggal 27 Desember 1945. Markas besar IMF berada di Washington DC, AS.

IMF didirikan dengan beberapa tujuan berikut ini. a) Meningkatkan kerja sama keuangan atau moneter internasional dan memperlancar pertumbuhan perdagangan internasional yang berimbang. b) Meningkatkan stabilitas nilai tukar uang dan membantu terciptanya lalu lintas pembayaran antarnegara. c) Menyediakan dana bantuan bagi negara anggota yang mengalami defisit yang bersifat sementara dalam neraca pembayaran.

2) IBRD ( International Bank for Reconstruction and Development ) IBRD disebut juga World Bank atau Bank Dunia. IBRD merupakan organisasi pemberi kredit kepada negara negara anggota untuk tujuan pembangunan. IBRD didirikan pada tanggal 27 Desember 1947 dan berkedudukan di Washington DC, Amerika Serikat. IBRD berusaha mengumpulkan dana dari para anggota untuk dipinjamkan kepada para anggota yang memerlukan dana untuk pembangunan.pinjaman yang dibiayai oleh IBRD hanya ditujukan untuk proyekproyek yang positif.

3) WTO ( World Trade Organization ) WTO atau organisasi perdagangan dunia adalah organisasi internasional yang bertugas untuk menata dan memfasilitasi lalu lintas perdagangan antarnegara serta mengatasi perselisihan perdagangan antarnegara. WTO dibentuk pada tahun 1995 sebagai pengganti dari General Agreement on Tariff and Trade (GATT).

GATT merupakan persetujuan umum tentang tarif dan perdagangan yang dibentuk tahun 1947. Tujuan didirikannya GATT ialah untuk mengurangi hambatan perdagangan antarnegara dengan memerhatikan kepentingan negara yang melakukan transaksi perdagangan. GATT dibubarkan di Jenewa, Swiss pada tanggal 12 Desember 1995. Pembubaran GATT dilakukan setelah organisasi ini berjalan berdampingan dengan WTO.

WTO didirikan untuk melaksanakan tugas-tugas berikut ini. a) Memantau pelaksanaan perjanjian dagang. b) Mengevaluasi kebijakan perdagangan nasional negara anggota. c) Sebagai forum negoisasi perdagangan dan aktif menangani setiap konflik perdagangan yang terjadi. d) Memberikan bantuan teknik dan pelatihan untuk negara-negara berkembang. e) Melakukan kerja sama dengan organisasi internasional lainnya.

4) FAO ( Food and Agricultural Organization ) FAO adalah organisasi internasional yang bergerak di bidang pangan dan pertanian. FAO didirikan tanggal 16 Oktober 1945 dan berkedudukan di Roma, Italia. Tujuan didirikannya FAO untuk meningkatkan jumlah dan mutu pangan serta menyelenggarakan persediaan bahan makanan dan produksi agraris internasional. Indonesia sebagai anggota FAO pernah menerima penghargaan atas keberhasilannya dalam meningkatkan produksi beras.

5) IFC ( International Finance Corporation ) IFC merupakan bagian dari Bank Dunia. IFC bertugas memberikan bantuan modal kepada pengusaha-pengusaha swasta yang dijamin pemerintahannya serta membantu menyalurkan investasi luar negeri ke negaranegara sedang berkembang. IFC berdiri pada tanggal 24 Juli 1956 dan pusatnya di Washington, Amerika Serikat.

6) ILO ( International Labour Organization ) ILO atau Organisasi Perburuhan Internasional yang bertugas mempromosikan keadilan sosial serta hak buruh. ILO dibentuk oleh Liga Bangsa- Bangsa Melalui Traktat Versailes (Treaty of Versailles) pada tahun 1919. Prinsip yang digunakan ILO sebagai dasar kegiatannya adalah perdamaian abadi dapat dicapai jika didasarkan pada keadilan sosial

ILO sebagai salah satu organisasi perburuhan dunia akan memperjuangkan halhal berikut ini. a) Penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM). b) Standar hidup yang lebih baik. c) Kondisi kerja yang manusiawi. d) Kesempatan kerja. e) Keamanan ekonomi.

7) UNDP ( United Nations Development Program ) UNDP adalah organisasi di bawah PBB yang bertugas memberikan sumbangan untuk membiayai program-program pembangunan terutama bagi negara-negara yang sedang berkembang. UNDP dibentuk pada bulan November 1965.

8) OPEC ( Organization of Petroleum Exporting Countries) OPEC adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak. OPEC didirikan atas prakarsa lima negara produsen terbesar minyak dunia, yaitu Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela, pada pertemuan tanggal 14 September 1960 di Baghdad, Irak. OPEC berkedudukan di Wina, Austria.

OPEC berkedudukan di Wina, Austria. OPEC mempunyai beberapa tujuan berikut ini. a) Menyatukan kebijakan perminyakan antara negara-negara anggota. b) Memenuhi kebutuhan dunia akan minyak bumi. c) Menstabilkan harga minyak dunia. d) Menentukan kebijakan-kebijakan untuk melindungi negara-negara anggota.

Dampak Kerjasama Ekonomi Positif Negatif 1. Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi 2. Menghilangkan hambatan perdagangan Internasional 3. Memperluas kesempatan kerja 4. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat 5. Memperkuat Posisi Perdagangan 1. Ketergantungan 2. Salah Penerapan atau penggunaan Teknologi 3. Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif 4. Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia

ASEAN

Uni Eropa

OPEC

ILO

WTO