Problem pelaksanaan Idul Adha yang tidak bersesuaian dengan Kerajaan Saudi Arabia (KSA) Oleh: Syamsuddin

dokumen-dokumen yang mirip
Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Hukum Menyekolahkan Anak di Sekolah Non-Muslim

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Keutamaan Amal Shaleh Pada Sepuluh Hari di Awal Bulan Dzulhijjah

UNTUK KALANGAN SENDIRI

ISLAM dan DEMOKRASI (1)


Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

TAFSIR AYAT PUASA. Oleh: Download ± 300 ebook Islam, Gratis!!! kunjungi.

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENENTUAN AWAL BULAN QAMARIYAH DALAM KONSEP MATLA FI WILAYATIL HUKMI

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

PERMASALAHAN RUKYAT. Majelis Tarjih dan Tajdid

Syarah Istighfar dan Taubat

Hadits-hadits Shohih Tentang

BULUGHUL MARAM KITAB SHIYAM

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB IV. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 2 Tahun 2008 Tentang Partai. Politik, dalam pasal 1 ayat (1) yang berbunyi : Partai politik adalah

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

BAB I PENDAHULUAN. pengutusan sebagai kelanjutan Misi Kristus; 2. Sedangkan Misi yang. Kegiatan Misi Kristen di Yogyakarta tepatnya di Banjar Asri

NIKMAT DUNIA DAN AKHIRAT

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Pada hakekatnya berqurban adalah wajib bagi yang mampu. Ini berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassallam.

MUZARA'AH dan MUSAQAH

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

Ditulis oleh {ga=budi-ashari} Jum'at, 11 Oktober :48 - Terakhir Diperbaharui Jum'at, 11 Oktober :01

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

Konsisten dalam kebaikan

Panduan Lengkap I tikaf Ramadhan

Adat Kebiasaan Hari Raya, Pengobatan Memakai Kalung dan Tentang Bai'at ADAT KEBIASAAN DI HARI RAYA, PENGOBATAN MEMAKAI KALUNG DAN TENTANG BAI AT

Iman Kepada KITAB-KITAB

Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

Adab-adab Yang Wajib di Dalam Puasa. Oleh : Abu Ukasyah

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

TAHAJJUD (QIAMUL LAIL) & WITIRNYA. Oleh: Rasul bin Dahri

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Transkripsi:

Problem pelaksanaan Idul Adha yang tidak bersesuaian dengan Kerajaan Saudi Arabia (KSA) Oleh: Syamsuddin (Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur) Pada hari Senin 13 september 2015, Kemenag melalui Dirjen BIMAS Islam menyampaikan hasil sidang itsbat tentang penentuan hari arafah dan hari raya Idul Adha. Pemerintah memutuskan bahwa tanggal 1 Dzulhijjah 1436 H jatuh pada hari Selasa 15 September 2015 sehingga hari Arafah (9 Dzhulhijjah 1436 H) jatuh pada hari Rabu tanggal 23 September 2015 dan Idul Adha (10 Dzulhijjah 1436 H) jatuh pada hari Kamis 24 september 2015. Sementara itu Muhammadiyah dengan metode wujudul hilalnya sudah menetapkan jauh sebelumnya bahwa tanggal 1 Dzulhijjah 1436 H jatuh pada hari Senin 14 September 2015, sehingga hari arafah (9 Dzhulhijjah 1436 H) jatuh pada hari Selasa tanggal 22 September 2015 dan Idul Adha (10 Dzulhijjah 1436 H) jatuh pada hari Rabu 23 September 2015. Adapun pemerintah Arab Saudi, menurut informasi juga menetapkan tanggal 1 Dzulhijjah 1436 H jatuh pada hari Selasa 15 September 2015 sehingga hari Arafah (9 Dzhulhijjah 1436 H) jatuh pada hari Rabu tanggal 23 September 2015 dan Idul Adha (10 Dzulhijjah 1436 H) jatuh pada hari Kamis 24 september 2015. Keputusan pemerintah Arab Saudi terkait dengan hari Arafah (9 Dzhulhijjah 1436 H) jatuh pada hari Rabu tanggal 23 September 2015 dan Idul Adha (10 Dzulhijjah 1436 H) jatuh pada hari Kamis 24 september 2015 yang berbeda dengan jadwal perjalanan haji yang sudah dirilis oleh kemenag dimana dicantumkan bahwa wukuf di Arafah jatuh pada hari Selasa tanggal 22 September 2015 dan Idul Adha (10 Dzulhijjah 1436 H) jatuh pada hari Rabu 23 September 2015, sedikit membuat ragu sejumlah warga dan simpatisan Muhammadiyah. Untuk itu perlu dijelaskana agar mereka tidak ragu dan tetap konsisten dengan hasil hisab Majelis Tarjih, yaitu Arafah tanggal 9 Zulhijjah ( Selasa, 22 September 2015 ), Shalat 'Ied 10 Zulhijjah ( Rabu, 23 September 2015). Sudah menjadi konsensus ulama bahwa puasa arafah dilaksanakn pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan sholat id al-adha dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah, karena dalildalilnya telah tegas. Namun mereka berbeda pendapat dalam hal menentukan kapan terjadinya tanggal-tanggal tersebut. Karena ini adalah masalah khilafiyah fiqhiyyah yang dasarnya bersifat ijtihadiyah maka perlu dijelaskan Apakah Puasa Arafah harus dikerjakan bersamaan dengan jama'ah haji yang sedang berwukuf? Landasan dalil puasa Arafah adalah hadis nabi saw: 1

ص ي ام ي و م ع ر ف ة ا ح ت س ب ع ل ى الله ا ن ي ك ف ر الس ن ة ال ت ي ق ب ل ه و الس ن ة ال ت ي ب ع د ه "Puasa hari arafah, aku berharap kepada Allah agar ia menebus (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya" (HR Muslim no 197) Terdapat pendapat terkait dengan makna kalimat siyam yaum arafah (Puasa hari Arafah). Pendapat pertama mengatakan bahwa puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan bersamaan dengan wukufnya para jama'ah haji di padang Arafah. Sedangkan pendapat kedua menyatakan bahwa puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah sesuai dengan kalender bulan Dzulhijjah pada masing-masing wilayah. Sumber perbedaan pendapat dalam hal ini adalah tidak adanya dalil yang menjelaskan secara tegas makna yaum arafah. Tentu lain persoalannya seandainya nabi bersabda, "Puasa Arafahlah kalian ketika para jam'ah haji sedang wukuf di padang Arafah". Dalam menyikapi masalah khilafiyah fiqhiyah, Majelis Tarjih memiliki pendirian yang jelas, yaitu toleran dan tidak menghakimi, sehingga tidak perlu gusar apalagi menuduh orang yang berbeda pendapat dengan tuduhan yang tidak akademis. Muhammadiyah dalam hal ini memahami bahwa puasa Arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah sesuai dengan kalender bulan Dzulhijjah pada di wilayah Indonesia sesuai dengan hasil perhitungan metode hisab wujudul hilal. Oleh karena itu, puasa Arafahnya tidak harus bersamaan dengan jama'ah haji yang sedang berwukuf di Arafah ketika terjadi perbedaan hari antara Muhammadiyah dan pemerintah Arab Saudi. Beberpa argumentasi dapat dikemukakan untuk mendukung pemahaman Muhammadiyah tersebut, yaitu: Pertama: Rasulullah saw. telah menamakan puasa Arafah meskipun kaum muslimin belum melaksanakan haji, bahkan para sahabat telah mengenal puasa Arafah yang jatuh pada 9 dzulhijjah meskipun kaum muslimin belum melaksanakan haji. Sebagaimana riwayat berikut: ع ن ه ن ي د ة ب ن خ ال د ع ن ام ر أ ت ه ع ن ب ع ض أ ز و اج الن ب ص ل ى ا لل ع ل ي ه و س ل م ق ال ت ك ان ر س ول ا لل ص ل ى ا لل و اا م يي ا ر أ و ل اا ن م ن الل ر ع ل ي ه و س ل م ي وو ت س اا ة و ي و و ع اا ور اا و ا ا ة أ و م ن ك Dari Hunaidah bin Kholid dari istrinya dari sebagian istri Nab, saw berkata : "Adalah Rasulullah saw berpuasa pada 9 Dzulhijjah, hari 'Aasyura' (10 Muharrom) dan tiga hari setiap bulan" (Sunan Abi Dawud/2081.Musnad Ahmad/26109). Hadits ini menunjukkan bahwasanya Nabi saw, telah terbiasa puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah. Mengomentari adanya riwayat yang berbunyi: "para sahabat berselisih tentang puasa Nabi saw, tatkala di padang Arafah", 2

ح د ا ن ا ي ي ب ن س ل ي م ان ح د ا ن ا اب ن و ه ب أ و ق ر ئ ع ل ي ه ق ال أ خ ب ر ن ع م ر و ع ن ب ك ي ع ن ك ر ي ب ع ن م ي م ون ة ر ض ي ا لل ع ن ا أ ن الن اس ا ك وا ف ص ي او الن ب ص ل ى ا لل ع ل ي ه و س ل م ي و و ع ر ف ة ف أ ر س ل ت إ ل ي ه ب ب و ه و و اق ف ال م و ق ف ل ر ب م ن ه و الن اس ي ن ر ون Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab atau dibacakan kepadanya, dia berkata, telah mengabarkan kepada saya 'Amru dari Bukair dari Kuraib dari Maimunah ra. bahwa orang-orang ragu tentang puasa Nabi saw, ada hari 'Arafah, lalu ia mengirim semangkuk susu kepada Beliau yang sedang wukuf di Arafah, maka beliau meminumnya sementara orang-orang melihatnya (Shahih al-bukhari, hadis nomor 1853). Riwayat ini mengisyaratkan bahwasanya puasa hari Arafah adalah perkara yang telah dikenal oleh para sahabat sebelum peristiwa haji wada dan mereka terbiasa melakukannya tatkala tidak bersafar. Keraguan para sahabat atas puasanya nabi pada hari arafah tersebut tentu bersandar kepada kebiasaan Beliau yang suka berpuasa saat tidak sedang safar. Perlu diketahui bahwa Nabi saw. pergi haji hanya sekali yaitu pada saat haji wada', dan faktanya Nabi dan para sahabatnya sudah terbiasa puasa pada tanggal sembilan Dzulhijjah meskipun tidak ada dan belum terlaksananya wukuf di padang Arafah oleh umat Islam pada saat itu. Hal itu menujukan bahwa konsentrasi penamaan puasa arafah tidak diikat oleh syarat adanya orang sedang berwukuf di Arafah, tapi puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Kedua, keharusan puasa tanggal 9 Dzulhijjah menyesuaikan dengan waktu wukufnya para jama'ah haji di padang Arafah, bukan tanggal 9 dzulhijjah pada masing-masing negeri adalah tidak logis dan menimbulkan masyaqqah (kesulitan). Misalnya orangorang yang tinggal di Sorong-Papua, yang perbedaan waktunya dengan Makkah adalah kurang lebih 6 jam. Tatkala jamaah haji memulai wukuf katakanlah jam 12.00, waktu Makkah, maka di Sorong-Papua sudah jam 18.00 maghrib? Lantas bisakah mereka menyesuaikan puasanya dengan waktu wukuf? Al-masyaqqah tajlib at-taisir. Perbedaan waktu dalam pelaksanaan syiar-syiar agama dimana hal tersebut disebabkan oleh perbedaan wilayah geografis (mathla) sudah terjadi sejak zaman sahabat, sebagaimana riwayat di bawah ini. ح د ا ن ا م وس ى ب ن إ ع ي ح د ا ن ا إ ع ي ي ع اب ن ع ف ر أ خ ب ر ن م د ب ن أ ح ر م ل ة أ خ ب ر ن ك ر ي ب أ ن أ و ال ف ض اب ن ة اا ار ث ب ع ث ت ه إ ل م ع او ي ة ب لل او ق ال ف ق د م ت الل او ف ق ض ي ت ح ا ت ا ف اس ت ر م ض ان و أ ن ب لل او ف ر أ ي ن ا ا ل ل ل ي ل ة ا ل م ع ة ث ق د م ت ال م د ين ة ف آخ ر الل ر ف س أ ل اب ن ع ب اس ث ك ر ا ل ل ف ق ال م ت ر أ ي ت م ا ل ل ق ل ت ر أ ي ت ه ل ي ل ة ا ل م ع ة ق ال أ ن ت ر أ ي ت ه ق ل ت ن ع م و ر آه الن اس و ص ام وا و ص او م ع او ي ة ق ال ل ك ن ا 3

ر أ ي ن اه ل ي ل ة الس ب ت ف ن ز ال ن وم ه ح ت ن ك م الث ا أ و ن ر اه ف ق ل ت أ ف ت ك ت ف ي ب ر ؤ ي ة م ع او ي ة و ص ي ام ه ق ال ه ك ا أ م ر ن ر س ول ا لل ص ل ى ا لل ع ل ي ه و س ل م (ABUDAUD - 1985): Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il, telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far, telah mengabarkan kepadaku Muhammad bin Abu Harmalah, telah mengabarkan kepadaku Kuraib, bahwa Ummu Al Fadhl binti Al Harits telah mengutusnya pergi kepada Mu'awiyah di Syam. Ia berkata; aku datang ke Syam, dan menunaikan keperluannya, kemudian telah nampak hilal Ramadhan sementara aku berada di Syam. Kami melihat hilal pada malam Jum'at kemudian aku datang ke Madinah pada akhir bulan. Lalu Ibnu Abbas bertanya kepadaku. -kemudian ia menyebutkan hilal. Kemudian Ibnu Abbas berkata; kapan kalian melihat hilal? Aku katakan; aku melihatnya pada malam Jum'at. Ia berkata; apakah engkau melihatnya? Aku katakan; ya, dan orang-orang melihatnya. Mereka berpuasa dan Mu'awiyah pun berpuasa. Ibnu Abbas berkata; akan tetapi kami melihatnya pada malam sabtu, dan kami masih berpuasa hingga kami menyempurnakan tiga puluh hari atau kami melihat hilal. Aku katakan; tidakkah engkau cukup dengan (ru`yah) yang dilihat Mu'awiyah dan puasanya? Ia berkata; tidak, demikianlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan kami. Dengan demikian, kaum muslimin yang satu mathla' dengan Makkah dan tidak berhaji, hendaknya ia berpuasa di hari para jama'ah haji sedang wukuf di padang arafah. Sebab pada saat itu di Makkah tanggal 9 Dzhulhijjah. Sementara itu bagi mereka yang mathla'nya berbeda dengan mathla kota Makkah, maka ia harus berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah menurut kalender setempat. Ketiga, jika karena satu dan lain sebab misalnya bencana alam atau peperangan, sehingga jama'ah haji tidak bisa terlaksana wukuf di padang Arafah, maka apakah puasa Arafah juga tidak bisa dikerjakan karena tidak ada jamaah yang wukuf di padang Arafah? Jawabannya tentu tetap dilaksanakan. Ini menunjukkan bahwa puasa Arafah yang dimaksudkan adalah karena hadirnya tanggal 9 Dzulhijjah. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan: 1. Mengingat Muhammadiyah selama ini menggunakan hisab haqiqiy mathla iy dengan kriteria wujudul hilal, maka yang disebut puasa arafah adalah puasa tanggal 9 Dzulhijjah sesuai matla Negara masing-masing tanpa melihat jamaah haji yang sedang wukuf. Perlu diiangat dasar penetapan hari wukuf oleh pemerintah Arab bersifat ijtihadiy. 2. Karena Muhammadiyyah menetapkan hari Arafah (9 Dzhulhijjah 1436 H) jatuh pada hari Selasa tanggal 22 September 2015 dan Idul Adha (10 Dzulhijjah 1436 H) jatuh pada hari Rabu 23 September 2015, maka tentu saja tanggal 23, 24, 25,26, adalah hari haram berpuasa karena hari nahar dan hari tasyriq. 3. Mengingat tanggal 23 September 2015, menurut kalender nasional adalah bukan hari libur maka seyogyanya penyembelihan kurban dilaksanakan pada hari berikutnya. 4

4. Bahwa Muhammadiyah berbeda dengan Pemerintah RI ataupun KSA bukanlah hal yang tidak lazim karena rentang waktu 1991 s/d 2015 terjadi 5 kali perbedaan, sebagaimana data terlampir. Bahan: ------------------- - Hamidy, Muammal, Islam Dalam Kehidupan Keseharian. Surabaya: Hikmah Press, 2011. - Penjelasan Yunahar Ilyas dalam WWW.SANGPENCERAH.COM, diunduh para tanggal 15 September 2015. 5

PERBEDAAN PELAKSANAAN IDUL ADHA ANTARA PEMERINTAH RI, MUHAMMADIYYAH, DAN KERAJAAN SAUDI ARABIA RENTANG WAKTU 1991 SD 2015 NO TAHUN PEMERINTAH MUHAMMADIYYAH KSA 1 1991 23 Juni 23 Juni 22 Juni 2 1997 18 April 18 April 17 April 3 2003 12 Pebruari 11 Pebruari 11 Pebruari 4 2004 1 Pebruari 1 Pebruari 1 Pebruari 5 2005 21 Januari 20 Januari 20 Januari 6 2006 31 Desember 31 Desember 30 Desember 7 2007 20 Desember 20 Desember 19 Desember 8 2008 8 Desember 8 Desember 8 Desember 9 2009 27 November 27 November 27 November 10 2010 17 November 16 November 16 November 11 2011 6 November 6 November 6 November 12 2012 26 Oktober 26 Oktober 26 Oktober 13 2013 15 Oktober 15 Oktober 15 Oktober 14 2014 5 Oktober 4 Oktober 4 Oktober 15 2015 24 September 23 September 24 September - Muhammadiyah berbeda dengan pemerintah 5 kali - Muhammdiyah berbeda dengan KSA 5 kali Sumber Koran Tribun Timur. di Web mentarinews.com. 6