ISSN: VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA

dokumen-dokumen yang mirip
Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

PENGELOLAAN POSYANDU

Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui

pengembangan sumber daya manusia sejak dini (Sembiring, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan. diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Hal. masyarakat dan swasta (Depkes RI, 2005).

TINJAUAN PUSTAKA. mengadakan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terhadap

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara sukarela.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Selama beberapa periode belakangan ini, pembangunan sosial di Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009, p.98).

PENGUATAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA DETEKSI DINI KESEHATAN IBU, BAYI DAN BALITA DI WILAYAH KECAMATAN TELANAIPURA KOTA JAMBI TAHUN 2013

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat bersama dengan kader dalam pembangunan kesehatan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia, demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi atau peran serta masyarakat mempunyai arti yang sangat luas, yang pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kurikulum dan Modul. Pelatihan. Posyandu. Ayo ke. kurmod kader final_12des12.indd 1 12/12/2012 5:17:56

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ismawati tahun 2010 (dalam Ariyani dkk, 2012), posyandu

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Realitas masyarakat terhadap layanan bidang kesehatan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh masyarakat dan bekerja bersama untuk masyarakat secara sukarela (Mantra,

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu

UNIVERSITAS INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Departemen Kesehatan (1987:1) mempunyai pengertian sebagai suatu pusat kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja puskesmas,

BETTY YULIANA WAHYU WIJAYANTI J.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KUESIONER UNTUK KADER

BAB I PENDAHULUAN. suatu wadah atau tempat yang memberikan pelayanan secara cepat dan murah,

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT YAYASAN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Partisipasi kader adalah keikutsertaan kader dalam suatu kegiatan kelompok

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN KECAMATAN PURWODADI Jl. Raya Purwodadi No. 53 Telp (0343) Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan 67163

b. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang.

CATATAN KELUARGA CATATAN KELUARGA DARI : KRITERIA RUMAH : ANGGOTA KELOMPOK DASA WISMA : JAMBAN KELUARGA : TAHUN : SUMBER AIR :

OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI)

STUDI PERKEMBANGAN POSYANDU PASCA REVITALISASI POSYANDU DI WILAYAH PUSKESMAS KENJERAN SURABAYA Oleh Pipit Festy

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak janin

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. diupayakan, diperjuangkan dan tingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan merupakan salah satu diantaranya. Tujuan pembangunan

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PEMERINTAH KOTA BONTANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II Jl. Hayam Wuruk RT.18 No.01 Berbas Tengah Bontang Selatan Telp.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ISSN: 0854-2996 VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA Keberadaan Posyandu sangat strategis dalam pencapaian sasaran kesehatan dan gizi. Demikian disampaikan Ibu Negara, Hj. Ani Bambang Yudhoyono dalam pembukaan Temu Kader Menuju Pemantapan Posyandu Tingkat Nasional yang berlangsung di Hotel Mercure Jakarta tanggal 28-30 Mei 2009. Temu kader ini dihadiri sekitar 1.200 peserta yang terdiri dari kader Posyandu dari seluruh Indonesia, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Kelompok Kerja Operasional Posyandu Pusat. Ibu Negara, Hj Ani Bambang Yudhoyono didampingi Menteri Kesehatan RI, Ketua Umum TP PKK, Menteri Dalam Negeri dan Ketua TP PKK Provinsi DKI Jakarta, membuka acara Temu Kader Menuju Pemantapan Posyandu Tingkat Nasional di Hotel Mercure, Jakarta. Ibu Negara menaruh perhatian besar pada forum ini, karena dapat meningkatkan kinerja kader dengan bertukar pengalaman mengelola posyandu serta saling memberikan motivasi dan semangat kebersamaan dalam mendukung program Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, terutama kelompok rentan, yaitu kaum perempuan dan anak-anak. Dalam kesempatan ini, Ibu Negara menyematkan PIN KADARZI kepada kader sebagai ungkapan rasa bangga dan terima kasih beliau terhadap komitmen kader dalam mendukung program pemerintah. Saya sungguh merasa gembira dapat bertemu muka dan berbicara dari hati ke hati dengan Ibu-ibu dan Bapak-bapak sekalian yang datang dengan penuh semangat dari seluruh Indonesia, ungkap Ibu Negara. Setelah memberikan sambutan, Ibu Negara berkenan tanya jawab dengan perwakilan kader Posyandu. Dalam suasana yang akrab kader menyampaikan pengalaman mengatasi kesulitan mengelola Posyandu serta harapan agar Ibu Negara terus memberikan perhatian terhadap peningkatan kualitas Posyandu. Pada Temu Kader tersebut, Menteri Kesehatan RI menyampaikan selama empat tahun terakhir ini telah terjadi peningkatan jumlah Posyandu termasuk cakupan anak yang mendapat pelayanan. Peningkatan ini telah memberikan andil yang besar bagi penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk di Indonesia. Pada sesi pemaparan, Ketua Umum TP-PKK mengungkapkan kader Posyandu yang juga adalah anggota PKK, tidak saja datang ke Posyandu pada hari buka Posyandu tetapi juga melakukan pendampingan keluarga yang memiliki balita gizi kurang dan buruk. Karena itu, PKK telah menjadi mitra strategis Pemerintah dalam melaksanakan Posyandu dan program lain. 1 1

Pemaparan juga disampaikan Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan dan Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Departemen Dalam Negeri. Untuk mengetahui kegiatan lapangan, juga disampaikan pengalaman mengelola Posyandu oleh kader berasal dari Jambi, Sulawesi Utara dan Papua. Selanjutnya diberikan pendalaman materi berupa pembekalan teknis yaitu: 1. IMD dan ASI Eksklusif oleh Tim yang dikoordinir oleh dr. Ina Hernawati, MPH, Direktur Bina Gizi Masyarakat, Departemen Kesehatan dan dr. IGA Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS, mewakili Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2. Pemantauan Pertumbuhan termasuk mengisi KMS oleh Tim yang dikoordinir oleh DR. Minarto, MPS, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Dapartemen Kesehatan. 3. Penggerakkan PHBS di Rumah Tangga dan KIA KB oleh Tim yang dikoordinir oleh dr. Abidinsyah Siregar, MPH, Kepala Pusat Promosi Kesehatan, Departemen Kesehatan dan dr. Fatni Sulani, DTM&H, M.Si, Direktur Bina Kesehatan Anak, Departemen Kesehatan. Temu Kader Menuju Pemantapan Posyandu Tingkat Nasional, ditutup oleh Ketua Umum TP- PKK dengan harapan kesepakatan yang dibacakan oleh salah seorang wakil peserta dapat dilaksanakan dengan baik. KESEPAKATAN TEMU KADER MENUJU PEMANTAPAN POSYANDU JAKARTA, 30 MEI TAHUN 2009 Dengan mengharapkan Ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, kami menyadari bahwa Posyandu adalah upaya masyarakat yang strategis, berasal dari masyarakat, digerakkan oleh masyarakat, untuk meningkatkan perilaku hidup sehat dan sadar gizi. Untuk itu, kami semua bersepakat : 1. Bahwa kami akan bekerja lebih bersemangat dalam mengemban tugas sebagai kader Posyandu 2. Bahwa kami Tim Penggerak PKK akan meningkatkan dukungan dan pembinaan untuk meningkatkan kualitas Posyandu 3. Bahwa kami Pokjanal Posyandu Pusat dan Daerah akan meningkatkan koordinasi kemampuan sumberdaya untuk meningkatkan lagi kinerja Posyandu Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kemudahan atas semua upaya kita bersama. Jakarta, 30 Mei 2009 Peserta Temu Kader Nasional Tahun 2009 2 2

SEJARAH POSYANDU Tahun 1984 dikeluarkan Instruksi Bersama antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN, dan Menteri Dalam Negeri, yang mengintegrasikan berbagai kegiatan yang ada di masyarakat ke dalam satu wadah yang dengan nama Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU). Kader Posyandu, Mewujudkan Keluarga Sehat POSYANDU merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Pada tahun 1986 di Yogyakarta dilakukan Pencanangan Posyandu pertama kali oleh Kepala Negara Republik Indonesia bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional, sejak saat itu Posyandu tumbuh dengan pesat. Selanjutnya dikeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 9 tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan Mutu Posyandu. Untuk meningkatkan peran aktif Posyandu, tahun 2001, dikeluarkan surat edaran Mendagri tentang Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu. Kemudian dikeluarkan juga Peraturan Mendagri No. 54 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Pokjanal Posyandu. Pokjanal Posyandu Pusat dibentuk berdasarkan Keputusan Mendagri No. 411-86 Tahun 2008 PRATAMA Posyandu di mana belum terlaksana secara rutin kegiatan bulanan posyandu serta jumlah kader sangat terbatas yakni kurang dari 5 orang. MADYA Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah yaitu kurang dari 50%. PURNAMA Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan ratarata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja posyandu. MADYA Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50%, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50% KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja posyandu. 3 3

Kegiatan Utama Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Keluarga Berencana (KB) Imunisasi Gizi Pencegahan dan penanggulangan diare Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya bayi, anak balita, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, dan ibu menyusui, pasangan usia subur. Fungsi Posyandu Wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan sesama masyarakat untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB Tempat Penyelenggaraan kegiatan posyandu sebaiknya berada pada lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Tempat penyelenggaraan tersebut dapat di salah satu rumah tangga, halaman rumah, balai desa/kelurahan, balai RW/RT/dusun, salah satu kios di pasar, atau salah satu ruangan perkantoran. Kegiatan Pengembangan/Tambahan Bina Keluarga Balita (BKB) Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA) Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) misalnya ISPA, DBD, gizi buruk, polio, campak, difteri, pertusis, tetanus neonatorum Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Usaha Kesehatan Gizi Masyarakat Desa (UKGMD) Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB PLP) Program diversifikasi tanaman pangan dan pemanfaatan pekarangan, melalui taman obat keluarga (TOGA) Desa siaga Pos malaria desa (Posmaldes) Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), usaha simpan pinjam Penyelenggaraan Posyandu Kegiatan Rutin Posyandu diselenggarakan dan dimotori oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor terkait. Kader Posyandu berjumlah minimal lima orang dalam satu Posyandu Waktu Buka Posyandu dilaksanakan sekurangnya satu hari dalam sebulan Kader bertugas mempersiapkan dan menyelengarakan kegiatan di hari buka Posyandu. Di luar hari buka Posyandu, kader membuat pencatatan dan pelaporan; melakukan tindak lanjut terhadap sasaran yang tidak datang dan membutuhkan penyuluhan lanjutan; melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat; dan menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi keagamaan dalam rangka pengembangan Posyandu. 4 4

Kader Posyandu dipilih oleh Pengurus Posyandu dari anggota masyarakat yang bersedia, mampu, dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan Posyandu Kriteria kader Posyandu: Diutamakan berasal dari anggota masyarakat setempat Dapat membaca dan menulis huruf latin Mempunyai jiwa pelopor, pembaharu, dan penggerak masyarakat Bersedia bekerja secara sukarela, memiliki kemampuan dan waktu luang Pembinaan Posyandu Dilaksanakan secara terpadu melalui Pokja Posyandu yang ada di desa/kelurahan meliputi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengurus dan kader posyandu serta pembinaan administrasi yang mencakup penyelenggaraan dan keuangan. Tugas Pokok dan Fungsi Pokja / Pokjanal Posyandu Menyiapkan data dan informasi tentang keadaan maupun perkembangan kegiatan yang berkaitan dengan kualitas program, kelembagaan, dan SDM/personil pengelola program Menganalisis masalah dan kebutuhan intervensi program berdasarkan pilihan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan lokal Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya sumber-sumber pendanaan unruk mendukung kegiatan pembinaan dan operasional Posyandu, serta kesekretariatan Pokja/Pokjanal Posyandu Melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, advokasi, pemantauan dan evaluasi secara rutin dan terjadual Menyampaikan berbagai data, informasi, dan masalah kepada instansi/lembaga terkait untuk penyelesaian tindak lanjut Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Menteri atau Ketua Badan/Lembaga di Pusat dan kepada Gubernur maupun Bupati/Walikota di daerah Pendaftaran Penimbangan Balita Pengisian KMS Pelayanan oleh Petugas Penyuluhan 5 5

Riskesdas 2007 menunjukkan data sebagai berikut: 74,5% balita pernah ditimbang di Posyandu dalam 6 bulan terakhir. 46,2% anak umur 12-23 bulan mendapatkan imunisasi lengkap. 65% balita memiliki KMS 71,5% balita mendapatkan kapsul vitamin A Indikator Tingkat Perkembangan Posyandu No Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri 1 Frekwensi penimbangan < 8 > 8 > 8 > 8 2 Rerata kader petugas <5 5 5 5 3 Rerata cakupan D/S < 50% < 50% 50% 50% 4 Cakupan kumulatif KIA < 50% < 50% 50% 50% 5 Cakupan kumulatif KB < 50% < 50% 50% 50% 6 Cakupan kumulatif imunisasi < 50% < 50% 50% 50% 7 Program tambahan - - + + 8 Cakupan dana sehat < 50% < 50% < 50% 50% Forum Koordinasi Jaringan Informasi Pangan dan Gizi Sekretariat : Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes RI Jl. HR. Rasuna Said, Blok X5 Kav. 4-9,Jakarta 12950 Telp. (021) : 5203883, 5277382 Fax : (021) 5210176 E-mail: info@gizi.net Web Site: http://www.gizi.net 6 6