Tabel 1. Jabaran Learning Outcome PS S2 MBK DITSL

dokumen-dokumen yang mirip
MITIGASI BENCANA KERUSAKAN LAHAN

MITIGASI BENCANA KERUSAKAN LAHAN

LEARNING OUTCOME PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (S3 DOKTOR)

Tabel 1. Jabaran Learning Outcome PS S1 Manajemen Sumberadaya Lahan (MSL) DITSL. Pernyataan kompetensi:

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENANGANAN KAWASAN BENCANA ALAM DI PANTAI SELATAN JAWA TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

Penataan Ruang Berbasis Bencana. Oleh : Harrys Pratama Teguh Minggu, 22 Agustus :48

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.1

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masyarakat yang terkena harus menanggapinya dengan tindakan. aktivitas bila meningkat menjadi bencana.

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

Powered by TCPDF (

Bencana dan Pergeseran Paradigma Penanggulangan Bencana

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2009

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2010

KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Bencana terkait dengan cuaca dan iklim [Renas PB ]

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

Bencana Longsor yang Berulang dan Mitigasi yang Belum Berhasil di Jabodetabek

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PENANGGULANGAN BENCANA (PB) Disusun : IdaYustinA

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II DISASTER MAP. 2.1 Pengertian bencana

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D

BAPPEDA Kabupaten Probolinggo 1.1 LATAR BELAKANG

Imam A. Sadisun Pusat Mitigasi Bencana - Institut Teknologi Bandung (PMB ITB) KK Geologi Terapan - Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian - ITB

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Bencana alam merupakan bencana yang disebabkan oleh perubahan kondisi

LEARNING OUTCOME PROGRAM STUDI S3 KONSERVASI BIODIVERSITAS TROPIKA

besar dan daerahnya rutin terkena banjir setiap masuk hujan. Padahal kecamatan ini memiliki luas yang sempit.hal tersebut menjadikan kecamatan ini men

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bencana didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

BAB I P E N D A H U L U A N

KEPUTUSAN NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL,

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN BERBASIS MITIGASI BENCANA

Penataan Kota dan Permukiman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. strategis secara geografis dimana letaknya berada diantara Australia dan benua Asia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Tabel 1. Learning Outcomes (LO) Program Sarjana (S1) Manajemen Sumberdaya Perairan Pernyataan Kompetensi LO 1 LO 1.1 LO 1.2 LO 1.3 LO 1.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

2012, No.62 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang K

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. Korban Bencana dan Kecelakaan. Pencarian. pertolongan. Evakuasi. Standar Peralatan.

MITIGASI BENCANA BENCANA :

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN NOMOR 2 TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Faktor-faktor yang Menyebabkan Terjadinya Banjir

BAB I LATAR BELAKANG. negara yang paling rawan bencana alam di dunia (United Nations International Stategy

BAB I PENDAHULUAN I-1

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANGKAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

LAMPIRAN 1 KI DAN KD GEOGRAFI KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

Learning Outcomes Program Master (S2) PS Entomologi, Departemen Proteksi Tanaman, Faperta, IPB

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL GURU MATA PELAJARAN GEOGRAFI. Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.

BAB I PENDAHULUAN. digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

penanggulangan bencana penanggulangan bencana penanggulangan bencana 1. Mengidentifikasi strategi perencanaan bencana lokal yang ada

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang secara geografis terletak di daerah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya adalah proses dan fenomena alam yang menimpa manusia. Rentetan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. BAB I. Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana

MAKALAH PEMBAHASAN EVALUASI KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH ALIRAN SUNGAI 1) WIDIATMAKA 2)

BAB I PENDAHULUAN. tanahdengan permeabilitas rendah, muka air tanah dangkal berkisar antara 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PATI

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

Transkripsi:

Tabel 1. Jabaran Learning Outcome PS S2 MBK DITSL Peryataan Kompetensi : Learning Outcome 1: Learning Outcome 2: Learning Outcome 3: Learning Outcome 4: Learning Outcome 5: Learning Outcome 6: Learning Outcome 7: Learning Outcome 8: Menjadi ahli mitigasi kerusakan lahan yang mampu mengidentifikasi dan menganalisis faktorfaktor penyebab kerusakan lahan, proses dan kondisi yang ada, dampak dan responnya, serta memberikan solusi perbaikan dan kebijakan untuk menekan kerugian yang disebabkan oleh kerusakan lahan Dijabarkan lebih lanjut menjadi berbagai learning outcomes berikut ini teori-teori bidang d secara khusus terkait kerusakan lahan, mulai dari kondisi pra, pada saat dan paska perencanaan untuk mencegah kerugian dan kehilangan yang lebih besar akibat dari kejadian, dan juga aspek teknis d an masalah yang terkait penyebab, tekanan yang ada, kondisi juga kebijakan secara terpadu yang melingkupi kondisi sebelum keam pada saat kean dan setelah, yang secara khusus d penguasaan teknologi spasial dan penanganan teknis kerusakan lahan akibat mengembangkan suatu cabang IPTEKS bidang kean khususnya penggunaan teknologi informasi spasial khususnya penginderaan jauh dan sistem informasi geografis, dan kemampuan melakukan perhitungan teknis tentang kerugian dan kerusakan. Melakukan pendan atau yang terpadu untuk masalah untuk diaplikasikan pada situasi yang spesifik Berkontribusi d perencanaan peta jalan riset kean kerusakan lahan yang hasilnya berpotensi untuk diaplikasikan dan Iayak dipublikasikan di internasional d bentuk publikasi saintifik pada jurnal ilmiah yang terakreditasi Merencanakan, sumber daya dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan program yang berada di bawah tanggung jawabnya memanfaatkan IPTEKS guna Iangkah-Iangkah pengembangan strategis organisasi. argumen d

Tabel 2. Matrik Hubungan Learning Outcome PS S2 MBK DITSL Learning Outcome 1: teori-teori bidang d secara khusus terkait kerusakan lahan, mulai dari kondisi pra, pada saat dan paska perencanaan untuk mencegah kerugian dan kehilangan yang lebih besar akibat dari kejadian, dan juga aspek teknis d memahami teori dan konsep pengantar statistika untuk perencanaan mitigasi menggunakan data spasial, yang bersifat diskrit (termasuk rancangan percobaan dan pengambilan contoh berbasis spasial) dan bersifat kontinyu. Dasardasar analisis spasial, analisis kecenderungan permukaan (drift analysis) dan pendugaan titik global, pengantar multivariate analisis spasial pengetahuan dasar tentang prosesproses di permukaan bumi seperti prosesproses geomorfik yang terjadi baik dari d bumi (endogenik), seperti gempa bumi, letusan gunungapi, ataupun proses-proses di permukaan bumi (eksogenik), seperti abrasi gelombang laut, tsunami, erosi, longsor, banjir, dan termasuk proses klimatologis terkait perubahan penggunaan lahan memahami teori dan konsep geobiofisik dan dapat mengunakan data dan informasi serta mengevaluasi potensi dan daya dukung geobiofisik tersebut untuk mitigasi aspek teknik terapan dan pemodelan data penginderaan jauh (optik dan radar) untuk sumberdaya dan lingkungan serta mitigasi ; memberikan pemahaman mengenai prinsip dasar penginderaan jauh, citra optik, citra radar, pengolahan dan analisis citra multitemporal/multisensori serta integrasinya SIG untuk dan lingkungan seperti degradasi lahan, erosi, longsor, banjir, kebakaran hutan, dan bahaya kekeringan teknikteknik mitigasi kerusakan, agar dapat mengurangi terjadinya degradasi pada lahan kering dan lahan rawa sebagai aktivitas pemanfaatan d pembangunan yang berazaskan pada konsep dasar Konservasi Tanah dan Air. konsep pembangunan berkelanjutan, evaluasi, penggunaan lahan dan tipetipe teknik survei & model Sistem Informasi Penggunaan, landasan hukum & perundang-undangan tentang tanah dan prinsip dasar perencanaan kebijakan dan strategi perencanaan penggunaan lahan, dasar-dasar integrasi sumberdaya fisik untuk penatagunaan lahan, perencanaan penggunaan lahan pertanian, dan aspek praktikal perencanaan penggunaan lahan di Indonesia berbagai konsep dasar dan pengetahuan teknis yang terkait teknologi informasi spasial, yang mencakup pengetahuan dan teknis d pemasukan data, berbagai fungsi analisis dan ilustrasi aplikasi SIG, penginderaan jauh, database dan GPS khususnya d berbagai lingkungan biofisik, sosial dan ekonomi d kaitan kerusakan lahan dan mendisain hasil akhir. konsep metodologi penelitian sehingga dapat memilih, menyusun, dan melaksanakan penelitian secara keseluruhan serta melakukan dan menyajikan penulisan karya ilmiah Manajemen Resiko berbagai konsep dasar dan pengetahuan teknis yang terkait manajemen risiko kean, yang mencakup hal yang terkait upaya menghindari kerugian yang besar akibat kerusakan lahan dan kejadian bahaya merencanakan dari sebelum kejadian, pada saat kejadian dan setelah kejadian; yang semuanya juga dikaitkan kelembagaan yang ada di Indonesia. Selain itu menguasai berbagai teknik dan metode menajemen mulai dari penggunaan teknologi informasi spasial hingga implementasi mitigasi di lapangan yang terkait kelembagaan. ruang lingkup, pengertian, istilah dan fenomena yang berkaitan kerusakan/degradasi lahan, serta mampu mengukur dan menganalisis parameter-paramater kerusakan/degradasi lahan, dan mampu menerapkannya untuk sumber daya lahan sehingga dapat menanggulangi terjadinya proses degradasi lahan. pengetahuan dasar tentang pembangunan berkelanjutan, penggunaan lahan dan perubahan karakteristik geobiofisik, pertumbuhan sosial ekonomi, metode inventarisasi, dan ketentuan pemerintah untuk

Learning Outcome 2: yang berkemampuanan masalah yang terkait penyebab, tekanan yang ada, kondisi juga kebijakan kean serta dapat melakukan perhitungan teknis tentang kerugian dan kerusakan yang mampu mengidentifikasi fenomena-fenomena yang terjadi di permukaan bumi dan dapat memprediksi terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan atau yang diakibatkan oleh proses maupun antropogenik, serta mengetahui pemanfaatan teknologi spasial untuk identifikasi dan pemetaan kerusakan atau yang berkemampuan masalah berdasarkan karakteristik fisik, biologi, dan geologi yang berkemampuan di bidang spasial khususnya penginderaan jauh dan system informasi spasial d kaitannya mitigasi dan identifikasi kerusakan lahan yang memiliki kemampuan d pemanfaatan sumber daya lahan dan lingkungan secara tepat guna. yang mampu menerapkan konsep untuk berbagai penggunaan kean memanfaatkan berbagai perangkat lunak teknologi informasi sehingga bisa pemodelan/simulasi pengembangan produk pada berbagai studi kasus perencanaan rawan dan pengembangan yang dapat menyusun suatu metode dan pendekatan yang baik dan efisien untuk suatu penelitian, terutama terkait mitigasi Manajemen Resiko yang berkemampuan persoalan manajemen resiko kean yang terdiri dari (a) kejadian sebelum, yang didnya terdapat komponen penilaian bahaya dan resiko, upaya mitigasi seperti perencanaan penggunaan lahan dan, dan konstruksi sarana dan, sistem deteksi dini, perencanaan sistem tanggap darurat), (b) kejadian pada saat (implementasi sistem tanggap darurat dan pertolongan pertama, metode perhitungan biaya kerugian dan kerusakan), (c) kejadian pada saat pasca kejadian (upaya pemulihan ekonomi, rekonstruksi dan rehabilitasi, dan strategi pengembangan mitigasi dan adaptasi. degradasi lahan yang terkait penyebab, kondisi kerusakan dan pencemaran yang ada, serta mampu menerapkan kebijakan sumber daya lahan yang dan efisien. yang mampu mengidentifikasi suatu dan merumuskan metode yang efisien dan guna mendukung kesejahteraan masyarakat dan pembangunan nasional Learning Outcome 3: secara terpadu yang melingkupi kondisi sebelum keam pada saat kean dan setelah, yang secara khusus d penguasaan teknologi spasial dan penanganan teknis kerusakan lahan akibat koordinasi untuk pengumpulan data kean dan pengolahannya untuk mitigasi merencanakan, sumber daya dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan program yang berada dibawah tanggung jawabnya memanfaatkan keadaan fisik guna langkah-langkah pengembangan mitigasi Sebagai koordinator d pekerjaan perencanaan penggunaan lahan baik yang terkait perencanaan atau pun evaluasi terhadap tata ruang mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kean khususnya teknologi informasi spasial memanfaatkan data penginderaan jauh dan teknologi sistem informasi geografis. koordinasi terkait kean dan mitigasi melalui pendekatan metodologi penelitian yang tepat dan efisien. secara terpadu yang melingkupi kondisi sebelum kean, pada saat kean, dan setelah, yang secara khusus d penguasaan teknologi spasial dan penangan teknis kerusakan lahan akibat koordinasi d inventarisasi dan mampu mengembangkan metode dan pelaksanaan suatu yang berbasis pada karakteristik sumberdaya, sumberdaya sosial, dan sumberdaya buatan.

Learning Outcome 4: mengembangkan suatu cabang IPTEKS bidang kean khususnya penggunaan teknologi informasi spasial khususnya penginderaan jauh dan sistem informasi geografis, dan kemampuan melakukan perhitungan teknis tentang kerugian dan kerusakan. mengembangkan ilmu di bidang kean penggunaan teknologi informasi spasial dan mampu melakukan perhitungan teknis tentang kerugian dan kerusakan Manajemen Resiko Learning Outcome 5: Melakukan pendan atau yang terpadu untuk masalah untuk diaplikasikan pada situasi yang spesifik Learning Outcome 6: Berkontribusi d perencanaan peta jalan riset kean kerusakan lahan yang hasilnya berpotensi untuk diaplikasikan dan Iayak dipublikasikan di internasional d bentuk publikasi saintifik pada jurnal ilmiah yang terakreditasi koordinasi d menangani pekerjaan terkait bahaya proses dan dapat mengupayakan berbagai solusi penanggulangan yang efisien dan kondisi dan sosial. pendan atau yang terpadu untuk persoalan kean sesuai karakteristik pendan atau perluasan keilmuan yang terpadu untuk masalah untuk diaplikasikan pada situasi yang spesifik Dapat berkontribusi d riset kean kerusakan lahan yang hasilnya berpotensi untuk diaplikasikan dan layak dipublikasikan ditingkat nasional atau internasional Berkontribusi d perencanaan kean kerusakan lahan yang hasilnya berpotensi untuk diaplikasikan dan layak dipublikasikan di internasional. Melakukan pendan atau manajemen resiko kean yang terpadu untuk diaplikasikan pada situasi yang spesifik pendan atau yang terpadu untuk persoalan degradasi lahan dan pencemaran yang terpadu sehingga dapat diaplikasikan pada situasi yang spesifik Berkontribusi d perencanaan kerusakan lahan dan pencemaran yang hasilnya berpotensi untuk diapikasikan dan layak dipublikasikan di internasional.

Learning Outcome 7: Merencanakan, sumber daya dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan program yang berada di bawah tanggung jawabnya memanfaatkan IPTEKS guna Iangkah-Iangkah pengembangan strategis organisasi. Mengelola lingkungan secara terpadu terkait penanggunalan yang melingkupi kondisi sebelum kean, pada saat dan setelah, termasuk d penanganan teknis secara khusus terhadap kerusakan lahan akibat merencanakan, dan lingkungan dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan program yang berada di bawah tanggung jawabya memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi guna pemanfaatan dan lingkungan yang berkelanjutan Manajemen Resiko merencanakan sumber daya lahan dan melakukan evaluasi atas pelaksanaan program yang berada di bawah tanggung jawabnya dan langkahlangkah pengembagan strategis organisasi Learning Outcome 8: sendiri, secara informasi, ide, argumen d media kepada sesuai pembelajaran diri analisis, dan argumen d media kepada bidangnya atau argumen d mengkomunikasika n argumen d pembelajaran diri argumen d berbagai bentuk sesuai argumen d berbagai bentuk argumen d berbagai bentuk sesuai pembelajaran diri analisis, dan argumen d media kepada masyarakat yang argumen d argumen d argumen d berbagai bentuk argumen d