BAB II. Tinjauan Pustaka

dokumen-dokumen yang mirip
ION. Exchange. Softening. Farida Norma Yulia M. Fareid Alwajdy Feby Listyo Ramadhani Fya Widya Irawan

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berputar, sehingga merupakan suatu siklus (daur ulang) yang lebih dikenal

KESADAHAN DAN WATER SOFTENER

Analisa Klorida Analisa Kesadahan

Penentuan Kesadahan Dalam Air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SEMINAR TUGAS AKHIR PENYISIHAN KESADAHAN DENGAN PROSES KRISTALISASI DALAM REAKTOR TERFLUIDISASI DENGAN MEDIA PASIR OLEH: MYRNA CEICILLIA

IV. PENGOLAHAN DENGAN CARA PERTUKARAN ION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat

12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR. Ca Mg

WATER TREATMENT (Continued) Ramadoni Syahputra

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ION EXCHANGE DASAR TEORI

KROMATOGRAFI PENUKAR ION Ion-exchange chromatography

Ion Exchange Chromatography Type of Chromatography. Annisa Fillaeli

PROSES PELUNAKAN AIR SADAH MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM LAMPUNG ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INFO TEKNIK Volume 7 No. 2, Desember 2006 (97-102)

Resin sebagai media penukar ion mempunyai beberapa sifat dan keunggulan tertentu. Sifat-sifat resin yang baik adalah sebagai berikut:

Ion Exchange. Shinta Rosalia Dewi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ion Exchange. kemampuan menyerap/ menukar kation-kation seperti Ca, Mg, Na dsb. Yang ada dalam air. Contoh: Hidrogen zeolith (H 2 Z).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air sadah adalah istilah yang digunakan pada air yang mengandung

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, fungsinya bagi kehidupan tidak pernah bisa digantikan oleh senyawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

2. WATER TREATMENT 2.1 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan kalium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air. Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca 2+, Mg 2+, atau

12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR 2.1 PENDAHULUAN

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Variasi Teknologi Pengurangan Kesadahan Dalam Pengolahan Air Minum

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSES PERTUKARAN ION DALAM PENGOLAHAN AIR

KIMIA. Sesi POLIMER. A. LOGAM ALKALI a. Keberadaan dan Kelimpahan Logam Alkali. b. Sifat-Sifat Umum Logam Alkali. c. Sifat Keperiodikan Logam Alkali

TESIS STUDI EFEKTIVITAS LAMELLA SEPARATOR DALAM PENGOLAHAN AIR SADAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ZEOLIT UNTUK MENGURANGI KESADAHAN AIR

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

Reaksi dalam larutan berair

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses:

Kuliah 4 Ion Exchange

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air bersih adalah air sehat yang dipergunakan untuk kegiatan manusia dan

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidrokarbon terpolierisasi yang mengandung ikatan silang (crosslinking) serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air bersih adalah air sehat yang dipergunakan untuk kegiatan manusia dan harus bebas

KESADAHAN AIR. ADINDA DWI AYU D. RASYIDMUAMMAR FAWWAZ S.Farm.,M.Si.,Apt

BAB 7. ASAM DAN BASA

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. disebut Brine. Air yang terproduksi ini banyak mengandung mineral - mineral yang dapat

PENENTUAN KUALITAS AIR

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

Bab VI Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat,

KAJIAN PENURUNAN Ca DAN Mg DALAM AIR LAUT MENGGUNAKAN RESIN (DOWEX)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. LATAR BELAKANG PENGOLAHAN AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )

LOGO. Analisis Kation. By Djadjat Tisnadjaja. Golongan V Gol. Sisa

TUGAS AKHIR DESAIN DAN APLIKASI KOLOM ADSORBSI DENGAN MENGGUNAKAN ION EXCHANGER BERBASIS ZEOLIT-KARBON AKTIF UNTUK PRODUKSI AIR SANITASI

Dapat juga digunakan sebuah metode yang lebih sederhana: Persentase kehilangan panas yang disebabkan oleh gas kering cerobong

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA PENUKAR ION (PIN) Disusun oleh: Erfika Maria Edelia Dr. C.B. Rasrendra Dr.

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

Transkripsi:

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Demineralisasi Proses demineralisasi adalah suatu proses penghilangan garam-garam mineral yang ada didalam air, sehingga air yang dihasilkan mempunyai kemurnian yang tinggi. Pada dasarnya proses ini seperti apa yang dilakukan didalam pelunakan air secara pertukaran ion. Bahan penukar ion yang digunakan terdiri dari penukar kation dan penukar anion. Penukar kation dikenal orang dengan sebutan Resin asam karena penukar ion-nya adalah ion hydrogen (H + ), sedangkan penukar anion dikenal dengan sebutan Resin basa karena penukar ion-nya adalah ion hidroksida (OH - ). Resin asam secara umum ditulis dengan simbol H 2 R dan Resin basa dengan simbul R(OH) 2. Kedua macam Resin ini dapat ditempatkan secara terpisah pada dua buah bejana ataupun dalam satu buah bejana. Susunannya harus berurutan (seri) dimana yang pertama adalah Resin asam dan yang berikutnya (Ir. Kardjono SA, MT, 2007). 2.2 Air Seperti juga energi dan bahan proses, air mutlak diperlukan dalam indutri kimia. Air digunakan untuk bermacam-macam keperluan, misalnya: Sebagai media pemanas (air panas) dan media pendingin (air pendingin, es) Sebagai bahan baku untuk pembuatan kukus (air umpan ketel) Sebagai energi hidrolik (penggerak pada alat sentrifugasi, torak hidrolik) 4

5 Sebagai bahan proses (melarutkan, mensuspensikan, mencuci, bahan baku sintesa) Sebagai air minum, bahan pembersih, pemadam api. 2.2.1 Air Alam Air alam selalu mengandung beberapa macam pengotor, misalnya: Gas yang larut (O 2, CO 2 ) Garam yang larut (Ca(HCO 3 ) 2, Mg(HCO 3 ) 2, CaSO 4 ) Zat-zat organik yang larut Zat-zat tersuspensi dan mikroorganisme Garam-garam kalsium dan magnesium yang larut di dalam air menunjukkan tinggi rendahnya kesadahan air, dengan sabun, garam-garam tersebut akan bereaksi menjadi garam-garam yang tak larut sehingga menjadi tidak berbusa. Ada dua macam kesadahan air, yaitu kesadahan sementara dan kesadahan tetap. (Bernasconi, G.). 2.3 Penukar Ion dalam Air Proses penukar ion merupakan reaksi kimia antara ion dalam fase cair dan ion dalam fase padat [ Reynold, T.D. 1977]. Misal dalam pelunakan air sadah dengan penukar ion, maka ion Mg dan Ion Ca dalam larutan akan dipindahkan oleh ion natrium. Reaksi kimia penukar ion ini berlangsung stoikiometri dan reversible serta mengikuti hukum kekekalan massa. Material penukar ion secara komersial yang pertama kali digunakan adalah zeolit alam untuk pelunakan air sadah, namun

6 dengan perkembangan teknologi, maka banyak digunakan senyawa organik penukar ion sintetik. Reaksi kimianya adalah A + B A + B (larutan) (padat) (padat) (larutan) Konstanta kesetimbangannya adalah K, disebut selektivitas atau K A. Pengggantian zeolit alam dengan zeolit sintetis karena resin penukar organik sintetis memiliki kapasitas yang lebih besar. Resin penukar kation sintetis adalah polimir dengan gugus reaktif misal sulfonik, fenolik dan karbosiklik. Proses penukar ion berlangsung pada proses batch atau fluidized bed reaktor atau dalam kolom, namun proses vv = batch lebih sederhana jika dibandingkan dengan proses penukar ion dalam kolom. Penukar ion (ion exchanger) adalah proses kimia yang diungkap dalam bentuk persamaan dalam stoikiometri misalkan jika ion A dalam larutan menggantikan ion B dalam fase padat. [Brenann, J.G et al, 1969]. 2.4 Tujuan Penukar Ion Tujuan penukar ion adalah mempelajari landasan teori dan prinsip-prinsip penukar ion, jenis resin, padatan seperti CaSO 4, MgCl 2, MgSO 4, CaCl 2, Regenerasi resin Demineralisasi desalting air dan air limbah. 2.5 Jenis Resin Penukar Ion Resin dibedakan menurut resin sintesis dan resin alam. Resin alam misal zeolit, pasir hijau (green sands) dan natrolites. Zeolit adalah senyawa kompleks

7 silikat. Zeolit alam mampu menukar ion Na + denga Ca ++, Mg +,dan Fe ++ dalam larutan. Ca(HCO 3 ) 2 + Na 2 Z 2NaHCO 3 + CaZ Kation zeolit mampu menghilangkan kesadah dalam air. jika zeolit sudah jenuh dapat di regenerasi kembali denga menglirkan balik aliran dan melarutkan garam dapur NaCl. Resin sintesis adalah resin yang dibuat oleh bahan matrik polimir dengan gugud fungsional ionik yang larut dan menempel pada rantai polimir. Resin terdapat dalam bentuk gel atau resin makroporus. Resin makroporus mempunyai volume lebih kecil jika dibandingkan dengan resin dalam bentuk gel. Resin penukar ion terdapat dalam bentuk granular atau manik manik (shaped) dengan ukuran sekitar 0,1 sampai 1,0 mm (Prof. Dr. Ign. Suharto, APU.2011). 2.6 Struktur dan Jenis Kimia Resin 2.6.1 Resin Asam Kuat Resin asam kuat strong acid resins berisi gugus asam sulfonik yang mempunyai efisiensi regenerasi sekitar 30% sampai 50%. Resin kation asam kuat mempunyai kekuatan reaksi dengan gugus sulfonik atau SO 3 H dan resin ini mampu memindahkan semua kation. Regenerasi resin asam kuat biasa dilakukan dengan menggunakan asam sulfat atau asam klorida. Jenis resins asam kuat dapat dibagi menjadi resin berbasis nama dagang, yaitu : Resin dowex 50 Resin asam kuat (-SO 3 H) Penukar kation,

8 Resin permutit q Resin amberlite IR-120 Resin purolite C-100 dan Resin duolite C-20 Resin asam kuat yaitu, R-SO 3 H merupakan resin asam kuat penukar kation [Reynold, T.D 1977]. Fungsi resin asam kuat penukar kation adalah mengubah garam netral menjadi asam yang sesuai. Jika resin yang digunakan merupakan resin tipe asam kuat dengan ion H +, maka reaksi kimia sebagai berikut sebagai berikut : NaCl + R-H HCl + R-Na Reaksi kimia resin digunakan untuk pemisahan garam dan membedakan antara resin asam kuat penukar kation dan resin asam lemah penukar kation. Ion Na+ dan H+ merupakan jenis penukar ion. Ion H + memindahkan seluruh kation yang berada dalam air. jika digunakan siklus ino Na +, maka air akan dilunakan dan akan menggantikan logam Fe 2+ dan Mg dalam air. 2.6.2 Resin Asam Lemah Resin asam lemah (weak acid resins) berisi gugus asam karbosiklik atau COOH sebagai spesies Fungsional. Resin asam lemah stabil terhadap panas dan resin asam lemah diregenerasi oleh semua asam yang lebih kuat dari pada gugus fungsionalanya. Effisiensi regenerasi resin asam lemah hampir 100%. Kendala resin asam lemah ialah hanya digunakan dalam air dengan nilah ph lebih besar dari 7.

9 Resin asam lemah mempunyai kemampuan menukar kation sangat lemah misal gugus karbosiklik atau -COOH dan jenis resin ini memindahkan kation dari basa lemah Ca ++ dan Mg ++ Resin asam Lemah (RCOOH), yaitu : Resin permutit H-70 da Resin amberlite IRC-50 R-COOH merupakan resin asam lemah penukar kation, 2.6.3 Resin Basa Kuat Resin basa kuat (strong base resins) berisi gugus amine kuartener sebagai spesies fungsional. Resin basa kuat mempunyai kemampuan memindahkan gugus ammonium kurtener dan semua anion. Resin basa kuat penukar anion, yaitu: Dowex-1 Permutit S-1 Amberlite IRA-4500, dan Purolite A-400 R-R 3 N + OH - = merupakan resin basa kuar penukar anion, Fungsi resin basa kuat ialah untuk mengubah garam menjadi basa. Reaksi pada lawan iom OH - R-R 3 N + : OH - + NaCl R-NR 3 - Cl - + NaOH R-R 3 N + : OH - + HCl R-NR 3 - Cl - + NaOH Resin basa kuat biasanya digunakan setelah penukar kation untuk proses demineralisasi air. Regenerasi dilakukan menggunakan NaOH dan reaksi kimia regeberasi resin basa kuat:

10 R-NR 3 - : Cl - + NaOH NR 3 : OH - + NaCl Regenerasi resin basa kuat dapat dilakukan dengan NaOH dengan efisiensi 30% sampai 50% (Prof. Dr. Ign. Suharto, APU.2011). 2.6.4 Resin Basa Lemah Fungsi resin basa lemah (weak base resins) penukar ion ialah untuk menukar asam kuat dengan adsorbsi air yang tidak dapat menguraikan garam: Resin basa lemah berisi tersier (-NR 2 ), sekunder (-NHR), atau gugus amino primer (- NH 2 ) atau campurannya sebagai spesies fungsional. Nilai ph air diatur kurang dari 7. Resin basa lemah dapat diregenerasi dengan NaOH, Na 2 CO 3 dan NH 4 OH dengan efisiensi regenerasi hampir 100%. Resin basa lemah mampu memindahkan gugus amine dan memindahkan anion dari asam kuat seperti SO 4 dan Cl -. Resin penukar anion basa lemah: Dowex-3 Permutit W Amberlite IRA-45 R-NH - 2 merupakan resin basa lemah penukar anion (Prof. Dr. Ign. Suharto, APU.2011). 2.7 Kesadahan Air sadah berasal dari air hujan yang melewati formasi geologi atau lapisan batu kapur. Konsentrasinya berbeda-beda, ada yang besar dan kecil. Konsentrasi yang bernilai besar inilah yang harus diolah dengan cara pelunakan atau softening. Menurut definisinya, kesadahan ialah kehadiran kation multivalen (valensi 2 atau 3)

11 berkonsentrasi tinggi di dalam air. Penyebab utama dari sekian banyak kation adalah Ca dan Mg, yang lainnya ialah besi, mangan, timbal, barium, aluminum. Anion yang terlibat biasanya bikarbonat, sulfat, klorida, nitrat, dan silikat. Proses terjadinya air sadah ini tidak lepas dari siklus hidrologi. Air hujan yang sampai ke Bumi, ada yang melimpas (run-off) ada juga yang meresap (infiltrasi) ke dalam tanah lalu mengalami perkolasi (menyusup) di lapisan tanah dalam. Air ketika mengalir di lapisan tanah atas (top-soil), terjadi aktivitas mikroba yang menghasilkan gas karbondioksida (CO ). Air dan CO ini akan membentuk asam karbonat (H CO ). 2 2 2 3 Asam inilah yang kemudian bereaksi dengan batu kapur atau gamping (CaCO 3, MgCO 3 ) menjadi kalsium bikarbonat, Ca(HCO 3 ) 2 dan magnesium bikarbonat, Mg(HCO 3 ) 2. (Gede H. Cahyana, 2010) 2.8 Jenis Jenis Kesadahan Kesadahan Sementara Kesadahan Sementara disebabkan oleh garam garam karbonat (CO 2-3 ) dan bikarbonat (HCO - 3 ) dari kalsium dan magnesium. Kesadahan imi dapat dihilangkan dengan cara pemanasan atau dengan pembubuhan kapur tohor. Kesadahan Tetap Kesadahan tetap disebabkan oleh adanya garam garam khlorida (Cl - ) dan sulfat (SO 2-4 ) dari kalsium dan magnesium. Kesadahan ini disebut juga kesadahan non karbonat yang tidak dapat dihilangkan dengan cara pemanasan, tetapi dapat dihilangkan dengan cara peryukaran ion.

12 berikut ini. Tingkat kesadahan air biasanya digolongkan seperti ditunjukkan pada tabel Tabel 1. Klasifikasi Tingkat Kesadahan Mg/l CaCO 3 Tingkat Kesadahan 0 75 Lunak (soft) 75 150 Sedang (moderately hard) 150 300 Tinggi (hard) >300 Tinggi sekali (very hard) Tingkat kesadahan air dapat dinyatakan dalam satuan mg/l CaCO 3 atau ppm CaCO 3 dalam stauan Grain atau derajat. Hubungan antara satuan satuan tersebut adalah sebagai berikut : 1 grain per US gallon = 1 (derajat) = 17,1 ppm CaCO 3 100 ppm CaCO 3 = 40 ppm kalsium 1 derajat (Inggris) = 10 mg CaCO 3 / 0,7 l air 1 derajat (Jerman) = 10 mg CaCO 3 = 17,8 mg CaCO 3 / l air 1 derajat (Prancis) = 10 mg CaCO 3 / l air (Nusa Idaman Said dan Ruliasih)