SURVEI KESEHATAN TELINGA MASYARAKAT PESISIR PANTAI BAHU

dokumen-dokumen yang mirip
Kesehatan telinga siswa Sekolah Dasar Inpres 1073 Pandu

SURVEI KESEHATAN TELINGA PADA ANAK PASAR BERSEHATI KOMUNITAS DINDING MANADO

KESEHATAN TELINGA DI SEKOLAH DASAR INPRES KEMA 3

SURVEI KESEHATAN HIDUNG PADA MASYARAKAT PESISIR PANTAI BAHU

KESEHATAN TENGGOROK PADA SISWA SEKOLAH DASAR EBEN HAEZAR 1 MANADO DAN SEKOLAH DASAR GMIM BITUNG AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Kesehatan telinga mahasiswa Sekolah Polisi Negara Karombasan Manado

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan mendengar dan berkomunikasi dengan orang lain. Gangguan

PENGARUH PAPARAN BISING TERHADAP AMBANG PENDENGARAN SISWA SMK NEGERI 2 MANADO JURUSAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan sekret yang keluar terus-menerus atau hilang timbul yang terjadi lebih dari 3

GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 7 MANADO TENTANG KATARAK.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Skrining dan Edukasi Gangguan Pendengaran pada Anak Sekolah

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

4.3.1 Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel Instrumen Penelitian

Sahniriansa Sahionge,2013. Pembimbing I : Decky Gunawan,dr.,M.Kes.AIFO Pembimbing II : Endang Evacusiany,Dra.Apt.MS.AFK

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. otitis media dibagi menjadi bentuk akut dan kronik. Selain itu terdapat sistem

RINITIS ALERGI DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER Elia Reinhard

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK. Kata Kunci: Gangguan Pendengaran, Audiometri

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN RADIOLOGIK MASTOID DENGAN HASIL PEMERIKSAAN KLINIK PADA PENDERITA

Kesehatan hidung masyarakat di komplek perumahan TNI LANUDAL Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

Hubungan kebisingan terhadap fungsi pendengaran pekerja mesin pembangkit listrik tenaga diesel di PLTD Suluttenggo kota Manado

SURVEI KESEHATAN HIDUNG MASYARAKAT DI DESA TINOOR 2

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

BAB I PENDAHULUAN. dari anatomi lokal yang unik. Kanalis auditorius adalah satu-satunya cul-desac

PROFIL PENDERITA MORBUS HANSEN (MH) DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

HUBUNGAN JENIS OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012.

BAB 1 PENDAHULUAN. Survei yang dilakukan oleh Multi Center Study (MCS) menunjukkan bahwa

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional secara utuh yang dimaksudkan untuk meningkatkan derajat kesehatan

PENDERITA TONSILITIS DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO JANUARI 2010-DESEMBER 2012

POLA GANGGUAN PENDENGARAN DI POLIKLINIK TELINGA HIDUNG TENGGOROK KEPALA LEHER (THT-KL) RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH BERDASARKAN AUDIOMETRI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PERANAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

BENDA ASING TELINGA HIDUNG TENGGOROK DI BAGIAN/SMF THT-KL BLU/RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2008 DESEMBER 2011

GANGGUAN PENDENGARAN DI KAWASAN KEBISINGAN TINGKAT TINGGI (Suatu Kasus pada Anak SDN 7 Tibawa) Andina Bawelle, Herlina Jusuf, Sri Manovita Pateda 1

BAB I PENDAHULUAN. Referat Serumen 1

Gambaran status kebersihan gigi dan mulut pada pengidap HIV/AIDS di Yayasan Batamang Plus Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. non-infeksi makin menonjol, baik di negara maju maupun di Negara berkembang.

GAMBARAN STATUS KEBERSIHAN MULUT SISWA SD KATOLIK ST. AGUSTINUS KAWANGKOAN

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS HALMAHERA DAN PUSKESMAS ROWOSARI SEMARANG DI ERA JKN

PENGARUH KETINGGIAN TERHADAP KONDISI TELINGA TENGAH PADA PERJALANAN WISATA DENPASAR-KINTAMANI

Elisa E. B. Paembobo Steward K. Mengko Olivia C. P. Pelealu

TUMOR KEPALA LEHER DI POLIKLINIK THT-KL RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012

PENGARUH PERUBAHAN KETINGGIAN TERHADAP NILAI AMBANG PENDENGARAN PADA PERJALANAN WISATA DARI GIANYAR MENUJU KINTAMANI

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN SINUSITIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR PADA APRIL 2015 SAMPAI APRIL 2016 Sinusitis yang merupakan salah

Pemeriksaan Pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian terbesar kedua di dunia setelah Human Immunodeviciency Virus

HUBUNGAN PENGGUNAAN EARPHONE DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. inflamasi kronik telinga tengah yang ditandai dengan perforasi membran timpani

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

KARAKTERISTIK PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TUMINTING MANADO

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI PUSAT PENGEMBANGAN ANAK ID 127 KELURAHAN RANOMUT MANADO

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

GAMBARAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI PPA (PUSAT PENGEMBANGAN ANAK) ID-127 DI KELURAHAN RANOMUUT MANADO

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT DENGAR TELINGA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA TENTANG PENULARAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS TANRUTEDONG KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

Gambaran Keterlambatan Mencari Pengobatan ke Pelayanan Kesehatan pada Penderita Leptospirosis dan Faktor-faktor Terkait di Kota Semarang

Olivia Claudia Pingkan Pelealu. Bagian / SMF Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Perilaku Pemeliharaan dan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Masyarakat di Kelurahan Paniki Kabupaten Sitaro

PBL Pemicu 1 Gangguan Pendengaran

ABSTRAK PROFIL PENYAKIT PIODERMA PADA ANAK-ANAK SMP DI YAYASAN AL ISLAM HIDAYATULLAH KOTA DENPASAR, BALI

Keywords: Anemia, Social Economy

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan profil kesehatan provinsi Daerah Istimewa. Yogyakarta tahun 2012, penyakit infeksi masih menduduki 10

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Kualitas hidup lansia dengan gangguan pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120

1 Kevin G. Pitojo 2 Adrian Tangkilisan 2 Alwin Monoarfa.

HUBUNGAN GANGGUAN PENDENGARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus pada Siswa Kelas V SD di Kota Semarang)

KECENDERUNGAN PENDERITA RETINOPATI DIABETIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS GANGGUAN PENDENGARAN PADA PENYELAM DI DANAU TONDANO DESA WATUMEA KECAMATAN ERIS KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

KEPUSTAKAAN. Aboet A, Radang Telinga Tengah Menahun dalam Pidato pada Pengukuhan Sebagai Guru Besar pada FK USU. Medan.

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS DI POLIKLINIK THT RSUP SANGLAH SELAMA PERIODE BULAN JANUARI JUNI 2013

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut

POLA KUMAN PENYEBAB OTITIS EKSTERNA SERTA KEPEKAANNYA TERHADAP ANTIBIOTIK DI POLIKLINIK THT-KL RSUP PROF DR RD KANDOU MANADO PERIODE MEI OKTOBER 2016

Oleh: Roy Marchel Rooroh Dosen Pembimbing : Prof. dr. Jootje M. L Umboh, MS dr. Budi Ratag, MPH

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WHO (World Health Organisation) pada tahun 2014,

PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING TAHUN Ronald Imanuel Ottay

Hubungan pengetahan kesehatan gigi dan mulut dengan status karies pada pemulung di tempat pembuangan akhir Sumompo Manado

: Survei Malariometrik di Kelurahan Kalumata Kecamatan Kota Ternate Selatan Kota Ternate Provinsi Maluku Utara Tahun 2013

IDENTITAS I.1. IDENTITAS RESPONDEN

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian (Peraturan Menteri Kesehatan RI, 2013). Lima ratus juta

PREVALENSI GANGGUAN PENDENGARAN PADA SISWA SMA SWASTA RAKSANA DI KOTA MEDAN TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. mencanangkan TB sebagai kegawatan dunia (Global Emergency), terutama

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

BAB I PENDAHULUAN. kebutaan dan 3,65% atau 246 juta orang mengalami low vision. 1,2

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah, sedangkan insiden penyakit menular masih tinggi. Salah satu penyakit

Transkripsi:

SURVEI KESEHATAN TELINGA MASYARAKAT PESISIR PANTAI BAHU 1 Rian S. P. Gosal 2 Ora I. Palandeng 2 Olivia Pelealu 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian Telinga Hidung Tenggorok-Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: riangosal@yahoo.com Abstract: Ear is the part of human s organs that gives important contribution in hearing and balance process. Ear absorbs 20% of information in daily life. The result of National Health Survey in 7 provinces in 1993-1996 showed that there was a high prevalence (16.8%) of morbidity on ear disturbance. Indonesia is an archipelago country since 70% of its area is sea. This study aimed to obtain the ear health profile of people that live along the Bahu beach. This was a descriptive observasional study with a cross sectional design. Samples were 31 people. Data were obtained from external meatus acusticus examination by ear-nose-throat specialists. The results showed that the most frequent was cerumen in 7 people in right and left ears. Perforation of tympanic membrane of right and left ears were found in 2 people. Conclusion: The ear health status of most people living along Bahu beach was good. However, perforation of tympanic membranes were still found in a small number. Keywords: ear health, ear examination Abstrak: Telinga adalah organ tubuh yang berperan penting pada proses pendengaran dan keseimbangan. Telinga merupakan salah satu indra yang menyerap sebesar 20% informasi dari kehidupan sehari-hari. Hasil Survei Nasional Kesehatan di 7 provinsi tahun 1993-1996, prevalensi morbiditas telinga yang paling tinggi yaitu gangguan pendengaran sebesar 16,8%. Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan yang hampir 70% wilayahnya terdiri dari laut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data survei mengenai gambaran kesehatan telinga pada masyarakat pesisir pantai Bahu. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian berjumlah 31 orang. Pengambilan data dilakukan dengan pemeriksaan meatus austikus eksternus oleh dokter spesialis THT-KL. Hasil. penelitian memperlihatkan yang terbanyak ialah serumen pada 7 orang di telinga kanan dan telinga kiri. Pada pemeriksaan membran timpani ditemukan perforasi telinga kanan dan kiri sebanyak 2 orang. Simpulan: Status kesehatan telinga sebagian besar masyarakat pesisir pantai Bahu sudah baik. Walaupun demikian, perforasi membran timpani masih ditemukan pada sebagian kecil masyarakat. Kata kunci: kesehatan telinga, pemeriksaan telinga Telinga adalah organ tubuh yang berperan penting pada proses pendengaran dan keseimbangan karena alat pendengaran dan alat keseimbangan terdapat di dalam telinga. Telinga merupakan salah satu alat indra yang penting dan mempunyai peran yang besar dalam kehidupan sehari-hari. 726 Dari indra pendengaran diserap sebesar 20% informasi yang disampaikan dibanding dengan membaca yang hanya dapat menyerap informasi sebesar 10%. 1-4 Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2005 terdapat 278 juta orang di dunia menderita gangguan

pendengaran, 75-140 juta di antaranya terdapat di Asia Tenggara. Saat ini WHO memperkirakan ada 360 juta (5,3%) orang di dunia menderita gangguan pendengaran, 328 juta (91%) diantaranya adalah orang dewasa (183 juta laki laki, 145 juta perempuan) dan 32 juta (9%) adalah anakanak. Prevalensi gangguan pendengaran meningkat seiring dengan pertambahan usia. Prevalensi gangguan pendengaran pada orang diatas usia 65 tahun bervariasi dari 18% - 50% di seluruh dunia. 5,6 Dari WHO multy center study pada tahun 1998, Indonesia termasuk 4 negara Asia Tenggara dengan prevalensi ketulian yang cukup tinggi (4,6%), 3 (tiga) negara lainnya ialah Sri Langka (8,8%), Myanmar (8,4%), dan India (6,3%). Walaupun bukan yang tertinggi tetapi prevalensi 4,6% cukup tinggi yang dapat menimbulkan masalah sosial ditengah masyarakat. 6 Di Indonesia, gangguan pendengaran dan ketulian saat ini masih merupakan satu masalah yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan hasil Survei Nasional Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran di 7 provinsi tahun 1993-1996, prevalensi ketulian 0,4% dan gangguan pendengaran 16,8%. Penyebabnya, infeksi telinga tengah (3,1%) presbikusis (2,6%), tuli akibat obat ototoksik (0,3%), tuli sejak lahir/kongenital (0,1%) dan tuli akibat pemaparan bising. 5 Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan di Asia Tenggara yang hampir 70% wilayahnya terdiri dari laut, dengan kondisi geografis seperti ini, sebagian besar penduduk mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan maupun penyelam tradisional yang banyak tersebar di daerah pesisir dan kepulauan, seperti suku Bajo yang terdapat di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan dan beberapa daerah pesisir Sulawesi Utara, seperti desa Kimabajo dan Wori Kabupaten Minahasa Utara dan desa Bajo Popareng Minahasa Selatan. 7 Masalah lain yang perlu mendapat perhatian ialah kurangnya kesadaran masyarakat pesisir pantai tentang sanitasi kebersihan secara khusus tentang kesehatan telinga. Sehubungan dengan peningkatan Gosal, Palandeng, Pelealu: Survei kesehatan telinga masyarakat pesisir... 727 insidens gangguan pendengaran dan ketulian di Indonesia, disadari perlu adanya antisipasi dengan melakukan upaya promotif, preventif serta memberikan pelayanan kesehatan indera pendengaran yang optimal sebagai upaya kuratif dan rehabilitatif terhadap masyarakat (Depkes RI 2013). Berdasarkan uraian diatas, dan belum pernah dilakukan survei kesehatan telinga pada masyarakat pesisir pantai Bahu, maka hal tersebut melatarbelakangi untuk melaksanakan penelitian ini. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan ialah deskriptif survei dengan pendekatan potong lintang. Subjek penelitian ialah masyarakat pesisir pantai Bahu yang bersedia untuk mengikuti penelitian. Penelitian berlangsung pada tanggal 8 November 2014 di pesisir pantai Bahu. Variabel penelitian ialah hasil pemeriksaan telinga pada masyarakat pesisir pantai Bahu yang bersedia mengikuti penelitian dan gangguan pada telinga yang ditemukan pada saat pemeriksaan. HASIL PENELITIAN Karakteristik Subjek Jumlah responden yang mengikuti penelitian 31 orang. Berdasarkan karakteristik pekerjaan masyarakat pesisir pantai bahu didapatkan yang terbanyak yaitu ibu rumah tangga berjumlah 13 orang (41,9%), pelajar 12 orang (38,7%), nelayan 3 orang (9,7%), mahasiswa 2 orang (6,5%), dan buruh 1 orang (3,2%) (Tabel 1). Tabel 1. Distribusi berdasarkan pekerjaan masyarakat pesisir pantai Bahu Pekerjaan N % Buruh 1 3,2 IRT 13 41,9 Mahasiswa 2 6,5 Nelayan 3 9,7 Pelajar 12 38,7 Total 31 100,0

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa jumlah responden yang mengikuti penelitian adalah 31 orang didapatkan presentasi terbanyak yaitu perempuan dengan jumlah 19 orang (61,3%) dan lakilaki dengan jumlah 12 orang (38,7%). Tabel 2. Distribusi berdasarkan jenis kelamin masyarakat pesisir pantai Bahu Kelamin n % Laki-Laki 12 38,7 Perempuan 19 61,3 Total 31 100,0 Status Kesehatan Telinga Keadaan daun telinga Terdapat 31 orang (100%) dengan keadaan daun telinga normal (Tabel 3). Keadaan liang telinga Tabel 4 memperlihatkan bahwa keadaan liang telinga normal kiri dan kanan sebanyak 24 orang (77,4%), ditemukan serumen telinga kiri dan kanan sebanyak 7 orang (22,6%). Pada pemeriksaan ini tidak ditemukan keadaan hiperemis, sekret, debris, furunkel, dan udim. Keadaan membran timpani Didapatkan keadaan membran timpani normal kiri dan kanan sebanyak 24 orang (77,4%), perforasi telinga kiri dan kanan sebanyak 2 orang (6,5%). Tidak dapat dievaluasi karena tertutup serumen 4 orang (12,9%). Pada pemeriksaan membran timpani juga tidak ditemukan keadaan retraksi, bombans, suram, dan hiperemis. Tabel 3. Distribusi keadaan daun telinga masyarakat pesisir pantai Bahu Keadaan N % Daun Telinga Kanan Kiri Kanan Kiri Normal 31 31 100,0 100,0 Abnormal 0 0 0,0 0,0 Tabel 4. Distribusi keadaan liang telinga masyarakat pesisir pantai Bahu Keadaan N % Liang Telinga Kanan Kiri Kanan Kiri Normal 24 24 77,4 77,4 Hiperemis 0 0 0 0 Serumen 7 7 22,6 22,6 Sekret 0 0 0 0 Debris 0 0 0 0 Furunkel 0 0 0 0 Udim 0 0 0 0 728

Gosal, Palandeng, Pelealu: Survei kesehatan telinga masyarakat pesisir... Tabel 5. Distribusi keadaan membran timpani masyarakat pesisir pantai Bahu Keadaan Membran N % Timpani Kanan Kiri Kanan Kiri Normal 24 24 77,4 77,4 Perforasi 2 2 6,5 6,5 Retraksi 0 0 0,0 0,0 Bombans 0 0 0,0 0,0 Suram 0 0 0,0 0,0 Hiperemis 0 0 0,0 0,0 TDE 4 4 12,9 12,9 BAHASAN Jenis penelitian ini deskriptif observasional dengan pendekatan potong lintang yaitu pengukuran/observasi/ pengamatan pada satus subyek penelitian hanya dilakukan sekali saja. 20 Penelitian ini dilakukan di pesisir pantai Bahu. Berdasarkan karakteristik pekerjaan masyarakat pesisir pantai bahu didapatkan yang terbanyak yaitu ibu rumah tangga dengan jumlah 13 orang (41,9%), setelah itu pelajar 12 orang (38,7%), nelayan 3 orang (9,7%), mahasiswa 2 orang (6,5%) dan buruh 1 orang (3,2%). Berdasarkan jenis kelamin didapatkan yang terbanyak yaitu perempuan dengan jumlah 19 orang (61,3%) dan laki-laki dengan jumlah 12 orang (38,7%). Pada pemeriksaan masyarakat pesisir pantai Bahu didapatkan 31 orang (100%) dengan keadaan daun telinga normal, didapatkan keadaan liang telinga normal kiri dan kanan sebanyak 24 orang (77,4%), ditemukan serumen telinga kiri dan kanan sebanyak 7 orang (22,6%). Pada pemeriksaan juga tidak ditemukan keadaan hiperemis, debris. Serumen memiliki fungsi proteksi. Serumen ini dapat mengumpul dan membentuk massa serumen obsturan yang menyumbat liang telinga. Berbagai faktor berkaitan dalam pembentukan serumen yaitu faktor internal seperti kelainan bentuk anatomis liang telinga, sekret serumen berlebihan, kelainan sistemik, aktifitas bakteri dan jamur dalam liang telinga berperan dalam pembentukan serumen obsturan. Faktor eksternal seperti cara membersihkan liang telinga, kelembaban udara yang tinggi, serta lingkungan yang berdebu juga berperan dalam pembentukan serumen obsturan. 8 Untuk keadaan membran timpani didapatkan membran timpani normal kiri dan kanan sebanyak 24 orang (77,4%), perforasi telinga kiri dan kanan sebanyak 2 orang (6,5%). Perforasi dapat disebabkan oleh karena infeksi seperti otitis media supuratif baik akut maupun kronik, kolesteatoma, barotrauma dana danya trauma. 9-12 Dari pemeriksaan ini juga terdapat beberapa orang dengan membran timpani yang tidak dapat dievaluasi karena tertutup serumen 4 orang (12,9%). Pada pemeriksaan membran timpani juga tidak ditemukan keadaan retraksi, bombans, suram, dan hiperemis. Dari hasil penelitian ini dapat kita lihat bahwa status kesehatan telinga masyarakat pesisir pantai sebagian besar sudah baik. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi yang semakin maju sehingga kemudahan untuk memperoleh informasi tentang kesehatan telinga. Selain itu letak geografis masyarakat pesisir pantai Bahu yang masih termasuk daerah perkotaan kota Manado yang juga dekat dengan puskesmas Bahu dengan adanya program pemerintah tentang penyuluhan kesehatan. Faktor intelektual, kebiasaan-kebiasaan di lingkungam serta pekerjaan seseorang dapat berpengaruh 729

terhadap sikapnya dalam memelihara kesehatan dan kebersihan telinga. Penemuan lain seperti adanya serumen liang telinga diperlukan edukasi untuk pemeriksaan serta penanganan yang lebih lanjut di fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak keterbatasan dan kekurangan, serta belum dapat dijadikan tolok ukur untuk status kesehatan telinga secara umum karena kurangya jumlah populasi sampel yang diteliti. SIMPULAN Dari hasil pemeriksaan survei kesehatan telinga yang dilakukan pada masyarakat pesisir pantai Bahu dapat disimpulkan bahwa status kesehatan telinga masyarakat pesisir pantai sebagian besar sudah baik. Walaupun demikian, perforasi membran timpani masih ditemukan pada sebagian kecil masyarakat. SARAN 1. Perlunya ditingkatkan usaha promosi kesehatan telinga dan pendengaran pada masyarakat pesisir pantai Bahu 2. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk survei kesehatan telinga, khususnya pada masyarakat pesisir pantai. DAFTAR PUSTAKA 1. Soepardi EA, Iskandar N, Basshirudin J, Restuti RD. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher (Edisi ke-6). Jakarta: Badan penerbit FKUI, 2007. 2. Adams GL, Boeis LR, Higler PA. Buku Ajar Penyakit THT (Edisi ke-6). Effendi H, editor. Jakarta: EGC, 1997. 3. Dhingra PL. Diseases of the Nose, Throat, Ear, Head and Neck (4th ed.). India: Elseiver, 2007. 4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Telinga Sehat Pendengaran Baik. C2014. Available from: Http://Www.Depkes.Go.Id/Index.Php/ Berita/Press-Release/840-Telinga-Sehat pendengaran- Baik.Html 5. Depkes RI. Pendengaran Sehat untuk Hidup Bahagia. 2013. Available from: (http://www.depkes.go.id/index.php?v w=2&id=2245 6. Keputusan Menteri Kesehatan Republic Indonesia No. 879/Menkes/Sk/Xi/2006 Tentang Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran Dan Ketulian Untuk Mencapai Sound Hearing 2030 7. Ballenger JJ, Snow JB. Diseases of the Nose, Throat, Ear, Head and Neck (16th ed.). Philadelphia: BC Decker Inc, 2003. 8. Yuniardi AC. Pengaruh Serumen Obsturan terhadap Gangguan Pendengaran (Studi Kasus Pada Siswa Kelas V SD Di Kota Semarang [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro, 2010. 9. Hafil AF, Sosialisman, Helmi. Kelainan telinga luar. In: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit THT (edisi 6). Jakarta: Balai penerbit FKUI, 2007; p. 57-63. 10. Boies LR. Penyakit telinga luar. In: Efendi H, editor. Boeis Buku Ajar Penyakit THT (edisi 6). Jakarta: EGC,1997; p. 75-87. 11. Djaafar ZA, Helmi, Restuti RD. Kelainan telinga tengah. In: Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit THT (edisi 6). Jakarta: Balai penerbit FKUI, 2007; p. 64-77. 12. Paparella MM, Adams GL, Levine SC. Penyakit telinga tengah dan mastoid. In: Efendi H, editor. Boeis Buku Ajar Penyakit THT (edisi 6). Jakarta: EGC,1997; p. 88-105. 730