BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

PENDIDIKAN KEPRIBADIAN MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Multidimensional, (Jakarta: PT Bumi Aksara ), hlm. 35. Multidimensional, hlm 1

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm Jamal Ma ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Pengaruh kepramukaan dan bimbingan orang tua terhadap kepribadian siswa kelas I SMK Negeri 3 Surakarta tahun ajaran 2005/2006. Oleh : Rini Rahmawati

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELANTIKAN PENGURUS GERAKAN PRAMUKA KWARTIR CABANG SEMARANG MASA BAKTI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Tarbiyah. Disusun Oleh: AGUS KURNIAWAN NIM:

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai

Amanat Presiden RI pd acara Hari Pramuka ke-52 Th 2013, tgl. 14 Agustus 2013, Jakarta Rabu, 14 Agustus 2013

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA PUNCAK HARI ANAK NASIONAL TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2004), hlm Netty Hartati, dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. dan pembangunan pada umumnya yaitu ingin menciptakan manusia seutuhnya. Konsep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

PENGARUH PARTISIPASI DALAM KEGIATAN MGMP TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU KIMIA SMA WILAYAH KOTA SEMARANG

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RENUNGAN BADEN POWELL DAY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. motivasi pokok penanaman pendidikan karakter negara ini. Pendidikan karakter perlu

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

BAB I PENDAHULUAN. muda agar kelak dapat menghadapi kehidupan seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

Kamis, 29 November 2012

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia baik

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA MAPSI SD KE 17 TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN TANGGAL 10 SEPTEMBER 2014

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. bagi kalangan masyarakat terkhusus generasi muda sekarang ini mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan segenap potensi yang ada pada diri manusia secara individu

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

AKHLAK PRIBADI ISLAMI

Lampiran 1 Pedoman Observasi Dalam melakukan penelitian, peneliti juga menggunakan pedoman observasi yang dirancang/disusun untuk mempermudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak bisa terlepas dari hidup bermasyarakat karena, hanya

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MATA ELANG KOMIK BERTEMA SENI BELA DIRI PENCAK SILAT SKRIPSI

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

BUPATI BENGKALIS ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan, baik dari segi penyajian, maupun kesempatan waktu dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003, telah di gariskan bahwa:

BAB IV BELA DIRI. 108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

SULAIWI NIM

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

2015 D AMPAK KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT TAD JIMALELA TERHAD AP KEBUGARAN JASMANI D AN PERILAKU SOSIAL SISWA SMP NEGERI 1 CILEUNYI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI PENCAK SILAT (PSHT) TERHADAP KARAKTER KEDISIPLINAN SISWA MI HIDAYATUSSUBBAN DESA TANJUNGSEKAR PUCAKWANGI PATI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. didik memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, budi pekerti, bekal hidup di masyarakat. Sekolah Menengah Atas merupakan lembaga

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK QS. AL-BAYYINAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penerus, pemuda harus dibina dan dipersiapkan sebaik baiknya untuk

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa kesimpulan sebagai 1. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan pengertian kepribadian adalah suatu kesatuan fungsional antara fisik dan psikis atau jiwa raga dalam diri individu yang membentuk karakter atau ciri khas yang unik didalam tingkah laku secara lahiriah maupun sikap batinnya sebagai bentuk terhadap penyesuaian dengan lingkungannya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian pendidikan kepribadian adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia dan membentuk karakter atau ciri khas yang unik didalam tingkah laku secara lahiriah maupun sikap batinnya, sebagai bentuk terhadap penyesuaian dengan lingkungannya melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses perbuatan dan cara mendidik, sehingga akan terbentuk pribadi yang integratif yaitu pribadi yang menyadari dan menaruh perhatian pada jati diri atau konsep diri atau identitas diri. Konsep diri adalah suatu pemahaman mengenai siapa dirinya dan seperti apa dirinya sehingga mereka akan berusaha memahami dan mendefinisikan nilai-nilai (kebaikan, keburukan, keindahan, kebenaran, kearifan dan lain-lain) yang diyakininya. 2. Pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela atau mempertahankan eksistensi (kemandirian) dan integritasnya terhadap lingkungan hidup atau alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatan iman dan taqwa kepada Tuhan. Dalam ilmu bela diri pencak silat terdapat nilai-nilai pendidikan sebagai a. Olah raga b. Bela diri c. Seni d. Mental spiritual atau kerohanian 98

99 Sedangkan pendidikan kepribadian yang terdapat dalam ilmu beladiri pencak silat di lembaga beladiri pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) adalah membina siswa untuk mencetak manusia-manusia yang mempunyai watak sebagai a. Berbudi luhur, tahu benar dan salah serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Pemberani c. Berhadapan dengan masalah kecil dan sepele mengalah dan baru bertindak jika berhadapan dengan persoalan besar dan prinsip d. Sederhana. e. Ikut mamayu hayuning bawono (menjaga keselamatan dan ketentraman dunia). 3. Prosedur latihan beladiri pencak silat pada lembaga beladiri pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Kota Semarang di bagi menjadi tiga tahapan sebagai a. Pra Latihan dengan bersalaman, penghormatan kepada kakak-kakak warga dan kemudian berdoa. b. Latihan Inti Latihan inti ini terdiri dari latihan fisik, latihan teknik, latihan taktik dan ke- SH-an atau kerohanian. c. Akhir latihan (penutup) Untuk mengakhiri latihan dilakukan penenangan dan peregangan kemudian berdo a, penghormatan kepada kakak warga dan ditutup dengan bersalaman. 4. Proses pendidikan kepribadian dalam lembaga beladiri pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Kota Semarang dilakukan dengan cara sebagai a. Pembinaan sikap sosial agar para siswa belajar untuk bersikap ramah dan mudah bersosialisasi, yaitu dengan mengajarkan para siswa untuk berjabat tangan kepada sesama anggota PSHT khususnya dan masyarakat pada umumnya. b. Pembinaan sikap menghargai kepada yang lebih tua, yaitu dengan mengajarkan penghormatan kepada kakak warga sebelum dan setelah latihan. c. Pembinaan keberagaman agar para siswa terbiasa berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktifitas apapun, yaitu dengan membiasakan para siswa untuk berdo a baik sebelum maupun setelah latihan. d. Pembinaan jasmani, yakni supaya badan terasa segar, sehat dan ringan, daya tahan tubuh baik, gerakan badan ringan, dan lincah. Pembinaan ini dilakukan dengan latihan fisik seperti lari, loncat dan lain-lain.

100 e. Pembinaan kejiwaan agar para siswa menguasai ketrampilan membela diri sehingga menumbuhkan sikap pemberani dan percaya diri. Yaitu dengan pemberian materi teknik pencak silat kepada para siswa. f. Pembinaan kejiwaan, supaya dapat menerapkan jurus-jurus dan pasangan dalam sambung sehingga melatih keberanian mengambil keputusan, optimis, bertanggung jawab, stabil emosinya, sportif dan tegas. Yaitu dengan pemberian materi taktik pencak silat kepada para siswa. g. Pembinaan sikap sosial dan keberagaman yakni berusaha menjadi manusia berbudi luhur yang tahu benar dan salah serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembinaan ini dilakukan dengan jalan pemberian materi ke-sh-an atau kerohanian kepada para siswa. B. Saran-saran Ada beberapa hal yang peneliti sarankan kaitannya dengan penulisan skripsi ini, antara lain sebagai 1. Kepada para pelatih, warga serta para pengurus a. Hendaknya para pelatih lebih memperhatikan lagi tingkat kemampuan serta kekuatan fisik para siswa, agar dalam latihan tidak terasa sangat berat, sehingga dapat mengurangi jumlah siswa yang keluar dan berhenti latihan. b. Hendaknya para pelatih lebih memperhatikan warga luar yang datang ke tempat latihan dan ikut melatih, agar tidak terjadi tingkat latihan yang terlalu keras terhadap siswanya, sehingga menimbulkan sebagian siswa yang merasa enggan untuk berangkat latihan lagi. c. Hendaknya para pelatih tidak menyama ratakan psikologi para siswa dan memberikan pembinaan yang sama, karena psikologi dari masing-masing siswa berbeda jadi ada perbedaan juga dalam pembinaannya. d. Hendaknya untuk para warga yang datang ke tempat latihan tidak seenaknya ikut melatih tanpa seizin pelatih yang memegang siswa. e. Hendaknya para warga luar yang ikut melatih harus mengikuti tradisi latihan ditempat latihan tersebut. f. Hasil pendidikan kepribadian yang telah dicapai dengan baik hendaknya dipertahankan, dan hasil pendidikan kepribadian yang masih kurang hendaknya ditingkatkan. g. Untuk segenap pengurus hendaknya lebih mensosialisasikan lagi tentang manfaatmanfaat dari latihan pencak silat kepada masyarakat luas, agar masyarakat luas dapat

101 mengetahui berbagai macam manfaat yang bisa didapat dari latihan pencak silat, sehingga mendorong masyarakat luas untuk melestarikan pencak silat yang merupakan asli hasil dari budaya masyarakat Indonesia, selain itu untuk menghilangkan kesan negatif masyarakat terhadap latihan pencak silat yang menganggap sebagai latihan kekerasan. 2. Kepada para siswa di lembaga beladiri pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). a. Hendaknya lebih aktif lagi dalam mengikuti latihan, tingkatkan semangatnya dan terus motivasi diri sendiri agar tetap semangat dalam mengikuti latihan. b. Jangan terburu-buru menyerah ditengah jalan karena merasa tidak mampu dan tidak kuat meneruskan latihan, karena siapapun bisa mengikuti latihan asalkan mempunyai niat dan tekad yang kuat untuk terus belajar ilmu beladiri pencak silat. c. Tetaplah berfikir positif terhadap apa yang diberikan oleh para pelatih karena semua itu diberikan untuk mendidik para siswa agar terbentuk pribadi-pribadi yang diinginkan. d. Hormatilah dan patuhilah para pelatih, karena itu akan melatih kesabaran dalam menerima apa yang diberikan oleh para pelatih. e. Jangan pernah menyombongkan diri terhadap apa yang telah dimiliki kaitannya dengan ilmu beladiri yang telah dikuasai, karena itu hanyalah sebuah bekal dalam menata diri bukan untuk menyombongkan diri. f. Belajarlah untuk mengontrol emosi sehingga jauh dari sikap sembrono dan jangan mudah terpancing oleh omongan orang yang ingin mengadu domba. g. Patuhilah tata tertib serta peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh pengurus PSHT didalam AD/ART lembaga beladiri pencak silat PSHT pusat Madiun. 3. Kepada warga masyarakat a. Hendaknya jangan berfikir negatif terhadap kegiatan latihan beladiri pencak silat sebelum mengetahui detail tentang ilmu beladiri pencak silat. b. Cobalah mencari tahu tentang seluk-beluk pencak silat untuk mengetahui berbagai macam manfaat yang bisa didapat dari latihan pencak silat. c. Jangan melihat latihan pencak silat dari satu sisi saja yang memang dalam latihannya menggunakan kekerasan, tetapi lihatlah sisi positifnya juga agar kesan negatif tidak melekat pada latihan pencak silat, sehingga latihan pencak silat bisa diterima ditengah-tengah masyarakat.

102 d. Hendaknya bersama-sama melestarikan latihan pencak silat sebagai warisan budaya dari masyarakat Indonesia sendiri. 4. Kepada lembaga sekolah dan pemerintah a. Hendaknya menjadikan latihan pencak silat sebagai kegiatan ekstra di sekolahan sebagaimana kegiatan-kegiatan ekstra lainnya seperti pramuka dan PMR. b. Hendaknya pihak sekolah mendukung murid-muridnya yang ingin mengembangkan bakatnya dalam ilmu beladiri pencak silat. c. Untuk pemerintah hendaknya membantu dalam mensosialisasikan manfaat-manfaat latihan pencak silat kepada masyarakat, karena pencak silat juga berperan dalam membantu pemerintah untuk membina masyarakat dan para generasi muda yang akan menjadi penerus dan pemegang nasib bangsa ini. C. Penutup Almadulillah, senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan berbagai kenikmatan-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam selalu penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan manusia jalan yang benar, sehingga sampai kepada penulis cahaya Islam yang diridhoi Allah SWT. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu, mendukung serta memotivasi penulis untuk menyelesaikan tugas akademik ini. Khususnya kepada para pembimbing, bapak Drs. Abdul Rahman, M.Ag dan ibu Dra. Siti Mariam, M.Pd yang telah dengan telaten membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya atas keterbatasan kemampuan serta pengetahuan yang penulis miliki, sehingga dalam penulisan skripsi ini masih banyak sekali kesalahan dan kekurangannya, untuk itu saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini dan karya tulis-karya tulis lain yang penulis buat. Akhirnya penulis berdo a semoga skripsi yang penulis susun ini bisa bermanfaat khususnya untuk penulis sendiri dan umumnya untuk semua yang membaca skripsi ini, dan semoga Allah senantiasa menjaga kita dari kesalahan-kesalahan yang menjerumuskan kita ke jalan yang dimurkai Allah, serta semoga Allah senantisa memberikan petunjuk kepada kita agar kita tetap di jalan yang lurus yang diridhoi-nya, Amiiin.