Mesin atau peralatan serta komponenkomponenya pasti menerima beban operasional dan beban lingkungan dalam melakukan fungsinya.

dokumen-dokumen yang mirip
Diktat-elmes-agustinus purna irawan-tm.ft.untar BAB 2 BEBAN, TEGANGAN DAN FAKTOR KEAMANAN

BAB 1 PENDAHULUAN. metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan

Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN

DEFORMASI BALOK SEDERHANA

PUNTIRAN. A. pengertian

Tujuan Pembelajaran:

DESIGN UNTUK KEKUATAN LELAH

TEGANGAN DAN REGANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Perencanaan Interior 2. Perencanaan Gedung 3. Perencanaan Kapal

PEGAS. Keberadaan pegas dalam suatu system mekanik, dapat memiliki fungsi yang berbeda-beda. Beberapa fungsi pegas adalah:

BAB II LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

HHT 232 SIFAT KEKUATAN KAYU. MK: Sifat Mekanis Kayu (HHT 331)

PLASTISITAS. Pendahuluan. Dalam analisis maupun perancangan struktur (design) dapat digunakan metoda ELASTIS atau Metoda PLASTIS (in elastis)

Program Studi Teknik Mesin S1

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

PERHITUNGAN BALOK DENGAN PENGAKU BADAN

Sifat Sifat Material

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran

PERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS MOMEN LENTUR MATERIAL BAJA KONSTRUKSI DENGAN VARIASI MOMEN INERSIA DAN BEBAN TEKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 POROS (SHAFT) Pembagian Poros. 1. Berdasarkan Pembebanannya

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur

TUGAS AKHIR RC OLEH : ADE SHOLEH H. ( )

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

1. PERUBAHAN BENTUK 1.1. Regangan :

TEGANGAN DAN REGANGAN GESER. Tegangan Normal : Intensitas gaya yang bekerja dalam arah yang tegak lurus permukaan bahan

BAB 5 SAMBUNGAN BAUT

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESAIN BALOK SILANG STRUKTUR GEDUNG BAJA BERTINGKAT ENAM

PROPOSAL TUGAS AKHIR DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR TEKNIK MESIN 4 IWAN PONGO,ST,MT

Konsep Dasar Getaran dan Gelombang Kasus: Pegas. Powerpoint presentation by Muchammad Chusnan Aprianto

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

Ahmad Tusi ( 1

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

Kuliah ke-6. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI FAKULTAS TEKNIK Jalan Sudirman No. 629 Palembang Telp: , Fax:

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

MEKANIKA BAHAN (Analisis Struktur III)

Bab V : Analisis 32 BAB V ANALISIS

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

sejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya

Semoga Tidak Mengantuk!!!

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

MEKANIKA BAHAN (TKS 1304) GATI ANNISA HAYU PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER

BAB III LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN GORDING DAN SAGROD

Kuliah ke-2. UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI FAKULTAS TEKNIK Jalan Sudirman No. 629 Palembang Telp: , Fax:

PERILAKU BALOK BETON SANDWICH DALAM MENERIMA BEBAN LENTUR TESIS MAGISTER OLEH FIRDAUS

KEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

BAB III LANDASAN TEORI

l l Bab 2 Sifat Bahan, Batang yang Menerima Beban Axial

BAB III SIFAT MEKANIK MATERIAL TEKNIK

ANALISIS SAMBUNGAN PORTAL BAJA ANTARA BALOK DAN KOLOM DENGAN MENGGUNAKAN SAMBUNGAN BAUT MUTU TINGGI (HTB) (Studi Literatur) TUGAS AKHIR

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

Tension, Compression and Shear

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DEFLEKSI BATANG LENTURMENGGUNAKAN TUMPUAN JEPIT DAN ROLPADA MATERIAL ALUMINIUM 6063 PROFIL U DENGAN BEBAN TERDISTRIBUSI

Bab II STUDI PUSTAKA

MATERI/MODUL MATA PRAKTIKUM

BAB I PENDAHULUAN. yang demikian kompleks, metode eksak akan sulit digunakan. Kompleksitas

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

Macam-macam Tegangan dan Lambangnya

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

ELEMEN MESIN II ELEMEN MESIN II

h 2 h 1 PERHITUNGAN KOLOM LENTUR DUA ARAH (BIAXIAL ) A. DATA BAHAN B. DATA PROFIL BAJA C. DATA KOLOM KOLOM PADA PORTAL BANGUNAN

BAB II LANDASAN TEORI

GAYA GESER, MOMEN LENTUR, DAN TEGANGAN

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tarik Pertemuan - 2

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Teknika Atw 1

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Laporan Praktikum MODUL C UJI PUNTIR

PERENCANAAN PORTAL BAJA 4 LANTAI DENGAN METODE PLASTISITAS DAN DIBANDINGKAN DENGAN METODE LRFD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANG BANGUN ALAT PENCEKAM BENDA KERJA SEMI-OTOMATIS MESIN PILIN

BAB IV PERENCANAAN STRUKTUR. lantai, balok, kolom dan alat penyambung antara lain sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT

Jl. Banyumas Wonosobo

Kinerja Hubungan Pelat-Kolom Struktur Flat Plate Bertulangan Geser Stud Rail dan Sengkang Dalam Menahan Beban Lateral Siklis

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mesin CNC turning

PERHITUNGAN IKATAN ANGIN (TIE ROD BRACING )

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

Transkripsi:

Beban yang terjadi pada Elemen Mesin Mesin atau peralatan serta komponenkomponenya pasti menerima beban operasional dan beban lingkungan dalam melakukan fungsinya. Beban dapat dalam bentuk gaya, momen, defleksi, temperatur, tekanan dan lain-lain. Analisis pembebanan dalam perancangan mesin atau komponen mesin sangatlah penting, karena jika beban telah diketahui maka dimensi, kekuatan, material, serta variabel design lainnya dapat ditentukan.

Beban yang terjadi pada Elemen Mesin Jenis beban pada suatu mesin/peralatan dapat dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan karakter beban yang bekerja dan adanya gerakan atau perpindahan. Jika konfigurasi umum dari mesin telah didefinisikan dan gerakan kinematikanya telah dihitung, maka tugas berikutnya adalah menganalisis besar dan arah semua gaya, momen, dan beban lainnya. Beban-beban ini dapat saja konstan atau bervariasi terhadap waktu. Komponen mesin dimana gaya tersebut bekerja juga bisa dalam keadaaan diam (statik) atau bergerak. Dengan demikian kelas pembebanan dapat dibedakan menjadi empat yaitu :

Jenis beban pada suatu mesin/peralatan dapat dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan karakter beban yang bekerja dan adanya gerakan atau perpindahan Beban statik Beban dinamik Elemen diam Kelas 1 Kelas 2 Elemen bergerak Kelas 3 Kelas 3

Aplikasi beban berdasarkan daerah pembebanan dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu Beban terkonsentrasi : beban yang diaplikasikan pada daerah yang sangat kecil dibandingkan dengan luas komponen yang dibebani, dapat diidealisasikan menjadi beban terkonsentrasi pada suatu titik.

Aplikasi beban berdasarkan daerah pembebanan dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu Beban terdistribusi : beban didistribusikan pada suatu daerah tertentu.

Berdasarkan lokasi dan metoda aplikasi beban serta arah pembebanan, beban dapat diklasifikasikan menjadi : Beban normal, beban geser, beban lentur, beban torsi, dan beban kombinasi.

Load (beban) Definisi: sembarang gaya luar yang bekerja pada suatu komponen mesin. Ada tiga jenis beban : 1. Dead or steady load 2. Live or varying load 3. Suddenly applied or Shock load Suatu komponen mesin lebih mudah menahan beban mati dari pada beban hidup, dan lebih tahan terhadap beban hidup dari pada beban kejut.

Beban Dinamis Sifat bahan dalam yg mendapat pembebanan yg bergetar atau ber-osilasi berbeda dari perilaku bahan di bawah beban statis Beban dinamis adalah beban yg diberikan secara teratur dan terus menerus dalam rentang waktu tertentu Jenis beban dinamis: beban dinamis ganti Yaitu beban dinamis yg diterima secara bergantian pada arah dan bentuk yg berlawanan Misal : tarik-tekan, tekuk bolak-balik, putir bolak-balik beban dinamis ulang Yaitu beban dinamis yg diterima pada arah dan besar yg sama secara berulang Beban dinamis dalam waktu lama akan mengakibatkan kelelahan bahan

Macam Beban Dinamik Beban Dinamik Ganti 1. Ganti Tarik-Tekan Beban Dinamik Ulang 1. Ulang Tarik 2. Ganti Tekuk 2. Ulang Tekan 3. Ulang Tekuk 3. Ganti Puntir 4. Ulang Puntir

Tarik-Tekan Beban Dinamik Ganti Beban tarik (+) dan tekan (-) diberikan scr bergantian pd interval waktu tertentu (+) (+) (+) 0 t 0 t 0 t (-) (-) (-) (a) Beban tarik-tekan yg diberikan sama besar (b) Beban tarik lebih besar drpd beban tekan yg diberikan (c) Beban tekan lebih besar drpd beban tarik yg diberikan

Tarik atau Tekan Beban Dinamik Ulang Beban tarik (+) dan tekan (-) scr berulang diberikan dalam interval waktu tertentu (+) (+) 0 t 0 t (-) (-) (a) Beban ulang tarik (b) Beban ulang tekan

Deformasi plastik terjadi akibat adanya TEGANGAN yang terjadi pada setiap elemen mesin. Tegangan adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat dan terjadi didalam elemen. Beban Tegangan Deformasi

Tegangan pada Elemen Mesin Gaya Aksial (tarik atau tekan) Tegangan NORMAL Gaya Radial Momen Lentur Gaya Geser (gaya lintang ) Tegangan GESER Momen Puntir (Torsi)

Stress (tegangan) Ketika ada suatu sistem gaya luar atau beban bekerja pada suatu benda, maka pada setiap potongan melintang benda tersebut akan muncul gaya dalam (internal forces: besarnya sama tetapi arahnya berlawanan) menahan beban tersebut. Gaya dalam per satuan luas penampang melintang benda tersebut : stress.

Tensile stress & strain x P P x P f P t f t tegangan regangan tarik tarik : : t t P A l l

Compressive stress & strain x P P x P f t P f t tegangan regangan tarik tarik : : c c P A l l Teg. Tarik menyebabkan luas penampang mengecil (tegangan membesar) Teg. Tekan menyebabkan luas penampang membesar (tegangan mengecil)

Mathematically : Tegangan Normal Akibat Gaya Aksial P A tegangan ( N / mm A luas penampang mel int ang 2 ) P beban yang be ker ja N benda

Momen Lentur Penyebab momen lentur adalah Gaya Radial. Gaya radial bekerja tegak lurus sumbu poros Akibat momen lentur pada poros yaitu poros mengalami melendut. Gaya Radial, F R M L M max = F R (L/2) L

Tegangan Normal Akibat Momen Lentur Sebuah titik yang diamati M L I x c c d Penampang Poros

Shear stress & strain P P P P tegangan regangan geser geser : : s P A

Strain (regangan) Besarnya deformasi per satuan panjang : strain. l l regangan l perubahan panjang l panjang mula mula benda m m

Modulus Young bila suatu material dibebani dalam batas elastisnya, maka tegangan yang bekerja akan proporsional terhadap regangan. E atau E f P. l A. l

Shear Modulus atau modulus of rigidity Experimentally: bila suatu material dibebani dalam batas elastisnya, maka tegangan geser yang bekerja akan proporsional terhadap regangan gesernya. s G atau G s

Tabel harga E dan G untuk beberapa material yang sering dipakai sehari-hari Material E (kg/cm 2 ) G (kg/cm2) Steel 2 to 2.2 x 10 6 0.8 to 1.0 x 10 6 Wrought iron 1.9 to 2.0 x 10 6 0.8 to 0.9 x 10 6 Cast iron 1.0 to 1.6 x 10 4 0.4 to 0.5 x 10 4 Copper 0.9 to 1.1 x 10 5 0.3 to 0.5 x 10 6 Brass 0.8 to 0.9 x 10 4 0.3 to 0.5 x 10 6 Timber 0.1x 10 5 0.1x 10 6

Contoh A rectangular base plate is fixed at each of its four corners by a 20 mm diameter bolt and nuts as shown in Fig. The plate rests on washer of 22 mm internal diameter and 50 mm external diameter. Copper washer which are placed between the nut and the plate are 22 mm internal diameter and 44 mm external diameter. If the base plate carries a load of 12 tonnes (including self weight, which is equally distributed on the four corners), calculate the stress on the lower washer before the nuts are tightened. What could be the stress in the upper and lower washer, when the nuts are tightened so as to produce a tension of 500 kg on each bolt?

Another exercise A pull of 80 kn is transmitted from a bar X to the bar Y through a pin as shown in fig. If the maximum permissible tensile stress in the bar is 100 N/mm2 and the permissible shear stress in the pin is 80 N/mm2, find the diameter of bars and of the pin.

Terima Kasih Bersambung ke Kekuatan Material