MEDIA ECONOMICS Media massa adalah institusi ekonomi yang berkaitan dengan produksi dan penyebab isi media yang ditargetkan pada khalayak atau konsume

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

jawab untuk memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan dan peluang kehidupan global. Kehidupan global akan melahirkan kebudayaan global dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

I. PENDAHULUAN. menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dengan melakukan kerjasama dengan negara-negara lain, walaupun. akan sangat menarik dijalankan (Ulfah, 2013: 2).

LEGAL ASPEK PRODUK TIK IMAM AHMAD TRINUGROHO

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN TENTANG HAKI

Modul Perkuliahan II Ekonomi Politik Media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab. I. PENDAHULUAN 1.1. Konsep dasar ekonomi:

Economics. 1

BAB I PENDAHULUAN. perubahan arah kebijakan pendidikan, khususnya pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi persaingan saat ini

I. PENDAHULUAN. semakin penting sejak tahun 1990-an. Hal tersebut ditandai dengan. meningkatnya jumlah kesepakatan integrasi ekonomi, bersamaan dengan

2 masing-masing negara masih berhak untuk menentukan sendiri hambatan bagi negara non anggota. 1 Sebagai negara dalam kawasan Asia Tenggara tentunya p

MRP Pertemuan 6 BAB 6 IMPLIKASI STRATEGI MANAJEMEN RANTAI PASOKAN

Modul Perkuliahan III Ekonomi Politik Media

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

PENDAHULUAN. Indonesia telah menyelesaikan Pembangunan Jangka Panjang I selama lirna Pelita

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Asean sebagai basis produksi pasar dunia. Dilanjutkan dengan WTO ( World Trade Organization ) yaitu organisasi

PEMASARAN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian yang sangat pesat telah. mengarah kepada terbentuknya ekonomi global. Ekonomi global mulai

Bab 5 Bisnis Global 10/2/2017 1

Pembahasan Materi #8

I. PENDAHULUAN. khususnya yang dihasilkan dari industri agro perlu dianalisis, dipahami

Teknologi Komunikasi dan Globalisasi Pertemuan 13 & 14

SISTEM PERDAGANGAN INTERNASIONAL

KOMUNIKASI DALAM KONTEKS GLOBAL

Bab 5 Bisnis Global P E R T E M U A N 5

BAB I PENDAHULUAN. negara, meningkatkan output dunia, serta menyajikan akses ke sumber-sumber

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian saat ini telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hadirnya World Trade Organization (WTO) pada tingkat global dan

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN HAK KEKAYAAN INDUSTRI (HAKI)

ABDUL ROHMAN, 2015 KORELASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FISIKA DAN KIMIA TERHADAP PENGUASAAN TEORI MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB 1 : PENDAHULUAN. kuat. (2) Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk

SEKULERISASI EKONOMI PASAR BEBAS

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Proses globalisasi yang bergerak semakin cepat pada dekade terakhir ini

Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang

PENGARUH PEMBERLAKUAN AREA PERDAGANGAN BEBAS ASEAN DI INDONESIA

1. Pengertian dan Latar Belakang Globalisasi.

AGRIBISNIS BERBASIS PETERNAKAN MENGHADAPI ERA PERDAGANGAN BEBAS

Pengantar Ekonomi Mikro EKI 106. Chapter I: PENDAHULUAN: RAP dan Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RUANG LINGKUP EKONOMI. Pertemuan 1

BAB I MENGENAL PENILAIAN KURIKULUM 2013

Benchmarking dan Pengukuran Performansi. Tita Talitha, MT

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

Teori Kritikal mulai berkembang tahun 1937 (pengkajiannya dimulai tahun 1930) Teori Kritikal eksis sebagai ciri dari Institut Marxisme

Modul Perkuliahan I Ekonomi Politik Media

BAB V KESIMPULAN. para pemimpin yang mampu membawa China hingga masa dimana sektor

I. PENDAHULUAN. di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang

RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

I. PENDAHULUAN. Kosmetik adalah kata serapan yang berasal dari bahasa Yunani kuno. kosmetikus,

BAB I PENDAHULUAN. seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara semakin meng-global. Hal ini

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pelabuhan umum di Indonesia terdiri dari pelabuhan umum yang

BAB V KESEMPATAN KERJA

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di

BAB IV GAMBARAN UMUM PERDAGANGAN INDONESIA KE ASEAN PLUS THREE

ERD GANGAN INTERNA INTERN SIONA SION L

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan luar negeri yang mempunyai peranan penting bagi suatu negara,

di kawasan Asia Pasifik melalui Asia Pacific Economic

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KP 424 KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tinbergen (1954), integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang bersifat bebas (GATT, WTO, AFTA, dan APEC).

NEW MEDIA & SOCIETY. New Media (Fenomena dan Dampak Globalisasi) Rahmadya Putra Nugraha, M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Broadcasting

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara bertujuan agar posisi ekonomi negara tersebut di pasar internasional

ABSTRAK. Kata kunci : WTO (World Trade Organization), Kebijakan Pertanian Indonesia, Kemudahan akses pasar, Liberalisasi, Rezim internasional.

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

ANALISIS KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN RESPON TERHADAP ISU AKTUAL I. PENDAHULUAN

GLOBALISASI MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN. Muhamad Rosit, M.Si. Modul ke: Fakultas ILMU TEKNIK. Program Studi TEKNIK ELEKTRO.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

hambatan sehingga setiap komoditi dapat memiliki kesempatan bersaing yang sama. Pemberian akses pasar untuk produk-produk susu merupakan konsekuensi l

BAB I PENDAHULUAN. cara yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara

Mata Kuliah Media massa di Prancis Pengantar: Teori Media Massa

BAB V KESIMPULAN. pedesaan yang sesungguhnya berwajah perempuan dari kelas buruh. Bagian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun masehi, berkembang melalui penemuan mesin-mesin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai

L PENDAHULUAN upaya mengembangkan surnberdaya manusia. Keadaan mendatang tidak akan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Yaitu, media massa dijadikan sebagai institusi ekonomi. massa ialah penggabungan media-media dalam kepemilikan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

BAB IV PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA GLOBALISASI (Konsolidasi Agribisnis dalam Menghadapi Globalisasi)

BAB. I PENDAHULUAN. akan mengembangkan pasar dan perdagangan, menyebabkan penurunan harga

Modul ke: Komunikasi Massa. Bidang Kajian Komunikasi Massa. Radityo Muhammad, SH.,MA. Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

Diversity atau diversitas adalah konsep keberagaman atas dasar perbedaan-perbedaan, seperti. - sosial. - gender - etnik - ras

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

EKONOMI MEDIA MATA KULIAH EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL Universitas Muhammadiyah Jakarta Aminah, M.Si

MEDIA ECONOMICS Media massa adalah institusi ekonomi yang berkaitan dengan produksi dan penyebab isi media yang ditargetkan pada khalayak atau konsumen (Picard, 1987) Industri media dijalankan dengan sistem ekonomi kapitalis yang pada dasarnya berorientasi pada keuntungan Produksi content media cenderung lebih menghibur karena pertimbangan agar disukai dan dibeli oleh khalayak

Tercipta media global, dimana media negara tertentu juga diproduksi dan didistribusikan di berbagai negara lain Samuelson dan Nodhaus, menyatakan bahwa : 1. Economics is the study how societies use scare resources to produce valuable commodities and distribute them among different groups 2. Resources dipahami oleh paradigma ekonomi sebagai item yang dipergunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa

Resources (sumberdaya) termasuk : 1. Technical resources yaitu raw material, equipment dan capital 2. Human resources, yaitu work, ideas, skill Produksi adalah kreativitas aktual mengenai beragam barang dan jasa untuk dikonsumsi Dalam industri media jenis produksinya adalah: majalah, suratkabar, radio, TV, internet, fotografi, dll

Konsumsi adalah pemanfaatan barang dan sumber- sumber untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan yang berbeda Kebutuhan dan keinginan yang berbeda tersebutlah yang menciptakan genre yang berbeda dalam produksi content media massa Karenanya dapat dikatakan bahwa media economics is the study of how media industries use scarce resources (sumberdaya langka) to produce content that is distributed among consumers in a society to satisfy various want and needs

Pentingnya Ekonomi Media Pemahaman mengenai ekonomi media sama bergunanya dengan ilmu-ilmu lainnya Memberikan pengetahuan untuk menganalisis industri media yang berbeda, memahami bagaimana struktur pasar media

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI MEDIA 1. Konsep ekonomi, struktur ekonomi seluruh masyarakat dipengaruhi oleh politik, hukum dan karakteristik sosial; membentuk praktek atau aktivitas bisnis perusahaan media. Konsep kapitalisme memengaruhi seluruh aktivitas ekonomi masyarakat dan negara 2. Persoalan ekonomi melibatkan proses yang berkaitan dengan isu-isu penting dari produksi dan konsumsi

SUPPLY and DEMAND SUPPLY adalah produksi barang dan jasa yang didistribusikan kepada konsumen DEMAND adalah permintaan khalayak atas barang dan jasa berdasarkan kebutuhan mereka Penggunaan media komunikasi akan mampu membuat barang dan jasa bernilai ekonomi tinggi termasuk atas pertimbangan politik

Robert W. McChesney dalam artikel the political of global media menyatakan bahwa dalam proses globalisasi media yang dominan adalah sistem ekonomi global Amerika dengan konsep US HYPERCOMERCIAL MEDIA SYSTEM Implikasi logis globalisasi media adalah media dikelola dengan sistem manajemen modern, industrialisasi media, ekonomisasi media; baik dalam kawasan lokal, nasional dan terutama pada global-internasional industri media

Sistem ekonomi media global-kapitalis yang dibutuhkan sebagai syarat kesesuaian sistem politik NEO LIBERAL, yaitu upaya pengembangan sistem media ekonomi global yang dipropagandakan oleh Amerika Serikat dan Negara-negara maju lainnya Realitanya tidak ada negara yang mampu terhindar dari sistem ekonomi media global

Dalam konteks globalisasi sosial ekonomi, Indonesia akan dihadapkan dengan beberapa agenda global maupun regional,antara lain : a. General Agreement and Trade (GATT) b. World Trade Organization (WTO) c. Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) d. ASEAN Free Trade Area (AFTA)

Dalam memandang persoalan di atas ada dua kelompok pandangan, yaitu : 1. Kelompok Optimis : arus globalisasi dapat disiasati sebagai peluang untuk lompatan transformasi yang progresif melakukan ekspansi pasar 2. Kelompok Pesimis : memandang globalisasi sosial ekonomi sebagai ancaman dari bangsa lain atau predator yang siap memangsa negara lain (Rustini, 1996)

Globalisasi ekonomi dan media harus dipahami sebagai suatu berkah yang luar biasa Penyebaran informasi tanpa batas dan sangat cepat (information superhighway), walaupun menciptakan hegemoni Ide,image, nilai dan budaya yang dominan- hegemoni adalah Amerika yang signifikan menyebabkan dominasi dan terhegemoni dalam berbagai sektor kehidupan dan terkadang menyudutkan nilai, ide, image dan budaya lokal/negara lain yang miskin informasi dan sumberdaya

Informasi telah menjadi mata uang baru dan alat kekuasaan baru dan menciptakan konglomerasi media Munculnya globalisasi ekonomi media memunculkan global corporate media oligopoly, yaitu beberapa perusahaan media besar menguasai industri media massa; baik di dunia maupun di Indonesia

Perusahaan yang dikenal dengan sebutan Transnational Corporation (TNCs) media, yaitu : - General Electric (owner of NBC) - Time Warner - Sony - Viacoms - News Corp. - Vivendi Universal Media akhirnya menjadi kekuatan politik baru, baik bagi individu, kelompok, organisasi dan Negara

Sikap pesimistis bahwa media menyebabkan dan menciptakan subordinasi individu, kelompok dan negara Karenanya muncul penolakan terhadap globalisasi ekonomi media terutama dengan alasan menciptakan ketidakseimbangan dunia karena sumberdaya yang berbeda Muncul gap dalam beragam sektor krehidupan, termasuk dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi

Sikap optimistis bahwa teknologi komunikasi mampu melawan kemiskinan, karena memberikan kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya bagi negara-negara berkembang untuk mencapai target yang vital dalam perkembangan individu, kelompok organisasi, negara dan masyarakat secara umum

Alasan yang dapat meragukan hal di atas adalah : 1. gap teknologi komunikasi dan informasi (digital) hanya dipandang sebagai kesenjangan sederhana antara si kaya dan si miskin. Penggunaan teknologi komunikasi berkaitan dengan sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dll 2. Gagasan kesenjangan digital mempunyai konsekuensi ekonomi -politik yang tidak sederhana karena justru yang menjadi salah satu senjata Neo-Liberalisme

Negara-negara ketiga seperti Indonesia menjadi tempat pembuangan sampah teknologi, sebagai pasar empuk bagi produsen karena pasar mereka terbatas Contoh : - selama 25 tahun hanya 50.00 unit computer - tahun 2000-20042004 sekitar 600 juta unit - tahun 2007 mencapai 1,5 milyar unit

Indonesia : - Tahun 1999 belanja teknologi komunikasi 638,4 juta dolar US - Tahun 2000 naik menjadi 772,9 juta dolar US - Tahun 2003 menjadi 3,8 milyar dolar US dan 3 juta pengguna internet