Data Mining dengan Algoritma Fuzzy C-Means Clustering Dalam Kasus Penjualan di PT Sepatu Bata

dokumen-dokumen yang mirip
DATA MINING CLUSTERING DENGAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS UNTUK PENGELOMPOKAN JADWAL KEBERANGKATAN DI TRAVEL PT. XYZ TASIKMALAYA

Penerapan Metode Fuzzy C-Means dengan Model Fuzzy RFM (Studi Kasus : Clustering Pelanggan Potensial Online Shop)

Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul Vol. 1 No. 2 Desember 2015, Samarinda, Indonesia ISBN :

PENGELOMPOKKAN ANGKA PARTISIPASI PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR SE-INDONESIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS. Abstrak

CLUSTERING KARYAWAN BERDASARKAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY C-MEAN

Penerapan Fuzzy C-Means untuk Deteksi Dini Kemampuan Penalaran Matematis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Break Even Point Estimation Using Fuzzy Cluster(FCM)

MENENTUKAN NILAI AKHIR KULIAH DENGAN FUZZY C-MEANS

PENENTUAN NILAI PANGKAT PADA ALGORITMA FUZZY C- MEANS

Break Even Point Estimation Using Fuzzy Cluster(FCM)

KLASIFIKASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEKTOR INDUSTRI DENGAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING WILAYAH KOTA CILEGON

Implementasi Data Mining dengan Algoritma Fuzzy C-Means Studi Kasus Penjualan di UD Subur Baru

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS (FCM) PADA PENENTUAN LOKASI PENDIRIAN LOKET PEMBAYARAN AIR PDAM SALATIGA

Implementasi Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Data Penelitian

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada

BAB 1 PENDAHULUAN Building A Data WareHouse for Decision Support Second Edition Data Mining : Concepts, Models, Methods, and Algorithms

Jurnal Aksara Komputer Terapan Politeknik Caltex Riau Vol. 2, No. 1, Tahun

Klasterisasi Data Kesehatan Penduduk untuk Menentukan Rentang Derajat Kesehatan Daerah dengan Metode K-Means

BAB II LANDASAN TEORI

PENGKLASIFIKASIAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO YANG MENGIKUTI MATA KULIAH RANGKAIAN LISTRIK DENGAN METODE FUZZY CLUSTERING. M.

Oleh : Selvia Lorena Br Ginting, Reggy Pasya Trinanda. Abstrak

CLUSTERING LULUSAN MAHASISWA MATEMATIKA FMIPA UNTAN PONTIANAK MENGGUNAKAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS

IMPLEMENTASI FUZZY C-MEANS UNTUK CLUSTERING DATA PENDUDUK MISKIN DENGAN PENYAJIAN REALTIME BERBASIS WEB MOBILE

Enigma Journal of Infotmatic (ENJOI 2016) ISSN :

PENERAPAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS (FCM) PADA PENENTUAN LOKASI PENDIRIAN LOKET PEMBAYARAN AIR PDAM SALATIGA

PENGKLASIFIKASIAN LULUSAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO BERDASARKAN NILAI IPK DENGAN METODE FUZZY CLUSTERING. M. Rodhi Faiz

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KLASIFIKASI SISWA KELAS UNGGULAN MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS

PENGELOMPOKAN MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS

PENERAPAN METODE CLUSTERING UNTUK MEMETAKAN POTENSI TANAMAN KEDELAI DI JAWA TENGAH DENGAN ALGORITMA FUZZY C- MEANS

PENGELOMPOKAN DAN ANALISIS PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS CLUSTERING

BAB III METODE PENELITIAN

KLUSTERING BERBASIS PROTOTIPE DENGAN METODE FUZZY C-MEANS

Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

K-Means Analysis Klasterisasi Kasus HIV/AIDS di Indonesia

JURNAL TEKNIK, (2014) APLIKASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI PERFORMANSI MAHASISWA DENGAN METODE KLASIFIKASI DECISION TREE

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010

PEMODELAN PENGELOMPOKKAN PRESTASI DOSEN MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS

Pengolahan Data. Algoritma C4.5 Menghitung entropi : Data Training (75%) = 220 data Data Testing (25%) = 73 data

Kata kunci: Cluster, Knowledge Discovery in Database, Algoritma K-Means,

IMPLEMENTASI METODE K-MEANS PADA PENERIMAAN SISWA BARU

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang akan digunakan untuk menunjang dalam proses pembuatan tugas akhir ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM)

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut :

IMPLEMENTASI FUZZY C-MEANS DALAM MENGANALISA KEMISKINAN DESA

REKOMENDASI PEMBELIAN PERSONAL KOMPUTER DENGAN METODE RANKED CLUSTERING

BAB 1 PENDAHULUAN. Wiley & Sons, 2003, Hal : 1. 1 Poe Vidette, Klauer Patricia dan Brobst Stephen, Building A Data WareHouse for Decision Support

BAB V PENUTUP. Menggunakan Metode Fuzzy C-Means Clustering, dapat diambil kesimpulan

SISTEM REKOMENDASI KURIKULUM DENGAN METODE K-MEANS CLUSTERING

Kata kunci : metode pencarian, perpustakaan, Naïve Bayes Classifier.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

TEKNIK DATA MINING DAN DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK KEUNGGULAN BERSAING (Study Kasus Perusahaan TV Kabel )

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

Implementasi Fuzzy C-Means dan Model RFM untuk Segmentasi Pelanggan (Studi Kasus : PT. XYZ)

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI ALGORITMA FUZZY C-MEANS CLUSTERING UNTUK PENGELOMPOKKAN LULUSAN

ANALISIS KETERKAITAN DATA TRANSAKSI PENJUALAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL METHOD (CLHM)

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY DALAM RECRUITMENT ASISTEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN METODE C-MEANS (STUDI KASUS: TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA)

BAB III PERANCANGAN SISTEM. pengetahuannya melalui buku-buku yang ada. Pihak perpustakaan harus. sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang disediakan.

TEKNIK DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI MASA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORHOOD

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Student Clustering Based on Academic Using K-Means Algoritms

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

IMPLEMENTASI ALGORITMA FUZZY K-MEANS PADA DATA REKAM MEDIS BERDASARKAN KODE PENYAKIT INTERNASIONAL (ICD10)

BAB I PENDAHULUAN. usaha jasa perjalanan wisata di Bali. Perusahaan ini melayani pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Apotek sebagai penyedia obat-obatan sering kali mengalami kesulitan dalam

- PERTEMUAN 1 - KNOWLEGDE DISCOVERY

KLASIFIKASI PROSES BUSINESS DATA MAHASISWA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG MENGGUNAKAN TEKNIK DATA MINING

BAB 2 PENELITIAN TERKAIT DAN LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI PENGENALAN POLA UNTUK MENGEVALUASI HASIL PEMBELAJARAN DENGAN METODE FUZZY C-MEANS

Pemilihan Minat Topik Tugas Akhir Menggunakan Metode Fuzzy C-Means

CLUSTERING DATA CUACA UNTUK PENGENALAN POLA PERIODITAS IKLIM WILAYAH PELAIHARI DENGAN METODE FUZZY C-MEANS

PROGRAM BANTU UNTUK PERENCANAAN PENGAMBILAN MATAKULIAH

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA SISWA BARU SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN UNTUK CLUSTERING JURUSAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis sumber data yang didapatkan peneliti adalah data primer dan data sekunder.

dengan Algoritma K Means

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

APLIKASI DATA MINING HASIL DIAGNOSIS PASIEN MEDICAL CHECK UP TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING

CLUSTERING DATA KATEGORIK MENGGUNAKAN K-MODES DENGAN WEIGHTED DISSIMILARITY MEASURE

PERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika 771/AU1/P2MI-LIPI/08/ a/E/KPT/2017

III. METODE PENELITIAN

METODE CLUSTERING DENGAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS UNTUK REKOMENDASI PEMILIHAN BIDANG KEAHLIAN PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

ANALISIS KINERJA ALGORITMA CLUSTERING FUZZY TSUKAMOTO DENGAN FUZZY C-MEANS

ISSN : ABSTRAK

PENGENALAN POLA KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (STUDI KASUS DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA) Abstrak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Data Mahasiswa Menggunakan Metode K-Means Untuk Menunjang Pemilihan Strategi Pemasaran

Melihat Pengaruh Cuaca Terhadap Penyakit Demam Berdarah Di Banjarbaru menggunakan Fuzzy C-Means

IMPLEMENTASI FUZZY C-MEANS UNTUK CLUSTERING PENDUDUK MISKIN (STUDI KASUS : KECAMATAN BANTUL) Abstrak

Penentuan Lokasi Fasilitas Gudang Menggunakan Fuzzy C Means ( FCM )

Prosiding Matematika ISSN:

Transkripsi:

Data Mining dengan Algoritma Fuzzy C-Means Clustering Dalam Kasus Penjualan di PT Sepatu Bata Cakra Ramadhana 1, Yohana Dewi Lulu W 2, Kartina Diah K. W. 3 1,2 Program Studi Sistem Informasi, Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru 28265 E-mail : ramadhana.cakra@yahoo.com, yohana@ pcr.ac.id 3 Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru 28265 E-mail : diah@pcr.ac.id ABSTRAK Data transaksi di sebuah perusahaan retail selalu bertambah seiring dengan perubahan waktu. Data-data tersebut menjadi tumpukan data dalam jumlah yang sangat besar. Dengan memanfaatkan data-data tersebut, proses penggalian data sebagai informasi penting bagi perusahaan dapat dilakukan dengan analisis yang lebih dalam. Salah satu informasinya adalah produk yang laris dan tidak laris di pasaran. Untuk mengetahui hal tersebut, maka dirancang sebuah aplikasi yang berbasis Visual Basic yang mengelola informasi dari data penjualan dengan menggunakan metode Fuzzy C-Means. Data-data perusahaan berupa jumlah invoice, jumlah barang, dan jenis barang (artikel) sejumlah 1068 record diolah serta dilakukan analisa untuk periode data selama dua bulan, yakni Januari 2013 hingga Februari 2013. Metode Fuzzy C-Means pada aplikasi ini menghasilkan output berupa tiga cluster yaitu laris sebanyak 84,12% produk, kurang laris sebanyak 12,69% produk, dan sangat laris sebanyak 3,17% produk. Berdasarkan hasil pengujian, algoritma Fuzzy C-Means sesuai pada kasus penjualan di PT Sepatu Bata yang diperoleh dengan adanya 91,2% karyawan toko PT Sepatu Bata yang menyatakan bahwa aplikasi ini bekerja dengan sangat baik. Kata kunci : Perusahaan Retail, Produk, Fuzzy C-Means 1. PENDAHULUAN Perusahaan retail setiap harinya mencatat transaksi penjualan yang sangat banyak. Hal ini berdampak pada pertumbuhan jumlah data yang sangat pesat dan menimbulkan tumpukan data yang berjumlah besar dalam basis data. Jika jumlah data sedikit, masih memungkinkan digunakannya kemampuan manusia untuk melakukan analisa dan interpretasi data menggunakan metode tradisional. Dari data-data yang ada pada sebuah toko/perusahaan retail dapat digali informasi-informasi baru yang berguna untuk prospek bisnis ke depan. Data-data tersebut digali dengan metode yang disebut dengan data mining. Data mining merupakan suatu proses yang interaktif bersifat automatically dalam menemukan pola data-data tersebut dan memprediksi kelakuan (trend) di masa yang akan datang. PT Sepatu Bata, Tbk. merupakan salah satu perusahaan retail terbesar di Indonesia membutuhkan proses data mining untuk menggali informasi yang berguna bagi proses bisnisnya. Data mining pada kasus penjualan di PT Sepatu Bata, Tbk diharapkan dapat memudahkan perusahaan dalam mengidentifikasi produk-produk terbaik mereka. Oleh karena itu, penulis membuat sebuah perhitungan penggalian data untuk membantu proses analisa data yang diperoleh dari record-record transaksi pada sistem informasi PT Sepatu Bata, Tbk. Pada penelitian ini digunakan metode fuzzy clustering, yaitu dengan algoritma Fuzzy C-Means Clustering (FCM). Algoritma Fuzzy C-Means Clustering merupakan algoritma supervised clustering (jumlah cluster ditentukan). FCM memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan waktu komputasi yang cepat [9]. Dengan algoritma ini diperoleh informasi mengenai produk-produk laris dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Proses penggalian data ini menggunakan tools yang dibuat sendiri menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Review Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu telah dilakukan oleh Nugraheni dengan judul Data Mining Dengan Metode Fuzzy Untuk Customer Relationship Management (CRM) pada Perusahaan Retail terhadap perusahaan retail UD. Hasil perbandingan dapat dilihat pada Tabel 1. 54

Tabel 1: Perbandingan Penelitian Terdahulu No. Penelitian Metode Deskripsi 1 Penelitian Terdahulu Fuzzy C-Means dan Fuzzy Substractive Clustering (Nugraheni, 2011) K-means, Fuzzy C-Means, SOM, Decision Tree (Shin dan Sohn, 2004) K-Means, Fuzzy C-Means, Mountain Clustering, Subtractive Clustering (Hammouda dan Prof. Karaay, 2000) 2 Penelitian Sekarang Fuzzy C-Means Clustering Melakukan proses clustering dari masingmasing metode dan segmentasi pelanggan pada perusahaan retail UD. Fenny sebanyak 3 juta record data Mencari segmentasi konsumen pasar modal berdasarkan nilai potensialnya Melakukan perbandingan keempat algoritma clustering dengan menggunakan data medis untuk mendiagnosa penyakit hati PT Sepatu Bata, Tbk sebanyak 1069 record data 2.2 Data Mining Data mining merupakan proses pencarian pola-pola yang menarik dan tersembunyi (hidden pattern) dari suatu kumpulan data yang berukuran besar yang tersimpan dalam suatu basis data, data warehouse, atau tempat penyimpanan data lainnya [9]. Data mining juga didefinisikan sebagai bagian dari proses penggalian pengetahuan dalam database yang sering disebut dengan istilah Knowledge Discovery in Database (KDD) [8]. KDD merupakan suatu area yang mengintegrasikan berbagai metode. Tahap Data Mining. Karena data mining adalah suatu rangkaian proses, data mining dapat dibagi menjadi beberapa tahap [1]: 1. Pembersihan data (untuk membuang data yang tidak konsisten dan noise). 2. Integrasi data (penggabungan data dari beberapa sumber). 3. Transformasi data (data diubah menjadi bentuk yang sesuai untuk di-mining). 4. Aplikasi teknik data mining. 5. Evaluasi pola yang ditemukan (untuk menemukan yang menarik/bernilai). 6. Presentasi pengetahuan (dengan teknik visualisasi). 2.3 Clustering Pengelompokan (clustering) merupakan teknik yang sudah cukup dikenal dan banyak digunakan untuk mengelompokkan data/objek ke dalam kelompok data (cluster) sehingga setiap cluster memiliki data yang mirip dan berbeda dengan data yang berada dalam cluster lain [7]. Contoh sederhana dari proses clustering ditunjukkan pada gambar 1. Tiga cluster di dalam data pada gambar 1 dapat teridentifikasi dengan mudah. Dalam kasus ini, kriteria kemiripan yang digunakan adalah jarak (dalam kasus ini jarak geometris). Proses ini disebut distance-based clustering [7]. Cara lain untuk melakukan clustering adalah conceptual clustering di mana objek dikelompokkan menurut konsep deskriptif berdasarkan kecocokannya. Gambar 1: Contoh Proses Clustering 55

2.4 Metode Fuzzy C-Means Clustering Metode Fuzzy C-Means Clustering pertama kali dikenalkan oleh Jim Bezdek pada tahun 1981 [2]. Fuzzy C-Means adalah salah satu teknik pengelompokkan data yang mana keberadaan tiap titik data dalam suatu kelompok (cluster) ditentukan oleh derajat keanggotan. Metode Fuzzy C-Means termasuk metode supervised clustering dimana jumlah pusat cluster ditentukan di dalam proses clustering [7]. Algoritma Fuzzy C-Means disusun dengan langkah sebagai berikut [6]: 1. Input data yang akan di cluster X, berupa matriks berukuran n m (n = jumlah sampel data, m = atribut setiap data). X ij = data sampel ke-i (i=1,2,,n), atribut ke-j (j=1,2,,m). 2. Tentukan: Jumlah cluster yang akan dibentuk = c ( c 2 ); Pangkat (pembobot) = w (w > 1), nilai dari w yang paling optimal dan sering dipakai adalah w = 2 (Klawonn dan Keller, 1997); = w; Maksimum iterasi = MaxIter; Error terkecil yang diharapkan (nilai positif yang sangat kecil) sebagai kriteria penghentian = ξ; Fungsi obyektif awal = P 0 = 0; Iterasi awal = t = 1; 3. Bangkitkan bilangan random µ ik, = 1, 2,, n; k = 1, 2,, c; sebagai elemen-elemen matriks partisi awal U. Hitung jumlah setiap kolom (atribut): (1) dengan j = 1, 2,, m. Hitung: 4. Hitung pusat cluster ke-k: V kj, dengan k = 1, 2,,c; dan j = 1, 2,, m. (2) (3) 5. Hitung fungsi obyektif pada iterasi ke-t, P t : (4) 6. Hitung perubahan matriks partisi: (5) Dengan: i = 1, 2,,n; dan k = 1, 2,.., c. 7. Cek kondisi berhenti: Jika: ( Pt Pt-1 < ξ) atau (t > MaxIter) maka berhenti; Jika tidak: t = t + 1, ulangi langkah ke-4. 3. PERANCANGAN 3.1 Analisa Perancangan Kriteria-kriteria untuk menentukan tingkat laris atau tidaknya produk pada PT Sepatu Bata, Tbk antara lain jumlah invoice (nomor faktur penjualan), jumlah barang, dan jenis barang/artikel (kode dari setiap jenis barang). Data-data mentah dari toko akan disimpulkan ke dalam tabel yang akan berguna untuk proses perhitungan Fuzzy C-Means. 56

Tabel 2: Contoh Data Penjualan Jenis Barang Jumlah Invoice Jumlah Barang 871 5 10 671 4 7 872 8 18 508 10 10 952 6 23 Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui bahwa untuk jenis barang 871 terjual sebanyak 10 pasang yang tercatat pada 5 buah invoice. Lalu untuk jenis barang 671 jumlah barang yang terjual sebanyak 7 pasang yang tercatat pada 4 buah invoice, dan seterusnya. Selanjutnya akan ditentukan masuk ke golongan cluster mana dari masing-masing jenis barang tersebut dengan menggunakan Fuzzy C-Means. Untuk proses perhitungannya, hanya jumlah invoice dan jumlah barang yang dapat diolah datanya. Output yang diharapkan berupa tiga buah cluster, yaitu laris, kurang laris, dan sangat laris. Untuk melakukan perhitungan dengan algoritma Fuzzy C-Means, sebelumnya ditentukan nilai awal sebagai berikut: 1. Jumlah cluster yang akan dibentuk adalah tiga, yaitu laris, kurang laris, dan sangat laris. 2. Pangkat atau pembobot yang digunakan adalah 2. 3. Maksimum iterasi adalah 50. 4. Error terkecil yang diharapkan adalah 10 5. 5. Fungsi obyektif awal yang digunakan adalah 0. 6. Nilai iterasi awal adalah 1. 3.2 Block Diagram Data Mentah Penjualan Preprocessing Data Input ke Excel Data Siap di Proses (Jenis Barang, Jumlah Invoice, Jumlah Barang) Import ke Visual Basic Lihat Data Penjualan Proses Fuzzy C-Means Lihat Hasil Clustering Gambar 2: Block Diagram Aplikasi Fuzzy C-Means 57

3.3 Flow Chart Start Jumlah Cluster; Pangkat; Maksimum iterasi; Error terkecil diharapkan; Fungsi obyektif awal; Iterasi awal Bangkitkan Bilangan Random Hitung Pusat Cluster Hitung Fungsi Obyektif Hitung Perubahan Matriks Partisi Iterasi = 50 Tidak Ya End Gambar 3: Flow Chart Proses Fuzzy C-Means 4. PENGUJIAN 4.1 Pengujian Sistem Pengujian sistem aplikasi yang dibangun dilakukan dengan memeriksa satu persatu bagian bagian aplikasi yang dibangun tanpa memperhatikan struktur logika internal sistem. Metode pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah sistem telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Gambar 4(a) merupakan tampilan Splash Screen. Gambar 4(b) adalah tampilan form Import Data. Gambar 4(c) merupakan tampilan form Sales Data. Gambar 4(d) merupakan tampilan hasil perhitungan. Gambar 4(e) adalah tampilan detail hasil perhitungan. (a) (b) (c) (d) 58

4.2 Pengujian K-Means (e) Gambar 4: Tampilan Aplikasi Fuzzy C-Means Setelah dilakukan pengujian sistem, maka selanjutnya dilakukan pengujian terhadap metode clustering biasa, yaitu K-Means. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan fungsi K-Means yang disediakan oleh perangkat lunak Matlab. Metode K-Means membagi data menjadi beberapa kelompok berdasarkan data yang ada, dimana data dalam satu kelompok memiliki karakteristik yang sama dengan lainnya dan memiliki karakteristik yang berbeda dengan data yang ada pada kelompok yang lain. Secara umum, perbedaan mendasar antara K-Means dengan Fuzzy C-Means terletak pada data yang di cluster. Pada K-Means, data ter-cluster secara tegas, sedangkan pada Fuzzy C-means data ter-cluster pada semua cluster dengan derajat keanggotaan yang berbeda. Dibandingkan dengan K-Means, algoritma Fuzzy C-Means lebih unggul dalam mengatasi data outlier. Pada Fuzzy C-Means, data outlier bergabung menjadi satu cluster dengan pusat cluster, sedangkan data outlier pada K-Means cenderung membentuk cluster tersendiri. Hal ini dikarenakan Fuzzy C-Means memiliki derajat keanggotaan yang berguna untuk mengelompokkan data ke dalam cluster yang semestinya. 4.3 Analisa 1. Analisa Tahap Data Mining Berikut adalah tahap-tahap data mining berdasarkan yang sebelumnya telah dibahas pada Bab 2: a. Pembersihan data Pada penelitian ini pembersihan data dilakukan secara manual. Data yang didapatkan dari pihak PT Sepatu Bata yaitu berupa print out. Data-data tersebut harus diinputkan kembali ke dalam komputer dalam format Microsoft Excel (.xls) agar dapat di import ke dalam aplikasi. Tidak seluruh data akan dipakai dalam penelitian ini, dan hanya dipilih beberapa jenis data seperti nomor invoice dan jumlah barang. b. Integrasi data Penggabungan data pada penelitian ini juga dilakukan secara manual. Dari pihak PT Sepatu Bata data yang didapatkan adalah print out per hari. Data-data tersebut digabungkan ke dalam satu file Microsoft Excel (.xls) yang nantinya akan digunakan untuk proses import data. c. Transformasi data Pada tahap ini, transformasi data telah dilakukan sebelumnya yaitu pada tahap pembersihan data dan integrasi data. d. Data mining Pada penelitian ini adalah proses dimana clustering dicari, yaitu metode perhitungan berdasarkan Fuzzy C-Means dan akan menghasilkan output berupa kelompok-kelompok barang berdasarkan tingkat kelarisan penjualannya. e. Evaluasi pola Pada tahap ini didapatkan hasil dari proses data mining berupa tiga cluster tingkat kelarisan produk-produk di PT Sepatu Bata, yaitu kurang laris, laris, dan sangat laris. Berikut ini adalah contoh hasil analisa yang bisa disimpulkan dari hasil proses perhitungan teknik data mining menggunakan Fuzzy C-Means pada aplikasi ini: 1. Produk-produk PT Sepatu Bata yang sangat laris antara lain: 572 dan 872. 2. Produk-produk PT Sepatu Bata yang laris antara lain: 371, 381, 551, 552, 571, 581, 871, dan 873. 59

3. Produk-produk PT Sepatu Bata yang kurang laris antara lain: 001, 058, 150, 151, 181, 189, 309, 351, 361, 389, 461, 471, 481, 489, 508, 511, 518, 531, 561, 589, 591, 631, 640, 651, 661, 671, 761, 771, 801, 808, 809, 811, 814, 818, 821, 831, 832, 839, 848, 851, 861, 864, 874, 881, 889, 900, 902, 910. 930, 940, 952, 980, dan 982. f. Presentasi pengetahuan Pada tahap terakhir dari data mining ini, presentasi pengetahuan mengenai metode Fuzzy C-Means yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kelarisan produk-produk PT Sepatu Bata adalah output berupa grafik berbentuk pie dengan keterangan-keterangan seperti kurang laris, laris, dan sangat laris dan tabel untuk mengetahui lebih detail mengenai produk-produk yang masuk ke dalam masing-masing kategori tersebut untuk mempermudah pengguna dalam memperoleh informasi yang dihasilkan. 2. Analisa Kuesioner Untuk melihat tingkat keberhasilan dari penelitian yang telah dibuat ini, dilakukan analisa melalui media kuesioner. Kuesioner diberikan kepada karyawan toko PT Sepatu Bata. Berdasarkan pernyataan-pernyataan yang diberikan kepada responden, persentase jawaban sebesar 91,67% yaitu sangat setuju dari segi pernyataan yang berhubungan dengan Fuzzy C-Means. Aplikasi ini mempermudah pengguna dalam menemukan pola atau pengetahuan baru dalam penjualan produk, mengidentifikasi tingkat penjualan produk-produk, serta penyajian informasi kelarisan produk yang sudah tepat sasaran. Dari segi penggunaan, persentase jawaban sebesar 90,5% sangat setuju. Aplikasi ini mudah digunakan dan pengguna merasa nyaman akan antarmuka aplikasi ini (user friendly). 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengujian beserta analisa pada penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Metode perhitungan Fuzzy C-Means cocok digunakan pada aplikasi ini, karena bisa menghasilkan output berupa tingkat kelarisan produk-produk pada penjualan di PT Sepatu Bata. 2. Dari hasil kuesioner dengan pegawai PT Sepatu Bata terhadap aplikasi ini sebanyak 91,2% responden menyatakan bahwa aplikasi ini sudah bekerja dengan sangat baik dalam penyajian informasi yang dibutuhkan. 5.2 Saran Untuk pengembangan aplikasi ini, maka beberapa hal yang dapat penulis sarankan adalah: 1. Diharapkan pemilihan event dalam melakukan data mining tidak hanya dua bulan saja seperti kasus yang diangkat tetapi juga berdasarkan event tertentu seperti lebaran, natal, dan tahun baru serta berdasarkan rentang waktu tertentu seperti per tahun atau beberapa bulan sekali.aplikasi ini dapat dikembangkan dengan meng-cluster produk-produk berdasarkan sub-modelnya. 2. Aplikasi ini dapat dikembangkan dengan meng-cluster produk-produk berdasarkan varian dari tiap-tiap modelnya (misalnya sepatu-sepatu yang laris berdasarkan warna merah dari model Bubblegummers ). DAFTAR PUSTAKA [1] Han, Jiawei, Micheline Kamber. 2001. Data Mining Concepts and Techniques. Morgan Kaufmann: California. [2] Jain, A. K., Murthy, M. N. & Flynn, P. J. 1999. Data Clustering: A Review. ACM Computing Surveys, Vol. 31, No. 3. [3] Jansen, S.M.H. 2007. Customer Segmentation and Customer Profiling for a Mobile Telecommunications Company Based on Usage Behavior: A Vodafone Case Study (thesis). Maastricht: University of Maastricht. [4] Klawonn, F. Keller, A. 1997. Fuzzy Clustering and Fuzzy Rules. Science Journal. [5] Klir, G. J., Yuan, B. 1995. Fuzzy Sets and Fuzzy Logic: Theory and Applications. Prentice-Hall International, Inc. New Jersey, USA. [6] Kusumadewi, S., Purnomo, H. (2004). Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu. [7] Nugraheni, Yohana. (2011). Data Mining Dengan Metode Fuzzy Untuk Customer Relationship Management (CRM) pada Perusahaan Retail. Diambil 29 Oktober 2012 dari http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-212-866836442- thesis_yohana.pdf. [8] Sumathi, S., Sivanandam, S.N. 2006. Introduction to Data Mining and its Applications. Spinger, Verlag Berlin Heidelberg. [9] Tan, P.N., Steinbach, M., Kumar, V. 2006. Introduction to Data Mining. Pearson Education, Inc. 60