Antara Cinta Dan Kewajiban Menjaga Diri

dokumen-dokumen yang mirip
menghindari pikiran kotor dan perbuatan maksiat?. Saya mohon bantuan anda untuk menemukan solusinya

Penyesalan Setelah Melakukan Zina

Tergila-Gila Dengan Cinta : Lari Ke Hal-Hal Fiktif

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

HUBUNGAN SEKSUAL SUAMI-ISTRI Dr. Yusuf Al-Qardhawi. Pertanyaan:

Metode Bijak Memperbaiki Aib

1. Apabila seorang datang langsung berbicara sebelum memberi salam maka janganlah dijawab. (HR. Ad-Dainuri dan Tirmidzi)

BUPATI BENGKALIS ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

Pendidikan Agama Islam

Kang, sebenarnya khitbah sama tunangan itu sama gak sih?

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Prosedur Pengajuan Izin Poligami Di Pengadilan Agama

Suatu ketika Rasulullah harus sedikit menegur Aisyah ketika sang Humaira cemburu berat.

Sahabat:"Dua orang yang saling mengasihi, dipertemukan karena ALLAH dan berpisah karena ALLAH

[ Indonesia Indonesian

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

: : :

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

BERULANGKALI WALINYA MENOLAK ORANG YANG MEMINANG, APAKAH BOLEH WANITA MENIKAH SENDIRI?

Hak-hak Persaudaraan (Ukhuwah) Sesama Muslim

Pendidikan Agama Islam

Ceramah Singkat Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga. Oleh: Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni MA

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

P e n t i n g n y a T a b a y y u n

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

E٤٢ J٣٣ W F : :

HAK ISTERI ATAS SUAMI. Dr. Yusuf Qardhawi PERTANYAAN

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Pentingnya Menyambung Silaturahmi

Bismillahirrahmanirrahiim.. Assallamu alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

MENGHAYATI PERAN ISTRI

Hukum Seputar Zakat Fitrah

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat

Surat Untuk Kaum Muslimin

Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajid. Penterjemah: Pengaturan:

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Pernikahan Kristen Sejati (2/6)

Manusia dan Cinta Kasih

Disebarluaskan melalui: Maktabah Raudhah Al-Muhibbin

Dalam majalah As-sunnah edisi 7 & 8 disebutkan ada sepuluh kiat-kiat praktis sebagai ikhtiar merekatkan cinta kasih suami isteri :

Ciri-Ciri Akhlak Rasulullah

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.8 Nabi Syu aib AS.

diri kita, menyembunyikan semua kenyataan yang mungkin menyakitkan dan membuat kita dibenci orang ketika

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

Tak Mau Berjilbab, Alasan dan Jawaban

Berkawan dengan Orang Shalih

SALAM PADA TUHAN Oleh Nurcholish Madjid


!!" #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/" 4./" 56 * % &' &()*+&, " "# $ %! #78*5 9: ;<*% =7" >1?@*5 0 ;A " 4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@* "/ 4!

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan

PENGANTAR SISTEM PERGAULAN ISLAM. Suplemen Mata Kuliah Ahwal Syakhsiyyah

Bersegera Menuju Masjid di Hari Jumat dan Meninggalkan Aktivitas Duniawi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan unit terkecil dalam suatu masyarakat yang terdiri atas

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

Mulia Quran Terjemahan Bahasa Indonesia. Surah Al Qalam

Istri-Istri Rasulullah? Adalah Ibunya Orang-Orang Beriman

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

Adab-Adab Kepada Non muslim

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari...

AKHLAQ. Materi Akhlaq Studi Islam Intensif (SII) YISC Al Azhar

SURAT TERBUKA UNTUK WANITA YANG BEKERJA BERSAMA LAKI-LAKI

Rasulullah s.a.w telah bersabda: Kebanyakan sebab yang memasukkan manusia ke dalam syurga ialah taqwa kepada Allah dan kebaikan budi pekerti.

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PEMBUKAAN MALAM PERGELARAN KESENIAN DARI BERBAGAI SUKU SEMPENA HARI JADI KE-505 BENGKALIS TAHUN 2017

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

Allah Adalah Pola Bagi Hidup Kita

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

Dosa Durhaka Kepada Orang Tua

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

BAB IV SISTEM PERNIKAHAN ADAT MASYARAKAT SAD SETELAH BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN A. Pelaksanaan Pernikahan SAD Sebelum dan Sedudah UU NO.

PENGAJIAN PENCERAH LAZISMU & MAJELIS TABLIGH PDM SURABAYA

Takwa dan Keutamaannya

Hanifah Pendidikan Akhlak pada Anak Usia Dini permsalahan ini ialah, kehadiran seorang ibu di dalam keluarga. sebagai ibu menjadi sumber rasa kasih da

Ebooks. ا ا ا ل ال

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. maka akan goncanglah keadaan masyarakat itu. diantara sifat beliau adalah benar, jujur, adil, dan dipercaya.

Jangan Mudah Melaknat dan Mencela

Munakahat ZULKIFLI, MA

: :

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

ANAK MAS DI BIARA SEBAGAI UNGKAPAN SEKSUALITAS Rohani, April 2012, hal Paul Suparno, S.J.

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

TATA URUTAN AMALAN. taklid buta yang hanya mengandalkan tradisi para leluhur tanpa diiringi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bukti Cinta Kepada Nabi

{mosimage}pergaulan Berdasarkan Sistem Islam, Bukan Nilai-nilai Barat yang Rusak

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

Bismillahirrahmanirrahim

Majlis Ugama Islam Singapura Khutbah Jumaat 17 April 2015 / 27 Jamadilakhir 1436 Memahami Hikmah Dalam Pengamalan Agama

Transkripsi:

Antara Cinta Dan Kewajiban Menjaga Diri Kisah Pemuda Taat Dengan Kekasihnya : Perlu Pertimbangan Matang Dalam Memilih Teman Assalamu alaikum Wr.Wb. Saudara-saudara sekalian yang saya hormati, masalah yang kuhadapi ini begitu kompleks dan perlu penjelasan lebih detail. Saya seorang pemuda yang alhamdulillahtaat beragama. Berbagai kegiatan di kampus aku ikuti -seperti senat dsb- dan aku tidak mempunyai hubungan khusus dengan seorang gadis, baik yang masih kerabat maupun orang lain. Semua orang mengakui ketaatan dan kealimanku sejak kecil. Kemudian mulailah aku menjalin hubungan persahabatan dengan seorang gadis yang berlanjut ke hubungan percintaan. Kami saling mencintai satu sama lain sampai derajat tergila-gila. Aku tidak pernah membayangkan akan mencintai seorang gadis sampai derajat seperti ini. Kami bertemu secara diam-diam hingga tidak diketahui oleh seorangpun dari teman-temanku. Mereka semua adalah pemuda-pemuda yang alim dan taat beragama (multazim). Dengan mengendarai mobil aku pergi dengan kekasihku ke tempat rekreasi umum. Begitulah hubungan kami terus berlanjut dan semakin erat. Gadis yang kucintai berasal dari negara arab selain negaraku. Ia tinggal sendirian di apartemennya. Suatu hari aku menelponnya dan minta ijin untuk mengunjunginya di apartemennya, akan tetapi ia menolak dan marah kepadaku seraya menutup gagang teleponnya. Salah seorang kerabatnya yang masih mahram datang mengunjunginya dan tinggal beberapa hari di apartemennya. ketika itu aku sering mengunjunginya dan ini terus berlanjut hingga kerabatnya kembali ke negaranya. Karena aku sering mengunjunginya di saat ia sedang sendirian, akhirnya lama kelamaan dan sedikit demi sedikit kami sering berpelukan dan berangkulan meski tanpa melakukan hubungan badan.

Setelah melakukannya berkali-kali kami merasa kehilangan kontrol agama dan ketakwaan. Kamipun bertobat kepada Allah Subhanahu Wa Ta ala, menunaikan shalat, berdoa dikeheningan malam, banyak bersedekah dan memutuskan untuk menikah. Ada beberapa pertimbangan yang mendorongku untuk menikah, diantaranya adalah karena pernikahan merupakan salah satu cara untuk menebus dosa-dosaku dimasa lalu dan apa yang telah terjadi diantara kami berdua. Aku akan merasa sebagai orang yang hina dan tak beradab apabila tidak cepat menikah. Aku sangat mencintainya dan kami saling mengerti satu sama lain. Banyak sifatsifat terpuji yang aku suka darinya. Ia mempunyai banyak ketrampilan dan strata sosial kami pun hampir selevel. Akan tetapi ketika aku membawanya kepada keluargaku dan membicarakan pernikahan, mereka menolaknya dengan berbagai alasan. Diantaranya adalah karena ia lebih tua dariku dan berasal dari negara lain serta memiliki adat istiadat yang tidak sama dengan kami, juga karena kami tidak mengetahui keluarganya. Mereka juga beralasan bahwa ia tidak cantik meskipun menurutku dan teman-teman ia cantik. Alasan lainnya adalah karena ia kurang taat beragama dan kurang beradab meskipun ia memakai jilbab yang menutupi tubuhnya. Perlu diketahui bahwa keluargaku tidak mengetahui apa yang telah terjadi antara kami berdua. Mereka hanya beralasan berdasarkan adat istiadat yang berlaku di negara kami. Aku selalu menjaga etika dan berdiskusi dengan mereka secara baik-baik. Aku berusaha memberi mereka pengertian agar menyetujui hubungan kami. Sudah beberapa bulan ini aku merasa stress dan bingung, akan tetapi mereka tetap tidak mau menyadarinya. Hatiku tidak terpaut dengan yang lain dan tidak ada kendala yang menghalangi pernikahan kami selain keluargaku. Adapun keluarganya, sikap mereka sangat berbeda dengan sikap keluargaku. Mereka menerimaku dengan baik dan tidak akan membebaniku dengan yang tidak-tidak, bahkan mungkin mereka akan membantu dengan berbagai hadiah. Secara materi aku telah siap untuk menikah dengan rumah yang tersedia beserta perabotannya. Kekasihku merasa tertekan dengan sikap keluargaku yang menolaknya. Mereka tetap keras kepala dan tidak mau menerimanya. Meskipun demikian ia tetap mendorongku untuk membujuk keluargaku agar merestui hubungan kami. Ia pun ingin membantuku dalam rangka meraih simpati mereka.

Yang ingin aku tanyakan adalah: 1. Apakah aku harus menikah dengannya setelah semuanya terjadi ataukah kami harus berpisah?. 2. Apa yang harus kulakukan atas penolakan keluargaku terhadapnya?. 3. Apakah aku harus menikah tanpa persetujuan mereka?. 4. Bagaimana hukum hal ini menurut agama?. Mohon anda sekalian memberikan solusi yang tepat karena problem yang kuhadapi ini begitu kompleks dan selalu membayangiku kemanapun aku pergi. SOLUSI Konsultan : DR. Ahmad Abdullah Saudaraku yang budiman, ada sebagian surat yang disisihkan oleh anggota kami karena sebab tertentu atau karena hal lain dan mereka tidak mau menjawabnya. Ada juga sebagian surat yang menarik perhatian mereka sehingga mereka bersemangat untuk menjawabnya. Mungkin mereka merasa prihatin dan iba dengan si pengirim surat. Adapun problem yang sedang menimpamu termasuk dalam kategori yang kedua (yang mendapat perhatian dari anggota Tim sehingga dibahas dan dijawab). Didepanku penuh dengan file dan surat, baik yang bertema sama maupun yang bertema lain. Apabila kamu tahu bahwa setiap anggota tim menjawab setiap pertanyaan dengan teliti dan tanpa campur tangan dari orang lain, tentunya kamu bisa membayangkan seberapa besar atensi kami terhadap setiap surat yang masuk dan tentunya kamu bisa membayangkan seberapa besar kerja keras yang diperlukan dalam menyelesaikan setiap problem yang diadukan kepada kami.

Saudaraku yang budiman, mudah-mudahan jawaban kami bisa memuaskanmu. Mungkin jawaban ini akan panjang sebagaimana kompleksnya problem yang sedang kamu hadapi. Melihat statusmu yang mahasiswa, saya ingin mengatakan bahwa langkah yang ditempuh banyak mahasiswa islam di kampus-kampus mereka dalam memilih pasangan perlu ditinjau ulang kembali. Menjamurnya kampus-kampus yang melegalkan ikhtilath (campur baur antara laki-laki dan wanita) sudah ada sejak pertengahan tahun 70-an. Akan tetapi fenomena ini telah menyebabkan dekadensi moral pada kaum remaja kita, baik pada saat ini maupun pada saat itu. Aku mengatakan hal ini berdasarkan pengalaman kerja selama 10 tahun dan juga berdasarkan pengalamanku selama bekerja sebagai Tim Konsultan di situs ini. Langkah yang mereka tempuh dengan menjalin persahabatan dengan lain jenis, meskipun persahabatan tersebut biasa saja dan tidak spesial, dimana mereka tidak melakukan komunikasi kecuali ketika sedang ada pertemuan bersama antar mahasiswa di aula dsb, maka langkah ini tidak ada dasarnya sama sekali, baik menurut syara', akal sehat maupun fitrah. Sikap mereka yang seperti ini telah menyebabkan problem pelik sehingga perlu ada kajian khusus tentang hal ini. Saya yakin sepenuhnya bahwa secara syariat tidak ada yang lebih bertakwa dari nabi SAW dan para Sahabat Radhiyallahu 'Anhum. Sekalipun mereka, baik laki-laki maupun wanita hidup bersama dalam lingkungan kehidupan, akan tetapi mereka tetap bisa menjaga norma-norma keislaman dan saling menolong satu sama lain. Mereka bisa mengajak kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar. Mereka tetap makan dan berjalan di pasar-pasar. Diantara mereka ada yang menginginkan dunia dan ada pula yang menginginkan akhirat. Barangsiapa yang ingin merubah masa kehidupan Sahabat ke masa sejarah (mengulang kembali masa sahabat dalam kehidupan nyata), hendaklah ia berpegang teguh dengan agama Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan melaksanakan haditshadits nabi saw serta mencontoh beliau. Hal ini pernah diungkapkan para Ulama kontemporer abad ini, seperti DR.Yusuf Qardhawi, Syaikh Ahmad Ghazali dan juga pernah dibahas secara rinci oleh Prof. Abdul Halim Abu Syaqqah dalam bukunya "Tahrir al-mar'ah fi 'Ashr al-risalah".

Menurutku tidak adanya penerapan prinsip-prinsip islam secara benar dalam interaksi antar lain jenis yang sesuai dengan syariat tentang ruang lingkup kehidupan umum adalah salah satu sebab timbulnya dekadensi moral pada masyarakat. Hal ini disebabkan karena mereka tidak memiliki kontrol agama yang kuat dan tidak mengerti prinsip-prinsip yang benar dalam berinteraksi dengan lain jenis yang sesuai syariat. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan para pembuat kerusakan yang ingin menebarkan dekadensi moral pada orang-orang beriman. Karena itulah kita sekarang dihadapkan pada krisis moral yang sangat dibenci agama dan tidak diterima akal sehat. Adapun akibat dari pergaulan yang salah kaprah ini adalah lahirnya generasi baru di negeri kita [arab] yang pengalaman dan pilihannya terhadap lain jenis tidak matang dalam segala kondisi. Ketidakmatangan ini akan menyebabkan hubungan yang goncang dalam pernikahan, pekerjaan dan lain sebagainya. Lihatlah disekitar kita, bagaimana interaksi kaum muda-mudi kita ketika mereka menjalani kehidupan nyata, mereka gugup dan tidak siap ketika menjalaninya. Hal ini disebabkan karena ketidakmatangan mereka dalam berinteraksi dengan sesama. Karena kondisi ini mereka diharuskan menempa kematangan kepribadian agar lebih tegar dalam menghadapi kehidupan nyata, dengan catatan harus tetap sesuai dengan koridor-koridor agama. Perlu diingat bahwa pengembangan kepribadian, apabila ia berhasil, tidak harus mengalpakan sesuatu yang lebih penting, yaitu pengembangan kepribadian masyarakat ke arah yang lebih baik. Saudaraku yang budiman, kisahmu adalah contoh kongkrit tentang apa yang kukatakan. Saat ini kamu dalam kondisi mempersiapkan dan membentuk kepribadianmu. Kamu sedang berinteraksi dengan lingkungan sosial dan ingin memilih pasangan hidup. Kamu sedang melangkah dan menjalani tahap perkembangan. Ketika pertama kali kamu tertarik dengan seorang gadis yang jelas bahwa ia tidak cocok untuk kondisimu yang sekarang- terjadilah apa yang telah terjadi dan ia berlanjut dengan cepat. Bahkan sampai batas yang tidak pernah kamu duga sebelumnya. Kamu tidak mengenal wanita kecuali dia sehingga kamu menganggap bahwa ia adalah segala-galanya. Karena sikapmu yang demikian maka kamu tidak bisa bersikap rasional. Kamu lebih banyak menjalani dunia khayal dan mimpi daripada dunia nyata. Banyak hal yang harus kamu perhatikan pada saat-saat ini. Reaksi yang timbal balik dalam hubungan kalian adalah satu-satunya sebab

yang menjadikan hubungan kalian tetap eksis. Maaf, kalau boleh aku mengatakan, hubungan ini mungkin indah dan romantis, akan tetapi tidak matang. Apabila kamu ingin menjalin hubungan khusus dengannya, mestinya yang kamu lakukan tidak langsung mendekatinya, akan tetapi untuk pertama kali- cukup dengan ngobrol dengannya dalam ruang lingkup yang umum dihadapan teman-temanmu. Hal ini bertujuan agar kamu bisa mengenalinya dengan cara yang tidak menyakiti perasaan dan agar tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sebagaimana yang telah terjadi antara kalian berdua. Akan tetapi sayangnya kamu lebih memilih untuk untuk tidak menyakiti kawan-kawanmu. Karena itulah kamu lebih memilih untuk menjalin hubungan dengannya secara diam-diam tanpa sepengetahuan kawan-kawanmu. Kamu melakukannya karena tidak ingin membuat mereka marah dan juga untuk menjaga citramu dihadapan mereka. Hubungan khusus yang kamu lakukan ini adalah tidak dilegalkan syara' dan tidak resmi. Karena sebab-sebab inilah maka terjadi hal-hal yang tidak diinginkan antara kalian berdua (seperti melakukan hal-hal/kencan yang melampaui batas). Saya membayangkan sikapmu dan juga sikapnya. Akan tetapi pikiran saya lebih tertuju kepadanya yang mau menerima saja apa yang terjadi, termasuk sikapnya yang mau menerima agar hubungan kalian diresmikan. Apakah kesendirianmu dengannya, kecintaan dan kasihsayang serta kepercayaanmu terhadapnya bisa dijadikan tolak ukur untuk menginterpretasikan sikap dan akhlaknya ataukah hanya sikap keluargamu yang meragukan akhlaknya?. Apakah kamu telah yakin akan sikap dan perilakunya sehingga kamu bertekad untuk menikah?. pertanyaan-pertanyaan seperti ini hanya kamu yang bisa menjawabnya karena kamulah yang paling dekat dengannya. Menurutku menikah merupakan solusi terbaik untuk menjaga hubungan kalian karena ia bisa menyelamatkan kalian dari perasaan yang tersiksa karena apa yang telah kalian lakukan tidak diakui oleh syara'/syariat-. jika kalian telah menikah maka perasaan yang tersiksa tersebut akan hilang dengan izin Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Pun tidak akan sulit bagimu untuk mencari keridhaan keluargamu tentang hubunganmu dengannya. Masalah ini tergantung dari sejauhmana keseriusanmu dan keseriusannya, baik sebelum maupun sesudah menikah. Kamu harus terus berusaha agar mereka merestuimu, minimal

dengan tidak melarangmu untuk menikah dengannya. Respon positif sudah datang dari keluarga kekasihmu, dan ini ditandai dengan sikap mereka yang berjanji untuk membantu pernikahanmu. Saudaraku, masalahnya tidak hanya pada itu semua. Teman-teman kami sesama anggota tim juga ikut simpati dengan problem yang menimpamu. Mereka ikut menjawab pertanyaanmu dan menganggap bahwa kamu sedang tertekan dengan perasaan berdosa. Akan tetapi menurut mereka, belum tentu dengan menikah kamu bisa mengenai sikap dan perilakunya secara keseluruhan. Keluargamu kurang suka dengannya sekalipun menurutmu ia wanita yang paling pantas menjadi isterimu. Perlu kamu ingat sikapnya yang mau menerimamu di rumahnya dan dengan mudah bercumbu denganmu. Artinya adalah, bagaimana sikapmu terhadapnya setelah mengetahui semua ini? bagaimana kamu akan bergaul dengannya dan memperbaiki kembali apa yang telah terjadi?. Apakah kamu akan mengatakan kepadanya bahwa apa yang telah terjadi merupakan tanggungjawab bersama, atukah kamu akan mencelanya sebagaimana yang biasa dilakukan masyarakat kita?. Menurutku masalahnya tidak hanya sekedar bagaimana bisa menikah atau bagaimana mencari restu keluarga. Keduanya adalah mungkin jika kita benar-benar berusaha untuk itu. Saudaraku, masalahnya adalah karena setelah menikah kamu akan menjalani dunia nyata, tidak hanya impian dan khayalan. Kamu akan hidup serumah dengan wanita yang kamu anggap sempurna dan tidak mempunyai kekurangan, sekalipun itu hanya menurutmu dan tidak menurut keluargamu. Yang perlu kamu perhatikan adalah, apakah ia tidak punya kekurangan atau cacat? apakah ada orang yang sempurna?! (tentu saja tidak ada). Masalahnya kamu juga tidak menyebutkan kekuranganmu dan apakah ia bisa menerima kekuranganmu atau tidak. Kamu akan tinggal serumah dengan wanita yang diantara kekurangannya adalah karena ia lebih tua darimu, warna kulitnya begini dan parasnya begini dan negaranya lain dsb. Ini semua akan kamu dapati dari wanita yang akan menjadi isteri dan ibu dari anakanakmu yang akan merawat dan melahirkan mereka. Pernikahan tidak hanya seks saja, karena jika demikian, tentu laki-laki atau wanita akan memilih orang yang seksnya paling kuat. Ia juga tidak hanya hubungan sosial antar dua keluarga, karena jika demikian tentu setiap orang akan memilih keluarga yang

bermartabat dan berpengaruh. Tidak juga hanya sekedar persahabatan, karena jika demikian maka seseorang akan memilih orang yang paling mirip dengan sahabatnya dalam hal perangainya. Tidak pula ia hanya sekedar mengurus keluarga, karena jika demikian maka seseorang akan menikahi wanita ahli masak, ahli mengasuh atau guru yang berpengalaman. Tidak juga ia hanya sekedar komunikasi akal dan hati saja. Pernikahan adalah mencakup itu semua bahkan lebih dari itu. Allah telah berkehendak agar kamu keluar dari dunia mimpi dan khayal ke dunia nyata yang penuh dengan lika-liku. Mudahan-mudahan ini semua akan membuatmu semakin matang. Saya harap kamu bisa mengatasi masalahmu dengan bijak dan penuh tanggungjawab. Sebagai ganti dari sikapmu dimasa lalu yang lebih mengutamakan teman-temanmu sehingga membuat murka Tuhanmu, saya harap kamu mau menghadapi itu semua dengan tegar. Untuk pertama kalinya perbaikilah dirimu. Janganlah kamu terlalu memikirkan perasaanmu yang tertekan karena dosa. Cobalah untuk memperbaiki dirimu agar kamu tidak semakin menzalimi dirimu dan juga kekasihmu ketika kalian telah menikah. Lihatlah dunia nyata dan persiapkanlah dirimu. Siapkanlah diri kalian dalam menghadapi dunia nyata yang penuh tantangan dan tanyakanlah kepada dirimu sendiri, Apakah kecintaanmu terhadap kekasihmu merupakan faktor pendorong terkuat yang membuatmu ingin menikahinya? ataukah yang membuatmu ingin menikah hanya karena perasaanmu yang tertekan dengan dosa?. Perasaan tertekan dengan dosa bukanlah sebab yang kuat untuk membina rumah tangga. Apabila penyebabnya adalah dua-duanya, maka apakah standar yang sebenarnya dari kecintaanmu terhadapnya?. Kemudian secara akal, apakah kelebihannya lebih banyak daripada kekurangannya? apakah kamu ingin menikmati kelebihannya tersebut ataukah akan sanggup menghadapi kekurangannya?. Yang perlu kamu lakukan adalah menimbang dan memilah antara kelebihan dan kekurangannya. Kamu bisa menulisnya dalam daftar, seperti tentang usianya, perbedaan adat, perilaku dan tentang keluarganya dsb. Jadikanlah semua itu bernilai positif dan hargailah perasaannya terhadapmu. Kamu harus bisa bersikap sportif dan rasional tentang apa yang terjadi antara kalian berdua. Anggaplah semua itu bukan kelebihan atau kekurangan, akan tetapi

gejolak perasaan yang muncul karena adanya cinta. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengampuni kita semua dan memperbaiki kondisi kita. Singkirkanlah khayalan dan impian agar kamu bisa merasakan cinta yang sesungguhnya. Tentang sikap keluargamu yang menolak kekasihmu, jangan terlalu kamu pikirkan. Demikian pula jangan kamu pikirkan terlalu dalam tentang perasaan berdosa yang selalu membayangimu. Hal ini agar kamu bisa melihat dunia nyata dengan tegar dan jiwa besar. Hadapilah dengan lapang setiap kekurangan yang ada pada kekasihmu setelah kalian menikah nanti. Kami tidak bisa memilih karena itu bukan tugas kami. Akan tetapi kami hanya memberi isyarat tentang apa yang seharusnya kamu lakukan. Kamu bisa menentukan langkahmu sendiri. Dan perlu kamu pahami bahwa pernikahan bukanlah akhir dari suatu kisah, akan tetapi ia adalah awal dari lembaran lain dalam hidupmu. Apabila kamu putuskan untuk menikah maka tidak akan ada kesulitan bagimu untuk memperoleh restu dari keluargamu. Benarlah pepatah yang mengatakan, "Kesulitan bisa diatasi, kemustahilan memerlukan waktu lama". Mudah-mudahan dengan menikah akan menjadi awal yang baik bagi kisah cintamu dan juga untuk kisah selanjutnya. Apabila kamu memilih mundur, tentu ini akan menyiksamu dan kekasihmu juga akan ikut tersiksa karenanya. Sekarang terserah kamu mau pilih yang mana, akan tetapi katakanlah kepada kami, "Manakah yang kamu pilih?".