KONSEP PERENCANAAN STRUKTUR BAJA WEEK 2

dokumen-dokumen yang mirip
II. KONSEP DESAIN. A. Pembebanan Beban pada struktur dapat berupa gaya atau deformasi sebagai pengaruh temperatur atau penurunan.

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

Perencanaan Struktur Baja

ANALISA SAMBUNGAN BATANG TARIK STRUKTUR BAJA DENGAN METODE ASD DAN METODE LRFD

Perilaku Material Baja dan Konsep Perencanaan Struktur Baja

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

PERENCANAAN PORTAL BAJA 4 LANTAI DENGAN METODE PLASTISITAS DAN DIBANDINGKAN DENGAN METODE LRFD

Perilaku Material Baja dan Konsep Perencanaan Struktur Baja

BAB III LANDASAN TEORI. Bangunan Gedung SNI pasal

harus memberikan keamanan dan menyediakan cadangan kekuatan yang kemampuan terhadap kemungkinan kelebihan beban (overload) atau kekurangan

PERBANDINGAN PERENCANAAN SAMBUNGAN KAYU DENGAN BAUT DAN PAKU BERDASARKAN PKKI 1961 NI-5 DAN SNI 7973:2013

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Studi kasus pada penyusunan Tugas Akhir ini adalah perancangan gedung

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan struktur yang kuat, aman dan murah. Baja adalah salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. metoda desain elastis. Perencana menghitung beban kerja atau beban yang akan

BAB I PENDAHULUAN. struktur baja yang digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. perhitungan analisis struktur akan dihasilkan gaya-gaya dalam dari struktur baja

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR KONSTRUKSI BAJA GEDUNG DENGAN PERBESARAN KOLOM

Struktur Baja 2. Kolom

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( )

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

MODUL 6. S e s i 5 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia termasuk daerah dengan tingkat resiko gempa yang cukup

BAB III KONSEP PEMBEBANAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. Konstruksi bangunan tidak terlepas dari elemen-elemen seperti balok dan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan tinggi berkaitan erat dengan masalah kota, Permasalahan kota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka (framed structure), di mana elemen elemennya kemungkinan

berupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman

BAB I PENDAHULUAN. tanah, dan batu digunakan langsung sebagai bahan utama pembuatan bangunan.

1. Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI ) 3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1983)

ANALISA KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN KOLOM YANG DIPERKUAT DENGAN LAPIS CARBON FIBER REINFORCED POLYMER (CFRP)

BAHAN KULIAH Struktur Beton I (TC214) BAB IV BALOK BETON

DAFTAR PUSTAKA. Analisis Harga Satuan Pekerjaan Kota Bandung. Dinas Tata Kota Propinsi Jawa Barat

KOMPUTERISASI SAMBUNGAN LAS YANG MEMIKUL MOMEN SEBIDANG DENGAN METODE KEKUATAN BATAS BERDASARKAN SPESIFIKASI AISC LRFD 1999

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. DASAR PERENCANAAN

T I N J A U A N P U S T A K A

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan SNI Untuk mendukung penulisan tugas akhir ini

ABSTRAK. Kata Kunci : Gedung Parkir, Struktur Baja, Dek Baja Gelombang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGAMBARAN DIAGRAM INTERAKSI KOLOM BAJA BERDASARKAN TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI ) MENGGUNAKAN MATLAB

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN...

BAB II DASAR TEORI PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG SISTEM KOMPOSIT. mendesain serta menganalisa struktur tersebut. Peraturan-peraturan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu konstruksi tersusun atas bagian-bagian tunggal yang digabung membentuk

4.3.5 Perencanaan Sambungan Titik Buhul Rangka Baja Dasar Perencanaan Struktur Beton Bertulang 15

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi laut punya peranan sangat penting dalam dunia perdagangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang

PERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN

ANALISIS SAMBUNGAN ANTARA RIGID CONNECTION DAN SEMI-RIGID CONNECTION PADA SAMBUNGAN BALOK DAN KOLOM PORTAL BAJA

PERANCANGAN STRUKTUR KUBAH GEODESIK BAJA SEBAGAI HUNIAN SEMI PERMANEN KORBAN BENCANA ALAM. Oleh : CHRISTIANTO CHANDRA KUSUMA NPM :

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

PERHITUNGAN STRUKTUR BOX CULVERT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP DAN METODE PERENCANAAN

DESAIN BALOK SILANG STRUKTUR GEDUNG BAJA BERTINGKAT ENAM

PERENCANAAN JEMBATAN MALANGSARI MENGGUNAKAN STRUKTUR JEMBATAN BUSUR RANGKA TIPE THROUGH - ARCH. : Faizal Oky Setyawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

ANALISIS PERILAKU STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN DAN TANPA BRESING V-TERBALIK EKSENTRIK

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III METODE ANALISIS

MODUL 3 STRUKTUR BAJA 1. Batang Tarik (Tension Member)

TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA (S-1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. 3.1 Diagram Alir Perancangan Struktur Atas Bangunan. Skematik struktur

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANGKUMAN Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung

BAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KUSUMA MULIA TOWER SOLO MENGGUNAKAN RANGKA BAJA

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

PERILAKU DAN KINERJA STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN DINDING PENGISI DAN TANPA DINDING PENGISI

PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan berapa besarnya, serta akan menimbulkan

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut.

BAB 1. PENGENALAN BETON BERTULANG

EVALUASI KINERJA PORTAL BAJA 3 DIMENSI DENGAN PENGAKU LATERAL AKIBAT GEMPA KUAT BERDASARKAN PERFORMANCE BASED DESIGN

Henny Uliani NRP : Pembimbing Utama : Daud R. Wiyono, Ir., M.Sc Pembimbing Pendamping : Noek Sulandari, Ir., M.Sc

MODUL PERKULIAHAN. Struktur Baja 1. Batang Tarik #1

1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan

PERENCANAAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK BIASA DAN STRUKTUR RANGKA BAJA BRESING KONSENTRIK KHUSUS TIPE-X TUGAS AKHIR

BAB II DASAR TEORI. baja yang dipakai adalah Baja Karbon (Carbon Steel) dengan sebutan Baja ASTM

PERENCANAAN GEDUNG PASAR TIGA LANTAI DENGAN SATU BASEMENT DI WILAYAH BOYOLALI (DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL)

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di bawahnya dari panas,hujan, angin, dan benda-benda lain yang bisa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN IKATAN ANGIN (TIE ROD BRACING )

Bab II STUDI PUSTAKA

PERHITUNGAN PILECAP JEMBATAN PANTAI HAMBAWANG - DS. DANAU CARAMIN CS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN ELEMEN STRUKTUR BAJA BERDASARKAN SNI 1729:2015

Transkripsi:

KONSEP PERENCANAAN STRUKTUR BAJA WEEK 2

Perencanaan Material Baja Perlu ditetapkan kriteria untuk menilai tercapai atau tidaknya penyelesaian optimum Biaya minimum Berat minimum Bahan minimum Waktu konstruksi minimum Tenaga kerja minimum Biaya produksi minimum Efisiensi operasi maksimum

Perencanaan Beban Kerja Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (PPPURG 1987), Standar Konstruksi Bangunan Indonesia (SKBI) Beban mati Beban mati adalah beban kerja akibat gravitasi yang tetap posisinya selama struktur berdiri.

Beban hidup Beban hidup yang bersifat empiris dan konservatif, serta berdasarkan pada pengalaman dan kebiasaan, bukan dari hasil perhitungan digunakan sebagai beban kerja dalam perencanaan ditetapkan oleh peraturan bangunan dari badan pemerintah

Beban Angin Besar tekanan yang ditimbulkan angin pada permukaan luasan bangunan tergantung kepada kecepatan dan sudut permukaan, yang ditetapkan sebagai berikut : Tekanan tiup harus diambil minimum 25 kg/m 2. Untuk daerah yang letaknya ditepi laut sampai sejauh 5 km dari tepi laut, harus diambil minimum 40 kg/m 2. Untuk daerah yang diperkirakan mempunyai tekanan tiup yang lebih besar, maka tekanan angin harus dihitung sebagai berikut, (kg/m 2 ) v = kecepatan angin satuan m/det.

Koefisien Angin Sedangkan koefisien angin ( + berarti tekanan dan berarti isapan ), untuk gedung tertutup : 1. Dinding Vertikal a) Di pihak angin... + 0,9 b) Di belakang angin... - 0,4 2. Atap segitiga dengan sudut kemiringan a) Di pihak angin : < 65 o... 0,02-0,4 65 o < < 90 o... + 0,9 b) Di belakang angin, untuk semua... - 0,4

Beban gempa (SNI 03-1726-2002) Gerakan tanah secara horisontal menghasilkan gaya geser dasar bangunan Dimana, C = faktor respon gempa. (fs.4.7.6., SNI03-1726-2002) I = faktor keutamaan gedung. (tabel 1, SNI03-1726- 2002) R = faktor reduksi gempa. (tabel 3 SNI03-1726-2002) Wt = berat total bangunan

Peraturan SNI Baja SNI 2002 - TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG AISC Manual of Steel Construction, Load Resistance Factor Design AISC Design Examples

Konsep Dasar Perencanaan Ada 3 cara perhitungan yang dapat digunakan untuk merencanakan struktur baja, 1. Metode Elastis/ Perencanaan berdasarkan tegangan kerja (ASD = Allowable Stress Design) 2. Metode Plastis (PD = Plastic Design) 3. Metode LRFD/ Perencanaan berdasarkan beban terfaktor (Load Resistance Factor Design)

Perencanaan struktur baja berdasarkan LRFD (SNI 03-1729-2002) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut, R n = tahanan nominal = faktor tahanan i = faktor beban Q i = beban mati, beban hidup, angin dan gempa.

Faktor Tahanan (LRFD) 1). Komponen struktur memikul lentur = 0,90 2). Komponen struktur memikul gaya tekan aksial = 0,85 3). Komponen struktur yang memikul gaya tarik aksial, terhadap kuat tarik leleh = 0,90 terhadap kuat tarik fraktur = 0,75 4). Komponen struktur yang memikul aksi-aksi kombinasi, kuat lentur atau geser = 0,90 kuat tarik = 0,90 kuat tekan = 0,85

Faktor Tahanan 5). Komponen struktur komposit, kuat tekan = 0,85 kuat tumpu beton = 0,60 kuat lentur dengan distribusi tegangan plastic = 0,85 kuat lentur dengan distribusi tegangan elastic = 0,90 6). Sambungan baut, baut yang memikul geser = 0,75 baut yang memikul tarik = 0,75 baut yang memikul kombinasi geser dan tarik = 0,75 lapis yang memikul tumpu = 0,75

Faktor Tahanan 7). Sambungan las, las tumpul penetrasi penuh = 0,90 las sudut dan las tumpul penetrasi sebagian = 0,75 las pengisi = 0,75

Faktor Beban (SNI 03-1729-2002, fs 6.2.2) 1). 1,4 D. 2). 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (La atau H). 3). 1,2 D + 1,6 (La atau H) + ( L L atau 0,8 W). 4). 1,2 D + 1,3 W + L L + 0,5 (La atau H). 5). 1,2 D ± 1,0 E + L L. 6). 0,9 D ± (1,3 W atau 1,0 E).

D= adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan peralatan layan tetap. L = adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung, termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti angin, hujan, dan lain-lain. La = adalah beban hidup d i atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak. H = adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air. W = adalah beban angin. E= adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03 1726 1989, atau penggantinya (SNI 03-1726-2002).

L = 0,5 bila L < 5 kpa, dan L = 1 bila L 5 kpa. Perkecualian : Faktor beban untuk L di dalam kombinasi pembebanan pada persamaan harus sama dengan 1,0 untuk garasi parkir, daerah yang digunakan untuk pertemuan umum, dan semua daerah dimana beban hidup lebih besar daripada 5 kpa (500 kg/m 2 ). Dari enam kombinasi muatan diatas dipilih beban kerja yang paling menentukan (paling besar).

Tugas Jelaskan keunggulan dan kekurangan material-material yang digunakan dalam konstruksi bangunan termasuk material baja! Dalam konsep dasar perencanaan terdapat 3 macam metode desain (metode elastic, plastis dan LRFD). Sebutkan perbedaan diantara ketiga metode tersebut! Jelaskan filosofi perbedaan antara metode AISC dan SNI! Apa kegunaan dari factor tahanan yang dipakai dalam perencanaan berdasar LRFD? Jelaskan makna/ maksud dari bervariasinya besaran tersebut!