BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan jenis kelamin menurut Suma mur (2014) memiliki kekuatan otot yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. tersebut sering terpapar gas karbon monoksida (CO) yang berasal dari gas

BAB I PENDAHULUAN. dalam memberikan kehidupan di permukaan bumi (Chandra, 2007). Permasalahan utama yang dihadapi kota-kota di dunia yaitu semakin

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PP RI No. 50 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini. Ekonomi kota yang tumbuh ditandai dengan laju urbanisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional dimana variabel sebab. dan dilakukan pada saat yang sama (Notoatmojo, 2010).

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indian di Amerika untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CONTOH SOAL UJIAN SARINGAN MASUK (USM) IPA TERPADU Institut Teknologi Del (IT Del) Contoh Soal USM IT Del 1

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan

Hubungan Masa Kerja dengan Kandungan Karboksihemoglobin (COHb) dalam Darah Polisi Lalulintas di Jalan Slamet Riyadi Surakarta

SUMMARY. ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dibagi menjadi 9 kecamatan, terdiri dari 50 kelurahan. Secara

BAB V PEMBAHASAN. hampir semua tenaga kerja pada unit weaving PT. Iskandar Tekstil adalah

BAB I PENDAHULUAN. Polusi atau pencemaran udara adalah proses masuknya polutan kedalam

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar COHb Pada Tenaga Kerja Wanita Yang Bersepeda Di PT. Glory Industrial Semarang 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan, udara sebagai komponen

BAB II LANDASAN TEORI. sempurna antara bahan bakar fosil dengan oksigen. Komponen ini. atau berbau, tetapi amat berbahaya.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan cross sectional dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin menurun untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Menurut

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

HUBUNGAN PAPARAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA PEDAGANG KULINER DI DAERAH GLADAG SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONSENTRASI COHb DALAM DARAH PADA PETUGAS PARKIR MALL DI KOTA SEMARANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 12 orang pekerja parkir mobil,

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Pencemaran udara telah lama menjadi masalah kesehatan pada masyarakat, terutama

BAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas udara berarti keadaan udara di sekitar kita yang mengacu pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

GAMBARAN FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS PARU PADA POLISI LALU LINTAS DI KOTA GORONTALO. Tian Bapino, Rama P. Hiola, Sri Manovita Pateda 1

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode pendekatan Cross-Sectional dimana tiap subjek

BAB I PENDAHULUAN. pesat dapat dilihat dari tingginya jumlah kendaraan seiring dengan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada remaja laki- laki di kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. kota yang menjadi hunian dan tempat mencari kehidupan sehari-hari harus bisa

BAB I PENDAHULUAN. Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Polusi atau pencemaran lingkungan adalah suatu peristiwa masuknya atau

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri atas beberapa bagian, satuan fungsi dan seksi yaitu : Bag Ops, Bag Ren,

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia terutama masalah lingkungan, Pencemaran udara yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Hasil Analisa Bulan November Lokasi/Tahun Penelitian SO2 (µg/m 3 ) Pintu KIM 1 (2014) 37,45. Pintu KIM 1 (2015) 105,85

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan jumlah perokok di negara berkembang termasuk Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karbon atau bahan-bahan yang mengandung karbon (Suma mur, 2009). Karbon

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari

tenaga kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (Suma mur, 2014). organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS PARU PETERNAK AYAM. Putri Rahayu H. Umar. Nim ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan sektor transportasi berjalan sangat cepat. Perkembangan di bidang industri

KERACUNAN KARBON MONOKSIDA

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Makanan pinggir jalan adalah salah satu contoh bahan yang beresiko

FAKTOR FAKTOR RISIKO PAPARAN GAS KARBONMONOKSIDA (CO) TERHADAP KADAR KARBOKSIHEMOGLOBIN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV ini membahas hasil penelitian yaitu analisa univariat. dan bivariat serta diakhiri dengan pembahasan.

BAB V PEMBAHASAN. sampel penelitian adalah perempuan, sehingga data karakteristik jenis. responden tidak memberikan pengaruh terhadap kelelahan.

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN DARAH PADA PEKERJA PARKIR BASEMENT MALL DAN TEMPAT BILLIARD DI SURAKARTA AKIBAT PAPARAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber pencemaran udara dapat berasal dari berbagai kegiatan antara lain

BAB 1 PENDAHULUAN. Volume maksimum oksigen (VO 2

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. lingkungan yang utama di dunia, khususnya di negara berkembang. Pencemaran udara dapat

PENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN ANAK-ANAK TANJUNG DALAM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mencakup syarat-syarat keselamatan kerja yang berkaitan dengan suhu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KADAR CO dan NO 2 SERTA KELUHAN KESEHATAN PEDAGANG ASONGAN DI TERMINAL AMPLAS TAHUN 2014 SKRIPSI. Oleh : IRMAYANTI NIM.

BAB I PENDAHULUAN. Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat yang tidak berbahaya maupun yang

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP DAYA TAHAN JANTUNG PARU

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai campuran bensin. Fungsi timbal di sini bertujuan untuk mengontrol

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo diawali dengan berkembangnya aspirasi masyarakat terutama dari

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

ANALISA EMISI GAS BUANG MESIN EFI DAN MESIN KONVENSIONAL PADA KENDARAAN RODA EMPAT

ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA JAJANAN PINGGIRAN JALAN KECAMATAN KOTA TENGAH KOTA GORONTALO. Oleh Zulyaningsih Tuloly NIM :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konstan meningkat sebesar 5,64 % (BPS, 2012). Perkembangan pada suatu wilayah

BAB I PENDAHULUAN. contoh adalah timbulnya masalah kebisingan akibat lalu lintas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN Responden dalam penelitian ini semua berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan jenis kelamin menurut Suma mur (2014) memiliki kekuatan otot yang berbeda. Kekuatan otot merupakan penentu dari terjadinya kelelahan pada seseorang karena akan mempengaruhi kemampuan bekerja responden. Rata-rata usia dalam penelitian ini adalah usia yang produktif. Usia seseorang semakin tua maka semakin menurun kekuatan ototnya, hal ini menyebabkan daya tahan tubuh semakin berkurang terhadap sumber penyebab penyakit dan lebih mudah terserang sumber penyakit. Usia dalam penelitian ini tidak terdapat pengaruh terhadap kelelahan yang dialami oleh responden karena telah diinklusi agar tidak menimbulkan bias. Status gizi berkontribusi dalam menyebabkan kelelahan, status gizi yang berlebihan maupun yang kekurangan dapat menyebabkan kelelahan. Rata-rata responden memiliki status gizi yang normal dan dalam keadaan sehat. Status gizi yang baik akan memiliki ketahanan tubuh dan kapasitas kerja yang baik juga sehingga responden tidak mudah lelah (Budiono, dkk, 2003). Dalam penelitian ini, status gizi tidak berpengaruh terhadap kelelahan yang terjadi pada responden. Faktor eksternal yang dapat menyebabkan kelelahan adalah faktor lingkungan. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya menurut Setyowati (2014) bahwa faktor fisik lingkungan kerja 41

42 berpengaruh terhadap kelelahan. Faktor fisik lingkungan kerja responden adalah gas karbon monoksida (CO) yang ada dilingkungan. Gas karbon monoksida (CO) merupakan gas bersifat toksik yang dikeluarkan oleh asap kendaraan bermotor. Tempat kerja yang berada di pinggir jalan dengan kondisi ruang terbuka dengan arus kendaraan yang padat, polusi udara yang bersumber dari asap kendaraan bermotor terhirup oleh responden. Semakin padat lalu lintas kendaraan semakin banyak konsentrasi gas CO di udara. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa konsentrasi gas CO diudara melebihi nilai ambang batas konsentrasi gas CO adalah >9 ppm untuk rata-rata waktu 8 jam kerja. Tingginya konsentrasi gas CO ini disebabkan oleh ramainya lalu lintas kendaraan bermotor yang melintasi Jalan Mayor Sunaryo yang terdapat pusat perbelanjaan yang terkenal yaitu PGS dan BTC. Gas CO yang terhirup oleh 38 responden yang masuk kedalam darah akan bereaksi dengan hemoglobin sehingga membentuk karboksihemolobin (COHb). Hasil pengukuran pada responden didapatkan hasil bahwa rata-rata responden memiliki kandungan COHb diatas batas normal (>1,2%). Kadar COHb ini berdampak pada tubuh responden yaitu terganggunya sistem syaraf sentral yang ditunjukkan dengan keluhan pusing dan cepat lelah. 1 dari 38 responden yang memiliki kadar COHb yang dibawah batas normal. Responden ini memiliki kebiasaan olahraga yang rutin, memiliki status gizi yang normal, berusia produktif dan bekerjanya ditempat belakang yaitu bagian memasak makanan sehingga responden tidak secara langsung berdekatan dengan jalan raya yang dilalui kendaraan bermotor.

43 Gangguan sistem syaraf sentral yang disebabkan oleh banyaknya kadar COHb yang terkandung dalam tubuh responden ini dibuktikan dalam penelitian ini bahwa didapatkan hasil bahwa rata-rata responden mengalami kelelahan sedang. Hanya 1 responden yang tingkat kelelahannya normal. Responden ini memiliki kebiasaan olahraga yang teratur dan menerapkan pola hidup sehat sehingga memiliki status gizi, status kesehatan yang baik dan berusia muda yang menyebabkan responden tidak mudah mengalami kelelahan. Kelelahan atau rasa lelah disebabkan karena adanya gas karbon monoksida (CO) yang masuk ke tubuh dan berikatan dengan hemoglobin (Hb) lebih kuat dibandingkan dari oksigen membentuk ikatan karboksihemoglobin (COHb) sehingga menghalangi oksigen masuk ke jaringan tubuh dalam pemenuhan energi yang dibutuhkan oleh tubuh maka terjadi proses anaerob diotot yang mengakibatkan asam laktat yang menyebabkan kelelahan menumpuk di otot. Banyaknya kandungan COHb di dalam dipengaruhi oleh banyaknya konsentrasi gas karbon monoksida yang terkandung di udara terhirup oleh responden (Olson, 2007). Menurut Wardana (2004) pada tabel hubungan konsentrasi CO diudara dengan konsentrasi COHb di dalam darah dan pengaruhnya, konsentrasi CO di udara sebesar 10 ppm memiliki konsentrasi COHb dalam darah sebesar 2,1% dan berdampak pada tubuh pada sistem syaraf sentral. Hal ini terbukti dalam penelitian ini, hasil pengukuran konsentrasi gas karbon monoksida di udara di sepanjang Jalan Mayor Sunaryo, rata-rata (mean) gas karbon monoksida sebesar 10,1 ppm dan rata-

44 rata konsentrasi COHb responden sebesar 2,43% serta rata-rata responden mengalami kelelahan sedang. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan kadar karbon monoksida dalam darah (COHb) dengan kelelahan pada pedagang kuliner di depan Pusat Grosir Solo. Semakin banyak kandungan COHb di dalam tubuh pedagang kuliner depan Pusat Grosir Solo maka semakin besar tingkat kelelahan yang dialami oleh pedagang kuliner depan Pusat Grosir Solo. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nia Zuhriza (2008) Analisis Kadar Karboksihemoglobin (COHb) dan Dampaknya terhadap Kesehatan Pekerja Bengkel yang menyatakan bahwa semakin tinggi kadar COHb di dalam tubuh manusia melebihi nilai batas normal berhubungan dengan meningkatnya rasa lelah pekerja bengkel. Responden jenis kelamin wanita memiliki rata-rata usia 44,6 tahun yang termasuk usia produktif, memiliki rata-rata status gizi yang normal berada di lingkungan kerja yang mengandung rata-rata kadar gas karbon monoksida (CO) melebihi nilai ambang batas yaitu 10,1 ppm menyebabkan responden memiliki kadar COHb diatas batas normal dengan rata-rata 2,44% sehingga responden memiliki tingkat kelelahan sedang. Dalam penyusunan penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan antara lain : 1. Responden yang digunakan sebagai sampel penelitian tidak dapat dipisahkan dari paparan rokok dari perokok aktif, sehingga dapat saja berpengaruh terhadap kadar COHb responden.

45 2. Responden dalam penelitian ini belum dilakukan pengukuran beban kerja, dalam penelitian ini pengontrolan terhadap beban kerja dilihat dari jenis pekerjaan yang sama yaitu berdagang makanan.