JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI NOMMENSEN

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI NOMMENSEN

JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI NOMMENSEN

Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Terhadap Likuiditas Pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk Oleh: M. Zakie Hanifan dan Berliane Rangga Bunga

BAB I PENDAHULUAN. media bagi manajer dalam sebuah perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DI KABUPATEN KUPANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORITIS. Ketatnya persaingan dalam bidang perekonomian dan bidang bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB III PEMBAHASAN. A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan 1. Pengertian Manajemen Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang sampai saat ini masih berada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

FRANS CHRISTOFEL MANOPO JOHNY MONTOLALU WILFRIED S. MANOPPO

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. Laporan keuangan peruahaan merupakan sumber informasi bagi pihakpihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis rasio keuangan. perusahaan daerah aneka karya. Kabupaten Boyolali. tahun Yulaika Dyah Iswandari F BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Menurut Hery (2012:3) laporan keuangan

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGANALISIS CURRENT RATIO, QUICK RATIO DAN RETURN ON INVESTMENT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Tujuan dan Metode Analisis Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

TINGKAT LABA PADA UD. AZKA JATI JEPARA KUPANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan pada PT. Pupuk Kalimantan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Tahun )

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam bidang keuangan karena kesalahan dan kekeliruan dalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. merupakan suatu ringkassan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo. Dalam

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan kinerja perusahaan, karena working capital merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

KINERJA KUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIVITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT MANDOM INDONESIA, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, para pimpinan perusahaan menyusun laporan

Transkripsi:

ISSN : 2460-0091 JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI NOMMENSEN Volume 1, Alamat Kantor: Jalan Sangnauwaluh No. 4 Pematangsiantar (21132) Telp : 0622-7550232 Fax : 0622-7552017 Email: upendidikanekonomi@gmail.com Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas HKBP Nommensen (UHN) Pematangsiantar

JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI NOMMENSEN ISSN: 2460-0091 PEMBINA Dr. Ir. Sabam Malau. Dr. Binur Panjaitan, M.Pd. PIMPINAN REDAKSI Osco Parmonangan Sijabat, S.Pd., M.Pd. ANGGOTA REDAKSI Dra. Herlina Hotmadinar Sianipar, M.Si. Drs. Rommel Siburian, M.Pd. Lisbet Novianti Sihombing, S.Pd., M.Pd. Tumpal Manahara Siahaan, S.Pd.,M.M. Anggun Tiur Ida Sinaga, S.E.,M.Si. Rosma Simangunsong, S.E.,M.Si PENYUNTING AHLI: Dr. Binur Panjaitan, M.Pd. (Universitas HKBP Nommensen) Dr. Dearlina Sinaga, S.E.,M.M. (Universitas HKBP Nommensen) Dr. Jadongan Sijabat, M.Si. (Universitas HKBP Nommensen) Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd. (Universitas Negeri Medan) Dr. Dede Ruslan, M.Si. (Universitas Negeri Medan) Dr. Pinondang Nainggolan, M.Si. (Universitas Simalungun) EDITOR TEKNIK Antonius Gultom, S.Pd.,M.M. Injen Pardamean Butar-Butar, S.Pd.M.Si. Alamat Redaksi: Kantor Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas HKBP Nommensen Jl. Sangnawaluh No. 4 Pematangsiantar Sumatera Utara Telp. 0622-7550232, Fax: 0622-7552017, e-mail: upendidikanekonomi@gmail.com Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi Nommensen adalah suatu wadah pertemuan tulisan ilmiah di bidang pendidikan ekonomi, pendidikan akuntansi dan ilmu pendidikan. Jurnal ini hadir untuk menampung aspirasi mahasiswa, tokoh-tokoh peduli pendidikan, para dosen dan peneliti lainnya dalam hal curah pendapat tentang masalah pendidikan melalui tulisan karya ilmiah. Jurnal ini dikelola oleh program studi pendidikan ekonomi FKIP Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar dan terbit dua kali setahun yaitu pada Bulan Juni dan Bulan Desember.

PANDUAN PENULISAN JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI NOMMENSEN ISSN: 2460-0091 1. Artikel yang ditulis untuk JPEAN adalah hasil penelitian di bidang pendidikan ekonomi, pendidikan akuntansi dan ilmu pendidikan. Naskah diketik dengan program Microsoft Word, huruf Times New Roman, ukuran 12 pts, dengan spasi ganda, dicetak pada kertas A4 dengan panjang maksimum 38 halaman, dan diserahkan dalam bentuk print-out sebanyak 1 eksemplar beserta soft copy-nya. Pengiriman naskah juga dapat dilakukan sebagai attachment e-mail ke alamat: osco.sijabat@yahoo.com 2. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Sistematika artikel Hasil Penelitian adalah judul, nama penulis, abstrak disertai kata kunci, pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, simpulan, serta daftar rujukan. 3. Judul artikel dalam bahasa Indonesia tidak boleh lebih dari 14 kata, sedangkan judul dalam bahasa Inggris tidak boleh lebih dari 12 kata. Judul dicetak dengan huruf kapital di tengahtengah, dengan ukuran huruf Times New Roman ukuran 13 pts. 4. Nama penulis artikel dicantumkan tanpa gelar akademik, disertai lembaga asal, dan ditempatkan di bawah judul artikel. Dalam hal naskah ditulis oleh tim, penyunting hanya berhubungan dengan penulis utama atau penulis yang namanya tercantum pada urutan pertama. Penulis utama harus mencantumkan alamat korespondensi atau e-mail. 5. Abstrak dan kata kunci ditulis dalam Bahasa Indonesia. Panjang masing-masing abstrak 75-100 kata, sedangkan jumlah kata kunci 3-5 kata. Abstrak minimal berisi judul, tujuan, metode, dan hasil penelitian. 6. Bagian pendahuluan berisi latar belakang, konteks penelitian, hasil kajian pustaka, dan tujuan penelitian. Seluruh bagian pendahuluan dipaparkan secara terintegrasi dalam bentuk paragrafparagraf, dengan panjang 15-20% dari total panjang artikel. 7. Bagian metode berisi paparan dalam bentuk paragraf tentang rancangan penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan analisis data yang secara nyata dilakukan peneliti, dengan panjang 10-15% dari total panjang artikel. 8. Bagian hasil penelitian berisi paparan hasil analisis yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian. Setiap hasil penelitian harus dibahas. Pembahasan berisi pemaknaan hasil dan pembandingan dengan teori dan/atau hasil penelitian sejenis. Panjang paparan hasil dan pembahasan 40-60% dari panjang artikel. 9. Bagian simpulan berisi temuan penelitian yang berupa jawaban atas pertanyaan penelitian atau berupa intisari hasil pembahasan. Simpulan disajikan dalam bentuk paragraf. 10. Daftar rujukan hanya memuat sumber-sumber yang dirujuk, dan semua sumber yang dirujuk harus tercantum dalam daftar rujukan. Rujukan yang digunakan adalah sumber-sumber primer berupa artikel-artikel penelitian dalam jurnal atau laporan penelitian (termasuk skripsi, tesis, disertasi). 11. Perujukan dan pengutipan menggunakan teknik rujukan berkurung (nama akhir, tahun). Pencantuman sumber pada kutipan langsung hendaknya disertai keterangan tentang nomor halaman tempat asal kutipan. Contoh: (Davis, 2003: 47). 12. Artikel berbahasa Indonesia menggunakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan istilah-istilah yang dibakukan oleh Pusat Bahasa. 13. Semua naskah ditelaah secara anonim oleh mitra bebestari (reviewers) yang ditunjuk oleh penyunting. Penulis artikel diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan (revisi) naskah atas dasar rekomendasi/saran dari reviwers atau penyunting. Kepastian pemuatan atau penolakan naskah akan diberitahukan secara tertulis. 14. Segala sesuatu yang menyangkut perizinan pengutipan atau penggunaan software komputer untuk pembuatan naskah atau ihwal lain yang terkait dengan HaKI yang dilakukan oleh penulis artikel, berikut konsekuensi hukum yang mungkin timbul karenanya, menjadi tanggung jawab penuh penulis artikel. 15. Artikel yang tidak dimuat tidak akan dikembalikan, kecuali atas permintaan penulis.

VOLUME 1, NOMOR 1, EDISI JUNI 2015 JPEAN JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI NOMMENSEN DAFTAR ISI Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Terhadap Penetapan Pendapatan dan Beban Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtauli Pematangsiantar. Hal. 01-13 Anton Luvi Siahaan (Dosen Politeknik Bisnis Indonesia Murni Sadar Pematangsiantar) Peningkatan Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Melalui Profesionalistik Dosen di Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar. Hal. 14-23 Rommel Siburian (Dosen FKIP Universitas HKBP Nommensen) Suatu Tinjauan Tentang Pengaruh Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Hal. 24-36 David Berthony Manalu (Dosen FKIP Universitas HKBP Nommensen) Pengaruh Pemberian Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Di SMK Swasta Teladan Tanah Jawa Hal. 37-55 Osco Parmonangan Sijabat (Dosen FKIP Universitas HKBP Nommensen) Pemahaman Guru Terhadap Penilaian Kelas Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMP Negeri 12 Pematangsiantar. Hal. 56-66 Mardin Silalahi (Dosen Universitas Simalungun Pematangsiantar) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Pada PTPN IV (Persero) Emplasmen Bah Jambi. Hal. 67-80 Dapot Tua Manullang (Dosen FKIP Universitas HKBP Nommensen) Pengembangan Perangkat Pembelajaran Inovatif Untuk Melatihkan Keterampilan Memecahkan Masalah Kepada Siswa SMP. Hal. 81-86 Aprido Bernando Simamora (Dosen FKIP Universitas HKBP Nommensen) Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Pematangsiantar Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal. 87-101 Tumpal Manahara Siahaan (Dosen FKIP Universitas HKBP Nommensen) JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI NOMMENSEN (JPEAN) FKIP UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR EDISI JUNI 2015

ANALISA SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PTPN IV (PERSERO) EMPLASMEN BAH JAMBI DAPOT TUA MANULLANG (Dosen Tetap Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas HKBP Nommensen, Medan) ABSTRAK Analisa sumber dan penggunaan modal kerja adalah alat untuk mengetahui perusahaan menggunakan atau mengetahui kebutuhan modal kerja. Perubahan posisi modal kerja perlu mendapatkan perhatian dalam membuat analisis tentang kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui bagaimana perhitungan besarnya modal kerja pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi, (2) untuk mengetahui sumber dan penggunaan modal kerja pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi, (3) untuk mengetahui analisa laporan keuangan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi. Penelitian ini menggunakan teknik observasi sistematika. Dengan tehnik orang melakukan pengamatan dan pencatatan secara otomatis terhadap sesuatu gejala fenomena yang diselidiki. Peneliti juga menggunakan metode wawancara untuk tujuan sesuatu tertentu, mencoba mendapatkan keterangan secara lisan dari responden dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang lain. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka saya dapat menarik kesimpulan, berdasarkan Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi menunjukkan pengelolaan modal kerja yang paling baik. Karena baik dalam hal pemilihan sumber dan penggunaan modal kerjanya perusahaan ini sangat memperhatikan semua aspek-aspek yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan yaitu mendatangkan keuntungan bagi perusahaan dimasa yang akan datang. Kata Kunci: Analisis, Modal Kerja, Laporan Keuangan. I. PENDAHULUAN 1.1. Permasalahan Kebutuhan masyarakat yang semakin banyak merupakan akibat dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas yang diikuti dengan kecanggihan teknologi, sehingga perkembangan dunia usaha semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan timbul persaingan yang competitive. Perusahan yang kuat akan bertahan hidup sebaliknya perusahaan yang tidak mampu bersaing kemungkinan akan dilikuidasi atau mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, untuk dapat menghadapi perubahan yang terjadi, perusahaan tentu saja perlu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yang diantaranya meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian secara baik sehingga sasaran utama perusahaan dapat tercapai. Disamping itu pula perusahaan perlu melakukan pengelolaan dengan baik agar tersedia modal yang cukup dalam melaksanakan peningkatan kegiatan operasi, seperti menambah tenaga kerja, mesin dan lain-lain, ataupun dalam perluasan usaha. Untuk melihat kondisi dan perkembangan keuangan suatu perusahaan, biasanya pimpinan perusahaan menyusun laporan keuangan yang menggambarkan kejadian-kejadian atau segala transaksi yang terjadi perusahaan yang kemudian digunakan untuk Hal. 67

menginterprestasi atau menganalisasi terhadap data keuangan perusahaan tersebut. Laporan tentunya memiliki karakteristik dan keterbatasan. Laporan keuangan dihasilkan untuk tujuan tertentu yang berdasarkan pada Prinsip Akuntansi yang berlaku umum. Interprestasi atau analisa terhadap laporan keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi penganalisa untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan yang bersangkutan. Salah satu analisa laporan keuangan adalah analisis laporan keuangan sumber dan penggunaan modal kerja yaitu suatu analisis tentang dari mana sumber-sumber dan penggunaan modal kerja dalam suatu perusahaan. Modal kerja merupakan dana yang tersedia dalam perusahaan yang dapat digunakan untuk membelanjai kegiatan operasinya sehari-hari, misalnya untuk memberikan perskot pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai, dan sebagainya, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja ini akan membantu manajer keuangan dalam melaksanakan kegiatan perusahaannya dalam hal menentukan jumlah dana yang harus tersedia dan untuk dapat melihat asal, sumber dana itu diperoleh. Selain itu laporan tersebut dapat juga membantu manajer keuangan dalam merencanakan berapa penggunaan dana dengan sebaik-baiknya untuk dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan perusahaan sebab apabila perusahaan kekurangan dana tentu akan sulit berkembang. Kekurangan modal kerja terus-menerus yang tidak segera diatasi tentu akan menghambat perusahaan dalam mencapainya tujuannya. Modal kerja yang akan digunakan sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar dapat memberikan keuntungan yang maksimal sehingga suatu perusahaan bisa beroperasi secara ekonomis dan juga modal kerja yang cukup dapat menekan biaya perusahaan menjadi rendah, menunjang segala kegiatan. Operasi perusahaan secara teratur. Selain itu pemilikan modal kerja yang cukup akan memberikan beberapa keuntungan, antara lain memungkinkan perusahaan tersebut untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani konsumen, dan memungkinkan perusahaan tersebut untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan. Penetapan besarnya modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan berbeda-beda, salah satunya bergantung pada jenis perusahaan. Kebijakan perusahaan dalam mengelola jumlah modal dengan tepat akan mengakibatkan keuntungan, sedangkan akibat dari penanaman modal kerja yang kurang tepat akan mengakibatkan kerugian. Agar dapat menilai posisi keuangan suatu perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban-kewajibannya, maka perlu digunakan alat analisis yang dinamakan rasio likuiditas, artinya rasio yang memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Dari perhitungan rasio ini diharapkan dapat membantu para manajer untuk menilai efektivitas dan efisiensi modal kerja yang digunakan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Analisa rasio terhadap modal kerja perusahaan pun sangat perlu dilakukan untuk mengetahui dan menginterprestasikan posisi keuangan jangka pendek perusahaan serta meneliti efisiensi dan penggunaan modal kerja dalam perusahaan. Apabila jumlah aktiva lancar terlalu kecil, maka akan menimbulkan situasi yang likuid, sedangkan apabila jumlah aktiva lancar yang terlalu besar akan berakibat timbulnya aktiva lancar atau dana yang menganggur. Semua ini akan berpengaruh kepada jalannya operasi perusahaan yang pada akhirnya akan mengurangi keuntungan atau laba yang seharusnya diperoleh perusahaan pada periode yang bersangkutan. Pengelolaan modal kerja yang baik selain akan lebih memperlancar aktivitas perusahaan juga dapat meningkatkan keberhasilan usaha untuk meraih keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, perusahaan harus hati-hati dalam menangani masalah keuangan dalam pengelolaan sumber dan Hal. 68

penggunaan modal kerja. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja ini merupakan suatu laporan yang sangat berguna bagi pihak manajemen perusahaan, para kreditur, para pemegang saham, dan pihak-pihak lainnya. Pihak manajemen dan para kreditur jangka pendek akan tertarik kepada posisi keuangan jangka pendek (posisi modal kerja) suatu perusahaan termasuk perubahan-perubahan yang terjadi selama periode itu. Kenaikan dalam modal kerja mungkin ditunjukkan dalam kas, efek, piutang maupun dalam persediaan atau adanya penurunan atau pengurangan hutang lancar, dan adanya kenaikan dalam modal kerja ini akan diinterprestasikan bergantung pada sumber-sumber. Apabila seluruh perusahaan tersebut semuanya berasal dari operasi perusahaan, maka hal ini akan dinilai sebagai hal yang amat baik atau menguntungkan dibandingkan dengan kenaikan modal kerja yang berasal dari pengeluaran hutang jangka panjang. Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perhitungan modal kerja pada PTPN IV Bah Jambi pada periode 2012-2014? 2. Bagaimana perhitungan analisa sumber dan penggunaan modal kerja pada PTPN IV Bah Jambi periode 2012-2014? 3. Bagaimana laporan keuangan pada PTPN IV Bah Jambi periode 2012-2014? 1.2. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui analisis perhitungan modal kerja di PTPN IV Bah Jambi yang meliputi: 1) Perhitungan modal kerja pada PTPN IV Bah Jambi pada periode 2012-2014. 2) Perhitungan analisa sumber dan penggunaan modal kerja pada PTPN IV Bah Jambi periode 2012-2014. 3) Laporan keuangan pada PTPN IV Bah Jambi periode 2012-2014. 1.3. Hipotesis Penelitian Adapun yang menjadi hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi diduga belum akurat dalam menghitung sumber-sumber modal kerja. 2. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi diduga belum akurat dalam menyusun analisa sumber dan penggunaan modal kerja. 3. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi diduga belum akurat dalam menyusun laporan keuangan. 1.4. Tinjauan Pustaka 1.4.1. Hakikat Pentingnya Modal Kerja Perusahaan yang bergerak dibidang apapun baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan produksi selalu membutuhkan modal kerja untuk membiayai kegiatan usahanya, dengan tujuan dana yang telah dikeluarkan dapat kembali masuk ke dalam perusahaan dalam jangka waktu yang relatif pendek. Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari. Kekurangan uang tunai (kas) akan menyebabkan perusahaan tidak mampu membayar kewajiban jangka pendeknya sedangkan kekurangan persediaan akan menyebabkan perusahaan tidak memperoleh produk perusahaan sehingga tidak terjadi piutang. Perusahaan yang membiayai kebutuhan modal kerja dengan pinjaman, jika tidak dilakukan perencanaan yang matang selain mengurangi laba yang diperolehnya juga akan memberikan kesulitan pada perusahaan dimasa yang akan datang. Maka untuk itu manajemen Hal. 69

modal kerja sangat penting bagi perusahaan dalam mengelolah kebutuhan modal kerja sehingga terhindar dari resiko. Menurut Munawir (2004:116) arti penting modal kerja: bahwa modal kerja yang tersedia dapat digunakan dalam operasi dalam tergantungnya pada tipe atau sifat dari aktiva lancar yang dimiliki seperti kas, efek, piutang, dan persediaan. Tetapi modal kerja harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari, karena dengan modal kerja yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan, disamping memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis atau efisien dan perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan. Sedangkan Riyanto (2001:51) menyatakan arti pentingnya modal kerja bahwa perusahaan membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari, misalkan untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membiayai upah buruh, gaji pegawai dan lain sebagainya, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Pendapat lain, James C Van (2000:175) mengartikan pentingnya modal kerja bahwa: dalam pengelolaan modal kerja biasanya meliputi kas, surat-surat berharga, piutang, dan persediaan pengurusan kewajiban jangka pendek penentuan tingkat aktivitas lancar dan kewajiban jangka pendek yang tepat meliputi keputusan-keputusan yang vital atas likuidasi dan komposisi jatuh tempo hutang perusahaan. Berdasarkan pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa arti pentingnya modal kerja adalah modal kerja yang tersedia dalam perusahaan tergantung pada tipe atau sifat dari aktiva lancar yang dimiliki seperti kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan yang dipergunakan untuk pembelian bahan mentah, membayar upah buruh, gaji pegawai, dan lainnya serta mengetahui jatuh tempo hutang perusahaan. Analisa tentang perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana manajemen mengelola perputaran atau sirkulasi modalnya. Laporan ini akan memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan tersebut yang mungkin timbul baik dari manajemen, para pemegang saham, kreditur maupun pihakpihak lainnya. 1. Apa yang menyebabkan perubahan modal kerja? 2. Berapa modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan dan bagaimana komposisinya? 3. Berapa dana atau modal dari penjualan saham utang jangka panjang serta bagaimana penggunaan dana-dana tersebut? 4. Apakah perusahaan telah menjual sebagian aktiva tetapnya? Apabila demikian berapa hasilnya? Dan untuk apa digunakan? 5. Berapa modal kerja yang digunakan untuk menambah kekayaan jangka panjang (aktiva tidak lancar)? Atau bagaimana perusahaan membiayai ekspansinya? 6. Bagaimana perusahaan menggunakan dana yang diperoleh dari hasil operasinya? Berapa yang telah dibayarkan kepada pemilik perusahaan dalam bentuk deviden? Jawaban atas pertanyaan diatas akan dapat dijawab oleh laporan-laporan keuangan yang konvensional atau yang biasa, atau dengan kata lain bahwa laporan perubahan modal kerja merupakan ringkasan tentang hasil-hasil aktivitas keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dan menyajikan sebab-sebab perubahan-perubahan posisi keuangan tersebut. Laporan ini sangat berguna bagi manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja dan sumber-sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif dimasa yang akan datang. Hasil analisis terhadap sumber dan penggunaan modal kerja dari suatu Hal. 70

perusahaan dalam satu periode akan dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan atau perencanaan modal kerja dimasa yang akan datang. Bambang Riyanto (2001:6) sehubungan dengan fungsi pembelanjaan atau manajemen keuangan mendefenisikan sebagai keseluruhan aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin. Menurut Lukman Syamsudin (2007:5) Manajemen sehubungan dengan pembelanjaan perusahaan mendefenisikan bahwa keputusan atau tindakan-tindakan yang berkenaan dengan pembelanjaan perusahaan hanya dapat dilakukan apabila perusahaan manajemen lebih besar dari biaya marginal, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Dapat disimpulkan dari defenisi-defenisi diatas manajemen keuangan berkenaan dengan pembelanjaan perusahaan bahwa pada prinsipnya menuntun agar baik dalam menggunakan maupun memperoleh dana harus didasarkan pada pertimbangan yang efisien dan efektif sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. 1.4.2. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Analisa sumber dan penggunaan modal kerja merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi hubungan dengan keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan menganalisis data keuangan inilah dapat diketahui mengenai sumber dan penggunaan modal kerja yang akan digunakan pada periode berikutnya. Analisa tentang perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana manajemen mengelola peraturan modalnya. Analisa penggunaan modal kerja pada umumnya menunjukkan perubahan yang terjadi untuk setiap jenis atau elemen modal kerja dan juga menggambarkan kenaikan dan penurunan setiap elemen misalnya aktiva lancar, hutang lancar, serta perubahan modal kerja dalam suatu periode tertentu. Dengan adanya analisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja akan diketahui apakah kegiatan operasi perusahaan mengalami kenaikan atau penurunan. Analisis yang digunakan untuk menelaah informasi dari laporan keuangan dalam penggunaan modal kerja yaitu: analisis ratio modal kerja. Ratio modal kerja merupakan suatu alat analisa untuk menilai tingkat efisiensi dan efektivitas penggunaan modal kerja. Ratio modal kerja juga sangat membantu bagi pimpinan perusahaan maupun pihak-pihak luar perusahaan seperti kreditur dan pemegang saham. Menurut Riyanto (2000:256-260) untuk menilai penggunaan modal kerja dilihat dari beberapa ratio yaitu: a. Rasio Likuiditas Rasio ini melibatkan hubungan (perbandingan) antara kas dan aktiva lancar lainnya dengan kewajiban lancar yang bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan waktu yang digunakan untuk menjadikan aktiva lancar menjadi kas. Jenis-jenis rasio yang digunakan dalam Rasio modal kerja : 1. Rasio Lancar Rasio lancar atau current ratio merupakan ukuran yang paling umum untuk mengetahui kesanggupan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio Lancar dapat dihitung dengan rumus: Current Assets Current Ratio = x 100% Current Liabilities Current Ratio 200% kadang-kadang dipertimbangkan sebagai current ratio yang memuaskan bagi perusahaan industri atau perusahaan komersial. Hal. 71

2. Rasio Cepat Menurut rasio yang baik digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dalam perhitungan semua unsur-unsur persediaan dikurangkan atau dianggap tidak digunakan untuk membayar hutang jangka pendek. Current asset Inventory Prepaidepense Quick Rat ꄾ o = x 100% Current Liabilities Apabila digunakan quick ratio angka 100% dipandang sudah menunjukkan baiknya kondisi keuangan jangka pendek. 3. Rasio Kas Rasio kas adalah perbandingan antara aktiva lancar yang benar-benar likuid (dana kas) dengan kewajiban jangka pendek. kas dan setara dengan kas Rasio Kas = x 100% kewajiban lancar Perputaran kas sebesar 100% sering dianggap dan digunakan sebagai ukuran rasio kas yang likuid. b. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Rasio aktivitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas yang umum digunakan yaitu: a) Perputaran Persediaan Rasio aktivitas mengukur efisiensi pengolahan persediaan barang dagang perputaran persediaan sebanyak 2 kali sering digunakan perusahaan sebagai standard rasio. Rumus inventory turnover yaitu: perputaran persediaan = harga pokok penjualan persediaan b) Perputaran Piutang Rasio ini mengukur efisiensi pengelolahan piutang perusahaan. Rumus average collection periode yaitu: Perputaran Piutang = penjualan piutang c) Total asset turnover Perputaran total aktiva menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan tertentu. Total asset turnover = sales total sales Perputaran total aktiva menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan tertentu. Semakin tinggi rasio perputaran total aktiva semakin efisien penggunaan seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan. II. BAHAN DAN METODE 2.1. Desain Penelitian Desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisa deskriptif yaitu metode analisa yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan dan menginterpretasikan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Adapun desain penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut: Hal. 72

2.1.1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Dalam hal ini, peneliti melakukan tinjauan kepustakaan dengan membaca dan mempelajari buku-buku teks, catatan-catatan kuliah serta sumber bacaan lainnya yang relevan dengan penelitian ini. 2.1.2. Penelitian Lapangan (Field Research) Melalui penelitian lapangan, peneliti akan melaksanakan penelitian pengumpulan data secara langsung pada objek penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara observasi dan wawancara langsung dengan pimpinan dan bagian keuangan serta produksi yang ada di PTPN IV Bah Jambi untuk mendapatkan data-data tentang penggunaan modal kerja di perusahaan tersebut. 2.2. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer Adalah data-data yang diperlukan untuk mengadakan analisa masalah dalam penelitian yang diwujudkan dalam jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dalam satuan angkaangka seperti laporan keuangan PTPN IV Bah Jambi seperti: a. Neraca periode 2012-2014. b. Laporan rugi laba periode 2012-2014. c. Laporan perubahan modal periode 2012-2014. 2. Data Sekunder Yaitu data-data yang berupa penjelasan atau pernyataan yang tidak berbentuk angka seperti: a. Sejarah singkat berdirinya PTPN IV Bah Jambi. b. Struktur Organisasi PTPN IV Bah Jambi. 2.3. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang dilakukan dalam pengumpulan-pengumpulan data adalah dokumentasi yaitu: a. Data yang telah didokumentasikan oleh pihak perusahaan seperti laporan keuangan serta data lain yang diperlukan. b. Penelitian kepustakaan (library research) yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis, catatan-catatan kuliah, bahan tulisan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti sehingga dapat dijadikan data sekunder. Tujuan dari penelitian kepustakaan ini adalah untuk mendapatkan landasan teori dan berbagai pengertian mengenai masalah yang diteliti. c. Peneliti mengadakan pemeriksaan dan pengamatan secara langsung pada lembaga yang bersangkutan terhadap objek-objek penelitian yang berkaitan dengan judul penulisan ilmiah. Metode ini dilakukan penulis untuk memperoleh data dan informasi yang bersifat aktual atau yang benar-benar terjadi di lapangan dari sudut pandang peneliti melalui pengamatan langsung. 2.4. Teknik Analisa Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif analisis, yaitu mengumpulkan data dan mendeskriptifkan atau menjelaskan data-data tersebut. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis laporan keuangan penulis menggunakan tehnik analisis data sebagai berikut: Hal. 73

1. Analisa laporan perbandingan keuangan, yaitu: a. Tehnik dan analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dari satu perusahaan. b. Tehnik dan analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk periode atau lebih antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lain. 2. Analisa laporan sumber dan penggunaan modal kerja yaitu suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja dalam periode tertentu. Untuk menilai penggunaan modal kerja dilihat dari beberapa ratio yaitu: 1. Rasio lancar 2. Rasio kas 3. Rasio cepat 4. Rasio aktivitas 5. Rasio perputaran aktiva lancar. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan data yang diperoleh, maka hasil penelitian tentang analisa sumber dan penggunaan modal kerja pada perusahaan kelapa sawit adalah sebagai berikut: A. Analisa Sumber dan Penggunaan Dana Dalam Artian Modal Kerja Menyusun analisa sumber dan penggunaan dana dalam artian modal kerja atau statement of courses and uses of working capital, maka modal kerja yang dimaksud adalah modal kerja neto yaitu selisih antara current asset (aktiva lancar) dengan current liabilities (hutang lancar). Dimana perubahan-perubahan current account tidak akan mempengaruhi besarnya modal kerja yang dapat mempengaruhi perubahan aktiva tetap, hutang jangka panjang dan modal. Bagi manajer keuangan analisa sumber dan penggunaan modal kerja merupakan alat analisa finansial yang sangat penting, disamping alat analisa finansial lainnya. Tujuan dari analisa tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan dibelanjai. Laporan sumber-sumber dan penggunaan modal kerja suatu perusahaan juga sangat penting artinya bagi bank dalam penilaian permintaan kredit yang diajukan kepadanya. Sebagai langkah awal untuk memudahkan dalam penyusunan analisa sumber-sumber dan penggunaan modal kerja adalah menyusun work sheet yang disusun atas dasar dua neraca dari dua saat waktu laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca antara dua periode dan setiap perubahan elemen tersebut mencerminkan adanya sumber dan penggunaan modal kerja. B. Laporan Perubahan Modal Kerja Masing-masing Perusahaan Modal yang disusun atas dasar dua neraca dari dua saat waktu laporan tersebut menggambarkan perubahan untuk setiap jenis atau elemen modal kerja (perubahan masing-masing pos aktiva lancar dan hutang lancar) dan perubahan modal kerja secara total. Laporan perubahan modal kerja menggambarkan kenaikan atau penurunan setiap elemen aktiva lancar. Hutang lancar serta perubahan total modal kerja dalam suatu periode tertentu. Berikut ini disajikan laporan keuangan perubahan modal kerja untuk setiap perusahaan kelapa sawit selama periode tertentu. Berikut ini disajikan laporan perubahan modal kerja untuk setiap perusahaan kelapa sawit selama periode 2012-2014. Hal. 74

Tabel 1 PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi Laporan Perubahan Modal Kerja Keterangan 2012 2011 Modal Kerja Naik Turun Aktiva Lancar Kas dan setara kas 33.531.932.746 1.560.421.971 31.971.510.775 Investasi efek 801.045.500 560.653.000 240.392.500 Piutang usaha: - Pihak lain 143.080.855.040 116.716.245.512 26.364.609.528 - Pihak ketiga 3.344.340.855 11.530.039.559 8.185.698.704 Piutang lain-lain pihak ketiga 493.562.665 471.780.634 21.782.031 Persediaan 169.764.455.064 156.805.817.927 12.958.637.137 Biaya dibayar dimuka 3.127.880.662 2.283.402.154 844.478.508 Uang muka pemasok dan lainlain Kewajiban Lancar 441.754.315 1.324.154.117 882.399.802 - Pihak yang hubungan 672.346.756 11.351.763.419 10.679.416.663 istimewa - Pihak ketiga 9.954.210.516 28.483.164.398 18.528.953.882 Hutang lain-lain 459.639.511 319.116.352 140.523.159 Hutang pajak 12.566.326.198 12.700.463.109 134.136.911 biaya masih harus di bayar 760.609.785 10.203.049 750.406.736 - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga 14.165.171.805 11.867.048.944 2.298.122.861 Pembayaran di terima di muka 1.804.000.000 0 1.804.000.000 Kewajiban imbalan pasca kerja 0 1.116.628.829 1.116.628.829 Total 102.860.546.764 14.061.151.262 Kenaikan Modal Kerja 88.799.395.502 Total 102.860.546.764 102.860.546.74 Sumber: Laporan Perubahan Modal Kerja PTPN IV Bah Jambi Periode 2011-2012 Tabel 2 PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi Laporan Perubahan Modal Kerja Keterangan 2013 2012 Aktiva Lancar Kas dan setara kas 104.859.857.682 33.531.932.746 71.327.924.936 Investasi efek 2.783.878.346 801.045.500 1.982.832.846 Piutang usaha: - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Modal Kerja Naik Turun 97.211.523.706 143.080.855.040 45.869.331.334 - Pihak ketiga 20.983.811.419 3.344.340.855 17.639.470.546 Piutang lain-lain pihak ketiga 420.047.780 493.562.665 73.514.885 Persediaan 166.415.233.188 169.764.455.064 3.349.221.876 Biaya dibayar dimuka 2.734.686.982 3.127.880.662 393.193.680 Uang muka pemasok dan lainlain 921.084.169 441.754.315 479.329.854 Kewajiban Lancar - Pihak yang mempunyai 218.425.692 672.346.756 453.921.064 Hal. 75

hubungan istimewa - Pihak ketiga 2.983.623.440 9.954.210.516 6.970.587.076 Hutang lain-lain 469.931.556 459.639.511 10.292.045 Hutang pajak 10.715.183.560 12.566.326.198 1.851.142.638 biaya masih harus di bayar 0 760.609.785 760.609.785 - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga 6.126.238.895 14.165.171.805 8.038.932.910 Pembayaran di terima di muka 1.993.510.346 1.804.000.000 189.510.346 Total 109.504.751.673 49.885.064.166 Kenaikan Modal Kerja 59.619.687.507 Total 109.504.751.673 109.504.751.673 Sumber: Laporan Perubahan Modal Kerja PTPN IV Bah Jambi Periode 2012-2013 Tabel 3 PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi Laporan Perubahan Modal Kerja Keterangan 2014 2013 Modal Kerja Naik Turun Aktiva Lancar Kas dan setara kas 99.238.814.953 104.859.857.682 5.621.042.729 Investasi efek 3.239.748.095 2.783.878.346 455.869.749 Piutang usaha: - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 129.950.862.512 97.211.523.706 32.739.338.806 - Pihak ketiga 25.772.398.248 20.983.811.419 4.788.586.829 Piutang lain-lain: - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 174.148.000 0 174.148.000 - Pihak ketiga 298.627.675 420.047.780 121.420.105 Persediaan 230.155.447.995 166.415.233.188 63.740.214.807 Biaya dibayar dimuka 4.578.649.688 2.734.686.982 1.843.962.706 Uang muka pemasok dan lainlain 3.803.063.318 921.084.169 2.881.979.149 Kewajiban Lancar Hutang Usaha: - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2.156.300 218.425.692 216.269.392 - Pihak ketiga 29.991.822.356 2.983.623.440 27.008.198.916 Hutang lain-lain 751.897.147 469.931.556 281.965.591 Hutang pajak 9.795.866.727 10.715.183.560 919.316.833 Biaya masih harus dibayar 0 0 - Pihak yang mempunyai istimewa 0 0 - Pihak ketiga 18.475.775.143 6.126.238.895 12.349.536.248 Pembayaran diterima dimuka 2.383.487.595 1.993.510.346 389.977.246 Total 107.759.686.271 45.772.140.838 Kenaikan modal kerja 61.987.545.433 Total 107.759.686.271 107.759.686.271 Sumber: Laporan Perubahan Modal Kerja PTPN IV Bah Jambi Periode 2013-2014 Hal. 76

4.2. Pembahasan Penelitian Setelah dilakukan analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada masing-masing perusahaan dapat dibuat ikhtisar perbandingan perubahan modal kerja (Net Working Capital) sebagai berikut: Tabel 4 Ikhtisar Perubahan Modal Kerja (Net Working Capital) Perusahaan-Perusahaan (Dalam Rupiah) Perusahaan PTPN IV (Persero) Bah Jambi Sumber : Data diolah Periode 2012 2013 2014 888.799.395.502 59.619.687.507 61.987.545.433 Berdasarkan tabel 4 di atas terlihat bahwa PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi memiliki pengelolaan modal kerja yang paling baik. Hal ini terlihat dari pengelolaan modal kerja yang terus menghasilkan peningkatan modal kerja setiap tahunnya. Dimana dari tabel tersebut di atas juga terlihat jumlah peningkatan modal kerja perusahaan setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, terutama pada periode 2012 ke periode 2014 jumlah peningkatan modal kerjanya sangat tinggi hampir mencapai 100% dari total modal kerja periode sebelumnya. Hal ini disebabkan perusahaan dalam pengelolaan modal kerjanya baik dari sisi pemilihan sumber modal kerja maupun penggunaan sumber modal kerja tersebut perusahaan memprioritaskan sumber dan penggunaan modal kerja yang dapat mendatangkan kerja. Hal ini antara lain dapat dilihat dari pembagian deviden kas yang terus meningkat setiap periode. Pada periode berikutnya yakni 2012 ke 2013, jumlah peningkatan modal kerja perusahaan terlihat kembali naik walaupun belum sebesar jumlah peningkatan 2011-2012. Hal ini disebabkan perusahaan dalam pemilihan sumber belum begitu baik, namun dalam hal penggunaan modal kerja dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja terlihat penggunaannya diutamakan untuk penambahan aktiva tetap dan pembagian deviden. Dengan penambahan aktiva tetap dapat menunjang perusahaan dalam meningkatkan laba perusahaan, dimana laba yang diperoleh dapat menambah sumber modal kerja diperiode berikutnya. Sedangkan pembagian deviden dapat meningkatkan kemakmuran pemilik saham. 1. Ratio Likuiditas Perhitungan rasio likuiditas untuk tahun 2012 Aktiva Lancar a. Current Ratio = Hutang Lancar = 3.676.111.792.556 3.641.778.810.310 = 1,00 Kas Efek b. Cash Ratio = Hutang Lancar = 34.332.978.246 3.641.778.819.310 = 0,09 Kas Efek + Piutang c. Quick Ratio = Hutang Lancar Hal. 77

= 38.170.881.766 3.641.778.819.310 = 0,01 Untuk Tahun 2013 Aktiva Lancar a. Current Ratio = Hutang Lancar = 396.330.123.272 22.506.913.489 = 4,6 Kas Efek b. Cash Ratio = Hutang Lancar = 107.643.736.028 2.250.691.348 = 47,8 Kas Efek + Piutang c. Quick Ratio = Hutang Lancar = 130.019.619.533 2.350.691.348 = 55,3 Untuk Tahun 2014 Aktiva Lacar a. Current Ratio = Hutang Lancar = 170.224.799.973 43.234.786.953 = 3,93 Kas + Efek b. Cash Ratio = Hutang Lancar = 98.290.268.357 43.234.786.953 = 2,73 Kas Efek + Piutang c. Quick Ratio = Hutang Lancar = 170.224.799.973 43.234.786.953 = 3,93 2. Ratio Solvabilitas. Perhitungan Rasio Solvabilitas untuk tahun 2012 Total Utang a. Rasio Utang Atas Modal = Modal = 26.595.729.077 33.531.932.746 = 0,79 Total Utang b. Rasio Utang Atas Aktiva = Total Aktiva Hal. 78

Untuk Tahun 2013 a. Rasio Utang Atas Modal = = 29.595.729.077 34.332.978.246 = 0,86 Total Utang Modal = 2.250.691.348 104.859.857.682 = 0,02 Total Utang b. Rasio Utang Atas Kas = Total Aktiva = 2.250.691.348 396.330.123.272 = 0,05 Untuk Tahun 2014 Total Utang a. Rasio Utang Atas Modal = Modal = 43.234.786.953 98.290.268.357 = 0,43 Total Utang b. Rasio Utang Atas Aktiva = Total Aktiva = 43.234.786.953 170.224.799.973 = 0,25 Diketahui bahwa apabila rasio ini tinggi mengindikasikan likuiditas rendah. Bila rasio ini rendah, mengindikasikan likuiditas tinggi. Berdasarkan tabel 4 di atas, terlihat bahwa pada tahun 2013 PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi memiliki tingkat likuiditas paling tinggi. Sedangkan pada tahun 2012 dan 2014 PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi memiliki modal kerja yang paling baik dalam artian cukup atau likuid. Diketahui bahwa bila rasio ini tinggi mengindikasikan likuiditas yang rendah untuk mendukung operasional, rasio yang rendah menunjukkan likuiditas tinggi. Berdasarkan tabel diatas terlihat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi memiliki rasio terendah dari tahun 2012-2014 yang berarti bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat likuiditas paling tinggi. Berdasarkan analisis di atas, diantara tahun-tahun tersebut menunjukkan pengelolaan modal kerja yang paling baik. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi adalah pada tahun 2013, dimana modal kerjanya lebih meningkat dari periode sebelumnya walaupun tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya. Pada periode 2012, penggunaan modal kerja terbesar perusahaan ini adalah untuk pembelian aktiva tetap, kemudian untuk pembagian deviden. Pada periode 2013, penggunaan modal kerja lebih diutamakan untuk pembagian deviden. Pembelian aktiva tetap masih dilakukan di periode ini. Selain itu, penggunaan modal kerja juga dialokasikan untuk bertambahnya aktiva pajak tangguhan bersih, berkurangnya biaya dibayar dimuka, bertambahnya perangkat lunak komputer dan berkurangnya uang jaminan. Pada periode 2014, pembelian aktiva tetap menjadi alokasi penggunaan modal kerja yang paling besar selain pembagian deviden kas. Penggunaan modal kerja juga dialokasikan Hal. 79

untuk berkurangnya beban tangguhan hak atas tanah, bertambahnya aktiva pajak tangguhan bersih, berkurangnya biaya dibayar dimuka dan berkurangnya uang jaminan. Berdasarkan data di atas, terlihat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi dalam hal penggunaan modal kerja diutamakan untuk pembelian aktiva tetap dan pembagian deviden hal ini mengindikasikan adanya upaya perusahaan untuk memaksimumkan nilai perusahaan karena dengan penambahan aktiva tetap dapat menunjang peningkatan operasional dan pembagian deviden dapat mensejahterahkan para pemilik saham. V. KESIMPULAN Setelah melakukan analisis terhadap PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bahwa PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi telah memperoleh modal kerja yang cukup sehingga menunjang kelancaran operasional perusahaan. 2. Berdasarkan hasil analisis dan penggunaan modal kerja pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi memiliki sumber modal yang baik dari sumber internal sehingga tidak akan menimbulkan kewajiban membayar dana yang dipakai di masa yang akan datang. 3. Berdasarkan hasil analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi memiliki modal kerja yang hampir sama dengan PT. Perkebunan Nusantara lainnya. DAFTAR PUSTAKA Agnes Sawir, 2005. Analisa Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Bambang Riyanto, 2001. Dasar-dasar pembelajaran perusahaan, edisi keempat, cetakan keenam. Yogyakarta: BPFE Dwi Prastowo dan Rika Juliyanti, 2002. Analisa Laporan Keuangan Konsep Dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Eka sujatni, 2009. Analisa laporan sumber dan penggunaan modal kerja dan tingkat likuiditas perusahaan pada perusahaan air mineral yang go publik. Skripsi diterbitkan, fakultas ekonomi: universitas haluoleo Kamaruddin Ahmad, Drs.2002 Dasar Dasar manajemen modal kerja. Jakarta : PT. Rineka cipta Kasmir, S.E, M.M. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo 2008 Lukman Syamsuddin, 2007. Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: YKPN Manullang, 2005. Pengantar Manajemen Keuangan, Yogyakarta: andi Munawir S. 2004. Analisa laporan keuangan edisi keempat, cetakan ketiga belas Yogyakarta : ekonosia. Mulyadi Prawio Sentono, 2002, Pengantar bisnis Modren, studi kasus indonesia dan analisis kuantitatif. Cetakan pertama, jakarta : PT. Bumo Aksar. Yuningsih, 2009. Analisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada PT. Ade sula. Skripsi diterbitkan, fakultas Ekonomi: Universitas haluoleo. Hal. 80