Aspirasi Vakum Manual (AVM) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

dokumen-dokumen yang mirip
Aspirasi Vakum Manual (AVM)

Kompresi Bimanual. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Penatalaksanaan Kasus Keguguran. Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan serta Kepatuhan pada Standar Pelayanan menjadi Kunci Keberhasilan Asuhan APK

PEMASANGAN AKDR. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN

Lampiran 2

KETERAMPILAN PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

PENCABUTAN AKDR. Untuk menjarangkan kehamilan selama 10 tahun

KETERAMPILAN PEMASANGAN DAN PENCABUTAN AKDR

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI TES PAP DAN IVA. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Atonia Uteri. Perdarahan post partum dpt dikendalikan melalui kontraksi & retraksi serat-serat miometrium

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN)

Cara Kerja : Mencegah masuknya spermatozoa / sel mani ke saluran tuba Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas.

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

MANUAL PLASENTA Pengertian Etiologi

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL. No. Dokumen : No. Revisi : Hal.:1/5. Tgl. Terbit :

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena tumbuh terlalu melekat lebih dalam

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

PENILAIAN PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING IMPLAN-2

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) Dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K) Divisi Uroginekologi Rekonstruksi Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/ RSCM

DAFTAR TILIK ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) PETUNJUK

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PATHOLOGI KEBIDANAN PERSALINAN SUNGSANG

AKADEMI KEBIDANAN BAKTI INDONESIA BOGOR

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

DAFTAR ISI PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN KLINIK. 1. Kuretase Kuretase pasca persalinan Ekstraksi Vakum... 15

SOP Persalinan Dengan Letak Sungsang

LAMPIRAN. Lampiran 1

NORMAL DELIVERY LEOPOLD MANUEVER. Dr.Cut Meurah Yeni, SpOG Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsyiah/RSUD-ZA

Abortus. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA PEREMPUAN. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :

Surat Permohonan Pengambilan Data Awal Penelitian

SOP PENCABUTAN AKDR No. Dokumen No. Revisi : 00 Tanggal Terbit : 01 Mei 2015 Halaman : 1

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Ruang VK RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap

KUNCI JAWABAN KUESIONER TENGAH PELATIHAN

Lampiran 1 PERMOHONAN DATA AWAL LTA

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

Lampiran 1 PERMOHONAN DATA AWAL LTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan


GAMBARAN UMUM PELATIHAN

BUKU PANDUAN KETERAMPILAN KLINIK

ABORTUS INKOMPLIT. No. Dokumen : No. Revisi : - Tanggal Terbit : Halaman : 1/ Sutarjo, SKM, M.MKes NIP

Perdarahan Post Partum. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya sebagai mahasiswa Prodi D.III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya

PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN

1. ATONIA UTERI. A. Pengertian

KATA PENGANTAR. Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. : Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Tahun 2010/2011

PEMERIKSAAN IVA. : A/II/SOP-PKM/III/2016/001 Dokumen No.Revisi : 00 Tanggalterbit : 01 Maret 2016 Halaman : 1/2

SOP. PERSALINAN NORMAL No. Kode : Tanda tangan. Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman : 1/4 PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud melakukan Asuhan

KOP DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK BERITA ACARA PEMERIKSAAN PRAKTIK BIDAN MANDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATAL EMERGENSI DASAR


PENGERTIAN KOMPRESI BIMANUAL

PENGKAJIAN PNC. kelami

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

LEMBAR KUESIONER PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) BIDAN PRAKTEK SWASTA DI KECAMATAN LUBUK PAKAM

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosedur Pertolongan Persalinan Normal

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan suatu tindakan.

Bab XV. Aborsi dan Komplikasinya. Mengapa bisa terjadi aborsi pada perempuan? Aborsi yang aman dan tidak aman. Komplikasi aborsi

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI SUBJEK PENELITIAN. Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi subjek dan responden

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM UROGENITALIA PENUNTUN PEMBELAJARAN TEHNIK PEMERIKSAAN PROSTAT DENGAN COLOK DUBUR

Patologi persalinan (2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya janin. Kehamilan normal berlangsung dalam waktu 40 minggu. minggu ke-28 sampai minggu ke-40 (Sarwono, 2009).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengalaman berasal dari kata dasar Alami yang mempunyai arti

KEHAMILAN GANDA. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002).

Transkripsi:

Aspirasi Vakum Manual (AVM) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

No. Langkah/Kegiatan 1. Persiapan Lakukan konseling dan lengkapi persetujuan tindakan medis. 2. Persiapkan alat, pasien, dan pencegaan infeksi sebelum tindakan. 3. Minta pasien berkemih. 4. Baringkan pasien dalam posisi litotomi dan pasang kain alas bokong dan penutup perut bawah. 5. Pastikan alur cairan dan darah masuk pada tempatnya. 6. Pasang tensimeter, infus set, dan cairannya, kemudian beri analgetika (parasetamol) 30 menit sebelum tindakan. 7. Suntikkan 10 unit oksitosin IM atau 0,2 mg ergometrin IM.

No. Langkah/Kegiatan 8. Siapkan AVM Kit dan instrumen. Pasang adaptor pada 3 kanula dengan ukuran yang berbeda. 9. Dekatkan dan uji fungsi serta kelengkapan alat resusitasi. 10. Cuci tangan dan lengan, keringkan, lalu kenakan sarung tangan DTT. 11. Siapkan tekanan negatif dalam tabung AVM. 12. Beritahukan pasien bahwa tindakan akan dimulai. 13. Tindakan Bersihkandaerahvulvadansekitarnya,kemudianlakukanpengosongan kandung kemih dengan kateter apabila pasien belum berkemih. Lakukan pemeriksaan bimanual

No. Langkah/Kegiatan 14. Cabut dan masukkan kateter ke dalam wadah dekontaminasi. Ganti sarung tangan 15. Pasang speculum Sims bawah dan atas, minta asisten mempertahankan posisi kedua spekulum dengan baik. 16. Oleskan larutan antiseptik pada serviks dan vagina. 17. Nilai bukaan serviks, perdarahan, jaringan, atau trauma. Bersihkan serviks dan vagina dengan larutan antiseptik. 18. Periksa apakah ada robekan serviks atau hasil konsepsi di kanalis servikalis. Jika ada, keluarkan dengan forsep ovum. 19. Jepit bibir atas serviks di arah jam 11 dan jam 1 dengan tenakulum (atau klem ovum atau Fenster untuk abortus inkomplit) kemudian pegang gagang tenakulum dengan tangan kiri.

No. Langkah/Kegiatan 20. Lakukan pemeriksaan kedalaman dan lengkung uterus dengan penera kavum uteri (sonde). 21. Tentukan ukuran kanula yang sesuai dengan bukaan ostium (pilih ukuran kanula yang terbesar yang bisa masuk dalam ostium uteri. 22. Pasang kanula yang sesuai dan lakukan dekontaminasi pada kanula yang tidak terpakai. 23. Tarik tenakulum hingga serviks dan uterus berada pada posisi yang sesuai, kemudian dorong kanula hingga mencapai fundus tetapi tidak lebih dari 10 cm. 24. Pegang kanula dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, tarik sedikit ujung kanula dari fundus, lalu hubungkan adaptor dan kanula dengan tabung AVM.

No. Langkah/Kegiatan 25. Pegang kanula dan topangkan tabung pada telapak tangan dan lengan bawah kanan, buka pengatur klep agar tekanan negatif bekerja. 26. Dorong kembali kanula hingga menyentuh fundus kemudian lakukan evakuasi massa kehamilan dengan gerakan rotasi dari dalam ke luar atau gerakan maju mundur sambil dirotasikan dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Lakukan hingga semua permukaan dinding depan terasa bersih. 27. Putar lubang kanula ke belakang, lakukan gerakan rotasi atau maju mundur secara sistematis pada dinding belakang. 28. Lakukan berulang ulang gerakan rotasi dan kraniokaudal hingga meliputi semua permukaan dinding uterus.

No. Langkah/Kegiatan 29. Jagalah agar selama evakuasi, kanula tidak keluar melewati ostium. 30. Bila tidak dijumpai massa kehamilan, lakukan evaluasi ulangan. Evakuasi selesai bila ditemukan tanda tanda berikut: Busa kemerahan tanpa jaringan dalam kanula Terasa mulut kanula mengenai permukaan yang kasar seperti sabut Uterus berkontraksi seperti menjepit kanula 31. Apabila hasil evakuasi telah mengisi lebih dari setengah isi tabung namun evakuasi belum selesai, hentikan tindakan, tutup katup pengatur tekanan dan lepaskan tabung dari adaptor. 32. Buka kembali katup, tekan pendorong untukm engeluarkan hasil evakuasi ke dalam wadah khusus, untuk pemeriksaan patologi anatomi. 33. Siapkan lagi tekanan vakum dan ulangi evakuasi.

No. Langkah/Kegiatan 39. Nilai hasil evakuasi dan pikirkan kemungkinan adanya kelainan di luar uterus. 40. Lakukan pemeriksaan hasil evakuasi untuk memastikan bahwa jaringan yang keluar adalah jaringan hasil konsepsi dengan cara: Merendam hasil evakuasi di dalam mangkok yang berisi air bersih dan kasa saringan. Jaringan vili korialis tampak keabu abuan dan mengambang; sementara jaringan endometrium tampak massa lunak, licin, butiran putih tanpa juluran halus, dan tenggelam. 41. Perawatan Pascatindakan Beritahukan pemeriksaan dan tindakan telah selesai serta masih diperlukan pemantauan dan perawatan lanjutan.

No. Langkah/Kegiatan 42. Kumpulkan instrumen dan bahan habis pakai, masukkan ke tempat yang telah disediakan. 43. Pergunakan cunam tampon dan kapas dengan larutan klorin 0,5%, usapkan larutan tersebut pada benda atau bagian bagian di sekitar tempat tindakan yang tercemar darah atau sekret pasien. 44. Bersihkan darah atau sekret pasien yang melekat pada sarung tangan kemudian lepaskan dan rendam dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5%. 45. Cuci tangan dan lengan, kemudian keringkan dengan handuk bersih dan kering. 46. Bantu ibu ke ruang pulih.

No. Langkah/Kegiatan 47. Pantau tanda vital, keluhan atau perdarahan ulang, tiap 10 menit dalam jam pertama pasca tindakan. Tuliskan diagnosis, instruksi, pemantauan pasca tindakan. 48. Berikan parasetamol 500 mg jika perlu, serta antibiotika profilaksis dan tetanus profilaksis. 49. Catat keadaan umum pasca tindakan dan hasil evakuasi. 50. Lakukan konseling pascatindakan dan konseling KB. 51. Pasien boleh pulang 1 2 jamsetelahtindakanjikatidakterdapattanda komplikasi.

Langkah 2 Persiapan Alat

Pilihan ukuran kanul AVM

Perakitan alat AVM 1

Perakitan alat AVM 2

Perakitan alat AVM 3

Perakitan alat AVM 4

Pemakaian Alat Perlindungan Diri

Langkah 11 Tekan katup tekanan negatif AVM

Langkah 11 Tarik tuas hingga ujung untuk membentuk tekanan negatif

Langkah 13 Bersihkan vulva dan sekitarnya. Dari atas ke bawah, lalu ganti kapas

Langkah 13 Pemeriksaan Bimanual

Langkah 13 Pemasangan kateter bila pasien belum berkemih

No. Langkah/Kegiatan 14. Cabut dan masukkan kateter ke dalam wadah dekontaminasi. Ganti sarung tangan 15. Pasang speculum Sims bawah dan atas, minta asisten mempertahankan posisi kedua spekulum dengan baik. 16. Oleskan larutan antiseptik pada serviks dan vagina. 17. Nilai bukaan serviks, perdarahan, jaringan, atau trauma. Bersihkan serviks dan vagina dengan larutan antiseptik. 18. Periksa apakah ada robekan serviks atau hasil konsepsi di kanalis servikalis. Jika ada, keluarkan dengan forsep ovum. 19. Jepit bibir atas serviks di arah jam 11 dan jam 1 dengan tenakulum (atau klem ovum atau Fenster untuk abortus inkomplit) kemudian pegang gagang tenakulum dengan tangan kiri.

Langkah 15 Pemasangan spekulum sims bagian bawah

Langkah 15 Minta asisten menahan sims bagian bawah, ketika pemasangan sims atas

Langkah 16 Oleskan larutan antiseptik

Langkah 19 Pasang Tenakulum, jepit serviks, lalu lepas sims atas

Langkah 19 Penjepitan bibir serviks jam 11 dan jam 1

No. Langkah/Kegiatan 20. Lakukan pemeriksaan kedalaman dan lengkung uterus dengan penera kavum uteri (sonde). 21. Tentukan ukuran kanula yang sesuai dengan bukaan ostium (pilih ukuran kanula yang terbesar yang bisa masuk dalam ostium uteri. 22. Pasang kanula yang sesuai dan lakukan dekontaminasi pada kanula yang tidak terpakai. 23. Tarik tenakulum hingga serviks dan uterus berada pada posisi yang sesuai, kemudian dorong kanula hingga mencapai fundus tetapi tidak lebih dari 10 cm. 24. Pegang kanula dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, tarik sedikit ujung kanula dari fundus, lalu hubungkan adaptor dan kanula dengan tabung AVM.

Langkah 20 Pemeriksaan kedalaman uterus dengan sonde

Langkah 23 Pasang kanula yang sesuai

Langkah 24 Kanula masuk kavum uteri, lalu sambungkan dengan tabung adaptor

No. Langkah/Kegiatan 25. Pegang kanula dan topangkan tabung pada telapak tangan dan lengan bawah kanan, buka pengatur klep agar tekanan negatif bekerja. 26. Dorong kembali kanula hingga menyentuh fundus kemudian lakukan evakuasi massa kehamilan dengan gerakan rotasi dari dalam ke luar atau gerakan maju mundur sambil dirotasikan dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Lakukan hingga semua permukaan dinding depan terasa bersih. 27. Putar lubang kanula ke belakang, lakukan gerakan rotasi atau maju mundur secara sistematis pada dinding belakang. 28. Lakukan berulang ulang gerakan rotasi dan kraniokaudal hingga meliputi semua permukaan dinding uterus. 29. Jagalah agar selama evakuasi, kanula tidak keluar melewati ostium.

Langkah 28 Lakukan penghisapan dengan rotasi dan maju mundur 1

No. Langkah/Kegiatan 30. Bila tidak dijumpai massa kehamilan, lakukan evaluasi ulangan. Evakuasi selesai bila ditemukan tanda tanda berikut: Busa kemerahan tanpa jaringan dalam kanula Terasa mulut kanula mengenai permukaan yang kasar seperti sabut Uterus berkontraksi seperti menjepit kanula 31. Apabila hasil evakuasi telah mengisi lebih dari setengah isi tabung namun evakuasi belum selesai, hentikan tindakan, tutup katup pengatur tekanan dan lepaskan tabung dari adaptor. 32. Buka kembali katup, tekan pendorong untukm engeluarkan hasil evakuasi ke dalam wadah khusus, untuk pemeriksaan patologi anatomi. 33. Siapkan lagi tekanan vakum dan ulangi evakuasi.

Langkah 31 Tutup katup pengatur tekanan

Langkah 31 Lepaskan kanul dari adaptor

Langkah 32 Buka katup, lalu keluarkan isi tabung

Bila jaringan belum ter evakuasi seluruhnya, buat kembali tekanan negatif pada tabung. Lalu kembali masukkan kanul, sampai seluruh jaringan sisa konsepsi terambil Lalu keluarkan kanul dari uterus

No. Langkah/Kegiatan 34. Bila evakuasi telah selesai, lepaskan sambungan adaptor dengan kanula. Bila masih terjadi perdarahan, lakukan evaluasi untuk evakuasi ulangan atau adanya gangguan/penyulit lain. 35. Masukkan tabung, adaptor, dan kanula ke dalam larutan klorin 0,5%, kemudian lepaskan tenakulum, spekulum, bersihkan serviks dan vagina dengan larutan antiseptic. 36. Beritahukan evakuasi telah selesai tetapi masih diperlukan pemeriksaan bimanual ulangan. 37. Lakukan pemeriksaan bimanual untuk menilai besar dan konsistensi uterus. 38. Jika perdarahan masih berlanjut dan uterus masih lunak dan besar, lakukan evakuasi ulang.

Langkah 34 Bersihkan serviks dan lakukan penekanan apabila ada perdarahan dari bekas jepitan tenakulum

Langkah 35 Masukkanalat alat yang terkontaminasi pada klorin 0.5%

Langkah 37 Lakukan pemeriksaan bimanual ulangan

No. Langkah/Kegiatan 39. Nilai hasil evakuasi dan pikirkan kemungkinan adanya kelainan di luar uterus. 40. Lakukan pemeriksaan hasil evakuasi untuk memastikan bahwa jaringan yang keluar adalah jaringan hasil konsepsi dengan cara: Merendam hasil evakuasi di dalam mangkok yang berisi air bersih dan kasa saringan. Jaringan vili korialis tampak keabu abuan dan mengambang; sementara jaringan endometrium tampak massa lunak, licin, butiran putih tanpa juluran halus, dan tenggelam. 41. Perawatan Pascatindakan Beritahukan pemeriksaan dan tindakan telah selesai serta masih diperlukan pemantauan dan perawatan lanjutan.

No. Langkah/Kegiatan 42. Kumpulkan instrumen dan bahan habis pakai, masukkan ke tempat yang telah disediakan. 43. Pergunakan cunam tampon dan kapas dengan larutan klorin 0,5%, usapkan larutan tersebut pada benda atau bagian bagian di sekitar tempat tindakan yang tercemar darah atau sekret pasien. 44. Bersihkan darah atau sekret pasien yang melekat pada sarung tangan kemudian lepaskan dan rendam dalam wadah yang berisi larutan klorin 0,5%. 45. Cuci tangan dan lengan, kemudian keringkan dengan handuk bersih dan kering. 46. Bantu ibu ke ruang pulih.

No. Langkah/Kegiatan 47. Pantau tanda vital, keluhan atau perdarahan ulang, tiap 10 menit dalam jam pertama pasca tindakan. Tuliskan diagnosis, instruksi, pemantauan pasca tindakan. 48. Berikan parasetamol 500 mg jika perlu, serta antibiotika profilaksis dan tetanus profilaksis. 49. Catat keadaan umum pasca tindakan dan hasil evakuasi. 50. Lakukan konseling pascatindakan dan konseling KB. 51. Pasien boleh pulang 1 2 jamsetelahtindakanjikatidakterdapattanda komplikasi.