BAB I. PENDAHULUAN. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan

dokumen-dokumen yang mirip
KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Otentisitas Alkitab vs Quran

MATERI 5 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

Kisah Dr. Gary Miller (Misionaris Kristen), Sang Penantang Al Quran : Melakukan Riset Panjang Untuk Mencari Kesalahan Al Qur an!

Memahami Islam. Pertanyaan:

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

UKHUWAH ISLAMIYYAH Oleh : Agus Gustiwang Saputra

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

Yesus yang Asli. oleh Kermit Zarley

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

Taurat dan Injil. Sebuah petunjuk bagi Umat Manusia! Ali-Imran 3:3-4

Kitab suci Qur an menunjukan sebuah kelompok yang disebut Ahli Kitab. Pembaca diundang untuk mempelajari Surah ke-3: Ali Imran.

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

EFEK KESEHARIAN TAKWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang

EMPAT AGENDA ISLAM YANG MEMBEBASKAN

SEKILAS TENTANG PENGARANG

BAB I PENDAHULUAN. sulit diterima bahkan mustahil diamalkan (resistensi) 4. Dan yang lebih parah,

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN

Pancasila Ditinjau dari Al-Qur an

Pendidikan Agama Islam

Ellen White & Tes Kesempurnaan yang Salah

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan. Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah

DALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN:

Secara bahasa, kata AGAMA berasal dari bahasa sangsekerta yang berarti TIDAK PERGI, tetap di tempat.

MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

MEMBANGUN KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA: Perspektif Sosiologis. Prof. Dr. H. Nur Syam, MSi Guru Besar Sosiologi IAIN Sunan Ampel

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Miraj Nasional, Jakarta, 7 Juni 2013 Jumat, 07 Juni 2013

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

Pendidikan Agama Islam

Islam dalam Tatanan Kehidupan Bermasyarakat

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Kedudukan Tauhid Dalam Kehidupan Seorang Muslim

TANTANGAN UMAT BERAGAMA PADA ABAD MODERN

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga tidak memicu terjadinya konflik sosial didalam masyarakat.

Bab I Pendahuluan. Dorongan beragama bagi manusia merupakan tuntutan yang tidak dapat dihindari.

ETIKA. Membangun Masyarakat Islam Modern. Informatika. Dr. Rais Hidayat.

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.

Tetangga dekat dari rumah masa kecil. Memberitakan Kebenaran dengan Kasih. pengantar

Pendidikan Agama Islam

{mosimage}pergaulan Berdasarkan Sistem Islam, Bukan Nilai-nilai Barat yang Rusak

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU

ISLAM DAN TOLERANSI. ABDUL RACHMAN, S.S., M.Pd.I. Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi Teknik Industri.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Oleh: ENCEP SUPRIATNA

PERKAWINAN BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF ISLAM Oleh Dr. ABDUL MAJID Harian Pikiran Rakyat

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.

Gagasan tentang Tuhan yang dibentuk oleh sekelompok manusia pada satu generasi bisa saja menjadi tidak bermakna bagi generasi lain.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Optimisme berasal dari akar kata optimis, dan imbuhan isme (paham,

Resensi Buku EKONOMI POLITIK: Peradaban Islam Klasik, karangan Suwarsono Muhammad Oleh: Musa Asy arie

Щ6

Status Rohani Seorang Anak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan

Pelajaran Enam. Yesus Adalah Kebenaran. mendengar kepalsuan, kesalahan, atau kebohongan; kita tidak mau hidup atau

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan,

BAB IV ANALISA. dalam jenis paguyuban atau gemeinschaft, tepatnya paguyuban karena solidaritas.

BAB I PENDAHULUAN. keberagamaan, cita-cita, perspektif, orientasi hidup. Tingginya pluralisme bangsa Indonesia membuat potensi konflik bangsa

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann

Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Komunikasi efektif merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat

KALIMAT SERUAN PADA TERJEMAHAN AL-QUR AN SURAT AL AHZAB SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar S-1

Pekerja Dalam Gereja Tuhan

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

Kerohanian Zakharia Luk 1:5 7, Ev. Andrew Kristanto

BAB V. Penutup: Refleksi, Kesimpulan dan Saran

BAB 2 Iman kepada Kitab-Kitab Allah. Standar Kompetensi : 2. Meningkatkan keimanan kepada Kitab-kitab Allah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan mencapai 60% per tahun (Halim, 2012). ini menurut Tajuddin M. Rasdi dalam bukunya Rekabentuk Masjid Sebagai

Hukum orang yang memanfaatkan Islam untuk kepentingan pribadi

A: Sebagaimana kita telah rembuk kemarin malam, apakah akan dilanjutkan juga musyawarah kita ini?

BAB I PENDAHULUAN UKDW

SEJARAH SEHARUSNYA MENJADI INSPIRASI MEMANFAATKAN PELUANG

Pertanyaan Alkitabiah Pertanyaan Bagaimanakah Orang Yang Percaya Akan Kristus Bisa Bersatu?

BAB V PENUTUP. Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

- Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٢

TUGAS KITA SEBAGAI HAMBA ALLAH & UMMAT NABI. Tugas sebagai hamba ialah beribadah. QS 51. Adzariyat 56:

BAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata

EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

PANCASILA PANCASILA DAN AGAMA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

FATWA MAJLIS ULAMA INDONESIA Tentang Perayaan Natal Bersama

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

Bimbingan Ruhani. Penanya:

Transkripsi:

BAB I. PENDAHULUAN Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Q.S. Al-Hujurat [49]: 13 A. Latar Belakang Masalah Menurut Philip Jenkins (2011) seorang sejarawan agama dan peradaban dan penulis buku The Jesus Wars, 50 tahun ke depan ini sepertinya akan terjadi eskalasi kekerasan antara agama Islam dan agama Kristen. Penyebab utamanya adalah lumpuhnya fungsi diniah sebagai rahmat bagi seluruh alam.lumpuhnya fungsi diniah sebagai rahmat bagi seluruh alam ini seringkali disebabkan oleh penafsiran-penafsiran yang dipegang oleh partisan-partisan agama, baik Islam maupun Kristen, yang memandang bahwa kelembagaan keagamaan adalah satusatunya jalan, baik bagi perseorangan ataupun sebuah kelom pok, agar bisa menjalani hidup yang saleh atau hidup yang baik. Partisan-partisan Kristen dengan bersikeras menyatakan bahwa, berdasarkan Taurat, Zabur dan Injil, kelembagaan agama mereka adalah satu-satunya jalan menuju surga. Sedangkan, partisan-partisan Islam cenderung merasa paling sahih dan paling

berwewenanguntuk menonjolkan kelembagaan agama dan identitas sosial budaya dan partai mereka, misalnya dalam menafsirkan ayat innad dīna indallāhil islām(u) (Q.S.: Āli Imrān [3], 19), ditafsirkan dengan sesungguhnya agama disisi Allah ialah Islam. 1 Selama masih ada sikap mementingkan golongan sepertinya selama itu pula berbagai ketegangan dan kekerasan antar agama yang sedang berkecamuk saat ini akan terus berlanjut. Corie Block (2013) membedakan pandangan Eksklusif, pandangan Inklusif dan pandangan Pluralisme sebagai berikut: 1.Pandangan Eksklusif adalah sebuah pandangan yang bersikukuh bahwa tidak ada rahmat di luar agama tertentu. 2. Pandangan Inklusif adalah sebuah pandangan yang bersikukuh bahwa rahmat selalu tersedia pada agama tertentu, namun jangkauan rahmatannya meluas sampai pada pemeluk agama lain pada berbagai tingkat yang beragam. 3. Pluralisme adalah sebuah pandangan yang bersikukuh bahwa semua agama sahih dan benar.(block, 2013 Kindle edition, 561) Karya tulis ini mengeksplorasi Pandangan Inklusif, bukan Pluralisme, pandangan inklusif yang dibandingkan dengan pandangan eksklusif. Ini berarti terdapat sebuah asumsi bahwa kebenaran yang hakiki itu ada, dan kebenaran yang hakiki tersebut tidak terbatas hanya dalam sebuah agama tertentu. 1 Terjemahan Yusuf Ali The Holy Qur'an: Text, Translation and Commentary di Al Qur an Terjemahan Dwibahasa Inggris dan Indonesia terbitan Al Mizan Publishing H ouse, Bandung 2010, menterjemahkannya sbb: The Religion before Allah is Islam (submission to His Will) (Berserah diri pada Takdir Allah).

Pergumulan antara eksklusivisme dan inklusivisme ini ditentukan oleh fleksibilitas dalam sebuah agama. Ini meliputi pengevaluasian kembali tentang apa yang dimaksud dengan adat, dan apa yang dimaksud dengan kebenaran yang hakiki. Penelitian ini juga mencantumkan kisah perjalanan hidup Usman Ibrahim, sebagai sebuah studi kasus tentang seorang yang berpandangan eksklusif yang kemudian mengalami transformasi paradigma dan menjadi seorang yang berpandangan dan berperilaku inklusif kepada sesama manusia tanpa pandang bulu. Usman Ibrahim 2 dipengaruhi oleh para partisan Islam garis keras, dan setelah banyak tahun berlalu terjadilah sebuah proses perubahan dalam pandangan-pandangan keras dan doktriner yang ada dalam dirinya, dan ini terjadi ketika dia mengalami kemelut dan pergolakan batin. Dia mengatakan: Hidup di bawah Hukum Syariah berarti saya diharapkan untuk menjadi alat Allah dalam memperluas perannya di bangsa saya. Ini berarti saya diharapkan untuk menghilangkan Kristen kafir dari tempat di mana orang Muslim berada dengan kekerasan jika perlu. Ini juga termasuk menutup bar-bar kafir yang menjual alkohol. Semuanya itu dianggap sebagai sebuah pencemaran terhadap standar-standar yang dibawahnya manusia diharuskan untuk hidup oleh Allah yang disembah Nabi Ibrahim. Kami melihat ancaman kafir terbesar adalah melalui pengaruh budaya Barat, dan ini harus dilawan. Dijelaskan Usman Ibrahim banyak negara Barat menganggap pelatihan yang dia tempuh hanya terpusat pada pelatihan militer untuk melakukan tindakan teror. Tetapi, menurut Usman, bukan itu yang terjadi. Fokusnya adalah memeluk dan mewujudkan sebuah keyakinan yang mendarah daging. Usman tidak memiliki 2 Untuk tujuan privasi, nama Usman Ibrahim adalah sebuah nama samaran. Rekaman wawancara ini selesai pada tahun 2012.

anggapan bahwa yang dia lakukan adalah salah. Dia tidak memiliki konsep bahwa dia melecehkan hak asasi manusia. Jumlah orang yang dia anggap sungguh-sungguh membawa kehendak Allah ini makin lama makin sedikit. Jejak Syariah membawa dia pada kelompok yang semakin hari semakin kecil jumlahnya dan semakin mengerucut jumlahnya. Jadi kelompok itu sajalah yang harus dipentingkan. Oleh karena itulah timbullah gairah mementingkan golongan dalam pengungkapan Islam. B. Rumusan Masalah Menurut Prof. Abdullah Saeed (Saeed, 2004), pandangan yang fanatisuntuk mementingkan golongan sendiri saja itu adalah akibat dari tafsirtafsir yang dibuat baik oleh partisan-partisan Kristen dan partisan-partisan Muslim atas nama kebenaran religius, sebagai reaksi atas meningkatnya kekuatan politik, militer, ekonomi dan intelektual Muslim antara abad 7 sampai 15. Pemahaman tersebut dipakai sebagai sarana untuk merendahkan agama lainnya. Dengan maksud untuk membela diri, banyak partisan-partisan Kristen membuat pernyataan bahwa Islam adalah agama palsu dan sang Nabi adalah seorang nabi palsu. Dengan cara yang sama, partisanpartisan Islam, membuat polemik-polemik tentang apa yang menurut mereka adalah sebuah fakta-fakta agama yang dapat mencabut keabsahan agama Kristen

dan kitab-kitab kekristenan dan orang-orang Kristen. (Saeed, Muslim Christian Relations: Is Rethinking Past Doctrines the Way Forward? 2004). - Apakah paradigma eksklusif dalam Islam, seperti yang terdapat dalam diri Usman Ibrahim, adalah hakekat pesan yang terdapat dalam Kitab-Kitab Suci? - Faktor-faktor apa yang paling berpengaruh dalam mendorong Usman Ibrahim berubah dari paradigma eksklusif ke inklusif? Karya tulis ini meneliti pertanyaan ini dengan menggunakan tantangan yang diajukan oleh Prof. Abdullah Saeed; Rethinking past doctrines so to move forward. C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Antara Islam dan Kristen terdapat ribuan tahun kepedihan dan luka -luka akibat perang antar golongan dan terdapat ketegangan yang secara sadar atau tidak sadar terasa. Kepedihan ini bahkan mulai sejak zaman Nabi Ibrahim. Sebuah proses pemulihan yang mendasar memerlukan kerendahan hati dan pengampunan, yang mula-mula dengan pembangunan sikap saling percaya, melalui sebuah kebulatan tekad untuk menghormati dan menghargai, dan bukan dengan tujuan menginsyafkan dan menariknya pada sebuah identitas agamis yang baru. Bagaimanapun juga pada pokoknya tujuan penulisian ini adalah untuk mengamati tendensi- tendensi dalam agama-agama Samawi sepanjang berabadabad, yang dicirikan oleh Usman Ibrahim, sebenarnya berlawanan dengan pesan

yang dibawa Nabi Isa dan Nabi Muhammad. Para penganut agama -agama Samawi umumnya menganggap para pendiri agama mereka membawa jemaahnya kembali ke keyakinan eksklusif baru, serta terkejut saat menyadari bahwa kenyataannya malah sebaliknya; dimana para pendiri agama mereka sebenarnya menantang elit keagamaan ekslusif dengan dengan pesan Allah yang berisi rahmat dan kasih sayang bagi seluruh umat manusia. Dalam kehidupan Isa dan Muhammad tidak ada pencantuman atau penyinggungan terhadap agama atau institusi apapun yang mereka dukung dalam ajarannya. Fokusnya adalah ekspresi rahmat dan kasih sayang Allah (sebagaimana yang dilakukan Isa) dan berserah diri (sebagaimana yang dilakukan Muhammad) atas iman dan sanubari kepada Allah. Ini bertentangan dengan simbol-simbol keagamaan, bentuk-bentuk penyembahan eksternal, dan institusi-institusi. Hal-hal tersebut bagi Kristen dan Islam akan muncul berpuluh tahun atau berabad-abad setelah Isa dan Muhammad tiada. Konsekuensi dan tujuan esensi keimanan non-eksklusif ini adalah suatu masyarakat harmonis berdasarkan keyakinan paling pokok dari komunitaskomunitas atau jemaah-jemaah tersebut. Akhirnya penghormatan dan penghargaan atas kemajemukan sembari mempertahankan kebenaran pokok adalah apa yang akan menjaga dan mempertahankan perdamaian secara terusmenerus.