INDEKS TENDENSI KONSUMEN

dokumen-dokumen yang mirip
INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN IV TAHUN 2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II TAHUN 2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN IV TAHUN 2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I TAHUN 2017


INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II TAHUN 2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III TAHUN 2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III TAHUN 2014

INDEKS TENDENSI KONSUMEN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN IV TAHUN 2014

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN III TAHUN 2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN BANTEN TRIWULAN II-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI TENGAH TRIWULAN I-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2016 PROVINSI MALUKU UTARA 109,30

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI TENGAH TRIWULAN I-2015

Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN IV TAHUN 2012

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015 SEBESAR 111,73

INDEKS TENDENSI KONSUMEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2016 SEBESAR 107,96

INDEKS TENDENSI KONSUMEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016 SEBESAR 115,02

INDEKS TENDENSI KONSUMEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2016 SEBESAR 103,15

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I TAHUN 2013

BERITA RESMI STATISTIK

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II TAHUN 2012

INDEKS TENDENSI KONSUMEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2016 SEBESAR 108,98

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

INDEKS TENDENSI KONSUMEN BANTEN TRIWULAN IV-2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN IV-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI UTARA TRIWULAN III 2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN BANTEN TRIWULAN I-2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

INDEKS TENDENSI KONSUMEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017 SEBESAR 122,35

INDEKS TENDENSI KONSUMEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2017 SEBESAR 104,13

INDEKS TENDENSI KONSUMEN BANTEN TRIWULAN IV-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI UTARA TRIWULAN IV 2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN IV TAHUN 2015 SEBESAR 103,02

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI UTARA TRIWULAN II 2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN JAWA TENGAH TRIWULAN I-2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI UTARA TRIWULAN IV 2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI UTARA TRIWULAN I 2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI TENGAH TRIWULAN II-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN IV TAHUN 2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN III TAHUN 2016 SEBESAR 109,22

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I TAHUN 2016 SEBESAR 100,57

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI TENGAH TRIWULAN IV-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2014 SEBESAR 114,56

INDEKS TENDENSI KONSUMEN D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013 SEBESAR 110,47

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN I-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI TENGAH TRIWULAN III-2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN II-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I TAHUN 2011

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN I-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN IV-2016 PROVINSI MALUKU UTARA 103,05

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II 2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN IV-2016 SEBESAR 98,54

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN II-2017 PROVINSI MALUKU UTARA 115,17

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI TENGAH TRIWULAN I-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN 2 TAHUN 2011

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN III-2017 DAN PERKIRAAN ITK TRIWULAN IV ITK Triwulan III 2017 Provinsi Aceh 114,4

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN I-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2017 PROVINSI MALUKU UTARA 101,71

INDEKS TENDENSI KONSUMEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN I TAHUN 2014 SEBESAR 118,18

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI TENGAH TRIWULAN II-2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) TRIWULAN II-2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI TENGAH TRIWULAN III-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI UTARA TRIWULAN II 2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI BARAT

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2017

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I TAHUN 2015

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

PERKEMBANGAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) JAWA TIMUR TRIWULAN

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

Transkripsi:

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III TAHUN 2016 A. Penjelasan Umum No. 51/11/31/Th. XVIII, 7 November 2016 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang. Jumlah sampel STK di Provinsi DKI Jakarta pada triwulan III-2016 ada sebanyak 880 rumah tangga yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota. Sebanyak 822 rumah tangga dapat menjadi responden yang aktif, sementara sisanya yaitu 58 rumah tangga tidak berhasil diwawancarai. Responden STK mulai triwulan III-2016 dipilih pada strata blok sensus kategori sedang dan tinggi berdasarkan wealth index dan merupakan subsampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu. Pada saat yang sama juga dilakukan penyempurnaan kuesioner dan cara penghitungan indeksnya. B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan III-2016 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) di DKI Jakarta pada triwulan III-2016 sebesar 108,79 yang artinya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan III-2016 secara umum dikatakan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Akan tetapi, tingkat optimisme konsumen di triwulan II-2016 (ITK = 110,71) sedikit lebih tinggi dibandingkan Triwulan III-2016. Meningkatnya kondisi ekonomi yang dirasakan oleh konsumen pada triwulan tersebut didorong oleh persepsi mereka akan adanya (1) peningkatan pendapatan rumahtangga, (2) tidak adanya pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran, serta (3) adanya peningkatan volume konsumsi barang dan jasa. C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan IV-2016 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) di DKI Jakarta pada triwulan IV-2016 diperkirakan sebesar 109,14. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar konsumen merasa bahwa kondisi ekonomi serta optimisme di triwulan mendatang akan jauh lebih baik dibandingkan dengan periode pada saat pencacahan. Tingkat optimisme konsumen pada periode triwulan terakhir 2016 tersebut lebih tinggi dibanding triwulan ketiga 2016. Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan keempat 2016 utamanya dipicu oleh ekspektasi terhadap rencana pembelian barang-barang tahan lama serta adanya perkiraan meningkatnya pendapatan rumahtangga pada triwulan mendatang.

1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan III Tahun 2016 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) di DKI Jakarta pada triwulan III-2016 adalah sebesar 108,79 yang artinya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan tersebut secara umum dikatakan meningkat dibandingkan triwulan kedua tahun ini. Sementara, bila nilai ITK dibandingkan dengan periode sebelumnya, maka tingkat optimisme konsumen pada triwulan ketiga tersebut tidak seoptimis triwulan kedua tahun 2016. Tabel 1. Indeks Tendensi Konsumen Menurut Variabel Pembentuknya Triwulan II Triwulan III Variabel Pembentuk 2016 2016 (1) (3) (3) Pendapatan rumah tangga 107,56 111,65 Pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumahtangga 115,07 101,32 Tingkat konsumsi bahan makanan/minuman, makanan/minuman jadi, rokok, tembakau, makan di restoran/rumah makan, dan bukan makanan (pakaian, pulsa HP, rekreasi/hiburan, akomodasi, transportasi, perawatan kesehatan dan kecantikan) 112,69 111,46 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) 110,71 108,79 Berdasarkan variabel pembentuk ITK, membaiknya ekonomi konsumen (nilai indeks di atas 100) pada periode Trwiwulan III-2016 ini didorong oleh seluruh komponen pembentuk indeks. Berdasarkan urutan yang tertinggi adalah tidak adanya peningkatan pendapatan kini rumahtangga (nilai indeks 111,65), diikuti oleh komponen meningkatnya konsumsi barang dan jasa (nilai indeks 111,46) dan tidak adanya pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran (nilai indeks 101,32). Untuk komponen terakhir ini dapat diartikan bahwa tidak ada pengaruh inflasi terhadap total pengeluaran rumahtangga yang ditunjukkan dengan tetap optimis (indeks diatas 100). Berdasarkan hasil survei terhadap 822 rumahtangga terpilih, diperoleh informasi bahwa ada peningkatan pendapatan yang dirasakan oleh sebagian besar masyarakat DKI Jakarta yaitu dari triwulan II ke triwulan III tahun 2016. Peningkatan pendapatan tersebut mampu mendorong meningkatknya optimisme konsumen di DKI Jakarta. Hal tersebut juga mampu mendongkrak kemampuan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa, khususnya ketika merayakan hari raya idul fitri dan liburan anak sekolah. Ada hal yang cukup menarik bila kita perhatikan pada tabel 1 di atas, yaitu tingkat optimisme konsumen akibat pengaruh inflasi (terhadap total pengeluaran rumahtangga) di triwulan III tahun 2016, dimana nilai indeksnya jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan indeks komponen tersebut di triwulan II tahun 2016. Hal ini dapat dilihat sebagai suatu reaksi konsumen terhadap kenaikan harga barang kebutuhan pokok yang akhirnya akan mempengaruhi mereka dalam membelanjakan uangnya. Seperti kita ketahui bahwa pada triwulan kedua tahun 2016 khususnya di Bulan Juni 2016, ada dua peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat di DKI Jakarta yaitu Puasa Bulan Ramadhan dan kebutuhan sekolah anak dalam memasuki tahun ajaran baru. Pada saat tersebut, sebagian besar rumahtangga tentunya tidak tidak akan mengurangi konsumsinya meskipun pada saat itu terjadi kenaikan harga barang dan jasa. Seperti kita ketahui bahwa itu merupakan kebutuhan yang mau tidak mau harus dipenuhi. Inilah yang menyebabkan tingginya nilai indeks komponen tersebut yang mencapai 115,07 poin, artinya masyarakat tetap optimis meskipun terjadi inflasi. Sementara pada triwulan III tahun 2016, nilai indeksnya drop menjadi 101,32. Hal tersebut tetap dapat diartikan masyarakat tetap optimis karena nilainya masih di atas 100 namun optimismenya tidak setinggi triwulan sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi mengingat fase pengeluaran yang benar-benar harus dipenuhi sudah dilewati, sehingga sebagian masyarakat mengurangi pengeluarannya di peiode triwulan kedua tahun 2016. 2 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 51/11/31/Th. XVIII, 7 November 2016

Sebagai catatan bahwa harga barang dan jasa selama triwulan III-2016 menurut Indeks Harga Konsumen (IHK) 1, secara umum menunjukkan inflasi komulatif sebesar 0,83 persen atau lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 0,54 persen. Inflasi tertinggi pada periode triwulan ketiga tahun 2016 terjadi di bulan Juli yang mencapai 0,64 persen. Hal tersebut dipicu oleh inflasi pada sub kelompok makanan yang mencapai 1,36 persen di bulan Juli saja 2. Berikutnya, komponen ITK tertinggi kedua adalah komponen tingkat konsumsi barang dan jasa (volume dan frekuensi). Meskipun demikian, angka indeks pada komponen tersebut menunjukkan nilai yang sedikit lebih rendah dibanding triwulan II-2016 yaitu dari 112,69 menjadi 111,46. Penurunan tersebut terjadi setelah berlalunya bulan Ramadhan dimana pada saat itu adalah puncak tertinggi konsumsi masyarakat di DKI Jakarta. Namun angka tersebut masih dapat dikatakan tidak berubah signifikan karena penurunan indeksnya cenderung kecil atau stagnan. Sebagai catatan, nilai tersebut bukanlah berarti bahwa telah terjadi penurunan tingkat optimisme. Nilai indeks tersebut tetap menggambarkan bahwa masyarakat ibukota lebih optimis (triwulan kedua dibanding triwulan ketiga). Akan tetapi optimismenya tidak setinggi bila dibandingkan optimisme masyarakat triwulan kedua terhadap triwulan pertama tahun 2016. Menurut rilis dari salah satu perusahaan jasa keuangan leasing kendaraan bermotor, yaitu PT Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatat bahwa hingga akhir September tahun 2016, pertumbuhan pembiayaan baru meningkat sebesar 11,84 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini, menandakan penjualan otomotive masih cukup menjanjikan di tengah kondisi daya beli dan pertumbuhan industri otomotif yang masih stagnan 3. Indeks konsumsi menurut kelompok komoditi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2. Indeks Konsumsi Komoditi-Komoditi Kelompok Barang dan Jasa Triwulan II 2016 Triwulan III 2016 (1) (3) (3) A. Indeks Makanan 139,19 131.98 1. Bahan makanan 155,18 137.86 2. Makanan jadi di restoran/rumah makan 123,21 126.10 B. Indeks Non Makanan 105,12 105.60 3. Pakaian 121,40 119.15 4. Komunikasi (Pembelian Pulsa HP) 122,63 126.08 5. Pendidikan 116,79 119.21 6. Rekreasi/Hiburan 81,22 86.69 7. Akomodasi (Hotel/Penginapan) 76,55 76.44 8. Transportasi 121,15 120.79 9. Perawatan Kesehatan dan Kecantikan 96,08 90.82 Indeks Konsumsi Total 112,69 111.46 Pada tabel 2, angka indeks kelompok makanan triwulan III-2016 sebesar 131,98 mengindikasikan bahwa masyarakat di DKI Jakarta sangat optimis dalam membelanjakan uangnya untuk membeli makanan yang adalah kebutuhan dasar. Namun nilainya masih sedikit lebih rendah bila dibandingkan angka indeks pada triwulan sebelumnya yang mencapai 139,19. Konsumsi bahan makanan masih menjadi pendorong tingginya optimisme konsumen di DKI Jakarta. Hal yang cukup menarik adalah adanya peningkatan dalam hal konsumsi makanan jadi di restoran. Hal tersebut memang merupakan ciri dari masyarakat perkotaan yaitu menikmati kuliner. 1 Pendataan IHK dilakukan di beberapa pasar/supermarket pada periode tertentu setiap bulan. 2 Sumber: Berita Resmi Statistik (BRS) Provnsi DKI Jakarta, bulan Juli s.d. September 2016 3 Sumber: http://koran.tempo.co/konten/2016/10/08/406258/pembiayaan-mandiri-tunas-tumbuh-12-persen Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 51/11/31/Th. XVIII, 7 November 2016 3

Tingkat Optimisme Konsumen (indeks) Sementara itu, pada kelompok non-makanan di triwulan ketiga tahun 2016, angka indeksnya mengalami sedikit peningkatan. Pada periode tersebut, secara agregat terjadi peningkatan konsumsi kelompok barang nonmakanan yang ditunjukkan pada besaran nilai indeks yang bernilai lebih dari 100. Nilai indeks yang meningkat paling besar pada kelompok barang tersebut diantaranya adalah pada komponen Komunikasi (Pembelian Pulsa HP), serta Pendidikan dan Rekreasi/Hiburan. Sementara sisanya mengalami penurunan. Secara total, kelompok barang nonmakanan tersebut mengalami peningkatan optimisme sebesar 0,48 poin dibandingkan periode sebelumnya. 2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan IV Tahun 2016 Kondisi ekonomi masyarakat di DKI Jakarta pada triwulan IV-2016 diperkirakan lebih baik dibandingkan triwulan III-2016. Hal tersebut ditunjukkan pada indeks perkiraan triwulan IV-2016 yang mencapai 109,14. Rencana pembelian barang-barang tahan lama menjadi komponen utama yang mendorong tingginya optimisme konsumen di ibukota khususnya karena menjelang akhir tahun 2016. Kegiatan potongan harga di akhir tahun (end year discount) pada barang-barang konsumsi menjadi salah satu penggerak tingginya optimisme pada komponen tersebut. Demikian pula halnya dengan komponen perkiraan peningkatan pendapatan rumahtangga menunjukkan adanya optimisme masyarakat akan adanya peningkatan. Hal ini dimungkinkan karena umumnya para pekerja di perusahaan swasta akan diberikan kompensasi berupa bonus akhir tahun. Tabel 3. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan IV-2016 Menurut Variabel Pembentuknya Variabel Pembentuk Nilai Indeks (1) (2) - Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang 105.17 - Rencana pembelian barang-barang tahan lama, (elektronik, perhiasan, perangkat komunikasi, meubelair, peralatan rumahtangga, kendaraan bermotor, tanah, rumah), rekreasi, dan pesta/hajatan 116.12 Indeks Tendensi Konsumen Mendatang 109.14 Tingkat optimisme mendatang merupakan indikator yang sangat penting bagi pebisnis terkait dalam mengantisipasi produksi dan ekspansi kegiatan. Tingginya ekpetasi dan optimisme konsumen di DKI Jakarta selama beberapa periode terakhir ini yang selalu di atas 100. Hal tersebut membuktikan bahwa masyarakat sebagai konsumen di Ibukota melihat dengan penuh optimis terhadap perekonomian di DKI Jakarta maupun terhadap perekonomian nasional. Dengan demikian masyarakat selalu memiliki keinginan untuk melakukan konsumsi dari waktu ke waktu. Pelaku bisnis dapat memaknai situsi tersebut dengan merencanakan produksi dan strategi pemasaran yang tepat pada setiap segmen pasar di DKI Jakarta. Grafik 1. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan 4-2011 s.d Triwulan 4-2016 Selalu Diatas 100 120 115 112.71 118.75 109.14 110 105 108.32 107.37 100 IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 2012 2013 2014 2015 2016 4 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 51/11/31/Th. XVIII, 7 November 2016

3. Perbandingan ITK Regional Kondisi ekonomi konsumen pada triwulan III-2016 di seluruh kawasan Jawa-Bali menunjukkan tingkat optimisme yang cukup tinggi. Bahkan tingkat optimisme konsumen di kawasan tersebut berada di atas rata-rata tingkat optimisme konsumen di Indonesia. Diantara 7 provinsi di kawasan tersebut, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi dengan tingkat optimisme konsumen tertinggi dengan nilai 115,02. Sementara Konsumen di DKI Jakarta menduduki urutan ke-5 yang mana angka tersebut masih di atas optimisme konsumen di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur. Grafik 2. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan III-2016 Nasional dan 7 Provinsi di Jawa dan Bali 115.02 110.01 109.98 109.16 108.79 108.27 108.23 108.22 DI Yogya Banten Bali Jateng DKI Jakarta Jabar Jatim Kondisi ekonomi konsumen pada triwulan keempat tahun 2016 diperkirakan akan mengalami peningkatan. Hal tersebut terjadi di seluruh kawasan regional Jawa dan Bali. Diantara 7 provinsi di kawasan tersebut, optimisme masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki prespektif yang tertinggi untuk triwulan mendatang. Kondisi serupa terjadi pada perkiraan triwulan sebelumnya. Selanjutnya, setelah DIY, juga diikuti oleh konsumen di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur dengan nilai indeks masing-masing 112,59 ; 109,14 ; dan 107,35. Sementara optimisme terendah di Provinsi Jawa Tengah dengan nilai indeks 101,85 (Lihat Grafik 3). Menurut survei, konsumen di Provinsi Jawa Tengah dan Banten pada triwulan IV-2016 yang akan datang, tingkat optimismenya akan lebih rendah dibandingkan tingkat optimisme nasional secara rata-rata pada triwulan terakhir 2016. Grafik 3. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV-2016 Nasional dan 7 Provinsi di Jawa dan Bali 112.59 109.14 107.35 105.88 105.74 104.27 105.18 101.85 DI Yogya DKI Jakarta Jatim Bali Jabar Banten Jateng Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 51/11/31/Th. XVIII, 7 November 2016 5

BPS PROVINSI DKI JAKARTA Informasi lebih lanjut hubungi: Syarifuddin Nawie, S.Si., ME. Bidang Neraca Wilayah & Analisis Statistik Telepon : 021-31928493, ext. 600 Fax : 021-3152004 e-mail : bps3100@.bps.go.id Homepage : http:// jakarta.bps.go.id 6 Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 51/11/31/Th. XVIII, 7 November 2016