Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : SKS Tegangan Dalam Balok Pertemuan 9, 0,
TIU : Mahasiswa dapat menghitung tegangan yang timbul pada elemen balok akibat momen lentur, gaya normal, gaya lintang dan momen torsi TIK : Mahasiswa memahami konsep lentur pada balok
Sub Pokok Bahasan : Konsep Lentur Murni Kelengkungan Balok Regangan Longitudinal pada Balok Tegangan Normal pada Balok
Konsep Lentur Murni Beban yang bekerja pada balok menyebabkan balok melentur, sehingga sumbu balok yang semula lurus akan melentur membentuk lengkungan yang disebut kurva defleksi (lendutan) balok Karena kurva defleksi berada dalam bidang xy, maka bidang ini disebut sebagai bidang lentur (plane of bending) Kurva Defleksi
Konsep Lentur Murni Suatu balok dikatakan mengalami lentur murni (pure bending) apabila balok tersebut memikul momen lentur konstan, tanpa adanya pengaruh gaya geser Keadaan sebaliknya disebut dengan lentur tak seragam (non uniform bending) dimana balok memikul momen lentur disertai dengan gaya geser Mana yang lentur murni, mana yang bukan??
Kelengkungan Balok Akibat beban yang bekerja, suatu balok akan berubah bentuk menjadi suatu lengkungan. Regangan dan tegangan yang terjadi pada balok ini sebanding dengan kelengkungan (curvature) dari kurva defleksi Jika r adalah radius kelengkungan, dan k adalah kelengkungannya, maka hubungan keduanya adalah : k r d ds d dx Kelengkungan adalah positif jika balok cekung ke atas dan sebaliknya negatif apabila balok cekung ke bawah rd=ds
Regangan Longitudinal pada Balok Regangan longitudinal di suatu balok dapat diperoleh dengan menganalisis kelengkungan suatu balok beserta deformasinya Balok pada gambar di samping memiliki sumbu netral z, di mana pada sumbu ini tegangan pada balok bernilai nol Bagian bawah balok mengalami tarik, sedang bagian atas tertekan Tinjau garis ef berjarak y dari atas sumbu netral yang memiliki panjang mula-mula dx Setelah terlentur, maka panjang garis ef adalah : y L r yd dx dx r Sumbu netral selalu melewati pusat berat suatu penampang apabila bahannya mengikuti Hukum Hooke
Regangan Longitudinal pada Balok Karena panjang semula garis ef adalah sama dengan dx, maka perubahan panjangnya adalah L dx atau sama dengan ydx/r Regangan yang terjadi sama dengan perubahan panjang dibagi panjang mula-mula, atau : y x ky r Dengan k adalah kelengkungan Regangan di suatu balok yang mengalami lentur murni bervariasi secara linier terhadap jarak dari sumbu netral
Tegangan Normal pada Balok Mengingat Hukum Hooke untuk tegangan uniaksial, maka tegangan pada balok dapat dituliskan menjadi : E x Pertambahan momen lentur, dm adalah : Jika diintegralkan x dm x Ey Eky r yda x yda Akhirnya dapat diperoleh hubungan M kei M k r A M EI Karena dx = rd, maka dapat dituliskan : A key da EI dikenal sebagai kekakuan lentur d M EI dx
Tegangan Normal pada Balok Dari persamaan-persamaan di atas, maka dapat diturunkan rumus untuk menghitung tegangan lentur pada penampang balok x My I Jika momen lentur di suatu balok bernilai positif, maka tegangan lentur akan positif (tarik) di bagian penampang di mana y adalah negatif, artinya di bagian bawah balok. Sedangkan bagian atasnya tegangan lentur bernilai negatif (tekan).
Tegangan Normal pada Balok Tegangan lentur tarik dan tekan maksimum yang bekerja di suatu penampang terjadi di titik yang terletak paling jauh dari sumbu netral Dari gambar sebelumnya, maka tegangan lentur maksimum yang terjadi adalah : Mc I Dengan I S c M S S I c Mc I M S Besaran S dan S disebut dengan istilah Modulus Penampang (Section Modulus)
Tegangan Normal pada Balok I bh I d 64 4 S bh 6 S d
Tegangan Normal pada Balok Contoh Sebuah balok sederhana AB dengan panjang bentang L = 6,70 m memikul beban terbagi rata dengan intensitas q = 0 kn/m. Beban terbagi rata tersebut meliputi juga berat sendiri balok. Balok ini terbuat dari kayu lapis (glued laminated wood) dan mempunyai penampang dengan lebar b = 5 mm dan tinggi h = 690 mm. Hitung tegangan tarik dan tekan maksimum di balok akibat lentur Jawab : M = /8qL =,5 knm =,5 0 6 Nmm S bh 6 5 6 690 7. 85. 750mm c t M S 6, 50 7. 85. 750 6, 9MPa
Tegangan Normal pada Balok Contoh Balok kayu yang ditumpu sederhana dengan bentang L =,6 m memikul beban terbagi rata q = 6 kn/m. Tegangan lentur ijin adalah,5 MPa, berat kayu adalah 5,5 kn/m. Tentukan ukuran balok yang memadai Jawab : Momen maksimum M maks ql 8 9, 7kN.m Modulus penampang yang diperlukan S M maks ijin 777.600mm Karena S bh 6 h = 00 mm, dan dengan mengambil b = 50 mm, maka diperoleh
Tegangan Normal pada Balok Contoh Sebuah tiang vertikal yang tingginya,5 m memikul beban lateral P = kn di ujung atasnya. Ada dua rencana yang diusulkan yaitu tiang kayu solid atau tabung aluminium berlubang. a. Hitung diameter minimum d yang dibutuhkan untuk tiang kayu jika tegangan lentur ijin kayu adalah 5 MPa b. Hitung diameter luar minimum yang diperlukan d untuk tabung aluminium jika tebal dinding adalah /8 dari diameter luar dan tegangan lentur ijin aluminium adalah 50 MPa
Jawab : Momen maksimum M maks Ph, 5 0kN.m a. Tiang kayu Modulus penampang yang diperlukan d S M maks ijin 0kN.m 5MPa Diperoleh d = 7 mm b. Tabung aluminium Tebal dinding tabung adalah d /8, sehingga diameter dalam tabung adalah d d /4 = 0,75d. Maka momen inersia tabung : I 64 4 4 4 d 0, 75d 0, d 056 Modulus penampang tabung 4 I 0, 056d S 0, 067d c d / Modulus penampang yang diperlukan S M 0kN.m maks 6000 mm ijin 50MPa Dengan menyamakan keduanya diperoleh d = 08mm, dengan diameter dalam 56 mm
Tegangan Normal pada Balok Contoh 4 Sebuah tanggul kayu sementara terbuat dari papan-papan horizontal A yang dipikul oleh tiangtiang kayu B yang tertanam di tanah sedemikian hingga berlaku sebagai balok kantilever. Tiang mempunyai penampang bujursangkar dan berjarak satu sama lain s = 0,8 m as ke as. Asumsikan bahwa ketinggian muka air di belakang tanggul sama dengan tinggi total tanggul h =,0 m. Tentukan dimensi b minimum yang dibutuhkan untuk tiang jika tegangan lentur ijin kayu adalah 8 MPa
Jawab : q0 hs 9, 8kN/m m0,8m 5,696kN/m M maks q0 h h 0, 464kN.m Modulus penampang yang diperlukan : S M maks ijin 0, 4640 8 6 b 6 Dari persamaan tersebut diperoleh b = 99 m atau diambil b = 00 mm. Soal 4. 4.7
Sub Pokok Bahasan : Tegangan Geser pada Balok Balok Tersusun Balok dengan Beban Aksial
Tegangan Geser pada Balok Balok yang memikul lentur murni, hanya akan timbul tegangan normal pada penampangnya Namun kebanyakan balok selain memikul momen lentur juga memikul gaya geser, sehingga selain tegangan normal akan timbul pula tegangan geser Pada suatu balok persegi yang memikul gaya geser sebesar V, akan timbul tegangan geser yang besarnya : VQ Ib Dengan : V = gaya geser (N) Q = yda = momen pertama/statis momen (mm ) I = momen inersia balok (mm 4 ) B = lebar penampang balok (mm)
Momen pertama Q dari bagian yang diarsir didapat dengan mengalikan luas dengan jarak titik beratnya ke sumbu netral Atau dengan integrasi : Sehingga diperoleh : Tegangan Geser pada Balok (Persegi) 4 y h I V... y h / y y h b Q... dy b y yda Q h / y
Tegangan Geser pada Balok (Persegi) Rumus tersebut mengindikasikan bahwa tegangan geser di balok persegi bervariasi secara kuadratik terhadap jarak y dari sumbu netral Perhatikan bahwa pada tegangan geser menjadi sama dengan nol pada saat y = h/ (atau di serat terluar balok) Sedangkan nilai maksimum tegangan geser terjadi pada sumbu netral saat y = 0, yang besarnya : maks Vh 8I V A
Balok dengan penampang lingkaran pejal yang berjari-jari r, apabila memikul gaya geser V, maka akan timbul tegangan geser yang nilai maksimumnya terjadi pada sumbu netral penampang dan besarnya adalah : Sedangkan untuk penampang berbentuk pipa : Tegangan Geser pada Balok (Lingkaran) A V r V r / r / r V Ib VQ maks 4 4 4 4 4 r r r r r r A V Ib VQ maks
Tegangan Geser pada Balok Contoh 5 Sebuah balok metal dengan panjang L =,0 m ditumpu sederhana di titik A dan B. Beban terbagi rata pada balok (termasuk berat sendiri) adalah q = 8 kn/m. Penampang balok adalah persegi panjang dengan lebar b = 5 mm dan tinggi h = 00 mm. Hitung besarnya tegangan normal C dan tegangan geser C di titik C yang terletak 75 mm dari tepi bawah balok dan 00 mm dari tumpuan B. Gambarkan tegangan-tegangan ini pada suatu elemen tegangan di titik C
Jawab : Gaya Geser dan Momen Lentur : M C =,4 kn.m V C = 8,4 kn Momen Inersia : I bh 500, 080 6 mm 4 Tegangan Normal di C : C My I 6, 40 5 6, 88MPa 6, 080 Tegangan Geser di C. Untuk mendapatkan nilai tegangan geser di titik C, terlebih dahulu perlu dihitung statis momen, Q C : QC = ACyC = (5 5)(5 + 5/) =.47,5 mm C V Q C Ib C 8. 400. 47, 5 =,78 MPa, 080 6 5
Tegangan Normal pada Balok Contoh 6 Sebuah balok kayu AB yang memikul dua beban terpusat P mempunyai penampang persegi panjang dengan lebar b = 00 mm dan tinggi h = 50 mm. Tentukan harga beban ijin maksimum P maks jika tegangan ijin lentur adalah ijin = MPa (untuk tarik dan tekan) dan tegangan ijin untuk geser horizontal adalah ijin =, MPa (abaikan berat sendiri balok)
Jawab : Gaya geser maksimum terjadi di tumpuan dan momen lentur maksimum terjadi di seluruh daerah antara kedua beban, nilainya adalah : V maks = P M maks = Pa Modulus penampang dan luas penampang : bh S A bh 6 Tegangan normal dan tegangan geser yang terjadi : maks M maks S 6Pa bh maks A V maks P bh Beban P maksimum untuk lentur dan geser, masing-masing adalah : P lentur ijin bh 6a geser Dengan mensubstitusikan nilai-nilainya diperoleh P lentur = 8,5 kn P P geser =,0 kn Jadi tegangan lentur menentukan desain dan beban ijin maksimum adalah 8,5 kn ijin bh
Tegangan Geser pada Balok (Dengan Sayap) Balok dengan sayap umumnya dijumpai pada balok baja Tegangan geser pada badan balok dapat dihitung dengan persamaan : V maks bh bh th 8It min Vb 8It h h Tegangan geser maksimum terjadi pada sumbu netral, dan tegangan geser minimum terjadi pada pertemuan badan dan sayap
Tegangan Normal pada Balok Contoh 7 Sebuah balok yang mempunyai penampang bentuk T memikul gaya geser vertikal V = 45 kn. Dimensi penampang adalah b = 00 mm, t = 5 mm, h = 00 mm dan h = 75 mm. Tentukan tegangan geser di bagian atas badan (garis n-n) dan tegangan geser maksimum maks.
Jawab : Lokasi Sumbu Netral A Ai b h h th = 6.875 mm Q h h b h h th aa yi Ai = 85.56,5 mm Qaa c =,864 mm c = 76,6 mm A Momen Inersia I aa h bh b t h =.68.9,67 mm 4 Ac = 05.478.47,6 mm 4 I Iaa Ac 7. 04. 044, 5mm Tegangan Geser di Atas Badan (garis nn) h h Q bh h c = 59.090 mm VQ It 45. 000 59. 090 = 0,5 MPa 7. 04. 044, 5 5 Tegangan Geser Maksimum (di sumbu netral) c Q maks tc 9.778,6 mm maks VQ maks It 45. 0009. 778, 6 =,69 MPa 7. 04. 044, 5 5 4 Soal 4.8 4.4
Balok Tersusun Balok tersusun terbuat dari dua atau lebih bagian bahan yang digabungkan menjadi satu balok tunggal Balok seperti ini dapat mempunyai berbagai bentuk guna memenuhi kebutuhan arsitektural maupun struktural
Balok Tersusun Untuk mendesain balok tersusun mula-mula balok didesain seolah terbuat dari satu bagian dengan memperhitungkan baik tegangan lentur maupun tegangan geser Selanjutnya sambungan antar bagian elemen harus didesain untuk menjamin bahwa balok benar-benar merupakan satu kesatuan tunggal Untuk mendesain sambungan yang mencukupi maka perlu diketahui besarnya aliran geser (shear flow) yang terjadi Aliran geser adalah gaya geser horizontal per satuan jarak di sepanjang sumbu longitudinal balok
Balok Tersusun Besarnya aliran geser yang terjadi dihitung dengan rumus : f VQ I Daerah yang digunakan untuk menentukan Q, sangat ditentukan oleh bentuk penampang, berikut dicontohkan beberapa kasus untuk menentukan nilai Q A : Q adalah momen pertama dari luas sayap B : Q adalah momen pertama dari profil kanal C : Q adalah momen pertama dari sayap atas
Balok Tersusun Contoh 8 Balok boks kayu terbuat dari dua papan berukuran 40mm x 80mm sebagai sayap dan dua kayu lapis setebal 5 mm sebagai badan balok. Tinggi total balok adalah 80 mm. Kayu lapis ini disambung ke sayap dengan menggunakan sekrup kayu yang memiliki beban ijin geser F = 00 N untuk satu sekrup. Jika gaya geser V yang bekerja di penampang sebesar 0,5 kn, tentukan jarak longitudinal ijin maksimum sekrup, s.
Jawab : Aliran Geser Q A f d f 40 800 864. 000mm 6 4 0 80 80 00 64 0 mm I, f VQ I 4,N/mm Jarak Sekrup. Karena jarak longitudinal sekrup adalah s, dan karena ada dua garis sekrup (satu di masing-masing sisi flens), maka kapasitas beban sekrup adalah F per jarak s di sepanjang balok. Dengan demikian, kapasitas sekrup per jarak satuan di sepanjang balok adalah F/s. Dengan menyamakan F/s dengan aliran geser f, maka diperoleh nilai s yang dibutuhkan : F s f 64mm, Harga s ini adalah jarak ijin maksimum antar sekrup, setiap jarak yang lebih besar daripada 64, akan menyebabkan sekrup kelebihan beban. Untuk memudahkan pelaksanaan, dan agar memenuhi keamanan, dipilih jarak s = 60 mm.
Balok Dengan Beban Aksial Pada beberapa elemen struktural sering dijumpai aksi simultan antara momen lentur dan gaya aksial Besarnya tegangan normal akibat aksi momen lentur dan gaya aksial adalah : N/A My/I N My + A I +My/I N adalah positif apabila merupakan gaya tarik, dan negatif bila berupa gaya tekan M, Momen lentur positif menghasilkan tekan di bagian atas balok (y positif) dan tarik di bagian bawah balok (y negatif)
Tegangan Normal pada Balok Contoh 9 Sebuah tiang aluminium untuk penerang jalan mempunyai berat 4600 N dan memikul lengan yang beratnya 660 N. Pusat berat lengan adalah, m dari sumbu tiang. Diameter luar tiang (di dasar) adalah 5 mm dan tebalnya adalah 8 mm. Hitunglah tegangan tarik dan tekan maksimum t dan c di tiang (bagian dasar) akibat semua beban mati.
Jawab : P = W + W = 5.60 N M = W b = 79 N.m Momen Inersia dan Luas Penampang d A d 4 c I d 64 4 Tegangan Maksimum d d 4, 5mm P A Mc I. 706mm 67, 0 6 mm 4 P Mc 96kPa 860kPa A I t c Soal 4.5 4.