Tegangan Dalam Balok

dokumen-dokumen yang mirip
Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Torsi. Pertemuan - 7

III. TEGANGAN DALAM BALOK

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

Respect, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 205. Kolom. Pertemuan 14, 15

BAB 4 Tegangan dan Regangan pada Balok akibat Lentur, Gaya Normal dan Geser

sejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran

IV. DEFLEKSI BALOK ELASTIS: METODE INTEGRASI GANDA

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

Dinding Penahan Tanah

BAB II STUDI PUSTAKA

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN

II. LENTURAN. Gambar 2.1. Pembebanan Lentur

Besarnya defleksi ditunjukan oleh pergeseran jarak y. Besarnya defleksi y pada setiap nilai x sepanjang balok disebut persamaan kurva defleksi balok

BAB III LANDASAN TEORI

DAFTAR NOTASI. xxvii. A cp

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tekan Pertemuan - 4

BAB III LANDASAN TEORI

MAKALAH PRESENTASI DEFORMASI LENTUR BALOK. Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Mekanika Bahan Yang Dibina Oleh Bapak Tri Kuncoro ST.MT

Bab 6 Defleksi Elastik Balok

Pertemuan V,VI III. Gaya Geser dan Momen Lentur

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan

VI. BATANG LENTUR. I. Perencanaan batang lentur

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

BAB III LANDASAN TEORI

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 3

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Balok Lentur Pertemuan - 6

Macam-macam Tegangan dan Lambangnya

I. Perencanaan batang tarik

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

Torsi sekeliling A dari kedua sayap adalah sama dengan torsi yang ditimbulkan oleh beban Q y yang melalui shear centre, maka:

DAFTAR NOTASI. = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balok-kolom (mm²) = Luas penampang tiang pancang (mm²)

Soal 2. b) Beban hidup : beban merata, w L = 45 kn/m beban terpusat, P L3 = 135 kn P1 P2 P3. B C D 3,8 m 3,8 m 3,8 m 3,8 m

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

DAFTAR NOTASI. A cp. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jenis Jenis Beban. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

V. BATANG TEKAN. I. Gaya tekan kritis. column), maka serat-serat kayu pada penampang kolom akan gagal

Henny Uliani NRP : Pembimbing Utama : Daud R. Wiyono, Ir., M.Sc Pembimbing Pendamping : Noek Sulandari, Ir., M.Sc

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

xxv = Kekuatan momen nominal untuk lentur terhadap sumbu y untuk aksial tekan yang nol = Momen puntir arah y

DAFTAR NOTASI. Luas penampang tiang pancang (mm²). Luas tulangan tarik non prategang (mm²). Luas tulangan tekan non prategang (mm²).

BAB II STUDI LITERATUR

DEFORMASI BALOK SEDERHANA

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Eksentrisitas dari pembebanan tekan pada kolom atau telapak pondasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DAKTILITAS BALOK BETON BERTULANG

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

VII. KOLOM Definisi Kolom Rumus Euler untuk Kolom. P n. [Kolom]

PERHITUNGAN BALOK DENGAN PENGAKU BADAN

BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

PUNTIRAN. A. pengertian

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

MODUL 6. S e s i 1 Struktur Jembatan Komposit STRUKTUR BAJA II. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

ANALISIS PENGHUBUNG GESER (SHEAR CONNECTOR) PADA BALOK BAJA DAN PELAT BETON

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 2

ANALISIS CELLULAR BEAM DENGAN METODE PENDEKATAN DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM ANSYS TUGAS AKHIR. Anton Wijaya

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Batang Tarik Pertemuan - 2

KUAT LENTUR DAN PERILAKU BALOK PAPAN KAYU LAMINASI SILANG DENGAN PAKU (252M)

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

DAFTAR ISTILAH. Al = Luas total tulangan longitudinal yang memikul puntir

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method

DRAFT ANALISIS STRUKTUR Metode Integrasi Ganda (Double Integration) Suatu struktur balok sedehana yang mengalami lentur seperti pada Gambar

Mencari garis netral, yn. yn=1830x200x x900x x x900=372,73 mm

DAFTAR NOTASI. = Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton, mm² = Luas efektif bidang geser dalam hubungan balokkolom

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. karbon, baja paduan rendah mutu tinggi, dan baja paduan. Sifat-sifat mekanik dari

Verifikasi Hasil Penulangan Lentur Balok Beton SAP2000

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

PERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING )

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

ANAAN TR. Jembatan sistem rangka pelengkung dipilih dalam studi ini dengan. pertimbangan bentang Sungai Musi sebesar ±350 meter. Penggunaan struktur

= keliling dari pelat dan pondasi DAFTAR NOTASI. = tinggi balok tegangan beton persegi ekivalen. = luas penampang bruto dari beton

BAB IV ANALISA STRUKTUR

PERHITUNGAN SLAB LANTAI JEMBATAN

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

MODUL KULIAH STRUKTUR BETON BERTULANG I LENTUR PADA PENAMPANG 4 PERSEGI. Oleh Dr. Ir. Resmi Bestari Muin, MS

PENGARUH VARIASI LUAS PIPA PADA ELEMEN BALOK BETON BERTULANG TERHADAP KUAT LENTUR

1.2 Tujuan Penelitian 2

DESAIN BALOK SILANG STRUKTUR GEDUNG BAJA BERTINGKAT ENAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFfAR NOTASI. = Luas total tulangan longitudinal yang menahan torsi ( batang. = Luas dari tulangan geser dalam suatu jarak s. atau luas dari tulangan

Bab 6 DESAIN PENULANGAN

Pd M Ruang lingkup

BAB II PERATURAN PERENCANAAN

PERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING ) 1. DATA TUMPUAN. M u = Nmm BASE PLATE DAN ANGKUR ht a L J

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : CIV 303. Sambungan Baut.

BAB III LANDASAN TEORI. dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs, maka situs tersebut harus

ANALISIS KOLOM BAJA WF MENURUT TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG ( SNI ) MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL 2002

Transkripsi:

Mata Kuliah : Mekanika Bahan Kode : TSP 05 SKS : SKS Tegangan Dalam Balok Pertemuan 9, 0,

TIU : Mahasiswa dapat menghitung tegangan yang timbul pada elemen balok akibat momen lentur, gaya normal, gaya lintang dan momen torsi TIK : Mahasiswa memahami konsep lentur pada balok

Sub Pokok Bahasan : Konsep Lentur Murni Kelengkungan Balok Regangan Longitudinal pada Balok Tegangan Normal pada Balok

Konsep Lentur Murni Beban yang bekerja pada balok menyebabkan balok melentur, sehingga sumbu balok yang semula lurus akan melentur membentuk lengkungan yang disebut kurva defleksi (lendutan) balok Karena kurva defleksi berada dalam bidang xy, maka bidang ini disebut sebagai bidang lentur (plane of bending) Kurva Defleksi

Konsep Lentur Murni Suatu balok dikatakan mengalami lentur murni (pure bending) apabila balok tersebut memikul momen lentur konstan, tanpa adanya pengaruh gaya geser Keadaan sebaliknya disebut dengan lentur tak seragam (non uniform bending) dimana balok memikul momen lentur disertai dengan gaya geser Mana yang lentur murni, mana yang bukan??

Kelengkungan Balok Akibat beban yang bekerja, suatu balok akan berubah bentuk menjadi suatu lengkungan. Regangan dan tegangan yang terjadi pada balok ini sebanding dengan kelengkungan (curvature) dari kurva defleksi Jika r adalah radius kelengkungan, dan k adalah kelengkungannya, maka hubungan keduanya adalah : k r d ds d dx Kelengkungan adalah positif jika balok cekung ke atas dan sebaliknya negatif apabila balok cekung ke bawah rd=ds

Regangan Longitudinal pada Balok Regangan longitudinal di suatu balok dapat diperoleh dengan menganalisis kelengkungan suatu balok beserta deformasinya Balok pada gambar di samping memiliki sumbu netral z, di mana pada sumbu ini tegangan pada balok bernilai nol Bagian bawah balok mengalami tarik, sedang bagian atas tertekan Tinjau garis ef berjarak y dari atas sumbu netral yang memiliki panjang mula-mula dx Setelah terlentur, maka panjang garis ef adalah : y L r yd dx dx r Sumbu netral selalu melewati pusat berat suatu penampang apabila bahannya mengikuti Hukum Hooke

Regangan Longitudinal pada Balok Karena panjang semula garis ef adalah sama dengan dx, maka perubahan panjangnya adalah L dx atau sama dengan ydx/r Regangan yang terjadi sama dengan perubahan panjang dibagi panjang mula-mula, atau : y x ky r Dengan k adalah kelengkungan Regangan di suatu balok yang mengalami lentur murni bervariasi secara linier terhadap jarak dari sumbu netral

Tegangan Normal pada Balok Mengingat Hukum Hooke untuk tegangan uniaksial, maka tegangan pada balok dapat dituliskan menjadi : E x Pertambahan momen lentur, dm adalah : Jika diintegralkan x dm x Ey Eky r yda x yda Akhirnya dapat diperoleh hubungan M kei M k r A M EI Karena dx = rd, maka dapat dituliskan : A key da EI dikenal sebagai kekakuan lentur d M EI dx

Tegangan Normal pada Balok Dari persamaan-persamaan di atas, maka dapat diturunkan rumus untuk menghitung tegangan lentur pada penampang balok x My I Jika momen lentur di suatu balok bernilai positif, maka tegangan lentur akan positif (tarik) di bagian penampang di mana y adalah negatif, artinya di bagian bawah balok. Sedangkan bagian atasnya tegangan lentur bernilai negatif (tekan).

Tegangan Normal pada Balok Tegangan lentur tarik dan tekan maksimum yang bekerja di suatu penampang terjadi di titik yang terletak paling jauh dari sumbu netral Dari gambar sebelumnya, maka tegangan lentur maksimum yang terjadi adalah : Mc I Dengan I S c M S S I c Mc I M S Besaran S dan S disebut dengan istilah Modulus Penampang (Section Modulus)

Tegangan Normal pada Balok I bh I d 64 4 S bh 6 S d

Tegangan Normal pada Balok Contoh Sebuah balok sederhana AB dengan panjang bentang L = 6,70 m memikul beban terbagi rata dengan intensitas q = 0 kn/m. Beban terbagi rata tersebut meliputi juga berat sendiri balok. Balok ini terbuat dari kayu lapis (glued laminated wood) dan mempunyai penampang dengan lebar b = 5 mm dan tinggi h = 690 mm. Hitung tegangan tarik dan tekan maksimum di balok akibat lentur Jawab : M = /8qL =,5 knm =,5 0 6 Nmm S bh 6 5 6 690 7. 85. 750mm c t M S 6, 50 7. 85. 750 6, 9MPa

Tegangan Normal pada Balok Contoh Balok kayu yang ditumpu sederhana dengan bentang L =,6 m memikul beban terbagi rata q = 6 kn/m. Tegangan lentur ijin adalah,5 MPa, berat kayu adalah 5,5 kn/m. Tentukan ukuran balok yang memadai Jawab : Momen maksimum M maks ql 8 9, 7kN.m Modulus penampang yang diperlukan S M maks ijin 777.600mm Karena S bh 6 h = 00 mm, dan dengan mengambil b = 50 mm, maka diperoleh

Tegangan Normal pada Balok Contoh Sebuah tiang vertikal yang tingginya,5 m memikul beban lateral P = kn di ujung atasnya. Ada dua rencana yang diusulkan yaitu tiang kayu solid atau tabung aluminium berlubang. a. Hitung diameter minimum d yang dibutuhkan untuk tiang kayu jika tegangan lentur ijin kayu adalah 5 MPa b. Hitung diameter luar minimum yang diperlukan d untuk tabung aluminium jika tebal dinding adalah /8 dari diameter luar dan tegangan lentur ijin aluminium adalah 50 MPa

Jawab : Momen maksimum M maks Ph, 5 0kN.m a. Tiang kayu Modulus penampang yang diperlukan d S M maks ijin 0kN.m 5MPa Diperoleh d = 7 mm b. Tabung aluminium Tebal dinding tabung adalah d /8, sehingga diameter dalam tabung adalah d d /4 = 0,75d. Maka momen inersia tabung : I 64 4 4 4 d 0, 75d 0, d 056 Modulus penampang tabung 4 I 0, 056d S 0, 067d c d / Modulus penampang yang diperlukan S M 0kN.m maks 6000 mm ijin 50MPa Dengan menyamakan keduanya diperoleh d = 08mm, dengan diameter dalam 56 mm

Tegangan Normal pada Balok Contoh 4 Sebuah tanggul kayu sementara terbuat dari papan-papan horizontal A yang dipikul oleh tiangtiang kayu B yang tertanam di tanah sedemikian hingga berlaku sebagai balok kantilever. Tiang mempunyai penampang bujursangkar dan berjarak satu sama lain s = 0,8 m as ke as. Asumsikan bahwa ketinggian muka air di belakang tanggul sama dengan tinggi total tanggul h =,0 m. Tentukan dimensi b minimum yang dibutuhkan untuk tiang jika tegangan lentur ijin kayu adalah 8 MPa

Jawab : q0 hs 9, 8kN/m m0,8m 5,696kN/m M maks q0 h h 0, 464kN.m Modulus penampang yang diperlukan : S M maks ijin 0, 4640 8 6 b 6 Dari persamaan tersebut diperoleh b = 99 m atau diambil b = 00 mm. Soal 4. 4.7

Sub Pokok Bahasan : Tegangan Geser pada Balok Balok Tersusun Balok dengan Beban Aksial

Tegangan Geser pada Balok Balok yang memikul lentur murni, hanya akan timbul tegangan normal pada penampangnya Namun kebanyakan balok selain memikul momen lentur juga memikul gaya geser, sehingga selain tegangan normal akan timbul pula tegangan geser Pada suatu balok persegi yang memikul gaya geser sebesar V, akan timbul tegangan geser yang besarnya : VQ Ib Dengan : V = gaya geser (N) Q = yda = momen pertama/statis momen (mm ) I = momen inersia balok (mm 4 ) B = lebar penampang balok (mm)

Momen pertama Q dari bagian yang diarsir didapat dengan mengalikan luas dengan jarak titik beratnya ke sumbu netral Atau dengan integrasi : Sehingga diperoleh : Tegangan Geser pada Balok (Persegi) 4 y h I V... y h / y y h b Q... dy b y yda Q h / y

Tegangan Geser pada Balok (Persegi) Rumus tersebut mengindikasikan bahwa tegangan geser di balok persegi bervariasi secara kuadratik terhadap jarak y dari sumbu netral Perhatikan bahwa pada tegangan geser menjadi sama dengan nol pada saat y = h/ (atau di serat terluar balok) Sedangkan nilai maksimum tegangan geser terjadi pada sumbu netral saat y = 0, yang besarnya : maks Vh 8I V A

Balok dengan penampang lingkaran pejal yang berjari-jari r, apabila memikul gaya geser V, maka akan timbul tegangan geser yang nilai maksimumnya terjadi pada sumbu netral penampang dan besarnya adalah : Sedangkan untuk penampang berbentuk pipa : Tegangan Geser pada Balok (Lingkaran) A V r V r / r / r V Ib VQ maks 4 4 4 4 4 r r r r r r A V Ib VQ maks

Tegangan Geser pada Balok Contoh 5 Sebuah balok metal dengan panjang L =,0 m ditumpu sederhana di titik A dan B. Beban terbagi rata pada balok (termasuk berat sendiri) adalah q = 8 kn/m. Penampang balok adalah persegi panjang dengan lebar b = 5 mm dan tinggi h = 00 mm. Hitung besarnya tegangan normal C dan tegangan geser C di titik C yang terletak 75 mm dari tepi bawah balok dan 00 mm dari tumpuan B. Gambarkan tegangan-tegangan ini pada suatu elemen tegangan di titik C

Jawab : Gaya Geser dan Momen Lentur : M C =,4 kn.m V C = 8,4 kn Momen Inersia : I bh 500, 080 6 mm 4 Tegangan Normal di C : C My I 6, 40 5 6, 88MPa 6, 080 Tegangan Geser di C. Untuk mendapatkan nilai tegangan geser di titik C, terlebih dahulu perlu dihitung statis momen, Q C : QC = ACyC = (5 5)(5 + 5/) =.47,5 mm C V Q C Ib C 8. 400. 47, 5 =,78 MPa, 080 6 5

Tegangan Normal pada Balok Contoh 6 Sebuah balok kayu AB yang memikul dua beban terpusat P mempunyai penampang persegi panjang dengan lebar b = 00 mm dan tinggi h = 50 mm. Tentukan harga beban ijin maksimum P maks jika tegangan ijin lentur adalah ijin = MPa (untuk tarik dan tekan) dan tegangan ijin untuk geser horizontal adalah ijin =, MPa (abaikan berat sendiri balok)

Jawab : Gaya geser maksimum terjadi di tumpuan dan momen lentur maksimum terjadi di seluruh daerah antara kedua beban, nilainya adalah : V maks = P M maks = Pa Modulus penampang dan luas penampang : bh S A bh 6 Tegangan normal dan tegangan geser yang terjadi : maks M maks S 6Pa bh maks A V maks P bh Beban P maksimum untuk lentur dan geser, masing-masing adalah : P lentur ijin bh 6a geser Dengan mensubstitusikan nilai-nilainya diperoleh P lentur = 8,5 kn P P geser =,0 kn Jadi tegangan lentur menentukan desain dan beban ijin maksimum adalah 8,5 kn ijin bh

Tegangan Geser pada Balok (Dengan Sayap) Balok dengan sayap umumnya dijumpai pada balok baja Tegangan geser pada badan balok dapat dihitung dengan persamaan : V maks bh bh th 8It min Vb 8It h h Tegangan geser maksimum terjadi pada sumbu netral, dan tegangan geser minimum terjadi pada pertemuan badan dan sayap

Tegangan Normal pada Balok Contoh 7 Sebuah balok yang mempunyai penampang bentuk T memikul gaya geser vertikal V = 45 kn. Dimensi penampang adalah b = 00 mm, t = 5 mm, h = 00 mm dan h = 75 mm. Tentukan tegangan geser di bagian atas badan (garis n-n) dan tegangan geser maksimum maks.

Jawab : Lokasi Sumbu Netral A Ai b h h th = 6.875 mm Q h h b h h th aa yi Ai = 85.56,5 mm Qaa c =,864 mm c = 76,6 mm A Momen Inersia I aa h bh b t h =.68.9,67 mm 4 Ac = 05.478.47,6 mm 4 I Iaa Ac 7. 04. 044, 5mm Tegangan Geser di Atas Badan (garis nn) h h Q bh h c = 59.090 mm VQ It 45. 000 59. 090 = 0,5 MPa 7. 04. 044, 5 5 Tegangan Geser Maksimum (di sumbu netral) c Q maks tc 9.778,6 mm maks VQ maks It 45. 0009. 778, 6 =,69 MPa 7. 04. 044, 5 5 4 Soal 4.8 4.4

Balok Tersusun Balok tersusun terbuat dari dua atau lebih bagian bahan yang digabungkan menjadi satu balok tunggal Balok seperti ini dapat mempunyai berbagai bentuk guna memenuhi kebutuhan arsitektural maupun struktural

Balok Tersusun Untuk mendesain balok tersusun mula-mula balok didesain seolah terbuat dari satu bagian dengan memperhitungkan baik tegangan lentur maupun tegangan geser Selanjutnya sambungan antar bagian elemen harus didesain untuk menjamin bahwa balok benar-benar merupakan satu kesatuan tunggal Untuk mendesain sambungan yang mencukupi maka perlu diketahui besarnya aliran geser (shear flow) yang terjadi Aliran geser adalah gaya geser horizontal per satuan jarak di sepanjang sumbu longitudinal balok

Balok Tersusun Besarnya aliran geser yang terjadi dihitung dengan rumus : f VQ I Daerah yang digunakan untuk menentukan Q, sangat ditentukan oleh bentuk penampang, berikut dicontohkan beberapa kasus untuk menentukan nilai Q A : Q adalah momen pertama dari luas sayap B : Q adalah momen pertama dari profil kanal C : Q adalah momen pertama dari sayap atas

Balok Tersusun Contoh 8 Balok boks kayu terbuat dari dua papan berukuran 40mm x 80mm sebagai sayap dan dua kayu lapis setebal 5 mm sebagai badan balok. Tinggi total balok adalah 80 mm. Kayu lapis ini disambung ke sayap dengan menggunakan sekrup kayu yang memiliki beban ijin geser F = 00 N untuk satu sekrup. Jika gaya geser V yang bekerja di penampang sebesar 0,5 kn, tentukan jarak longitudinal ijin maksimum sekrup, s.

Jawab : Aliran Geser Q A f d f 40 800 864. 000mm 6 4 0 80 80 00 64 0 mm I, f VQ I 4,N/mm Jarak Sekrup. Karena jarak longitudinal sekrup adalah s, dan karena ada dua garis sekrup (satu di masing-masing sisi flens), maka kapasitas beban sekrup adalah F per jarak s di sepanjang balok. Dengan demikian, kapasitas sekrup per jarak satuan di sepanjang balok adalah F/s. Dengan menyamakan F/s dengan aliran geser f, maka diperoleh nilai s yang dibutuhkan : F s f 64mm, Harga s ini adalah jarak ijin maksimum antar sekrup, setiap jarak yang lebih besar daripada 64, akan menyebabkan sekrup kelebihan beban. Untuk memudahkan pelaksanaan, dan agar memenuhi keamanan, dipilih jarak s = 60 mm.

Balok Dengan Beban Aksial Pada beberapa elemen struktural sering dijumpai aksi simultan antara momen lentur dan gaya aksial Besarnya tegangan normal akibat aksi momen lentur dan gaya aksial adalah : N/A My/I N My + A I +My/I N adalah positif apabila merupakan gaya tarik, dan negatif bila berupa gaya tekan M, Momen lentur positif menghasilkan tekan di bagian atas balok (y positif) dan tarik di bagian bawah balok (y negatif)

Tegangan Normal pada Balok Contoh 9 Sebuah tiang aluminium untuk penerang jalan mempunyai berat 4600 N dan memikul lengan yang beratnya 660 N. Pusat berat lengan adalah, m dari sumbu tiang. Diameter luar tiang (di dasar) adalah 5 mm dan tebalnya adalah 8 mm. Hitunglah tegangan tarik dan tekan maksimum t dan c di tiang (bagian dasar) akibat semua beban mati.

Jawab : P = W + W = 5.60 N M = W b = 79 N.m Momen Inersia dan Luas Penampang d A d 4 c I d 64 4 Tegangan Maksimum d d 4, 5mm P A Mc I. 706mm 67, 0 6 mm 4 P Mc 96kPa 860kPa A I t c Soal 4.5 4.