BAB I PENDAHULUAN. global. Profesi akuntan di Indonesia di era globalisasi ini semakin berkembang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. suatu tingkat tindakan di atas tingkat tindakan yang dilakukan oleh sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan jasa profesional akuntan publik sebagai pihak yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntansi merupakan profesi yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan serta memberi keyakinan

BAB I PENDAHULUAN. mulai tumbuhnya perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan dalam mengaudit laporan keuangan. Dari profesi akuntan

BAB I PENDAHULUAN. (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik tersebut

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS AUDITOR (Survey pada Auditor di Surakarta dan Yogyakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi

BAB I PENDAHULUAN. dengan berlakunya kesepakatan Internasional mengenai pasar bebas. Profesi

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara maka akan semakin kompleks masalah bisnis yang terjadi. Oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERSEPSI AKUNTAN, MAHASISWA AKUNTANSI DAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI AKUNTAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegagalan audit menggambarkan bahwa jaringan internasional kantor-kantor

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari laporan keuangan adalah memberikan informasi yang UKDW

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di dunia maju sekarang ini. Namun, selain kemampuan dan keahlian

BAB I PENDAHULUAN. auditor yang mengharuskan auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat terutama dalam bidang audit terhadap laporan keuangan yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN AUDITOR DALAM BIDANG AUDITING (Study Survei di KAP wilayah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir. Mulai dari kasus Enron di Amerika Serikat sampai dengan kasus

BAB I PENDAHULUAN. milik Belanda yang beroperasi di Indonesia pada waktu itu, didirikan dan akuntansi sistem Amerika mulai dikenal, terutama melalui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya dalam menjalankan audit sesuai dengan tujuan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian (

Etika Bisnis & Profesi

BAB I PENDAHULUAN. professional, dalam tindakan kesehariannya akan terlihat bahwa akuntan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja perusahaan demi mempertahankan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. stakeholder terutama berkaitan dengan akuntabilitas entitas yang bersangkutan. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit dianggap penting bagi para pengguna laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik merupakan sebuah profesi kepercayaan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan meningkatnya kompetensi persaingan, profesi akuntan menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan disamping berfungsi sebagai alat. pemilik juga digunakan oleh investor dan kreditor sebagai acuan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetensi dan globalisasi, setiap profesi dituntut

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perubahan pada sendi-sendinya. Salah satu bidang yang juga mengalami perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

aktivitas-aktivitas investasi, perbankan dan capital raising, jasa perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. diperhadapakan pada berbagai persaingan yang sangat ketat, khususnya pada bidang bisnis UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WTO), General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT), dan General Agreement on Trade in Services (GATS) tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. profesi. Etika Profesi diperlukan agar apa yang dilakukan oleh suatu profesi tidak

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan profesi akuntan publik di Indonesia dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ekonomi suatu perusahaan memacu profesi akuntan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada kepercayaan publik. Masyarakat mengharapkan penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, auditor mendapat sorotan publik akibat kasus-kasus yang

Perpsepsi terhadap etika bisnis antara akuntan pendidik, akuntan publik dan mahasiswa akuntansi (studi kasus di Surakarta dan Yogyakarta) Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, ada dua

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan publik dan pihak eksternal pengguna laporan keuangan dalam kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa. Auditor memiliki tanggung jawab dalam melakukan audit atas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia memberikan dampak bagi

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan kepada pihak luar, dimana pihak luarpun memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis. Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER

BAB I PENDAHULUAN. peluang yang besar sekaligus memberikan tantangan yang semakin. mengancam eksistensi profesi akuntan indonesia.

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AKUNTAN PUBLIK (Survey Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

ANALISIS PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (SURVEY DI PERGURUAN TINGGI WILAYAH SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjalankan suatu profesi juga dikenal adanya etika profesi.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN sehingga Institut

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik bertanggung jawab untuk memeriksa kesesuaian laporan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin banyaknya kebutuhan akan jasa profesional akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. supremasi hukum. Namun, berdasarkan kondisi tersebut pemerintah masih tetap

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Financial Accounting Standard Board, terdapat dua karakteristik

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan informasi keuangan dalam bentuk laporan keuangan. Financial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Mulyadi (2002:9) auditing adalah suatu proses sistematik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Audit adalah pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. objektif, tidak ada definisi yang pasti mengenai kualitas audit. Kualitas audit

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi makin meluas dan peran teknologi

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis multidimensi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Agar tetap bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin tinggi para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetisi dalam dunia kerja, setiap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada prakteknya di lapangan, keahlian khusus tidak menjamin. menunjang keberhasilan yaitu menerapkan suatu etika.

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

BAB I PENDAHULUAN. pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan Terbatas,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi masalah penelitian yang disertai alasan mengapa masalah ini perlu

BAB I PENDAHULUAN. Peranan auditor sangat dibutuhkan oleh kalangan dunia usaha. Para auditor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional

Pengaruh Skeptisisme Profesional Auditor Terhadap Ketepatan Pemberian Opini

BAB 1 PENDAHULUAN. bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar besarnya (profitmaking)

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun ini. Menghadapi MEA, keberadaan dan

BAB I PENDAHULUAN. diaudit dapat dihandalkan dan manajemen juga akan mendapat keyakinan dan. melaporkan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini dunia memasuki era baru dan sering kita dengar dengan globalisasi. Era baru tersebut ditandai dengan adanya sebuah ketergantungan secara global. Profesi akuntan di Indonesia di era globalisasi ini semakin berkembang dengan pesat, selain itu tantangan yang harus dihadapi oleh profesi akuntan akan semakin berat. Sebagaimana profesi yang lain, profesi akuntan di Indonesia akan menghadapi tantangan yang berat, untuk itu kesiapan yang menyangkut profesionalisme sangat mutlak diperlukan. Seorang akuntan dikatakan profesional bila memenuhi tiga syarat utama yaitu berkeahlian, berpengetahuan, dan berkarakter. Karakter menunjukan personality seorang yang profesional, yang diantaranya diwujudkan dalam sikap etis. Sikap dan tindakan akuntan sangan menentukan posisinya dimata masyarakat sebagai pemakai jasa profesionalnya. Dengan begitu profesi akuntan di Indonesia dapat menentukan keberadaannya dalam peta persaingan diantara rekan profesi dari Negara lainnya. Namun, ketiga hal itu tidak akan berarti banyak jika tidak didukung etika dalam berprofesi. Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh pelaku bisnis. 1

2 Etika akuntan telah menjadi issue yang cukup hangat selama beberapa dekade ini. Di dunia internasional, issue ini antara lain dapat dilihat seperti kasus Enron dan KAP Anderson. Kedua perusahaan ini bergabung tahun 1985, sejarah mencatat bahwa Enron telah melakukan manipulasi terhadap laporang keuangannya berkonspirasi dengan KAP Anderson. Konspirasi ini terutama terjadi karena ketidakindependenan KAP Anderson terhadap Enron, kliennya. 1 Sedangkan di Indonesia, issue ini berkembang seiring dengan terjadinya pelanggaran etika yang terjadi, baik dilakukan oleh akuntan publik, akuntan intern, maupun akuntan pemerintah. Menurut laporan pertanggungjawaban pengurus Ikatan Akuntan Indonesia periode 1990-1994, Dewan Kehormatan melaporkan jumlah kasus 21 buah yang melibatkan 53 Kantor Akuntan Publik (KAP), pengaduan terutama berasal dari instansi pemerintah dan BUMN pemakai laporan (50% pengaduan), perusahaan klien (30%), sisanya oleh KAP dan pengurus IAI. 2 Menurut inilah.com, 3 pada awal bulan september 2009 terdapat 8 KAP yang dibekukan oleh Menteri Keuangan yang dikarenakan melakukan pelanggaran terhadap Standar Auditing dan Profesional Akuntan Publik (SPAP). Karena pelanggaran yang dilakukan 8 KAP tersebut hampir semuanya sama yaitu tidak menyampaikan laporan tahunan KAP dan belum sepenuhnya mematuhi SA - SPAP dalam pelaksanaan audit umum atas laporan 1 http://dwimauliddiana.blogspot.com/2010/11/kasus-pelanggaran-etika-profesi-oleh.html, 18 November 2010 2 download.feb.unair.ac.id/artikel-ekonomi-dan-bisnis/634.../download 3 http://www.inilah.com/read/detail/158156/menkeu-bekukan-8-kap/, 19 September 2009

3 keuangan. Jadi bisa disimpulkan 8 KAP tersebut tidak profesional dalam melakukan prosedur audit di suatu perusahaan. Salah satu contoh kasus pelanggaran yang dilakukan oleh akuntan di Indonesia adalah seperti yang terjadi pada Akuntan Publik Justinus Aditya Sidharta mengenai kasus Great river. 4 Bapepam menemukan adanya indikasi konspirasi dalam penyajian laporan keuangan Great River. Menteri Keuangan (Menkeu) RI terhitung sejak tanggal 28 November 2006 telah membekukan izin Akuntan Publik (AP) Justinus Aditya Sidharta selam 2 tahun. Sanksi tersebut diberikan karena Justinus terbukti melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesi AKuntan Publik (SPAP) berkaitan Laporan Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT. Graet River Internasional Tbk (Great River) tahun 2003. Pembekuan izin oleh Menkeu ini merupakan tindak lanjut atas Surat Keputusan Badan Peradilan Profesi Akuntan Publik (BPPAP) Nomor 002/VI/SK-BPPAP/VI/2006 tanggal 15 Juni 2006 yang membekukan Justinus dari keanggotaan Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen AKuntan Publik (IAI-KAP). Hal ini sesuai dengan keputusan MEnkeu Nomor 423/KMK.06/2006 tentang Jasa Akuntan Publik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan MEnkeu Nomor 359/KMK.06/2003 yang menyatakan bahwa AP dikenakan sanksi pembekuan izin apabila AP yang bersangkutan mendapat sanksi pembekuan keanggotaan dari IAI atau IAI-KAP. 4 http://www.mail-archive.com/akhi@yahoogroups.com/msg00506.html

4 Ini seharusnya tidak terjadi apabila setiap akuntan mempunyai pengetahuan, pemahaman, dan menerapkan etika secara memadai dalam pelaksaan pekerjaan profesionalnya. Pekerjaan seorang profesional harus dikerjakan dengan sikap profesional juga, dengan sepenuhnya melandaskan pada standar moral dan etika tertentu. Hal lain yang juga mempengaruhi seorang akuntan melakukan penyelewengan-penyelewengan adalah lingkungan, yang salah satunya lingkungan dunia pendidikan. Oleh sebab itu, perlu diketahui pemahaman calon akuntan (mahasiswa) terhadap masalah-masalah etika dalam hal ini yang berupa etika profesi akuntan yang mungkin telah atau akan mereka hadapi nantinya. Oleh karena itu keberadaan etika tidak terlepas dari misi yang diemban oleh pendidikan tinggi akuntansi sekaligus sebagai implementasi yang semakin meluasnya terhadap pendidikan akuntansi. Terlepas bagaimana wujudnya, etika telah diakui mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan profesi dibidang akuntansi. Dari hal diatas perlu diperhatikan bagaimana pemahaman akuntan dan calon akuntan (mahasiswa) dalam menghadapi persoalan-persoalan etika. Untuk itu akan di lakukan observasi terhadap persepsi mereka. Berdasarkan persepsi karena persepsi merupakan tanggapan langsung seseorang atas sesuatu atau merupakan proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indera.

5 Sedangkan observasi mengenai persepsi terhadap etika profesi dilakukan karena profesi akuntan aktivitasnya tidak terlepas dari aktivitas bisnis yang menuntut mereka untuk bekerja secara profesional selain harus memahami dan menerapkan etika profesinya. Penelitian dilakukan kepada mahasiswa akuntansi karena mereka adalah calon akuntan yang harus di berikan pembekalan mengenai pengetahuan etika sehingga mereka bisa bekerja secara profesional berdasarkan etika profesi. Dengan demikian, berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis tertarik untuk membahas mengenai PERSEPSI AKUNTAN DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PROFESI B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka penulis mengidentifikasikan dan membatasi permasalahan, agar memudahkan dalam penyusunan skripsi ini, serta pembahasan masalahnya tidak menyimpang dari permasalahan yang diuraikan dalam latar belakang masalah. 1. Identifikasi Masalah a. Dasar yang melandasi penyusunan etika profesi adalah kebutuhan profesi akuntan tersebut tentang kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa yang diserahkan oleh profesi akuntan.

6 b. Penerapan etika profesi harus dimulai melalui pemahaman sedini mungkin yaitu sejak bangku kuliah. c. Masih terdapatnya keluhan dari klien/masyarakat dalam segi kualitas profesi akuntan sehingga menyebabkan kepuasan klien/masyarakat masih belum tercapai. 2. Pembatasan Masalah Agar tidak terlalu luas cakupan yang akan dibahas dan juga keterbatasan waktu serta kemampuan penulis, maka dalam skripsi ini penulis hanya akan meneliti sebagai berikut : a. Skripsi ini hanya akan membahas perbedaan persepsi akuntan publik dan mahasiswa jurusan akuntansi. b. Untuk mendapatkan pembahasan yang lebih baik maka penulis juga akan membatasi ruang lingkup penelitian yaitu beberapa akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Jakarta dan mahasiswa jurusan akuntansi yang berkuliah di Universitas Esa Unggul. c. Skripsi ini hanya akan membahas mengenai etika profesi. d. Jumlah yang akan dijadikan sampel adalah 100 responden yaitu 40 responden para akuntan yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Jakarta dan 60 responden mahasiswa jurusan akuntansi yang berkuliah di Universitas Esa Unggul.

7 C. Perumusan Masalah Berdasarkan hal tersebut, maka penulis merumuskan masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana persepsi akuntan publik terhadap etika profesi? 2. Bagaimana persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika profesi? 3. Apakah ada perbedaan antara persepsi akuntan publik dan mahasiswa akuntansi terhadap etika profesi? D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui persepsi akuntan publik terhadap etika profesi. 2. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika profesi. 3. Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan persepsi akuntan publik dan mahasiswa akuntansi terhadap etika profesi. E. Manfaat Penelitian Berdasarkan manfaat penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

8 1. Bagi Penulis Menambah wawasan berpikir bagi penulis dalam memahami dan mempraktekan apa yang telah diajarkan di Universitas. Hasil dari penelitian menambah pengetahuan penulis mengenai persepsi akuntan dan mahasiswa akuntansi terhadap etika profesi. 2. Bagi Akademik/Keilmuan. Dapat menambah informasi yang bermanfaat sebagai pertimbangan bagi mahasiswa akuntansi dalam mendalami mata kuliah auditing yang menyangkut etika profesi. 3. Bagi Pihak Lain Memberikan wawasan bagi pembaca untuk dijadikan referensi lebih lanjut untuk memahami penerapan bagi penelitian berikutnya di bidang yang sama di masa yang akan datang. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan gambaran pembahasan secara singkat dari masing-masing bab, yaitu untuk memudahkan pembahasan dan pemahaman terhadap permasalahan maka penyusunan skripsi ini akan diuraikan menjadi VI (enam) bab dimana saling berhubungan satu sama lain. Adapun sistematika penulisan skripsi ini disusun sebagai berikut :

9 BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan mengenai landasan teori yang dipakai untuk menjelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan masalah penelitian serta kerangka pemikiran dan hipotesis yang digunakan dalam penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah singkat tempat yang dijadikan objek penelitian. BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini mencakup mengenai diskripsi sampel data, analisis data, serta pembahasan hasil penelitian.

10 BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini merupakan bab penutup dari serangkaian bab diatas, dimana pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai kesimpulan dari pembahasan dari hasil penelitian pada bab-bab sebelumnya dan juga akan memberikan saran.