Simulasi Pengurutan Data Dengan Metode Seleksi

dokumen-dokumen yang mirip
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 12 & 13

SORTING (PENGURUTAN DATA)

Praktikum 7. Pengurutan (Sorting) Insertion Sort, Selection Sort POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI:

SEARCHING. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1

MENYIGI PENGGUNAAN METODE SHELLSORT DALAM PENGURUTAN DATA

ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 14 & 15

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ALGORITMA QUICK SORT DAN MERGE SORT DALAM PENGURUTAN DATA TERHADAP JUMLAH LANGKAH DAN WAKTU

APLIKASI KAMUS ISTILAH EKONOMI (INGGRIS-INDONESIA) MENGGUNAKAN METODE SEQUENTIAL SEARCHING

Algoritma Sorting (Selection Insertion)

SORTING. Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom

SORTING. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-8 Pengurutan (Sorting) 1

STRUKTUR KENDALI PERULANGAN

Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya

SORTING (BAGIAN II) Proses kelima

Gambar 13.1 Ilustrasi proses algoritma sorting

BAB 8 SORTING DAN SEARCHING

7. SORTING DAN SEARCHING

Perancangan Aplikasi Kamus Bahasa Jerman

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN 2. 3 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

Bubble Sort dan Shell-Sort. Yuliana Setiowati

STRATEGI DIVIDE AND CONQUER

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan yang komplek.

Perangkat Lunak Permainan Deal or No Deal

Bab 7 Komponen Dasar Visual Basic 29 BAB VII KOMPONEN DASAR VISUAL BASIC TUJUAN PRAKTIKUM

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP

BAB VI Pengurutan (Sorting)

PERTEMUAN 10 METODE DEVIDE AND CONQUER

BAB VI SEARCHING (PENCARIAN)

ALGORITMA PENGURUTAN. Oleh : S. Thya Safitri, MT

SEQUENTIAL SEARCH 11/11/2010. Sequential Search (Tanpa Variabel Logika) untuk kondisi data tidak terurut

UNIVERSITAS GUNADARMA

Yaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi :

Aplikasi Pembelajaran Konversi Ekspresi Matematika Dalam Bahasa Mandarin

Konsep Sorting dalam Pemrograman Saniman dan Muhammad Fathoni

Sorting Algorithms. Buble Sort

Algoritma Sorting. Ahmad Kamsyakawuni, S.Si, M.Kom. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

Kompleksitas Algoritma Pengurutan Selection Sort dan Insertion Sort

PERTEMUAN 10 METODE DEVIDE AND CONQUER

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Sistem Informasi Penjualan Kredit Mobil pada PT. Mitsubishi Ratu Mobil Sejagat

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN KARTU RENCANA STUDI (KRS) MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS DENGAN VISUAL BASIC 6.0

Algoritma dan Pemrograman Sorting (Pengurutan) IS1313. Oleh: Eddy Prasetyo N

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal

Algoritma dan Struktur Data

BAB V SORTING (PENGURUTAN) INTERNAL

Perangkat Lunak Simulasi Langkah Kuda Dalam Permainan Catur

Pengurutan (Sorting) Algoritma Pemrograman

SEARCHING & SORTING. Pendahuluan

Penggunaan Metode Binary Search Pada Translator Bahasa Indonesia Bahasa Jawa

Sorting. Pertemuan ke 14.

Kompleksitas Algoritma Sorting yang Populer Dipakai

STRUKTUR DATA. By : Sri Rezeki Candra Nursari 2 SKS

BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN

Analisis Kecepatan Sorting Dengan Notasi Big O

Modul 8 SORTING (PENGURUTAN)

Program Studi Teknik Mesin S1

STRUKTUR DATA (3) sorting array. M.Cs

MODUL IV PERULANGAN ( LOOPING )

Outline STRUKTUR DATA. VII. Sorting

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA METODE PENGURUTAN QUICKSORT, METODE PENGURUTAN SELECTIONSORT DAN METODE PENGURUTAN HEAPSORT

Perbandingan Kecepatan/Waktu Komputasi Beberapa Algoritma Pengurutan (Sorting)

Pengertian Algoritma Pengurutan

Pengurutan (Sorting) Keuntungan Data Terurut. Pengurutan Terbagi Dua Kelompok:

PERANGKAT LUNAK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENJADWALAN DENGAN METODE RECURSIVE LARGEST FIRST

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 ANALISIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN

OPTICAL CHARACTER RECOGNIZATION (OCR)

Perancangan Perangkat Lunak Game Word Tetris

Bubble Sort (Pengurutan Gelembung / Pemberatan)

Perancangan Perangkat Lunak Bantu Bantu Pemahaman Kritografi Menggunakan Metode MMB (MODULAR MULTIPLICATION-BASED BLOCK CIPHER)

Adam Mukharil Bachtiar English Class Informatics Engineering Algorithms and Programming Searching

Operasi File. Chapter 13

STRUKTUR DATA SORTING ARRAY

Sistem Informasi Jasa Laundry Pada PT. Tiara Panca Abadi

APLIKASI PENJUALAN DAN STOK BARANG MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0. TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Diploma III

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Sistem Informasi Pemesanan Rangkaian Bunga Pada Wan-Wan Florist

Sistem Informasi Pemasaran Produk pada PT. Prima Dina Lestari

Modul Praktikum Algoritma dan Struktur Data

BAB XII MENCARI DATA MAKSIMUM DAN MINIMUM

MODUL IV PENCARIAN DAN PENGURUTAN

1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada.

Kuliah ke : 4 Algoritma & Stuktur Data. Pengurutan (Sorting)

SORTING. Struktur Data S1 Sistem Informasi. Ld.Farida

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI SMA NEGERI 2 PEMALANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

Kompleksitas Algoritma (1)

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN NOTASI MUSIK PIANO UNTUK MELATIH MENINGKATKAN KECERDASAN MANUSIA MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0

Nama : Suseno Rudiansyah NPM : Kelas : X2T Prodi : Teknik Informatika Tugas : Kuis Algoritma 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MODUL V REPETITIVE. Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Visual (BPV)

Sorting Algorithms. Divide and Conquer

APLIKASI KAMUS JARINGAN KOMPUTER BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE LINIER SEARCH

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT

Transkripsi:

Simulasi Pengurutan Data Dengan Metode Seleksi Indra Gunawan STMIK IBBI J Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 E-mail: indragwn@yahoo.com Abstrak Pengurutan data atau sorting merupakan suatu proses dimana suatu susunan data yang semula dalam kondisi acak dapat menjadi urut, baik dari data terkecil sampai dengan data yang terbesar, atau sebaliknya daridata terbesar sampai dengan data terkecil. Terdapat beberapa metode yang cukup populer dalam prosespengurutan data tersebut dan salah satunya adalah metode seleksi. Pengurutan data dengan metode seleksi dapat dijelaskan dengan secara sederhana yaitu dengan cara mencari data terkecil dari susunan data awal dari data pertama sampai data terakhir. Setelah data terkecil ditemukan kemudian tukarkan data dengan data pertama. Setelah itu dicari lagi data terkecil tetapi dimulai dari data kedua sampai data terakhir dan setelah didapatkan kemudian tukarkan dengan data kedua. Begitu seterusnya hingga diperoleh data urut dari awal sampai akhir. Kata kunci : Pengurutan data, seleksi, algoritma Abstract Sorting of data is a processing which an arrangement of the original data in the random condition can be sequential, the data either from the smallest to the biggest data, or otherwise of the largest data until the data is the smallest. There are several methods that are quite popularin the process of sorting the data and one of them is the method of selection. Sorting the data by the method of selection can be explained with a simple way of searching for data that is the smallest of the composition of the initial data from the first data to recent data. Once the data is the smallest discovered later exchanged data with the first data. After the data was sought again the smallest but starting from the second data until after the last data and then exchanged with the data obtained both. And so on until the data obtained sequence from beginning to end. Keywords : Pengurutan data, seleksi, algoritma 1. Pendahuluan Dalam pengurutan data, yang disimpan dalam pengigat utama komputer, ada aspek ekonomis yang perlu dipertimbangkan. Aspek ini antara lain menyangkut kapasitas pengingat yang tersedia. Aspek lain adalah dalam hal waktu, yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan permutasi sehingga semua data akhirnya menjadi terurut. Ukuran efisiensi yang baik bisa diperoleh dari banyaknya perbandingan dan perpindahan yang harus dilakukan. Angka angka ini merupakan fungsi dari N yaitu banyaknya elemen yang akan diurutkan. Algoritma yang baik memerlukan perbandingan sebanyak N log N kali. Meskipun demikian kita akan melihat beberapa metode yang disebut dengan metode langsung (straight method), yang seluruhnya memerlukan N 2 perbandingan. Metode langsung ini bisa dikelompokkan menjadi tiga metode, yaitu penyisipan (insertion), seleksi (selection), dan penukaran (exchange). Dari tiga metode tersebut, metode seleksi merupakan salah satu metode pengurutan yang cukup sederhana karena tidak melibatkan proses yang rumit dalam implementasinya. Untuk mempelajari metode tersebut diperlukan suatu cara yang dapat mempermudah kita dalam mempelajari metode seleksi tersebut dan salah satu cara yang paling efektif adalah dengan mensimulasikan cara kerja metode seleksi tersebut. 2. Metode Penelitian Adapun tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu membaca buku buku yang berhubungan dengan metode metode pengurutan data khususnya metode seleksi dan juga membaca buku buku yang berhubungan dengan bahasa pemrograman yang dipergunakan untuk mengetahui fasilitas fasilitas apa saja yang disediakan oleh bahasa pemrograman tersebut sehingga akan mempermudah dalam merancang aplikasi simulasi yang diinginkan.

118 2. Merancang aplikasi simulasi berdasarkan informasi informasi yang diperoleh dari penelitian kepustakaan. 3. Menguji rancangan aplikasi untuk menemukan kesalahan kesalahan yang mungkin terjadi untuk diperbaiki sampai tidak ditemukan lagi kesalahan. 2.1. Perancangan Sistem 2.1.1.Mekanisme Metode Seleksi Cara kerja metode seleksi didasarkan pada pencarian elemen dengan nilai terkecil, kemudian dilakukan penukaran dengan elemen ke I. Secara singkat, metode ini bisa dijelaskan sebagai berikut. Pada langkah pertama, dicari data yang terkecil dari data pertama sampai data terakhir. Kemudian data terkecil tersebut kita tukar dengan data pertama. Dengan demikian, data pertama sekarang mempunyai nilai paling kecil dibandingkan dengan data yang lain. Pada langkah kedua, data terkecil kita cari mulai data kedua sampai data terakhir. Data terkecil yang kita peroleh ditukar dengan data kedua. Dengan demikian seterusnya sampai seluruh vector dalam keadaan terurutkan. Dengan kata lain mekanisme seleksi dapat dituliskan sebagai berikut. Masukan dinyatakan sebagai vektor A ( belum terurutkan ), dan N ( banyak elemen ). Keluaran adalah vektor A yang sudah dalam keadaan terurutkan. Langkah 0 Baca vektor yang akan diurutkan ( dalam program utama ). Langkah 1 Kerjakan langkah 2 sampai 4 utuk I = 1 sampai N 1 Langkah 2 Tentukan : Lok = 1 Kerjakan langkah 3 untuk J = I + 1 sampai N Langkah 3 ( Mencari data terkecil ) Test : apakah A[Lok] > A[J]? Jika ya, tentukan : Lok = J. Langkah 4 Tukarkan nilai A[Lok] dengan A[I]. Langkah 5 Selesai Metode ini secara garis besar merupakan kebalikan dari metode penyisipan langsung. Dalam setiap langkah pada metode penyisipan langsung kita hanya memperhatikan satu elemen dari sumber dan semua elemen dari larik tujuan untuk menentukan posisinya yang tepat; sehingga sering disebut dengan one source-multiple destinations. Dalam metode seleksi terjadi sebaliknya yaitu kita memperhatikan semua elemen dalam larik sumber untuk menentukan elemen terkecil yang akan kita tempatkan pada tujuan; sehingga sering disebut degnan multiple sources-one destination. Dalam metode ini banyaknya pembandingan ( untuk mencari elemen dengan nilai terkecil ) besarnya tak gayut terhadap urutan semula. Banyaknya pembandingan adalah sebesar : C = ( N 2 N ) / 2 2.1.2.Rancangan FormAplikasi Aplikasi rancangan memiliki 2 buah form yakni form simulasi dan form masuk data. Kedua form tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Form Simulasi Form simulasi (seperti Gambar 1) adalah form yang tampil pertama sekali sewaktu program dijalankan. Menu menu yang terdapat pada form ini adalah Data dan Selesai. Menu Data digunakan untuk menampilkan form untuk memasukkan data yang akan diurutkan. Menu Selesai digunakan untuk terminasi dari program. Bidang yang terdapat label POSISI dan DATA digunakan sebagai bidang untuk mem-visualisasi-kan data data yang sedang diurutkan. Label POSISI menunjukkan posisi atau nomor urut data. Sedangkan label DATA menunjukkan data data yang sedang diurutkan. Tabel Pengamatan Susunan Data digunakan untuk mencatat susunan data dari awal simulasi hingga akhir simulasi. Option Menaik dan Menurun digunakan untuk memilih apakah data akan diurut secara menaik atau menurun. Label Jumlah Perbandingan menyatakan banyaknya perbandingan yang harus dilakukan untuk mengurutkan sejumlah data yang kita masukkan. Label Jumlah Pertukaran Data menyatakan banyaknya pertukaran data yang terjadi dari awal hingga akhir pengurutan. Scroll bar pada label Kecepatan Simulasi digunakan untuk mengatur kecepatan simulasi. Tombol Simulasikan digunakan untuk menjalankan simulasi setelah data dimasukkan. Tombol Simulasikan akan berubah menjadi tombol Batal setelah diklik. Tombol Batal ini berfungsi untuk membatalkan simulasi yang sedang berjalan. Tombol

119 Berhenti digunakan untuk menghentikan simulasi sejenak untuk kemudian dapat dilanjutkan kembali. Tombol Berhenti hanya akan aktif sewaktu simulasi dijalankan. Gambar 1.Form Simulasi 2. Form Masuk Data Form (seperti Gambar 2) ini digunakan untuk memasukkan data yang akan diurutkan. Form ini dimunculkan dengan cara memilih menu Data pada form simulasi. Jumlah data yang dapat dimasukkan adalah antara 2 buah sampai dengan 14 buah data. Jumlah data yang akan dimasukkan dapat ditentukan dengan cara memilih pada combo box Jumlah Data. Setelah memilih jumlah data yang akan dimasukkan maka tahap selanjutnya adalah memasukkan data data yang akan diurutkan melalui text box Data. Setelah selesai klik tombol Selesai atau klik tombol Batal jika data tidak jadi dimasukkan. Gambar 2. Form Masuk Data 3. Pembahasan dan Hasil 3.1. Pembahasan Simulasi Pengurutan Data dengan Metode Seleksi (Indra Gunawan)

120 3.1.1. Algoritma Metode Seleksi Algoritma metode seleksi terbagi menjadi 2 jenis yaitu : 1. Algoritma Metode Seleksi Pengurutan Naik Algoritma metode seleksi untuk pengurutan naik adalah sebagai berikut : For I = 1 To (N 1) Lok = I For J = (I + 1) To N If A(Lok) > A(J) Then Lok = J Next J Swap (A(I), A(Lok)) Next I 2. Algoritma Metode Seleksi Pengurutan Turun Algoritma metode seleksi untuk pengurutan turun adalah sebagai berikut : For I = 1 To (N 1) Lok = I For J = (I + 1) To N If A(Lok) < A(J) Then Lok = J Next J Swap (A(I), A(Lok)) Next I 3.1.2. Algoritma Simulasi Metode Seleksi Algoritma simulasi metode seleksi terbagi menjadi dua yaitu : 1. Algoritma Simulasi Urut Naik Algoritma untuk simulasi urut naik adalah sebagai berikut : Tampilkan susunan data mula mula sebelum terurut. I = 1 JlhDataTukar = 0 Do While (I <= N - 1) And Not Cancel Lok = I Geser gambar panah pertama menunjuk data ke-i dan Tampilkan nilai I dengan posisi dibawah gambar panah pertama. J = I + 1 Do While J <= N And Not Cancel Geser gambar panah kedua menunjuk data ke-j dan Tampilkan nilai J dengan posisi dibawah gambar panah kedua. Tampilkan gambar panah ketiga pada posisi(1200 * (1.6 + 0.6 * (Lok - 2)), 1080). Tampilkan info berikut : "Data ke-" & Lok & "(" & Data(Lok 1) & ") > Data ke-" & J & "(" &Data(J - 1) & ")?". If Data(Lok - 1) > Data(J - 1) Then Lok = J Geser gambar panah ketiga pada posisi(1200 * (1.6 + 0.6 *(Lok - 2)), 1935) Tampilkan Nilai Lok dengan posisi dibawah gambar panah ketiga. Tampilkan info berikut"-> Ya. Maka Lok = "& Lok Else Tampilkan info berikut:" -> Tidak". J = J + 1 Loop If Lok <> I Then JlhDataTukar = JlhDataTukar + 1 Tampilkan JlhPertukaranData. Tampilkan info berikut:"data ke-" & I & " dan Data ke-" & Lok & " saling dipertukarkan.". Tampilkan gambar tangan pertama pada posisi(1200* (1.6 + 0.6 * (Lok - 2)), 1080). Geser data ke-lok ke bawah seiring dengan gambar tangan pertama sampai pada posisi(1200 * (1.6 + 0.6 * (Lok - 2)),1560). Geser gambar tangan pertama ke posisi dibawah data ke-i. Geser data ke-i ke bawah seiring dengan gambar tangan pertama sampai pada posisi Y = 2520. Tampilkan gambar tangan kedua disamping kanan data ke-lok.

121 Geser data ke-lok ke kiri sampai sejajar dengandata ke-i. Tampilkan gambar tangan ketiga dibawah data ke-lok. Geser data ke-lok ke atas seiring dengan gambar tangan ketiga sampai nilai Y = 960. Tampilkan gambar tangan keempat disamping kiridata ke-i. Geser data ke-i ke kanan seiring dengan gambar tangan keempat hingga posisi data ke-lok sebelum digeser. Tampilkan gambar tangan ketiga di bawah data ke-i. Geser data ke-i ke atas seiring dengan gambar tangan ketiga hingga nilai Y = 1080. Temp = Data(I - 1) Data(I - 1) = Data(Lok - 1) Data(Lok - 1) = Temp Pertukarkan nilai antara Label ke-(i-1) dengan Label ke-(lok-1). Pertukarkan letak/posisi antara Label ke-(i-1)dengan Label ke-(lok-1). Tampilkan susunan data untuk iterasi ke-i I = I + 1 Loop 2. Algoritma Simulasi Urut Turun Algoritma untuk simulasi urut turun adalah sebagai berikut : Tampilkan susunan data mula mula sebelum terurut. I = 1 JlhDataTukar = 0 Do While (I <= N - 1) And Not Cancel Lok = I Geser gambar panah pertama menunjuk data ke-i dan Tampilkan nilai I dengan posisi dibawah gambar panahpertama. J = I + 1 Do While J <= N And Not Cancel Geser gambar panah kedua menunjuk data ke-j dan Tampilkan nilai J dengan posisi dibawah gambar panah kedua. Tampilkan gambar panah ketiga pada posisi(1200 * (1.6 + 0.6 * (Lok - 2)), 1080). Tampilkan info berikut : "Data ke-" & Lok & "(" &Data(Lok 1) & ") < Data ke-" & J & "(" &Data(J - 1) & ")?". If Data(Lok - 1) < Data(J - 1) Then Lok = J Geser gambar panah ketiga pada posisi(1200 * (1.6 + 0.6 * (Lok - 2)), 1935) Tampilkan Nilai Lok dengan posisi dibawah gambar panah ketiga. Tampilkan info berikut"-> Ya. Maka Lok = "& Lok Else Tampilkan info berikut:" -> Tidak". J = J + 1 Loop If Lok <> I Then JlhDataTukar = JlhDataTukar + 1 Tampilkan JlhPertukaranData. Tampilkan info berikut:"data ke-" & I & " dan Data ke-" & Lok & " saling dipertukarkan.". Tampilkan gambar tangan pertama pada posisi(1200* (1.6 + 0.6 * (Lok - 2)), 1080). Geser data ke-lok ke bawah seiring dengan gambar tangan pertama sampai pada posisi(1200 * (1.6 + 0.6 * (Lok - 2)),1560). Geser gambar tangan pertama ke posisi dibawah data ke-i. Geser data ke-i ke bawah seiring dengan gambar tangan pertama sampai pada posisi Y = 2520. Tampilkan gambar tangan kedua disamping kanan data ke-lok. Geser data ke-lok ke kiri sampai sejajar dengan data ke-i. Tampilkan gambar tangan ketiga dibawah data ke-lok. Geser data ke-lok ke atas seiring dengan gambar tangan ketiga sampai nilai Y = 960. Tampilkan gambar tangan keempat disamping kiridata ke-i. Geser data ke-i ke kanan seiring dengan gambar tangan keempat hingga posisi data ke-lok sebelum digeser. Tampilkan gambar tangan ketiga di bawah data ke-i. Geser data ke-i ke atas seiring dengan gambar tangan ketiga hingga nilai Y = 1080. Temp = Data(I - 1) Data(I - 1) = Data(Lok - 1) Data(Lok - 1) = Temp Pertukarkan nilai antara Label ke-(i-1) dengan Label ke-(lok-1). Pertukarkan letak/posisi antara Label ke-(i-1)dengan Label ke-(lok-1). Simulasi Pengurutan Data dengan Metode Seleksi (Indra Gunawan)

122 Tampilkan susunan data untuk iterasi ke-i I = I + 1 Loop 3.2. Hasil Hasil dari sistem simulasi yang dirancang dapat dilihat tampilan pada gambar 3, gambar 4, gambar 5, gambar 6, gambar 7 berikut ini : Gambar 3. Tampilan Form Simulasi Awal Gambar 4. Tampilan Form Masuk Data

123 Gambar 5. Tampilan Form Simulasi Saat Data Selesai Dimasukkan Gambar 6. Tampilan Form Simulasi Saat Simulasi Berlangsung Simulasi Pengurutan Data dengan Metode Seleksi (Indra Gunawan)

124 Gambar 7. Tampilan Form Simulasi Setelah Simulasi Selesai 3. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari simulasi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Jumlah pertukaran data yang terjadi tergantung kepada susunan data yang akan diurutkan. Semakin acak susunan data maka semakin banyak terjadi proses pertukaran data. 2. Jumlah perbandingan data tidak tergantung kepada susunan data, jumlah perbandingan data hanya tergantung kepada banyaknya data yang akan diurutkan. Jumlah perbandingan data yang terjadi dapat dihitung dengan rumus : (N 2 N) / 2 3. Dilihat dari rumus jumlah perbandingan data tersebut, maka metode seleksi bukanlah metode pengurutan yang efisien karena akan memakan banyak waktu terutama jika digunakan untuk mengurut data dalam jumlah yang banyak. 4. Dengan adanya simulasi metode seleksi maka cara kerja metode tersebut jelas terlihat dan lebih mudah dipahami. 4. Saran Adapun saran yang dapat diberikan adalah bahwa tulisan maupun aplikasi simulasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk membahas ataupun merancang simulasi untuk metode metode pengurutan lainnya. Dengan demikian akan semakin memperluas wawasan kita terhadap metode metode pengurutan yang ada. Daftar Pustaka [1]Halvorson, Michael, Microsoft Visual Basic 6.0 Professional, Terjemahan Adi Kurniadi, P.T. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2000 [2] P. Insap Santosa Ir, M.Sc., Struktur Data Menggunakan Turbo Pascal 6.0, ANDI OFFSET, Yogyakarta, 2000