indeks >> E d i s i 2 I Tr i w u l a n I I l 2 0 1 4 PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 30 Desember 2016

Siaran Pers Akhir Tahun 2011 Diterbitkan: 30 Desember 2011

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 40 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel

Siaran Pers KPEI, 14 Agustus /16

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat

Penyelesaian Transaksi Bursa

Mensukseskan Reaktivasi

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008

Penyelesaian Transaksi Bursa

SIARAN PERS AKHIR TAHUN 2013 PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA. Senin, 30 Desember 2013

Penyelesaian Transaksi Bursa

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Selasa, 30 Desember 2014

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016)

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

1. Strategi Bisnis KPEI

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009

Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur

Laporan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Dalam Acara: Peluncuran Global Master Repurchase Agreement Indonesia.

Press Release Akhir Tahun 2010 Diterbitkan: 30 Desember 2010

PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia Laporan Tahunan 2012 DAFTAR ISI

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32

Clearing Member Interface. PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Gedung Bursa Efek Jakarta, Menara I, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav.

2 Beberapa rekomendasi IOSCO dan praktik yang lazim berlaku namun belum diadopsi dalam Peraturan Nomor III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transak

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA

Mendorong Likuiditas Pasar dengan Fasilitas Pinjam Meminjam Efek

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/11/PBI/2016 TENTANG PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Struktur Pasar Modal

2 menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang

SURAT EDARAN No. SE-002/DIR/KPEI/0610

PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 PENYELENGGARAAN KLIRING DAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS

E d i s i 1 I Tr i w u l a n I l

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal

KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : Kep-007/DIR/KPEI/0505 Tanggal :

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Optimalisasi Peran KPEI

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 26/POJK.04/2014 TENTANG. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK TIDAK DIJAMIN DAN TRANSAKSI DIPISAHKAN ATAS EFEK BERSIFAT EKUITAS

Stimulus Haircut untuk Mendorong Transaksi Bursa Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis: Menangani Tugas yang Penuh Tantangan

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1

Mencapai Qualified CCP

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

2. Saham Bursa adalah saham PT Bursa Efek Indonesia.

JASA KUSTODIAN SENTRAL

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

2. Batasan Transaksi (Trading Limit) adalah nilai maksimum Transaksi Bursa bagi setiap Anggota Kliring yang ditetapkan oleh KPEI.

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral

Kepada Yth. Jakarta, 30 Desember 2015 Direksi/Pimpinan Pemegang Rekening KSEI Di Tempat SURAT EDARAN NO. SE-0005/DIR-EKS/KSEI/1215

BAB 1 KETENTUAN UMUM

SOSIALISASI Market Code of Conduct (CoC) Edisi Kedua. Bagian V : Back Office 08 Desember 2016

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

Kepada Yth. Jakarta, 23 Januari 2014 Direksi/Pimpinan Pemegang Rekening KSEI Di Tempat

ETP E-BOCS. Electronic Bonds Clearing System for Electronic Trading Platform

Fasilitas Try-Party Repo Siap Meluncur

MEKANISME PERDAGANGAN BEJ Source: PT. Bursa Efek Jakarta (

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

Implementasi Regulasi Konglomerasi Keuangan di Indonesia

indeks >> Edisi 3 I Triwulan III l 2016

9

Profile. The Company HEAD OFFICE. PT Jamkrida Jateng

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 29 Desember 2017

Kepada Yth. Jakarta, 13 Juni 2012 Direksi Anggota Kliring Di Tempat. SURAT EDARAN No. SE-003/DIR/KPEI/0612

Fokus Menuntaskan Aneka

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris

itrimegah Internet Trading Frequently asked questions

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT XL AXIATA Tbk. Kamis, 26 Mei 2016 Pukul WIB WIB

Perihal : Penyelesaian Transaksi Efek Bersifat Utang dalam Denominasi Mata Uang Asing


Bagaimana Menjadi Investor Saham

LAPORAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO PENDANAAN STABIL BERSIH (NET STABLE FUNDING RATIO)

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PETA PERSAMPAHAN BANDUNG. Mengembangkan Piranti Lunak Untuk Mendorong Sistem Persampahan Berbasis Komunitas di Kota Bandung

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA. : Kep-00010/BEI/ : PERATURAN NOMOR III-I TENTANG KEANGGOTAAN MARJIN DAN SHORT SELLING

Bagaimana Menjadi Investor Saham

BAB I PENDAHULUAN. penting guna mendukung pengembangan teknologi itu sendiri. Perbankan

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI KONTRAK BERJANGKA INDEKS EFEK

LAPORAN PERHITUNGAN KEWAJIBAN PEMENUHAN RASIO KECUKUPAN LIKUIDITAS (LIQUIDITY COVERAGE RATIO ) BULANAN

TATA TERTIB LUAR BIASA. PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Perihal: Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT FIBERS Tbk ( Perseroan )

No : KSEI-1575/JKU/0117 Jakarta, 19 Januari 2017 Lampiran : - Klasifikasi Surat : Umum

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA

PRUlink Newsletter Kuartal I 2009

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

Transkripsi:

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia E d i s i 2 I Tr i w u l a n I I l 2 0 1 4 1 indeks >> Langkah Strategis KPEI Menjawab Kebutuhan Pasar 3 4 5 Mekanisme Institutional Delivery Mendorong Efisiensi Biaya Anggota Bursa Layanan Customer Care KPEI Wajah Baru Knowledge Management KPEI 2014 6 Mekanisme Institutional Delivery 7 Statistik 8 Kilas Peristiwa artikel utama Langkah Strategis KPEI Menjawab Kebutuhan Pasar Program pengembangan infrastruktur pasar modal tahap kedua telah ditetapkan. KPEI menjadi koordinator dalam enhancement e-clears, pengembangan penyelesaian dengan mekanisme Institutional Delivery, Partisipasi Penjaminan dengan Skema Baru & Kebijakan Preemptive Action, dan Implementasi General Clearing Member (GCM). Program pengembangan infrastruktur pasar modal (PPIPM) telah sukses diimplementasikan pada tahun 2012. Kini, KPEI melanjutkan kontribusinya dengan berperan sebagai koordinator pada empat proyek Strategic Management Office-Project Management Office (SMO-PMO) tahap berikutnya. Keempat program tersebut meliputi: enhancement e-clears, dengan tujuan upgrade platform arsitektur sistem kliring dan penyelesaian, inisiatif pengembangan penyelesaian dengan mekanisme Institutional Delivery untuk meningkatkan efisiensi operasional Anggota Kliring (AK), partisipasi penjaminan dengan skema baru dan kebijakan preemptive action, serta implementasi General Clearing Member (GCM). Arah pengembangan lebih pada kepentingan fungsional, dalam rangka memenuhi tuntutan proses bisnis ke depan. Program PPIPM tahap dua yang dikoordinasikan KPEI mengacu pada Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diterbitkan pada 6 Desember 2013. Untuk program pertama, pengembangan sistem kliring utama KPEI yaitu e-clears, menurut Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi, lebih pada upaya pengembangan kapasitas. Jadi arah pengembangan lebih pada kepentingan fungsional, dalam rangka memenuhi tuntutan proses bisnis ke depan, serta antisipasi terhadap pertumbuhan volume data yang harus dikelola, bisa

E D I T O R I A L Para Stakeholders KPEI, kami kembali menghadirkan KPEI Newsletter Edisi II tahun 2014 dengan memfokuskan pembahasan mengenai Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal, dimana KPEI sebagai Lembaga Kliring & Penjaminan (LKP) berperan dalam penyempurnaan sistem kliring dan penyelesaian pasar modal. Salah satu penyempurnaan sistem kliring dan penyelesaian pasar modal adalah mekanisme Institutional Delivery dalam penyelesaian transaksi bursa. juga menampilkan program KLIK yang memaparkan tentang tema Knowledge Management (KM), perubahan struktur organisasi KM serta program kerja KM untuk tahun 2014. Selain itu, kami menghadirkan informasi layanan Customer Care yang sudah berjalan selama satu tahun serta kegiatan KPEI selama triwulan I di tahun 2014. Akhir kata, kami mengucapkan selamat membaca dan semoga melalui ini, pembaca mendapatkan pengetahuan lebih mengenai KPEI dan kegiatan perusahaan. Hormat kami, Redaksi Penerbit: PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Penasihat: Direksi PT KPEI Penanggung Jawab: Sekretaris Perusahaan Dewan Redaksi: Suryadi, Diah Sugiretno, Razif Yunus, Andre Taufan Pratama, Vinsensia Selvia Muga Alamat Redaksi & Sirkulasi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 021-5155115 Fax. 021-5155120 Toll Free 0800-100-KPEI (5734) Email: customer.care@kpei.co.id Website: www.kpei.co.id karena volume transaksi meningkat, emiten meningkat pesat atau karena jumlah partisipan bertambah. Memenuhi tuntutan itu, KPEI fokus melakukan penyempuraan atas sistem e-clears. Implementasinya berupa pengembangan aplikasi teknologi yang bisa menjawab kebutuhan pasar, sehingga diharapkan dapat menampung perkembangan data pasar dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan. Selama ini, dari sisi fungsional, proses upgrade terus dilakukan KPEI. Tetapi, pada sisi lain, arsitektur aplikasi utama dari sistem ini sudah saatnya dikembangkan. Kita melihat ada peluang pengembangan arsitektur maupun framework dari sisi solusi teknologi, lanjut Hasan. Program prioritas kedua berkaitan dengan pengembangan penyelesaian dengan mekanisme Institutional Delivery. Pengembangan ini akan mengenalkan konsep penyelesaian dengan menggunakan settlement agent sebagai pihak ketiga yang mendukung penyelesaian nasabah institusi. Hal ini ini penting karena sistem yang ada dapat disempurnakan untuk proses penyelesaian nasabah institusi yang menyimpan asetnya pada Bank Kustodian (BK). Saat ini, nilai transaksi nasabah institusi yang menyimpan asetnya pada BK bisa mencapai 40% dari total transaksi pasar saham. Inisiatif ketiga berkaitan dengan partisipasi penjaminan dengan skema baru dan kebijakan preemptive action. Inisiatif ini berkaitan ketentuan OJK III. B.6 dan III. B.7. Peraturan III.B.6 berkaitan dengan penjaminan penyelesaian transaksi bursa dan III.B.7 terkait dana jaminan. Inisiatif ini bermuara pada revisi Peraturan OJK. Skema baru ini mengedepankan sisi fairness, di mana AK baru akan dikenakan dana partisipasi karena AK lama sudah memberikan kontribusi sebelumnya. Skema baru yang akan diberlakukan mengatur urutan penggunaan sumber keuangan oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) saat terjadi kegagalan. Kelak, ketentuan baru memungkinkan KPEI menggunakan semua sumber keuangan yang likuid dalam rangka percepatan penyelesaian Kita melihat ada peluang pengembangan arsitektur maupun framework dari sisi solusi teknologi. a r t i k e l u t a m a proses transaksi dimana saat ini dana jaminan digunakan sebagai sumber keuangan terakhir. Sementara itu, berkaitan dengan preemptive action, akan ada ketentuan yang memungkinkan bursa dan LKP menetapkan kelompok saham yang dikecualikan dalam penjaminan dan penyelesaian yang akan di-review secara periodik dan dilaporkan ke OJK. Prinsipnya, jika secara fundamental saham tersebut dinilai bermasalah sehingga berisiko untuk dimasukkan dalam penjaminan transaksi bursa. Bisa karena persoalan hukum, atau karena anomali transaksi yang berpotensi menimbulkan risiko dalam penyelesaian. Ketentuan lain dalam kaitan kebijakan preemptive action berupa otoritas bagi bursa dan LKP untuk menangguhkan penyelesaian transaksi saham tertentu, karena alasan ketidakwajaran. Dengan demikian, transaksi tersebut tidak digabungkan dengan transaksi lain dalam proses kliring dan penyelesaian. Pengembangan yang tak kalah penting yaitu berkaitan dengan implementasi General Clearing Member (GCM). Selama ini, Anggota Kliring (AK) juga merupakan Anggota Bursa (AB). Ke depan, akan diimplementasikan skema keanggotaan kliring bertingkat, dengan demikian tidak semua AB otomatis menjadi AK sehingga akan ada AB yang tetap sebagai AB dan bisa memanfaatkan jasa AB lain yang merupakan AK untuk penyelesaian transaksi. Selain 4 program tersebut, sejumlah pembenahan internal KPEI dalam kaitan penyempurnaan sistem informasi pasar modal terus dilakukan. Salah satunya adalah penyempurnaan risk management system dan sistem kliring derivatif KPEI. Beriringan dengan itu, sistem manajemen agunan juga terus dikaji, dengan mengacu pada rekomendasi International Organization of Securities Commissions (IOSCO) terkait central counterparty (CCP). Semangat pengembangan manajemen agunan adalah pemanfaatan agunan yang ada untuk optimalisasi transaksi bursa dan pendapatan AK.F [tim redaksi] 2

a r t i k e l k h u s u s Mekanisme Institutional Delivery Mendorong Efisiensi Biaya Anggota Bursa KPEI tengah mempersiapkan mekanisme Penyelesaian Transaksi bursa dengan menggunakan Settlement Agent. Dengan mekanisme ini, para anggota kliring, tidak perlu menyediakan pendanaan (funding) untuk menalangi penyelesaian transaksi kepada bank kustodian (BK) yang mewakili nasabah institusinya dan efisiensi proses penyelesaian semakin meningkat. Pertengahan tahun depan, diharapkan project pengembangan pasar modal Institutional Delivery atau Penyelesaian dengan melibatkan settlement agent sudah dapat diimplementasikan. Melalui proses institutional delivery ini, BK diharapkan dapat berfungsi sebagai settlement agent dan meningkatkan efisiensi operasional anggota kliring (AK) dengan menyederhanakan jalur konfirmasi-afirmasi pada penyelesaian transaksi bursa. Selain itu, proses konfirmasi-afirmasi dapat dilaksanakan secara terotomasi. Dan yang paling penting dari fasilitas ini, menghilangkan biaya funding yang ditanggung AK. Hingga saat ini, KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) melakukan kliring dan penjaminan transaksi bursa melalui AK. Tidak ada keterlibatan secara langsung antara BK dengan KPEI. Peran BK dalam perdagangan efek adalah mewakili nasabah TRADING CLEARING SETTLEMENT institusi, baik lokal maupun asing, yang menempatkan asetnya di BK. Pada saat proses penyelesaian transaksi bursa, akan didahului proses pre-matching untuk membuat instruksi pemindahbukuan efek dari BK ke AK untuk selanjutnya diserahkan oleh AK ke KPEI. Sesuai praktik yang lazim di BK, pemindahbukuan efek nasabah ke AK, dilakukan dengan instruksi delivery versus payment (DVP). Dengan demikian pada kasus nasabah melakukan penjualan efek, maka AK harus membayar terlebih dulu efek milik nasabah Settlement Instruction yang disimpan di BK untuk selanjutnya diserahkan ke KPEI, dan untuk kemudian KPEI menyerahkan dana hasil penjualan. Demikian juga bila terjadi transaksi beli yang dilakukan oleh nasabah institusi yang menyimpan dananya di BK, maka AK akan melakukan funding atas efek untuk diserahkan ke BK guna mendapatkan dana yang dibutuhkan AK. Langkah penyelesaian transaksi yang saat ini menimbulkan konsekuensi pendanaan yang harus Nasbah Institusi 6 Bank Kustodian Konfirmasi 3 1 Order Alokasi Transaksi AB Jual Konfirmasi 5 7 Afirmasi 8 Matching Position vs. Instruction DVP/RVP Settlement KPEI - BK 9 Penyelesaian dengan Mekanisme Institutional Delivery Matching Process IDX 2 Trade Data KPEI KSEI disiapkan oleh AK untuk menalangi saham atau dana sesuai transaksi jual atau beli yang dilakukan nasabah yang menyimpan asetnya di BK. Sesuai praktik saat ini, biaya funding ditanggung oleh AK karena sudah merupakan bagian dari jasa atau fasilitas yang diberikan oleh AK kepada nasabahnya. AK yang memiliki dana yang cukup akan menggunakan dananya sendiri. Sementara AK yang tidak memiliki dana yang cukup akan menggunakan fasilitas pinjaman dari perbankan. Demikian dipaparkan Iding Pardi, 4 Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bisnis KPEI. Hal ini tentu akan membebankan AK, sehingga muncul ide untuk membuka akses langsung antara BK dengan KPEI. Dengan akses langsung ini, AK tidak perlu lagi melakukan funding. Proses baru pada intinya menghubungkan BK dengan KPEI secara langsung dalam alur penyelesaian transaksi bursa sehingga alur pemindahbukuan terkait penyelesaian transaksi bursa, dapat dilakukan antara BK langsung dengan KPEI, melalui instruksi dan konfirmasi yang dilakukan AK. Saat ini KPEI dalam proses melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan AK dan BK dalam rangka menjalankan program pengembangan institutional delivery tersebut. Langkah selanjutnya adalah menghimpun masukan dari para pelaku terkait konsep bisnis yang dituangkan dalam whitepaper yang telah disusun KPEI, untuk dipertimbangkan sebagai informasi tambahan AB Beli dalam penyusunan spesifikasi bisnis atas sistem yang akan dikembangkan dan aturan yang akan diberlakukan. Tujuannya, kata Iding, untuk memperkecil gap harapan pelaku dan sistem yang dikembangkan, meminimalisasi terjadinya perubahan-perubahan di = Proses Baru masa datang saat pengembangan sistem, dan yang terpenting lagi agar apa yang dikembangkan efektif digunakan dan bermanfaat bagi para pelaku. Pengembangan di sistem e-clears adalah penambahan modul settlement untuk BK. Untuk itu, BK selaku settlement agent akan dibukakan jaringan untuk bisa mengakses sistem e-clears. Pengembangan sistem tersebut diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2014 ini, dan pada pertengahan tahun 2015 proses settlement dengan mekanisme institutional delivery ini dapat diluncurkan.f [tim redaksi]

Layanan Customer Care KPEI P r o f i l Para Anggota Kliring (AK) kini bisa lebih mudah menghubungi Customer Care jika membutuhkan informasi, data, layanan KPEI lainnya ataupun menyampaikan pertanyaan dan keluhan. Hallo... KPEI, Selamat Pagi. Dengan Ina, ada yang bisa dibantu? Begitu suara merdu nan ramah di ujung telepon dari salah seorang petugas layanan Customer Care PT KPEI. Tak hanya ramah, suara Ina salah seorang petugas Customer Care KPEI, juga mampu membawa si penelpon membayangkan si penerima sedang tersenyum ramah saat menerima telepon. Selain suara yang enak didengar, KPEI juga menuntut petugas Customer Care lebih sigap dalam memberikan layanan terhadap pengguna jasa dan pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya, misalnya, harus segera mengangkat telepon sebelum dering telepon ketiga berbunyi. Kesigapan Customer Care tentunya sangat diperlukan bagi pengguna jasa yang memerlukan informasi atau layanan lain secara cepat. Customer Care merupakan layanan baru dari KPEI. Layanan ini resmi dibentuk pada tanggal 12 Desember 2012 sebagai wujud komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan pelayanan. Dijelaskan oleh Kepala Unit Kesekretariatan dan Relasi Media KPEI Razif Yunus, ketika perusahaan selesai menerapkan mekanisme Straight Through Processing (STP), KPEI melakukan kegiatan customer satisfaction survey (CSS) kepada para AK untuk mengetahui feedback dari penerapan mekanisme STP ini. Berdasarkan survei tersebut, lanjut Razif, ada sekitar 29% AK mengatakan bahwa KPEI sulit untuk dihubungi. Menindaklanjuti masukan dari AK tersebut akhirnya dibentuk layanan Customer Care ini. Customer Care merupakan layanan satu pintu untuk menanggapi berbagai kebutuhan pengguna jasa dan stakeholder KPEI lainnya. Para AK bisa langsung menghubungi Customer Care jika membutuhkan in- formasi, data, ataupun menyampaikan pertanyaan dan keluhannya. Awalnya, layanan KPEI di akses melalui masing-masing Divisi, dimana jika ada pertanyaan, keluhan, permintaan informasi atau data dari pengguna jasa langsung ditujukan ke Divisi terkait. Namun seperti yang tercermin dalam hasil survei yang dilakukan pada tahun 2012 lalu, efektifitasnya belum dirasakan secara optimal oleh AK. Hal ini, menurut Razif, disebabkan belum adanya petugas khusus yang menangani fungsi tersebut. Padahal, fungsi yang kerap dikenal dengan helpdesk ini memegang peranan yang cukup penting sebagai single point of contact bagi pengguna jasa perusahaan. Karena itu sebagai salah satu gerbang utama perusahaan, dibentuklah fungsi helpdesk ini. Oleh KPEI, fungsi helpdesk ini kemudian diberi nama Customer Care. KPEI menyiapkan media komunikasi sebagai akses ke Customer Care, seperti talk center, short message service- SMS, toll free, email, fax, bahkan lewat twitter dan facebook group. Konsep Customer Care, kita buat sebagai single point of contact, dimana tanggung jawab Customer Care mulai dari layanan menerima telepon, fax, email, dan media lainnya dari jam 7 pagi sampai dengan 7 malam, jelas Razif. Customer Care ini hanya sebagai pintu depan, sehingga jika ada permintaan data atau informasi yang tidak bisa ditangani secara langsung disini, Customer Care akan meneruskan permintaan tersebut ke Divisi terkait. Layanan Customer Care saat ini masih paralel dengan layanan di Divisi Operasional, yang artinya Divisi Operasional masih menerima langsung beberapa pertanyaan, keluhan, atau permintaan informasi dari AK, kata Razif. Saat ini, hanya pertanyaan tertentu saja yang bisa dijawab langsung oleh petugas Customer Care. Ke depannya, petugas Customer Care akan terus diperkaya kemampuannya, sehingga bisa melayani permintaan atau pertanyaan lebih lanjut lagi nantinya. Saat ini, Customer Care baru bisa menjawab pertanyaan AK terkait berapa nilai trading limit, kewajiban settlement yang belum diserahkan, nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). Harapannya, mereka bisa menjawab, kenapa angkanya sekian, agunan berapa, nilai eksposurenya, ujar Razif. Tugas mensosialisasikan Customer Care dan memperkaya pengetahuan dari sumber dayanya, menjadi pekerjaan rumah buat KPEI agar layanan terpadu ini berfungsi seperti layanan online di perbankan dan perusahaan telekomunikasi. Untuk itu, perusahaan akan terus melengkapi layanan ini dengan fasilitas yang menunjang kinerjanya. Targetnya, dalam setahun ini Customer Care bisa membantu lebih detail. Dari sisi teknologi, akan ada penambahan information technology yang akan melengkapi fasilitas itu seperti tersedianya beberapa phone line, call waiting, dan voice recording, pungkas Razif.F [tim redaksi] Layanan Customer Care KPEI Talk Center: +62 21 515 5115 Fax: +62 21 515 5120 SMS: +62 816 115 5000 Toll Free: 0800-100-KPEI (5734) Email: customer.care@kpei.co.id Twitter: @AskKPEI Facebook Group: AskKPEI 4

e d u k a s i Wajah Baru Knowledge Management KPEI 2014 KLIK mengusung tema KM KITA yang dijabarkan menjadi KLIK ers, Innovation, Technology dan Awareness, untuk program Knowledge Management KPEI 2014. Seperti tahun lalu, KPEI mengoptimalisasi kembali program Knowledge Management (KM), dengan tema baru di tahun 2014 yaitu KM KITA. KM KITA adalah nama dan logo tema Knowledge and Learning for Innovation in KPEI (KLIK) yang diusulkan di tahun 2014, yang merupakan rangkaian kata KLIK ers, Innovation, Technology dan Awareness. Apabila diartikan, maka KLIK ers adalah motor penggerak KLIK dan KLIK merupakan manifestasi bagi KLIK ers. Innovation menggambarkan bahwa KLIK tidak akan berhenti belajar dan melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik. Technology mencerminkan bahwa KLIK selalu mengandalkan technology dan menempatkan KM Portal sebagai sarana dan repository semua aktivitas KLIK. Sementara Awareness menggambarkan bahwa KLIK adalah milik KLIK ers, sehingga KLIK ers mempunyai kewajiban untuk selalu mengembangkan KLIK. Yang terpenting seluruh manajemen dan karyawan KPEI harus menyadari, KM kita adalah milik kita. RENCANA KEGIATAN Selain menyusun nama dan tema KLIK untuk tahun 2014, KPEI juga membentuk Struktur Organisasi KM untuk regenerasi tim di KLIK dan menunjang kesinambungan dan efektifitas kegiatan. Selain itu, dilakukan juga evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan selama tahun 2013 dari masing-masing KLIK Workers - Community of Practice (COP) maupun KLIK Team sebagai tim inti KLIK yang dipaparkan kepada Direksi dan KLIK Committee sebagai bentuk pertanggungjawaban atas program kerja dan anggaran yang sudah disusun sebelumnya. Dalam kesempatan yang sama, KLIK Team dan KLIK Workers - Community of Practice (COP) juga menyusun pro- COP Art Station memperkenalkan beberapa tarian tradisional Indonesia. Sekaligus disampaikan sekilas mengenai sejarah dan filosofi dari masing masing tarian tersebut. gram kerja dan anggaran yang dibutuhkan dari masing-masing kegiatan selama satu tahun kedepan. Kegiatan KLIK pada triwulan pertama 2014 diawali dengan COP Hobby Olahraga yang menyediakan jadwal baru untuk latihan rutin olahraga tenis sebanyak dua kali dalam seminggu yang dimulai di bulan Januari 2014 dimana dalam latihan rutin tersebut disediakan para pelatih yang sudah ahli dalam olahraga tenis, sehingga karyawan KPEI yang baru mempelajari olahraga ini bisa bermain dengan maksimal dan tentu saja fun. Olahraga tenis, pertama kalinya diperkenalkan oleh COP Hobby Olahraga dalam kegiatan turnamen internal KPEI antar lantai dalam rangka memperingati Ulang Tahun KPEI yang diadakan pada bulan Desember 2013. Meskipun sebelumnya sudah tersedia beberapa jenis olahraga yang dapat diikuti oleh seluruh karyawan yakni tenis meja, squash, futsal, dan bulutangkis. Olahraga tenis ternyata juga sangat diminati oleh KLIK ers. Kegiatan berikutnya diadakan oleh COP Hobby Seni (COP Art Station - COPAS) yang mengadakan launching Kegiatan Menari pada acara Thanks KLIK: It s Friday pada 7 Maret 2014. Acara yang dihadiri oleh karyawan KPEI ini merupakan kegiatan knowledge sharing yang memperkenalkan beberapa tarian tradisional Indonesia dari daerah Kalimantan, Sumatra, dan Jawa. Dalam kegiatan sharing knowledge ini, disampaikan sekilas mengenai sejarah dan filosofi dari masing masing tarian tersebut. Dengan mengundang pembicara dari Sanggar Tari Sriwijaya, ibu Eka. Acara launching ini dikemas dengan menarik dan interaktif karena masing masing tarian diperkenalkan berikut dengan koreografinya. Aktivitas lain diselenggarakan oleh COP Investasi (CO- PIN) yang mengadakan acara Open Mind: Financial Clinic - OKB KPEI pada 10 Maret 2014, yang khusus diikuti oleh karyawan baru KPEI. Acara ini bertujuan untuk memberikan pembekalan awal mengenai perencanaan keuangan bagi karyawan baru dengan mendatangkan pembicara dari Konsultan Keuangan.F [tim redaksi] Kegiatan COP Hobby - Seni Kegiatan COP Hobby - olahraga Kegiatan COP Investasi 5

Mekanisme Institutional Delivery e d u k a s i KPEI tengah mengembangkan modul baru pada sistem e-clears, untuk menyederhanakan proses konfirmasi/ afirmasi bagi Anggota Kliring dengan melibatkan Settlement Agent dalam proses penyelesaian transaksi bursa. Inilah ringkasan whitepaper Institutional Delivery yang disusun KPEI. Praktik Institutional Delivery di negara lain bukanlah sesuatu yang baru, seperti Central Matching Facility di Bursa Malaysia dan Institutional Delivery Netting Services (IDNet) dari Depository Trust & Clearing Corporation (DTCC) Amerika Serikat yang sudah ada sejak tahun 2008. Perlunya penanganan khusus dalam mekanisme settlement bagi nasabah intitutional yang dikarenakan penempatan asset-aset milik mereka tersimpan di Bank Kustodian (BK) baik di lokal maupun regional yang terjadi di Bursa Malaysia dan DTCC menyebabkan Institutional Delivery dibuat. Tidak jauh berbeda, latar belakang dikembangkannya Institutional Delivery yang dilakukan KPEI di tahun 2014 hampir sama, yakni: 1. Meningkatkan efisiensi operasional Anggota Kliring (AK), dengan cara menyederhanakan proses konfirmasi/afirmasi dalam alur penyelesaian transaksi bursa yang lebih cepat, menghilangkan intervensi manual (terotomasi), dan menghilangkan biaya pendanaan (funding) yang ditanggung oleh Anggota Kliring; 2. Mendorong nasabah untuk dapat melakukan instruksi sesegera mungkin sesuai dengan konfirmasi yang diterima BK melalui KPEI; 3. Memungkinkan proses konfirmasi/ afirmasi dilakukan lebih cepat dan diharapkan juga sebagai persiapan menuju settlement T+2. Proses baru ini pada intinya menghubungkan BK dengan KPEI secara langsung dalam alur penyelesaian transaksi bursa sehingga alur pemindahbukuan terkait penyelesaian transaksi bursa dapat dilakukan antara BK langsung dengan KPEI, melalui in- Proses baru ini pada intinya menghubungkan BK dengan KPEI secara langsung dalam alur penyelesaian transaksi bursa, melalui instruksi dan konfirmasi yang dilakukan oleh AK. struksi dan konfirmasi yang dilakukan oleh AK. Secara garis besar pengembangan Institutional Delivery ini akan dikembangkan pada sistem e-clears, karena proses lainnya terkait instruksi settlement dan pemindahbukuan akan sama seperti yang ada saat ini sudah berjalan. Modul baru yang dikembangkan dalam proses kliring dan settlement yang dilakukan oleh KPEI pada sistem e-clears yaitu alokasi transaksi proses di mana Anggota Bursa (AB) melakukan alokasi atas transaksi nasabah institusi yang penyelesaiannya akan dilakukan melalui BK. Setelah dilakukan pengalokasian, maka secara otomatis sistem KPEI akan mengkonfirmasi alokasi AK ke BK terkait. Alokasi dan konfirmasi trade oleh AK dilakukan pada T+0 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Pada tahap afirmasi, BK akan mencocokkan alokasi AK/konfirmasi dari sistem KPEI dengan instruksi yang diterima oleh BK, setelah itu sistem KPEI secara otomatis akan memasangkan konfirmasi dan afirmasi untuk menciptakan instruksi penyelesaian antara KPEI dan BK yang disebut position matching. Setelah rangkaian proses alokasi sampai dengan position matching selesai, maka pada T+3 dapat dilakukan settlement antara BK dengan KPEI berdasarkan instruksi yang dihasilkan oleh sistem, dimana sistem KPEI akan secara otomatis melakukan pengambilan (debit) dan penyerahan (credit) efek/uang melalui rekening penyelesaian. Untuk kepentingan penyelesaian, BK harus memiliki satu rekening penyelesaian yang bersifat omnibus untuk menempatkan efek/dana nasabah yang akan diserahkan ke KPEI. Jika terjadi kegagalan, dimana BK tidak dapat memenuhi kewajiban untuk menyediakan efek/uang sesuai dengan transaksi yang dialokasikan, maka kewajiban penyelesaian transaksi akan dikembalikan ke AK dan risiko kegagalan penyelesaian tetap menjadi tanggung jawab AK.F [tim redaksi] 6

s t a t i s t i k PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA 2014 Transaksi Bursa Penyelesaian Transaksi Bursa Efisiensi Frekuensi Volume Nilai Volume Nilai Volume (%) Nilai (%) Total 2014 12,906,700 290,892,170,568 357,495,911,784,572 110,176,735,800 168,895,529,332,600 62.12 52.76 Tertinggi harian 324,416 9,092,817,690 15,911,800,602,178 3,321,215,800 5,644,752,941,300 76.13 69.55 Rata-rata harian 215,112 4,848,202,843 5,958,265,196,410 1,836,278,930 2,814,925,488,877 61.45 52.12 Terendah harian 96,468 2,669,614,566 3,112,508,157,483 1,111,251,100 1,593,826,477,500 50.42 43.78 Alternate Cash Settlement (ACS) 2014 ACS ACS (% Dari Penyelesaian) Volume Nilai Volume Nilai Jumlah AK (ACS) AK Serah AK Terima Total 2014 416,800 732,025,000 0.000 0.000 7 9 Tertinggi harian 316,900 360,755,000 0.023 0.019 1 2 Rata-rata harian 6,947 12,200,417 0.000 0.001 0.12 0.15 Terendah harian - - - - - - Fasilitas Intraday 2013 Penggunaan Biaya Total Penggunaan 46,224,201,790,000 1,284,005,605.28 Rata-Rata Bulanan 15,408,067,263,333 428,001,868.43 Rata-Rata Harian 770,403,363,167 21,400,093.42 POSISI DANA JAMINAN 2014 Jenis Pasar Nilai Presentase Ekuiti 2,379,684,287,198.98 99.95% KBIE 1,147,128,675.54 0.05% Obligasi 1,087,103.00 0.00% Grand Total 2,380,832,502,977.52 100.00% POSISI CADANGAN JAMINAN 2014 Nilai Cadangan Jaminan 121,898,932,571.00 - KOMPOSISI AGUNAN ONLINE 2014 Jenis Instrumen Nilai Agunan Persentase (%) Uang 237,529,137,893.59 1.52% Saham 14,704,059,306,074.50 94.02% Obligasi 698,179,407,490.00 4.46% Grand Total 15,639,767,851,458.10 100.00% KOMPOSISI AGUNAN OFFLINE 2014 Jenis Instrumen Nilai Agunan Persentase (%) Bank Garansi 6,331,047,000,000.00 79.52% Deposito 1,402,395,620,260.94 17.61% Agunan Minimum Kas 216,603,903,433.69 2.72% Seat BEI 11,600,000,000.00 0.15% Grand Total 7,961,646,523,694.63 100.0% Transaksi Pinjam Meminjam Efek 2014 Total Rata-Rata Harian Bulan Nilai Volume Frekuensi Nilai Volume Jumlah Hari Jan 16,317,479,500.00 5,641,100.00 53 526,370,306.45 181,970.97 31 Feb 10,460,253,500.00 2,486,300.00 28 373,580,482.14 88,796.43 28 Mar 20,689,979,600.00 11,805,500.00 28 738,927,842.86 421,625.00 28 Total 47,467,712,600.00 19,932,900.00 109 545,605,891.95 229,113.79 87 7

I Edisi 2 Triwulan II l 2014 kilas peristiwa Workshop Bilateral SBL market Opportunities in Indonesia Dalam rangka komitmen PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk mengembangkan Pasar Modal Indonesia, pada tanggal 9 Januari 2014 KPEI dan KSEI mengadakan Workshop Bilateral SBL Market Opportunities in Indonesia. Workshop ini diharapkan dapat menjadi ajang penambah pengetahuan dan ajang diskusi antara regulator dan pelaku pasar atas skema Bilateral Securities Borrowing and Lending (SBL) tersebut. Bussiness Meeting Korea Securities Depository ke KPEI. Pada tanggal 17-21 Februari 2014 dilakukan pertemuan antara KPEI, KSEI dengan Korea Securities Depository (KSD) sebagai tahapan awal dari Jasa Konsultasi KSD guna mendapatkan informasi atas pasar modal Indonesia dari manajemen dan tim proyek KPEI dan KSEI, serta mengetahui kondisi dan ekspek tasi kondisi pasar Securities Borrowing and Lending (SBL) dan Repurchase Agreeement (REPO) di Indonesia melalui diskusi dengan perwakilan pelaku pasar. Pan-Asian CSD Alliance 8th Task Force Meeting. KPEI menghadiri Pan-Asian CSD Alliance 8th Task Force Meeting pada tanggal 24-25 Februari 2014 yang diselenggarakan di Hongkong, turut hadir pada forum tersebut Sekretaris Perusahaan KPEI Suryadi dan Kepala Divisi Penjaminan dan Pengelolaan Risiko KPEI Roni Gunardi. 8th Clearing, Settlement & Custody Asia Forum 8th Clearing, Settlement & Custody Asia Forum diselenggarakan di Singapore pada tanggal 26-27 Februari 2014, Direktur KPEI Indriani Darmawati bertindak sebagai salah satu pembicara pada acara tersebut dengan tema Asia s Market Updates bersamaan dengan pembicara lainnya dari Negara Taiwan, Cambodia, dan Singapore. Pada acara ini, KPEI membahas mengenai perkembangan pasar modal di Indonesia dan tantangan KPEI ke depan sebagai lembaga kliring yang dapat diandalkan. CSR Bantuan untuk Korban Bencana Gunung Sinabung. KPEI bersama dengan BEI dan KSEI mengunjungi posko pengungsian gunung Sinabung sekaligus memberikan bantuan sosial Masyarakat Pasar Modal Indonesia Peduli kepada para korban bencana yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia pada tanggal 15 Februari 2014. MOU JASDEC-JSCC-KPEI Japan Securities Depository Center (JASDEC), Japan Securities Clearing Corporation (JSCC) dan KPEI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada tanggal 7 Maret 2014. Melalui MoU, JSCC dan KPEI akan membina hubungan yang lebih dekat dalam rangka mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan. Penandatanganan MoU ini merupakan upaya formalisasi fondasi kerjasama dalam bidang kliring dan penyelesaian efek melalui pertukaran informasi dan staf untuk mendukung pengembangan di pasar keuangan Indonesia dan Jepang, dan juga regional. FGD dengan BNI Kustodi. Pada tanggal 11 Maret 2014, KPEI melakukan kegiatan Focus Discussion Group (FGD) dengan BNI Kustodi yang bertujuan untuk memperoleh masukan terkait dengan konsep bisnis dan rencana pengembangan mekanisme Institutional Delivery yang sedang dikerjakan oleh KPEI. Kegiatan ini dihadiri oleh bagian treasury, custo dy operation, dan custody product dari BNI Kustodi.