BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial yang umum bagi investor, pelanggan, dan pihak stakeholder

dokumen-dokumen yang mirip
keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk memastikan bahwa pihak manajemen selaku agent bekerja

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pemilik (investor) serta sebagai pimpinan

BAB I PENDAHULUAN. penanaman modal, sebagai sarana untuk mematuhi peraturan pemerintah dan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan bisnis perusahaan. CSR merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban sosial

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dipercayakan kepada manajemen. Pengguna ingin menilai apa

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi disebut juga aktivitas jasa yang mempunyai fungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba, karena perusahaan besar harus memenuhi ekspektasi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan mengenai praktik manajemen laba (earnings management)

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi pertanggungjawaban dalam organisasi. Tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB I PENDAHULUAN. internal (Belkaoi, 2006 dalam Prastiti, 2013). 1, informasi laba merupakan sasaran utama dalam menilai kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data atau

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Globalisasi saat ini negara-negara berkembang dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi atas hasil yang diperoleh dari seluruh aktivitas perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakainya. Laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini pelaksanaan Corporate Governance sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan komponen penting dalam perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. karena perusahaan lebih terstruktur dan adanya pengawasan serta monitoring

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencurahkan perhatian terhadap CG. Skandal-skandal korporasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sebab terjadinya asimetri informasi (ketidakseimbangan penguasaan informasi)

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan),

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan informasi perusahaannya. Peran perusahaan tidak. hubungan yang harmonis dengan masyarakat sosial.

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang telah go public dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia wajib

BAB I PENDAHULUAN. eksternal untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan harus

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan sektor penting dalam meningkatkan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan perusahaan (Yustini dan Cholis, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate governance telah menjadi topik bahasan utama dalam. bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (2007). Teori yang mendasari penelitian-penelitian tersebut adalah semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2011). Upaya manajer perusahaan untuk mempengaruhi informasi-informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah ringkasan dari pencatatan transaksi - transaksi

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan lembaga yang selama ini dapat memberikan keuntungan bagi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang, memprediksi laba, dan menaksir risiko dalam investasi atau

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik. Penerapan corporate governance dalam dunia usaha merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. transaksi saham yang fair. Transaksi saham yang fair sulit tercapai karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.1 (2012) laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1,

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi nilai perusahaan dianggap semakin sejahtera pula pemiliknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang begitu pesat antar perusahaan telah mewarnai era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas yang terdiri dari:

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Selain itu, laba juga. dilakukan adalah manajemen laba.

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar bagi perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing secara ketat dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan secara berkelanjutan (sustainable). Nilai perusahaan merupakan. menginvestasikan modalnya pada perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat

ISNI WIYATMI B

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penerapan good corporate governance terhadap pengungkapan sustainability

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengambil keputusan. Kewenangan ini akan membawa konsekuensi logis yang

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan keagenan merupakan kontrak antara pemilik perusahaan (principal)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi tersebut berisikan mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi di berbagai negara. Krisis ekonomi global mulai

BAB I PENDAHULUAN. Dunia semakin berkembang dalam era globalisasi dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat. Sejak adanya paket-paket kebijakan yang. dikeluarkan pemerintah dan adanya UU No. 10 Tahun 1998 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam periode beberapa tahun belakangan banyak terjadi masalah-masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pesat dalam penjualan hasil produksi seiring dengan adanya era globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. menyejahterakan para stakeholder dan shareholder, yang lainnya yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bersangkutan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi

BAB I PENDAHULUAN. sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility),

BAB I PENDAHULUAN. kasus laporan keuangan yang tidak disajikan secara wajar. Salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN. Struktur kepemilikan saham mencerminkan distribusi kekuasaan dan pengaruh di

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (Kieso et al, 2011). Menurut Healy dan Wahlen (1999), laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham) sebagai prinsipal. Manajer sebagai agent memiliki asimetri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu

BAB I PENDAHULUAN. manajemen (Schipper dan Vincent, 2003). Menurut Standar Akuntansi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Corporate social responsibility (CSR), merupakan aktivitas tanggung jawab sosial yang umum bagi investor, pelanggan, dan pihak stakeholder lainnya untuk menuntut transparansi yang lebih besar mengenai semua aspek bisnis, adanya aktivitas tanggung jawab sosial ini dapat membuat pihak manajemen yang berada dalam perusahaan lebih membatasi untuk melakukan praktik manajemen laba. Manajemen laba merupakan pilihan kebijakan akuntansi yang dilakukan manajer untuk mengatur laba bersih agar dapat memaksimalkan bonus yang diperolehnya, seperti yang diungkapkan Scott (2003) dalam Arief dan Ardiyanto (2014), bahwa pilihan kebijakan akuntansi yang dilakukan manajer untuk tujuan tertentu itulah yang disebut dengan manajemen laba. CSR ini tentunya dapat menjadi suatu strategi bisnis perusahaan untuk meningkatkan labanya, dan CSR cenderung membatasi penggunaan manajemen labanya dan memberikan laporan keuangan yang lebih transparan dan dapat di andalkan sehingga dapat menutupi kecurangan yang dilakukan oleh manajer, dengan mengungkapkan dalam laporan tahunan yang dilakukan perusahaan diharapkan dapat mengurangi asimetri informasi dan juga mengurangi agency problems. 1

2 CSR merupakan aktifitas tanggung jawab sosial perusahaan untuk membentuk citra positif di masyarakat, CSR juga dijadikan pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan oleh eksekutif senior dan investor dari berbagai organisasi Sayekti dan Wondabio (2007), dalam Wulandari dan Wirajaya (2014). Kita dapat menarik kesimpulan bahwa CSR dilakukan untuk menutupi kekurangan manajemen perusahaan, salah satunya dalam hal manajemen laba, karena dilihat dari besarnya dampak dan keuntungan dari CSR. Seperti yang di ungkapkan oleh Cespa and Cestone (2007), dalam Tumewu dan Rudiawarni (2014), CSR adalah salah satu strategi manajer untuk mempertahankan diri, dan mempertahankan reputasi perusahaan. Menurut Lindblom (1994), dalam Daud dan Syarifudin (2008), jika terjadi ketidak selarasan antara sistem perusahaan dan sistem nilai masyarakat maka perusahaan akan kehilangan legistimasi dan dukungan dari masyarakat yang nantinya akan mengancam nilai perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa dengan menjalankan tanggung jawab sosial dilakukan perusahaan karena perusahaan juga membutuhkan dukungan dari lingkungan masyarakat yang kondusif agar perusahaan dapat beroperasi dengan tenang Karena perusahaan memerlukan legitimasi dari masyarakat sekitarnya. Seperti yang diungkapkan Cheng dan Christiawan (2011), dengan melaksanakan CSR secara berkelanjutan maka akan menumbuhkan rasa simpati masyarakat kepada perusahaan dan masyaraklat bisa menerima kehadiran perusahaan. Perusahaan juga diharapkan tidak hanya mengejar keuntungan jangka pendek, namun juga turut memberikan kontribusi bagi

3 peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat serta lingkungan sekitar dalam jangka panjang. Menurut prespektif ekonomi CSR tidak memberikan hasil secara keuangan jangka pendek Namun, CSR akan memberikan hasil baik langsung maupun tidak langsung pada keuangan perusahaan di masa mendatang, baik itu perusahaan besar maupun kecil. Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar atau kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar pula untuk melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil karena perusahaan-perusahaan yang lebih besar menjadi subyek pemeriksaan atau pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah dan masyarakat, menurut Suwito dan Herawaty (2005) yang mengambil pendapat Moses (1987), dalam Putra. Dkk (2014) Perusahaan yang berukuran sedang dan besar lebih memiliki tekanan dari para stakeholdernya, agar kinerja perusahaan sesuai dengan harapan para investornya dibandingkan dengan perusahaan kecil. Dilain pihak Burgtahler dan Dicler (1997), dalam Handayani dan Rachadi (2009), mengungkapkan bukti empiris yang berbeda, bahwa ukuran perusahaan selalu melaporkan positive earnings, untuk menghindari earning losses atau earning decreasses. Hal tersebut mendorong manajemen perusahaan dengan leluasa untuk memilih metode dan kebijakan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan agar informasi yang terdapat dalam laporan keuangan, terutama informasi laba, dapat digunakan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Argumen ini didukung pendapat Scott (2006) dalam Horison dan Nugrahanti

4 (2014), manajemen laba merupakan cara manajemen untuk mempengaruhi angka laba secara sistematik dan sengaja dengan cara memilih kebijakan dan metode akuntansi tertentu dari Standar Keuangan yang ada dengan tujuan memaksimalkan utilitas mereka dan nilai perusahaan. Pada akhirnya manajer pasti akan melakukan manipulasi dan perataan laba. Manipulasi laba merupakan tindakan manajer untuk memodifikasi laba untuk mendapatkan tanggapan positif terhadap kinerja mereka dan tanggapan positif pasar atas informasi yang di sajikan dalam Horison dan Nugrahanti (2014). Menajemen laba merupakan proses memanipulasi laporan keuangan perusahaan yang di lakukan oleh pihak manajemen yang memiliki pengaruh negatif terhadap berbagai pihak. Sebagaimana yang di sebutkan oleh Healy dan Wahlen (1999), dalam Horison dan Nugrahanti (2014), menyatakan bahwa manajemen laba timbul ketika manajer menggunakan judgment dalam pelaporan finansial dan dalam strukturisasi transaksi untuk mempengaruhi laporan keuangan yang dimaksudkan untuk menyesatkan para stakeholder baik tentang kinerja ekonomi perusahaan, atau untuk mempengaruhi hasil kontrak yang bergantung pada angka akuntansi yang dilaporkan. Hal ini juga di kemukakan oleh Zahra et al, (2005) dalam Horison dan Nugrahanti (2014), bahwa tindakan-tindakan manajerial yang dengan sengaja menyamarkan nilai sebenarnya dari aset perusahaan, transaksi, atau posisi keuangan, memiliki konsekuensi negatif bagi pemegang saham, karyawan, masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan, masyarakat luas, reputasi manajer, keamanan kerja dan kelangsungan karir manajer. Banyak penyebab

5 yang membuat pihak manajer melakukan manajemen laba, salah satunya yaitu manajer akan berusaha mengatur laba bersih agar dapat memaksimalkan bonus yang diperolehnya. Penelitian mengenai CSR, Ukuran perusahaan dan menejemen laba sudah beberapa kali dilakukan oleh peneliti terdahulu dan hasilnya banyak kontraditif hasil penelitian tersebut seperti penelitian yang dilakukan oleh Arief dan Ardiyanto (2014), meneliti mengenai corporate social responsibility terhadap manajemen laba, mengungkapkan bahwa variabel CSR (CSRI) mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba (DAC), di penelitian ini menggunakan variabel kontrol, sedangkan seluruh variabel kontrol yang telah dimasukkan yaitu leverage (LEV), pertumbuhan perusahaan (MB), dan return on assets (ROA) secara signifikan mempengaruhi manajemen laba (DAC). Penelitian Prasetya dan Gayatri (2014), yang meneliti tentang pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba dengan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel intervening menyimpulkan bahwa hasil analisis dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh positif pada pengungkapan CSR, hal ini menunjukan bahwa perusahaan besar lebih banyak mengungkapkan CSR dibanding perusahaan kecil, karena perusahaan besar memerlukan legistimasi dari masyarakat. Ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh negatif pada manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan besar akan lebih membatasi praktik manajemen laba dari pada perusahaan kecil.

6 Pengungkapan CSR secara signifikan berpengaruh negatif pada manajemen laba. Hal ini menunjukkan pengungkapan CSR yang lebih banyak akan membatasi terjadinya praktik manajemen laba. Penelitian Jao dan Pagalung (2011), yang meneliti mengenai Corporate governance, ukuran perusahaan dan laverage terhadap manajement laba, mengungkapkan bahwa kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, Komposisi dewan komisaris, komite audit, ukuran perusahaan berpengaruh secara negatif terhadap manajemen laba, ukuran dewan komisaris, Leverage berpengaruh secara positif terhadap manajemen laba. Penelitian ini mengacu dari penelitian Arief dan Ardiyanto (2014), mengenai Pengaruh corporate social responsibility terhadap manajemen laba. Namun penelitian Arief dan Ardiyanto (2014), memfokuskan pada pengaruh CSR terhadap manajemen laba, Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penelitian Arief dan Ardiyanto (2014) memiliki beberapa kelemahan dan keterbatasan antara lain, sampel penelitian hanya menggunakan perusahaan non keuangan dan jasa pada periode tahun 2010, 2011, dan 2012 yang menerbitkan laporan tahunan dan juga laporan berkelanjutan, Arief dan Ardiyanto (2014), menunjukkan hasil yang tidak konsisten hubungan antara corporate social responsibility (CSR), ukuran perusahaan dengan manajemen laba. Pentingnya penelitian ini dilakukan kembali yaitu untuk menganalisis dan mengetahui adanya pengaruh signifikan atau tidak hubungan antara variabel CSR, ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.

7 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Arief dan Ardiyanto (2014), adalah terletak pada variabel yang digunakan dan objek penelitian. Dalam penelitian ini dengan menambah variabel ukuran perusahaan sebagai variabel independen, karena ukuran perusahaan untuk mempertanggungjawabkan kinerja perusahaan kepada investor. Ukuran perusahaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah political cost. Variabel ini penting diteliti karena, ukuran perusahaan dianggap sangat sensitif dalam pelaporan laba bagi investor. Perbedaan selanjutnya pada perusahaan dan tahun penelitian, penelitian ini menggunakan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014, peneliti mengambil sampel perusahaan pertambangan karena pertambangan merupakan perusahaan high profile yang mempenyai tingkat sensitif yang sangat besar dan menjadi sorotan masyarakat karena tingkat operasinya perusahaan yang mempunyai jumlah tenaga kerja besar dan dalam proses produksi mengeluarkan dampak seperti limbah dan polusi, perusahaan pertambangan diyakini melakukan aktifitas tanggung jawab sosial yang besar dibanding perusahaan low profile. Sedangkan peneliti terdahulu menggunakan perusahaan non keuangan dan jasa yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012, dengan menambah variabel dan menggunakan objek perusahaan dan tahun penelitian yang berbeda. Apakah akan memberikan hasil yang sama atau berbeda bengan penelitian sebelumnya.

8 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang di jelaskan di atas, maka permasalahan dan penelitian yang akan dijalankan adalah : 1. Apakah Corporate Social Responsibility berpengaruh negatif terhadap manajement laba? 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba? 1.3 Pembatasan Masalah Melihat dari latar belakang penelitian, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba. Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada variabel corporate social responsibility (CSR) dan ukuran perusahaan. Dengan objek penelitian perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di dalam perumusan masalah, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah: 1. Untuk menguji pengaruh CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap manajemen laba. 2. Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan tedap manajemen laba.

9 1.5 Manfaat atau Kegunaan Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh atau diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Dari aspek teoritis, penelitian ini dapat menambah wawasan di bidang akuntansi, khususnya mengenai pengungkapan CSR, ukuran perusahaan, dan manajemen laba. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang lebih kompleks. 2) Dari aspek praktis, penelitian ini berguna bagi pemakai laporan keuangan yaitu: a) Bagi perusahaan, berguna untuk membuat suatu keputusan yang berhubungan dengan laporan keuangan tahunan perusahaan, dan berguna sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kesadaran perusahaan akan pentingnya melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial. b) Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh pengungkapan corporate social responsibility, ukuran perusahaan, sehingga dapat menjadi pedoman dalam berinvestasi terutama yang berminat berorientasi dalam pertambangan.