Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (HB) atau

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum Di Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KECAMATAN CURUG TANGERANG

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA 2015

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

30 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah kotamadya Salatiga. Lokasi puskesmas Sidorejo

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO II NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JEBRES SURAKARTA ABSTRAK. Satiti Setiyo Siwi, S.S.T.

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan proses yang membahagiakan yang

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

HUBUNGAN ANEMIA SAAT HAMIL DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEMUH 01 KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN Sri Handayani, Umi Rozigoh

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB I PENDAHULUAN. apabila seorang ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya. secara sempurna. Kehamilan yang sehat dapat diwujudkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I

Transkripsi:

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Atik Purwandari, Freike Lumy, Feybe Polak Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R.W. Mongisidi Malalayang II Manado ABSTRAK Latar Belakang : Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil persentase mencapai 63,5%. Dalam empat tahun terakhir prevalensi anemia tidak menunjukan penurunan yang cukup berarti. Anemia pada kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Tujuan : Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia. Metode : Penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semua ibu hamil trimester III yang mengalami anemia dan memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Kabupaten Minahasa pada tahun 2009-2010 yang berjumlah 56 ibu hamil. Alat ukur yang digunakan adalah buku register PWS KIA Puskesmas Kabupaten Minahasa tahun 2009-2010. Analisis data menggunakan uji statistik Non Parametrik yaitu chi-square. Hasil : Hasil uji statistik, didapatkan ada hubungan signifikan antara paritas dengan tingkat anemia. Nilai X² = 14.761 dan p = 0.005 IK 95 % = 0.006 0.010, ada hubungan signifikan antara umur dengan Tingkat anemia. Nilai X² = 16.967 dan p = 0.002 IK 95 % = 0.001 0.003, ada hubungan signifikan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia. Nilai X² = 8.719 dan p = 0.013 IK 95 % = 0.011 0.015, ada hubungan signifikan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia. Nilai X² = 11.059 dan p = 0.004 IK 95 % = 0.009 0.013, tidak ada hubungan antara pendidikan dengan tingkat anemia. Kesimpulan : ada hubungan paritas,umur, kunjungan ANC dan konsumsi tablet zat besi. Kata Kunci : Paritas, umur, pendidikan, kunjungan ANC, tablet zat besi Anemia LATAR BELAKANG Sampai saat ini tingginya angka kematian ibu di Indonesia masih merupakan masalah yang menjadi prioritas di bidang kesehatan. Di samping menunjukan derajat kesehatan masyarakat, juga dapat mengambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan kualitas pelayanan kesehatan. Penyebab lansung kematian ibu adalah anemia. (1) Anemia dalam kehamilan masih merupakan masalah kronik di Indonesia terbukti dalam prevalensi pada wanita hamil sebanyak 63,5%. Dalam empat tahun terakhir prevalensi anemia tidak menunjukan penurunan yang cukup bermakna. Dalam era pembangunan di Indonesia seperti sekarang ini dimana mutu sumber daya manusia merupakan keadaan yang sangat diprioritaskan maka masalah anemia perlu mendapat penanganan yang serius. Anemia dalam kehamilan dapat berpengaruh buruk terutama saat kehamilan, persalinan dan nifas. Prevalensi anemia yang tinggi berakibat negatif seperti 1) Gangguan dan hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak, 2) Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawah/ditransfer ke sel tubuh maupun ke otak. Ibu hamil yang menderita anemia Volume 4 Nomor 1. Januari Juni 2016 62

memiliki kemungkinan akan mengalami perdarahan post partum. (2) Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 gram% selama masa kehamilan pada trimester 1 dan ke-3 dan kurang dari 10 gram% selama masa post partum dan trimester 2. Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi ibu dan janin. (3) Di berbagai Negara berkembang masih banyak negara, khususnya yang tinggal di pedesaan beranggapan bahwa lebih baik memiliki keluarga besar dari pada keluarga kecil. Hal ini mengakibatkan banyak wanita yang terpaksa menikah dan melahirkan pada usia muda dan tidak berhenti melahirkan sebelum mencapai usia 40 tahun. (4) Menurut Unicef paritas atau jumlah anak yang dilahirkan ibu sangat berkaitan dengan jarak kelahiran. Semakin tinggi paritasnya, maka semakin pendek jarak kelahirannya. Hal ini dapat membuat seorang ibu belum cukup waktu untuk memulihkan kondisi tubuhnya. Paritas yang tinggi dapat menyebabkan kondisi kesehatan ibu menurun dan sering mengalami kurang darah sehingga berpengaruh buruk pada kehamilan selanjutnya. Berdasarkan status pendidikan, kebanyakan ibu hanya sampai sekolah dasar, bahkan ada yang tidak bersekolah. Rendahnya pendidikan ibu akan berdampak pada rendahnya pengetahuan ibu yang berpengaruh pada keputusan ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Makin rendah pengetahuan makin sedikit keinginannya untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan. Pendidikan ibu adalah faktor yang cukup berpengaruh terhadap terjadinya anemia. (5) Mengingat masih rendahnya konsumsi tablet tambah darah dan masih rendahnya cakupan program distribusi tablet tambah darah, maka perlu dilakukan upaya peningkatan cakupan dan peningkatan konsumsi melalui pemberdayaan masyarakat dan proaktif dari petugas dalam menjangkau sasaran ibu hamil agar sedini mungkin ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC memeriksakan kehamilannya kepada tenaga kesehatan. (5) Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Induk Pada tahun 2009 jumlah ibu hamil trimester III sebanyak 1520 orang dan yang menderita anemia sebanyak 166 orang (10,92%). Pada tahun 2010 jumlah ibu hamil trimester III sebanyak 1374 orang dan yang menderita anemia sebanyak 148 orang (10,77%). Menurut data awal yang diperoleh di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara, pada tahun 2009 jumlah ibu hamil trimester III sebanyak 206 orang dan yang menderita anemia 30 0rang ( 14.56% ). Sedangkan pada tahun 2010 jumlah ibu hamil trimester III sebanyak 188 orang dan yang menderita anemia sebanyak 26 orang (13,82%). Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa Induk. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif analitik yang berupaya mencari hubungan antara variable. Deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional dengan rancangan studi retrospektif. (6) Lokasi Volume 4 Nomor 1. Januari Juni 2016 63

penelitian adalah di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang Anemia yang memeriksakan kehamilanya di puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minhasa pada tahun 2009 berjumlah 30 orang. Sedangkan pada tahun 2010 berjumlah 26 ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini adalah semua total populasi yaitu semua ibu hamil trimester III yang Anemia yang memeriksakan kehamilanya di Puskesmas tahun 2009-2010 berjumlah 56 ibu hamil. Definisi operasional Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan hidup. Keadaan ibu hamil trimester III yang berkaitan dengan jumlah anak yang dilahirkan hidup. Primipara yaitu wanita yang melahirkan pertama kali, multipara wanita yang melahirkan 2 4 kali dan grandemultipara wanita yang melahirkan > 5 kali, yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa. Umur beresiko jika umur ibu < 20 dan > 35, dan yang tidak beresiko jika umur ibu 20 34 tahun. Ibu hamil trimester III yang berumur < 20 tahun dan > 35 tahun beresiko anemia dan umur ibu 20 34 tahun tidak beresiko anemia yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Kabupaten Minahasa. Pendidikan yang dijalani seseorang memiliki pengaruh pada peningkatan kemampuan berfikir, dengan kata lain seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan dapat mengambil keputusan yang lebih rasional. Ibu hamil trimester III yang menempuh jenjang pendidikan (SD, SMP, SMU, DIPLOMA, PT), di Puskesmas Kabupaten Minahasa Kunjungan ANC adalah untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur mengakibatkan segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan, salah satunya anemia. Ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilan > 4 kali di kategorikan baik, sedangkan yang memeriksakan kehamilan < 3 kali dikategorikan cukup. di Puskesmas Kabupaten Minahasa Induk. Tablet Zat Besi Tablet tambah darah dapat menghindari anemia besi dan anemia asam folat. Pada ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil. Ibu hamil yang mendapat tablet zat besi < 60 dan > 60 tablet di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa. Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunya Hb Ibu hamil Trimester III yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Tonsea Lama Kecamatan Tondano Utara Kabuaten Minahasa dengan kadar HB < 11 gr %. Analisis Data meliputi : Analisis Univariat yaitu Untuk mendeskripsikan variabel umur, paritas, pendidikan, kunjungan ANC, Tablet Fe yang disajikan dalam bentuk table distribusi frekwensi, gambar atau histogram. Analisis Bivariat yaitu Untuk uji statistik dengan data dengan menggunakan uji stastik Chi Square. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5 % atau taraf kesalahan 0,05. HASIL Distribusi paritas responden sebagian besar adalah multipara sebanyak Volume 4 Nomor 1. Januari Juni 2016 64

36 orang (64,3%), primipara sebanyak 17 orang (30,4%), dan grandemultipara sebanyak 3 orang (5,4%). tentang umur didapatkan hasil adalah sebagian besar umur responden 20 34 tahun berjumlah 32 orang (57,1%), umur > 35 tahun berjumlah 13 orang (23,2%) dan umur < 20 tahun berjumlah 11 orang (19,6%). Distribusi Responden Menurut Pendidikan sebagian besar adalah SMA, dimana berjumlah 28 responden (50 %), SMP berjumlah 14 responden (25 %), PT 7 responden (12 %), SD 5 responden (9 %) dan Diploma 2 responden (4 %). Menurut Kunjungan ANC tampak bahwa sebagian besar > 4 kali kunjungan yaitu 44 orang (79%). Dan < 3 kali kunjungan yaitu 12 orang (21%). Distribusi Responden Menurut Jumlah Tablet Zat Besi diperoleh hasil bahwa sebagian besar mendapat > 60 tablet zat besi yang berjumlah 46 orang (82%) dan < 60 tablet zat besi berjumlah 10 orang (18%). Distribusi Kadar Anemia Pada Respondent diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden dengan kadar anemia ringan berjumlah 38 orang (68%), anemia sedang 12 orang (21%) dan anemia berat 6 orang (11%). paritas dengan tingkat anemia diperoleh bahwa primipara sebanyak 17 (30%) yang terdiri dari 15 (27%) mengalami anemia ringan, 1 (2%) anemia sedang dan 1 (2%) anemia berat, multipara sebanyak 36 (64%) terdiri dari 23 (41%) anemia ringan, 8 (14%) anemia sedang, 5 (9%) anemia berat, Grandemultipara sebanyak 3 (6%) terdiri dari mengalami anemia sedang. Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kadar anemia nilai X² = 14.761 dan p = 0.005 IK 95% = 0.006 0.010. Umur dengan tingkat anemia diperoleh bahwa umur 20 sebanyak 11 responden ( 20 %) yang terdiri dari 8 responden (14%) mengalami anemia ringan, 1 responden (2%) mengalami anemia sedang dan 2 responden (4%) mengalami anemia berat, umur 21-34 sebanyak 32 responden (57%) terdiri dari 26 responden (46%) mengalami anemia ringan, 3 responden (5%) mengalami anemia sedang, 3 responden (5%) mengalami anemia berat, umur 35 sebanyak 13 responden (23%) terdiri dari 4 responden (7% ) mengalami anemia ringan, 8 responden (14%) mengalami anemia sedang dan 1 responden (2% ) mengalami anemia berat. Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan yang signifikan antara umur dengan kadar anemia nilai X² = 16.967 dan p = 0.002 IK 95% = 0.001 0.003. pendidikan dengan tingkat anemia diperoleh bahwa pendidikan SD sebanyak 5 responden (8%) yang terdiri dari 3 responden (5%) mengalami anemia ringan, 2 responden (3%) mengalami anemia sedang dan tidak ada responden yang mengalami anemia berat, pendidikan SMP sebanyak 14 responden (25%) yang terdiri dari 7 responden (13%) mengalami anemia ringan, 3 responden (5%) mengalami anemia sedang, 4 responden (7%) anemia berat, untuk pendidikan SMA sebanyak 28 responden (50 %) yang terdiri dari 21 responden (37 %) mengalami anemia ringan, 5 responden (9 %) mengalami anemia sedang, 2 responden (4 %) mengalami anemia berat, pendidikan Diploma sebanyak 2 responden (4 %) yang terdiri dari 2 responden (4 %) mengalami anemia ringan dan tidak ada responden yang mengalami anemia sedang ataupun anemia berat, pendidikan PT sebanyak 7 responden (13 %) yang terdiri dari 5 responden (9 %) mengalami anemia ringan, 2 responden (4 %) mengalami anemia sedang, dan tidak ada responden Volume 4 Nomor 1. Januari Juni 2016 65

pada tingkat pendidikan ini yang mengalami anemia berat. Hasil uji statistik diperoleh tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan tingkat anemia dimana nilai X² = 8.798 dan p = 0.360 IK 95% = 0.088 0.094. kunjungan ANC dengan tingkat anemia diperoleh bahwa kunjungan ANC 3 sebanyak 12 (21%) yang terdiri dari 7 (12%) mengalami anemia ringan, 1 (1%) anemia sedang dan 4 (7%) anemia berat, kunjungan ANC 4 sebanyak 44 (79%) terdiri dari 31 (55%) anemia ringan, 11 (20%) anemia sedang, 2 (3%) anemia berat. Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan yang signifikan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia dimana nilai X² = 8.719 dan p = 0.013 IK 95% = 0.011 0.015 konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia diperoleh bahwa responden yang mengkonsumsi tablet zat besi 60 tablet sebanyak 10 responden (18%) yang terdiri dari 5 responden (9%) mengalami anemia ringan, 1 responden (2%) mengalami anemia sedang dan 4 responden (7%) mengalami anemia berat, responden yang mengkonsumsi tablet zat besi >60 tablet sebanyak 46 responden (82%) terdiri dari 33 responden (59%) mengalami anemia ringan, 11 responden (20%) mengalami anemia sedang, 2 responden (3%) mengalami anemia berat. Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan yang signifikan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia dimana nilai X² = 11.059 dan p = 0.004 IK 95% = 0.009 0.013. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 56 responden didapatkan sebagian besar umur responden adalah pada rentang usia sehat untuk reproduksi yaitu umur 20-34 tahun sebanyak 32 responden (57%), usia resiko <20 tahun sebanyak 11 responden (20%) dan 35 tahun sebanyak 13 responden (23%). Hasil uji statistik diperoleh nilai hitung X² = 16.967 dan p = 0.002 IK 95% = 0.001 0.003 dan nilai chi-square tabel 9,448. Hal ini menunjukkan nilai chi-square hitung lebih besar dari nilai chi-square tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur ibu hamil dengan tingkat anemia. Menurut wintrobe (1987) dikutip oleh Amirudin R dkk (2007), menyatakan bahwa usia ibu dapat mempengaruhi timbulnya anemia, yaitu semakin rendah usia ibu hamil maka semakin rendah kadar hemoglobinnya. (7) Jumlah paritas responden dalam penelitian ini didapatkan paritas terbanyak ada pada rentang jumlah paritas 2-4 sebanyak 36 responden (64%) dan jumlah paritas 1 sebanyak 17 responden (30 %) dan paritas 5 sebanyak 3 responden (6%). Hasil uji statistik diperoleh nilai hitung X² = 14.761 dan p = 0.005 IK 95% = 0.006 0.010 dan nilai chi-square tabel 9,448. Hal ini menunjukkan nilai chi-square hitung lebih besar dari nilai chi-square tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara paritas ibu hamil dengan tingkat anemia. Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan hidup. Wanita yang sering melahirkan resiko mengalami anemia pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi karena selama hamil zat-zat gizi akan terbagi untuk ibu dan janin. (7) Tingkat pendidikan sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan SMA sebanyak 28 responden (50%), selanjutnya tingkat pendidikan SMP sebanyak 14 responden (25%), tingkat pendidikan PT sejumlah 7 responden (13%), tingkat pendidikan SD Volume 4 Nomor 1. Januari Juni 2016 66

sejumlah 5 responden (8%) dan tingkat pendidikan diploma sejumlah 2 responden (4%). Hasil uji statistic diperoleh nilai hitung X² = 8.798 dan p = 0.360 IK 95% = 0.088 0.094 dan nilai chi-square tabel 15,507. Hal ini menunjukkan nilai chisquare hitung lebih kecil dari nilai chisquare tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu hamil dengan tingkat anemia Jumlah kunjungan ANC pada penelitian ini terbanyak pada kunjungan 4 sebanyak 44 (79%) dan kunjungan 3 sebanyak 12 (21%). Hasil uji statistic diperoleh nilai X² hitung = 8.719 dan p = 0.013 IK 95% = 0.011 0.015 dan nilai chi-square tabel 5,991. Hal ini menunjukkan nilai chi-square hitung lebih besar dari nilai chi-square tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara frekuensi ANC ibu hamil dengan tingkat anemia.kunjungan antenatal merupakan upaya preventif ibu hamil untuk menghasilkan kehamilan yang sehat melalui pemeriksaan fisik, pemberian suplemen serta penyuluhan kesehatan ibu hamil. Kunjungan antenatal yang teratur agar supaya segera terdeteksinya berbagai faktor risiko kehamilan salah satunya anemia. Konsumsi tablet zat besi diperoleh jumlah 60 tablet sebanyak 46 (82%) dan >60 sebanyak 10 (18%). Hasil uji statistic diperoleh nilai hitung X² = 11.059 dan p = 0.004 IK 95% = 0.009 0.013 dan nilai chi-square tabel 5,991. Hal ini menunjukkan nilai chi-square hitung lebih besar dari nilai chi-square tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara konsumsi tablet zat besi ibu hamil dengan tingkat anemia. Setiap ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi secara teratur tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, karena pada wanita hamil cenderung mengalami defisiensi baik zat besi maupun folat (8) KESIMPULAN 1. Ada hubungan antara umur responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil 2. Ada hubungan antara paritas responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil 3. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan tingkat anemia pada ibu hamil 4. Ada hubungan antara kunjungan ANC dengan tingkat anemia pada ibu hamil 5. Ada hubungan antara konsumsi tablet zat besi dengan tingkat anemia pada hamil SARAN 1. Perlu peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan oleh petugas kesehatan khususnya pada ibu hamil tentang 2. Bahaya anemia pada masa kehamilan 3. Pentingnya kunjungan ANC minimal 4x selama hamil agar dapat memenuhi kebutuhan tablet zat besi selama kehamilan. 4. Pentingnya mengkonsumsi tablet zat besi secara teratur minimal 90 tablet selama kehamilan. 5. Perlu penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kejadian anemia dengan lingkup populasi yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Volume 4 Nomor 1. Januari Juni 2016 67

1. Munir. Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil. (2009) [22 Februari 2011]; Diakses dari: http://kti.blogspot.com. 2. Manuaba IBG. Buku Ajar Patologi Obstetri - Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC; (2008). 3. Manuaba I B G. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta.: EGC; (2001). 4. Wiknjosastro. IlmuKebidanan Edisi 3. Jakarta: Yayasan bina Pustaka Sarwono Prawiroharjdo; (2005). 5. Depkes RI. Panduan Pelayanan Antenatal. Jakarta: Depkes RI; (2011). 6. Hidayat A. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Surabaya.: Health Books Publishing. ; (2010). 7. Amiruddin R, Syam M, Rusnah. Studi Kasus Kontrol Anemia Ibu Hamil. Jurnal Medika Unhas; (2007) [24-05-2007]; Diakses dari: http://ridwanaruddin.com 8. Depkes RI. Panduan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar,. Jakarta: Dirjen BPM; (2012). Volume 4 Nomor 1. Januari Juni 2016 68