53 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara berkembang yang terdiri dari banyak sekali pulau. Tetapi pemerataan pembangunan belum dapat juga dinikmati oleh seluruh masyarakatnya terutama masyarakat yang berada di pelosok negeri ataupun pulau yang terpencil. Melihat kondisi yang terjadi seperti saat ini, pemerintah mengupayakan pembangunan pada semua sektor kehidupan masyarakatnya baik pada sektor ekonomi, pendidikan maupun pariwisata. Harapan pemerintah adalah adanya pemerataan pembangunan sehingga dampak pembangunan bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakatnya. Dengan semakin meningkat dan kompleksnya pembangunan, pemerintah juga melakukan berbagai upaya untuk menunjangnya. Bidang konstruksi merupakan salah satu sektor yang sangat mendukung pembangunan nasional. Hasil dari jasa konstruksi sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, misalnya pembangunan perbaikan jembatan, pembangunan dan perbaikan gedung sekolah, perbaikan dan peningkatan jaringan irigasi, pembangunan rumah sakit diseluruh pelosok negeri, perbaikan sarana dan prasarana telekomunikasi dan juga jalan raya. Dengan semakin banyaknya peningkatan pembangunan, maka perusahaan yang bergerak pada bidang konstruksi juga mengalami perkembangan dengan sangat pesat. Perusahaan jasa konstruksi merupakan salah satu partner pemerintah dalam menunjang keberhasilan pembangunan. Perusahaan konstruksi memiliki karakteristik yang berbeda dibanding dengan perusahaan manufaktur atau perusahaan dagang. Perusahaan konstruksi merupakan suatu perusahaan jasa. Jasa yang dijual kepada pengguna berupa pengerjaan bangunan, jalan raya, telekomunikasi dan masih banyak yang lainnya. Jasa yang diberikan biasanya juga sesuai dengan keinginan oleh penggunanya. Sebelum jasa dikerjakan harus dilakukan komunikasi dengan baik antara perusahaan konstruksi dengan penggunanya karena usaha ini sangat rentan resiko.
54 Perusahaan konstruksi merupakan suatu perusahaan yang tentunya memiliki tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek pada umumnya untuk mendapatkan laba, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk memelihara kelangsungan hidup perusahaan, mampu berkembang untuk tahun-tahun berikutnya, dan juga mampu bertahan dalam dunia persaingan yang ketat. Sesuai dengan prinsip going concern, tidak ada suatu perusahaan yang didirikan hanya untuk sesaat, semua ingin tetap ada dan diakui dalam komunitasnya. Untuk mencapai laba yang maksimal, perusahaan dituntut menjadi profesional beroperasi secara efisien dan juga efektif. Agar tujuannya tercapai, maka perencanaan yang dibuat harus matang dan berdayaguna tinggi. Dalam melakukan perencanaan diperlukan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Salah satu dari informasi tersebut adalah informasi akuntansi yang sangat berguna bagi operasional perusahaan. Informasi sangat penting bagi perusahaan. Suatu perusahaan yang kekurangan informasi ataupun menerima informasi yang tidak akurat, akan menemukan kegagalan karena informasi tersebut akan berdampak langsung terhadap keputusan. Dan kegagalan pengambilan keputusan disebabkan oleh kurangnya informasi yang diterima atau informasi yang tidak akurat. Informasi akuntansi sangat penting bagi perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan, misalnya informasi akuntansi yang penting adalah informasi mengenai jumlah biaya yang dikeluarkan dalam suatu pengerjaan proyek, informasi jumlah persediaan maupun mengenai pembelian suatu bahan. Bagi perusahaan konstruksi, pengendalian dan pengawasan pada biaya proyek merupakan salah satu hal utama karena besar kecilnya jumlah biaya akan sangat mempengaruhi laba rugi perusahaan. Hal ini akan sangat berdampak secara langsung terhadap kelangsungan hidup perusahaan karena perusahaan berpotensi mengalami kerugian jika biaya yang dikeluarkan terlalu besar. Jasa waktu yang diberikan oleh suatu perusahaan konstruksi memiliki tenggang waktu penyelesaian yang sudah pasti. Tanpa adanya pengawasan yang baik dan informasi yang akurat, maka perusahaan tidak akan mampu mencapai visi misi dengan baik. Dengan banyaknya proyek diluar kota maupun diluar pulau serta pelaksanaan proyek yang membutuhkan dana yang cukup besar menginginkan adanya pengendalian dan sistem 54
55 pencatatan yang cepat, tepat dan akurat. Jika tidak, maka kekeliruan dalam mengambil keputusan akan sering kali terjadi dan kecurangan akan mudah dilakukan. Dalam suatu perusahaan, pimpinan perusahaan tidak mungkin mengendalikan secara langsung dan menyeluruh terhadap semua proyek yang sedang berjalan. Oleh karenanya diperlukan suatu sistem pengendalian biaya. Pengendalian biaya proyek merupakan suatu aktivitas pokok dalam perusahaan kontraktor yang perlu dilakukan secara benar dan berkesinambungan sejak awal pengerjaan proyek sampai selesai. Secara ringkas pengendalian biaya adalah digunakan untuk menjaga agar rencana anggaran pelaksanaan (RAP) dapat terlaksana dengan baik dan benar. Itu semua diperlukan komitmen dan keterlibatan berbagai pihak serta alat yang mampu mendukung aktivitas pengendalian biaya tersebut. Sistem informasi akuntansi biaya merupakan suatu keseluruhan prosedur dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan data pengeluaran biaya secara menyeluruh dan mengolahnya sehingga menjadi informasi yang diperlukan sebagai alat bantu pimpinan perusahaan dalam melakukan pengawasan kerja. Pengendalian dan pengawasan terhadap suatu biaya proyek dapat dilaksanakan dengan maksimal jika sistem informasi akuntansi yang diterapkan berjalan dengan baik dan dijalankan oleh orang-orang yang berkompeten dibidangnya. Mengingat pentingnya pengawasan terhadap biaya suatu proyek, perusahaan perlu memiliki sistem pengendalian intern yang dituangkan dalam sistem informasi akuntansi biaya secara baik dan benar, sehingga dapat meminimalkan hambatan atau kecurangan yang terjadi pada perusahaan, menyediakan laporan biaya yang cepat dan akurat serta mencapai laba yang optimal. 1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah yang hendak diungkapkan adalah Bagaimana penerapan dan pengendalian sistem informasi akuntansi biaya proyek pada PT. Citra Samudra Perkasa 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 55
56 1. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai sistem informaasi akuntansi biaya proyek yang telah diterapkan pada PT. Citra Samudra Perkasa. 2. Untuk mengetahui pengendalian atas sistem informasi akuntansi biaya proyek yang telah ditetapkan telah efektif. 1.4 Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan manfaat sebagai berikut ; 1. Kontribusi Praktis Memberikan bahan masukan pada PT. Citra Samudra Perkasa sebagai tambahan informasi untuk melakukan penyempurnaan pada sistem akuntansinya, serta memberikan masukan mengenai pentingnya menerapkan pengendalian dan pengawasan atas sistem akuntansi yang baik, efektif dan efisien terkait dengan fungsi pembiayaan suatu proyek. 2. Kontribusi Teoritis Memperluas ilmu pengetahuan dan memperdalam pemahaman mengenai pengendalian sistem informasi akuntansi yang telah diperoleh selama perkuliahan, serta memberi sumbangan yang dapat memberikan suatu gambaran dari hasil penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah berupa skripsi 3. Kontribusi Kebijakan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan studi banding dan dapat memberikan informasi dasar bagi masalah serupa dan pengembangannya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah suatu batasan studi yang menjelaskan fokus studi agar pembahasan tidak melebar atau bahkan menimbulkan perbedaan persepsi. Dengan begitu, agar penelitian yang dilakukan lebih terfokus dan terarah, maka penelitian ini dibatasi baik oleh subyek maupun obyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah PT. Citra Samudra Perkasa yang bergerak dibidang konstruksi. Mengingat luasnya permasalahan yang dihadapi oleh PT. Citra Samudra Perkasa maka 56
57 perlu adanya pembatasan obyek penelitian yang bertujuan pembahasan dari penelitian ini tidak keluar sasaran. Ruang lingkup obyek penelitian tersebut adalah pada fungsi penerapan dan pengendalian dari sistem informasi akuntansi biaya proyek pada PT. Citra Samudra Perkasa. 57