SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KESESUAIN JENIS LAHAN PERTANIAN UNTUK BUDIDAYA TANAMAN BUAH-BUAHAN MENGGUNAKAN METODE SIMILARITY BERBASIS WEB

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PAKAR PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK PEMBUDIDAYAAN TANAMAN BUAH- BUAHAN

APLIKASI SISTEM PAKAR PENENTUAN PERAWATAN KECANTIKAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS : PAMELLA SALON YOGYAKARTA)

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK PENGOBATAN BEKAM DENGAN METODE CASE BASE REASIONING (STUDI KASUS : RUMAH BEKAM MUSLIMAH YOGYAKARTA)

Gambar 7. Tahapan Proses penelitian

Rima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLINIS UNTUK MENGEFISIENKAN DIAGNOSA PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI

Purwokerto 53182, Telp. (0281)

Akhmad Sholikin, Sri Eniyati.

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI BANTU PENGOLAHAN NILAI INDEKS KINERJA DOSEN (Studi Kasus Fakultas Teknologi Industri UAD)

RANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MONITORING KKN POSDAYA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN BERBASIS GOOGLE MAPS API

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Kesesuian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini (kesesuaian

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA BUAH- BUAHAN PASCAPANEN

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN POTENSI SMA/SMK BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kabupaten Kebumen)

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA

IMPLEMENTASI CASE BASE REASONING PADA SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS GANGGUAN KEJIWAAN

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

APLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN TINGKAT EKONOMI POSDAYA

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM. Kelas Kriteria

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI JENIS MAKANAN DIET SEHAT BAGI PENDERITA HIPERKOLESTEROL

APLIKASI POINT OF SALE BERBASIS WEB MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITIER PADA MARTABAK ABC. Sri Rahayu ¹,Zuriati.²,Dwirgo Sahlinal.³

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. SISTEM PAKAR PERAWATAN FACIAL ACNE PADA KLINIK dr.ve MEDICAL DERMATIC BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN KULKAS

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X

SOLUSI PENGOBATAN PRODUK K-LINK DENGAN SISTEM PAKAR

SISTEM PAKAR PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

NASKAH PUBLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) TEMPAT PRAKTIK DOKTER SPESIALIS DI KABUPATEN BANTUL BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

SISTEM PAKAR PENDETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KUALITAS KAYU UNTUK KERAJINAN MEUBEL

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Internet atau yang sering disebut sebagai dunia maya bukanlah

PERANCANGAN APLIKASI KONSELING MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING. Syaiful Hendra 1*, Sri Kusumadewi 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN MODEL FUZZY UNTUK SISTEM PAKAR PENDETEKSI TINGKAT KESUBURAN TANAH DAN JENIS TANAMAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KUCING MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit dan Hama Pada Tanaman Pepaya Calivornia di Dusun Kethitang-Rawalo

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Salah

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TANAMAN PANGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

DIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE SIMILARITY JACCARD COEFFICIENT

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan aplikasi, antara lain: data variabel masukan (input) dan data

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT LAMBUNG DENGAN IMPLEMENTASI METODE CBR (CASE-BASED REASONING) BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 2, Oktober 2013

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF UNTUK PENANGANAN SANKSI AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. akurat. Sistem pakar juga dapat diterapkan di bidang perkebunan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi yang akurat dan tepat untuk penyajian data sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar adalah sistem yang mampu menirukan penalaran seorang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN

DESAIN APLIKASI HELPDESK TROUBLESHOOTING HARDWARE DAN SOFTWARE. Tugas Matakuliah Interaksi Manusia dan Komputer. Narti Prihartini, S.T.

SNIPTEK 2014 ISBN: SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN BERBASIS WEB PADA SMK FADILAH TANGERANG SELATAN

3.3 Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka ( Library Research Method Wawancara ( Interview

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING PADA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL DEMAM BERDARAH

Transkripsi:

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KESESUAIN JENIS LAHAN PERTANIAN UNTUK BUDIDAYA TANAMAN BUAH-BUAHAN MENGGUNAKAN METODE SIMILARITY BERBASIS WEB 1 Astreanto Habibullah (07018203), 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Umbulharjo, Yogyakarta 55164 2 Email: sri.winiarti@tif.uad.ac.id ABSTRAK Hambatan pembudidayaan tanaman buah salah satunya adalah menentukan kesesuaian lahan pertanian. Hal ini disebabkan kurangnya informasi tentang penentuan kesesuaian jenis lahan pertanian dan keterbatasan pengetahuan petani. Selain itu, pihak penyuluh pertanian terkadang mengalami kesulitan dalam menghafal fakta kondisi lahan untuk penanaman jenis tanaman buah, sehingga perlu adanya media bantu berupa sistem yang dapat memberikan informasi solusi kapan saja. Penelitian ini membangun sebuah perangkat lunak sistem pendukung keputusan berbasis web mengenai penentuan kesesuaian jenis lahan pertanian untuk pembudidayaan tanaman buah-buahan menggunakan metode similarity. Sebuah metode yang akan mencari solusi kesimpulan berdasarkan kemiripan objek yang ada kemudian dipilih solusi dengan nilai similarity terbesar. Tahap pengembangan aplikasi diawali dengan tahap analisis sistem meliputi analisis data, deskripsi kebutuhan sistem dan rekayasa pengetahuan yang disajikan dalam bentuk tabel basis pengetahuan, tabel keputusan, tabel aturan, penghitungan nilai similarity, diagram konteks, diagram alir data, entity relationship diagram dan tabel perancangan sistem meliputi spesifikasi proses, perancangan mapping table dan perancangan antarmuka. Tahap akhir adalah implementasi dan pengujian aplikasi. Aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan menggunakan database MySql. Penelitian yang dilakukan menghasilkan perangkat lunak sistem yang berguna sebagai media konsultasi mengenai penentuan kesesuaian lahan pertanian untuk pembudidayaan tanaman buah-buahan dan cara penanaman tanaman buah-buahan. Informasi yang dihasilkan berbasis pada kriteria lahan yang ada, sehingga keputusan yang dibuat oleh sistem untuk jenis tanaman buah mengacu pada kriteria lahan tersebut dilengkapi dengan cara penanaman tanaman buah-buahan. Hasil uji coba menunjukan bahwa aplikasi layak dan dapat digunakan. Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Similarity, Tanaman Buah. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Lahan 1133

1. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara agraris yang menghasilkan beraneka ragam hasil produksi pertanian dan perkebunan, salah satunya yaitu hasil produksi pertanian adalah tanaman buah-buahan. Buah-buahan merupakan komoditas ekspor yang dikembangkan pemerintah mendampingi budidaya tanaman pangan karena hasil produksinya yang berpeluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Usaha pembudidayaan tanaman buah sering mengalami hambatan, salah satunya adalah dalam menentukan kesesuaian lahan pertanian untuk penanaman tanaman buah tertentu, karena produktivitas tanaman buah tergantung pada kualitas lahan yang digunakan. Penentuan kesesuaian lahan pertanian sangatlah penting, karena jika pada pemilihan lahan pada awal pembangunan tanaman areal-areal yang tidak produktif tidak disisihkan, maka kerugian (finansial) yang cukup besar akan terjadi nantinya. Menurut sumber http://www.distan.pemda-diy.go.id website dari Dinas Pertanian Yogyakarta telah muncul berbagai jenis sekolah lapangan yang identitasnya mencerminkan aktualisasi dari masing-masing sub sistem dalam sistemsistem usaha pertanian, salah satunya Sekolah Lapangan Iklim (SLI), sekolah tentang cara budidaya tanaman pangan dan hortikultura berdasarkan kesesuaian lahan pertanian. Tetapi jumlah petani di DIY yang telah mengikuti sekolah lapangan masih sedikit, serta kegiatan penyuluhan pertanian kepada Kelompok Tani oleh PPL Dinas Pertanian masih jarang dilakukan karena keterbatasan jumlah dan ketidakaktifan PPL sehingga masih banyak petani di DIY yang kemampuan dan pemahamannya masih kurang dalam pembudidayaan tanaman buah. Saat ini, penentuan lahan untuk budidaya tanaman buah-buahan masih tidak sesuai, bahkan terkadang memaksa pada penggunaan lahan untuk jenis tanaman buah-buahan. Selain itu, pembukaan lahan pada wilayah yang tidak tepat dapat menyebabkan biaya yang lebih mahal daripada nilai komoditas pertanian untuk masa beberapa tahun. Kebutuhan lahan yang semakin meningkat, langkanya lahan pertanian yang subur dan potensial, serta adanya persaingan penggunaan lahan antara sektor pertanian dan non-pertanian. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman petani akan karakteristik lahan yang akan diolah dan jenis tanaman buah yang akan ditanam serta sulitnya memperoleh data yang benar tentang karakteristik lahan, dapat membuat petani kesulitan dalam menentukan kesesuaian lahannya. Untuk memperoleh semua pengetahuan yang diperlukan tentunya diperlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang besar, maka perlu adanya keberadaan suatu sistem penunjang pembuatan keputusan yang terkomputerisasi. Keberadaan sistem pendukung keputusan dalam bidang pertanian dapat membantu petani untuk membuat keputusan melalui perencanaan yang baik sebelum mulai melakukan apapun terhadap lahan mereka. Keberadaan internet yang memungkinkan sistem diakses secara online, akan dapat membantu petani untuk menentukan kesesuaian lahan mereka. Kehadiran sistem pendukung keputusan penentuan kesesuaian jenis lahan online ini juga akan dapat membantu proses penyebaran informasi dan pengetahuan melalui aplikasi yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja, serta dapat menjangkau daerah yang lebih luas. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dibuatlah Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kesesuain Jenis Lahan untuk Budidaya Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Lahan 1134

Tanaman Buah-Buahan Menggunakan Metode Similarity Berbasis Web yang digunakan untuk membantu para petani dan PPL pertanian dalam menentukan kesesuaian lahan pertanian untuk budidaya tanaman buah-buahan. 2. KAJIAN PUSTAKA Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fitriana Susanti [1] menghasilkan aplikasi kesesuaian lahan yang berfungsi sebagai media konsultasi bagi para petani dalam bercocok tanam buah-buahan. Dalam sistem ini proses pelacakan dibuat berdasarkan pada aturan produksi If...then setiap fakta yang didapat dari lapangan dan pengetahuan pakar di bidang pertanian diadopsi dan disusun menjadi sebuah basis aturan yang disimpankan dalam komputer. Dalam pembangunan mesin inferensinya menggunakan konsep pelacakan runut maju (forward chaining), dimana proses penelusuran dimulai dari fakta-fakta menuju pada suatu kesimpulan. Penelitian kedua yang dilakukan oleh Meilia Adiana Trisnawati [10], juga dikembangkan sebuah sistem pakar berbasis dekstop menggunakan metode forward chainning. Penelitian tersebut membahas tentang bagaimana sistem dapat menentukan kualitas lahan berdasarkan karaktristik lahan yang ada. Sistem ini mampu menentukan kualitas lahan dengan cara mengajukan pilihan jenis tanah dan topografi pada saat konsultasi. Berdasarkan atas pilihan tersebut, sistem akan memberikan daftar berupa fakta-fakta yang telah disimpan dalam sistem berupa basis pengetahuan. Jawaban yang diberikan pengguna akan diproses sehingga menghasilkan kesimpulan tentang kualitas lahan. Sistem memberikan saran pembangunan dan pengolahan yang dapat dilakukan untuk menekan terjadinya alih fungsi lahan. A. Case Base Reasoning (CBR) 1. Pengertian Case Base Reasoning Metode case based reasoning adalah metode untuk membangun sistem pakar dengan pengambilan keputusan dengan kasus yang baru dengan berdasarkan solusi dari kasus-kasus sebelumnya. Konsep dari metode case based reasoning ditemukan dari ide untuk menggunakan pengalaman-pengalaman yang terdokumentasi untuk menyelesaikan masalah yang baru. Para decisionmaker kebanyakan menggunakan pengalaman-pengalaman dari problem solving terdahulu untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi sekarang [4]. 2. Proses pada Case Base Reasoning Secara umumnya terdapat empat langkah proses pada metode Case Based Reasoning, yang pelaksanaannya berupa siklus seperti gambar dibawah ini : Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Lahan 1135

Gambar 1. Siklus Case Base Reasoning a. Retrieve (memperoleh kembali) kasus atau kasus-kasus yang paling prinsip. Proses ini dimulai dengan mendeskripsikan satu atau sebagian masalah dan berakhir apabila telah ditemukan kasus sebelumnya yang paling cocok. Sub tasknya mengacu pada identifikasi fitur, pencocokan awal, pencarian, dan pemeliharaan. b. Reuse (menggunakan) informasi dan pengetahuan dari kasus tersebut untuk memecahkan permasalahan. Proses reuse dari solusi kasus yang telah diperoleh dalam konteks kasus baru difokuskan pada dua aspek yaitu : 1) Perbedaan antara kasus yang sebelumnya dan yang sekarang. 2) Bagian apa dari kasus yang telah diperoleh yang dapat di transfer menjadi kasus baru. c. Revise (meninjau kembali atau memperbaiki) usulan solusi. Fase ini terdiri dari dua tugas, yaitu : 1) Mengevaluasi solusi kasus yang dihasilkan oleh reuse. Jika berhasil, maka dilanjutkan dengan proses retain. 2) Jika tidak maka memperbaiki solusi kasus menggunakan domain spesifikasi pengetahuan. d. Retain (menyimpan) bagian-bagian dari pengalaman tersebut yang mungkin berguna untuk memecahan masalah dimasa yang akan datang. Proses ini terdiri dari memilih informasi apa dari kasus yang akan disimpan, disimpan dalam bentuk apa, cara penyusunan kasus untuk agar mudah untuk menentukan maslah yang mirip, dan bagaimana mengintegrasikan kasus baru pada struktur memori. 3. Kemiripan (Similarity) Fungsi kemiripan (Similarity) adalah langkah yang digunakan untuk mengenali kesamaan atau kemiripan antar kasus-kasus yang tersimpan dalam basis kasus dengan kasus yang baru. Pengambilan data, pada langkah ini kasuskasus yang telah tersimpan dalam basis kasus diambil atau dipilih sebagai sebuah solusi, dimana data ditampilkan dengan urutan tingkat nilai kemiripan (similarity) yang paling tinggi dengan range antara 0 sampai 1. Kasus dengan nilai similarity yang paling besar di anggap sebagai kasus yang paling mirip. Asumsi dasar yang digunakan adalah kasus yang mirip Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Lahan 1136

akan memiliki solusi yang mirip. Berikut ini merupakan rumus untuk mencari nilai kemiripan (similarity) yaitu [3] : Ti = nx 1 + nx 2 + nx 3 +... nx n N Keterangan : Ti = Nilai kesamaan dengan kasus ke i nx 1, n X 2, nx 3, nx n = Nilai kesamaan objek X 1, X 2, X 3, sampai X n N = Banyak elemen pada basis kasus Sebagai contoh, diberikan basis kasus seperti tabel 2, apabila terdapat kasus baru yang muncul, maka sistem harus menguji tingkat kemiripan kasus tersebut dengan kasus-kasus yang telah ada pada basis kasus. Misalkan ada kondisi lahan yang memiliki kriteria lahan : tekstur tanah lempung berpasir (K001), jenis tanah gambut (K008), solum tanah sedang (50-90 cm) (K017), ph tanah netral 6-7 (K020), curah hujan 1000-2000 mm/tahun (K025), bulan kering lebih dari 3 bulan (K030), suhu dataran rendah 25 o -35 o C (K037), ketinggian tempat dataran tinggi 800-1200 m dpl (K043), warna tanah abu-abu (K045), kondisi tanah sawah (K052), maka harus dihitung terlebih dahulu berapa tingkat kemiripan kondisi lahan tersebut dengan basis kasus. Tabel 1. Basis Kasus Kode Kasus R001 R002 R003 Kriteria Lahan yang Sesuai (K002) tekstur tanah lempung berdebu (K008) jenis tanah gambut (K016) solum tanah dalam ( > 90 cm) (K019) ph tanah asam < 6 (K025) curah hujan 1000-2000 mm/tahun (K030) bulan kering lebih dari 3 bulan (K038) suhu dataran menengah 21 o -25 o C (K041) ketinggian tempat dataran rendah 0-400 m dpl (K045) warna tanah abu-abu (K051) kondisi tanah tegal pekarangan (K002) tekstur tanah lempung berdebu (K008) jenis tanah gambut (K016) solum tanah dalam ( > 90 cm) (K019) ph tanah asam < 6 (K023) curah hujan 1500-3000 mm/tahun (K031) bulan kering 3-4 bulan (K038) suhu dataran menengah 21 o -25 o C (K042) ketinggian tempat dataran menengah 400-800 m dpl (K046) warna tanah coklat (K050) kondisi tanah pekarangan (K003) tekstur tanah gembur berpasir (K007) jenis tanah aluvial Solusi Tanaman Mangga (B001) Rambutan (B002) Durian (B003) Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Lahan 1137

R004 R005 (K016) solum tanah dalam ( > 90 cm) (K020) ph tanah netral 6-7 (K024) curah hujan 1500-2500 mm/tahun (K030) bulan kering > 3 bulan (K037) suhu dataran rendah 25 o -35 o C (K042) ketinggian tempat dataran menengah 400-800 m dpl (K047) warna tanah hitam kebau-abuan (K050) kondisi tanah pekarangan (K001) tekstur tanah lempung berpasir (K010) jenis tanah humus (K017) solum tanah sedang (50-90 cm) (K020) ph tanah netral 6-7 (K025) curah hujan 1000-2000 mm/tahun (K030) bulan kering > 3 bulan (K037) suhu dataran rendah 25 o -35 o C (K043) ketinggian tempat dataran menengah 800-1200 m dpl (K045) warna tanah abu-abu (K050) kondisi tanah pekarangan (K001) tekstur tanah lempung berpasir (K009) jenis tanah latosol (K017) solum tanah sedang (50-90 cm) (K019) ph tanah asam <6 (K025) curah hujan 1000-2000 mm/tahun (K031) bulan kering 3-4 bulan (K037) suhu dataran menengah 21 o -25 o C (K043) ketinggian tempat dataran menengah 400-800 m dpl (K044) warna tanah kuning (K050) kondisi tanah pekarangan Pepaya (B004) Salak (B005) Penghitungan nilai similarity untuk tiap basis kasus sebagai berikut: Tabel 2. Tabel Perhitungan Perbandingan Similarity T 1 = T 2 = 0+0+0+1+1+0+0+0+0+0 = 10 0.2 0+0+0+0+0+0+0+0+0+0 = 0 0+0+0+1+0+1+0+0+0+0 = T 3 = 10 0.2 1+0+1+1+1+1+1+1+1+0 = T 4 = 0.8 1+0+1+0+1+0+1+1+0+0 = T 5 = 10 0.5 Dari hasil tersebut, jumlah perbandingan elemen tiap kasus Ti memiliki jumlah yang sama, maka nilai kemiripan tertinggi (Ti maks ) dimiliki oleh kasus Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Lahan 1138

keempat (T 4 = 0,8) sehingga dapat disimpulkan solusi dari kasus baru yang muncul adalah Tanaman Buah Pepaya (B004). 4. Fakta Kondisi Lahan Istilah lahan dalam arti land adalah serangkaian atribut permukaan bumi yang penting bagi kehidupan manusia. Unsur utamanya berupa tanah, sedangkan unsur pelengkapnya meliputi apa saja yamg ada di atasnya (air, udara, dan tumbuhan) dan apa yang ada dibawahnya (batuan induk). Dengan demikian, lahan pertanian meliputi tanah (pertanian), air (air irigasi dan air hujan), udara (cuaca dan iklim), tumbuhan (tumbuhan yang dibudidayakan), dan batuan induk [9]. 3. METODE PENELITIAN Subjek penelitian ini adalah membuat aplikasi sistem pendukung keputusan kesesuaian jenis lahan untuk pembudidadayaan tanaman buah-buahan menggunakan metode similarity. Analisis kebutuhan yang dibutuhkan perangkat lunak meliputi: data masukan (input), proses, informasi keluaran (output), dan basis pegetahuan (knowledge base). Tahapan proses yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: metode pengumpulan data, analisis kebutuhan sistem, perancangan sistem, implementasi dan pengujian sistem. Pada proses perancangan sistem tahapan yang dilakukan meliputi membangun basis pengetahuan, merancang tabel keputusan, merancang tabel aturan, merancang diagram alir data (DAD), perancangan entity relationship diagram (ERD), merancang mapping table, merancangan struktur menu, merancangan desain user interface, implementasi, dan pengujian sistem. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan 1. Data Masukan (Input) Data masukan yang diperlukan berupa data tanaman buah, fakta lahan, dan cara penanaman. Data tanaman buah diperlukan karena merupakan inti dari pengetahuan yang akan digunakan sebagai tujuan diagnosis. Data fakta lahan merupakan data yang dimasukan oleh user. Data cara penanaman merupakan data yang berisi cara penanaman tanaman buah. 2. Informasi Keluaran (Output) a. Dapat menampilkan buah apa yang cocok ditanam pada suatu lahan tertentu. b. Dapat menunjukan bagaimana cara penanaman buah sesuai dengan buah hasil diagnosis. c. Dapat menghitung kemiripan kasus dengan uji kasus similarity. d. Dapat menampilkan informasi data fakta lahan yang cocok, sesuai dengan tanamana buah yang dipilih. B. Perancangan Sistem Tahap perancangan sistem merupakan salah satu tahapan proses pembuatan aplikasi. Dalam pembuatan sistem penalaran berbasis kasus ini ada beberapa teknik yang digunakan yaitu : perancangan diagram alir alur keputusan, perancangan diagram alir perhitungan tingkat kesamaan kasus dengan metode similarity, perancangan diagram alir data (DAD), perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Lahan 1139

basis data, perancangan struktur menu, dan perancangan antamuka (user interface). C. Basis Pengetahuan Basis pengetahuan berisi pengetahuan-pengetahuan pakar berupa faktafakta, konsep, aturan, prosedur, dan hubungan diantaranya, yang telah direpresentasikan dalam bentuk yang dimengerti oleh sistem. Basis pengetahuan dibutuhkan untuk memahami, memformulasikan, dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh sistem, di sini basis pengetahuan berfungsi sebagai sumber referensi untuk mengambil suatu tindakan. Dalam pembuatan sistem ini, basis pengetahuan yang digunakan adalah tentang aturan nama tanaman buah, fakta lahan pertanian dan cara penanaman tanaman buah. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari penelitian dihasilkan sebuah perangkat lunak (software) baru, yaitu berupa program sistem pendukung keputusan yang berguna sebagai media konsultasi mengenai penentuan kesesuaian lahan pertanian untuk pembudidayaan tanaman buah-buahan disertai dengan cara penanaman tanaman buah-buahan. Aplikasi ini dapat diakses melalui situs http://www.spktanamanbuah.web.id. 2. Perangkat lunak yang yang telah dihasilkan mampu mendokumentasikan atau menyimpan informasi dari pengetahuan seorang pakar untuk dipresentasikan. 3. Berdasarkan hasil uji sistem black box test, nilai persentase untuk jawaban YA adalah 100 % dan hasil uji alpha test Sangat setuju = 33 %, Setuju = 67 %, sehingga perangkat lunak layak untuk digunakan serta sesuai dengan kebutuhan pemakai (user). 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Susanti, Fitriana, 2011, Sistem Pakar Penentuan Kesesuaian Lahan Pertanian untuk Pembudidayaan Tanaman Buah-buahan, Skripsi S-1, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. [2] Trisnawati, Meilia Adiana, 2010, Sistem Pakar Untuk Menentukan Kualitas Lahan Berdasarkan Jenis, Fungsi, Dan Topografi Atau Kemiringan Lahan, Skripsi S-1, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Amikom, Yogyakarta. [3] Supranto, Johannes., 2005, Teknik Pengambilan Keputusan, Jakarta: PT Rineka Cipta. [4] Kusumadewi, Sri, 2009, Informatika Kesehahatan, Yogyakarta: Graha Ilmu. [5] Winiarti, Sri, 2010, Diktat Kuliah Kecerdasasn Buatan untuk Teknik Informatika. Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. [6] Kadir, Abdul, 2001, Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data,. Yogyakarta: Andi Offset. [7] Simarmata, Janner, 2010. Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta: Andi Offset. [8] Sunarjo, Hendro, 2010, Berkebun 21 Jenis Tanaman Bua, Jakarta: Penebar Swadaya. [9] Sidik, Betha, 2006. Pemrograman WEB dengan PHP, Bandung: Informatika Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Lahan 1140

Bandung. [10] Djaenudin, D., Marwan, H., Subagjo, H., dan A. Hidayat, 2011, Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Bogor. [10] Trisnawati, Meilia Adiana, 2010, Sistem Pakar Untuk Menentukan Kualitas Lahan Berdasarkan Jenis, Fungsi, Dan Topografi Atau Kemiringan Lahan, Skripsi S-1, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer Amikom, Yogyakarta. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Jenis Lahan 1141