EFEKTIFITAS APLIKASI AIR SENI SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN STEK SULUR TANAMAN CABE JAMU (Piper retrofractum Vahl.)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)

KAJIAN JENIS DAN BAGIAN SULUR PADA PERTUMBUHAN STEK CABE JAMU (Piper retrofractum Vahl.)

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PERLAKUAN ROOTONE F PADA PERTUMBUHAN STEK BATANG Aglaonema Donna Carmen

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

Alamat korespondensi :

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

HALAMAN JUDUL PENGARUH PEMBERIAN ROOTONE-F DAN BENTUK POTONGAN PANGKAL TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) Skripsi

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

(Piper retrofractum VAHL.) DAN CABE JAWA PERDU DARI TIGA SENTRA PRODUKSI DENGAN KERAGAMAN INTENSITAS CAHAYA DAN PEMUPUKAN.

AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 1 MARET 2009 ISSN

PENGARUH MACAM AUKSIN PADA PEMBIBITAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JATI (Tectona grandis, L.)

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

EFEKTIFITAS LAMA PENIRISAN STEK DI MEDIA TANAH BERPASIR TERHADAP PERTUMBUHANKAMBOJA (Adenium obesum)

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN MOL BONGGOL PISANG DAN GIBGRO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ARTEMISIA (Artemisia annua L.)

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUHKOMPOSISI MEDIA TANAM DANTAKARAN AIR CUCIAN BERASTERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KUBIS BUNGA. (Brassica oleracea botrytis L.

SKRIPSI. PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (CucumisSativus L.) DENGAN PEMBERIAN DUA INTERVAL DAN BEBERAPA DOSIS URINE SAPI

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

DOSIS PUPUK CAIR ANORGANIK DAN JARAK TANAM BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. var. TUK TUK ) ASAL BIJI

RESPONS PERTUMBUHAN STUM MATA TIDUR KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg.) DENGAN PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK ORGANIK CAIR

PENGARUH DOSIS ROOTONE-F DAN BAHAN STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BUGENVIL (Bougainvillea spectabilis L.)

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

Penggunaan Pupuk pada Tanaman Bawang Merah

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TUMBUH DAN DOSIS PEMBERIAN PUPUK FOSFAT TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BELIMBING (Averrhoa carambola L)

PENGARUH JENIS ZAT PENGATUR TUMBUH DAN UKURAN BAHAN STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN NAGA SKRIPSI

Kajian Dampak Letak Biji Dan Pemberian Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.)

Perbandingan Pertumbuhan Jumlah Mata Tunas Bibit Bagal Tebu (Saccharum officinarum L.) Varietas GMP2 dan GMP3

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (560) :

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR BERBAHAN DASAR LIMBAH SALAK

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

Pengaruh Pemberian Serat Kelapa Sawit dan Urine Sapi pada Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.)

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL APLIKASI EKSTRAK DAUN INSULIN (Thitonia difersifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH

HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI PEMBERIAN AIR DAN TINGKAT NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN CABE JAMU (Piper retrofractum Vahl.)

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

SKRIPSI. Oleh: GayuhMandasia

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KAILAN (Brassica oleraceae Var. acephala) PADA BERBAGAI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK SKRIPSI

AGROVIGOR VOLUME 7 NO. 2 SEPTEMBER 2014 ISSN

SKRIPSI Disusun oleh : Rifqi Maulana NIM : PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

PENGARUH BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK MUTIARA DAN PUPUK BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Thebroma Cacao L ) PADA MEDIA TANAH GAMBUT

SKRIPSI OLEH : RIRI AZYYATI / BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

UJI EFISIENSI PUPUK MAJEMUK DAN PUPUK TUNGGAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena, L) PADA TANAH GAMBUT DAN MINERAL

KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK BIOURIN SAPI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.)

Pengaruh Jenis Media Tanam Dan Konsentrasi Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Awal Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Sistem Hidroponik

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

APLIKASI CARA TANAM PADA DNA VARIETAS WIJEN, TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)

RESPON AWAL PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ANORGANIK

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap Pemberian Paclobutrazol

SKRIPSI PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN FREKUENSI PEMBERIAN EVAGROW PADA PAKCOY (BRASSICA CHINENSIS) SECARA VERTIKULTUR PARALON

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN BAHAN STEK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK LADA (Piper nigrum L.)

JurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19

PENGARUH PUPUK ORGANIK GRANUL DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) OKULASI

PENGARUH KONSENTRASI DAN FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK URIN KELINCI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT

PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA MEDIA GAMBUT DENGAN PEMBERIAN URINE SAPI

PENGARUH JENIS DAN VOLUME MEDIA TANAM PADA PERTUMBUHAN TANAMAN MARKISA (Passiflora edulis Sims.)

DINAMIKA KEGUGURAN BUNGA DAN BUAH DENGAN STATUS N JARINGAN DAN PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH CPPU PADA TANAMAN LOMBOK (Capsicum annuum L.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN ABU SERBUK GERGAJI DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAKAO (Theobroma Cacao L.)

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ROOTONE-F TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG MAWAR (Rosa damascena Mill.)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Volume 11 Nomor 2 September 2014

SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

Pengaruh Teknik Dan Dosis Pemberian Pupuk Organik Dari Sludge Bio- Digester Terhadap Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.

Transkripsi:

97 AGROVIGOR VOLUME 2 NO. 2 SEPTEMBER 2009 ISSN 1979 5777 EFEKTIFITAS APLIKASI AIR SENI SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN STEK SULUR TANAMAN CABE JAMU (Piper retrofractum Vahl.) (EFFECTIVENESS OF COW URINE APLICATION TO THE GROWTH OF LONG PEPPER (Piper retrofractum Vahl.) VINE CUTTING) Sinar Suryawati, Sucipto dan Nur Syamsiyah Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Kampus Unijoyo PO BOX 2 Telang Kamal Bangkalan Madura ABSTRACT This research aims to determine the type of best plants vine of the long pepper as cuttings material and to determine the effectiveness of cow urine fertilizer in improving growth of cuttings. Research conducted during the dry season 2008 in the Demangan village Bangkalan district with 20-50 m height above sea level (asl), 25-33 o C temperature and soil ph 5,5-6,5. Research designed factorial, consisting of 2 factors and 3 times replications using Random Design Group. The first factor is the type of vine cuttings consisting of: soil vine cutting (S1), climbing vine cuttings (S2), fruit vine cutting (S3) and the second factor is the application of cow urine fertilizer consisting of: no cow's urine (P0), fresh cow's urine (P1), cow urine was fermented with EM4 (P2) each with a dose of 2 ml/20 ml water / plant given every 2 weeks until the cuttings was 12 weeks after planting (MST). The observed parameters include the bud emerge, amount of leaves and leaf area of plants, amount of roots and total plant dry weight. The results showed that there are interactions between the 2 factors tested against the number of roots and total plant dry weight, leaf area parameters are influenced only by vine cuttings type while the bud emerge and amount of leaves was not influenced by either factor. Climbing vine cuttings is the best type of long pepper vine because it has the highest leaf area, amount of roots and total dry weight. Cow urine fertilizer giving positive effect on the growth of cuttings, which fermented cow urine have better effect than fresh cow urine. Keywords: long pepper, vine cuttings, cow urine ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis sulur tanaman cabe jamu yang terbaik sebagai bahan setek serta untuk mengetahui efektifitas pupuk air seni sapi dalam meningkatkan pertumbuhan setek. Penelitian dilaksanakan pada musim kemarau 2008 di desa Demangan kabupaten Bangkalan dengan ketinggian 20-50 m di atas permukaan laut (dpl), suhu 25-33 o C dan ph tanah 5,5-6,5. Penelitian dirancang secara faktorial, terdiri dari 2 faktor dan diulang 3 kali dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama adalah jenis setek sulur yang terdiri dari : setek sulur tanah (S1), setek sulur panjat (S2), setek sulur buah (S3) dan faktor kedua adalah aplikasi pupuk air seni sapi yang terdiri dari : tanpa air seni sapi (P0), air seni sapi segar (P1), air seni sapi yang telah difermentasi dengan EM4 (P2) masingmasing dengan dosis 2 ml/20 ml air/tanaman yang diberikan setiap 2 minggu sekali sampai setek berumur 12 minggu setelah tanam (MST). Parameter yang diamati meliputi saat munculnya tunas, jumlah daun dan luas daun tanaman, jumlah akar serta berat kering total tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengaruh interaksi antara 2 faktor yang dicoba terhadap jumlah akar dan berat kering total tanaman, parameter luas daun hanya dipengaruhi oleh faktor jenis setek sulur dan saat munculnya tunas serta jumlah daun tidak dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut. Keberhasilan setek sulur panjat sebagai bahan bibit tanaman cabe jamu paling baik dibandingkan setek sulur tanah dan stek sulur buah karena menghasilkan luas daun, jumlah akar dan berat kering total yang lebih tinggi. Pemberian pupuk air seni sapi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan setek, dimana air seni sapi fermentasi lebih baik pengaruhnya dibandingkan air seni sapi segar Kata kunci : cabe jamu, stek sulur, air seni sapi

Sinar Suryawati, Sucipto, Nursyamsiah : Efektivitas Aplikasi Air Seni Sapi... 98 PENDAHULUAN Tanaman cabe jamu (Piper retrofractum Vahl.) merupakan jenis tanaman obat yang mempunyai nilai ekonomis tinggi karena buah cabe jamu termasuk salah satu simplisia yang banyak digunakan dalam ramuan jamu atau obat tradisional serta merupakan komoditi ekspor yang cukup diminati di pasar internasional. Daya serap simplisia tanaman ini cukup tinggi dalam pertumbuhan industri obat herbal di Indonesia yaitu sekitar 5.920 ton/th (Herlina, 2008). Kandungan kimia tanaman cabe jamu antara lain zat pedas piperine, chavicine, palmitic acids, tetra hydropiperic acids, 1-undecylenyl-3-4-methylene dioxy benzene, piperidic, minyak atsiri, isobutydeka-trans-2-trans-4-dienamide dan sesamin (Arisandi dan Andriani, 2006). Zat piperin mempunyai khasiat menurunkan panas sedangkan minyak atsiri sebagai anti bakteri (Supriadi, 2001). Tanaman cabe jamu dapat tumbuh pada ketinggian 0-600 meter di atas permukaan laut (dpl) dengan curah hujan rata-rata 1.259-2.500 mm/tahun. Tanaman ini tidak membutuhkan sinar matahari penuh selama pertumbuhannya (shadow plant). Kelembaban udara yang dibutuhkan berkisar antara 40-80% sedangkan kelembaban optimumnya berkisar antara 80-90% (Supriadi, 2001). Menurut Bambang (2005), lahan yang cocok untuk budidaya tanaman cabe jamu yaitu tanah lempung berpasir dengan struktur tanah gembur dan berdrainase baik serta memiliki keunggulan dapat tumbuh di lahan kering berbatu. Tanaman ini diperbanyak secara vegetatif dengan menggunakan setek yang berasal dari tiga jenis sulur yaitu sulur tanah, sulur panjat dan sulur buah. Jenis sulur tanah merupaka sulur yang tumbuh pada bagian bawah pangkal batang yang menjalar di permukaan tanah, sulur panjat merupakan batang utama yang memanjat dengan akar lekat dan sulur buah adalah cabang yang keluar dari batang utama tetapi tidak mempunyai akar lekat (Anonimous, 2007) Kondisi Pulau Madura yang didominasi lahan kering dengan kelembaban rendah sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman cabe jamu. Luasan budidaya tanaman cabe jamu terbesar berada di kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep dan kecamatan Ketapang Kabupaten Sampang. Selain kondisi di atas, hampir setiap keluarga masyarakat di Madura memelihara ternak sapi dimana air seni sapi yang dihasilkan berpotensi sebagai pupuk organik. Pupuk organik air seni sapi mengandung hormon auksin yang berpengaruh terhadap perkembangan sel dan pembentukan kalus serta mengandung unsur nitrogen, phospor dan kalium. Kandungan tertinggi adalah unsur kalium dan berturut-turut diikuti oleh unsur phosphor dan nitrogen (Anty, 1998 dan Setiawan, 2004). Hasil pengamatan di lahan petani menunjukkan bahwa petani cabe jamu mengalami kendala dalam mengusahakan tanaman baru yang berasal dari setek. Setek yang ditanam cepat mengalami kelayuan dan akhirnya mati atau meskipun setek bisa hidup namun pertumbuhannya relatif lambat. Hal ini diduga disebabkan karena setek yang digunakan berasal dari beragam sulur tanaman cabe jamu serta setek ditanam langsung di lahan tanpa adanya proses pembibitan terlebih dahulu sehingga tingkat keberhasilan dalam beradaptasi dengan lingkungannya sangat rendah. Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang bagaimana cara memproduksi bibit asal setek yang berkualitas bagus dengan memanfaatkan potensi pupuk organik urine sapi yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis sulur tanaman cabe jamu yang terbaik sebagai bahan setek serta untuk mengetahui efektifitas pupuk air seni sapi dalam meningkatkan pertumbuhan setek. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Demangan Kabupaten Bangkalan dengan ketinggian 20-50 m diatas permukaan laut (dpl) dan suhu sekitar 25-33 o C. Curah hujan rata-rata 1550-3000 mm/th dengan ph tanah sekitar 5,5-6,5. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2008 bertepatan dengan musim kemarau. Alat dan bahan yang digunakan adalah polibag, pisau, gelas ukur, penggaris, campuran tanah berpasir dan arang sekam (3 : 1), air seni sapi, EM4, gula, air, stek tanaman cabe jamu

99 Sinar Suryawati, Sucipto, Nursyamsiah : Efektivitas Aplikasi Air Seni Sapi... yang berasal dari sulur tanah, sulur panjat dan sulur buah. Penelitian dirancang secara faktorial, terdiri dari 2 faktor dan diulang 3 kali dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang dicoba adalah jenis setek sulur sebagai factor pertama yang terdiri dari : setek sulur tanah (S1), setek sulur panjat (S2), setek sulur buah (S3) dan aplikasi pupuk air seni sapi sebagai faktor kedua yang terdiri dari : tanpa air seni sapi (P0), air seni sapi segar (P1), air seni sapi yang telah difermentasi dengan EM4 (P2) masing-masing dengan dosis 2 ml/20 ml air/tanaman yang diberikan setiap 2 minggu sekali sampai setek berumur 12 minggu setelah tanam (MST). Jenis sulur tanah adalah sulur yang tumbuh pada bagian bawah pangkal batang yang menjalar di permukaan tanah, sulur panjat merupakan batang utama yang memanjat dengan akar lekat dan sulur buah adalah cabang yang keluar dari batang utama tetapi tidak mempunyai akar lekat, masing masing sulur terdiri dari 4 ruas. Sedangkan fermentasi air seni sapi dilakukan dengan cara mencampur rata 10 ml EM4 dan 10 g gula pasir dengan 1 liter air seni sapi segar, kemudian dimasukkan dalam wadah tertutup dan dibiarkan selama 3 minggu. Sebelum ditanam pangkal setek direndam dalam air seni sapi selama 15 menit. Pengamatan terhadap parameter dilakukan satu kali pada saat setek berumur 12 MST kecuali saat munsulnya tunas dilakukan setiap hari. Parameter yang diamati meliputi saat munculnya tunas, jumlah daun dan luas daun tanaman serta jumlah akar serta berat kering total setek. Data yang diperoleh selanjutnya dianalis dengan menggunakan analisis ragam. Jika ada pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diamati maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5 % untuk perlakuan yang tidak ada interaksinya dan jika terdapat interaksi menggunakan uji jarak duncan (UJD) pada taraf 5 %. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Parameter bagian tanaman di atas tanah Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa saat munculnya tunas dan jumlah daun setek sulur tanaman cabe jamu tidak dipengaruhi oleh perlakuan jenis setek dan aplikasi pupuk air seni sapi maupun interaksi antara keduanya. Saat munculnya tunas terjadi pada umur 6-7 hari setelah tanam (HST) dan jumlah daun pada akhir pengamatan (12 MST) sebesar 1-5 helai daun. Sedangkan luas daun setek dipengaruhi oleh jenis sulur dan tidak dipengaruhi oleh aplikasi air seni sapi (Tabel 1). Luas daun terbesar dihasilkan oleh setek yang berasal dari jenis sulur panjat yang berbeda nyata dengan setek sulur tanah dan sulur buah. Luas daun setek sulur panjat menghasilkan 3,8 kali lebih besar dibandingkan setek sulur tanah dan 14,2 kali lebih besar dibandingkan setek sulur buah. Hal ini diduga sulur panjat mempunyai cadangan makanan yang lebih banyak karena mempunyai diameter yang cenderung lebih besar dibandingkan sulur tanah dan sulur buah sehingga mampu menyediakan energi yang lebih besar untuk pembelahan dan pembesaran sel-sel daun yang mengakibatkan luas daunnya bertambah secara nyata. 3.2. Parameter bagian tanaman di dalam tanah Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa jumlah akar setek dipengaruhi oleh interaksi antara perlakuan jenis setek dan aplikasi pupuk air seni sapi. Rata-rata jumlah akar yang dihasilkan pada umur 12 MST disajikan pada Tabel 2.

Sinar Suryawati, Sucipto, Nursyamsiah : Efektivitas Aplikasi Air Seni Sapi... 100 Tabel 1. Rata-Rata Luas Daun (cm 2 ) Setek Sulur Tanaman Cabe Jamu Akibat Aplikasi Pupuk Air Seni Sapi pada umur 12 MST Rata-rata luas daun /setek Perlakuan (cm 2 ) 12 MST Setek sulur tanah (S1) Setek sulur panjat (S2) Setek sulur buah (S3) 96,94 a 369,69 b 25,90 a BNT 5% 244,57 Tanpa air seni sapi (P0) 125,31 Air seni sapi segar (P1) 135,46 Air seni sapi fermentasi (P2) 231,77 BNT 5% tn Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada Uji BNT 5%. Tabel 2. Rata-Rata Jumlah Akar Setek Sulur Tanaman Cabe Jamu Akibat Aplikasi Pupuk Air Seni Sapi pada umur 12 MST Perlakuan Rata-rata jumlah akar Sulur Pupuk air seni sapi 12 MST Tanah (S1) Kontrol (P0) 4,07 abc 2,47 abc 4,80 bcd Panjat (S2) Kontrol (P0) 5,33 cd 8,20 d 15,00 e Buah (S3) Kontrol (P0) 0,00 a 0,40 a 0,00 a UJD 5% R2 = 3,837 R4 = 4,131 R6 = 4,272 R8 = 4,336 R3 = 4,028 R5 = 4,221 R7 = 4,310 R9 = 4,361 Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada umur pengamatan yang sama tidak berbeda nyata pada Uji UJD 5%.

101 Sinar Suryawati, Sucipto, Nursyamsiah : Efektivitas Aplikasi Air Seni Sapi... Tabel 3. Rata-Rata Berat Kering Total (g) Setek Sulur Tanaman Cabe Jamu Akibat Aplikasi Pupuk Air Seni Sapi pada umur 12 MST Perlakuan Rata-rata berat kering total tanaman (g) Sulur Pupuk air seni sapi 12 MST Tanah (S1) Kontrol (P0) 3,28 abc 2,65 ab 2,68 ab Panjat (S2) Kontrol (P0) 6,20 bcd 7,63 cd 9,58 d Buah (S3) Kontrol (P0) 1,41 a 1,79 a 2,04 a UJD 5% R2 = 4,062 R4 = 4,373 R6 = 4,522 R8 = 4,590 R3 = 4,265 R5 = 4,468 R7 = 4,563 R9 = 4,617 Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang sama pada umur pengamatan yang sama tidak berbeda nyata pada Uji UJD 5%. Akibat pengaruh interaksi tersebut menunjukkan bahwa rata-rata jumlah akar terbanyak dihasilkan oleh stek akar panjat kemudian disusul oleh setek sulur tanah dan sulur buah. Sedangkan pupuk air seni sapi fermentasi lebih bagus pengaruhnya dibandingkan air seni sapi segar pada semua jenis setek meskipun tidak berbeda nyata. Pengaruh interaksi antara setek sulur panjat dengan pupuk air seni sapi fermentasi (S2P2) yang menghasilkan rata-rata jumlah akar terbanyak dan berbeda nyata dengan perlakuan yang lainnya diduga karena setek sulur panjat mempunyai diameter batang yang lebih besar dibandingkan setek sulur tanah dan sulur buah. Hal ini mengakibatkan luas permukaan yang memungkinkan tumbuhnya akar baru juga lebih besar sehingga akar yang terbentuk juga lebih banyak serta didukung oleh adanya efek positif dari pupuk air seni sapi. Efek positif dari pupuk air seni sapi disebabkan karena pupuk ini mengandung zat perangsang tumbuh auksin dan unsur kalium, nitrogen dan fosfor (Anty, 1998 dan Setiawan, 2004). Menurut Gardner (1991), secara fisiologis hormon auksin berperan terhadap perkembangan sel yang mengakibatkan jumlah dan besarnya sel bertambah. Dari hasil penelitian Syamsiyah (2005) dilaporkan pula bahwa air seni sapi fermentasi mempunyai kandungan auksin yang lebih besar dibandingkan air seni sapi segar. Semakin meningkatnya jumlah auksin diduga akan semakin meningkatkan jumlah akar setek. 3.3. Parameter Berat Kering Total Setek Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa berat kering setek dipengaruhi oleh interaksi antara perlakuan jenis setek dan aplikasi pupuk air seni sapi. Berat kering total setek merupakan penjumlahan dari berat kering sulur,daun dan akar yang terbentuk. Rata-rata berat kering setek yang dihasilkan pada umur 12 MST disajikan pada Tabel 3. Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa setek sulur panjat yang diberi pupuk air seni sapi fermentasi (S2P2) menghasilkan berat kering total tertinggi meskipun tidak berbeda nyata dengan sulur panjat yang diberi pupuk air seni sapi segar maupun yang tidak dipupuk. Kemampuan setek sulur panjat ini disebabkan karena mempunyai luas daun dan jumlah akar yang tinggi. Daun yang luas memungkinkan luas permukaan organ yang melakukan proses fotosintesa juga luas, sedangkan jumlah akar yang banyak akan meningkatkan jumlah air dan unsur hara yang diserap juga tinggi sehingga proses fotosintesa untuk menghasilkan fotosintat juga berlangsung bagus.

Sinar Suryawati, Sucipto, Nursyamsiah : Efektivitas Aplikasi Air Seni Sapi... 102 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpukan sebagai berikut:. 1. Keberhasilan setek sulur panjat sebagai bahan bibit tanaman cabe jamu paling baik dibandingkan stek sulur tanah dan stek sulur buah. 2. Pemberian pupuk air seni sapi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan setek, dimana air seni sapi fermentasi lebih baik pengaruhnya dibandingkan air seni sapi segar. Saran Untuk mendapatkan bibit yang bagus sebaiknya menggunakan bahan setek dari sulur panjat yang disertai dengan pemberian pupuk air seni sapi fermentasi. DAFTAR PUSTAKA Anty, K. 1998. Pengaruh Urine Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis. Politehnik Pertanian Andalas. Payakumbuh Anonimous. 2007. Direktorat Budidaya Tanaman Rempah dan Penyegar. Departemen Pertanian Jakarta http://ditjenbun.deptan.go.id/rempahbun/r empah//index.2008-11-01 Arisandi dan Andriani. 2006. Khasiat Berbagai Tanaman Untuk Pengobatan. Eska Media. Jakarta Bambang. 2005. Cabe Jamu Memberikan Panen di Musim Paceklik. http://www.suaramerdeka.com/harian/051 1/24/slo05.htm. 16 Juni 2008 Gardner. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI- Press. Jakarta Herlina, 2008. Seminar Terbuka Tanaman Herbal di Indonesia. Herbal Medica Center. Malang. Setiawan, A. 2004. Memanfaatkan Kotoran Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta. Supriadi. 2001. Tumbuhan Obat Indonesia Penggunaan dan Klasifikasinya. Pustaka Popular Obor. Jakarta. Syamsiyah, N. 2005. Penggunaan Urine Sapi Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Stek Cabang Tanaman Melati (Jasminum sambac) Varietas Ratu Ebu dalam Polibag. Fakultas Pertanian-Universitas Brawijaya. Malang

164