PENGANTAR ILMU PERTANIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya alam untuk keperluan sesuai kebutuhan hidupnya. 1 Dalam suatu

ARUS ENERGI DALAM EKOSISTEM

SIKLUS OKSIGEN. Pengertian, Tahap, dan Peranannya

PENGANTAR ILMU PERTANIAN PERTEMUAN KE-8 SUMBERDAYA LAHAN

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

STRATEGI INDUK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEMBANGUN PERTANIAN-BIOINDUSTRI BERKELANJUTAN

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oksigen Terlarut Sumber oksigen terlarut dalam perairan

PEMBANGUNAN PERTANIAN

4.1 PENGERTIAN DAUR BIOGEOKIMIA

PERTEMUAN XIV: EKOSISTEM DAN BIOLOGI KONSERVASI. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA

PEMENUHAN PANGAN BAGI MASYARAKAT

ENERGI DAN PRODUKSI PERTANIAN BAHAN KULIAH DASAR AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN IPB

BAB I PENDAHULUAN. saling berkolerasi secara timbal balik. Di dalam suatu ekosistem pesisir terjadi

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

EKOSISTEM, SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

3. ARUS ENERGI DAN DAUR MATERI DALAM EKOSISTEM

KONSEP ENERGI DAN PRODUKTIVITAS DALAM PENGELOLAAN SISTEM PERIKANAN

DAUR AIR, CARBON, DAN SULFUR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada pulau. Berbagai fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial budaya dari

DAUR BIOGEOKIMIA 1. DAUR/SIKLUS KARBON (C)

I. PENDAHULUAN. produksi pertanian baik secara kuantitas maupun kualitas. Pada tahun 1984

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

I. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari

KAJIAN AWAL PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI SAMPAH DAUN KAMPUS MEMAKAI REAKTOR BIODIGISTER PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. tidak berkelanjutan. Pertanian dengan olah tanah intensif di lahan kering merusak

Komponen Ekosistem Komponen ekosistem ada dua macam, yaitu abiotik dan biotik. hujan, temperatur, sinar matahari, dan penyediaan nutrisi.

I. PENDAHULUAN. nasional yang memiliki tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani

MANAJEMEN KUALITAS AIR

PENGANTAR ILMU PERTANIAN

Iklim Perubahan iklim

BAB I PENDAHULUAN. intensitas ultraviolet ke permukaan bumi yang dipengaruhi oleh menipisnya

BAB VIII PROSES FOTOSINTESIS, RESPIRASI DAN FIKSASI NITROGEN OLEH TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama

1 Asimilasi nitrogen dan sulfur

FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan energi merupakan persoalan yang terus berkembang di

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN I. K e l a s. Kurikulum 2006/2013. A. Pengertian Lingkungan Hidup

SILABUS IPA KELAS VII. Objek IPA dan pengamatannya Pengukuran Besaran Pokok dan turunan Satuan baku dan tak baku

PROBLEM OPEN-ENDED OSN PERTAMINA 2014 BIDANG KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dengan tajam, sementara itu pertambahan jaringan jalan tidak sesuai

STAF LAB. ILMU TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Sebenarnya kebijakan pemanfaatan sumber energi terbarukan pada tataran lebih

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN I.1

BY: Ai Setiadi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS MEDAN AREA FAKULTAS PERTANIAN

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi

Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

5/4/2015. Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN. Nama Guru : Windi Agustine NIM : : SMP N 1 Kota Mungkid Tahun Pelajaran : 2016/ 2017

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

ILMU PERTANIAN. Bab 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

AZAS AZAS DAN KONSEP KONSEP MENGENAI ENERGI DI DALAM EKOSISTEM

EKOSISTEM SEBAGAI UNIT EKOLOGI EKOLOGI TOPIK II DOSEN: DR. TIEN AMINATUN

kimia KTSP & K-13 TERMOKIMIA I K e l a s A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUJUAN PEMBELAJARAN

02. Jika laju fotosintesis (v) digambarkan terhadap suhu (T), maka grafik yang sesuai dengan bacaan di atas adalah (A) (C)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Pertanian (SIPP) yaitu: terwujudnya sistem pertanianbioindustri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

II. TINJAUAN PUSTAKA

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kultur Chaetoceros sp. dilakukan skala laboratorium dengan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Hidup PP no 82 tahun 2001 yang dimaksud dengan polusi atau pencemaran

CONTOH SOAL UJIAN SARINGAN MASUK (USM) IPA TERPADU Institut Teknologi Del (IT Del) Contoh Soal USM IT Del 1

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke

INDONESIA DIJULUKI NEGARA RING OF FIRE KARENA DIKELILINGI GUNUNG BERAPI YANG AKTIF. MEMILIKI BANYAK DEPOSIT MINERAL UNTUK MEMPERTAHANKAN KESUBURAN

PRODUKTIVITAS DAN KESUBURAN PERAIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

2 Di samping itu, terdapat pula sejumlah permasalahan yang dihadapi sektor Energi antara lain : 1. penggunaan Energi belum efisien; 2. subsidi Energi

Moch Taufiq Ismail_ _Agroekoteknologi_2013

Dukungan Teknologi dan Hasil Penelitian dalam Membangun Pertanian Bio-industri Buah Tropika Berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

LAPORAN EKSPERIMEN FOTO SISTESIS

Oleh: ANA KUSUMAWATI

BAB I PENDAHULUAN. Ekologi Pertanian ~ 1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.5

PRODUKTIVITAS PRIMER DAN SEKUNDER BAB 1. PENDAHULUAN

ENERGI IPA UNTUK KELAS 7 SMP.

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

I. PENDAHULUAN. besar di perairan. Plankton merupakan organisme renik yang melayang-layang dalam

Polusi. Suatu zat dapat disebut polutan apabila: 1. jumlahnya melebihi jumlah normal 2. berada pada waktu yang tidak tepat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.

PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI ATAS PERMUKAAN LAHAN PADA TEGAKAN EUKALIPTUS (Eucalyptus sp) DI SEKTOR HABINSARAN PT TOBA PULP LESTARI Tbk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer bahan pangan, pakan

TEKNIK PENANGANAN PASCA PANEN R i n i Y u l i a n i n g s i h

BAB I PENDAHULUAN. Agro Ekologi 1

EKOSISTEM. Yuni wibowo

MIKROBIOLOGI PANGAN TITIS SARI

I. PENDAHULUAN. Stroberi berasal dari benua Amerika, jenis stroberi pertama kali yang ditanam di

Transkripsi:

PENGANTAR ILMU PERTANIAN PERTEMUAN KE-5 AKTIVITAS FISIOLOGIS TANAMAN Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Dr. Ir. Budiarto, MP. Program Studi Agribisnis UPN Veteran Yogyakarta 1

Pengertian Energi Energi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja Energi bersumber dari makanan yang dikonsumsi dan dipergunakan untuk aktivitas hidupnya Sinar matahari dalam bentuk radiasi merupakan sumber energi utama ekosistem yang merupakan satu kesatuan lingkungan yang melibatkan makhluk hidup dan lingkungan fisik (tanah, air, udara dll) yang saling berhubungan

Di dalam ekosistem terjadi pengambilan dan perpindahan energi melalui proses makan memakan Setiap spesies hidup melakukan perjuangan melawan alam lingkungannya untuk menjadi unggul di ekosistemnya. Keberhasilan dapat diukur dengan kemampuan jasad mengubah biomassa, yang merupakan keseluruhan bagian makhluk (hidup atau mati). Misalnya : tumbuhan, hewan, mikroorganisme, bahan organik termasuk sampah organik.

Unsur utamanya berupa zat kimia yang sebagian besar mengandung karbon Pembakaran biomassa akan melepaskan karbon ke udara dalam bentuk CO 2 CO2 dapat juga berasal dari pembusukan mikroorganisme yang selanjutnya digunakan untuk fotosintesis Tumbuhan berkhlorofil akan menggunakan radiasi matahari untuk berfotosintesis dan evaporasi (penguapan), dengan cara mengubah eneri matahari menjadi energi kimia

FOTOSINTESIS Energi kimia yang terbentuk akan disimpan dalam bentuk makanan dan digunakan oleh manusia untuk menjalankan aktivitas hidupnya Bagian khlorofil yang berfungsi menyerap cahaya yang akan digunakan untuk fotosintesis disebut khloroplas Reaksi kimia dalam fotosintesis: 6CO2 + 12 H2O C6H 12O 6 + 6O2 + 6H2O

Faktor yang mempengaruhi laju fotosintesa : Intensitas cahaya Konsentrasi CO 2 Kadar air Kadar fotosintan (hasil fotosintesis) Proses fotosintesis berkait dengan penyegaran udara, respirasi, dan metabolisme

Pengembangan Bioenergi Bahan fosil diperkirakan habis pada abad 22, sehingga perekonomian setiap negara harus ditransformasikan dari yang selama ini berbasis sumber energi berbahan baku fosil menjadi berbasis sumber energi berbahan baku baru dan terbarukan utamanya bahan hayati. Sistem pertanian konvensional harus segera dimodernisasi (ditransformasikan) menuju Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan.

Pertanian Bioindustri Berkelanjutan (Pembangunan Pertanian Indonesia 2013-2045 Visi : Terwujudnya sistem pertanian bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan produk bernilai tambah tinggi dan sumberdaya hayati pertanian dan kelautan tropika

Sistem Pertanian Konvensional Sistem pertanian yang digerakkan oleh sumberdaya yang melimpah yakni sumberdaya alam dan tenaga kerja yqang tidak terdidik. Hal ini dapat dilihat dari segi teknologi maupun struktur produksinya.

Dari segi teknologi produksi, peningkatan produksi masih didominasi oleh peningkatan jumlah penggunaan sumberdaya alam dan tenaga kerja tidak terdidik. Dari struktur produksi akhir pada umumnya masih menghasilkan produk yang didominasi oleh komoditas primer yang bernlai tambah rendah dan tidak berdaya saing.

Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Tujuan : menghasilkan produk-produk yang sehat dan bernilai tinggi dalam jumlah yang cukup dan beragam, dihasilkan secara berkelanjutan melalui penerapan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis bioscience dan bioengineering. Untuk menuju Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan diperlukan beberapa pentahapan.

Tahapan Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan. Tahap 1 : Titik berat pada pengembangan Sistem Pertanian Energi Terpadu (SPET) pada subsistem usahatani primer. SPET didasarkan pada bioteknologi yang mampu menghasilkan biomassa setinggi mungkin untuk dijadikan sebagai feedstock dalam menghasilkan bioenergi. Pada subsistem bioenergi inovasi bioengineering dimanfaatkan untuk mengolah feedstock yang dihasilkan usahatani primer menjadi energi atau bioproduk lain termasuk pupuk yang digunakan untuk usahatani

Tahap 2: Titik berat pada pengembangan sistem bioindustri ( primer dan sekunder) yang terpadu dengan sistem pertanian agroekologi di perdesaan Pada tahap ini dikembangkan industri biorefinery primer (karbohidrat pengganti pangan impor), dan biorefinery sekunder (energi baru dan terbarukan/bioproduk) sebagai pengganti produk-produk berbasis fosil. Pada tahap 2 Indonesia telah mengalami transformasi menjadi perekonomian berbasis bioindustri

Tahap 3 : Titik berat pada pengembangan bioservices atau agroservices, yakni semua usaha jasa yang yang berkaitan dengan bioekonomi (semua aktivitas yang didasarkan atas aplikasi pengetahuann tentang proses genetik dan molekuler dalam kegiatan industri). Contoh : penelitian jasa pengembangan, jasa konstruksi biorefinery, jasa pengembangan biomedis, biobisnis dll. Sektor jasa sangat padat ilmu pengetahuan hayati (bioscience) yang sangat maju.

Tahap 4: Tahap berikutnya adalah pembangunan Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan yang berimbang dab berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi maju (science and technology bio-based economy). Bila hal-hal di atas dapat tercapai, maka perekonomian Indonesia mengalamai revolusi bioekonomi. Pada kondisi ini diharapkan terwujud masyarakat Indonesia yang bermartabat, mandiri, maju, adil, dan makmur.