DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
DEWAN PERWAKlLAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

(BIDANG HUKUM, HAM DAN KEAMANAN)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI DAN SEKJEN KOMISI YUDISIAL

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat ten

DEWAN PERWAKlLAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Pimpinan, Anggota Dewan, dan hadirin yang kami hormati,

2016, No Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, serta aspirasi Anggota dalam kerangka representasi rakyat; d.

Tata Tertib DPR Bagian Kesatu Umum Pasal 99 Pasal 100 Pasal 101 Pasal 102

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) sebagaimana telah

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MPR RI, SEKJEN DPD RI DAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI

Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 71. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang. Pasal 6

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

Disampaikan Dalam Pembekalan Tenaga Ahli DPR RI Tanggal April /3/2013 Biro Analisa APBN 1

DEWAN PERWAKlLAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA POKOK-POKOK PEMBICARAAN RAPAT PARIPURNA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

KETUA RAPAT (H. SOETARDJO SOERJOGOERITNO, B.Sc.): Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

LAPORAN SINGKAT RAPAT KOMISI IV DPR RI BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, PERUM BULOG, DAN DEWAN KELAUTAN INDONESIA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010

Assalamualaikum Wr. Wb

No. HARI, TGL. WAKTU JENIS RAPAT ACARA KETERANGAN 1. Senin, 12 Januari 2015 Pk WIB

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Oleh Drs. Setyanta Nugraha, MM

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI DEMOKRAT TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG T E N T A N G PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA (PAN) TAHUN ANGGARAN 2003

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

-1- LAPORAN SINGKAT KOMISI IV DPR RI (BIDANG PERTANIAN, LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, SERTA PANGAN)

: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA ================================================================

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLlK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN KPK, KOMNAS HAM DAN PPATK

L A P O R A N KEGIATAN DPRD PROVINSI SUMATERA BARAT MASA PERSIDANGAN PERTAMA TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Hari/Tanggal : Senin/22 Oktober 2012 : Pukul WIB s.d Selesai

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL. No.04,2015 Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Pedoman, pembentukan, produk hukum, daerah

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA

Bagaimana Undang-Undang Dibuat

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 4 TAHUN 2007

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PEMANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI GERINDRA DPRD PROVINSI JAWA TENGAH

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XIII/2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN, DAN PEMANTAPAN KONSEPSI RUU TENTANG PENYIARAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN

FUNGSI ACARA RAPAT KETERANGAN NO. HARI/TGL PUKUL. 1. Kamis,

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI TANGGAL, 9 SEPTEMBER 2008

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XIV/2016

BUPATI BENGKALIS BENGKALIS, 14 AGUSTUS 2017 ASSALAMU ALAIKUM, WR, WB., SELAMAT MALAM DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU

PROVINSI RIAU BUPATI KEPULAUAN MERANTI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

Transkripsi:

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA POKOK-POKOK PEMBICARAAN RAPAT PARIPURNA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Tahun Sidang Masa Persidangan Rapat Ke Jenis Rapat Sifat Rapat Hari, Tanggal Wa kt u Tempat Ketua Rapat A car a Sekretaris Rapat Hadir Anggota 2014-2015 IV 37 Rapat Paripurna Terbuka Selasa, 7 Juli 2015 Puku110.00 WIB s.d. Selesai Ruang Rapat Paripurna - Nusantara II Lt. 3 Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Dr. Ir. H. Taufik Kurniawan, M.M. : Wakil Ketua DPR RI Didampingi 1. Drs. Setya Novanto, Ak. : Ketua DPR RI 2. Fadli Zon, S.S., M.Sc. : Wakil Ketua DPR RI 1. Tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi Atas Pokok-pokok RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2014. 2. Penyampaian Laporan Badan Anggaran terhadap Hasil Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2016 dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016. 3. Pembicaraan Tingkat Il/Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pencabutan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan. 4. Pidato Penutupan Masa Sidang IV Tahun Sidang 2014-2015. Dr. Winantuningtyastiti S, M.Si. : Sekjen DPR RI Didampingi 1. Drs. Helmizar Lakhar. Deputi Bid. Persidangan dan KSAP 2. Dr. Dewi Barliana S, M.Psi. Kepala Biro Sekretariat Pimpinan 3. Ora. Mitra Anindyarina. Kepala Bagian Persidangan Paripurna 459 izin 61 dari 555 orang Anggota

A. Pendahuluan 1. Rapat dibuka Pukul 11.20 WIB dipimpin Oleh Wakil Ketua DPR RI Bapak Dr. Ir. H. Taufik Kurniawan, M.M., dihadiri oleh 459 Orang dari 555 Orang Anggota DPR RI. 2. Rapat Paripurna menyetujui acara Rapat pada hari ini adalah: 1) Tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi Atas Pokok-pokok RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2014. 2) Penyampaian Laporan Badan Anggaran terhadap Hasil Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2016 dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016. 3) Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Pencabutan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan. 4) Pidato Penutupan Masa Sidang IV Tahun Sidang 2014-2015. 3. Pimpinan Dewan menerima dua pucuk surat dari Presiden RI yaitu: 1) Surat dengan nom or R-44/Pres/07/2015 tertanggal 3 Juli 2015, Perihal Rancangan Undang-Undang tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan. 2) Surat dengan nomor R-45/Pres/07/2015 tertanggal 6 Juli 2015, Perihal Permohonan Pertimbangan bagi Pencalonan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Republik Indonesia untuk Negara sahabat. Selanjutnya untuk surat tersebut sesuai dengan Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib, akan ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang berlaku. B. Keputusan dan Kesimpulan 1. Rapat Paripurna Mendengarkan Tanggapan Pemerintah terhadap Pandangan Fraksi Atas Pokok-pokok RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2014. Selanjutnya Rapat Paripurna DPR RI menugaskan kepada Badan Anggaran untuk melakukan pembahasan RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2014 dengan mempertimbangkan pemandangan umum fraksi, tanggapan Pemerintah, dan keputusan Rapat Kerja Komisi dengan Pemerintah serta laporan keuangan Pemerintah pusat. 2. Rapat Paripurna Mendengarkan Laporan Badan Anggaran terhadap Hasil Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2016 dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016. Selanjutnya laporan Hasil Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2016 dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun Anggaran 2016 akan menjadi pedoman dalam penyusunan rancangan APBN Tahun 2016. 3. Rapat Paripurna Menyetujui RUU tentang Pencabutan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan menjadi Undang-Undang. 2

4. Rapat Paripurna rnendengarkan Pidato Penutupan Masa Sidang IV Tahun Sidang 2014-2015. Masa Reses ini akan berlangsung mulai tanggal 8 Juli 2015 sampai dengan tanggal 13 Agustus 2015 dan Masa Persidangan berikutnya akan dimulai pad a tanggal14 Agustus 2015. C. Penutup Rapat ditutup Pukul 13.10 WIB Jakarta, 7 Juli 2015 3

Interupsi Dalam Rapat Paripurna ke - 37 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2014-2015 Selasa, 7 luli 2015 Nama H. ECKY AWAL MUCHARAM A-l00/F-PKS/DAPIL: labar III M. SARMUJI, S.E., M.Si A-287/F-PG/DAPIL: latim VI Per n y a t a a n I Tanggapan Ketua Fraksi PK5 mengucapkan selamat atas telah di Undangkannya RUU Pencabutan laring I KETUA RAPAT : Pengaman Sistem Keuangan, mudah -mudahan kita kedepan bisa menghadapi kondisi Baik terima kasih perekonomian kita yang penuh tantangan dengan protokol krisis yang jelas dan Pemerintah segera mengajukan JP5K. Namun yang ingin saya sampaikan pada kesempatan 5idang Paripurna ini adalah terkait dengan janji Pemerintah akan menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak, saya mendapat informasi dan keluhan jutaan pegawai berpenghasilan tetap termasuk didalamnya buruh, pegawai negeri, karyawan dan para pegawai yang sangat demikian banyak yang sampai dengan saat ini ternyata peraturan terkait dengan implementasi ketika Penghasilan Tidak Kena Pajak ini belum diterbitkan oleh Pemerintah, padahal ketika Pemerintah mengajukan kenaikan batasan Penghasilan Tidak Kena Pajak dan telah disetujui oleh DPR itu adalah merupakan sebuah kabar gembira bagi jutaan buruh, jutaan pegawai penghasilan tetap rendah yang dikatakan adalah sebuah hadiah menghadapi lebaran nanti, namun sayang sampai dengan saat ini infomasi yang diterima dan keluhan mereka ternyata pemerintah belum membuat aturan terkait dengan implementasinya. Dan itu juga sangat penting untuk bisa mendorong konsumsi rumah tangga, yang bisa mendorong pertumbuhan pada saat pertumbuhan kita sedang mengalami perlambatan karena itu pada acara Rapat Paripurna ini saya meminta Pemerintah untuk segera mengeluarkan peraturan implementasi terkait dengan kenaikan batasan PTKP tersebut sehingga nanti pada saat pemberian gaji dibulan Juli ini, rakyat atau jutaan Pegawai Tetap yang bisa mendapatkan atau manfaat peraturan tersebut. Demikian Pimpinan, Assalamu'alaikum Wr.wb. Terima kasih, I KETUA RAPAT : Assalamu'alaikum Wr. Wb. Terima kasih, Pak 5armuji 5elama masih ada Menteri Keuangan Pimpinan, saya tadi ingin menyampaikan pandangan dan masukan saya terhadap RKP Pemerintah yang tadi sudah disampaikan oleh Ketua Badan Anggaran terkhusus persoalan rencana evaluasi kenaikan terhadap pelanggan 450 watt sampai 900 watt, saya mengusulkan supaya khusus bagi pelanggan 450 watt tidak perlu dievaluasi. Ada 3 (tiga) alasan kenapa saya sampaikan persoalan ini, Pertama, jumlah Pelanggan 450 watt sebenarnya proporsinya dari hari ke hari semakin berkurang dibandingan dengan jumlah pelanggan yang lain, artinya jumlah ini lama kelamaan tidak menjadi faktor yang signifikan; Kedua, pemakaian listrik pada pelanggan yang 450 watt itu bisa dipastikan tidak terlalu besar dan tidak akan terlalu berpengaruh apabila dibandingkan misalkan 900 watt

Nama WILLEM WANDIK, S.Sos A-456/F-PD/DAPIL: PAPUA Dr. Hj. RENI MARLINAWATI A-516/F-PPP/DAPIL: JABAR IV Pernyataan Tanggapan Ketua Ketiga, tingkat pemakaian listrik itu sebenarnya bisa menjadi indikator bagi penentuan siapa yang miskin dan siapa yang tidak miskin, hampir bisa dipastikan jumlah pelanggan 450 watt tingkat pemakaian listriknya pasti jauh dibandingkan dengan pelanggan-pelanggan diatasnya karena itu kalau ini dijadikan alasan, dijadikan basis untuk dievaluasi, saya pikir kita dalam kondisi perekonomian yang sulit saat ini, kita sama sekali tidak berpihak kepada masyarakat kecil karena pelanggan yang 450 watt hampir-hampir bisa dipastikan itu adalah pelangganpelanggan dari ekonomi kelas lemah dan ini saya pikir tidak akan signifikan apabila ini dievaluasi pemasukan terhadap Pemerintah menu rut saya tidak akan signifikan kecuali kalau yang dievaluasi adalah 900 watt keatas. Barangkali itu Pimpinan, masukan dari saya untuk Bafl99..ar dan Komisi VII. terima kasih. Assalamu'alikum Wr.wb. Assalamu'alaikum Wr.wb. KETUA RAPAT : Pak Ketua dan Pimpinan Rapat yang kami hormati, Baik terima kasih, Pak Seluruh rekan -rekan Anggota DPR RI dan Kementerian Keuangan beserta jajarannya yang Willem Wandik. kami hormati, Saya mau bicara sedikit disini, pada kesempatan ini dimana dibulan penuh ramadhan ini ummat Indonesia yang ada di ufuk timur sana telah dikejutkan dan disakiti dengan warna spekulasi baru, dimana di Izin Usaha Pertambangan ditingkatkan menjadi di Izin Usaha Pertambangan Khsusu dan ini telah ditetapkan oleh Kementerian ESDM dengan perihal atau status perubahan kontrak kerja PT Freeport Indonesia hal ini dan berpotensi menghilangkan kewenangan Pemerintah Daerah untuk menentukan setiap kebijakan di wilayah ijin pertambangan PT Freeport Indonesia di tanah Papua dari sini kami bertanya, bukankah kewenangan otonomi khusus atau desentralisasi yang telah diberikan itu untuk melaksanakan atau mendukung kewenangan Pemerintah Pusat di daerah sana dalam rangka mendukung pem_bangunan nasional didaerah, sekian dan terima kasih. Terima kasih Pimpinan, '- KETUA RAPAT : Assalamu'alaikum Wr.wb. Baik terima kasih, Ibu Pimpinan yang saya hormati, Reni Sebelum dilakukan pengambilan keputusan saya ingin menyampaikan kepada Menteri Keuangan. Pak Menteri Keuangan, Bapak-Ibu yang saya hormati, Hari ini ada persoalan besar terjadi yang berakibat guru-guru baik yang di madrasah maupun di sekolah umum itu cukup memperihatinkan, salah satunya adalah terkait dengan adanya perubahan persepsi terhadap dana bantuan sosial yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah, kemudian mengakibatkan adanya perubahan akun dari 57 ke 52, Pak Menteri yang hormati, untuk di madrasah hari ini mereka sangat sengsara karena ada bantuan operasional sekolah sampai 6 bulan, sampai sekarang belum keluar, sementara salah satu manfaat dari bantuan sosial itu. selain untuk alat sekolah. selain untuk kebutuhan

Nama Pernyataan operasional juga untuk guru-guru honorer, bisa dibayangkan mereka guru honorer yang sudah belasan tahun mengajar, hanya dengan gaji beberapa ratus ribu saja dan sekarang 6 bulan belum dibayarkan. Jadi saya mohon Pak Menteri, Yang Pertama, sebelum ini diterapkan oleh Kemendikbud saya mendengar dari Kenterian Pendidikan dan Kebudayaan, mereka menolaknya untuk melaksanakan akun 52 karena kami asumsikan kalau dirubah 57 ke 52 itu saya asumsinya anggaran tidak akan terserap Pak Menteri, saya berani jamin itu; Yang Kedua, opsinya adalah Pak Menteri sebelum membuat kebijakan mungkin disosialisasikan terlebih dahulu tidak serta merta sekarang Mei dibuat tiba-tiba Juni direalisasikan kemudian baru dilaksanakan sekarang didaerah, didapil-dapil kami semua itu cukup memprihatinkan, mohon maaf misalkan kemarin, seperti tahun ajaran kemarin misalkan akhir tahun mereka sebagian menggunakan dari bos, itu sekarang ketika bos dipersulit seperti sekarang itu nyaris anggaran tidak terserap dan tidak ada sampai sekarang. Jadi Pak Menteri Keuangan, saya mohon perhatian yang sangat karena ini menentukan nasib ribuan bahkan jutaan guru-guru honorer yang jerih payahnya luar biasa tapi hanya dihargai oleh uang yang menurut kita sangat-sangat rendah. Oleh karena itu saya mengharapkan perubahan akun 57 ke 52 mahan dipertimbangkan kembali agar tetap di 57 dengan mekanisme bas seperti dilaksanakan seperti saat ini. Terima kasih, Assalamu'alaikum Wr.Wb. Tanggapan Ketua 7 Juli 2015 PERSIDANGAN, f ~/~ Dr!;. HELMIZAR<p. NIP. 196407191991031001