WORKSHOP PENGUATAN STRATEGI GERAKAN BERSAMA PEMBERANTASAN PENEBANGAN KAYU SECARA ILLEGAL DAN PEREDARANNYA SERTA PERAMBAHAN HUTAN DI PROVINSI JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
BIDANG PERLINDUNGAN HUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188 / 193 / KPTS / 013 / 2008 TENTANG

REFLEKSI PEMBANGUNAN BIDANG KEHUTANAN DIKEPEMIMPINAN GUBERNUR JAMBI BAPAK Drs. H. HASAN BASRI AGUS, MM

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Sedang Membuka Rapat Koordinasi Perencanaan Pembangunan Kehutanan Daerah Provinsi Jambi Tahun /10/2014 2

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati di dunia. Indonesia dijuluki sebagai Megadiversity Country,

Laporan Penelitian Implementasi Undang-Undang No. 18 Tahun 2013 dalam Penanggulangan Pembalakan Liar

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN IZIN KEPEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI BUPATI ACEH BESAR

REFLEKSI PEMBANGUNAN BIDANG KEHUTANAN DIKEPEMIMPINAN GUBERNUR JAMBI BAPAK Drs. H. HASAN BASRI AGUS, MM

ACARA SOSIALISASI PEMBANGUNAN ORGANISASI KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH) DI PROVINSI JAMBI PADA TANGGAL AGUSTUS 2014 DI HOTEL GOLDEN HARVEST

bebas murni oleh pengadilan. Sementara itu vonis hukuman bagi pelaku IL di Indonesia selama ini bervariasi, yaitu antara 1 bulan sampai dengan 9

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGANGKUTAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI DINAS KEHUTANAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan di atas, dapat ditarik tiga kesimpulan sebagai berikut:

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.56/Menhut-II/2014 TENTANG MASYARAKAT MITRA POLISI KEHUTANAN

BAB I PENDAHULUAN. b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kehutanan;

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSIO (KPHP) UNIT XI PROVINSI JAMBI

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL.. vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii GLOSSERY...

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN MERANG

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

Dalam pemaparan Narasumber tersebut, akan dimoderatori oleh LRC-KJHAM

Strategi rehabilitasi hutan terdegradasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG B E C A DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

BAB IV ANALISIS DATA. A. Peran Penyidik Pegawai Negri Sipil Dalam Menanggulangi Tindak Pidana Illegal Logging Dalam Perspektif Hukum Indonesia.

PERATURAN BERSAMA GUBERNUR JAWA BARAT KEPALA KEPOLISIAN DAERAH JAWA BARAT KEPALA KEPOLISIAN DAERAH METRO JAYA KEPALA KEJAKSAAN TINGGI JAWA BARAT,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENINGKATAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. DINAS KEHUTANAN Bagian Pertama TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 1

Laporan Kegiatan Workshops/sosialisasi Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun 2012 I. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati Indonesia menduduki posisi kedua setelah Columbia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERKEBUNAN

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

PROGRAM PENGEMBANGAN KELAPA BERKELANJUTAN DI PROVINSI JAMBI

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia dikaruniai kekayaan alam, bumi, air, udara serta

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KETENTERAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

BUPATI INDRAGIRI HILIR

Kerangka Acuan Multistakeholder Forum Rapat Koordinasi Proyek Kemakmuran Hijau di Propinsi Jambi Ruang Pertemuan Kantor Bappeda Jambi, 11 Juni 2015

SIAP BERKOLABORASI... MENUJU KOTA LAYAK HUNI & BERKELANJUTAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR DOMPU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT RES NARKOBA

Sosialisasi Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD GRK) Tahun 2013

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. dan GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 606 /KPTS/013/2013 TENTANG KOMISI PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI HASIL HUTAN (RHH)

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2001 TENTANG

PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PELARANGAN PENEBANGAN, PEREDARAN DAN PERDAGANGAN KAYU DOLKEN

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENGATURAN PENGANGKUTAN BATUBARA DALAM PROVINSI JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PERATURAN DAERAH KOTA BIMA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PERLINDUNGAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA,

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. 4

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005

TOR (Term of Reference)

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

GUBERNUR JAMBI GUBERNUR JAMBI,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 03/Menhut-II/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS TAMAN NASIONAL MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG KEGIATAN USAHA MINYAK DAN GAS BUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG PENJUALAN, PEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PENUTUP. 1. Penegakan hukum terhadap Illegal Logging di Kabupaten Bone Bolango

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN HUTAN DAN HASIL HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG

DAFTAR PIRANTI LUNAK PADA SAT RESKRIM LOMBOK TENGAH

PERKEMBANGAN EKONOMI KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT : TINJAUAN SECARA MAKRO

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi sudah merambah semua bidang, mulai dari bidang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN DAN PENANGANAN DUGAAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG NO. 5 TAHUN 1999

PEDOMAN TATA KERJA BKPRD PROVINSI SUMATERA SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1999 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1999 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 7 TAHUN 2015 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

CAPAIAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN JANUARI DIREKTORAT JENDERAL PENEGAKAN HUKUM

Pembuat Kebijakan Pelaksanaan SIDa di daerah adalah: 1. Gubernur di Tingkat provinsi dan 2. Bupati/Walikota di Tingkat kabupaten/kota.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

Transkripsi:

Lampiran 1. Kerangka Acuan WORKSHOP PENGUATAN STRATEGI GERAKAN BERSAMA PEMBERANTASAN PENEBANGAN KAYU SECARA ILLEGAL DAN PEREDARANNYA SERTA PERAMBAHAN HUTAN DI PROVINSI JAMBI I. Latar Belakang Aktifitas pengerusakan hutan saat ini telah bergeser bukan saja akibat dari illegal logging, tetapi juga akibat dari perambahan hutan. Perambahan hutan semakin meningkat tidak saja didalam kawasan hutan produksi eks. HPH tetapi juga Taman Nasional dan Hutan Lindung. Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, baik secara fungsional maupun gabungan dengan instansi kehutanan didaerah, TNI dan POLRI telah melakukan berbagai upaya penanggulangan dan pemberantasan penebangan kayu secara illegal dan peredarannya serta pada aktifitas perambahan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam aktifitas pemberantasan penebangan kayu illegal dan perambahan di provinsi Jambi adalah dengan melakukan Operasi Pengamanan Hutan Fungsional dan Gabungan yang dilaksanakan oleh Polisi Kehutanan dan Instansi terkait. Dengan dikeluarkannya Inpres nomor 4 tahun 2005 tentang Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Ilegal di Kawasan Hutan dan Peredarannya Diseluruh Wilayah Republik Indonesia, semakin menggiatkan lagi aktifitas pengamanan hutan di provinsi Jambi. Tahun 2007, hasil operasi yang tersebut telah berhasil dilakukan penyidikan sejumlah 24 kasus dengan barang bukti berupa Kayu Bulat, Kayu Olahan, Plywood, Truk, Wild loader, Chain saw dan Tanaman Kelapa Sawit, diantara 24 kasus tersebut, dua diantaranya sedang dalam tahap penyerahan berkas perkara ke Jaksa Penuntut Umum (JPU), dua kasus sedang dalam tahap P21 dan dua kasus lainnya sedang pada tahap P 19. Namun demikian, sampai dengan saat ini, kegiatan illegal logging belum dapat dihentikan secara menyeluruh. Pelaku illegal logging masih berani melakukan penebangan dan pengangkutan kayu illegal karena harga jual kayu yang semakin tinggi baik untuk kebutuhan lokal maupun kebutuhan industri dan untuk provinsi lain. Kendala yang dihadapi dalam upaya penangggulangan dan pemberantasan penebangan kayu secara illegal dan peredarannya serta aktifitas perambahan ini adalah soal dukungan jumlah personil yang profesional yang masih sangat terbatas dan hal-hal lain yang belum serta merta terungkap dan diketahui bersama. Oleh karena hal tersebut, Dinas Kehutanan Provinsi Jambi bekerjasama dengan EC- INDONESIA FLEGT SP mengadakan Workshop Penguatan Strategi Gerakan Bersama Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Illegal dan Peredarannya Serta Perambahan Hutan di Provinsi Jambi yang masuk dalam activity code 1.2.1 (Communication and regular meetings between MOF, Dinas Kehutanan, Attorneys office, Customs and Excise and Police (Province and District Level). Dan 1.1.2 (Communication through regular meetings and output-orientated workshops between MoF, Dinas Kehutanan and other relevant stakeholders).

II. III. IV. Tujuan Tujuan dari Workshop Penguatan Strategi Gerakan Bersama Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Ilegal dan Peredarannya Serta Perambahan Hutan di Provinsi Jambi adalah: 1. Mendorong keterlibatan instansi terkait untuk gerakan bersama pemberantasan penebangan kayu secara illegal dan peredarannya serta perambahan hutan di Provinsi Jambi. 2. Meningkatkan pemahaman peserta lintas instansi dan lintas kabupaten terhadap upaya penguatan strategi gerakan bersama pemberantasan penebangan kayu secara illegal dan perambahan di Provinsi Jambi. 3. Menyusun Penguatan Strategi Gerakan Bersama Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Ilegal dan Peredarannya Serta Perambahan Hutan di Provinsi Jambi. Keluaran yang diharapkan Keluaran yang diharapkan dengan diadakannya Workshop Penguatan Strategi Gerakan Bersama Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Ilegal dan Peredarannya Serta Perambahan Hutan di Provinsi Jambi adalah : 1. Meningkatnya pemahaman peserta lintas instansi dan lintas kabupaten terhadap upaya penguatan strategi gerakan bersama pemberantasan penebangan kayu secara illegal dan perambahan di Provinsi Jambi. 2. Tersusunnya dokumen kesepakatan berbagai instansi untuk penguatan strategi gerakan bersama pemberantasan penebangan kayu secara ilegal dan peredarannya serta perambahan hutan di Provinsi Jambi. Kegiatan Kegiatan Workshop Penyusunan Strategi Gerakan Bersama Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Illegal dan Peredarannya Serta Perambahan Hutan di Provinsi Jambi dilakukan adalah dalam bentuk presentasi dan diskusi kelompok terfokus terkait dengan: 1. Aktifitas yang telah dilakukan mulai dari sektor hulu hingga hilir terkait dengan adanya tindakan penebangan liar, perambahan dan penguasaan lahan dan perdagangan kayu hasil hutan ilegal (Pendataan industri kayu legal dan illegal di provinsi Jambi). 2. Kendala penanganan aktifitas illegal logging, peredarannya dan perambahan serta kebijakan nasional terkait dengan peredaran kayu (kemungkinan melakukan persidangan In-Absentia pada penanganan barang bukti yang tersangka DPO dan penanganan untuk barang bukti hasil temuan. V. Pelaksana Workshop Penguatan Strategi Gerakan Bersama Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Illegal dan Peredarannya Serta Perambahan Hutan di Provinsi Jambi ini dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jambi bersama POLDA Jambi. VI. Narasumber Narasumber Workshop Penguatan Strategi Gerakan Bersama Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Illegal dan Peredarannya Serta Perambahan Hutan di Provinsi Jambi adalah: 1. Kapolda Jambi. 2. Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi.

3. Ketua Pengadilan Tinggi Jambi. 4. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi/BKSDA Jambi 5. Biro Ekbang Provinsi Jambi 6. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi. 7. Praktisi Hukum (Universitas Jambi) VII. Pembahas: Yang menjadi pembahas dalam Workshop Penguatan Strategi Gerakan Bersama Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Illegal dan Peredarannya Serta Perambahan Hutan di Provinsi Jambi ini adalah: 1. Dephut. 2. Kejagung. 3. MA. 4. Ketua PWI Jambi. VIII. Perumus: Yang menjadi tim perumus yang akan dijadikan Rekomendasi Kesepakatan Bersama Intansi Terkait Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Ilegal dan Peredarannya serta Perambahan di Provinsi Jambi yang nantinya akan diserahkan kepada Gubernur untuk diimplementasaikan adalah: 1. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi (Ketua Tim Perumus) 2. Kepala BKSDA Provinsi Jambi (Sekretaris Tim Perumus) 3. Dir. Reskrim POLDA Jambi (Anggota) 4. Kejaksaan tinggi Jambi (Anggota) 5. Pengadilan Tinggi Jambi (Anggota) 6. Perwakilan Dinas Kehutanan Kabupaten (Anggota) IX. Fasilitator: 1. Hambali, S.sos 2. Agus Wahyudi (Kasubdit Polhut PPNS) X. Peserta Peserta Workshop Penguatan Strategi Gerakan Bersama Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Illegal dan Peredarannya Serta Perambahan Hutan di Provinsi Jambi adalah semua elemen yang terkait dengan bidang kehutanan (daftar peserta terlampir): XI. XII. Waktu dan Tempat Workshop Penguatan Strategi Gerakan Bersama Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Illegal dan Peredarannya Serta Perambahan Hutan di Provinsi Jambi ini direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 25-27 November 2008, bertempat di ABADI GRAND HOTEL Jambi. Biaya Biaya yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan ini di dukung oleh EC- INDONESIA FLEGT SP.

XIII. Penutup Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Tabel : Daftar Peserta Workshop Penyusunan Strategi Gerakan Bersama Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Illegal dan Peredarannya Serta Perambahan Hutan di Provinsi Jambi No Nama Instansi Jumlah Utusan 1. Dinas Kehutanan Provinsi Jambi 1 (satu) orang 2. Dinas Kehutanan Kabupaten Merangin. 1 (satu) orang 3. Dinas Kehutanan Kabupaten Sarolangun. 1 (satu) orang 4. Dinas Kehutanan Kabupaten Batanghari. 1 (satu) orang 5. Dinas Kehutanan Kabupaten Tebo 1 (satu) orang 6. Kantor Kehutanan Kabupaten Muaro Jambi 1 (satu) orang 7. Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur 1 (satu) orang 8. Dinas Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat 1 (satu) orang 9. Kantor Kehutanan Kabupaten Kerinci 1 (satu) orang 10. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bungo 1 (satu) orang 11. Kantor Kehutanan Kota Jambi 1 (satu) orang 12. POLDA Jambi 1 (satu) orang 13. Kejaksaan Tinggi Jambi 1 (satu) orang 14. Pengadilan Tinggi 1 (satu) orang 15 Pengadilan Negeri 9 Kab. 1 kota 10 (sepuluh) orang 14. SPORC 1 (satu) orang 15. FORUM PPNS 1 (satu) orang 16. IPKI 1 (satu) orang 17. BKSDA 1 (satu) orang 18. BB TNKS 1 (satu) orang 19. TNBD 1 (satu) orang 20. TNB 1 (satu) orang 21. Kapolres Cq. Kasat reskrim 9 Kab. 1 kota 10 (sepuluh) orang 22. BP2HP 1 (satu) orang Jumlah: 42 (Empat Puluh Dua Orang)

Lampiran 2. Alur Proses Workshop Penguatan Strategi Gerakan Bersama Pemberantasan Penebangan Kayu secara Ilegal dan Peredarannya Serta Perambahan Hutan di Provinsi Jambi Hari/Tgl Waktu Kegiatan Detail Kegiatan Penanggung Jawab Senin/24 November 2008 Hari ke I Selasa/25 November 2008 16.00-17.00 Registrasi peserta 08.30-09.45 Pembukaan Direncanakan akan dibuka oleh Gubernur Jambi 09.45-10.00 Rehat Kopi Snack dan kopi sembari persiapan acara selanjutnya. 10.00-12.00 Penyusunan Laporan Laporan yang dimaksud Penanganan disini adalah kumpulan Pemberantasan informasi penanganan Penebangan Kayu penebangan kayu secara Secara Ilegal dan ilegal dan perambahan yang Perambahan di Provinsi telah dilakukan oleh seluruh kabupaten/kota. Didalam laporan itu juga disampaikan ragam kendala yang dihadapi. Selam proses berlangsung, tim perumus menyusun bahan awal perumusan hasil workshop (dalam kerangka acuan berupa Rekomendasi Kesepakatan Bersama Intansi Terkait Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Ilegal dan Peredarannya serta Perambahan di Provinsi Jambi ) Seksi Acara Seksi Acara Hambali, S.sos sebagai Fasilitator didukung oleh seksi materi yang telah meresume input dari kabupaten. Tim perumus didukung oleh seksi materi Rabu/26 November 2008 12.00-13.30 ISHOMA Shalat dan Makan Siang Panitia 13.30-16.00 Packaging Laporan dan Metoda diserahkan kepada Hambali, S.sos pemilihan salah satu Fasilitator sebagai Fasilitator perwakilan peserta untuk menjadi narasumber (menyampaikan laporan) 08.30-09.45 Presentasi narasumber Narasumber ( Kepala Dinas Hambali S.sos dan dan pembahasan Kehutanan Provinsi Agus Wahyudi Jambi/Kepala BKSDA sebagai fasilitator Provinsi Jambi, Dir. Reskrim didampingi oleh POLDA Jambi, Kepala seksi materi.

Kejaksaan tinggi Jambi, Ketua Pengadilan Tinggi Jambi, Perwakilan Dinas Kehutanan Kabupaten (ditentukan di hari pertama) menyampaikan materi presentasi masing-masing, dipandu oleh fasilitator (Hambali, S.sos dan Agus Wahyudi). Kemudian Pembahas menyelenggarakan proses pembahasan kepada narasumber (Pembahasan digunakan untuk menggali lebih jauh materi presentasi yang diberikan). Judul Presentasi: 1. KaPolda Upaya Penegakan Hukum Kasus Ilegal logging Oleh Polda Jambi 2. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Upaya Penanggulangan Ilegal logging dan Perambahan Hutan di Provinsi Jambi 3. Perwakilan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota Persepsi Kabupaten Kota dalam Ilegal Logging dan Perambahan 4. Kepala BKSDA Jambi Perkembangan dan Kendala Penanganan Ilegal Logging dan Perambahan pada kawasan konservasi di Provinsi Jambi 5. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdanganan Provinsi Jambi Peran Disperindag Dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan Kayu Lokal 6. Biro Ekbang Provinsi Jambi Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Menyikapi Keberadaan Perijinan Bangsal Kayu Tim perumus didukung oleh seksi materi

7. Kepala Kejaksaan Tinggi Upaya Penuntutan Kasus Ilegal logging Pada Tingkat Kejaksaan di Provinsi Jambi 8. Ketua Pengadilan Tinggi Upaya Pengadilan Tinggi Dalam Menindak Lanjuti Surat Edaran Mahkamah Agung No.01 Tahun 2008 Tentang Petunjuk Penanganan Perkara Tindak Pidana Kehutanan Pada Tingkat Pengadilan di Provinsi Jambi Selama proses berlangung, tim perumus mencoba untuk merumuskan point-point penting guna menyusun perumusan hasil workshop (dalam kerangka acuan berupa Rekomendasi Kesepakatan Bersama Intansi Terkait Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Ilegal dan Peredarannya serta Perambahan di Provinsi Jambi ) 09.45-10.00 Rehat Kopi 10.00-12.30 Lanjutan Lanjutan Hambali S.sos dan Agus Wahyudi sebagai fasilitator didampingi oleh seksi materi. 12.00-13.30 ISHOMA Istirahat, Shalat dan Makan Siang 13.30-16.00 Presentasi Hasil Penyampaian ini diwakilkan Rumusan Tim Perumus kepada salah satu anggota tim perumus dan dihadiri oleh anggota tim perumus. Diberikan juga waktu kepada peserta untuk memberikan tambahan atau masukan. Proses ini dipandu oleh Fasilitator. Panitia Tim Perumus Hambali S.sos dan Agus Wahyudi sebagai fasilitator didampingi oleh seksi materi. Dalam proses ini seksi materi membantu jika ada masukan dan tambahan

Kamis/27 November 2008 15.15-16.00 Finalisasi Rekomendasi Dokumen ini Disepakati oleh Instansi terkait yang hadir. Kesepakatan Bersama Intansi Terkait Pemberantasan Untuk penyerahan kepada Penebangan Kayu Gubernur hari III (ketiga), Secara Ilegal dan seksi materi menyiapkan Peredarannya serta surat penyerahan Perambahan di Rekomendasi Kesepakatan Provinsi Jambi Bersama Intansi Terkait Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Ilegal dan Peredarannya serta Perambahan di Provinsi Jambi yang ditanda tangani oleh tim perumus 08.30-selesai Penutupan Ceremonial penutupan ditandai dengan penyerahan Rekomendasi Kesepakatan Bersama Intansi Terkait Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Ilegal dan Peredarannya serta Perambahan di Provinsi Jambi bersama dengan surat penyerahan yang ditanda tangani oleh tim perumus. Hambali S.sos dan Agus Wahyudi sebagai fasilitator didampingi oleh seksi materi. Seksi Acara dan Materi.