ANALISIS STRUKTUR VEGETASI TUMBUHAN HUBUNGANNYA DENGAN KETERSEDIAAN AIR TANAH DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan dan mempunyai luas daratan

BAB I PENDAHULUAN. dengan luas wilayah 225,6990 ha, jumlah sumur yang terdapat di Desa Wonorejo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bumi, namun demikian keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya sangat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB I PENDAHULUAN. Hutan adalah salah satu sumber daya alam yang memiliki manfaat

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati tersebut harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan

Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah 2013 BAB I PENDAHULUAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Secara Geografis Kota Depok terletak di antara Lintang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perkiraan luas mangrove sangat beragam, dengan luas

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

TINGKAT KERAPATAN DAN POLA PEMETAAN TANAMAN PEKARANGAN DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. fauna yang hidup di habitat darat dan air laut, antara batas air pasang dan surut.

BAB I PENDAHULUAN. antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik mempunyai

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

IV. METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... KATA PENGANTAR... PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

ERNI WAHYU FITHRIANA A

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

BAB I PENDAHULUAN. plasma nutfah serta fungsi sosial budaya bagi masyarakat di sekitarnya dengan

BAB I PENDAHULUAN km dan ekosistem terumbu karang seluas kurang lebih km 2 (Moosa et al

BAB I PENDAHULUAN. Muka bumi yang luasnya ± juta Km 2 ditutupi oleh daratan seluas

BAB I PENDAHULUAN. hayati memiliki potensi menjadi sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

STRUKTUR TUMBUHAN SPERMATOPHYTA

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terhadap barang ini pun kian meningkat seiring bertambahnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan Sekipan merupakan hutan pinus yang memiliki ciri tertentu yang membedakannya dengan hutan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia merupakan sumber daya alam yang cukup besar

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penulis menyadari bahwa skripsi yang dibuat ini masih banyak kekurangannya,

KONDISI UMUM BANJARMASIN

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki mega biodiversity

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lainnnya yang tersebar luas dari Sabang sampai Merauke. Menurut Ummi (2007)

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

BAB I PENDAHULUAN. Danau merupakan sumber daya air tawar yang berada di daratan yang

BAB I PENDAHULUAN. dari buah pulau (28 pulau besar dan pulau kecil) dengan

ANALISIS STRUKTUR VEGETASI TUMBUHAN HUBUNGANNYA DENGAN KETERSEDIAAN AIR TANAH DI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

BAB III KONDISI EKSISTING DKI JAKARTA

Oleh. Firmansyah Gusasi

I. PENDAHULUAN. pantai yang mempunyai arti strategis karena merupakan wilayah terjadinya

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis

PENDAHULUAN. terluas di dunia. Hutan mangrove umumnya terdapat di seluruh pantai Indonesia

LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Karena itu penduduk membudidayakan tanaman yang dianggap,mampu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Perhutani KPH Surakarta, dimulai dari pelaksanaan pada periode tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN. hutan hujan tropis yang tersebar di berbagai penjuru wilayah. Luasan hutan

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 7 TAHUN 2000 TENTANG RUANG TERBUKA HIJAU KOTA KUPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG, Menimbang

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 7 TAHUN 2000 TENTANG RUANG TERBUKA HIJAU KOTA KUPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

Gambar 10. Peta Jakarta dan Teluk Jakarta

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN LOKASI STUDI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Perumusan Masalah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

DATA MINIMAL YANG WAJIB DITUANGKAN DALAM DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

TINJAUAN PUSTAKA. secara alami. Pengertian alami disini bukan berarti hutan tumbuh menjadi hutan. besar atau rimba melainkan tidak terlalu diatur.

VI. SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Air diperuntukan untuk

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG

sedangkan sisanya berupa massa air daratan ( air payau dan air tawar ). sehingga sinar matahari dapat menembus kedalam air.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

KERUSAKAN LAHAN AKIBAT PERTAMBANGAN

KONSEP PENGEMBANGAN SUMUR RESAPAN DI KAMPUNG HIJAU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG

BAB III DESKRIPSI WILAYAH DAERAH PENELITIAN

INVENTARISASI DAN ANALISIS HABITAT TUMBUHAN LANGKA SALO

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

I. PENDAHULUAN. penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai saluran air bagi daerah

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

BKM IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Parameter dan Kurva Infiltrasi

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

KAJIAN KEMAMPUAN LAHAN DI KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI

KERUSAKAN MANGROVE SERTA KORELASINYA TERHADAP TINGKAT INTRUSI AIR LAUT (STUDI KASUS DI DESA PANTAI BAHAGIA KECAMATAN MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI)

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi suatu kawasan hunian yang berwawasan ligkungan dengan suasana yang

2. IKLIM, KUALITAS UDARA DAN KEBISINGAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Bryophyta (Giulietti et al., 2005). Sedangkan di Indonesia sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya yang sangat penting untuk kehidupan

Transkripsi:

ANALISIS STRUKTUR VEGETASI TUMBUHAN HUBUNGANNYA DENGAN KETERSEDIAAN AIR TANAH DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Biologi Oleh : HIJRAH KUSUMAWATI A 420 030 175 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan dan mempunyai luas daratan kurang lebih 200 juta hektar atau kira-kira 1,5% luas daratan di bumi. Dengan luas daratan tersebut, maka Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati yang sangat banyak. Keanekaragaman hayati tersebut diantaranya sebagai berikut: 10% jenis tumbuhan, 12% mamalia, 16% jumlah reptil dan amphibi, 17% jenis burung dan lebih dari 25% jumlah jenis ikan. Sebagian besar dari jenis flora dan fauna tersebut belum teridentifikasi dengan jelas. Keanekaragaman hayati khususnya tanaman atau tumbuhan yang berada di selatan wilayah Indonesia, biasanya menjadi salah satu sumber pokok kehidupan para petani sebagai mata pencahariannya. Upaya pemanfaatan tanaman atau tumbuhan bagi masyarakat terlebih dahulu diadakan inventarisasi dengan tujuan mengetahui potensi fungsi, peranan dan manfaat yang ada dari bagian organ dari tanaman. Upaya pemanfaatan tanaman bisa diperoleh dari daun, batang, akar, biji atau buah tergantung dari jenis tanaman tersebut. Pada umumnya masyarakat tidak memperhatikan tanaman yang ada di pekarangannya, maka mereka belum banyak mengetahui bentuk, struktur maupun sifat-sifatnya, begitu juga dengan ketersediaan air tanah. Biasanya para petani tidak mengetahui adanya ketersediaan air bagi tanaman yang ditentukan oleh jenis 1

2 tanaman, kegiatan metabolisme dalam jaringan tanaman (struktur vegetasi tanaman). Struktur vegetasi merupakan susunan anggota komunitas vegetasi pada suatu area yang dapat dinilai dari tingkat densitas (kerapatan) individu dan diversitas (keanekaragaman) jenis. Komposisi dan struktur suatu vegetasi merupakan fungsi dari beberapa faktor seperti: flora setempat, habitat, (iklim, tanah dan lain-lain), waktu dan kesempatan. Komposisi dan struktur vegetasi tumbuhan tidak dapat dilepaskan dari pentingnya mengetahui air tanah dan ketersediaan air tanah bagi tumbuhan di sekitarnya. Ketersediaan air dalam tanah ditentukan oleh PF (kemampuan partikel tanah memegang air). Air tanah adalah air yang bergerak dalam tanah yang terdapat dalam ruang-ruang antar butir tanah yang membentuknya. Air tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal terdapat pada bidang tanah yang mempunyai pengaruh besar terhadap proses pembentukan tanaman. Melalui profil, kedalaman air dapat diduga berdasarkan tinggi, maka air tanah yang selalu mengalami periode naik turun sesuai dengan keadaan musim atau faktor lingkungan luar lainnya. Kedalaman muka air tanah yang dimaksud adalah kedalaman muka priotik yaitu kedalaman muka air tanah sumur-sumur gali yang ada. Kecamatan Jaten terletak di dataran tinggi, dengan tinggi 18 meter di atas permukaan laut dengan luas wilayah 277.370 Ha, jarak dari barat ke timur kurang lebih 4 km, jarak dari utara ke selatan lebih 1,5 km, jarak dari ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten Karanganyar kurang lebih 5 km. Batasbatas kecamatan : sebelah utara Desa Jetis, sebelah timur Kecamatan

3 Tasikmadu, sebelah selatan Kabupaten Sukoharjo, sebelah barat Desa Dagen. Temperatur rata-rata 24 C dengan rata-rata curah hujan dalam 1 tahun 18 mm (Monografi Kecamatan Jaten, 2007). Di Kecamatan Jaten terdapat 15 pabrik diantaranya yaitu : PT. Golden, PT. Delta, PT Kusumahadi Santosa, PT. Jawa Dwipa, PT. Gunung Subur, PT. Sawah Karunia, PT. Indatek, PT. Solindo, PT. Duniatek, PT. Air Mancur, Yakum Farma, Putri Salju, PT. Gandaria, PT. Senang Karismatek, dan PT. Suburtek. Pabrik-pabrik tersebut banyak mengeluarkan limbah yang meresap ke dalam tanah dan secara otomatis ketersediaan air tanah akan tercemar sehingga struktur vegetasi mengalami perubahan dengan adanya kelayuan atau kematian. Pada musim kemarau di daerah yang berdekatan dengan pabrik mengalami penurunan air bersih dan pencemaran air tanah, sehingga struktur vegetasi mengalami perubahan dengan adanya kelayuan atau kematian dan penurunan kerapatan tumbuhan. Apabila di satu daerah jenis tanahnya tidak dapat menyimpan air tanah dan letaknya lebih tinggi dari sungai maka ketersediaan air tanah berkurang dan menyebabkan struktur vegetasi mengalami perubahan khususnya pada penurunan kerapatan tumbuhan yang ada di sekitarnya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul ANALISIS STRUKTUR VEGETASI TUMBUHAN HUBUNGANNYA DENGAN KETERSEDIAAN AIR TANAH DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR.

4 B. Pembatasan Masalah Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas, maka perlu adanya pembatasan masalah yaitu meliputi : 1. Subyek penelitian ini adalah struktur vegetasi tumbuhan di Kecamatan Jaten. 2. Obyek dalam penelitian ini adalah ketersediaan air tanah di Kecamatan Jaten, meliputi 4 Desa yaitu : Jaten, Jetis, Dagen dan Sroyo. 3. Parameter untuk mengetahui struktur vegetasi meliputi densitas (kerapatan), frekuensi, kerimbunan, dominasi dan diversitas (keanekaragaman jenis) 4. Titik pengambilan sampel ditentukan berdasarkan diversitas (kerapatan jenis), densitas (kerapatan), frekuensi, klasifikasi dan dominasi. 5. Cara mengukur ketersediaan air tanah yaitu a. Dengan mengukur kedalaman muka air tanah (sumur) di daerah Jaten yaitu menentukan letak sumur yang akan diteliti dan diukur kedalamannya dengan menggunakan meteran yang diberi tali rafia. b. Dengan melihat peta geologi daerah Jaten. Peta geologi yaitu peta yang menunjukkan bagaimana tekstur tanahnya yang ada di daerah Jaten. Dengan mengetahui tekstur tanah di Jaten maka kita bisa mengetahui ketersediaan air tanah di Jaten. Apabila tekstur tanah yang ada di Jaten dominan pasir berlempung maka tanah tersebut dapat menyimpan air lebih lama pada musim kemarau sedangkan tekstur tanah di Jaten

5 dominan pasir, debu, lempung maka tanah di Jaten tidak lama menyimpan air pada musim kemarau. c. Lokasi penelitian yang menjadi titik sampelnya yaitu Jaten, Jetis, Dagen, Sroyo. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang muncul adalah: 1. Bagaimanakah struktur vegetasi di Kecamatan Jaten. 2. Bagaimana hubungan antara struktur vegetasi dengan ketersediaan air tanah di Kecamatan Jaten. D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui struktur vegetasi tumbuhan yang meliputi diversitas (keanekagaman jenis), densitas (kerapatan), frekuensi, klasifikasi dan dominasi. 2. Untuk mengetahui hubungan antara struktur vegetasi dengan ketersediaan air tanah di Kecamatan Jaten.

6 E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat khususnya petani tentang penting air tanah bagi tanaman. 2. Memberikan informasi tentang keanekaragaman tumbuhan di Jaten. 3. Memberikan informasi jenis tumbuhan yang memiliki dominasi paling tinggi. 4. Tambahan informasi untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut.