BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas Pre-test Perlakuan Pos-test Eksperimen O X O Kontrol O Y O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. pengelompokkan secara acak. Pembentukan kelas baru hanya akan menyebabkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODE PENELITIAN

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan menyelidiki pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Pengukuran kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut tidak dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen mempunyai ciri khas mengenai keadaan praktis suatu objek, yang di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian lebih lanjut dari penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan metode eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 317 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment. Menurut Furqon (2010:19), metode ini dipandang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretes dan postes kelompok

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kelas Eksperimen : O X O

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa jurusan Teknik Informatika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini ditujukan pada pengembangan model pembelajaran kimia

BAB III METODE PENELITIAN. 2015/2016, dengan pokok bahasan Lingkaran. eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperiment dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan pemahaman konsep dan memperkecil kuantitas miskonsepsi digunakan metode quasi eksperiment dengan desain randomized control group design (Sugiono, 2008). Sedangkan metode deskriptif untuk mendeskripsikan tanggapan siswa terhadap penggunaan pendekatan multi representasi. Pembelajaran menggunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang kelasnya dipilih secara acak. Kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran dengan pendekatan multi representasi dan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran dengan pendekatan secara konvensional. Terhadap dua kelompok dilakukan pretest dan posttest untuk melihat peningkatan pemahaman konsep siswa. Pada lembar jawaban posttest juga dituliskan CRI untuk mengetahui kuantitas terjadinya miskonsepsi. Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelas Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O X O Kontrol O Y O Keterangan: X : perlakuan pembelajaran dengan pendekatan multi representasi, Y : perlakuan pembelajaran tanpa multi representasi

44 O : pretest dan posttest 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII pada sebuah SMP Negeri di Kota Bandung. Sampel penelitian diambil dua kelas yang dipilih secara acak sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pemilihan secara acak didapatkan kelas VII-H sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 36 orang dan kelas VII-F sebagai kelompok kontrol dengan jumlah siswa 37 orang siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada pada semester genap tahun pelajaran 2009/2010. 3.3. Alur Penelitian berikut: Alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai

45 Studi Pendahuluan dan Observasi Perumusan masalah Penelitian Studi Pemahaman Konsep Siswa dan miskonsepsi Studi Bahan Kajian Analisis Indikator Pemahaman Konsep Siswa Analisis Konsep Bahan Kajian Rencana Pembelajaran Rancangan Tes Tes awal (Pretest) Pembelajaran dengan pendekatan multi representasi Pembelajaran dengan pendekatan konvensional Tes akhir (Posttest) Angket Tanggapan siswa Pengolahan dan analisis data Kesimpulan Gambar 3.1 Alur Penelitian

46 3.4. Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian, peneliti menyusun dan menyiapkan beberapa instrumen untuk menjawab pertanyaan penelitian yaitu: 1. Tes Pemahaman Konsep Tes ini bersifat konseptual yang dibuat dalam bentuk tes obyektif model pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban. Setiap soal dibuat untuk menguji pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang tercakup dalam materi Gerak. Tes ini dilakukan dua kali, yaitu pretest untuk melihat kemampuan awal siswa terhadap konsep, dan posttest dengan tujuan untuk mengukur pemahaman konsep siswa sebagai hasil pembelajaran menggunakan pendekatan multi representasi. Butir soal tes disusun dan dikembangkan berdasarkan indikator pembelajaran yang disesuaikan dengan indikator pemahaman konsep yang terdiri dari mentranslasi, menginterpretasikan dan mengekstrapolasi. Sebelum digunakan instrumen ini dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, judgment oleh para pakar, diujicobakan dan dilakukan analisis untuk mengetahui validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda dengan menggunakan program analisis tes (ANATES). 2. CRI untuk tes miskonsepsi CRI digunakan untuk mengidentifikasi terjadinya miskonsepsi, setiap siswa. Pada saat posttest, selain diminta untuk menjawab setiap soal yang diberikan, juga mereka diminta untuk membubuhkan nilai CRI untuk setiap jawaban yang dipilihnya pada setiap soal yang diberikan. Skala nilai CRI yang akan

47 digunakan dalam penelitian ini adalah 0 5 sebagaimana yang dikemukakan oleh Hasan, et al. (1999:296). Setiap kriteria skala CRI diganti dengan persentase unsur tebakan dalam menjawab suatu soal. Hasil perbandingan kuantitas miskonsepsi, dilihat dengan membandingkan antara miskonsepsi yang terjadi di kelas kontrol dengan miskonsepsi yang terjadi di kelas eksperimen. 3. Angket Respon Siswa dan Guru Angket bertujuan untuk memperoleh informasi tentang tanggapan siswa dan Guru terhadap pembelajaran dengan pendekatan multi representasi yang diterapkan. Angket yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa skala Likert, dengan menggunakan lima kategori respon yaitu; sangat setuju (SS), setuju (S), tidak ada komentar (N), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). 4. Lembar Observasi Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran digunakan untuk mengukur sejauh mana tahapan pembelajaran dengan pendekatan multi representasi yang telah direncanakan terlaksana dalam proses belajar mengajar. Observasi yang dilakukan adalah observasi terstruktur dengan menggunakan lembaran daftar cek. 3.5. Analisis Instrumen Pengolahan data menyangkut validitas, reliabilitas, tingkat kemudahan dan daya pembeda soal yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

48 menggunakan AnatesV4. Ketentuan-ketentuan yang digunakan bagi keperluan pengujian kevalidan tes di atas adalah: 1. Validitas Butir soal Validitas butir soal digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir soal terhadap skor total. Untuk menguji validitas setiap butir soal, skor-skor yang ada pada butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Sebuah soal akan memiliki validitas yang tinggi jika skor soal tersebut memiliki dukungan yang besar terhadap skor total. Dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam bentuk korelasi, sehingga untuk mendapatkan validitas suatu butir soal digunakan rumus korelasi. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson: (Arikunto, 2008). =.(3.1) Keterangan: = koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan. X = Skor item Y = Skor total N = Jumlah siswa Interpretasi untuk besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

49 Tabel 3.2 Kategori Validitas Butir Soal Batasan 0,80< 1,00 0,60< 0,80 0,40< 0,60 0,20< 0,40 0,00< 0,20 Kategori Sangat Tinggi (sangat baik) Tinggi (baik) Cukup (sedang) Rendah (kurang) Sangat Rendah (sangat kurang) 2. Reliabilitas Tes Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dan satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Anastasi (Surapranata, 2004) menyatakan suatu tes dapat dikatakan memiliki taraf reliabililas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap yang dihitung dengan koefesien reliabilitas. Menghitung reliabilitas soal untuk pilihan ganda dengan rumus Arikunto (2008): Dimana : =...(3.2) = koefisien reliabilitas yang telah disesuaikan = indeks korelasi antara dua belahan instrumen Harga dari dapat ditentukan dengan cara mengkorelasikan skor total item genap dan item ganjil dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson. Interpretasi derajat reliabilitas suatu tes menurut Arikunto (2008) adalah sebagai berikut:

50 Tabel 3.3 Kategori Reliabilitas Tes Batasan 0,80< 1,00 0,60< 0,80 0,40< 0,60 0,20< 0,40 Kategori Sangat Tinggi (sangat baik) Tinggi (baik) Cukup (sedang) Rendah (kurang) 0,20 Sangat Rendah (sangat kurang) 3. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah (Karno To, 1996: 15) = 100 % (3.3) Keterangan: DP = indeks daya pembeda item satu butir soal tertentu S A = Jumlah skor kelompok atas pada butir soal tertentu S B = Jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah I A = Jumlah skor ideal salah satu kelompok atas atau bawah Kategori daya pembeda adalah sebagai berikut:

51 Tabel 3.4 Kategori Daya Pembeda Batasan Kategori Negatif 0,09 Sangat buruk 0,10 0,19 Buruk 0,20 0,29 Agak Baik 0,30 0,49 Baik 0,50 keatas Sangat Baik 4. Uji Tingkat Kemudahan Soal Uji tingkat kemudahan dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal tergolong sukar, sedang atau mudah dengan menggunakan rumus, (Karno To, 1996: 16) Keterangan: = 100 %... (3.4) TK = indeks daya pembeda item satu butir soal tertentu S A = Jumlah skor kelompok atas S B = Jumlah skor kelompok bawah I A = Jumlah skor ideal salah satu kelompok atas I B = Jumlah skor ideal salah satu kelompok bawah Tabel 3.5 Kategori Kemudahan Batasan Kategori 0 0,30 Sukar 0,31 0,70 Sedang 0,71 1 Mudah

52 3.6. Teknik Pengumpulan Data 3.6.1. Jenis data Terdapat beberapa jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian yaitu: Skor pemahaman konsep, data CRI, tanggapan siswa dan Guru terhadap pembelajaran. 3.6.2. Pengolahan Data Analisa data yang dimaksudkan untuk mengubah data mentah atau hasil penelitian menjadi data yang siap ditafsirkan. Penafsiran data tersebut untuk menentukan gambaran pemahaman konsep, keunggulan/kelebihan penggunaan pendekatan multi representasi dalam pembelajaran dan respon siswa terhadap penggunaan pendekatan pembelajaran dengan multi representasi. Data yang diperoleh melalui angket dan observasi dianalisis secara deskriptif untuk menemukan kecenderungan saat penelitian, sedangkan data pemahaman konsep dianalisis dengan uji statistik. Untuk pengolahan data guna kepentingan analisis, digunakan teknik pengolahan data sebagai berikut: 1. Untuk melihat peningkatan pemahaman konsep siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan menggunakan rumus g factor (gain) dengan rumus Hake (Cheng, et. al, 2004): N - =...(3.5) Keterangan: S pos = Skor Posttest S pre = Skor Pretest S maks = skor Maksimum ideal

53 Tingkat gain ternormalisasi ini diinterpretasikan untuk menyatakan peningkatan pemahaman konsep Gerak dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.6. Kategori peningkatan pemahaman konsep Batasan Kategori (N-gain) >0,7 Tinggi 0,3 (N-gain) 0,7 Sedang (N-gain) <0,3 Rendah 2. Untuk pengidentifikasian terjadinya miskonsepsi maka digunakan metode CRI (Certainty of Response Index) yang dikembangkan oleh Saleem Hasan et. al. (1999). 3. Uji Statistik Pengolahan data dan analisis statistik menggunakan program SPSS Satistic 17.0 tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas data dengan SPSS yang dibaca adalah data pada kolom Shapiro-Wilk karena sampel di tiap kelompok kurang dari 50. Normalnya distribusi data dapat diketahui dari nilai signifikansi (2-tailed) output SPSS, jika lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Lenene (Levene s Test) dalam Independent Sample Test (uji t) pada taraf siginifikansi α = 0,05. Homogenitas data dapat diketahui dari nilai signifikansi (2-tailed) output SPSS, jika lebih besar dari α = 0,05 (p-value < 0,05) maka data homogen atau asumsi kedua varians sama besar (equal

54 variances assumed) terpenuhi. Sebaliknya jika dari hasil Levene s Test didapat p-value < dari α = 0,05 maka asumsi kedua varians sama besar tidak terpenuhi (equal variances not assumed). c. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan perbedaan dua rerata N-gain. Jika data terdistribusi normal dan homogen maka digunakan uji statistik dengan uji Independent sample test pada SPSS Hasil uji t dua sampel independen yang digunakan didasarkan pada asumsi yang ditunjukkan oleh hasil Levene s Test, apakah asumsi kedua varians sama besar (equal variances not assumed) terpenuhi atau tidak. Jika pada uji normalitas data didapatkan salah satu data ada yang tidak terdistribusi normal, uji hipotesis dilakukan dengan uji U (Mann-Whitney). Hipotesis dikatakan terbukti jika (H A : > ) atau jika terdapat perbedaan rerata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen atau jika nilai signifikansi kecil dari 0,05 (p-value < α = 0,05). 4. Menghitung persentase hasil angket respon siswa menggunakan rumus: % = 100%...(3.6) 5. Analisis tanggapan siswa terhadap model pembelajaran yang disajikan dilakukan dengan melihat jawaban setiap siswa terhadap pertanyaanpertanyaan kuisioner yang diberikan.

55 3.7. Hasil Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan pada salah satu SMP yang berada di Bandung. Berdasarkan hasil uji coba instrumen soal pemahaman konsep yang terdiri dari 30 soal berbentuk pilihan ganda, terdapat 28 soal yang valid dengan realibilitas tes 0,83. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa tingkat kemudahan tes penelitian cukup bervariasi sebagaimana ditunjukkan Tabel 3.7. Tabel 3.7. Rekapitulasi Jumlah Soal Berdasarkan Daya Pembeda Daya Pembeda Jumlah Soal % No. Soal Baik Sekali 11 36,7 Baik 12 40 2, 3, 6, 8, 11, 12, 13, 19, 20, 22, 27 1, 4, 7, 9, 14, 15, 18, 21, 23, 24, 26, 30 Agak Baik 5 16,7 5, 10, 16, 25, 28, 29 Buruk 2 6,7 17, 25 Sangat Buruk 0 0 - Berdasarkan tabel 3.7 ada dua butir soal yang tidak dipakai, yaitu soal nomor 17 dan soal nomor 25 disamping daya pembedanya yang buruk juga karena nilai validitasnya sangat rendah. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui juga bahwa tingkat kemudahan tes penelitian cukup bervariasi sebagaimana ditunjukkan Tabel 3.8.

56 Tabel 3.8. Rekapitulasi Jumlah Soal Berdasarkan Tingkat Kemudahan Tingkat Kemudahan Jumlah Soal % No. Soal Sangat Mudah 6 20 1, 5, 10, 16, 17, 29 Mudah 11 36,7 Sedang 8 26,7 2, 3, 6, 7, 8, 9, 12, 15, 24, 25, 28, 11, 13, 18, 19, 20, 21, 22, 27 Sukar 3 10 4, 23, 30 Sangat Sukar 2 6,7 14, 26 Rekapitulasi hasil perhitungan ANATES dapat dilihat pada lampiran C.