BAB I PENDAHULUAN. sementara itu bagi wanita yang bertempat tinggal di kota-kota yang lumayan besar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adanya kesempatan yang sama untuk dapat bekerja bagi setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun belakangan ini, perkembangan bisnis bakery di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bakpia Pathok 25 ingin menjadikan produknya sebagai market leader. bertahan dan memenangkan persaingan pasar yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis abad ini tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia hiburan pada kehidupan sekarang sudah semakin maju, maka

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih tinggi kepada pelanggan atau konsumen. Di dalam perekonomian yang kreatif ini,

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pada era globalisasi saat ini banyak diminati dan

BAB I PENDAHULUAN. dramatis dibanding dekade sebelumnya. Dinamika ini terjadi pada sektor jasa

BAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menjadi pemenangnya. Begitu juga di dunia bisnis, seluruh perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. upaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor - faktor seperti

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Dalam kondisi persaingan yang ketat, hal utama yang harus diprioritaskan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan situasi perekonomian semakin pesat, terlebih pada

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan jasa itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia ini, setiap manusia ataupun setiap makhluk hidup memilki kebutuhan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi situasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Bangunan Wiki Koffie Bandung

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut American Marketing Association (AMA) mendefinisikan merek sebagai:

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku perpindahan merek atau brand switching yang dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu jembatan penghubung antara perusahaan dan customer-nya. Merek

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV maka, penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan maju dengan pesat, hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar, setiap perusahaan berusaha menarik perhatian konsumen melalui. pemberian informasi tentang produk yang ditawarkan.

BAB 1 PENDAHULIAN. Di era hiperkompetitif seperti sekarang ini dunia usaha sedang bergerak menuju

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era informasi yang sedang berkembang dengan cepat dan pesat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dari produsen ataupun pengusaha dalam merebut pasar. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. lama (non-durable consumer goods) sangat ketat. Hal ini disebabkan karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari waktu ke waktu bisnis di bidang makanan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi pemasar untuk dapat mencapai kesuksesan perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang dimulai dari skala kecil seperti warung-warung

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini yang mengalami persaingan begitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Loyalitas pelanggan menunjukan pada kesetiaan pelanggan pada

BAB I PENDAHULUAN. diminati masyarakat saat ini adalah smartphone ASUS. Untuk bersaing

BAB I PENDAHULUAN. mengelola pelanggan mereka. Selain itu teknologi informasi yang semakin

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian . ( . (

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau

BAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat sehingga menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan dunia bisnis saat ini dengan kondisi teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Kotler, 2009 : 6 ).

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan bahwa tahun 2013 diperkirakan penduduk Indonesia mencapai 250

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( Philip Kotler (2010;153)

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan. Konsumen saat ini adalah value maximizer, yang berusaha memaksimalkan nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KESETIAAN MEREK (Studi Kasus Restoran Gudeg Putri Bu Har Surabaya) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu komponen yang diperlukan dalam memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor jasa mulai memegang peranan vital dalam. perekonomian dunia. Menurut Carlzon dalam Brown (1991) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. diciptakannya dapat dipertahankan selamanya. Hal ini bukanlah tugas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dipertahankan selamanya. Ini bukan tugas yang mudah mengingat perubahanperubahan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V PENUTUP. mengetahui hubungan antara variabel Atribut Produk dan Motif Hedonic terhadap

BAB I PENDAHULUAN. melatih personel-personel jasa yang terampil, berpengetahuan dan menarik. Namun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau pelaku bisnis adalah mempertahankan pelanggannya. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat sudah semakin modern, menurut peneliti masyarakat modern ditandai dengan aktivitas kerja yang tinggi serta adanya kesempatan yang sama untuk dapat bekerja bagi setiap orang yang mempunyai kompetensi tanpa diskriminasi. Sehingga akibatnya banyak wanita yang beralih profesi yang biasanya menjadi ibu rumah tangga sekarang sebagian sudah tidak lagi, mereka lebih memilih menjadi wanita karier atau wanita pekerja yang lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah, sementara itu bagi wanita yang bertempat tinggal di kota-kota yang lumayan besar cukup sedikit wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Akibat dari aktivitas tersebut banyak wanita yang mengesampingkan pekerjaan rumah tangga seperti menyediakan makanan bagi keluarga mereka. Hal tersebut tidak menjadi masalah bagi kelompok keluarga yang kelas ekonomi keluarganya menengah ke atas atau yang berekonomi cukup. Mereka lebih memilih untuk makan di luar rumah dengan memilih tempat seperti restoran atau cafe. Saat ini di kota Cirebon mulai cukup terkenal dengan aneka jenis makanan. Cukup banyak berbagai jenis makanan yang ditawarkan dengan cita rasa yang enak, pelayanan yang ramah, dan suasana nyaman yang ditawarkan oleh hampir semua restoran dengan harga yang ditawarkan pun bersaing. Beberapa pebisnis restoran bahkan berani menyebutkan bahwa laba bisnis ini sangat besar, bisa mencapai seratus lima puluh persen (150%) atau lebih (www.dexton.adexindo.com). Hal tersebut didukung oleh Biro Hubungan Masyarakat yang menyatakan bahwa restoran menunjukkan pertumbuhan yang 1

Bab I Pendahuluan 2 tinggi. Sekarang ini Cirebon merupakan kota yang sudah mulai berkembang dan cukup maju, memiliki fasilitas untuk kondisi seperti yang disebutkan di atas. Bisnis makanan dipercaya merupakan salah satu dari sekian banyak bisnis yang tidak terlalu terkena imbas krisis. Sebab, semua orang butuh makanan sehingga dengan begitu pasti akan dicari orang. Untuk dapat menarik minat konsumen, produk makanan yang dipilih sebaiknya sesuai selera maupun kebutuhan pasar. Makanan yang disajikan pun sebaiknya enak dan unik (berbeda dengan yang pesaing tawarkan) sehingga bisa menembus pasaran. Makanan enak dan unik akan menarik pembeli untuk terus datang kembali dan menjadi pelanggan setia. Sedangkan unik berarti berbeda dalam bentuk penyajian, modifikasi resep makanan, pelayanan, suasana retoran, atau apa saja yang bisa menarik perhatian pembeli untuk mencoba masuk dan mencicipi masakan restoran tersebut (www.dexton.adexindo.com). Kepuasan konsumen tetap menjadi salah satu parameter penting untuk mengukur bagaimana feedback konsumen ke depannya. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang rela mengeluarkan uang banyak untuk mengetahui seberapa besar kepuasan konsumennya. Sebab kalau mereka tidak puas akan meninggalkan perusahaan dan menjadi pelanggan pesaing, hal itu akan menyebabkan penurunan penjualan dan pada gilirannya akan menurunkan laba dan bahkan kerugian. Maka dari itu, pimpinan perusahaan harus berusaha melakukan pengukuran tingkat kepuasan konsumen agar mengetahui atribut apa dari suatu produk yang bisa membuat pelanggan tidak puas untuk mendapatkan keuntungan ekonomi yang besar dan mengubah customer satisfaction menjadi shareholder value, menurut para konsultan di McKinsey perusahaan perlu melakukan beberapa hal. Pertama, fokus

Bab I Pendahuluan 3 dalam mendapatkan nilai di luar dari kepuasan pelanggan. Caranya dengan mengidentifikasi nilai tertinggi untuk tiap segmen konsumen. Dengan begitu, perusahaan dapat dengan mudah memberikan kepuasan tertinggi kepada konsumen. Kedua, membangun organisiasi yang fokus pada pelanggan dengan membuat konsumen fokus masuk dalam bisnis. Dengan melibatkannya, konsumen akan memiliki rasa keterikatan yang kuat dengan perusahaan dan produk sehingga perusahaan akan mudah mengetahui kepuasaan tertinggi yang ada dibenak konsumen. Menurut Dyah Hasto Palupi (Majalah Swa, No.02/XXI/2005), kesetiaan mungkin merupakan kata yang terdengar cukup kuno karena menyiratkan kepasrahan total. Tetapi bagi pemasar, kesetiaan konsumen bisa menjadi barometer kelangsungan perusahaan. Karena dengan memiliki pelanggan setia, perusahaan mendapatkan jaminan produknya akan terus dibeli dan bisnis kedepan akan berjalan lancar. Karena pelanggan yang setia tidak akan mudah berpindah ke pesaing meski mendapatkan imbalan yang menggiurkan. Sebab, ada hubungan jangka panjang antara produsen dan konsumen yang terus berlangsung. Pelanggan yang loyal dapat menjadi dasar positif untuk melakukan jual-beli merek dan memperluas merek, karena menurut Harmanto Edy Djatmiko (Majalah Swa, No.02/XXI/2005) jauh lebih bernilai memiliki pelanggan yang setia dari pada pelanggan yang sekedar puas. Sebab, para pelanggan yang loyal merupakan sumber pendapatan perusahaan yang paling bisa diandalkan. Negara-negara yang sudah maju perusahaannya mempunyai kesadara menangani secara serius mengenai masalah loyalitas pelanggan yang sudah belangsung lama. Menurut Darmadi Durianto (Majalah Swa, No.02/XXI/2005)

Bab I Pendahuluan 4 loyalitas pelanggan diindikasikan dalam beberapa dimensi. Pertama kemauan konsumen membayar harga lebih, seandainya konsumen mau membayar harga lebih membuktikan salah satu indikasi loyalitasnya tinggi. Kedua, adanya pembelian berulang. Konsumen yang loyal pada produk tertentu pasti akan terus memakainya dan membelinya, meski banyak merek baru. Ketiga, punya komitmen dan rasa memiliki yang tinggi terhadap produk. Sedangkan menurut Agus W menyatakan bahwa pelanggan yang loyal biasanya akan mereferensikan produk yang disetiakan pada orang lain (word of mouth). Sedangkan strategi untuk menciptakan loyalitas pelanggan menurut Darmadi Durianto (Majalah Swa, No.02/XXI/2005) yang dikutip dari buku Manzie R. Lawfer ada lima prinsip dalam menciptakan loyalitas pelanggan. Pertama, harus ditekankan semangat melayani dan memperlakukan pelanggan sebaik mungkin sebagai human being. Kedua, menajamkan differensiasi produk dan layanan. Ketiga, mempunyai produk dan jasa dengan value and assurance tinggi. Keempat, melakukan komunikasi pelanggan secara effektif. Kelima, terus fokus. Magna adalah salah satu badan usaha retoran yang menyediakan sea food dan Chinese food, yang berlokasi di Jalan Syarief Abdulrachman No. 45/47 Cirebon. Restoran ini memiliki banyak pesaing, diantaranya adalah restoran Jumbo, restoran Marina, dan lain-lain. Restoran Magna ini mencoba masuk pada persaingan yang sudah ketat dengan merebut pangsa pasar yang sama dengan restoran lainnya (para pesaing) di Cirebon yang sama-sama menawarkan suatu makanan yang enak, menarik, dan suasana nyaman, yang masing-masing memberikan sesuatu yang berbeda dari restoran lainnya. Setelah diperhatikan, terlihat fenomena bahwa restoran ini tidak pernah sepi pengunjung tiap harinya, khususnya pada hari Sabtu dan

Bab I Pendahuluan 5 Minggu, pengunjung akan semakin bertambah banyak. Pengunjung restoran ini bukan hanya dari kalangan wanita karier atau pebisnis saja, tetapi dari keluarga pun makan di restoran ini. Konsumen sudah mulai setia dilihat dari jumlah frekuansi kunjungan mereka. Restoran Magna ini mencoba memberikan sesuatu yang unik yang sudah cukup baik dalam memberikan kepuasan kepada konsumen dan menarik minat konsumen untuk setia pada restorannya sehingga dapat menambah keuntungan tersendiri bagi restoran tersebut. Hal ini membuat peneliti ingin menganalisis tingkat kesetiaan konsumen restoran berdasarkan tingkat kepuasan mereka. Hasil penelitian ini diharapakan dapat menjadi masukkan manajemen mengevaluasi keberhasilan dalam mengelola restoran menghadapi pesaing yang makin ketat dan agresif. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan keterangan tersebut diatas maka peneliti ingin mengidentifikasikan masalah yang ingin diteliti tersebut, yaitu: 1. Apakah terdapat pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap kesetiaan merek? 2. Seberapa besar pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap kesetiaan merek? 1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan Dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka dari itu Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bertujuan:

Bab I Pendahuluan 6 1 Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap kesetiaan merek. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap kesetiaan merek. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Bagi Akademis Sebagai suatu pembuktian teori mengenai pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek, untuk pengembangan teori selanjutnya. 1.4.2 Bagi Praktisi Bisnis Sebagai salah satu pilihan yang dapat diterapkan oleh masyarakat atau pengusaha untuk dapat dijadikan sebagai pengetahuan dasar maupun pengetahuan ilmiah. Sehingga dalam melakukan suatu bisnis sejenis dapat dijadikan suatu pedoman.