SURAT EDARAN NOMOR : lik.03.03/11/cy467/2015 TENTANG REGISTRASI PUSKESMAS

dokumen-dokumen yang mirip
BUKU SAKU PERMENKES NO. 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSKESMAS

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI WILAYAH DTPK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS,

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

Pertemuan Koordinasi Penyusunan Kebutuhan Penugasan Khusus dan Sosialisasi Kepmenkes 683 Th Hotel Garden Palace Surabaya, 24 Oktober 2011

Perbedaan puskesmas dan klinik PUSKESMAS

2016, No Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

INDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

PENDATAAN PUSKESMAS TAHUN 2006

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

INOVASI PENEMPATAN TENAGA KESEHATAN DI PONKESDES DI PROVINSI JAWA TIMUR. OLEH Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

2017, No Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tingg

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Makassar, 25 s.d 27 Maret 2018

DR. dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PROFIL UPT PUSKESMAS SEMIN I

Bagian Program dan Informasi DITJEN BUK KEMENTERIAN KESEHATAN RI

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1019/MENKES/SK/VII/2000 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA PERAWAT GIGI

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan Rl

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

DATA DASAR PUSKESMAS KONDISI DESEMBER 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2015

KONDISI GEOGRAFIS 26% 69% Terdiri dari : - 11 Kecamatan - 9 Kelurahan Desa LUAS WILAYAH : ,96 KM2 JUMLAH PENDUDUK : 497.

4. Izin lokasi, persyaratan bangunan dan ruangan, prasarana, peralatan dan ketenagaan.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA BERPRESTASI

Oleh : Dr. Hj.AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung) 29 Agustus 2014

Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera, serta memperkuat perekonomian negara dan daya saing bisnis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

3/17/2015 STANDAR PELAYANAN DI PUSKESMAS DESAIN KAMAR OPERASI

BAB 1 PENDAHULUAN. kehamilan sebagai komplikasi persalinan atau nifas, dengan penyebab terkait atau

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/98/2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Juknis Operasional SPM

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

SAMBUTAN DAN PENGARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

RUANG LINGKUP MENU KEGIATAN DAK BIDANG KESEHATAN TA. 2017

DUKUNGAN PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

REKOMENDASI KELAYAKAN PENDIRIAN KLINIK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PERAN IAI DALAM PEMBERIAN REKOMENDASI IJIN PRAKTEK DALAM IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMER 31 TAHUN 2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1392/Menkes/SK/XII/2001 TENTANG REGISTRASI DAN IZIN KERJA PERAWAT GIGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Indonesia Menuju Pelayanan Kesehatan Yang Kuat Atau Sebaliknya?

KAJIAN STANDAR KEBUTUHAN SDM KESEHATAN DI FASYANKES

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

Peraturan Menteri Kesehatan tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit. (Permenkes No.56 th 2014)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Kebijakan Sistem Informasi Kesehatan dan Sistem Informasi Puskesmas

PRAKTIK KEDOKTERAN PERATURAN SEBELUM UUPK PERMENKES 916/TAHUN 1997 PP NOMOR 1 TAHUN 1988 SISTIMATIKA UU PK PERATURAN PEMERINTAH NOMOR

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2052/MENKES/PER/X/2011 TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 147/MENKES/PER/I/2010 TENTANG PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 46

KELEMBAGAAN DINAS KESEHATAN PROVINSI - KABUPATEN/KOTA (MENDASARKAN UU 23 TAHUN 2014) DISAMPAIKAN OLEH : KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PENGUATAN MANAJEMEN SDM KESEHATAN DALAM PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT - DAERAH OLEH: KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PEMERINTAH KABUPATEN PATI DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CLUWAK Jl. Raya Tayu-Jepara Km12, (0295)

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (SDMK) DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

BAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling,

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PONED sebagai Strategi untuk Persalinan yang Aman

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 56 ayat (1) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

Bersama ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan Izin Pedagang Besar Farmasi dengan data sebagai berikut:

PENDIRIAN RUMAH SAKIT SWASTA DI INDONESIA KHUSUSNYA JAKARTA/ ESTABLISHMENT OF A PRIVATE HOSPITAL IN INDONESIA ESPECIALLY IN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 S/D 2014 MASYARAKAT JAWA TIMUR MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU Tahun Anggaran 2015

Transkripsi:

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL MINA UPAYA KESEHATAN Man H.R..Rasuna. Said Blok X5 Kavling 4-9 TWA Pos 3097, 1. 196 Jakarta 12950 Telepon : (021) 5201590 (Hunting) Faksimile : (021) 526181.4, 5203872 Surat Elektonik : yan.mecl@clepkes.go.id, soyanmed@depkes.go.id., mailing list : buk3@yahoogroups.com Yang terhormat, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota di seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR : lik.03.03/11/cy467/2015 TENTANG REGISTRASI PUSKESMAS Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dalam rangka menata ulang penyelenggaraan puskesmas untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pelayanan sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta menyukseskan program,jaminan kesehatan nasional. Salah satu hal yang diatur dalam Permenkes tersebut mengenai registrasi puskesmas. Untuk mernastikan proses registrasi puskesmas berjalan dengan balk perlu disampaikan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pemberlakukan syarat registrasi puskesmas sesuai dengan Permenkes nomor 75 Tahun 2014, sebagai dasar pemberian nomor registrasi puskesmas terhitung mulai tanggal 1 Januari 2015. - 2. Puskesmis yang telah mendapatkan nomor registrasi sebelum 1 Januari 2015 harus melakukan registrasi ulang ke Kementerian Kesehatan paling lambat 3 (tiga) tahun sejak Permenkes nomor 75 Tahun 2014 diundangkan. Demikian surat ini disampaikan agar dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. DIFtr." q..' 1 %INA PaiStillAfikl Ditetapkan di Jakarta, Pada, tanggal 2 Maret 2015 DIREKTUR JENDERAL, -... 1 4/ I. L TAHER 'N0'1955057271980101001 Tembusan 1. Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI PERSYARATAN PENDIRIAN PUSKESMAS Lokasi Bangunan Prasarana Peralatan Ketenagaan Kefarmasian Laboratorium RUANG PELAYANAN DAN ALKES DI PUSKESMAS NON RAWAT INAP NO NAMA RUANG ALKES 1. Ruangan pemeriksaan umum Set Pemeriksaan Umum 2. Ruangan tindakan Set Tindakan Medis/ Gawat Darurat 3. Ruangan KIA, KB, & Imunisasi a. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu b. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak c. Set Pelayanan KB d. Set Imunisasi 4. Ruangan kesehatan gigi dan mulut Set Kesehatan Gigi & Mulut 5. Ruangan ASI Set ASI 6. Ruangan Promkes Set Promosi Kesehatan 7. Ruangan Farmasi Set Farmasi 8. Ruangan persalinan a. Set Obstetri dan Ginekologi b. Set Insersi dan Ekstraksi AKDR c. Set Resusitasi Bayi 9. Ruangan rawat pasca persalinan Set Perawatan Pasca Persalinan 10. Laboratorium Set Laboratorium 11. Ruangan sterilisasi Set Sterilisasi

RUANG PELAYANAN DAN ALKES DI PUSKESMAS RAWAT INAP NO NAMA RUANG ALKES 1. Ruangan pemeriksaan umum Set Pemeriksaan Umum 2. Ruangan gawat darurat Set Gawat Darurat 3. Ruangan kesehatan anak & imunisasi a. Set Pemeriksaan Kesehatan Anak b. Set Imunisasi 4. Ruangan kesehatan ibu & KB a. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu b. Set Pelayanan KB 5. Ruangan kesehatan gigi dan mulut Set Kesehatan Gigi & Mulut 6. Ruangan ASI Set ASI 7. Ruangan Promkes Set Promosi Kesehatan 8. Ruangan Farmasi Set Farmasi 9. Ruangan persalinan a. Set Obstetri dan Ginekologi b. Set Insersi dan Ekstraksi AKDR c. Set Resusitasi Bayi 10. Ruangan rawat pasca persalinan Set Perawatan Pasca Persalinan 11. Ruangan tindakan Set Tindakan Medis 12. Ruangan rawat Set Rawat 13. Laboratorium Set Laboratorium 14. Ruangan sterilisasi Set Sterilisasi STANDAR TENAGA MINIMAL PUSKESMAS No Jenis Tenaga Puskesmas kawasan Perkotaan Puskesmas kawasan Pedesaan Puskesmas kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil Non Rawat Rawat Non Rawat Rawat Non Rawat Rawat 1. Dokter atau dokter 1 2 1 2 1 2 layanan primer 2. Dokter gigi 1 1 1 1 1 1 3. Perawat 5 8 5 8 5 8 4. Bidan 4 7 4 7 4 7 5. Tenaga kesehatan masyarakat 6. Tenaga kesehatan lingkungan 7. Ahli teknologi laboratorium medik 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8. Tenaga gizi 1 2 1 2 1 2 9. Tenaga Kefarmasian 1 2 1 1 1 1 10. Tenaga administrasi 3 3 2 2 2 2 11. Pekarya 2 2 1 1 1 1 Jumlah 22 31 19 27 19 27 Keterangan: Standar ketenagaan sebagairnana tersebut diatas: a. merupakan konclisi minimal yang dillarapkan agar Puskesmas dapat terselen.ggara deriga.n baik. b. behiiri termnasuk tenaga di Puskesmas Pembantu clan Bidan Desa.

KEMENTERIAN KESEHATAN RI sx KATEGORI PUSKESMAS \ryx KEMAMPUA ENYELENGGARAAN I. KAWASAN PERKOTAAN PUSKESMAS NON RAWAT INAP I KAWASAN PEDESAAN PUSKESMAS RAWAT INAP I KAWASAN T/ST KATEGORI PUSKESMAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERKOTAAN Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 dari 4 kriteria kawasan perkotaan sbb: Aktivitas penduduk > 50 % non agraris (terutama industri, perdagangan dan jasa) Memiliki fasilitas perkotaan a.l: sekolah radius 2,5 km, pasar radius 2 km, RS radius < 5 km, bioskop atau hotel. Rumah tangga dengan listrik 90 % Terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas tersebut. PUSKESMAS PEDESAAN Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling sedikit 3 dari 4 kriteria sbb: Aktivitas penduduk > 50 agraris. Memiliki fasilitas a.l: sekolah radius > 2,5 km, pasar dan perkotaan (radius > 2 km), RS (radius > 5 km), tidak memiliki fasilitas bioskop/hotel. Rumah tangga dengan listrik < 90 % Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas tsb. PUSKESMAS T/ST Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik sbb: Berada di wilayah yg sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus pulau atau pesisir Akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, waktu tempuh PP dari ibukota Kab. memerlukan.? 6 jam, trasportasi yg ada sewaktuwaktu terhalang iklim/cuaca. Kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan Sumber : Penggabungan Kriteria Kemen PU (Ditjen Cipta Karya & Tata Kota) dan BPS

KEMENTERIAN KESEHATAN RI Tujuan Pembagian Puskesmas atas kategori karakteristik wilayah kerja Pendekatan pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai karakteristik poly kehidupan masyarakat setempat. Pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Pelayanan yang diberikan mampu menyelesaikan permasalahan kesehatan yang biasanya dihadapi pada kawasan tersebut. Kebijakan dan dukungan pemerintah fokus berdasarkan priority setting. KEMENTERIAN KESEHATAN RI Izin Penyelenggaraan Puskesmas Diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi persya rata n.

Alur Izin Penyelenggaraan Puskesmas KETERANGAN: 1 1. Kadinkes Kab/Kota mengajukan permohonan tertulis dengan melampirkan dokumen: Kadinkes Kab/Kota Bupati/Walikota, melalui BPPT a. FC sertifikat tanah b. FC IMB c. Dokumen pengelolaan lingkungan d. SK Bupati/Walikota terkait kategori Puskesmas e. Studi kelayakan, untuk Puskesmas yang baru Lengkap akan dibangun. f. Profil Puskesmas g. Syarat lain sesuai Perda Tidak Lengkap Penilaian Dokumen & Peninjauan Lapangan 2. Jika berkas permohonan lengkap, BPPT: a. Menerbitkan bukti penerimaan berkas permohonan telah lengkap, paling lama 6 hari kerja sejak permohonan diterima. b. Melaksanakan penilaian dokumen dan peninjauan lapangan. 3. Jika berkas permohonan belum lengkap, BPPT memberi informasi kepada Kadinkes Kab/Kota, paling lama 6 hari kerja sejak permohonan Izin Diterbitkan Penolakan Izin I diterima. Pemohon harus mengajukan permohonan ulang kepada pemberi izin. 4. Berdasarkan hasil penilaian dokumen dan peninjauan lapangan, BPPT menetapkan untuk memberikan atau menolak permohonan izin paling lama 14 hari kerja setelah bukti penerimaan berkas diterbitkan KEMENTERIAN KESEHATAN RI Registrasi Puskesmas Setiap Puskesmas yang telah memiliki izin wajib melakukan registrasi. Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada Menteri setelah memperoleh rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi. Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah izin Puskesmas ditetapkan.

4 Kadinkes + Kab/Kota i Menteri Kesehatan 5 Kode Puskesmas Alur Registrasi Puskesmas Surat rekomendasi registrasi Puskesmas [ Dinas Kesehatan Provinsi f Rekomendasi tidak dikeluarkan KETERANGAN: 1. Kadinkes Kab/Kota mengajukan surat permohonan rekomendasi registrasi Puskesmas, dengan melampirkan: a. Izin Puskesmas b. SK Bupati/Walikota terkait kategori Puskesmas 2. Dinkes Provinsi melakukan verifikasi dan penilaian kelayakan Puskesmas dalam jangka waktu 14 hari setelah surat permohonan diterima. Puskesmas yang memenuhi penilaian kelayakan akan diberikan surat rekomendasi registrasi Puskesmas. 3. Dinkes Provinsi memberikan surat rekomendasi registrasi Puskesmas paling lambat 7 hari kerja setelah melakukan penilaian. 4. Kadinkes Kab/Kota mengajukan surat permohonan registrasi Puskesmas dengan melampirkan: a. FC Izin Puskesmas. b. Profil Puskesmas. c. Laporan kegiatan 3 bulan terakhir' d. SK Bupati/Walikota terkait kategori Puskesmas e. Rekomendasi dinkes provinsi 5. Menteri menetapkan nomor registrasi berupa kode Puskesmas, paling lama 14 hari kerja sejak surat permohonan registrasi diterima. 6. Kode Puskesmas diinformasikan kepada dinkes kab/kota dan dinkes provinsi KEMENTERIAN KESEHATAN RI ORGANISASI PUSKESMAS Puskesmas merupakan UPT Dinkes Kab/Kota Organisasi Puskesmas disusun oleh Dinkes Kab/Kota, berdasarkan kategori, upaya kesehatan dan beban kerja Puskesmas. Organisasi Puskesmas paling sedikit terdiri atas: 1. Kepala Puskesmas 2. Kasubag TU 3. Penanggungjawab UKM dan Perkesmas 4. Penanggungjawab UKP, kefarmasian dan laboratorrium 5. Penanggungjawab jaringan pelayanan dan jejaring fasyankes

NARAHUBUNG DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR NAMA JABATAN NO. TELEPON EMAIL drg. Kartini Rustandi, M.Kes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar 08161181553 kartinirustandi@yahoo.com dr. KM. Taufiq, MMR Kasubdit Bina Yankes Dasar 081281733399 yankesdas@gmail.com drg. Haslinda, M.Kes Kasubdit Bina Yankes di DTPK 081210979222 dtpkbukd@gmail.com drg. Saraswati, M.Kes Kasubdit Bina Yankes Gigi dan Mulut 081314636370 subdityankesgilut@gmail.com dr. Novana Perdana P Kasubdit Bina Yan Kedokteran Keluarga 081298940591 subditdokkel@yahoo.com dr. Eko Budi Priyanto, MARS Rospita Panjaitan, SKM, M.Kes Kasubdit Bina Yan Khusus, Usila, dan 081315786668 gadardepkes@yahoo.com Yan Darah Kasubbag Tata Usaha 081906101961 subbagtubukd@yahoo.co.id 47 NARAHUBUNG DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR NAMA JABATAN NO. TELEPON EMAIL dr. Ganda RP Sinaga, MKM Tinexcelly S, SKM, MKM dr. Laode MH Dony dr. Dewi Irawati, MKM drg. Dewi Kartini Sari, M.Kes drg. ldawaty Lina, M.Kes dr. Monika Sitepu, MPH dr. Ernawati Octavia, MKM Kasie Standarisasi Subdit Bina Yankes Dasar 08111926974 yankesdas@gmail.com Kasie Bimbingan & Evaluasi Subdit 08151673746 yankesdas@gmail.com Bina Yankes Dasar Kasie Standarisasi Subdit Bina Yankes 081219120233 dtpkbukd@gmail.com di DTPK Kasie Bimbingan & Evaluasi Subdit 08159869860 dtpkbukd@gmail.com Bina Yankes di DTPK Kasie Standarisasi Subdit Bina Yankes 081398855946 subdityankesgilut@gmail.com Gigi & Mulut Kasie Bimbingan & Evaluasi Subdit Bina Yankes Gigi & Mulut 081293300823 subdityankesgilut@grnail.com Kasie Standarisasi Subdit Bina Yan 08159046357 subditdokkel@yahoo.com Kedokteran Keluarga Kasie Bimbingan & Evaluasi Subdit 081384150073 subditdokkel@yahoo.com Bina Yan Kedokteran Keluarga 48