BAB I PENDAHULUAN. pada masa sekarang ini walaupun pada kira-kira dua dekade yang silam ilmu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitar, sosial budaya, dan juga pemakaian bahasa. Levinson

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam teori semantik, atau dengan perkataan lain, membahas segala aspek makna

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk menjaga kesopanan dalam bertutur atau mengucapkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berinteraksi antarindividu maupun kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan mengkaji tentang proses penyampaian dan penerimaan. informasi. Melalui bahasa kita dapat menyampaikan pendapat atau

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, berfungsi untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi keinginannya sebagai mahluk sosial yang saling berhubungan untuk

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan bersama (Suwito dalam Aslinda dkk, 2010: 06). Bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia. Bahasa tidak terpisahkan setiap kegiatannya.

TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. sikap terhadap apa yang dituturkannya. kegiatan di dalam masyarakat. Bahasa tidak hanya dipandang sebagai gejala

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB I PENDAHULUAN. masalah dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan dan fungsi yang mendasar. Dengan bahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, antara lain: untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

1. PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang arbitrer yang dipergunakan oleh masyarakat untuk

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. kesehariannya manusia saling membutuhkan interaksi dengan sesama untuk

BAB I PENDAHULUAN. bukan perlu membutuhkan pemahaman yang menyeluruh. Dalam

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. lambang berupa bunyi yang bersifat sewenang-wenang (arbitrer) yang dipakai oleh

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, maksud, pikiran, lain-lain. Sarana komunikasi tersebut. masyarakat dan bahasa tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan. Seperti yang sering

BAB I PENDAHULUAN. interaksi jual-beli. Hal ini dapat ditemukan dalam setiap transaksi jual-beli di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik, tetapi juga faktorfaktor

PRAGMATIK DAN PENELITIAN PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat. komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. pikirannya. Baik diungkapkan dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa. informasi, gagasan, ide, pesan, maupun berita.

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin tidak terlihat secara nyata berbicara, tetapi pada hakikatnya, ia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pragmatik merupakan cabang ilmu linguistik yang semakin dikenal pada masa sekarang ini walaupun pada kira-kira dua dekade yang silam ilmu ini jarang atau hampir tidak pernah disebut oleh para ahli linguis. Hal ini dilandasi oleh semakin sadarnya para linguis bahwa upaya menguak hakikat bahasa tidak akan membawa hasil yang diharapkan tanpa didasari pemahaman terhadap pragmatik, yakni bagaimana bahasa itu digunakan dalam komunikasi. Kehadiran pragmatik hanyalah tahap terakhir dari perkembangan linguistik yang berangsur-angsur, mulai dari disiplin ilmu yang menangani data fisik tuturan menjadi disiplin ilmu yang sangat luas bersangkutan dengan bantuk, makna, dan konteks. Firth mengemukakan bahwa kajian bahasa tidak dapat dilakukan tanpa mempertimbangkan konteks situasi yang meliputi partisipan, tindakan partisipan (baik tindak verval maupun nonverbal), ciri-ciri situasi lain yang relevan dengan hal yang sedang berlangsung, dan dampak-dampak tindak tutur yang diwujudkan dengan bentuk-bentuk perubahan yang timbul akibat tindakan partisipan (Leech dalam Wijana, 2004: 39). Menurut Levinson (dalam Nadar, 2009: 5) pragmatik merupakan suatu istilah yang mengesankan bahwa sesuatu yang sangat khusus dan teknis sedang menjadi objek pembicaraan, padahal istilah tersebut tidak mempunyai 1

2 arti yang jelas. Sedangkan menurut Gazdar (dalam Nadar, 2009: 5) pragmatik adalah kajian antara lain mengenai deiksis, implikatur, presuposisi, tindak tutur dan aspek-aspek struktur wacana. Komunikasi merupakan suatu cara yang digunakan seseorang dalam kehidupan sehari-hari untuk menyampaikan ide, gagasan, dan pesan. Manusia dalam kehidupannya sangat membutuhkan komunikasi untuk menjalin suatu hubungan antara manusia satu dengan manusia yang lain dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Manusia dalam berkomunikasi memerlukan dua cara untuk melakukan komunikasi yaitu komunikasi secara tertulis maupun komunikasi secara lisan. Komunikasi secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, tidak bertatap muka. Sedangkan komunikasi secara lisan merupakan hubungan langsung yang terjadi apabila terdapat percakapan antara individu maupun kelompok. Percakapan yang terjadi merupakan sebuah peristiwa tutur dan tindak tutur sehingga terjadi komunikasi dan untuk berkomunikasi manusia membutuhkan sebuah alat komunikasi yaitu bahasa. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer, yang digunakan dalam masyarakat untuk berinteraksi. Hubungan bahasa dengan budaya sangat erat, karena setiap kebudayaan mempunyai bahasa yang berbeda-beda. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting di dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan bahasa untuk menyampaikan suatu ide, gagasan, perasaan, keinginan serta pengalamannya kepada orang lain. Penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari lebih

3 mengutamakan keberhasilan dalam berkomunikasi dan menggunakan bahasa. Penggunaan bahasa diajarkan secara formal di sekolah, sedangkan masyarakat umum berlajar bahasa melalui ujaran-ujaran yang disampaikan oleh keluarga dan lingkungan secara terus-menerus dengan memperhatikan situasi dan kondisi interaksi yang sedang berlangsung. Berikut ini penulis akan memaparkan dua buah ujaran yang maknanya lebih menekankan pada bentuk-bentuk penolakan. 1) Risa : Kuwi hlo Dev, maem o capjay godok? (Itu hlo Dev, makan capjay rebus?) Devi : Turnuwun mbak, aku lagi wae bar maem. (Makasih mbak, aku baru saja habis makan.) 2) Rifki : Wa, tulung jupukke bukuku neng kamar. (Wa, tulung ambilkan bukuku di kamar.) Najwa : Gah mas. (Tidak mau mas.) Tuturan (1) dan Tuturan (2) merupakan bentuk penolakan. Tuturan (1) merupakan penolakan secara tidak langsung sekaligus menjaga kesopanan dan kesantunan, karena Devi menolak tawaran Risa dengan menjawab turnuwun mbak, aku lagi wae bar maem kok (Makasih mbak, aku baru saja habis makan kok). Tuturan (2) merupakan penolakan secara langsung yang sekaligus menampar atau tidak menjaga kesopanan dan kesantunan, karena Najwa menolak perintah Rifki dengan menjawab gah mas (tidak mau mas). Penolakan merupakan suatu cara, proses, maupun perbuatan menolak. Penolakan digunakan di dalam sebuah percakapan di kalangan masyarakat yang bertujuan untuk mengungkapkan menerima (menyetujui) dan menolak (tidak menyutujui). Penolakan merupakan bentuk reaksi negatif terhadap ajakan, perintah, tawaran, maupun permintaan di dalam lingkungan

4 masyarakat yang memilih bentuk bahasa yang sesuai dengan faktor sosial yang mempengaruhinya. Sehubungan dengan berbagai bentuk penolakan yang ada di dalam lingkungan masyarakat, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Tindak Tutur Penolakan pada Wacana Arisan Keluarga di Kalangan Masyarakat Berlatar Belakang Budaya Jawa. Penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut karena beberapa pertimbangan: Pertama, berdasarkan penggunaan bahasa sebagai sarana penyampaian informasi dan pemakaian bahasa untuk maksud-maksud tertentu misalnya untuk penolakan. Kedua, kajian pragmatik khususnya tentang bentuk penolakan pada wacana arisan keluarga di kalangan masyarakat berlatar belakang budaya Jawa sampai saat ini belum pernah dilakukan penelitian yang mendalam. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka penulis mancoba untuk melakukan penelitian secara mendalam dan menyeluruh tentang tindak tutur penolakan pada wacana arisan keluarga di kalangan masyarakat berlatar belakang budaya Jawa dengan pendekatan pragmatik. B. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis memerlukan adanya pembatasan masalah. Pembatasan masalah digunakan untuk mengarahkan dan mempermudah penulis dalam melakukan penelitian. Sehingga tidak terlalu menyimpang dari masalah yang sudah ditentukan. Penulis membatasi masalah pada tindak tutur penolakan pada wacana arisan keluarga di kalangan masyarakat berlatar

5 belakang budaya Jawa. Ungkapan yang tidak dituturkan oleh masyarakat berlatar belakang budaya Jawa tidak diteliti dalam penelitian ini. C. Rumusan Masalah Untuk mencapai hasil penelitian yang maksimal, maka diperlukan suatu perumusan masalah dalam sebuah penelitian. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang diperoleh sebagai berikut. 1. Bagaimana bentuk tindak tutur penolakan pada wacana arisan keluarga di kalangan masyarakat berlatar belakang budaya Jawa? 2. Bagaimana analisis berdasarkan asumsi pragmatik pada wacana arisan keluarga di kalangan masyarakat berlatar belakang budaya Jawa? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan bentuk tindak tutur penolakan pada wacana arisan keluarga di kalangan masyarakat berlatar belakang budaya Jawa. 2. Mendeskripsikan analisis berdasarkan asumsi pragmatik pada wacana arisan keluarga di kalangan masyarakat berlatar belakang budaya Jawa.

6 E. Manfaat Penelitian Suatu penelitian, harus memberikan manfaat teoretis maupun praktis, sehingga teruji kualitas penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Adapun manfaat yang diberikan dalam penelitian ini yaitu: 1. Manfaat Teoretis a. Memperluas wawasan kebahasaan, khususnya pragmatik menuju pada kenyataan-kenyataan kebahasaan. b. Dapat memperkaya kajian tentang pemakaian bahasa khususnya pada bentuk bahasa penolakan. 2. Manfaat Praktis a. Dapat memberikan informasi tentang pentingnya memperhatikan konteks dan situasi bahasa bagi para pemakai bahasa khususnya untuk melakukan ungkapan penolakan. b. Dapat memberikan informasi tentang kekayaan tindak berbahasa khususnya dalam bentuk bahasa penolakan. F. Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan penelitian merupakan hal yang sangat penting, artinya dengan adanya sistematika penulisan, peneliti dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah dalam menyusun atau penulisan penelitian. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

7 Bab I pendahuluan, meliputi latar belakang penelitian, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II landasan teori, meliputi kajian penelitian yang relevan, kajian teori, dan kerangka berpikir. Bab III metode penelitian, meliputi tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik validasi data, dan teknik analisis data. Bab IV hasil dan pembahasan, merupakan inti dari penelitian ini, yaitu berisi tentang analisis data dan kesimpulan pembahasan. Dari analisis data ini akan didapatkan hasil penelitian yang akan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam bab pertama. Bab V penutup, meliputi simpulan dari hasil penelitian dan saran.