BAB I PENDAHULUAN. bersikap kritis, berinisiatif, unggul, dan kompetitif selain menguasai ilmu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. kemajuan suatu bangsa. Hal ini menjadi tujuan utama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Setiap lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting untuk membekali siswa menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang dapat bersaing di zaman modern yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini yang dapat. membantu manusia untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. di terangkan dalam UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. segenap bangsa Indonesia, karena pendidikan merupakan sarana penunjang dalam. pengetahuan adalah hak bagi setiap orang beriman.

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Pengesahan Judul. ini didasari oleh pandangan al-qur an dalam surah Al-Mujadalah, ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. bidang perniagaan, teknologi, industri, pendidikan dan berbagai bidang lainnya, baik

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dimiliki setiap orang, karena pendidikan pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Dalam Q.S ar-ra d/13: 11 Allah Swt. berfirman: kemunduran menuju kemajuan. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dibidang pendidikan merupakan sara dan wahana yang sangat baik

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Pendidikan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. orang berusaha membekali diri dengan iman, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pertumbuhan ekonomi dan modernisasi disegala bidang. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat pentingnya ilmu matematika dalam kehidupan, Al Quran telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Islam telah memberikan dorongan agar manusia menuntut ilmu, itu

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB III METODE PENELITIAN

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. jalan bagi pertumbuhannya dalam segala aspek spritual, imajinatif (kreativitas),

BAB 1 PENDAHULUAN. rumusan fungsi dan tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam

SMP NEGERI 2 PASURUAN TAHUN 2015

UPAYA GURU AQIDAH AKHLAK DALAM MENDISIPLINKAN SISWA DI MAN 2 MODEL BANJARMASIN OLEH ANNISA DAMAYANTI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT AGRESIVITAS SISWA SMA MUHAMMADIYAH BANTUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

BAB I PENDAHULUAN. dan berkualitas. Pendidikan adalah hal yang penting dan sangat berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah mengenai peran dan tanggung jawab guru. Guru sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakag Allah Swt. Telah menjadikan manusia masing-masing saling membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. mengajarkan sesuatu maka pembelajaran berarti menunjuki seseorang tentang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan yang sedang berlangsung di negara ini disertai

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. seperti terdapat dalam Pembukaan UUD Pemerintah dalam hal ini terus

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

A. Latar Belakang Masalah

KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA MADRASAH DALAM PEMBERDAYAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN (STUDI KASUS PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BANJARMASIN)

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, material, dan. yang beriman dan berilmu pengetahuan yang tinggi.

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan. Dalam Alqur an surah 13 Ar-Ra d/ :11 Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

PENDIDIKAN AGAMA ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA TNI JL. GATOT SUBROTO NO.51, PENGAMBANGAN, KEC. BANJARMASIN TIMUR OLEH ALI HUDRI

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang maju.pada Al-qur an surah ar-ra d ayat 11 Allah SWT berfirman:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan. Hal ini karena pendidikan kini telah menjadi salah satu kebutuhan yang mendasar bagi manusia. Disamping itu selain berperan penting dalam kehidupan manusia secara individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu dengan adanya pendidikan dapat menghasilkan manusia yang memiliki kemampuan berpikir logis, bersikap kritis, berinisiatif, unggul, dan kompetitif selain menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan dasar. Menurut Reja Mudyahardjo, Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran/latihan yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang. 1 Tugas pendidikan tidak hanya menuangkan atau memberikan sejumlah pengetahuan kepada siswa, tetapi mengusahakan bagaimana agar konsep-konsep penting dan sangat berguna tertanam kuat pada dirinya sendiri. Guru dapat membantu dengan strategi mengajar yang membuat pengetahuan menjadi sangat bermakna dan relevan bagi siswa, dengan 1 Reja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal Tentang dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hal.11 1

2 memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa agar menyadari dan secara sadar menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. 2 Menginat pentingnya ilmu matematika dalan kehidupan, Alquran telah memberikan contoh aspek matematika diantaranya seperti dalam Q.S. al-isra ayat 12 berikut : و ج ع ل ن ا ال ي ل و الن ه ار ء اي ت ي ف م ح و ن آ ء اي ة ٱل ي ل و ج ع ل ن آ ء اي ة ٱلن ه ار م ب ص ر ة ل ت ب ت غ وا ف ض ال م ن ر ب ك م و ل ت ع ل م وا ع د د ٱلس ن ي و ٱ ل س اب و ك ل ش ىء ف ص ل ن ه ت ف ص يال. Ayat tersebut menunjukkan bahwa pentingnya ilmu matematika untuk dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang berguna sebagai alat bantu menyelesaikan persoalan yang memerlukan perhitungan. Salah satu mata pelajaran yang memerlukan pemahaman adalah matematika. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang turut disajikan dalam proses pendidikan di mana matematika selalu diperlukan oleh berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Penggunaan matematika atau berhitung dalam kehidupan manusia sehari-hari telah menunjukkan hasil nyata seperti dasar bagi disain ilmu teknik misalnya perhitungan untuk pembangunan antariksa dan di samping dasar disain ilmu teknik metode matematika memberikan inspirasi kepada pemikiran dibidang sosial dan ekonomi dan dapat memberikan warna kepada kegiatan seni lukis, arsitektur dan musik. Pengetahuan mengenai matematika memberikan bahasa, proses dan teori yang memberikan ilmu suatu bentuk dan kekuasaan, yang akhirnya bahwa matematika merupakan salah satu kekuatan utama 2 M. Nur Wikandri, Pengajaran Berpusat Pada Siswa dan Pendekatan Kontrukivitas dalam Pengajaran, (Surabaya: UI, 2000), hal. 1

3 pembentukan konsepsi tentang alam suatu hakikat dan tujuan manusia dalam kehidupannya. 3 Matematika mempunyai peranan yang penting dalam perkembangan IPTEK. Matematika sebagai salah satu disiplin ilmu merupakan bagian dari rumpun MIPA mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu. Matematika mempunyai sifat khas dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain, selain materi matematika bersifat hirarkis (berurutan), juga karena materi matematika bersifat berhubungan. Fakta menunjukkan bahwa dikalangan pelajar, matematika masih merupakan mata pelajaran yang kurang disenangi. Mereka merasa kesulitan untuk memahami matematika yang sarat akan simbol-simbol atau bahasa numerik secara baik, apalagi untuk memperoleh hasil yang maksimal. Hal ini sesuai dengan definisi matematika yang dikemukakan oleh Gunowibowo bahwa : Matematika sebagai ilmu mengenai struktur dan hubungan antara simbol-simbol. Simbol-simbol tersebut penting untuk membantu memanipulasi aturan-aturan dengan operasi yang ditetapkan. Simbolisasi menjamin adanya komunikasi dan mampu memberikan keterangan untuk membantu konsep baru. 4 Karena pentingnya peranan matematika, berbagai usaha dilakukan ke arah peningkatan prestasi belajar matematika. Namun sampai saat ini masih 1993), hal. 64 3 Lisnawaty Simanjuntak, dkk. Metode Mengajar Matematika 1,(Jakarta: Rineka Cipta, hal. 14 4 Ismail, dkk, Kapita Selekta Pembelajaran Matematika,( Jakarta: Depdikbud, UT, 1998),

4 banyak keluhan dari berbagai pihak tentang rendahnya kualitas pendidikan pada umumnya dan pendidikan matematika pada khususnya. Salah satu usaha yang perlu diperhatikan berkaitan dengan usaha peningkatan prestasi belajar matematika adalah dengan melihat hasil-hasil yang telah dicapai, misalnya dalam hal kemampuan siswa. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah anak yang belajar matematika sadar memiliki kemampuan yang diharapkan, misalnya kemampuan menyelesaikan soal cerita. Permasalahan sehari-hari biasanya disajikan dalam bentuk soal cerita. Soal cerita yang terkait dengan materi Sistem persamaan linear dua variabel adalah salah satu pokok bahasan dalam matematika kelas VIII yang membutuhkan pemahaman dalam setiap langkah pengerjaan (prosedur), Prosedur tersebut meliputi (1) Mengubah kalimat-kalimat pada soal cerita menjadi beberapa kalimat matematika (model matematika), sehingga membentuk sistem persamaan linear dua variabel (2) Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dan (3) Menggunakan penyelesaian yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan pada soal cerita tersebut. 5 Soal cerita ini adalah soal yang di dalamnya merupakan soal matematika tetapi disajikan dalam bentuk cerita yang menggambarkan permasalahan sehari-hari yang dalam penyelesaiannya diperlukan daya nalar yang tinggi untuk dapat mengartikan soal tersebut ke dalam bahasa Indonesia. Untuk memiliki kemampuan menyelesaikan suatu soal cerita sangat diperlukan pengetahuan prasyarat termasuk menguasai langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah soal cerita tersebut Menurut Polya, pemecahan masalah dalam matematika terdiri atas 4 (empat) langkah pokok, 5 http://digilib.sunan-ampel.ac.id/files/disk1/198/jiptiain--nanikzaini-9882-4-bab1.pdf (diakses tanggal 12 desember 2012)

5 yaitu: (1). Pemahaman Masalah, (2). Penyusunan Rencana, (3). Pelaksanaan Rencana dan (4). Pemeriksaan Kembali. 6 Bentuk lain yang dikemukakan oleh Team Matematika yaitu bahwa setiap masalah/soal cerita dapat diselesaikan dengan rencana sebagai berikut: a. Membaca soal itu dan memikirkan hubungan antara bilangan-bilangan yang ada dalam soal tersebut. b. Menulis kalimat matematika yang menyatakan hubungan-hubungan itu dalam bentuk operasi-operasi bilangan. c. Menyelesaikan kalimat matematika tersebut. Artinya mencari bilanganbilangan yang mana yang membuat kalimat matematika itu benar. d. Menggunakan penyelesaian itu untuk menjawab pertanyaan yang dikemukakan di dalam soal. 7 Konsep sistem persamaan linear sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, banyak masalah yang dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem persamaan. Sebelum menyelesaikan masalah tersebut, terlebih dahulu masalah itu diubah menjadi model matematika yang memuat sistem persamaan linear. Dengan metode-metode yang ada dapat ditentukan penyelesaian dari sistem persamaan linear tersebut. Materi SPLDV sangat penting dikuasai oleh siswa, karena setelah materi ini dipelajari, mereka akan mempelajari materi sistem persamaan linear tiga variabel, sistem persamaan linear dan kuadrat dua variabel, dan sistem persamaan kuadrat dan kuadrat. Jika para siswa tidak menguasai materi SPLDV dengan baik, maka mereka akan sangat kesulitan untuk memahami materi selanjutnya karena SPLDV merupakan prasyarat utama. 6 Najmawati, Analisis Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Kelas V SD Negeri 27 Tondong Kabupaten Sinjai, Skripsi, (Makasar: FMIPA UNM, 2006), hal. 2-3, t.d. http://kumpulan.skripsi.com/2009/01/04/html. (diakses tanggal 28 mei 2012) 7 Ibid., hal. 4.

6 Hasil penelitian Lismayani dalam skripsinya berdasarkan taraf penguasaan disimpulkan bahwa 60% siswa kelas 1 SLTPN 4 Martapura mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan aritmatika sosial. 8 Berdasarkan pengalaman penulis pada waktu praktek mengajar di MA Muhammadiyah 1, kebanyakan siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita khususnya pada materi SPLDV. Selain itu berdasarkan pernyataan guru matematika di MAN 3 Haruai menyatakan bahwa lebih dari 50% siswa (berdasarkan KKM) mengalami kesulitan dalam memahami dan menyelesaikan soal cerita pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Bertolak dari uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul: Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) di Kelas X MAN 3 Haruai. B. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul penelitian di atas, maka penulis memberikan definisi operasional sebagai berikut: 8 Lismayani. Identifikasi Kesulitan Menyelesaikan Soal Cerita Yang Berkaitan Dengan Aritmatika Sosial Oleh Siswa Kelas 1 Semester 1 SLTPN 4 Martapura, Banjarmasin, Skripsi tidak dipublikasikan, FKIP UNLAM, 2004. hal. 8

7 1. Pengertian Kesulitan Kesulitan adalah sesuatu yang sulit, kesusahan, kesukaran. 9 Yang dimaksud disini adalah kesusahan atau sesuatu yang dianggap sulit oleh siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi system persamaan linear dua variabel. 2. Pengertian Soal Cerita Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, soal adalah apa yang menuntut jawaban dan hal yang harus dipecahkan. 10 Sedangkan cerita adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman serta kejadian dan sebagainya. 11 Maka soal cerita dalam matematika adalah soal atau permasalahan matematika yang berbentuk karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, kejadian atau peristiwa tertentu yang harus dipecahkan secara tepat sesuai dengan konteks soal yang disampaikan serta berhubungan erat dengan penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari. 3. Persamaan Linear Dua Variabel Dan Sistem Persamaan Linear Dua Varibel Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda sama dengan (=). Persamaan linear dua variabel (SPLDV) adalah persamaan 9 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006), ed. ke-3, hal. 1156 10 Ibid, hal. 1136 11 Ibid., hal. 277

8 yang memiliki dua variabel dan masing-masing variabel berpangkat satu. 12 Sedangkan sistem persamaan linear dua variabel adalah beberapa persamaan linear dua variabel yang memiliki himpunan penyelesaian yang sama. Sesuai definisi-definisi di atas, maka yang dimaksud dengan kesulitan menyelesaikan soal cerita sistem persamaan linear dua varibel yaitu dimana saja siswa tidak dapat mengerjakan atau menganggap sulit dalam menyelesaikan soal-soal sistem persamaan linear dua varibel yang disajikan berupa karangan perbuatan, pengalaman, kejadian atau peristiwa yang erat kaitannya secara matematis atau terapan matematika di kehidupan sehari-hari. C. Rumusan Masalah Adapun masalah yang diteliti dan menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah dimana letak kesalahan siswa kelas X MAN 3 Haruai dalam menyelesaikan soal cerita pada materi sistem persamaan linear dua variabel? D. Alasan Memilih Judul Alasan yang mendasari penulis sehingga tertarik untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 12 M. Cholik Adinawan dan Sugijono, Matematika Untuk SMP Kelas VIII, (Jakarta: Erlangga, 2007), hal. 108.

9 1. Matematika merupakan ilmu yang mendasar untuk mengembangkan ilmu eksak yang lain. 2. Matematika juga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. 3. Dalam evaluasi pembelajaran matematika sering disajikan materi soal cerita termasuk soal cerita SPLDV, hal ini membutuhkan kemampuan siswa yang lebih dalam menyelesaikan soal tersebut. Sehingga kemampuan ini sangat penting untuk melatih siswa dalam berpikir kritis, logis dan sistematis terhadap permasalahan kehidupan sehari-hari. 4. Penelitian ini dilakukan di SMA (sederajat) karena pada saat mempelajari kembali materi ini di SMA, mereka harus benar-benar menguasai materi ini untuk mempelajari materi berikutnya dan tidak ada pembelajaran materi ini lagi pada waktu SMA. Padahal materi yang akan mereka pelajari selanjutnya masih banyak yang memiliki prasyarat harus menguasai materi SPLDV terlebih dahulu. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui letak kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

10 F. Signifikasi Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini baik dari segi teoritis maupun praktis adalah: 1. Mendiskripsikan kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi sistem persamaan linear dua variabel. 2. Mendorong guru untuk mencari tindakan alternatif dalam mengatasi kesulitan-kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi sistem persamaan linear dua variabel sehingga siswa lebih mudah untuk memahami pelajaran selanjutnya. 3. Meningkatkan kualitas pembelajaran matematika khususnya materi sistem persamaan linear dua variabel. 4. Bagi mahasiswa sebagai bahan informasi yang berkeinginan untuk melakukan khususnya yang memiliki relevansi dengan penelitian ini, juga memperkaya khazanah dan ilmu pengetahuan khususnya di IAIN Antasari Banjarmasin. G. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah memahami pembahasan ini, penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I berupa Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Definisi Operasional dan Lingkup Pembahasan, Tujuan Penelitian, Alasan Memilih Judul, Signifikansi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

11 Bab II berupa Tinjauan Pustaka yang terdiri dari landasan teori tentang pengertian dan ciri-ciri belajar matematika, kesulitan belajar matematika dan faktor-faktor penyebabnya, alat mengidentifikasi kesulitan belajar matematika, konsep belajar tuntas, tujuan pengajaran matematika di Madrasah Aliyah, ruang lingkup matematika di Madrasah Aliyah Negeri 3 Haruai, dan sistem persamaan linear dua variabel. Bab III yaitu Metode Penelitian yang terdiri dari Jenis dan Pendekatan, Desain (Metode) Penelitian, Subjek dan Objek Penelitian, Populasi dan Sampel, Data dan Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data dan Prosedur Penelitian. Bab IV merupakan Hasil Penelitian yang berisi Gambaran Umum Lokasi Penelitian, Penyajian Data dan Analisis Data. Bab V memuat Penutup yakni Kesimpulan dan Saran.