IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA DAN METODE LSB

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA DAN MEMAKAI METODE LSB

IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DALAM PENGAMANAN DATA PADA FILE AUDIO MP3

BAB II LANDASAN TEORI

VERIFIKASI KEPEMILIKAN CITRA MEDIS DENGAN KRIPTOGRAFI RSA DAN LSB WATERMARKING SKRIPSI. Oleh : Satya Sandika Putra J2A

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kriptografi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Key Words Tanda Tangan Digital, , Steganografi, SHA1, RSA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasa sandi (ciphertext) disebut sebagai enkripsi (encryption). Sedangkan

2017 Ilmu Komputer Unila Publishing Network all right reserve

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengamanan Data Teks dengan Kriptografi dan Steganografi Wawan Laksito YS 5)

Analisis Performansi Algoritma AES dan Blowfish Pada Aplikasi Kriptografi

1.1 LATAR BELAKANG I-1

Penerapan Metode End Of File Pada Steganografi Citra Gambar dengan Memanfaatkan Algoritma Affine Cipher sebagai Keamanan Pesan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengirimkan pesan, tetapi juga bisa menggunakan layanan yang tersedia di

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam. kehidupan kita. Seperti dengan adanya teknologi internet semua

STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya internet sangatlah cepat dan telah menjadi salah satu kebutuhan dari

STEGANOGRAPHY CHRISTIAN YONATHAN S ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGGUNAAN KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK KEDUANYA

Perbandingan Penggunaan Bilangan Prima Aman Dan Tidak Aman Pada Proses Pembentukan Kunci Algoritma Elgamal

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring perkembangan teknologi, berbagai macam dokumen kini tidak lagi dalam

KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL

Penerapan Metode Adaptif Dalam Penyembunyian Pesan Pada Citra

PENGGUNAAN KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK KEDUANYA

BAB I PENDAHULUAN. 1. aa

(pencurian, penyadapan) data. Pengamanan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu steganography dan cryptography.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. yang mendasari pembahasan pada bab-bab berikutnya. Beberapa definisi yang

PENYEMBUNYIAN DAN PENGACAKAN DATA TEXT MENGGUNAKAN STEGANOGRAFI DAN KRIPTOGRAFI TRIPLE DES PADA IMAGE

Aplikasi Pengamanan Data dengan Teknik Algoritma Kriptografi AES dan Fungsi Hash SHA-1 Berbasis Desktop

PERANAN ARITMETIKA MODULO DAN BILANGAN PRIMA PADA ALGORITMA KRIPTOGRAFI RSA (Rivest-Shamir-Adleman)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RC4 Stream Cipher. Endang, Vantonny, dan Reza. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung 40132

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. membahas tentang penerapan skema tanda tangan Schnorr pada pembuatan tanda

BAB I APLIKASI STEGANOGRAFI LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) MODIFICATION UNSUR WARNA MERAH PADA DATA CITRA DIGITAL

Modifikasi Algoritma RSA dengan Chinese Reamainder Theorem dan Hensel Lifting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Algoritma RSA dan ElGamal

PENGAMANAN SQLITE DATABASE MENGGUNAKAN KRIPTOGRAFI ELGAMAL

1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara

DASAR-DASAR KEAMANAN SISTEM INFORMASI Kriptografi, Steganografi. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KOMBINASI ALGORITMA ONE TIME PAD CIPHER DAN ALGORITMA BLUM BLUM SHUB DALAM PENGAMANAN FILE

TMA RSAA DAN ER R AHUAN ALAM. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI ALGORITMA ELGAMAL DENGAN STEGANOGRAFI TEKNIK LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) BERDASARKAN PENYISIPAN MENGGUNAKAN FUNGSI LINIER

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

Simulasi Pengamanan File Teks Menggunakan Algoritma Massey-Omura 1 Muhammad Reza, 1 Muhammad Andri Budiman, 1 Dedy Arisandi

Security Sistem Informasi.

ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI

PENGAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA STREAM CIPHER SEAL

Tanda Tangan Digital Untuk Gambar Menggunakan Kriptografi Visual dan Steganografi

DASAR-DASAR KEAMANAN SISTEM INFORMASI Kriptografi, Steganografi. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang telah dilakukan berpedoman dari hasil penelitian-penelitian

IMPLEMENTASI PENGAMANAN DATA DAN INFORMASI DENGAN METODE STEGANOGRAFI LSB DAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perhitungan dan Implementasi Algoritma RSA pada PHP

BAB II LANDASAN TEORI

2.5.1 Enkripsi Dekripsi BAB III. IMPLEMENTASI ALGORITMA DAN REALISASI PERANGKAT LUNAK Program Pengaman Data Dengan

PENGAMANAN SQLITE DATABASE MENGGUNAKAN KRIPTOGRAFI ELGAMAL

APLIKASI TEORI BILANGAN UNTUK AUTENTIKASI DOKUMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JARINGAN KOMPUTER I WAYAN MULIAWAN NIM

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai makna. Dalam kriptografi dikenal dua penyandian, yakni enkripsi

Sistem Kriptografi Kunci-Publik

ALGORITMA ELGAMAL DALAM PENGAMANAN PESAN RAHASIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan cepat mengirim informasi kepada pihak lain. Akan tetapi, seiring

PENERAPAN KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA BERBASIS ANDROID

APLIKASI ENKRIPSI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN ALGORITMA GINGERBREADMAN MAP. Suryadi MT 1 Tony Gunawan 2. Abstrak

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI PADA MEDIA GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DES DAN REGION-EMBED DATA DENSITY.

IMPLEMENTASI SANDI HILL UNTUK PENYANDIAN CITRA

Aplikasi Steganografi Menggunakan LSB (Least Significant Bit) dan Enkripsi Triple Des Menggunakan Bahasa Pemrograman C#

PENGGUNAAN DIGITAL SIGNATURE DALAM SURAT ELEKTRONIK DENGAN MENYISIPKANNYA PADA DIGITIZED SIGNATURE

KOMBINASI KRIPTOGRAFI DENGAN HILLCIPHER DAN STEGANOGRAFI DENGAN LSB UNTUK KEAMANAN DATA TEKS

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kriptografi Berikut ini akan dijelaskan sejarah, pengertian, tujuan, dan jenis kriptografi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA DAN METODE LSB Rian Arifin 1) dan Lucky Tri Oktoviana 2) e-mail: Arifin1199@gmail.com Universitas Negeri Malang ABSTRAK: Salah satu cara untuk menjaga keamanan pesan adalah menggunakan teknik steganografi. Metode steganografi yang digunakan adalah metode penyisipan pesan LSB (Least Significant Bit). Pesan rahasia disandikan sebelum disisipkan menggunakan teknik kriptografi. Algoritma kriptografi yang digunakan adalah algoritma RSA. Algoritma RSA terdiri dari algoritma enkripsi dan algoritma dekripsi. Pesan rahasia disandikan menggunakan algoritma enkripsi RSA dan disisipkan menggunakan metode penyisipan LSB. Membaca pesan dengan menggunakan metode LSB dan algoritma dekripsi RSA. Kata kunci : Kriptografi, Steganografi, RSA, LSB, Pesan ABSTRACT: One way to maintain the security of the message is use steganographic techniques. Moreover, the steganografic method which can be applied inserting a message LSB (Least Significant Bit) method. Secret message encoded before inserted using cryptographic techniques. Cryptographic algorithms used are the RSA algorithm. RSA algorithm consists of encryption algorithms and decryption algorithms. Secret messages encrypted using RSA encryption algorithm and inserted using LSB insertion method. Reading process of the disguised secret message can be conducted by LSB method and RSA decryption algorithm. Kata kunci : Cryptography, Steganography, RSA, LSB, Message Perkembangan teknologi mempermudah orang berkomunikasi, bentuk komunikasi yang sering digunakan adalah mengirim dan menerima pesan. Seiring berkembangnya teknologi, semakin berkembang juga kejahatan terhadap keamanan pesan yang dikirim.salah satu cara menghindari kejahatan terhadap suatu pesan adalah dengan menyembunyikan pesan ke dalam suatu pesan lain. Teknik ini disebut dengan teknik steganografi. Steganografi adalah ilmu dan seni menyembunyikan pesan rahasia di dalam pesan lain sehingga keberadaan pesan rahasia tersebut tidak dapat diketahui (Munir, 2006:301). Metode steganografi yang sederhana dan mudah diimplementasikan adalah metode LSB (Least Significant Bit). Kelemahan dari metode LSB adalah pesan rahasia yang disisipkan dapat dengan mudah diambil dengan menggunakan metode LSB. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah menyandikan pesan rahasia sebelum disisipkan menggunakan metode LSB, teknik ini disebut dengan kriptografi. Definisi kriptografi (Menezez, dkk. 1997:4), yang artinya adalah kriptografi merupakan ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan, integritas data serta otentikasi. Algoritma kriptografi yang paling populer adalah algoritma RSA. Algoritma RSA terdiri dari algoritma enkripsi dan algoritma dekripsi. Algoritma enkripsi RSA untuk menyandikan pesan rahasia 1) Rian Arifin adalah mahasiswa Jurusan Matematika Universitas Negeri Malang. 2) Lucky Tri Oktoviana adalah dosen Jurusan Matematika Universitas Negeri Malang.

menjadi bentuk yang tidak dimengerti maknanya. Algoritma dekripsi RSA untuk mengembalikan hasil penyandian menjadi pesan rahasia yang sebenarnya. Dari penjelasan diatas maka dibuat program dan mengimplementasikan untuk meningkatkan keamanan pesan rahasia menggunakan teknik kriptografi dan steganografi. Pesan rahasia berupa teks disandikan menggunakan algoritma enkripsi RSA dan disisipkan ke dalam file gambar bitmap 24-bit menggunakan metode LSB untuk proses menyisipkan pesan rahasia. Pesan rahasia diambil dari file gambar bitmap 24-bit menggunakan metode LSB dan pesan rahasia tersebut didekripsi menggunakan algoritma dekripsi RSA untuk proses membaca pesan rahasia. Algorima kriptografi RSA terdiri dari algoritma enkripsi RSA dan algoritma dekripsi RSA. Algoritma RSA adalah sebagai berikut (Munir, 2006:181): 1. Pilih dua bilangan prima sembarang, p dan q. 2. Hitung n = p q (sebaiknya p q, karena jika p = q maka n = p 2 sehingga p dapat diperoleh dengan menarik akar pangkat dua dari n). 3. Hitung a = (p 1) (q 1). 4. Pilih kunci e dengan 1< e < a dan e relatif prima terhadap a (gcd(e, a) = 1). 5. Bangkitkan kunci privat dengan menggunakan persamaan e d 1 (mod n). Hasil dari algoritma di atas adalah: 1. Kunci publik adalah pasangan (e, n). 2. Kunci privat adalah pasangan (d, n). Algoritma enkripsi dan dekripsi RSA adalah sebagai berikut: 1. Enkripsi: a. Ambil kunci publik (e, n). b. Nyatakan plaintext m menjadi blok blok m 1, m 2,, sedemikian sehingga setiap blok merepresentasikan nilai di dalam selang [0, n 1]. c. Setiap blok m i, dienkripsi menjadi blok c i dengan c i = m i e mod n. 2. Dekripsi: Setiap blok c i didekripsi menjadi blok m i dengan m i = c i d mod n. Dalam proses pengerjaan algoritma RSA membutuhkan konsep matematika, yaitu FPB (faktor persekutuan terbesar), algoritma Euclidean, relatif prima, bilangan prima, aritmatika modular dan kekongruenan. Definisi dari FPB dari dua bilangan adalah bilangan positif terbesar yang dapat membagi dua bilangan tersebut (Sudirman, 2001:43). Algoritma Euclidean digunakan untuk mencari FPB dari dua bilangan. Dua bilangan dikatakan relatif prima jika FPB dari dua bilangan tersebut adalah satu (Sudirman, 2001:43). Sebuah bilangan bulat p > 1 disebut bilangan prima jika tidak ada pembagi d dari p demikian sehingga 1 < d < p (As ari, 1992:24). Aritmatika modular dan kekongruenan digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi pada algoritma RSA. Metode penyisipan LSB adalah menyisipkan pesan dengan cara mengganti bit LSB pada representasi biner file gambar dengan representasi biner dari pesan rahasia yang akan disembunyikan (Marselino, 2003:18). Media yang digunakan untuk teknik steganografi adalah file gambar atau citra digital. Definisi citra menurut Kamus Webster adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu obyek atau benda (Balza dan Firdausy, 2004:2).

Pembahasan Steganografi adalah proses menyembunyikan pesan rahasia pada suatu media tertentu, dalam hal ini media yang digunakan adalah media file gambar bitmap 24 bit dengan pesan rahasia berupa text dan menggunakan metode LSB. Kriptografi adalah proses mengacak suatu pesan rahasia sedemikian sehingga maksud dari pesan rahasia tersebut tidak dapat dimengerti oleh orang lain, algoritma yang digunakan adalah algoritma RSA. Dengan menggabungkan metode LSB dan algoritma RSA dapat meningkatkan keamanan pesan rahasia. Pesan rahasia disandikan dengan menggunakan algoritma RSA dan disembunyikan pada media file gambar menggunakan metode LSB. Proses utama dari penggabungan algoritma RSA dan metode LSB adalah proses sisip pesan rahasia dan proses baca pesan rahasia. Proses penyisipan pesan dilakukan dengan menyandikan pesan rahasia atau plaintext menggunakan algoritma enkripsi RSA menjadi bentuk yang tidak dapat dipahami maknanya atau ciphertext, setelah itu disisipkan pada media atau covertext yang berupa file gambar menggunakan metode LSB. Hasil dari proses penyisipan adalah file gambar bitmap 24 bit yang disebut dengan stegotext. Sedangkan proses membaca pesan dilakukan dengan mengambil ciphertext dari stegotext dan mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan algoritma dekripsi RSA. Enkripsi Kunci publik Sisipkan ke dalam covertext Plaintext Bangkitkan kunci publik Password Gambar 1. Skema proses sisip pesan Dari gambar 1 merupan skema dari proses sisip pesan, proses ini dilakukan oleh orang yang akan mengirim pesan rahasia. Plaintext berupa pesan teks dienkripsi menjadi ciphertext dengan menggunakan kunci publik. kunci publik dibangkitkan dengan memasukkan password untuk kemanan kunci. yang didapatkan disisipkan ke dalam media berupa file gambar bitmap 24 bit dengan menggunakan metode LSB. Hasil dari proses sisip pesan ini adalah file gambar bitmap 24 bit, tetapi file gambar tersebut berisi pesan rahasia. Sehingga, pesan yang dikirim adalah file gambar yang sudah berisi pesan rahasia.

Password Bangkitkan kunci privat Ambil ciphertext dari stegotext Kunci privat Dekripsi Plaintext Gambar 2. Skema proses baca pesan Pada gambar 2 merupan proses baca pesan, proses ini dilakukan oleh orang yang menerima pesan rahasia. Pesan yang diterima adalah stegotext berupa file gambar bitmap 24 bit. Pesan yang masih berupa ciphertext diambil dari file gambar dengan menggunakan metode LSB. harus didekripsi untuk mendapatkan pesan rahasia yang sebenarnya. didekripsi menggunakan kunci privat. Kunci privat didapatkan dengan memasukkan password, password yang disunakan adalah password yang sama dengan password yang digunakan pada saat enkripsi atau yang digunakan oleh yang mengirim pesan. Dengan demikian, pesan rahasia yang sebenarnya dapat dibaca. Hasil Implementasi Program dan Analisis Pesan rahasia diubah menjadi karakter yang tidak dapat dipahami maknanya menggunakan algoritma enkripsi RSA, disebut dengan ciphertext. disisipkan ke dalam file gambar bitmap 24 bit dengan menggunakan metode LSB. Contoh hasil dari implementasi program untuk sisip pesan rahasia adalah sebagai berikut: Fakultas MIPA Plainext Algoritma enkripsi RSA Metode penyisipan LSB Gambar 3. Hasil proses sisip pesan rahasia

Contoh hasil dari implementasi program untuk membaca pesan rahasia adalah sebagai berikut: Metode pengambilan LSB Algoritma dekripsi RSA Fakultas MIPA Plainext Gambar 4. Hasil proses baca pesan rahasia Jika stegotext dimodifikasi maka pesan rahasia yang sebenarnya akan hilanag karena nilai RGB pada piksel yang digunakan untuk menyisipkan pesan rahasia berubah. Kelebihan dari teknik steganografi adalah tidak adanya perbedaan yang signifikan antara file gambar sebelum dan sesudah disisipi. Pesan rahasia tidak dapat dengan mudah didapatkan karena tinggkat keamanan algoritma RSA. Keamanan algoritma RSA adalah memfaktorkan nilai yang besar menjadi dua bilangan prima yang berbeda. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan 1. Pesan rahasia berupa text disandikan dengan menggunakan algoritma enkripsi RSA dan disisipkan ke dalam covertext yang berupa file gambar 24 bit dengan menggunakan metode penyisipan LSB. Hasil proses ini adalah stegotext berupa file gambar 24 bit. 2. Pesan rahasia dibaca dengan cara mengambil pesan rahasia dari dari stegotext yang berupa file gambar 24 bit dan mengembalikan pesan rahasia yang disandikan menjadi pesan rahasia yang sebenarnya dengan menggunakan algoritma dekripsi RSA. Hasil dari proses ini adalah pesan rahasia yang sebenarnya. 3. Aplikasi kriptografi dan steganografi dapat meningkatkan keamanan pesan rahasia dengan mengenkripsi pesan rahasia sebelum menyembunyikan dalam covertext. Saran 1. Pesan rahasia tidak hanya berupa pesan text, yaitu pesan file gambar, file audio atau file video. 2. Covertext yang digunakan tidak hanya file gambar bitmap 24 bit, yaitu dapat file gambar dengan format selain bitmap, file audio atau file video.

3. Enkripsi dan dekripsi pesan dapat menggunakan algoritma chiper blok, seperti DES, Double DES, Tripel DES, GOST, RC5 dan AES, atau menggunakan algoritma kriptografi kunci-publik, yaitu ElGamal dan Knapsack. 4. Byte yang digunakan dalam metode penyisipan pesan rahasia tidak berurutan, dengan membangkitkan bilangan random untuk menentukan urutan byte yang digunakan untuk metode penyisipan pesan rahasia. Daftar Rujukan Achmad, Balza, Ir, M. Sc.E., dan Firdausy, Kartika, S.T, M.T, 2005. Teknik Pengolahan Citra Digital Menggunakan Delphi, Ardi Publishing, Cetakan pertama, Yogyakarta. As ari, Abdur Rahman. 1992. Pengantar Teori Bilangan. Malang. Depdikbud IKIP Malang Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas. Marselino, Andino. 2003. Pembuatan Aplikasi Steganografi dengan Borland Delphi. (online), (http://ikc.depsos.go.id/umum/andino-steganografi.php, diakses tanggal 9 Januari 2013). Menezes, A, VanOorschot, P, Vanstone, S. 1997. Handbook of Applied Cryptography. CRC Press, Inc. Munir, Rinaldi. 2004. Kriptografi. (online), (http://ebookbrowse.com/algoritmarsa-pdf-d309993420, diakses tanggal 11 Maret 2013). Munir, Rinaldi. 2006. Kriptografi. Bandung: Penerbit Informatika. Sudirman.2001. Teori Bilangan. Malang. Depdiknas Universitas Negeri Malang.