Hernia Inguinal Dan Hidrokel Pada Anak-Anak. Inguinal Hernia And Hydrocele In Children

dokumen-dokumen yang mirip
HERNIA INGUINOSKROTAL DAN HIDROKEL SKROTALIS

BAB I PENDAHULUAN. Hernia inguinalis lateralis adalah kelainan bedah yang paling sering terjadi pada anak-anak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan

diafragma lembut melalui dinding abdomen yang lemah disekitar 4) Omfalokel : Protrusi visera intra abdominal kedasa korda umbilical

BAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih

Yusuf Hakan Çavusoglu. Acute scrotum : Etiology and Management. Ind J Pediatrics 2005;72(3):201-4

APPENDICITIS (ICD X : K35.0)

BAB I PENDAHULUAN. melalui struktur yang secara normal berisi (Ester, 2001).

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut, secara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

POLA HERNIA INGUINALIS LATERALIS DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE AGUSTUS 2012 JULI 2014

SAKIT PERUT PADA ANAK

BAB I KONSEP DASAR. dapat dilewati (Sabiston, 1997: 228). Sedangkan pengertian hernia

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : POST OP HERNIA INGUINALIS DI BANGSAL ANGGREK RSUD WONOGIRI

LAPORAN PENDAHULUAN (Hernia Irreponibilis) Oleh:M. Syaiful Islam, S. Kep.

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BEBAN KERJA FISIK DAN USIA MENYEBABKAN HERNIA INGUINALIS (Physical Work load and Age with the Incidence of Inguinal Hernia)

BAB I PENDAHULUAN. Intususepsi merupakan salah satu penyebab tersering dari obstruksi usus dan

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIDROKEL DI RUANG BIMA RSUD SANJIWANI GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. akut di Indonesia (Sjamsuhidayat, 2010 dan Greenberg et al, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

RANGKUMAN. Varikokel adalah pelebaran abnormal vena-vena di dalam testis maupun

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu tempat terjadinya inflamasi primer akut. 3. yang akhirnya dapat menyebabkan apendisitis. 1

BAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST OPERASI HERNIA INGUINALIS LATERALIS DI RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODUL KEPANITERAAN KLINIK BEDAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Apendisitis adalah suatu peradangan pada apendiks, suatu organ

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. priyanto,2008). Apendisitis merupakan peradangan akibat infeksi pada usus

BAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK PENDERITA HERNIA INGUINALIS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU TAHUN 2012 Indri Mayasari Sesa 1, Asri Ahram Efendi 2

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.K DENGAN POST OPERASI HERNIOTOMI DI RUANG ANGGREK RS PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

PENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

OMPHALOMESENTERIKUS REMNANT

VENTRICULO PERITONEAL SHUNTING (VPS) : PERBANDINGAN ANTARA VPS TERPANDU LAPAROSKOPI & VPS DENGAN TEKNIK BEDAH TERBUKA KONVENSIONAL

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan dalam masyarakat, terutama pada wanita dan usia lanjut. Walaupun penyakit ini

PROPORSI PENGGUNAAN TEKNIK BEDAH DAN MORTALITAS PENYAKIT GASTROSCHISIS DI RSUP SANGLAH PADA TAHUN

I. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang

Hydrocelectomy melalui Penatalaksanaan Inguinal dibandingkan Penatalaksanaan skrotum untuk Hidrokel Idiopatik pada orang dewasa

DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : PRE DAN POST HERNIORAPHY LATERALIS (DEKSTRA) DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDANARANG BOYOLALI

KARAKTERISTIK PENYAKIT HERNIA INGUINALIS PADA ANAK DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PERIODE

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh : AHMAD AFIF J

BAB I PENDAHULUAN. darah tersebut melintas kelipatan paha (Oswari, 2000). penurunan fungsi organ (Oswari, 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan

Kanker Servix. Tentu anda sudah tak asing lagi dengan istilah kanker servik (Cervical Cancer), atau kanker pada leher rahim.

Penyakit Radang Panggul. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Modul 3. (No. ICOPIM: 5-530)

BAB I PENDAHULUAN. dengan dokter, hal ini menyebabkan kesulitan mendiagnosis apendisitis anak sehingga 30

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah modal utama bagi manusia, kesehatan

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. lokal di perut bagian kanan bawah (Anderson, 2002). Apendisitis

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

DIVERTICULITIS DIVERTICULITIS

BAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan

BAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya

Pendahuluan Meniere s disease atau penyakit Meniere atau dikenali juga dengan hydrops endolimfatik. Penyakit Meniere ditandai dengan episode berulang

Modul 11. (No. ICOPIM: 5-467)

ABSTRAK PREVALENSI APENDISITIS AKUT PADA ANAK DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kehamilan ektopik yang berakhir dengan keadaan ruptur atau abortus. 12 Kehamilan

KELAINAN PADA DIAPHRAGMA

BAB III PERBUATAN MALPRAKTIK YANG DI LAKUKAN OLEH DOKTER TERHADAP PASIEN OPERASI PENYAKIT HERNIA

Apakah Anda menderita nyeri. MAKOplasty. pilihan tepat untuk Anda

AHMAD SAHRANI ISSA INA JARINI MUHAMMAD WILDANI SRIWATI

PRESENTASI KASUS HERNIA SKROTALIS

Modul 23 ORCHIDOPEXI/ORCHIDOTOMI PADA UNDESCENSUS TESTIS (UDT) (No. ICOPIM: 5-624, 5-620)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KONSEP TEORI. 1. Pengertian

Etiology dan Faktor Resiko

BAB 4 HASIL. Grafik 4.1. Frekuensi Pasien Berdasarkan Diagnosis. 20 Universitas Indonesia. Karakteristik pasien...,eylin, FK UI.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: POST APPENDIKTOMY DI RUANG MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Apendisitis akut adalah penyebab paling sering dari nyeri abdomen akut yang

BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

B A B I PENDAHULUAN. Sampai saat ini sepsis masih merupakan masalah utama kesehatan dan

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah salah satu penyebab akut abdomen paling banyak pada

Fistula Urethra Batasan Gambaran Klinis Diagnosa Penatalaksanaan

Gambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat sensitif terhadap sentuhan dan cenderung mengalami robekan. BAK dan aktivitas seksual ibu pasca melahirkan.

BAHAN AJAR V ARTERITIS TEMPORALIS. kedokteran. : menerapkan ilmu kedokteran klinik pada sistem neuropsikiatri

PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru tampak pada masa kanak- kan

BAB I PENDAHULUAN. dengan penutupan dan penjahitan luka (Syamsuhidajat, 2011). dibagian perut mana saja (Dorland, 1994 dalam Surono, 2009).

EMG digunakan untuk memastikan diagnosis dan untuk menduga beratnya sindroma kubital. Juga berguna menilai (8,12) :

LAPAROSKOPI PADA NON-PALPABLE TESTIS. Irfan Wahyudi Departemen Urologi RSCM/ FKUI Jakarta

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. A DENGAN POST APPENDIKTOMI HARI KE II DI RUANG CEMPAKA RSUD PANDANARAN BOYOLALI

Transkripsi:

Hernia Inguinal Dan Hidrokel Pada Anak-Anak Ida Ayu Wayan Mahayani, Made Darmajaya Bagian/SMF Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar ABSTRAK Hernia inguial dan hidrokel merupakan penyakit yang cukup sering ditemukan pada anak-anak. Studi menunjukan bahwa di Amerika Serikat insidennya mencapai 10-20 dari 1000 kelahiran hidup, dengan lokasi hernia lebih banyak pada sisi kanan dan 10% bilateral. Hidrokel merupakan pengumpulan cairan di dalam prosesus vaginalis, dan hal ini dapat menyebabkan pembengkakan di daerah inguinal atau skrotum. Hernia Inguinal terjadi apabila organ abdomen menonjol ke dalam inguinal canal atau skrotum. Pada bayi yang sehat, testisnya dikelilingi oleh ruang tertutup, yaitu tunica vaginalis dari skrotum. Dalam kehidupan postnatal, ini adalah ruang potensial yang tidak boleh berhubungan dengan peritoneum. Kata Kunci: Hernia Inguinal, Hidroke. Inguinal Hernia And Hydrocele In Children Ida Ayu Wayan Mahayani, Made Darmajaya Departement of Surgery Medical Faculty of UdayanaUniversity Sanglah Hospital Denpasar ABSTRACT Inguial hernia and hydrocele is a fairly common disease in children. The study showed that the incidence in the United States reached 10-20 of 1000 live births, with more locations hernia on the right side and 10% bilaterally. Hydrocele is a collection of fluid in the processus vaginalis, and it can cause swelling in the groin or scrotum. Inguinal hernias occur when abdominal organs protrude into the inguinal canal or scrotum. In healthy babies, balls surrounded by a closed room, the tunica vaginalis of the scrotum. In postnatal life, this is a potential space that should not be related to the peritoneum. Keywords: Inguinal hernia, Hydrocele.

PENDAHULUAN Resiko paling tinggi yang berhubungan dengan hernia adalah apabila usus terperangkap di dalam kantung. 1 Kondisi ini disebut sebagai inkarserasi. Apabila dibiarkan inkarserasi, maka usus akan menjadi edema. Tekanan yang meningkat dapat merusak aliran vena, dan menyebabkan edema yang lebih parah, dimana hal ini dapat merusak aliran arteri ke usus dan bisa saja sampai ke skrotum. Apabila perfusi dari usus terpengaruh, timbul hernia strangulata. Hernia strangulata dapat menyebabkan perfusi usus, peritonitis, sepsis, hingga kematian. 1 Oleh karena hal tersebut, hernia inkarserata atau strangulata termasuk kegawatdaruratan medis. Apabila usus yang strangulasi itu dioperasi pada tahap dini, maka viabilitas dapat dipertahankan, dan reseksi usus dapat dihindari. 2 Pada perempuan, ovarium atau tuba falopi dapat masuk ke dalam kantung hernia dan menjadi inkarserata atau strangulata. Ovarium yang inkarserata adalah masalah kegawatdaruratan karena dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada ovarium dan nyeri. Akan tetapi, ovarium yang inkarserata tidak membawa resiko perfusi dan sepsis seperti pada perfusi usus. 2 Studi menunjukan bahwa di Amerika Serikat insidennya mencapai 10-20 dari 1000 kelahiran hidup, dengan lokasi hernia lebih banyak pada sisi kanan dan 10% bilateral. Hernia 6 kali lebih sering ditemukan pada pria dibanding wanita. Inkerserasi usus lebih sering ditemukan pada wanita dibanding pria. Pada perempuan, inkerserasi ovarium atau tuba falopi lebih sering terjadi pada usus. 3 Selain itu, insiden strangulasi usus secara keseluruhan lebih jarang pada wanita daripada pria. Insiden PPV semakin rendah dengan semakin tuanya umur. Pada bayi baru lahir 80-94% memiliki PPV. Hernia terjadi 20 kali lebih sering pada bayi dengan berat dibawah 1500 gram daripada 2

populasi umum. Selain itu, insiden strangulasi usus secara keseluruhan lebih jarang pada wanita daripada pria. 2 ETIOLOGI Kebanyakan hernia dan hidrokel pada anak-anak disebabkan oleh gagalnya penutupan prosesus vaginalis. Penyebab gagalnya penutupan prosesus vaginalis masih belum diketahui. Berbagai kondisi yang meningkatkan tekanan intraabdomen dapat menghambat atau mencegah penutupan ini. 4 Hidrokel reaktif disebabkan oleh adanya trauma, torsi, atau infeksi pada testis atau skrotum. 3 Operasi abdomen atau retroperitoneal yang mengganggu aliran limfatik juga dapat menyebabkan hidrokel reaktif. Hidrokel reaktif menyebabkan inflamasi dan pengumpulan cairan pada testis. 4 Hernia inguinal diklasifikasikan menjadi tiga yaitu hernia inguinal indirek, hernia inguinal komplit, dan hernia inguinal direk. Hernia inguinal indirek masuk melalui cincin dalam dan disebabkan oleh kegagalan prosesus vaginalis untuk menutup. Hernia indirek adalah hernia yang paling sering terjadi pada anak-anak. Hernia ini bisa meluas kebawah inguinal kanal hingga labia atau skrotum. 4 Hernia inguinal komplit adalah hernia indirek yang meluas sampai ke skrotum. Kelainan anatomisnya mirip dengan kelainan pada hidrokel komunikan, meskipun PPV lebih paten pada hernia. Hernia inguinal direk menonjol langsung melalui dasar inguinal kanal dan berada di sebelah medial dari pembuluh darah epigastrik inferior. Pada anak-anak, hernia ini jarang terjadi dan biasanya diobservasi hanya setelah pembedahan inguinal lain. 4 Hidrokel diklasifikasan menjadi lima yaitu hidrokel komunikan, hirokel nonkomunikan, hidrokel reaktif, hidrokel pada cord, hidrokel pada canal of nuck, dan hidrokel abdominoskrotal. 4 Hidrokel komunikan melibatkan PPV yang memanjang hingga ke 3

dalam skrotum. Pada kasus ini PPV bersambung dengan tunika vaginalis yang mengelilingi testis. Kelainan anatomisnya identik dengan kelainan pada hernia indirek. Akan tetapi defek pada hidrokel lebih kecil sehingga hanya terjadi akumulasi cairan. Hidrokel nonkomunikan berisi cairan yang terperangkap dalam tunika vaginalis pada skrotum. 4 Prosesus vaginalisnya tertutup sehingga cairan tidak dapat terhubung dengan ruang abdomen. Hidrokel ini umum terjadi pada bayi, dan biasanya cairan akan direabsorbsi sebelum umur 1 tahun. Hidrokel reaktif adalah hidrokel nonkomunikan yang berkembang dari kondisi inflamasi pada skrotum. Hidrokel pada cord terjadi bila prosesus vaginalis menutup diatas testis, tetapi tetap ada hubungan kecil dengan peritoneum. Pada hidrokel ini, terdapat sebuah daerah seperti kantung pada inguinal canal yang terisi oleh cairan. Cairan ini tidak sampai masuk ke dalam skrotum. Hidrokel pada canal of nuck terjadi pada wanita saat cairan terakumulasi didalam prosesus vaginalis pada saluran inguinal. 5 Hidrokel abdominoscrotal terjadi karena pembukaan kecil pada prosesus vaginalis. Cairan masuk ke dalam hidrokel dan terperangkap. Hidrokel akan terus membesar dan suatu saat akan meluas ke atas menuju abdomen. 5 PATOFISIOLOGI Saat perkembangan fetus, testis terletak di dalam ruang peritoneal. Saat testis turun melewati inguinal canal dan menuju skrotum, dia diikuti oleh ekstensi dari peritoneum yang seperti kantung yang kita kenal sebagai prosesus vaginalis. 5 Setelah testis turun, prosesus vaginalis akan menutup pada bayi sehat dan menjadi fibrous cord tanpa lumen. Dengan ini maka hubungan abdomen dan skrotum akan terputus. Tanpa adanya hubungan ini organ abdomen atau cairan peritoneal tidak akan bisa melalui skrotum atau inguinal canal. Apabila prosesus vaginalis tidak tertutup, maka disebut sebagai patent processus vaginalis (PPV). 6 4

Apabila PPV berdiameter kecil dan hanya cukup untuk dilewati oleh cairan maka kondisi ini disebut sebagai hernia. Banyak teori yang menjelaskan mengenai gagalnya penutupan processus vaginalis. 6 Ditemukannya otot halus pada pada jaringan PPV dan bukan pada peritoneum normal merupakan salah satunya. Jumlah otot polos yang ada mungkin berhubungan dengan derajat kepatenan. Sebagai contoh, lebih banyak ditemukan otot polos pada kantung hernia daripada PPV dari hidrokel. Penelitian masih berlangsung untuk menemukan peran otot polos dalam patogenesis dari kondisi ini. 6 PEMERIKSAAN KLINIS Tonjolan pada selangkangan atau pembesaran skrotum adalah tanda klasik dari hernia atau hidrokel komunikan. 6 Nyeri umumnya bukan sebuah tanda mencolok kecuali hidrokel terinfeksi atau hernia terstrangulasi. Sering kali, orang tua melaporkan tonjolan yang kadang muncul dan kadang tidak. Tonjolan bisa menghilang pada malam hari atau pada saat pasien terlentang. 4 Riwayat muntah, nyeri perut kolik, atau obstipasi menandakan adanya obstruksi usus yang mungkin berkaitan dengan hernia inkarserata atau strangulata. 5 Hernia dan Hidrokel dapat didiagnosa dengan pemeriksaan fisik. Periksa anak pada posisi terlentang dan berdiri. Jika tonjolannya jelas terlihat pada saat berdiri, baringkan anak pada posisi terlentang. Resolusi tonjolan pada posisi terlentang menandakan hernia atau hidrokel dengan PPV. 4 Jika tonjolan tidak terlihat jelas, berikan suatu petunjuk agar terjadi peningkatan intraabdomen. Contoh, biarkan anak meniup balon atau menekan perutnya. Pengangkatan kedua tangan anak ke atas kepalanya akan membuat anak meronta, dan mungkin akan terlihat bayangan atau tanda tonjolan yang sebelumnya tidak terlihat. Penampakan skrotum yang menunjukan adanya cairan pada tunika vaginalis, menandakan hidrokel, namun pemeriksaan ini tidak sepenuhnya terpercaya 5

karena usus juga mungkin terlihat penampakannya. Suara usus pada skrotum, merupakan penanda kuat dari adanya hernia. 6 Tonjolan di bawah ligamen inguinal mengarah ke adanya limpadenopati. Pemeriksa sebaiknya mencoba untuk menemukan tanda silk glove. 6 Raba dengan lembut menggunakan jari pada bagian tuberculum pubis mungkin dapat merasakan adanya PPV. Penebalan cord dari hernia atau kantung hidrokel di dalam spermatic cord memberikan sensasi pada jari seperti 2 jari yang menggunakan sarung tangan sutera saling bersentuhan. PPV sulit dideteksi dengan pemeriksaan fisik, jika PPV belum menjadi hernia atau hidrokel. 6 Untuk membantu mendignosis hernia dapat digunakan juga pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan imaging. 3 Evaluasi lab secara umum tidak terlalu esensial untuk evaluasi hidrokel dan hernia. Dengan ditemukannya leukositosis mungkin merupakan tanda dari hernia yang terstrangulasi. Ultrasonografi dipergunakan untuk memeriksa adanya PPV. Namun pemeriksaan ultrasonografi ini masih membutuhkan studi lebih lanjut oleh karena belum adanya data yang jelas untuk persentase ketepatan diagnosanya. Foto polos abdomen dapat dipergunakan untuk membedakan obtruksi usus dengan hernia inkarserata atau strangulata. 6 PENATALAKSANAAN Tidak ada terapi medis yang efektif untuk hernia atau hidrokel komunikan. Aspirasi dan injeksi dari scleroting agents telah direkomendasikan untuk terapi hidrokel nonkomunikan pada orang dewasa namun terapi ini kontraindikasi pada anak-anak. 7 Oleh karena sebagian besar hernia dan hidrokel pada anak-anak berhubungan dengan PPV, scleroting agent dapat merusak isi intraabdominal dan tidak terlalu berdampak pada perbaikan dari dasar patologisnya. Agen anti inflamasi dapat digunakan pada kondisi hidrokel reaktif. 7 6

Hernia dan hidrokel itu sama, namun perjalanan alamiahnya berbeda. terdapat resiko inkarserata yang tinggi pada bayi premature dengan hernia. 8 Sebanyak 60% dari hernia pada bayi premature menjadi inkarserata dalan 6 bulan setelah lahir. 7 Atas alasan itu, perbaikan dengan metode operasi dapat diterima oleh umum sebagai metode pengobatan yang efektif untuk hernia inguinalis pada anak-anak dan dewasa. 7 Tidak seperti hernia pada bayi, banyak bayi baru lahir dengan hidrokel dapat sembuh dengan sendirinya karena penutupan spontan dari PPV sesaat setelah lahir. Residu pada hidrokel nonkomunikan tidak bertambah maupun berkurang dalam volume, dan tidak terdapat tanda silk glove. 8 Cairan pada hidrokel biasanya terserap kembali ke dalam tubuh sebelum bayi berumur 1 tahun. Oleh karena fakta tersebut, observasi sering diperlukan untuk hidrokel pada bayi. 8 Hidrokel harus diobati apabila, tidak menghilang setelah berumur 2 tahun, menyebabkan rasa tidak nyaman, bertambah besar atau secara jelas terlihat pertambahan atau pengurangan volume, apabila tidak terlihat, dan terinfeksi. 8 Hernia atau hidrokel tidak selalu dapat menonjol. Sebuah tonjolan pada selangkangan anak-anak harus diawasi oleh orang tua atau tenaga medis primer. Sering, tonjolan ini tidak terlihat saat konsultasi, tetapi dengan menebalnya struktur cord ipsilateral ke samping dengan riwayat tonjolan (tanda silk glove) dapat dicurigai sebagai PPV. Situasi tersebut sudah merupakan cukup indikasi untuk eksplorasi hernia. 8 Sebuah foto saat tonjolan muncul pada area tersebut dapat membantu mengklarifikasikan diagnosis. 8 Kondisi spesifik harus dilakukannya operasi hernia adalah apabila hernia inkarserata tidak dapat direduksi, atau terdapat tanda-tanda hernia terstrangulasi, pada bayi cukup bulan dengan tanpa riwayat inkarserata, pada bayi belum cukup bulan di NICU dengan 7

berat 1800-2000gr, dan pada bayi premature dengan umur kurang dari 60 minggu postkonseptus. 8 Saat terdapat hernia, beberapa ahli urologi dan ahli bedah melakukan eksplorasi kontralateral selangkangan. Ini dilakukan untuk mendeteksi PPV bayangan yang dapat menyebabkan hernia pada bagian yang berlawanan (hernia metachronous kontralateral). 8 Tes Goldstein dapat menentukan kapan harus dilakukan eksplorasi kontralateral. Pada test ini, abdomen dikembunggkan dengan udara melalui kantong hernia yang terbuka saat operasi. Adanya krepitus pada bagian selangkang yang berlawanan menandakan hasil tes positif, menandakan adanya PPV kontralateral dan merupakan persetujuan untuk dilakukannya eksplorasi kontralateral. Alternatif lain, dapat digunakan laparoskopi untuk mendeteksi bayangan PPV kontralateral. 8 Laparoskopi memiliki peran yang berkembang pada operasi hidrokel dan hernia. Sesuai pernyataan diatas, eksplorasi laparoskopi dapat dilakukan melalui insisi terpisah pada bagian umbilicus atau melalui kantong hernia setelah dibuka. Dengan ini dapat dilakukan inspeksi dari cincin inguinal kontralateral, lalu prosedur lanjutan dapat dilakukan sesuai kebutuha. 7 Perbaikan hernia dengan laparoskopi pada anak-anak tidak umum dilakukan seperti yang biasa dilakukan pada orang dewasa. Babarapa pusat kesehatan di eropa menggunakan tehnik dimana kantong hernia tidak di exsisi, hanya dijahit di ujung lehernya. Penggunaan mesh tidak umum dilakukan pada anak-anak tidak seperti orang dewasa. Hasilnya cukup memuaskan, walaupun tingkat rekurensi lebih tinggi daripada perbaikan terbuka. Studi terbaru dari kaya et al dari jerman (2006) melaporkan bahwa hasil laparoskopi lebih memuaskan daripada reduksi dan perbaikan dari hernia inkarserata pada anak-anak. Mereka melaporkan tidak adanya komplikasi dan rekurensi, akan tetapi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikannya. 8

Pemulihan dari operasi hernia atau hidrokel umumnya tidak rumit. Untuk kontrol rasa nyeri, pada bayi digunakan ibuprofen 10 mg/kgbb setiap 6 jam dan asetaminofen 15 mg/kgbb setiap 6 jam, hindari narkotik karena beresiko apnea. 6 Untuk anak yang lebih tua diberikan asetaminofen dengan kodein (1 mg/kgbb kodein) setiap 4-6 jam. Untuk 2 minggu setelah operasi, posisi straddle harus dihindari untuk mencegah pergeseran dari testis yang mobile keluar dari skrotum dan menyebabkan cryptorchidism sekunder. Pada anak dalam masa berjalan, aktifitas harus dibatasi sebisa mungkin selama 1 bulan. Pada anak dalam masa sekolah, aktivitas peregangan dan olahraga aktif harus dibatasi selama 4-6 minggu. 6 Oleh karena sebagian besar operasi hernia dan hidrokel dilakukan dengan basis outpatient, pasien dapat kembali bersekolah segera saat sudah terasa cukup nyaman (biasanya 1-3 hari setelah operasi). 8 KOMPLIKASI Angka komplikasi dari operasi hernia adalah 1-8%. Infertilitas dapat terjadi apabila terdapat luka bilateral pada vas deferens atau luka pada vas dari testis soliter. 8 Adanya struktur seperti vas dalam spesimen patologi bukan berarti indikasi adanya perlukaan pada vas karena 6% dari spesimen mengandung sisa saluran mullerian yang memiliki penampakan histologis yang sama dengan vas. 7 Atrofi testis dapat terjadi oleh karena luka saat operasi pada pembuluh darah testis. Hernia inkarserata dapat mengganggu aliran darah menuju testis. Angka atrofi testis setelah perbaikan dari hernia inkarserata bisa mencapai 19%. 8 Seperti operasi lainnya, hematoma dapat terjadi. Hematoma biasanya tidak perlu dieksplorasi kecuali hematoma terus bertambah besar. Seperti operasi lainnya, infeksi juga dapat terjadi. Hypesteshia dan nyeri neuropatik dapat terjadi oleh karena terperangkapnya saraf atau perlukaan. 8 Cryptorchidism sekunder dapat terjadi oleh karena formasi scar berlebih dan kenaikan dari testis dengan pertumbuhan. 8 9

PROGNOSIS Dengan operasi terbuka, angka rekurensi ipsilateral adalah kurang dari 1%. Angka rekurensi ipsilateral dengan laparoskopi perbaikan hernia inguinal adalah 3-4%. Rekurensi biasanya berhubungan dengan kondisi komorbid. 8 RINGKASAN Hernia inguial dan hidrokel merupakan penyakit yang cukup sering ditemukan pada anak-anak. Hernia dan hidrokel itu sama, namun perjalanan alamiahnya berbeda. terdapat resiko inkarserata yang tinggi pada bayi premature dengan hernia. Hidrokel merupakan pengumpulan cairan di dalam prosesus vaginalis, yang dapat menyebabkan pembengkakan di daerah inguinal atau skrotum. Hernia Inguinal terjadi apabila organ abdomen menonjol ke dalam inguinal canal atau skrotum. Hernia dan Hidrokel dapat didiagnosa dengan pemeriksaan fisik yaitu adanya tanda klasik berupa tonjolan pada selangkangan atau pembesaran skrotum. Laparoskopi menjadi modalitas terapi pembedahan yang efektif pada anak dengan hernia inguinal dan hidrokel. 10

DAFTAR PUSTAKA 1. Sjamsuhidajat R. dan Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 4. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1997. 2. Priya R, Madhavi P, Chitra V, Janio S. The Inguinal Canal : Anatomy and Imaging Features of Common and Uncommon Masses. Radiographics 2008; 28:819 835. 3. Siewert B, Raptopoulos V. CT of the acute abdomen : findings and impact on diagnosis and treatment. AJR Am J Roentgenol 1994;163:1317 1324. 4. Jenkins JT, O'Dwyer PJ. Inguinal hernias. BMJ. Feb 2008 2;336(7638):269-72. 5. Hata S, Takahashi Y, Nakamura T, et al. Preoperative sonographic evaluation is a useful method in detecting contralateral patent processus vaginalis in pediatric patients with unilateral inguinal hernia. J Pediatr Surg. Sep 2004;39(9):1396-9. 6. Van Veen RN, van Wessem KJ, Halm JA, et al. Patent processus vaginalis in the adult as a risk factor for the occurrence of indirect inguinal hernia. Surg Endosc 2007;21:202 205. 7. Van Wessem KJ, Simons MP, Plaisier PW, et al. The etiology of indirect inguinal hernias: congenital and/or acquired? Hernia. Jun 2003 ;7(2):76-9. 8. Kapur P, Caty MG, Glick PL. Pediatric Hernia and Hydroceles. Pediatr Clin North Am. Aug 1998;45(4):773-89. 11