Bab II Mendesain Peta

dokumen-dokumen yang mirip
Bab II Mendesain Peta

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS - MENDESAIN PETA

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop

BAB VII. Ringkasan Modul:

Bab IV File Geodatabase

Bab I Pengenalan ArcGIS Desktop

BAB II. Ringkasan Modul:

Bab IV File Geodatabase

BAB 10 LAYOUT PETA. Pada tab General, atur units map ke meter, display ke meter, klik OK. Rubahlah simbol warnanya

BAB 8 QUERY DATA. , untuk mengidentifikasi dan mendapatkan informasi mengenai feature, untuk melakukan query feature pada ArcMap melalui atributnya

3 MEMBUAT DATA SPASIAL

Bab 13 Print Composer Map Layout dan Cetak

Latihan 2 : Displaying data

Bab 3- Pengenalan QGIS

Bab III Keluaran dari SIG

BAB IX. Ringkasan Modul:

Bab 4 - Pembuatan Simbologi Data dab Peta Sederhana

Instruksi Kerja Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcGIS 9.3

Dekstop Mapping (Bagian 2)

3. Pilih A new existing map, klik ceckbox Do not show this dialog again dan akhiri dengan klik Button OK. Maka layar ArcMap akan terbuka.

3.1 Pelajaran: Bekerja dengan Data Vektor

Visualisasi. Subjek Matter: 4.1 Membuat dan Menambah Field dan Record 4.2 Mengolah data atribute

PERTEMUAN 12 PEMBUATAN PETA TEMATIK QUERY DATA. Oleh: Andri Oktriansyah

Bab VIII Geoprocessing

Dasar-dasar ArcMap. Dr. Ir. Sudarto, MS Sativandi Riza, SP., MSc Aditya Nugraha Putra, SP., MP Christanti Agustina, SP., MP Yosi Andika, SP

Pertemuan 10 Pengaturan Symbology dan Label Peta Tematik Pada Software Arc GIS 10.1

5 BEKERJA DENGAN FEATURES

8. LAYOUT. Fixed zoom out / in, Zoom whole pages, 100%

Bab VIII Geoprocessing

Bab III Keluaran dari SIG

Header-Footer, Preview dan Cetak Dokumen

Bab 5 - Labelling. 5.1 Memuat Data. 5.2 Menambahkan Label Pada Peta Anda

Bab 4 Melengkapi dan Mencetak Spreadsheet

LATIHAN 3 : QUERY DATABASE

Pengantar Saat ini terdapat beberapa aplikasi pemetaan yang digunakan di dunia baik yang berbayar maupun yang sifatnya gratis. Beberapa nama besar apl

BAB VIII. Ringkasan Modul:

MEMBUAT PETA KETINGGIAN WILAYAH DENGAN ARC GIS

TUTORIAL ARCVIEW BAB 1. Amir Rachman Syarifudin

Penyusunan PETA RISIKO

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. MODUL PEMBELAJARAN ArcGIS

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pengenalan Dasar ArcGIS 10.2 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

LAPORAN PRAKTIKUM SIG ACARA V MEMBUAT LAYOUT PETA

Modul Pelatihan Membuat Peta Potensi Longsor dan Rawan Banjir Bandang

Melengkapi dan Mencetak Spreadsheet

Bab VI Digitasi. Tujuan pembelajaran dari bab ini adalah:

Six: Pembuat Presentasi. Point of View. KETRAMPILAN KOMPUTER by: Ahmad Syauqi Ahsan

PEDOMAN PENGGUNAAN TEMPLATE LAPORAN SKRIPSI HALAMAN JUDUL

BAB 4 DIGITASI. Akan muncul jendela Create New Shapefile

Praktikum 1 - Pengantar Quantum GIS

Pelatihan Microsoft Excel

LOCUS GIS. Oleh : IWAN SETIAWAN

Masukkan CD Program ke CDROM Buka CD Program melalui My Computer Double click file installer EpiInfo343.exe

LAPORAN PRAKTIKUM 2 SURVEI PERTAMBANGAN

adalah jenis-jenis tombol-tombol (buttons) yang dipakai di dalam system ini : Gambar 4.63 : Tombol ruler

Bab 10 Membuat, Menggunakan dan Memodifikasi Form

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

Membuat Grafik dengan Microsoft Excel

Bab VIII Geoprocessing

Digitasi Peta. Practical Module Geographic Information System STMIK-STIKOM Balikpapan Firmansyah, S.Kom. Page 1

BAB VI. Ringkasan Modul. Mengedit Data Vektor Membuat Setting Snap Menambah Feature Linier Menambahkan Feature Titik Menggunakan Koordinat Absolut

13 Appearance dan Style

Bab IV. Pengenalan ArcGIS

PENGENALAN HTML - 3. Gambar 1. Layer Toolbar

BAB I MENGENAL PLANNER

MENGENALI LAYAR KERJA MICROSOFT WORD 2007

MEMBUAT ANIMASI DUA DIMENSI dengan Macromedia Flash

MODUL 4 MENGHUBUNGKAN DATABASE DENGAN PETA

MENGORGANISASIKAN OBJEK GAMBAR

Pengenalan Microsoft Excel 2007

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 419 hlm Harga: Rp Terbit pertama: Januari 2005 Sinopsis singkat:

Modul 12 Open Office Calc

Microsoft PowerPoint 2003

PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS QUERY OLEH : Lili Somantri, S.Pd, M.Si

Daily Tips Excel 2007

MACROMEDIA FLASH. 1.1 Mengenal interface Macromedia Flash 8. Panel. Timeline Stage. Properties. Animasi Sederhana dengan Macromedia Flash 1

Latihan 45 Teks dengan Efek Zoom In pada Setiap Huruf

Sistem Tampilan Data

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) a. Processor Intel Pentium 4. b. Hard Disk Drive 50 Gb

MICROSOFT POWERPOINT. Pendahuluan

Modul: Mengklasifikasi Data Vektor. 4.1 Pelajaran: Data Atribut Ikuti Bersama: Data Atribut Kesimpulan BAB 4

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

INSTRUKSI KERJA. PROGRAM ArcView 3.2

Pengenalan Hardware dan Software GIS. Spesifikasi Hardware ArcGIS

M O D U L PENYUSUNAN PETA STATUS KERUSAKAN TANAH

Tahap 2. Memilih basin untuk membuat DAS. 6) Klik tombol OK pada jendela Basin.

IBM LOTUS SYMPHONY PRESENTATIOM

LAYOUT. A. Membuat Layout dari sebuah View. B. Membuat Layout melalui Window Project

KETERAMPILAN KOMPUTER 2B** (IT :S1-SA) PERTEMUAN 3

10.1 Pelajaran: Menginstal dan mengatur Plugin

Conditional Formatting

Panduan SpreadSheet OpenOffice Calc

BAB VII PERANGKAT LUNAK PENGOLAH TEKS

I. KEGIATAN BELAJAR 1

MICROSOFT POWERPOINT

Lampiran 1. Perbandingan Guna Lahan Eksiting Kota Palembang tahun 2004 Terhadap Rencana Guna Lahan tahun

MENGENAL POWER POINT

Bookmark dan Cross-Reference

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

Modul Pelatihan Membuat Peta Potensi Longsor dan Rawan Banjir Bandang

Transkripsi:

Bab II Mendesain Peta Pada bab ini anda akan mempelajari seluruh tahapan yang dibutuhkan untuk menyusun tampilan peta yang banyak digunakan secara umum berdasarkan layerlayer peta yang tersedia. Salah satu tipe peta yang umum digunakan dan akan anda buat pada bab ini adalah peta choropleth. Peta choropleth merupakan peta yang menampilkan polygon-polygon dengan warna sesuai dengan informasi yang terkandung didalam fitur-fitur peta tersebut. Peta lainnya adalah point feature map yang menggunakan penanda titik (point marker) untuk menampilkan pola-pola didalam data peta bertipe titik. Pada bab ini anda akan menggunakan peta wilayah kabupaten di Jawa Timur Indonesia beserta data sensus penduduk tahun 2011. Tujuan pembelajaran dari bab ini adalah: - Pembuatan peta-peta choropleth - Membuat pengelompokan untuk layer-layer peta - Mengatur batasan (threshold) untuk tampilan yang lebih dinamis - Membuat peta choroplet menggunakan skala atribut yang disesuaikan dengan kebutuhan - Membuat peta titik (point map) - Membuat point feature map berdasarkan sebuah definisi query - Membuat hyperlinks - Membuat MapTips 2.1 Membuat Peta Choropleth Peta Choropleth merupakan sebuah peta dimana area polygon dari peta tersebut diberi beberapa warna atau degradasi dari satu warna untuk merepresentasikan nilai dari data atributnya. Pada latihan ini anda akan menggunakan peta kabupaten di 31

Jawa Timur yang didalamnya mengandung informasi jumlah populasi berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2011. 2.1.1 Membuat dokumen peta Seperti yang telah anda pelajari pada bab sebelumnya, pada latihan ini anda akan bekerja dengan sebuah dokumen peta. Anda dapat menggunakan dokumen peta pada latihan sebelumnya atau dengan membuat dokumen peta yang baru. Untuk membuat dokumen peta baru, jalankan program ArcMap kemudian pilih New Maps -> Blank Map. Jika anda berencana untuk mencetak peta anda dengan ukuran kertas tertentu, anda dapat memilih dari beberapa template yang disediakan oleh program ArcMap 10.2.1. Gambar 2.1 Membuat dokumen peta baru menggunakan template 32

2.1.2 Menambah dan mengkustomisasi layer peta Setelah anda telah menjalankan ArcMap dan membuka/membuat dokumen, anda dapat menambahkan layer peta dengan mengklik tombol (Add Data). Untuk latihan ini anda akan menggunakan peta kabupaten.shp yang salah satu data atributnya adalah jumlah penduduk pada tiap kabupaten. Anda dapat menampilkan tabel data atribut dengan cara klik kanan pada layer yang berada dalam kotak Table of Contents, kemudian pilih Open Attribute Table. Pada tabel data atribut dari layer peta tematik kabupaten.shp memiliki kolom yang berisi jumlah penduduk. Gambar 2.2 Dokumen peta dengan layer kabupaten Ketika pertama kali anda membuka sebuah layer peta tematik, program ArcMap akan memberikan warna secara acak. Pada gambar 2.2 diatas ArcMap memberi warna hijau muda pada layer peta kabupaten. Anda dapat merubah warna layer ini sesuai dengan keinginan, dengan langkah-langkah yang telah dibahas pada bab sebelumnya. 33

Anda juga dapat merubah nama sebuah layer dengan cara cara klik kanan pada layer yang berada dalam kotak Table of Contents, kemudian pilih Properties. Pada jendela yang muncul, di tab General, anda dapat mengganti nama layer sesuai dengan kebutuhan (secara default ArcMap memberi nama layer sesuai dengan nama file.shp-nya). Pada tab ini anda juga dapat memberikan keterangan yang lebih detil untuk layer yang bersangkutan. Gambar 2.3 Mengganti nama layer 2.1.3 Symbology Untuk memilih nilai data atribut yang ingin digunakan pada peta choropleth beserta pewarnaannya dapat anda lakukan dari tab Symbology pada Layer Properties. Untuk mengakses Symbology serta menentukan parameter untuk peta choropleth yang akan anda buat, ikuti langkah-langkah berikut ini: 34

1. Klik kanan pada layer Populasi per Kabupaten yang berada dalam kotak Table of Contents, kemudian pilih Properties. 2. Klik tab Symbology 3. Pada kotak Show, klik Quantities dan kemudian pilih Graduated colors. 4. Pada kotak Fields, klik drop-down list untuk Value kemudian pilih POPULASI. 5. Untuk memilih tema pewarnaan, dapat anda lakukan dengan meng-klik drop-down list untuk Color Ramp. Gambar 2.4 Pengaturan Symbology untuk pembuatan peta Choropleth 6. Kemudian klik tombol OK. 35

Gambar 2.5 Peta Choropleth untuk populasi per kabupaten di Jawa Timur Secara default, ArcMap menggunakan metode Natural Breaks dengan 5 kelas untuk klasifikasi data. Untuk merubah jumlah kelas maupun metode klasifikasi sesuai dengan kebutuhan, dapat anda lakukan melalui tab Symbology di bagian kotak Classification (lihat gambar 2.4). 2.2 Membuat Group Layer Program ArcMap menyediakan satu layer khusus yang disebut sebagai Group Layer (kelompok layer). Group Layer ini merupakan layer khusus dimana kita dapat menambahkan beberapa layer peta tematik kedalamnya. Dengan menggunakan Group Layer memungkinkan kita untuk mengelola dokumen peta kita secara lebih baik. Group Layer memiliki perilaku yang serupa dengan layerlayer lain di jendela Table of Contents. Jika kita tidak menampilkan Group Layer ini, maka semua layer anggotanya juga tidak akan tampil di jendela Data Frame 36

dari dokumen peta kita. Untuk membuat Group Layer, ikuti langkah-langkah berikut ini: 1. Klik kanan pada Layers di jendela Table of Contents. (Anda perlu untuk mengaktifkan List by Drawing Order terlebih dahulu). 2. Klik New Group Layer 3. Klik kanan pada New Group Layer yang telah terbuat. Kemudian pada jendela Group Layer Properties yang muncul, isi Layer Name dengan Populasi per Kecamatan. Biarkan jendela Group Layer Properties ini tetap terbuka. Gambar 2.6 Membuat Group Layer 4. Klik tab Group, kemudian klik tombol Add. Pada jendela yang muncul, tambahkan layer peta tematik Kabupaten.shp dan Kecamatan.shp. (Ini merupakan cara alternatif untuk menambahkan layer peta tematik kedalam Group Layer. Anda juga tetap dapat menambahkan layer dengan cara yang dibahas pada Bab I). 37

Gambar 2.7 Menambahkan layer peta tematik ke dalam Group Layer Sebagai catatan, anda dapat menambahkan satu peta tematik ke dalam dua layer atau lebih dari dokumen peta di ArcMap. Pada contoh kasus kali ini, anda telah menambahkan peta tematik Kabupaten.shp pada layer Populasi per Kabupaten dan juga pada layer Kabupaten yang berada dalam Group Layer Populasi per Kecamatan. 2.2.1 Membuat Peta Choropleth yang Kedua Pada latihan ini anda akan membuat peta Choropleth untuk menampilkan informasi populasi per kecamatan. Berbeda dengan yang pertama, pada pembuatan peta Choropleth yang kedua ini akan melibatkan dua layer peta tematik yaitu peta tematik Kecamatan dan peta tematik Kabupaten. Peta tematik Kabupaten digunakan untuk menampilkan garis batas wilayah kabupaten, sedangkan peta 38

tematik Kecamatan digunakan untuk menampilkan informasi populasi per kecamatan. Ikuti langkah-langkah berikut ini: 1. Didalam Group Layer Populasi per Kecamatan, atur sehingga layer Kabupaten berada diatas layer Kecamatan. 2. Klik pada simbol legend (kotak berwarna) yang berada dibawah layer Kabupaten kemudian pada panel Current Symbol ubah Fill Color menjadi No Color, isi Outline Width dengan 1.5, dan ubah Outline Color menjadi warna hitam. Setelah selesai tekan tombol Ok. 3. Berikutnya, klik kanan pada layer Kecamatan dan pilih Properties, kemudian klik tab Symbology pada jendela yang muncul. 4. Pada kotak Show, klik Quantities dan kemudian pilih Graduated colors. 5. Pada kotak Fields, klik drop-down list untuk Value kemudian pilih POPULASI. 6. Pilih tema pewarnaan sesuai keinginan anda dengan meng-klik drop-down list untuk Color Ramp. Kemudian klik tombol Ok. 39

Gambar 2.8 Peta Choropleth untuk populasi per kecamatan Anda dapat melihat peta Choropleth pada gambar 2.8 diatas bahwa hanya wilayah kecamatan di kabupaten Bojonegoro saja yang berwarna selain kuning. Hal ini terjadi karena hanya kecamatan-kecamatan di Bojonegoro saja yang data populasinya sesuai dengan hasil sensus (data riil), sedangkan yang lainnya populasinya diisi dengan nilai 10000 (bukan data riil). Peta Choropleth diatas akan berbeda jika data populasi di peta tematik Kecamatan.shp berisi data riil sepenuhnya. 2.2.2 Menyimpan Group Layer Anda dapat menyimpan layer individu maupun Group Layer untuk dapat anda gunakan pada dokumen peta yang lain. Layer merupakan komponen pada ArcMap yang dapat berisi sebuah peta tematik berekstensi.shp (untuk layer individu) atau beberapa peta tematik (untuk Group Layer) beserta kustomisasinya. 40

Sebagai contoh, ketika anda menambahkan peta tematik Kabupaten.shp kedalam dokumen peta, maka anda mempunyai sebuah layer baru didalam dokumen peta anda. Jika kemudian anda melakukan kustomisasi pada layer tersebut dengan mengganti nama atau merubah symbology-nya, misalnya, kustomisasi tersebut tidak disimpan ke dalam file Kabupaten.shp. Melainkan disimpan kedalam komponen layer dari dokumen peta anda. Dan jika diperlukan, anda juga dapat menyimpan komponen layer ini kedalam file berekstensi.lyr yang terpisah dari dokumen peta (yang berekstensi.mxd). Untuk menyimpan layer dapat anda lakukan dengan cara berikut ini: 1. Klik kanan nama layer (atau nama Group Layer) di jendela Table of Contents, kemudian pilih Save As Layer File. 2. Pada jendela Save Layer yang muncul, tentukan lokasi dan nama file layer. Kemudian tekan tombol Ok. Gambar 2.9 Menyimpan layer Setelah anda berhasil menyimpan file layer, anda dapat menambahkan file layer tersebut ke dalam dokumen peta yang lain, beserta dengan kustomisasi yang 41

telah anda lakukan pada layer tersebut. Sebagai contoh: jika pada layer yang anda simpan tersebut sudah diatur untuk menampilkan peta Choropleth, maka ketika layer tersebut ditambahkan ke dalam dokumen peta yang lain, peta Choropleth tadi akan langsung muncul. 2.3 Mengatur threshold (batasan) untuk tampilan yang dinamis Jika sebuah layer ditampilkan, dengan cara mencentang kotak kecil sebelum nama layer pada jendela Table of Contents, maka ArcMap akan menampilkan layer tersebut pada jendela Data Frame tanpa memperhitungkan skala peta (seberapa jauh anda melakukan pembesaran maupun pengecilan). Anda dapat mengatur supaya sebuah layer akan otomatis tampil ataupun hilang pada skala peta tertentu. Sebagai catatan, jika tampilan peta diperbesar (zoom in) maka skala petanya akan semakin besar, begitu pula sebaliknya. 2.3.1 Mengatur batas minimum berdasarkan skala saat ini (current scale) Untuk mengatur skala minimum dimana sebuah layer masih dapat terlihat berdasarkan skala saat ini, dapat anda lakukan dengan cara: 1. Perbesar tampilan (zoom in) peta anda sehingga kabupaten Sampang tidak terlihat pada Data Frame. 2. Klik kanan layer Kecamatan, arahkan mouse ke Visible Scale Range, kemudian pilih Set Minimum Scale. Langkah ini akan membuat tampilan peta yang sedang tampil di Data Frame merupakan skala minimum dimana layer Kecamatan akan ditampilkan. Jika skalanya diperkecil lagi (zoom out), maka layer Kecamatan akan disembunyikan. 42

Gambar 2.10 Membuat batas minimum tampilan 3. Anda dapat mencoba untuk me-zoom out atau mengklik tombol Full Extent. Maka layer Kecamatan akan tersembunyikan. Untuk menampilkan layer Kecamatan lagi anda harus memperbesar (zoom in) tampilan peta sehingga mempunyai skala yang paling tidak sama dengan skala ketika anda membuat batas minimum tampilan (Set Minimum Scale) tadi. 43

Gambar 2.11 Layer Kecamatan tersembunyikan jika peta di zoom out 2.3.2 Mengatur batas maksimum berdasarkan skala saat ini (current scale) Untuk mengatur skala maksimum dimana sebuah layer masih dapat terlihat berdasarkan skala saat ini, dapat anda lakukan dengan cara: 1. Masih dalam kondisi dimana Group Layer Populasi per Kecamatan beserta layer-layer didalamnya diatur untuk terlihat (Visibility=On). Perbesar tampilan (zoom in) peta anda sehingga kabupaten Sampang tidak terlihat pada Data Frame. 2. Klik kanan layer Kecamatan, arahkan mouse ke Visible Scale Range, kemudian pilih Set Maximum Scale. Langkah ini akan membuat tampilan peta yang sedang tampil di Data Frame merupakan skala maksimum dimana layer Kabupaten akan ditampilkan. Jika skalanya diperbesar lagi (zoom in), maka layer Kabupaten akan disembunyikan. 44

3. Kemudian anda dapat mencoba untuk me-zoom in tampilan peta anda, maka layer Kabupaten akan tersembunyikan. Untuk menampilkan layer Kabupaten lagi anda harus memperkecil (zoom out) tampilan peta sehingga mempunyai skala yang paling tidak sama dengan skala ketika anda membuat batas maksimum tampilan (Set Maximum Scale) tadi. Gambar 2.12 Layer Kabupaten tersembunyikan ketika peta di-zoom in. Pada gambar 2.12 dapat anda lihat bahwa garis tepi berwarna hitam tebal yang merupakan batas tepi dari fitur kabupaten tidak terlihat. 2.3.3 Membersihkan pengaturan Visible Scale Untuk membersihkan pengaturan Visible Scale yang telah anda buat, baik untuk batas maksimum maupun untuk batas minimum, dapat anda lakukan dengan cara klik kanan pada nama layer yang ingin anda bersihkan pengaturannya. 45

Kemudian arahkan mouse pada Visible Scale Range kemudian pilih Clear Scale Range. 2.3.4 Mengatur batas maksimum/minimum dengan skala tertentu Selain mengatur batas maksimum dan minimum suatu layer dapat terlihat berdasarkan skala saat ini (current scale), anda juga dapat mengaturnya melalui jendela properties dari layer yang bersangkutan. Ikuti langkah-langkah berikut ini: 1. Klik kanan pada nama layer di jendela Table of Contents, kemudian pilih Properties. 2. Pada tab General, di dalam kotak Scale Range, pilih Don t show layer when zoomed. Kemudian tentukan skala minimum dan maksimum dimana layer tersebut masih ditampilkan. Gambar 2.13 Mengatur batas maksimum/minimum melalui Layer Properties 46

Anda dapat membatasi skala maksimum dan minimum sebuah layer masih ditampilkan sekaligus, ataupun hanya memberi batasan untuk skala minimum atau untuk skala maksimum saja. 2.3.5 Menampilkan peta dengan skala tertentu Selain menggunakan zoom in, zoom out, atau tombol full extent untuk mengatur tampilan peta di Data Frame program ArcMap, anda juga dapat mengatur tampilan peta dengan skala tertentu. Untuk mengatur tampilan peta pada skala tertentu dapat anda lakukan melalui kotak Map Scale pada Standart Toolbar. Gambar 2.14 Menampilkan peta dengan skala tertentu Anda dapat mengatur skala tampilan peta dengan memilih daftar skala yang telah disediakan oleh ArcMap melalui menu dropdown atau dengan mengetikkan secara langsung pada kotak Scale tersebut. Anda juga dapat melakukan kustomisasi terhadap daftar skala yang dapat dipilih melalui menu dropdown dari Map Scale. 47

2.4 Membuat Peta Choropleth dengan Klasifikasi Tersuai (custom) Pada bagian awal dari bab ini, anda telah membuat peta Choropleth untuk populasi per kabupaten dengan menggunakan metode klasifikasi yang disebut Natural Breaks (Jenks) untuk membagi fitur-fitur didalam peta menjadi 5 kelas. Meskipun Natural Breaks merupakan metode dasar, ArcMap mengijinkan anda untuk menggunakan metode klasifikasi yang lain, termasuk metode klasifikasi anda sendiri. 2.4.1 Membuat Kelas-kelas Tersuai dalam Legends Nilai dasar dari jumlah kelas untuk proses klasifikasi adalah 5. Anda dapat merubah nilai ini dengan cara: 1. Tampilkan peta ke Full Extent (klik tombol ) 2. Sembunyikan semua layer peta kecuali layer Populasi per Kabupaten 3. Klik kanan layer Populasi per Kabupaten kemudian klik Properties 4. Pada jendela Layer Properties klik tab Symbology 5. Pada kotak Classification, isi angka 6 pada kotak isian Classes 48

Gambar 2.15 Menentukan jumlah kelas klasifikasi 6. Klik tombol Classify 49

Gambar 2.16 Jendela Classification Jendela Classification (gambar 2.16) menampilkan beberapa hal terkait dengan klasifikasi peta, seperti metode klasifikasi yang digunakan, jumlah kelas klasifikasi, data statistik terkait dengan klasifikasi, atau nilai-nilai pembatas antar kelas (Break Values). Anda juga dapat mengatur agar beberapa data tidak diikutkan pada proses klasifikasi melalui kotak Data Exclusion. 2.4.2 Mengganti nilai ambang batas kelas secara manual Selain metode Natural Breaks (Jenks), ArcMap 10.2.1 menyediakan beberapa metode klasifikasi lain yaitu: Equal Interval, Defined Interval, Quantile, Geometrical Interval, dan Standart Deviation. ArcMap juga mengijinkan anda untuk menentukan nilai ambang batas setiap kelas klasifikasi secara manual. Untuk melakukan klasifikasi secara manual, lakukan langkah2 berikut ini: 50

1. Pada jendela Classification, klik daftar dropdown dari metode klasifikasi dan pilih Manual 2. Jumlah kelas klasifikasi akan terkunci pada nilai sebelum anda mengganti metode klasifikasi menjadi Manual. Misalkan, jika sebelumnya anda menggunakan metode Natural Breaks (Jenks) dengan 5 kelas, ketika anda mengganti metode klasifikasi menjadi manual maka jumlah kelas akan terkunci pada angka 5. Anda hanya dapat menambahkan 1 kelas dengan cara klik kanan pada kotak grafik di bagian kiri bawah dari jendela Classification dan pilih Insert Break. 3. Pada kotak Break Values, klik pada nilai angka ambang batas dan ganti satu persatu sesuai dengan yang anda inginkan. Anda dapat melihat garis vertikal berwarna biru pada kotak grafik akan menyesuaikan dengan nilai yang anda masukkan. Gambar 2.17 Mengatur nilai ambang batas klasifikasi secara manual 51

4. Klik tombol Ok. 5. Untuk melakukan pengaturan bentuk label dari kelas klasifikasi, klik pada kotak abu-abu yang berisi kata label dan pilih Format Labels. Gambar 2.18 Mengatur bentuk angka dari label kelas klasifikasi 6. Pada jendela Number format yang muncul, anda dapat memilih kategori untuk angka dari label, apakah merupakan mata uang, numeric, prosentase, angka desimal, dan lain-lain. Anda juga dapat melakukan pengaturan lebih lanjut untuk tiap kategori, seperti memilih untuk menggunakan pembulatan atau tidak pada kategori numeric. 52

7. Anda juga dapat merubah label dari masing-masing kelas klasifikasi dengan cara klik pada kolom label pada tab Symbology. Kemudian isi dengan label sesuai dengan yang anda inginkan. Gambar 2.19 Mengganti label kelas klasifikasi 8. Klik tombol Ok. 2.4.3 Mengganti warna kelas klasifikasi secara manual ArcMap menyediakan beberapa tipe pewarnaan (Color Ramp) untuk digunakan pada pembuatan Symbology, namun anda juga dapat menggunakan pewarnaan sesuai dengan yang anda inginkan. Untuk melakukannya, ikuti langkahlangkah berikut ini: 1. Pada tab Symbology dari jendela Layer Properties. 53

2. Klik kanan pada daftar kelas klasifikasi (kotak berisi tabel yang berada dibawah Color Ramp). Kemudian pilih Properties for Selected Symbol(s) (lihat gambar berikut ini) Gambar 2.20 Mengganti warna kelas klasifikasi 3. Pada jendela yang muncul, pilih warna sesuai dengan yang anda inginkan. 4. Klik tombol Ok dua kali. 2.5 Membuat Peta Titik berdasarkan Definition Query Seringkali kali anda perlu untuk membuat peta hanya menggunakan sebagian fitur yang ada pada peta tematik (.shp) yang anda miliki. Sebagai contoh, anda memiliki peta tematik untuk seluruh Point of Interest (POI) di Jawa Timur namun anda ingin membuat peta lokasi dari POI yang berjenis university saja. Untuk 54

menyelesaikan hal ini, anda dapat membuat sebuah definition query untuk mengeluarkan fitur-fitur yang bukan berjenis university. Untuk melakukannya, ikut langkah-langkah berikut ini: 1. Buat Group Layer baru dan beri nama Universitas di Jawa Timur 2. Tambahkan layer peta tematik Kabupaten.shp dan POIPoints.shp 3. Aturlah sehingga hanya Group Layer Universitas di Jawa Timur saja yang tampil. 4. Klik kanan layer POIPoints pada jendela Table of Contents, kemudian pilih Properties. 5. Pada jendela Layer Properties yang muncul, klik tab Definition Query kemudian klik tombol Query Builder. 6. Pada jendela Query Builder, klik-dua-kali kolom (field) amenity di kotak paling atas 7. Klik tombol 8. Jika diperlukan, klik tombol Get Unique Values untuk menampilkan nilai unik pada kolom yang dipilih. 9. Kemudian klik-dua-kali pada kata university 10. Klik tombol Ok dua kali 11. Jika diperlukan, anda dapat menampilkan label fitur dengan cara klik kanan layer POIPoints kemudian pilih Label Features. Anda perlu memahami struktur data atribut dari layer peta untuk dapat membuat Definition Query dengan tepat. 55

2.6 Latihan 1. Jalankan ArcMap dan buat sebuah dokumen peta baru. Beri nama dokumen peta anda nrp_bab02.mxd! 2. Buatlah sebuah peta Choropleth untuk populasi penduduk di kabupatenkabupaten di Jawa Timur 3. Buatlah sebuah Group Layer dan beri nama Populasi per Kecamatan 4. Tambahkan layer peta tematik Kabupaten.shp dan Kecamatan.shp pada Group Layer yang telah anda buat pada langkah sebelumnya 5. Buat peta Choropleth untuk populasi penduduk di kecamatan-kecamatan di Jawa Timur 6. Atur supaya layer Kabupaten tidak tampil ketika skala peta lebih besar dari 1:400.000 7. Atur supaya layer Kecamatan hanya tampil pada skala peta antara 1:1.500.000 dan 1:200.000 8. Buatlah sebuah Group Layer baru dan beri nama Supermarket di Jawa Timur. Tambahkan beberapa layer peta tematik dan buatlah peta titik untuk semua supermarket di Jawa Timur. Lakukan navigasi peta seperlunya. 9. Ulangi lagi soal no 9 untuk membuat peta titik semua hotel, hostel, dan motel di seluruh Jawa Timur. 56